• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Aplikasi Kamus Bahasa Inggris Dengan Menerapkan Algoritma Kompresi Goldbach Code Febriani Siregar1 Abstrak Kata Kunci : PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan Aplikasi Kamus Bahasa Inggris Dengan Menerapkan Algoritma Kompresi Goldbach Code Febriani Siregar1 Abstrak Kata Kunci : PENDAHULUAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Hal: 16-22

Perancangan Aplikasi Kamus Bahasa Inggris Dengan

Menerapkan Algoritma Kompresi Goldbach Code

Febriani Siregar1

Program Studi Teknik Informatika, Universitas Budi Darma, Medan, Sumatera Utara, Indonesia Email: 1febrianisiregar21@gmail.com

Abstrak

Teknologi Smartphone yang ada sekarang ini, dituntut untuk bisa beradaptasi dengan perkembangan tersebut, sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) harus berkembang pula. Disamping harus belajar bahasa Indonesia dengan baik dan benar, diharuskan juga untuk bisa menguasai bahasa Inggris. Akibat tuntutan dari dunia luar dan sebagai bahasa Internasional. Begitu juga ukuran data yang sangat besar menuntut para pengguna harus bisa memksimalkan media peyimpanan data yang terbatas dalam menyimpan file yang berukuran sangat besar. Kompresi merupakan proses mereduksi ukuran suatu data untuk menghasilkan representasi digital yang padat atau mampat (compact) namun tetap dapat diwakili kuantitas informasi yang terkandung pada data tersebut. Ada beberapa faktor yang dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih algoritma yang akan digunakan dalam kompresi data yaitu sumber daya yang dibutuhkan (memori, kecepatan PC), kecepatan kompresi, ukuran hasil kompresi, besarnya redudansi dan kompleksitas algoritma. Algoritma Golbach Codes adalah algoritma yang di asumsikan menggunakan teori Goldbach Conjecture yaitu semua bilangan genap positif yang lebih besar dari 2 merupakan penjumlahan dari dua bilangan prima. Perangkat lunak ini dirancang menggunakan bahasa pemograman Android dan melakukan kompresi terhadap file teks.

Kata Kunci : Kompresi, Goldbach Codes, File Teks

1. PENDAHULUAN

Pada umumnya teknologi smartphone yang mengusung sistem android yang baru-baru ini menjadi sistem operasi yang banyak dipakai karena beragam fitur yang dapat ditampilkan untuk memenuhi kebutuhan dan daya tarik tersendiri bagi para penggunanya. Dengan segala kelebihan yang dimiliki sistem operasi Android sehinggah banyak vendor handphone yang menanamkan Android sebagai sistem operasinya, seperti : Samsung, Sonic, Nokia, Evercose, dan lain sebagainya.

Teknologi Smartphone yang ada sekarang ini, dituntut untuk bisa beradaptasi dengan berkembangan tersebut, sehingga Sumber Daya Manusia ( SDM ) harus berkembang pula. Di samping harus belajar bahasa Indonesia dengan baik dan benar, diharuskan juga untuk bisa menguasai bahasa Inggris, karena tuntutan dari dunia luar dan sebagai bahasa Internasional. Sehingga dengan adanya kamus digital berbahasa Inggris – Indonesia ini diharapkan bisa membantu bagi yang ingin belajar bahasa Inggris. Dengan adanya smartphone bermanfaat untuk mempermudah belajar bahasa Inggris melalui aplikasi berbasis Android sehingga bagi pengguna lebih mudah menggunakannya. Adanya Smartphone bermanfaat juga sebagai pegangan untuk lebih mempermudah pencarian kata atau arti kata pada saat memutuhkannya kapan saja.

Ukuran data yang besar menuntut para pengguna android harus bisa memaksimalkan media penyimpanan data yang terbatas dalam ukuran sangat besar. Tanpa adanya penyimpan data informasi yang akan diterima kurang akurat kebenarannya dan akan menimbulkan masalah di kemudian hari, oleh sebab itu penyimpanan merupakan hal yang sangat penting. Seperti penyimpanan pada aplikasi kamus bahasa Inggris yang di dalamnya terdapat banyak kata –kata dalam bahasa Inggris. Bahasa Inggris yang disajikan dalam aplikasi kamus bahasa Inggris disimpan dalam sebuah database, sehingga pada saat pengguna mengakses informasi yang

diinginkan tentang bahasa Inggris, maka informasi tersebut diakses dari dalam database, dalam hal ini database bersifat offline. Salah satunya adalah tentang kapasitas penyimpanan atau yang dikenal dengan memori. Biasanya memori akan penuh bila kita banyak mengunduh aplikasi atau file didalam sebuah smartphone, karena smartphone yang memiliki batas penyimpanan yang terbatas, maka dari itu diperlukan ruang penyimpanan yang cukup agar dapat menginstal aplikasi kamus bahasa Inggris.

Proses kompresi merupakan proses mereduksi ukuran suatu data untuk menghasilkan representasi digital yang padat atau mampat (compact) namun tetap dapat diwakili kuantitas informasi yang terkandung pada data tersebut[1].

Salah satu kegunaan kompresi adalah untuk memperkecil ukuran file dalam memori atau media penyimpanan, agar media tersebut dapat dihemat. Goldbach Codes memiliki tiga kode, Goldbach Codes yang pertama GO. GO mengkodekan bilangan bulat positif n dengan mengubahnya menjadi bilangan positif genap dengan 2(n+3) dan kemudian menuliskan pasangan penjumlahan bilangan prima dalam keadaan terbalik. Kelebihan algoritma Goldbach Codes yaitu mudah untuk dibangun berdasarkan tabel bilangan prima, mudah untuk di decode dan sama panjangnya seperti Fibonacci Codes atau Standard Binary Representation dan bilangan bulat. Berdasarkan cara kerjanya, Algoritma Goldbach Codes termasuk Statistical based yang melakukan kompresi dimana simbol – simbol yang ada diencode satu persatu.[2].

2. TEORITIS

A. Kamus

Kamus adalah jenis buku rujukan yang menerangkan makna kata-kata. Ia berfungsi untuk membantu seseorang mengenal perkataan baru. Selain menerangkan maksud kata, kamus juga mungkin mempunyai pedoman sebutan, asal-usul (etimologi) sesuatu perkataan dan juga contoh pengguna bagi

(2)

Hal: 16-22 sesuatu perkataan. Untuk memperjelas kadang kala terdapat

juga ilustrasi didalam kamus.

B. Kompresi

Kompresi adalah pengubahan data yang berupa kumpulan karakter menjadi bentuk kode dengan tujuan untuk menghemat kebutuhan tempat penyimpanan dan waktu transmisi data. Ada beberapa faktor yang dijadikan sebagai bahan pertimabangan dalam memilih algoritma yang akan digunakan dalam kompresi data yaitu sumber daya yang dibutuhkan (memory, kecepatan PC), kecepatan kompresi, ukuran hasil kompresi, besarnya redudansi dan kompleksitas algoritma. Jika semakin besar ukuran data yang disimpan maka membutuhkan media penyimpanan yang besar. Oleh karena itu, kemudian muncul metode-metode yang bertujuan untuk mengkompresi data agar dapat menghemat tempat peyimpanan data. Salah satunya yaitu kompresi data teks agar bisa diperkecil ukurannya[4].

C. Algoritma Goldbach Codes

Bilangan prima adalah bilangan bulat yang tidak dapat dibagi oleh bilangan bulat yang lain. Menambahkan dua bilangan ganjil menghasilkan bilangan genap, jadi seorang matematikawan selalu tahu bahwa jumlah dua bilangan prima genap. Sejarah harus menunggu sampai 1742, ketika terfikir oleh Christian Goldbach, Seorang matematikawan Jerman yang tidak terkenal, untuk mengajukan pertanyaan “ berlawanan”. Jika jumlah dari dua bilangan prima itu genap, apakah benar bahwa setiap bilangan bulat adalah jumlah dua bilangan prima? Goldbach tidak dapat membuktikan masalah yang tampak sederhana ini, Namun dia juga tidak dapat menemukan contoh balasanya. Dia menulis kepada ahli matematika ternama Leonhard Euler dan menerima jawabanya “Tidak diragukan lagi bahwa hasil ini benar adanya”[4].

Algoritma Goldbach Codes adalah algoritma yang diasumsikan menggunakan teori Goldbach Conjecture yaitu “Semua bilangan genap positif yang lebih besar dari 2 merupakan penjumlahan dari dua bilangan prima” [1]. Goldbach Codes memiliki tiga kode, Goldbach Codes yang pertama dinamakan “G0”. G0 mengkodekan bilangan bulat positif n dengan mengubahnya menjadi bilangan bulat positif genap dengan 2(n+3) dan kemudian menuliskan pasangan penjumlahan bilangan prima dalam keadaan terbalik [2]. Untuk mengetahui bilangan prima mana yang dapat mewakili penjumlahan dua bilangan prima tersebut, maka dibuat aturan sebagai berikut :

1. Bilangan prima dimulai dari angka 3, 5, 7 dan seterusnya.

2. Codeword hanya memiliki dua angka “1”.

3. Pencarian bilangan prima yang mewakili penjumlahan berhenti pada “1” yang kedua, contohnya : Bilangan genap = 20

13 11 7 5 3 1 0 1 0 0

Pembacaan dilakukan dari kanan ke kiri :

3+5 = 20 Salah 3+7 = 20 Salah 5+7 = 20 Salah 3+11 = 20 Salah 5+11 = 20 Salah 7+11 = 20 Salah 3+13 = 20 Salah 5+13 = 20 Salah 7+ 13 = 20 Benar

Setelah mendapatkan pasangan bilangan prima yang benar maka pola bit yang didapatkan adalah 11000. Kemudian pola bit ini dibalikkan hingga bit paling belakang menjadi “1”, sehingga menghasilkan pola bit 00011.

Tabel 1. Goldbach G0 Codes

N 2(n+3) Primes Codeword 1 8 3 + 5 11 2 10 3 + 7 101 3 12 5 + 7 011 4 14 3 + 11 1001 5 16 5 + 11 0101 6 18 7 + 11 0011 7 20 7 + 13 00101 8 22 5 + 17 010001 9 24 11 + 13 00011 10 26 7 + 19 0010001 11 28 11 + 17 000101 12 30 13 + 17 000011 13 32 13 + 19 0000101 14 34 11 + 23 00010001 3. ANALISA A. Analisa Masalah

Adapun analisa dalam mengatasi permasalahan dalam penyimpanan, ukuran dan kecepatan akses dalam Handphone Smartphone adalah dengan mengkompresi data. Algoritma kompresi data sangat membantu pengguna data untuk memperkecil ukuran data dari aslinya agar ruang penyimpanan lebih kecil. Serta memudahkan prose transmisi data. Algoritma Goldbach Code adalah salah satu algoritma kompresi data, algoritma ini akan dibandingkan dengan beberapa parameter untuk mengetahui algoritma mana yang lebih baik di gunakan untuk memapatkan data.

Pada pembahasan kamus Bahasa Inggris – Indonesia latar belakang masalah akan di ambil ialah arti kata pada kata teks kamus berbahasa Inggris – Indonesia. Dalam hal ini perancangan algoritma Goldbach Code dilakukan terhadap ayat pada apliksi kamus bahasa Inggris yang memiliki keterbatasan memori sehingga menggunakan memori yang relatif besar. Kapan kamus bahasa Inggris dikompresi yaitu pada saat kata bahasa Inggris di artikan menjadi bahasa Indonesia. Dimana terdapat di dalamnya satu kata memiliki berbagai macam arti kata itu yang akan dikompresi pada pembahasan ini.

(3)

Hal: 16-22

B. Penerapan Algoitma Goldbach Codes

Berdasarkan aplikasi, aplikasi kamus bahasa Inggris membutuhkan memori yang besar apabila melakukan instalasi pada smartphone (handphone). Dengan melakukan kompresi kata, aplikasi kamus diinstal pada smartphone (handphone) yang memerlukan memori yang besar akan dikompresi sehingga mengurangi jumlah memori dan dapat dilakukan instalasi di memori yang kecil.

Proses kompresi dan dekompresi pada metode ini yang akan digunakan dari karakter diambil dari arti kata kamus bahasa inggris. Sistem akan membaca string yang telah dimasukkan kedalam sistem, kemudian sistem membuat tabel karakter dan frekuenis dari masing-masing karakter yang akan di urutkan berdasarkan frekuensi yang paling besar. Setelah di urutkan, sistem memilih algoritma yang akan digunakn untuk membentuk kode kompresi dengan algoritma Goldbach Codes berdasarkan karakter yang dibuat pada tabel karakter. Hasil pembentukan kode dengan algoritma tersebut, akan membentuk suatu file baru telah dikompresi.

Adapun isi record dapat dilihat pada contoh kasus yaitu kata dari bahasa Inggris “NARASITION” yang arti katanya bahasa Indonesia yaitu string ”PENCERITAAN, PENGISAHAN, CERITA, KISAH” yang digunakan untuk kasus penerapan algoritma Goldbach Codes . Berikut ini langkah-langkah selanjutnya untuk kompresi Record menggunakan algoritma Goldbach Codes adalah sebagai berikut:

1. Mencari total bit frequensi string awal

Dalam menentukan total bit frequensi, adapun caranya dengan merubah karakter string ke ASCII binary lalu menentukan jumlah bit setiap kareakter. Kemudian total frequensy dari jumlah karakter di kalikan dengan total Bit dari ASCII Binary. Dapat dilihat seperti tabel dibawah ini.

Tabel 2. Data Sebelum Di Kompresi Algoritma Goldbach Codes

Char Frequensy ASCII Desimal ASCII Binary Bit Bit x Freq P 2 80 01010000 8 16 E 4 69 01000101 8 32 N 4 78 01001110 8 32 C 2 67 01000011 8 16 R 2 82 01010010 8 16 I 4 73 01001001 8 32 T 2 84 01010100 8 16 A 6 65 01000001 8 48 , 3 44 00101100 8 24 Sp 3 32 00100000 8 24 G 1 71 01000111 8 8 S 2 83 01010011 8 16 H 2 72 01001000 8 16 K 1 75 01001011 8 8

Jumlah Bit x Frequency 304

Dari tabel 2. dapat dilihat bahwa bentuk string bit dari string “PENCERITAAN, PENGISAHAN, CERITA, KISAH” sebelum dikompresi adalah “01010000 01000101 01001110 01000011 01010010 01001001 0101 0100 01000001 00101100 00100000 01000111 01010011 01001000 01001011”. Satu karakter berdasarkan kode ASCII, bernilai delapan bit dalam biner, sehingga 38 karakter pada isi Recod mempunyai ukuran 304 bit.

2. Mengurutkan data string berdasarkan karakter yang memiliki frekuensi terbesar ke terkecil. Dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Data Setelah diurutkan

Char Freq A 6 E 4 I 4 N 4 , 3 Sp 3 C 2 H 2 P 2 R 2 S 2 T 2 G 1 K 1 3. Penentuan codeword

Proses pembentukan codeword dimulai dengan menggunakan rumus 2(n+3), dan akan menghasilkan sebuah bilangan genap positif, dan untuk mendapat kan Codeword dari algoritma Goldbach Codes dengan cara menentukan hasil penjumlahan dua bilangan prima berdasarkan bilangan prima yang dihasilkan dari masing-masing karakter yang terdapat pada tabel 3.4 dibawah ini:

Tabel 4. Data pencarian codeword

Char Freq n 2(n+3) Bil.Prima Codeword

A 6 1 8 3+5 11 E 4 2 10 3+7 101 I 4 3 12 5+7 011 N 4 4 14 3+11 1001 , 3 5 16 5+11 0101 Sp 3 6 18 7+11 0011 C 2 7 20 7+13 00101 H 2 8 22 5+17 010001 P 2 9 24 11+13 00011 R 2 10 26 7+19 0010001 S 2 11 28 11+17 000101 T 2 12 30 13+17 000011 G 1 13 32 13+19 0000101 K 1 14 34 11+23 00010001

(4)

Hal: 16-22 4. Menentukan total bit frequensi hasil kompresi

Dalam menentukan frekuensi di tabel selanjutnya, di dalam mencari data bit frekuensi. Kembali ke karakter asal ke desimal. Jumlah bit pada masing-masing karakter kemunculan frekuensi pada codeword. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5. Data hasil kompresi yang sudah dikalikan Bit x Frekuensi

Char Freq N 2(n+3) Bil Prima

Codeword bit Bit x Freq A 6 1 8 3+5 11 2 12 E 4 2 10 3+7 101 3 12 I 4 3 12 5+7 011 3 12 N 4 4 14 3+11 1001 4 16 , 3 5 16 5+11 0101 4 12 Sp 3 6 18 7+11 0011 4 12 C 2 7 20 7+13 00101 5 10 H 2 8 22 5+17 010001 6 12 P 2 9 24 11+13 00011 5 10 R 2 10 26 7+19 0010001 7 14 S 2 11 28 11+17 000101 6 12 T 2 12 30 13+17 000011 6 12 G 1 13 32 13+19 0000101 7 7 K 1 14 34 11+23 00010001 8 8

Bit Jumlah x Frequency 161

Berdasarkan tabel 5. dapat dilihat hasil perkalian diatas dengan hasil Bit * Frequensy dengan jumlah karakter sebanyak 161.

5. Menyusun hasil codeword pada posisi string awal Merubah karakter string awal ke bilangan biner berdasarkan hasil codewoerd Langkah selanjutnya adalah menyusun codeword yang telah dibuat dengan posisi karakter pada string. Bentuk string bit dari string “PENCERITAAN, PENGISAHAN, CERITA, KISAH” sehingga dapat diperoleh biner pada tabel 6. sebagai berikut:

Tabel 6. Data String dan Biner pada file teks

Char Biner Char Biner Char Biner

P 00011 E 101 I 011 E 101 N 1001 T 000011 N 1001 G 0000101 A 11 C 00101 I 011 , 0101 E 101 S 000101 Sp 0011 R 0010001 A 11 K 00010001 I 011 H 010001 I 011 T 000011 A 11 S 000101 A 11 N 1001 A 11 A 11 , 0101 H 010001 N 1001 Sp 0011 , 0101 C 00101 Sp 0011 E 101 P 00011 R 0010001

6. Membentuk string baru hasil codeword

Pada proses kompresi dilakukan codeword yang diperoleh string baru dengan melihat nilai codewordnya lalu dicocokkan dengan karakter yang telah dikompresi,

setelah karakter ditemukan maka hasilnya menjadi melakukan pengelompokan 8 bit setelah dikompresi adalah sebagai berikut:

“00011101100100101101001000101100001111111001 010100110001110110010000101011000101110100011 110010101001100101101001000101100001111010100 110001000101100010111010001”.

Tabel 7. Data setelah dikompresi

ASCII Biner ASII Decimal Char

00011101 29 10010010 146 11010010 210 Ò 00101100 44 , 00111111 63 ? 10010101 149 • 00110001 49 1 11011001 217 Ù 00001010 10 11000101 197 Å 11010001 209 Ñ 11100101 229 Å 01001100 76 L 10110100 180 ´ 10001011 139 ‹ 00001111 15 01010011 83 S 00010001 17 01100010 98 B 11101000 232 È 00000001 1 7. Ukuran Kompresi Rasio

Adapun rasio dari kompresi diatas dapat di lihat dibawah ini sebagai berikut:

Rasio kompresi = 100 −

ukuran 𝑓𝑖𝑙𝑒 setelah dikompres

ukuran 𝑓𝑖𝑙𝑒 sebelum dikompresix 100%...3.1 Diketahui ukuran file : Setelah di kompresi = 161 bit. : Sebelum dikompresi = 304 bit.

Rasio = 100 – (161 / 304) x 100% Rasio = 100 – (0.53) x 100% Rasio = 100 – 53%

Rasio = 47 %

Adapun proses dekompresi untuk hasil kompresi algoritma Goldbach Codes. Dengan cara menggabungkan terlebih dahulu bit baru, kemudian biner tersebut dibagi menjadi 8 bit untuk setiap karakter. Sehingga diperoleh string sebagai berikut: “00011101 10010010 11010010 00101100 00111111 10010101 00110001 11011001 00001010 11000101 11010001 11100101 01001100 10110100 10001011 00001111 01010011 00010001 01100010 11101000 1". Jika terdapat kurang jumlah 8 bit maka dapat di tambahkan 0 dari sebelah kiri bit yang kurang sebanyak total bit tersebut. Langkah selanjutnya dapat dilihat seperti dibawah ini:

(5)

Hal: 16-22 Langkah selanjutnya adalah menyusun kembali

kode-kode yang telah dibuat dengan posisi karakter pada string. Dengan jumlah biner 8 bit dan biner tersebut di ubah menjadi ASCII desimal yang menghasilkan karakter. Dapat dilihat pada tabel 8. di bawah ini.

Tabel 8. Data setelah disusun kembali

ASCII Biner ASII Decimal Char

00011101 29 10010010 146 11010010 210 Ò 00101100 44 , 00111111 63 ? 10010101 149 • 00110001 49 1 11011001 217 Ù 00001010 10 11000101 197 Å 11010001 209 Ñ 11100101 229 Å 01001100 76 L 10110100 180 ´ 10001011 139 ‹ 00001111 15 01010011 83 S 00010001 17 01100010 98 B 11101000 232 È 00000001 1 2. Mencari dekompresi isi Record

Pada proses dekompresi dilakukan codeword yang diperoleh dari proses kompresi algoritma Golbach Codes, dengan melihat nilai codewordnya lalu dicocokkan dengan karakter yang telah dikompresi, setelah karakter ditemukan maka hasilnya menjadi: “29Ò, ? •1 Ù10 Å Ñ å L´‹15S17b è1” setelah

dikompresi adalah sebagai berikut: “00011101100100101101001000101100001111111001 010100110001110110010000101011000101110100011 110010101001100101101001000101100001111010100 110001000101100010111010001”. Dalam pencarian dekompresi dapat di ambil dari Codeword dengan cara mengambil dari nilai di antara dua codeword pada setiap biner. Pada tabel 9. menunjukkan proses dekompresi pada algoritma Goldbach Codes adalah sebagai berikut:

Tabel 9. Data setelah didekompresi Codeword Char Bit

00011 P 5 101 E 3 1001 N 4 00101 C 5 101 E 3 0010001 R 7 011 I 3

Codeword Char Bit

000011 T 6 11 A 2 11 A 2 1001 N 4 0101 , 4 0011 Sp 4 00011 P 5 101 E 3 1001 N 4 0000101 G 7 011 I 3 000101 S 6 11 A 2 010001 H 6 11 A 2 1001 N 4 0101 , 4 0011 Sp 4 00101 C 5 101 E 3 0010001 R 7 011 I 3 000011 T 6 11 A 2 0101 , 4 0011 Sp 4 00010001 K 8 011 I 3 000101 S 6 11 A 2 010001 H 6 Jumlah Bit 161 4. IMPLEMENTASI

Setelah menganalisis masalah dan juga merancang sistem yang akan di implementasikan kebutuhan sistem merupakan spesifikasi tentang perangkat yang akan digunakan yaitu software (perangkat lunak) dan hardