• Tidak ada hasil yang ditemukan

Askep BBLR Rosdiana.ns

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Askep BBLR Rosdiana.ns"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I KONSEP DASAR KONSEP DASAR A. A. DEFINISIDEFINISI

BBLR adalah bayi baru lahir dengan BB 2500 gram/ lebih rendah (WHO BBLR adalah bayi baru lahir dengan BB 2500 gram/ lebih rendah (WHO 1961) Klasifikasi BBLR Prematuritas murni Masa Gestasi kurang dari 37 minggu dan 1961) Klasifikasi BBLR Prematuritas murni Masa Gestasi kurang dari 37 minggu dan Bbnya sesuai dengan masa gestasi. Dismaturitas BB bayi yang kurang dari BB Bbnya sesuai dengan masa gestasi. Dismaturitas BB bayi yang kurang dari BB seharusnya, tidak sesuai dengan masa gestasinya.

seharusnya, tidak sesuai dengan masa gestasinya.

Berat badan lahir rendah adalah bayi baru lahir yang berat badannya pada saat Berat badan lahir rendah adalah bayi baru lahir yang berat badannya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gr sampai dengan 2499 gr.

kelahiran kurang dari 2500 gr sampai dengan 2499 gr.

Menurut Hanifa Wiknjosastro (2002) asfiksia neonatorum didefinisikan sebagai Menurut Hanifa Wiknjosastro (2002) asfiksia neonatorum didefinisikan sebagai keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernafas secara spontan dan teratur setelah keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir.

lahir.

Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir.

2500 gram pada waktu lahir.

Dalam hal ini dibedakan menjadi : Dalam hal ini dibedakan menjadi : 1.

1. Prematuritas murniPrematuritas murni

Yaitu bayi pada kehamilan < 37 minggu dengan berat badan sesuai. Yaitu bayi pada kehamilan < 37 minggu dengan berat badan sesuai. 2.

2. Retardasi pertumbuhan janin intra uterin (IUGR)Retardasi pertumbuhan janin intra uterin (IUGR)

Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan tidak sesuai dengan usia Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan tidak sesuai dengan usia kehamilan.

(2)

B.

B. PATOFISIOLOGI DAN PATOFLOWPATOFISIOLOGI DAN PATOFLOW 1.

1. EtiologiEtiologi

a. Faktor ibu (resti). a. Faktor ibu (resti).

b. faktor penyakit (toksimia gravidarum, trauma fisik). b. faktor penyakit (toksimia gravidarum, trauma fisik). c. faktor usia : < 20 tahun.

c. faktor usia : < 20 tahun.

d. faktor ibu : riwayat kelahiran prematur sebelumnya, perdarahan ante d. faktor ibu : riwayat kelahiran prematur sebelumnya, perdarahan ante partum, malnutrisi, kelainan uterus,

partum, malnutrisi, kelainan uterus,

hidramnion, penyakit jantung/penyakit kronik lainnya, hipertensi, umur ibu hidramnion, penyakit jantung/penyakit kronik lainnya, hipertensi, umur ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35

kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35

tahun, jarak dua kehamilan yang terlalu dekat, infeksi, trauma dan lain-lain. tahun, jarak dua kehamilan yang terlalu dekat, infeksi, trauma dan lain-lain. e. Faktor janin : cacat bawaan, kehamilan ganda, hidramnion, ketuban pecah e. Faktor janin : cacat bawaan, kehamilan ganda, hidramnion, ketuban pecah dini.

dini.

f. Keadaan sosial ekonomi yang rendah. f. Keadaan sosial ekonomi yang rendah.

g. Kebiasaan : pekerjaan yang melelahkan, merokok  g. Kebiasaan : pekerjaan yang melelahkan, merokok 

2.

2. Manifestasi klinisManifestasi klinis a.

a. Prematuritas murniPrematuritas murni a)

a) BB < 2500 gram, PB < 45 cm, LK < 33 cm, LD < 30 cmBB < 2500 gram, PB < 45 cm, LK < 33 cm, LD < 30 cm b)

b) Masa gestasi < 37 mingguMasa gestasi < 37 minggu c)

c) Kepala lebih besar dari pada badan, kulit tipis transparan, mengkilapKepala lebih besar dari pada badan, kulit tipis transparan, mengkilap dan licin

dan licin d)

d) Lanugo (bulu-bulu halus) banyak terdapat terutama pada daerah dahi,Lanugo (bulu-bulu halus) banyak terdapat terutama pada daerah dahi, pelipis,telinga dan lengan, lemak subkutan kurang, ubun-ubun dan pelipis,telinga dan lengan, lemak subkutan kurang, ubun-ubun dan sutura lebar

sutura lebar e)

e) Genetalia belum sempurna, pada wanita labia minora belum tertutupGenetalia belum sempurna, pada wanita labia minora belum tertutup oleh labia mayora, pada laki-laki testis belum turun.

(3)

f)

f) Tulang rawan telinga belum sempurna, rajah tangan belum sempurnaTulang rawan telinga belum sempurna, rajah tangan belum sempurna g)

g) Pembuluh darah kulit banyak terlihat, peristaltik usus dapat terlihatPembuluh darah kulit banyak terlihat, peristaltik usus dapat terlihat h)

h) Rambut tipis, halus, teranyam, puting susu belum terbentuk denganRambut tipis, halus, teranyam, puting susu belum terbentuk dengan baik 

baik  i)

i) Bayi kecil, posisi masih posisi fetal, pergerakan kurang dan lemahBayi kecil, posisi masih posisi fetal, pergerakan kurang dan lemah  j)

 j) Banyak tidur, tangis lemah, pernafasan belum teratur dan seringBanyak tidur, tangis lemah, pernafasan belum teratur dan sering mengalami apnea, otot masih hipotonik 

mengalami apnea, otot masih hipotonik  k)

k) Reflek tonus leher lemah, reflek menghisap, menelan dan batuk belumReflek tonus leher lemah, reflek menghisap, menelan dan batuk belum sempurna

sempurna

b.

b. DismaturitasDismaturitas a)

a) Kulit berselubung verniks kaseosa tipis/tak ada,Kulit berselubung verniks kaseosa tipis/tak ada, b)

b) Kulit pucat bernoda mekonium, kering, keriput, tipisKulit pucat bernoda mekonium, kering, keriput, tipis c)

c) Jaringan lemak di bawah kulit tipis, bayi tampak gesit, aktif dan kuatJaringan lemak di bawah kulit tipis, bayi tampak gesit, aktif dan kuat d)

d) Tali pusat berwarna kuning kehijauanTali pusat berwarna kuning kehijauan

c.

c. KomplikasiKomplikasi

Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara

Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara

lain lain a. a. HipotermiaHipotermia b. b. HipoglikemiaHipoglikemia c.

c. Gangguan cairan dan elektrolitGangguan cairan dan elektrolit

d.

d. HiperbilirubinemiaHiperbilirubinemia

e.

e. Sindroma gawat nafasSindroma gawat nafas

f.

(4)

g.

g. InfeksiInfeksi

h.

h. Perdarahan intraventrikulerPerdarahan intraventrikuler

i.

i.  Apnea of Prematurity Apnea of Prematurity

 j.

 j. AnemiaAnemia

Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan berat lahir

Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan berat lahir

rendah (BBLR) antara lain

rendah (BBLR) antara lain

a)

a) Gangguan perkembanganGangguan perkembangan

b)

b) Gangguan pertumbuhanGangguan pertumbuhan

c)

c) Gangguan penglihatan (Retinopati)Gangguan penglihatan (Retinopati)

d)

d) Gangguan pendengaranGangguan pendengaran

e)

e) Penyakit paru kronisPenyakit paru kronis

f)

f) Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakitKenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit

g)

g) Kenaikan frekuensi kelainan bawaanKenaikan frekuensi kelainan bawaan

C.

C. PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN

a.

a. Resusitasi yang adekuat, pengaturan suhu, terapi oksigenResusitasi yang adekuat, pengaturan suhu, terapi oksigen b.

b. Pengawasan terhadap PDA (Patent Ductus Arteriosus)Pengawasan terhadap PDA (Patent Ductus Arteriosus)

c.

c. Keseimbangan cairan dan elektrolit, pemberian nutrisi yang cukupKeseimbangan cairan dan elektrolit, pemberian nutrisi yang cukup

d.

d. Pengelolaan hiperbilirubinemia, penanganan infeksi dengan antibiotik yangPengelolaan hiperbilirubinemia, penanganan infeksi dengan antibiotik yang

tepat

tepat D.

D. PEMERIKSAAN PENUNJANGPEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain (3):

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain (3):

a)

a) Pemeriksaan skor ballardPemeriksaan skor ballard

b)

(5)

c)

c) Darah rutin, glukosa darah, kalau perlu dan tersedia fasilitasDarah rutin, glukosa darah, kalau perlu dan tersedia fasilitas

diperiksa kadar elektrolit dan analisa gas darah.

diperiksa kadar elektrolit dan analisa gas darah.

d)

d) Foto dada ataupun babygram diperlukan pada bayi baru lahirFoto dada ataupun babygram diperlukan pada bayi baru lahir

dengan umur kehamilan kurang bulan dimulai pada umur 8 jam

dengan umur kehamilan kurang bulan dimulai pada umur 8 jam

atau didapat/diperkirakan akan terjadi sindrom gawat nafas.

atau didapat/diperkirakan akan terjadi sindrom gawat nafas.

E.

E. PENCEGAHANPENCEGAHAN

Pada kasus bayi berat lahir rendah (BBLR) pencegahan/ preventif adalah

Pada kasus bayi berat lahir rendah (BBLR) pencegahan/ preventif adalah

langkah yang penting.

langkah yang penting.

Hal-hal yang dapat dilakukan (3):

Hal-hal yang dapat dilakukan (3):

1.

1. Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4 kaliMeningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4 kali

selama kurun kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda. Ibu

selama kurun kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda. Ibu

hamil yang diduga berisiko, terutama faktor risiko yang mengarah

hamil yang diduga berisiko, terutama faktor risiko yang mengarah

melahirkan bayi BBLR harus cepat dilaporkan, dipantau dan dirujuk pada

melahirkan bayi BBLR harus cepat dilaporkan, dipantau dan dirujuk pada

institusi pelayanan kesehatan yang lebih mampu

institusi pelayanan kesehatan yang lebih mampu

2.

2. Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan janinPenyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan janin

dalam rahim, tanda tanda bahaya selama kehamilan dan perawatan diri

dalam rahim, tanda tanda bahaya selama kehamilan dan perawatan diri

selama kehamilan agar mereka dapat menjaga kesehatannya dan janin

selama kehamilan agar mereka dapat menjaga kesehatannya dan janin

yang dikandung dengan baik 

yang dikandung dengan baik 

3.

3. Hendaknya ibu dapat merencanakan persalinannya pada kurun umurHendaknya ibu dapat merencanakan persalinannya pada kurun umur

reproduksi sehat (20-34 tahun)

reproduksi sehat (20-34 tahun)

4.

4. Perlu dukungan sektor lain yang terkait untuk turut berperan dalamPerlu dukungan sektor lain yang terkait untuk turut berperan dalam

meningkatkan pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga agar mereka

meningkatkan pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga agar mereka

dapat meningkatkan akses terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal dan

dapat meningkatkan akses terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal dan

status gizi ibu selama hamil.

(6)

F.

F. KONSEP PERTUMBUHANKONSEP PERTUMBUHAN

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.

keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.

((http://www.aqilaputri.rachdian.com/index2.php?option=com_content&do_pdf http://www.aqilaputri.rachdian.com/index2.php?option=com_content&do_pdf 

=1&id=23

=1&id=23 diakses tanggal 4 desember pukul 15.00diakses tanggal 4 desember pukul 15.00

G.

G. KONSEP PERKEMBANGANKONSEP PERKEMBANGAN

Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan sosialisasi dan kemandirian. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. perkembangan. ((http://www.aqilaputri.rachdian.com/index2.php?option=com_content&do_pdf http://www.aqilaputri.rachdian.com/index2.php?option=com_content&do_pdf  =1&id=23 =1&id=23 Ciri-ciri

Ciri-ciri dan Prinsip-prinsip dan Prinsip-prinsip Tumbuh Kembang AnTumbuh Kembang Anak.ak.

Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan. Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:

Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut: 1).

1). Perkembangan Perkembangan menimbulkan menimbulkan perubahan.perubahan.

Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan intelegensia pada seorang anak  dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan intelegensia pada seorang anak  akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.

akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf. 2).

2). Pertumbuhan Pertumbuhan dan dan perkembangan perkembangan pada pada tahap tahap awal awal menentukan menentukan perkembanganperkembangan selanjutnya.

selanjutnya. Setiap anak Setiap anak tidak akan tidak akan bisa melewati satu bisa melewati satu tahap perkembangan sebelumtahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa ia melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa

(7)

berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak  pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak  terhambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan terhambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya.

menentukan perkembangan selanjutnya. 3).

3). Pertumbuhan Pertumbuhan dan dan perkembangan perkembangan mempunyai mempunyai kecepatan kecepatan yang yang berbeda.berbeda. Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada masing-masing anak.

perkembangan pada masing-masing anak. 4).

4). Perkembangan Perkembangan berkorelasi berkorelasi dengan dengan pertumbuhan.pertumbuhan.

Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat, peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah kepandaiannya.

kepandaiannya. 5).

5). Perkembangan Perkembangan mempunyai mempunyai pola pola yang yang tetap.tetap.

Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu: Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu:

a. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah a. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal).

kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal).

b. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu b. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak  berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak  halus (pola proksimodistal).

halus (pola proksimodistal). 6).

6). Perkembangan Perkembangan memiliki memiliki tahap tahap yang yang berurutan.berurutan.

Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu

(8)

membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak mampu berdiri membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.

sebelum berjalan dan sebagainya.

Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip yang saling berkaitan. Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip yang saling berkaitan. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

1.Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar. 1.Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.

Kematangan

Kematangan merupakan proses merupakan proses intrinsik yang intrinsik yang terjadi dengan terjadi dengan sendirinya,sendirinya, sesuai dengan potensi yang ada pada individu. Belajar merupakan sesuai dengan potensi yang ada pada individu. Belajar merupakan perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak  perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak  memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan dan memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan dan potensi yang dimiliki anak.

potensi yang dimiliki anak. 2.

2. Pola perPola perkembangan dapat kembangan dapat diramalkan, diramalkan, terdapat terdapat persamaan persamaan polapola perkembangan bagi semua anak. Dengan demikian perkembangan seorang perkembangan bagi semua anak. Dengan demikian perkembangan seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung dari tahapan umum ke anak dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung dari tahapan umum ke tahapan spesifik, dan terjadi berkesinambungan.

tahapan spesifik, dan terjadi berkesinambungan. 1.

1. Tahapan perkembangan anak menurut umur 0-3 bulanTahapan perkembangan anak menurut umur 0-3 bulan a)

a) Mengangkat kepala setinggi 45 0 .Mengangkat kepala setinggi 45 0 . b)

b) Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah.Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah. c)

c) Melihat dan menatap wajah anda.Melihat dan menatap wajah anda. d)

d) Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh gambarMengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh gambar e)

e) Suka tertawa keras.Suka tertawa keras. f)

f) Bereaksi terkejut terhadap suara keras.Bereaksi terkejut terhadap suara keras. g)

(9)

h)

h) Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, kontak Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, kontak  Karakterist

Karakteristik ik fisik fisik  a.

a. Berat badanBerat badan

Berat baan akan menjadi dua kali lipat pada usia 6 bulan, berat badan Berat baan akan menjadi dua kali lipat pada usia 6 bulan, berat badan bayi bertambah kira-kira 0,6 kg perbulan

bayi bertambah kira-kira 0,6 kg perbulan b.

b. Panjang badanPanjang badan

Panjang badan rata- rata saat berumur 6 bulan adalah 65 cm Panjang badan rata- rata saat berumur 6 bulan adalah 65 cm Panjang badan meningkat dengan kecepatan 2,5 cm pertahun Panjang badan meningkat dengan kecepatan 2,5 cm pertahun c.

c. Lingkar kepalaLingkar kepala

Lingkar kepala mencapai 42,5 cm pada usia 6 bulan Lingkar kepala mencapai 42,5 cm pada usia 6 bulan Lingkar kepala meningkat 1,25 cm per bulan

Lingkar kepala meningkat 1,25 cm per bulan Perkembangan motorik kasar 1 sampai 4 bulan

Perkembangan motorik kasar 1 sampai 4 bulan a.

a. Mengangkat kepala saat tengkurapMengangkat kepala saat tengkurap b.

b. Dapat duduk sebenntar dengan ditopangDapat duduk sebenntar dengan ditopang c.

c. Dapat duduk dengan kepala tegak Dapat duduk dengan kepala tegak  d.

d. Jatuh terduduk dipangkuan ketika disokong pada posisi berdiriJatuh terduduk dipangkuan ketika disokong pada posisi berdiri e.

e. kontrol kepala sempurnakontrol kepala sempurna f.

f. Mengangkat kepala sambil terlentangMengangkat kepala sambil terlentang g.

(10)

h.

h. Posisi lengan dan tungkai fleksiPosisi lengan dan tungkai fleksi i.

i. Berusaha untuk merangkaBerusaha untuk merangka Perkembangan motorik halus Perkembangan motorik halus

a.

a. Melakukan usaha yang bertujuan untuk memegang suatu objek Melakukan usaha yang bertujuan untuk memegang suatu objek  b.

b. Mengikuti objek dari sisi ke sisiMengikuti objek dari sisi ke sisi c.

c. Mencoba memegang benda tapi terlepasMencoba memegang benda tapi terlepas d.

d. Memasukan benda kedalam mulutMemasukan benda kedalam mulut e.

e. Memperhatikan tangan dan kakiMemperhatikan tangan dan kaki f.

f. Memegang benda dengan kedua tanganMemegang benda dengan kedua tangan g.

g. Menahan benda ditangan walau sebentarMenahan benda ditangan walau sebentar Perkembangan sensoris

Perkembangan sensoris a.

a. Membedakan rasa manis dan asamMembedakan rasa manis dan asam b.

b. Menarik diri dari stimulus yang menyakitkanMenarik diri dari stimulus yang menyakitkan c.

c. Membedakan bau, mampu mendeteksi ibuMembedakan bau, mampu mendeteksi ibu d.

d. Membedakan bunyi berdasarkan perbedaan nada , frekuensi, dan durasiMembedakan bunyi berdasarkan perbedaan nada , frekuensi, dan durasi e.

e. Berespon terhadap perubahan cahayaBerespon terhadap perubahan cahaya f.

f. Mulai dapat melacak objek tanpa mudah juga kehilangan objek tersebutMulai dapat melacak objek tanpa mudah juga kehilangan objek tersebut g.

g. Lebih berfokus pada wajah manusia dibandingkan benda lain yang ada dalamLebih berfokus pada wajah manusia dibandingkan benda lain yang ada dalam satu lapang pandang

(11)

h.

h. Mempunyai ketajaman penlihatan 20/400 mampu berfokus pada objek yangMempunyai ketajaman penlihatan 20/400 mampu berfokus pada objek yang berada pada jarak 20 cm

berada pada jarak 20 cm i.

i. Terdiam jika mendengar bunyi suaraTerdiam jika mendengar bunyi suara Perkembangan kognitif 

Perkembangan kognitif  a.

a. Perilaku involunterPerilaku involunter b.

b. Refleksif primerRefleksif primer c.

c. Orientasi autisticOrientasi autistic d.

d. Tidak ada konsep baik dari diri sendiri maupun orang lainTidak ada konsep baik dari diri sendiri maupun orang lain Perkembangan bahasa

Perkembangan bahasa a.

a. MendekutMendekut b.

b. Membuat suara seperti huruf hidupMembuat suara seperti huruf hidup c.

c. Membua suara berdeguk ketika sedang kenyangMembua suara berdeguk ketika sedang kenyang d.

d. Tersenyum sebagai respon terhadap pembicaraan orang dewasaTersenyum sebagai respon terhadap pembicaraan orang dewasa Perilaku sosial

Perilaku sosial a.

a. Bayi tersenyum tanpa membeda-bedakanBayi tersenyum tanpa membeda-bedakan

H.

H. KONSEP HOSPITALISASI USIAKONSEP HOSPITALISASI USIA

Reaksi hospitalisasi bersifat individual dan sangat tergantung pada usia Reaksi hospitalisasi bersifat individual dan sangat tergantung pada usia perkembangan anak,pengalaman sebelumnya terhadap sakit,sistem pendukung yang perkembangan anak,pengalaman sebelumnya terhadap sakit,sistem pendukung yang tersedia dan kemampuan koping yang dimilikinya,pada umumnya,reaksi anak  tersedia dan kemampuan koping yang dimilikinya,pada umumnya,reaksi anak 

(12)

terhadap sakit adalah kecemasan karena perpisahan,kehilangan, perlukaan tubuh,dan terhadap sakit adalah kecemasan karena perpisahan,kehilangan, perlukaan tubuh,dan rasa nyeri.

rasa nyeri.

Reaksi anak pada hospitalisasi : Reaksi anak pada hospitalisasi :

1. Masa bayi(0-1 th) 1. Masa bayi(0-1 th) Dampak perpisahan Dampak perpisahan Pembentukan rasa

Pembentukan rasa percaya diri percaya diri dan kdan kasih sayangasih sayang Usia anak > 6 bln terjadi stanger anxiety /cemas Usia anak > 6 bln terjadi stanger anxiety /cemas

a)

a) Menangis kerasMenangis keras b)

b) Pergerakan tubuh yang banyak Pergerakan tubuh yang banyak  c)

c) Ekspresi wajah yang tak menyenangkanEkspresi wajah yang tak menyenangkan

Reaksi orang tua terhadap hospitalisasi & Perasaan yang muncul dalam hospitalisasi: Reaksi orang tua terhadap hospitalisasi & Perasaan yang muncul dalam hospitalisasi: Takut dan cemas,perasaan sedih dan frustasi: Kehilangan anak yang dicintainya: Takut dan cemas,perasaan sedih dan frustasi: Kehilangan anak yang dicintainya:

a)

a) Prosedur yang menyakitkanProsedur yang menyakitkan b)

b) Informasi buruk tentang diagnosa medisInformasi buruk tentang diagnosa medis c)

c) Perawatan yang tidak direncanakanPerawatan yang tidak direncanakan d)

d) Pengalaman perawatan sebelumnya & Perasaan sedih: Kondisi terminalPengalaman perawatan sebelumnya & Perasaan sedih: Kondisi terminal perilaku isolasi /tidak mau didekati orang lain & Perasaan frustasi:Kondisi perilaku isolasi /tidak mau didekati orang lain & Perasaan frustasi:Kondisi yang tidak mengalami perubahan Perilaku tidak kooperatif,putus asa,menolak  yang tidak mengalami perubahan Perilaku tidak kooperatif,putus asa,menolak  tindakan, menginginkan P.P &Reaksi saudara kandung terhadap perawatan tindakan, menginginkan P.P &Reaksi saudara kandung terhadap perawatan anak di RS: Marah,cemburu,benci,rasa bersalah

anak di RS: Marah,cemburu,benci,rasa bersalah

Intervensi perawatan dalam mengatasi dampak hospitalisasi Intervensi perawatan dalam mengatasi dampak hospitalisasi

Fokus intervensi keperawatan adalah meminimalkan stressor memaksimalkan Fokus intervensi keperawatan adalah meminimalkan stressor memaksimalkan manfaat hospitalisasi memberikan dukungan psikologis pada anggota keluarga manfaat hospitalisasi memberikan dukungan psikologis pada anggota keluarga mempersiapkan anak sebelum masuk rumah saki.

mempersiapkan anak sebelum masuk rumah saki. Upaya meminimalkan stresor atau penyebab stress Upaya meminimalkan stresor atau penyebab stress

(13)

Dapat dilakukan dengan cara : Dapat dilakukan dengan cara :

a)

a) Mencegah atau mengurangi dampak perpisahanMencegah atau mengurangi dampak perpisahan b)

b) Mencegah perasaan kehilangan controlMencegah perasaan kehilangan control c)

c) Mengurangi / meminimalkan rasa takut terhadap perlukaan tubuh dan rasaMengurangi / meminimalkan rasa takut terhadap perlukaan tubuh dan rasa nyeri

nyeri

Upaya mencegah / meminimalkan dampak perpisahan Upaya mencegah / meminimalkan dampak perpisahan

1. Melibatkan orang tua berperan aktif dalam perawatan anak  1. Melibatkan orang tua berperan aktif dalam perawatan anak  2. Modifikasi ruang perawatan

2. Modifikasi ruang perawatan

3. Mempertahankan kontak dengan kegiatan sekolah ( surat menyurat, bertemu teman 3. Mempertahankan kontak dengan kegiatan sekolah ( surat menyurat, bertemu teman sekolah)

sekolah)

Mencegah perasaan kehilangan kontrol: Mencegah perasaan kehilangan kontrol:

a)

a) Hindarkan pembatasan fisik jika anak dapat kooperatif.Hindarkan pembatasan fisik jika anak dapat kooperatif. b)

b) Bila anak diisolasi lakukan modifikasi lingkunganBila anak diisolasi lakukan modifikasi lingkungan c)

c) Buat jadwal untuk prosedur terapi,latihan,bermainBuat jadwal untuk prosedur terapi,latihan,bermain d)

d) Memberi kesempatan anak mengambil keputusan dan melibatkan orang tuaMemberi kesempatan anak mengambil keputusan dan melibatkan orang tua dalam perencanaan kegiatan

dalam perencanaan kegiatan

Meminimalkan rasa takut terhadap cedera tubuh dan rasa nyeri Meminimalkan rasa takut terhadap cedera tubuh dan rasa nyeri

1)

1) Mempersiapkan psikologis anak dan orang tua untuk tindakan prosedur yangMempersiapkan psikologis anak dan orang tua untuk tindakan prosedur yang menimbulkan rasa nyeri

menimbulkan rasa nyeri 2)

2) Lakukan permainan sebelum melakukan persiapan fisik anak Lakukan permainan sebelum melakukan persiapan fisik anak  3)

3) Menghadirkan orang tua bila memungkinkanMenghadirkan orang tua bila memungkinkan 4)

4) Tunjukkan sikap empatiTunjukkan sikap empati 5)

5) Pada tindakan elektif bila memungkinkan menceritakan tindakan yangPada tindakan elektif bila memungkinkan menceritakan tindakan yang dilakukan melalui cerita, gambar. Perlu dilakukan pengkajian tentang dilakukan melalui cerita, gambar. Perlu dilakukan pengkajian tentang kemampuan psikologis anak menerima informasi ini dengan terbuka.

kemampuan psikologis anak menerima informasi ini dengan terbuka. Memaksimalkan manfaat hospitalisasi anak 

Memaksimalkan manfaat hospitalisasi anak  1)

1) Membantu perkembangan anak dengan memberi kesempatan orang tua untuk Membantu perkembangan anak dengan memberi kesempatan orang tua untuk  belajar .

(14)

2)

2) Memberi kesempatan pada orang tua untuk belajar tentang penyakit anak.Memberi kesempatan pada orang tua untuk belajar tentang penyakit anak. 3)

3) Meningkatkan kemampuan kontrol diri.Meningkatkan kemampuan kontrol diri. 4)

4) Memberi kesempatan untuk sosialisasi.Memberi kesempatan untuk sosialisasi. 5)

5) Memberi support kepada anggota keluarga.Memberi support kepada anggota keluarga.

Mempersiapkan anak untuk mendapat perawatan di rumah sakit Mempersiapkan anak untuk mendapat perawatan di rumah sakit

1)

1) Siapkan ruang rawat sesuai dengan tahapan usia anak.Siapkan ruang rawat sesuai dengan tahapan usia anak. 2)

2) Mengorientasikan situasi rumah sakit.Mengorientasikan situasi rumah sakit. Pada hari pertama lakukan tindakan :

Pada hari pertama lakukan tindakan : 1)

1) Kenalkan perawat dan dokter yang merawatnyaKenalkan perawat dan dokter yang merawatnya 2)

2) Kenalkan pada pasien yang lain.Kenalkan pada pasien yang lain. 3)

3) Berikan identitas pada anak.Berikan identitas pada anak. 4)

4) Jelaskan aturan rumah sakit.Jelaskan aturan rumah sakit. 5)

5) laksanakan pengkajian .laksanakan pengkajian . 6)

6) Lakukan pemeriksaan fisik.Lakukan pemeriksaan fisik.

I.

I. PENGKAJIAN KEPERAWATANPENGKAJIAN KEPERAWATAN

Tanda-tanda anatomis Tanda-tanda anatomis

a)

a) Kulit keriput, tipis, penuh lanugo pada dahi, pelipis, telinga dan lengan, lemak Kulit keriput, tipis, penuh lanugo pada dahi, pelipis, telinga dan lengan, lemak   jaringan sedikit (tipis).

 jaringan sedikit (tipis). b)

b) Kuku jari tangan dan kaki belum mencapai ujung jariKuku jari tangan dan kaki belum mencapai ujung jari c)

c) Pada bayi laki-laki testis belum turun.Pada bayi laki-laki testis belum turun. d)

d) Pada bayi perempuan labia mayora lebih menonjol.Pada bayi perempuan labia mayora lebih menonjol. Tanda fisiologis

Tanda fisiologis a)

a) Gerakan bayi pasif dan tangis hanya merintih, walaupun lapar bayi tidak Gerakan bayi pasif dan tangis hanya merintih, walaupun lapar bayi tidak  menangis, bayi lebih banyak tidur dan lebih malas.

menangis, bayi lebih banyak tidur dan lebih malas. b)

b) Suhu tubuh mudah untuk menjadi hipotermi.Suhu tubuh mudah untuk menjadi hipotermi. c)

(15)

d)

d) Kurangnya lemak pada jaringan subcutan akibatnya mempercepat terjadinyaKurangnya lemak pada jaringan subcutan akibatnya mempercepat terjadinya perubahan suhu.

perubahan suhu. e)

e) Kurangnya mobilisasi sehingga produksi panas berkurang.Kurangnya mobilisasi sehingga produksi panas berkurang.

Yang dapat dijumpai saat pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain (3):

Yang dapat dijumpai saat pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain (3):

a)

a) Berat badan < 2500 gramBerat badan < 2500 gram

b)

b) Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)

c)

c) Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (bila bayi kecil untuk Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (bila bayi kecil untuk 

masa kehamilan).

masa kehamilan).

J.

J. DIAGNOSA KEPERAWATANDIAGNOSA KEPERAWATAN

a.

a. Pola nafas Pola nafas tidak efektif tidak efektif b/d tidak b/d tidak adekuatnya ekspansi paruadekuatnya ekspansi paru b.

b. Gangguan pertukaran gas b/d kurangnya ventilasi alveolar sekunder terhadapGangguan pertukaran gas b/d kurangnya ventilasi alveolar sekunder terhadap defisiensi surfaktan

defisiensi surfaktan c.

c. Resiko tinggi gangguan keseimbangan keseimbangan cairan dan elektrolit b/dResiko tinggi gangguan keseimbangan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d ketidakmampuan ginjal mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit ketidakmampuan ginjal mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit d.

d. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak  adekuatnya persediaan zat besi, kalsium, metabolisme yang tinggi dan intake adekuatnya persediaan zat besi, kalsium, metabolisme yang tinggi dan intake yang kurang adekuat

yang kurang adekuat e.

e. Resiko tinggi hipotermi atau hipertermi b/d imaturitas fungsi termoregulasiResiko tinggi hipotermi atau hipertermi b/d imaturitas fungsi termoregulasi atau perubahan suhu lingkungan

atau perubahan suhu lingkungan f.

f. Resiko tinggi terjadi gangguan perfusi jaringan b/d imaturitas fungsiResiko tinggi terjadi gangguan perfusi jaringan b/d imaturitas fungsi kardiovaskuler

kardiovaskuler g.

g. Resiko tinggi injuri susunan saraf pusat b/d hipoksiaResiko tinggi injuri susunan saraf pusat b/d hipoksia h.

(16)

i.

i. Resiko tinggi gangguan integritas kulit b/d imaturitas struktur kulitResiko tinggi gangguan integritas kulit b/d imaturitas struktur kulit  j.

 j. Gangguan persepsi-sensori : penglihatan, pendengaran, penciuman, taktil b/dGangguan persepsi-sensori : penglihatan, pendengaran, penciuman, taktil b/d stimulus yang kurang atau berlebihan dari lingkungan perawatan intensif  stimulus yang kurang atau berlebihan dari lingkungan perawatan intensif  k.

k. Koping keluarga tidak efektif b/d kondisi kritis pada bayinya, perawatan yangKoping keluarga tidak efektif b/d kondisi kritis pada bayinya, perawatan yang lama dan takut untuk merawat bayinya setelah pulang dari RS

lama dan takut untuk merawat bayinya setelah pulang dari RS

K.

K. RENCANA KEPERAWATANRENCANA KEPERAWATAN a)

a) Dx IDx I 1)

1) Berikan posisi kepala sedikit ekstensiBerikan posisi kepala sedikit ekstensi

2)

2) Berikan oksigen dengan metode yang sesuaiBerikan oksigen dengan metode yang sesuai

3)

3) Observasi irama, kedalaman dan frekuensi pernafasanObservasi irama, kedalaman dan frekuensi pernafasan

b)

b) Dx IIDx II

1)

1) Lakukan isap lendir kalau perluLakukan isap lendir kalau perlu 2)

2) Berikan oksigen dengan metode yang sesuaiBerikan oksigen dengan metode yang sesuai 3)

3) Observasi warna kulitObservasi warna kulit 4)

4) Ukur saturasi oksigenUkur saturasi oksigen 5)

5) Observasi tanda-tanda perburukan pernafasanObservasi tanda-tanda perburukan pernafasan 6)

6) Lapor Lapor dokter apabila dokter apabila terdapat terdapat tanda-tanda perburukan pernafasantanda-tanda perburukan pernafasan 7)

7) Kolaborasi dalam pemeriksaan analisa gas darahKolaborasi dalam pemeriksaan analisa gas darah 8)

8) Kolaborasi dalam pemeriksaan surfaktanKolaborasi dalam pemeriksaan surfaktan

c)

c) DX IIIDX III

1)

1) Observasi turgor kulit.Observasi turgor kulit. 2)

(17)

3)

3) Kolaborasi dalam pemberian cairan intra vena dan elektrolitKolaborasi dalam pemberian cairan intra vena dan elektrolit 4)

4) Kolaborasi dalam pemeriksaan elektrolit darahKolaborasi dalam pemeriksaan elektrolit darah

d)

d) DX IVDX IV

1)

1) Berikan ASI/PASI dengan metode yang tepatBerikan ASI/PASI dengan metode yang tepat 2)

2) Observasi dan catat toleransi minumObservasi dan catat toleransi minum 3)

3) Timbang berat badan setiap hariTimbang berat badan setiap hari 4)

4) Catat intake dan outputCatat intake dan output 5)

5) Kolaborasi dalam pemberian total parenteral nutrition kalau perluKolaborasi dalam pemberian total parenteral nutrition kalau perlu

e)

e) DX VDX V

1)

1) Rawat bayi dengan suhu lingkungan sesuaiRawat bayi dengan suhu lingkungan sesuai 2)

2) Hindarkan bayi kontak langsung dengan benda sebagai sumber dingin/panasHindarkan bayi kontak langsung dengan benda sebagai sumber dingin/panas 3)

3) Ukur suhu bayi setiap 3 jam atau kalau perluUkur suhu bayi setiap 3 jam atau kalau perlu 4)

4) Ganti popok bila basahGanti popok bila basah

f)

f) DX VIDX VI

1)

1) Ukur tekanan darah kalau perluUkur tekanan darah kalau perlu 2)

2) Observasi warna dan suhu kulitObservasi warna dan suhu kulit 3)

3) Observasi pengisian kembali kapilerObservasi pengisian kembali kapiler 4)

4) Observasi adanya edema periferObservasi adanya edema perifer 5)

5) Kolaborasi dalam pemeriksaan laboratoriumKolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium 6)

6) Kolaborasi dalam pemberian obat-obatanKolaborasi dalam pemberian obat-obatan

g)

(18)

1)

1) Cegah terjadinya hipoksiaCegah terjadinya hipoksia 2)

2) Ukur saturasi oksigenUkur saturasi oksigen 3)

3) Observasi kesadaran dan aktifitas bayiObservasi kesadaran dan aktifitas bayi 4)

4) Observasi tangisan bayiObservasi tangisan bayi 5)

5) Observasi adanya kejangObservasi adanya kejang 6)

6) Lapor dokter apabila ditemukan kelainan pada saat observasiLapor dokter apabila ditemukan kelainan pada saat observasi 7)

7) Ukur lingkar kepala kalau perluUkur lingkar kepala kalau perlu

a.

a. Kolaborasi dalam pemeriksaan USG kepalaKolaborasi dalam pemeriksaan USG kepala

h)

h) DX VIIIDX VIII

1)

1) Hindari bayi dari orang-orang yang terinfeksi kalau perlu rawat dalamHindari bayi dari orang-orang yang terinfeksi kalau perlu rawat dalam inkubator

inkubator 2)

2) Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayiCuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi 3)

3) Lakukan tehnik aseptik dan antiseptik bila melakukan prosedur invasiveLakukan tehnik aseptik dan antiseptik bila melakukan prosedur invasive 4)

4) Lakukan perawatan tali pusatLakukan perawatan tali pusat 5)

5) Observasi tanda-tanda vitalObservasi tanda-tanda vital 6)

6) Kolaborasi pemeriksaan darah rutinKolaborasi pemeriksaan darah rutin 7)

7) Kolaborasi pemberian antibiotikaKolaborasi pemberian antibiotika

i)

i) DX IXDX IX

1)

1) Kaji kulit bayi dari tanda-tanda kemerahan, iritasi, rash, lesi dan lecet padaKaji kulit bayi dari tanda-tanda kemerahan, iritasi, rash, lesi dan lecet pada daerah yang tertekan

daerah yang tertekan 2)

2) Gunakan plester non alergi dan seminimal mungkinGunakan plester non alergi dan seminimal mungkin 3)

3) Ubah posisi bayi dan pemasangan elektrode atau sensorUbah posisi bayi dan pemasangan elektrode atau sensor

 j)

 j) DX XDX X

1)

(19)

2)

2) Mengajak bayi berbicara atau merangsang pendengaran bayi denganMengajak bayi berbicara atau merangsang pendengaran bayi dengan memutarkan lagu-lagu yang lembut

memutarkan lagu-lagu yang lembut 3)

3) Memberikan rangsang cahaya pada mataMemberikan rangsang cahaya pada mata 4)

4) Kurangi suara monitor jika memungkinkanKurangi suara monitor jika memungkinkan 5)

5) Lakukan stimulas untuk refleks menghisap dan menelan dengan memasangLakukan stimulas untuk refleks menghisap dan menelan dengan memasang dot

dot

k)

k) DX XIDX XI

1)

1) Memberikan kesempatan pada ortu berkonsultasi dengan dokterMemberikan kesempatan pada ortu berkonsultasi dengan dokter 2)

2) Rujuk ke ahli psikologi jika perluRujuk ke ahli psikologi jika perlu 3)

3) Berikan penkes cara perawatan bayi BBLR di rumah termasuk pijat bayi,Berikan penkes cara perawatan bayi BBLR di rumah termasuk pijat bayi, metode kanguru, cara memandikan

metode kanguru, cara memandikan 4)

4) Lakukan home visit jika bayi pulang dari RS untuk menilai kemampuan orangLakukan home visit jika bayi pulang dari RS untuk menilai kemampuan orang tua merawat bayinya

(20)

BAB II BAB II

TINJAUAN KASUS TINJAUAN KASUS

A.

A. PENGKAJIAN KEPERAWATANPENGKAJIAN KEPERAWATAN

1.

1. Data identitasData identitas Nama

Nama klien klien : : by. by. Janti Janti Nama Nama ayah ayah : : Tn. Tn. HH Tanggal

Tanggal lahir lahir : : 22 22 november november 2009 2009 Usia Usia ayah ayah : : 39 39 tahuntahun Usia

Usia / / JK JK : : 21 21 hari/perempuan hari/perempuan Pekerjaan Pekerjaan ayah : ayah : TNITNI Usia

Usia ibu ibu : : 32 32 tahun tahun Pekerjaaan Pekerjaaan Ibu Ibu : : IRTIRT 2.

2. Riwayat bayiRiwayat bayi Apgar

Apgar skore skore :9/10:9/10 Usia

Usia gestasi gestasi : : 37 37 mingguminggu Berat

Berat /panjang /panjang lahir lahir :2450 :2450 gram/ gram/ 46 46 cmcm Komplikasi

Komplikasi kelahiran kelahiran : : anus anus (+), (+), lahir lahir spontanspontan 3.

3. Riwayat ibuRiwayat ibu Status

Status mental mental : : G G 2 2 P1A0P1A0 Komplikasi

Komplikasi kehamilan kehamilan : : ibu ibu mengatkan mengatkan tidak tidak ada ada keluhan keluhan saat saat hamilhamil Jenis

(21)

4.

4. Pengkajian fisik Pengkajian fisik  a.

a. Reflek Reflek 

Moro (

Moro ( √√ )) Menggengam

Menggengam ( ( kuat kuat )) Menghisap

Menghisap ( ( lemah)lemah) b.

b. Tonus / aktivitasTonus / aktivitas 1)

1) Aktif (Aktif ( √√ ) ) tenang ( tenang ( − ) − ) letargi ( − letargi ( − ) kejang ) kejang ( − )( − ) Informasi lain:

Informasi lain: 2)

2) Menangis Menangis keras keras (( √√ ) menangis ) menangis lemah lemah ( − ( − )) Menangis

Menangis lemah ( lemah ( − ) sulit − ) sulit menangis menangis ( − )( − ) 3)

3) Kepala / leherKepala / leher a.

a. Frontanel anterior Frontanel anterior : : lunak lunak (( √√ ) ) datar datar ( ( − − ) ) tegas tegas ( ( − − ) ) cekungcekung ( −

( − ) Menonjol ) Menonjol ( − ( − )) b.

b. Sutura segitalis : tepat (Sutura segitalis : tepat ( √√ ) ) menjauh menjauh ( ( − − ) ) terpisah ( terpisah ( − − ) ) tumpangtumpang tindih (− )

tindih (− ) c.

c. Gambaran wajah : simetris (Gambaran wajah : simetris ( √√) ) asimetris ( asimetris ( − )− ) d.

d. Molding Molding ( ( − − ) ) caput caput succedanum succedanum ( ( − − ) ) cephalhematomacephalhematoma ( − )

( − ) 4)

4) MataMata

Bersih (

(22)

Sclera

Sclera : : ikterik ikterik jarak jarak interkantusinterkantus 5)

5) THTTHT a.

a. Telinga Telinga normal normal (( √√ ) abnormal ) abnormal ( − ( − ) simetris ) simetris (( √√ ) asimetris) asimetris (

( − − )) b.

b. Hidung : Hidung : sekresi ( sekresi ( − − ) ) napas napas cuping hidung cuping hidung ( ( − )− ) 6)

6) WajahWajah Labioszikis

Labioszikis ( ( − − ) ) palatoskizis palatoskizis ( ( − − )) 7)

7) AbdomenAbdomen a.

a. Bising usus : 2x/mntBising usus : 2x/mnt b.

b. Lunak (Lunak ( √√ ), ), tegas tegas ( ( − − ), ), datar datar ( ( − − ), ), kembung kembung ( ( − − )) c.

c. Lingkar Lingkar perut perut cmcm d.

d. Liver : tidak teraba (Liver : tidak teraba (√√ ), terab), teraba ( a ( − ) − ) < 2 < 2 cm cm ( ( − ),− ), teraba

teraba > > 2cm 2cm ( ( − − )) 8)

8) ToraksToraks a.

a. Simetris (Simetris ( √√ ), ), asimetris asimetris ( ( − − )) b.

b. Retraksi Retraksi dinding dinding dada dada ( ( − − )) c.

c. Klavikula normal (Klavikula normal ( √√ ) ) abnormal abnormal ( ( − − )) 9)

9) Paru-paruParu-paru a.

(23)

b.

b. Suara Suara nafas nafas bersih bersih ( ( − − ), ), ronchi ronchi ( ( − − ), ), sekresi sekresi ( ( − − ),), wheezing

wheezing ( ( − − ), ), vesikuler vesikuler (( √√ )) c.

c. Alat Alat bantu bantu napas napas ( ( − − ) ) dosis dosis l/mntl/mnt 10)

10) JantungJantung a.

a. Bunyi normal sinus rhytm ( NSR ) frekuensi :Bunyi normal sinus rhytm ( NSR ) frekuensi : b.

b. Murmur Murmur ( ( − ) PMI − ) PMI ( ( − − ) ) lokasi lokasi ( ( − − )) c.

c. Capillary refill ( < 3” )Capillary refill ( < 3” ) d.

d. Denyut nadi Denyut nadi : : 150 150 x/mntx/mnt Data lalin :

Data lalin : 11)

11) EkstermitasEkstermitas a.

a. Gerakan bebas (Gerakan bebas (√√ ) ) ROM ROM terbatas terbatas ( ( ) ) tidak tidak tekaji tekaji ( ( )) b.

b. Ekstermitas atas : normal (Ekstermitas atas : normal ( √√ ) ) abnormal ( abnormal ( ) ) sebutkansebutkan c.

c. Ekstermitas bawah : normal (Ekstermitas bawah : normal ( √√ ) ) abnormal abnormal ( ( ) ) sebutkansebutkan d.

d. Panggul : normal (Panggul : normal ( √√ ) ) abnormal abnormal ( ( ) ) tidak tidak terkaji terkaji ( ( )) Data lain:

Data lain: 12)

12) UmbilicusUmbilicus Normal (

Normal (√√ ), ), abnormal abnormal ( ( ), ), inflamasi inflamasi ( ( ), ), drainase drainase ( ( )) Data lain:

(24)

13)

13) GenitalGenital Normal (

Normal ( √√ ), ), abnormal abnormal ( ( ), ), sebutkan:sebutkan: Data lain:

Data lain: 14)

14) Anus : paten (Anus : paten ( √√ ) ) imperforate imperforate ( ( )) Data lain :

Data lain : 15)

15) Spina : normal (Spina : normal ( √√ ), ), abnormal abnormal ( ( )) Data lain :

Data lain : 16)

16) KulitKulit a.

a. Warna Warna : : ikterik ikterik  b.

b. Sianosis Sianosis : : tidak tidak adaada c.

c. Tanda Tanda kulit kulit : : keringkering d.

d. Turgor Turgor kulit kulit : : tidak tidak elastiselastis e.

e. Edema Edema : : tidak tidak adaada f.

f. Lanugo Lanugo : : menyebar menyebar dipermukaan dipermukaan kulitkulit Data lain Data lain 17) 17) SuhuSuhu a. a. LingkunganLingkungan Penghangatan

Penghangatan radian radian ( ( ) ) pengaturan pengaturan suhu suhu ( ( ) incubator ) incubator ((√√ )) suhu

(25)

b. b. KulitKulit Suhu kulit : 37ºC Suhu kulit : 37ºC Data lain: Data lain: 5.

5. Riwayat sosialRiwayat sosial a.

a. Struktur keluarga ( Genogram 3 generasi )Struktur keluarga ( Genogram 3 generasi ) b.

b. Budaya Budaya : : jawajawa c.

c. Suku Suku : : jawajawa d.

d. Agama Agama : : islamislam e.

e. Bahasa Bahasa utama utama : : IndonesiaIndonesia f.

f. Perencanaan makanan bayiPerencanaan makanan bayi g.

g. Masalah sosial yang pentingMasalah sosial yang penting h.

h. Hubungan orang tua dan bayiHubungan orang tua dan bayi

Ibu

Ibu Tingkah Tingkah laku laku AyahAyah

ada

ada menyentuh menyentuh adaada ada

ada memeluk memeluk adaada

ada

ada berbicara berbicara adaada ada

ada berkunjung berkunjung adaada ada

ada memanggil memanggil nama nama adaada ada

(26)

i.

i. Orang terdekat yang dapat dihubungi : orang tuaOrang terdekat yang dapat dihubungi : orang tua  j.

 j. Orang Orang tua tua berespon berespon terhadap penyakit terhadap penyakit : y: ya a (( √√ ) ) tidak tidak ( ( )) Respon:

Respon: k.

k. Orang tua berespon terhadap hospitalisasi : ya (Orang tua berespon terhadap hospitalisasi : ya (√√ ) ) tidak tidak ( ( )) Respon:

Respon: l.

l. Riwayat anak lain :Riwayat anak lain :

Jenis

Jenis kelamin kelamin RiwayatRiwayat kelahiran kelahiran

Riwayat

Riwayat lain lain RiwayatRiwayat penyakit penyakit

laki

laki – – laki laki Spontan Spontan normal normal tidak tidak adaada Data lain:

Data lain: 6.

6. Pemeriksaan penunjangPemeriksaan penunjang

Jenis Jenis pemeriksaan pemeriksaan

Nilai

(27)

Resume klien Resume klien

Klien masuk tanggal 24 november 2009, usia 2 hari pada saat datang ke RSPAD Klien masuk tanggal 24 november 2009, usia 2 hari pada saat datang ke RSPAD klien Rujukan dari RS Bekasi dengan keluhan BBLR, BB saat lahir 2450 gram, PB: klien Rujukan dari RS Bekasi dengan keluhan BBLR, BB saat lahir 2450 gram, PB: 46 cm, reflek hisap lemah, pada saat pengkajian tanggal 14 Desember 2009 46 cm, reflek hisap lemah, pada saat pengkajian tanggal 14 Desember 2009 ditemukan data sebagai berikut:

ditemukan data sebagai berikut:

Data Fokus Data Fokus Data

Data Subyekitf Subyekitf Data Data Obyektif Obyektif 

• Ibu mengatakan reflek hisapIbu mengatakan reflek hisap

klien lemah klien lemah

• Ibu mengatakan klien sulitIbu mengatakan klien sulit

minum asi minum asi

• Ibu mengatakan klien kurusIbu mengatakan klien kurus

• Ibu mengatakan klien kuningIbu mengatakan klien kuning

sejak dirawat sejak dirawat

• Ibu mengatakan sulit untuk Ibu mengatakan sulit untuk 

menerima kondisi klien dengan menerima kondisi klien dengan suspek down syndrome

suspek down syndrome

• •

• Kesadaran : compos mentisKesadaran : compos mentis

• Klien tampak lemahKlien tampak lemah

• Mukosa bibir keringMukosa bibir kering

• Reflek hisap klien lemahReflek hisap klien lemah

• Klien tidak mau minum susu/asiKlien tidak mau minum susu/asi

• Klien terpasang OTTKlien terpasang OTT

• Klien tampak kurusKlien tampak kurus

• Kulit klien Ikterik Kulit klien Ikterik 

• Skelera ikterik Skelera ikterik 

• Kulit klien keriput tidak elastisKulit klien keriput tidak elastis

• BB : 1950 gram , PB : 46 cmBB : 1950 gram , PB : 46 cm

• Tampak keluarga cemas jikaTampak keluarga cemas jika

melihat kondisi klien melihat kondisi klien

(28)

• Hasil laboratorium tgl 8 desemberHasil laboratorium tgl 8 desember

2009 2009 kimia darah kimia darah bilirubin direct : 16,0 mg/dl bilirubin direct : 16,0 mg/dl biliubin indirect : 13,09 mg/dl biliubin indirect : 13,09 mg/dl bilirubin total : 29,9 mg/dl bilirubin total : 29,9 mg/dl

(29)

B.

B. Analisa dataAnalisa data No

No Data Data Masalah Masalah EtiologiEtiologi

1.

1. Data Data subyektif subyektif ::

• Ibu mengatakan reflek hisapIbu mengatakan reflek hisap

klien lemah klien lemah

• Ibu mengatakan klien sulitIbu mengatakan klien sulit

minum asi minum asi

• Ibu mengatakan klien kurusIbu mengatakan klien kurus

Data obyektif : Data obyektif :

• Kesadaran : compos mentisKesadaran : compos mentis •

• Klien tampak lemahKlien tampak lemah •

• Mukosa bibir keringMukosa bibir kering •

• Reflek hisap klien lemahReflek hisap klien lemah •

• Klien tidak mau minumKlien tidak mau minum

susu/asi susu/asi

• Klien terpasang OTTKlien terpasang OTT •

• Klien tampak kurusKlien tampak kurus •

• Kulit klien Ikterik Kulit klien Ikterik  •

• Skelera ikterik Skelera ikterik  •

• Kulit klien keriput tidak Kulit klien keriput tidak 

elastis elastis

• BB : 1950 gram , PB : 46 cmBB : 1950 gram , PB : 46 cm •

• Hasil laboratorium tgl 8Hasil laboratorium tgl 8

desember 2009 desember 2009 kimia darah kimia darah bilirubin direct : 16,0 mg/dl bilirubin direct : 16,0 mg/dl Perubahan Perubahan nutrisi kurang nutrisi kurang dari kebutuhan dari kebutuhan tubuh tubuh idak adekuatnya idak adekuatnya persediaan zat besi, persediaan zat besi, kalsium, metabolisme kalsium, metabolisme yang tinggi, refleks yang tinggi, refleks hisap yang menurun hisap yang menurun dan intake yang dan intake yang kurang adekuat

(30)

2 2 biliubin indirect : 13,09 mg/dl biliubin indirect : 13,09 mg/dl bilirubin total : 29,9 mg/dl bilirubin total : 29,9 mg/dl Data subyektif : Data subyektif : •

• Ibu mengatakan sulit untuk Ibu mengatakan sulit untuk 

menerima kondisi klien menerima kondisi klien dengan suspek down dengan suspek down syndrome

syndrome Data obyektif : Data obyektif :

• Klien tampak downKlien tampak down

syndrome syndrome

• Klien tampak kurusKlien tampak kurus •

• Tampak keluarga cemas jikaTampak keluarga cemas jika

melihat kondisi klien melihat kondisi klien

Koping keluarga Koping keluarga tidak efektif  tidak efektif 

Kondisi kritis pada Kondisi kritis pada bayinya, perawatan bayinya, perawatan yang lama dan takut yang lama dan takut untuk merawat untuk merawat bayinya setelah bayinya setelah pulang dari RS pulang dari RS

(31)

C.

C. Diagnosa KeperawatanDiagnosa Keperawatan No

No Diagnosa Diagnosa keperawatan keperawatan TanggalTanggal ditemukan ditemukan masalah masalah Tanggal Tanggal teratasi teratasi masalah masalah Nama Nama  jelas  jelas 1. 1. 2. 2.

Perubahan nutrisi kurang dari Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d Tidak  kebutuhan tubuh b.d Tidak  adekuatnya persediaan zat adekuatnya persediaan zat besi, kalsium, metabolisme besi, kalsium, metabolisme yang tinggi dan intake yang yang tinggi dan intake yang kurang adekuat

kurang adekuat

Koping keluarga tidak efektif  Koping keluarga tidak efektif  b/d kondisi kritis pada b/d kondisi kritis pada bayinya, perawatan yang bayinya, perawatan yang lama dan takut untuk  lama dan takut untuk  merawat bayinya setelah merawat bayinya setelah pulang dari RS pulang dari RS 14 desember 14 desember 2009 2009 14 desember 14 desember 2009 2009 Rosdiana Rosdiana Rosdiana Rosdiana

(32)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Cecily L. Betz, (2002)

Cecily L. Betz, (2002) Buku Saku Keperawatan Pediatri Buku Saku Keperawatan Pediatri, Jakarta: EGC, Jakarta: EGC Donna L. Wong, (2004)

Donna L. Wong, (2004) Pedoman Klinis Pedoman Klinis Keperawatan Keperawatan PediatricPediatric, Jakarta: EGC, Jakarta: EGC Donna L. Wong Dkk, (2009)

Donna L. Wong Dkk, (2009) Buku Ajar Keperawatan Pediatric Buku Ajar Keperawatan Pediatric, Jakarta: EGC, Jakarta: EGC INTERNET. Diakses pada tanggal 13 Desember 2009 pukul 21.00 wib.

INTERNET. Diakses pada tanggal 13 Desember 2009 pukul 21.00 wib.

http://icoel.wordpress.com/askep-anak-2/askep-anak/asuhan-keperawatan-bblr/  http://icoel.wordpress.com/askep-anak-2/askep-anak/asuhan-keperawatan-bblr/  http://yayanakhyar.wordpress.com/2008/04/25/bayi-berat-lahir-rendah-bblr/  http://yayanakhyar.wordpress.com/2008/04/25/bayi-berat-lahir-rendah-bblr/  http://yumizone.wordpress.com/2008/11/21/berat-bayi-lahir-rendah/  http://yumizone.wordpress.com/2008/11/21/berat-bayi-lahir-rendah/  http://library.usu.ac.id/download/fk/keperawatan-nur.pdf  http://library.usu.ac.id/download/fk/keperawatan-nur.pdf 

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian identifikasi yang dilaksanakan sebelumnya maka dapat diuraikan sebagai berikut Tipe ini merupakan candi dengan landasan berupa kaki candi

Dari beberapa teori dapat disimpulkan bahwa kemampuan matematika awal adalah kepekaan terhadap cara berpikir ilmiah dan membangun konsep yang ditunjukkan dengan

Bahan Alam Laut: Filum Echinodermata_Kelompok VIII Page 1 of 41 FMIPA (Herbal Farmasi_Estetika Indonesia).. BAB I

Adapun tujuan utama dari penelitian ini yaitu: (1) mengidentifikasi karakteristik keluarga, dukungan sosial serta fungsi AGIL pada keluarga nelayan juragan dan

Jika matahari tinggi maka radiasi yang jatuh hampir tegak lurus pada permukaan bumi, sedangkan jika matahari rendah ma- ka radiasi akan disebarkan dalam area yang luas sehingga

membentuk lapisan &gt;e(/2 atau hidrksida yang terus menerus bertambah seiring dengan  berjalannya waktu. Piringan pisau menggunakan bahan dasar durall . Bahan dasar durall 

Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi efek hipoglikemik kecambah beras merah pada tikus diabetes yang diinduksi STZ-NA terhadap kadar glukosa darah, insulin, serta indeks

Std. Test distribution is Normal. Calculated from data. Dependent Variable: Unstandardized Residual.. Dependent Variable: LN_HargaSaham.. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap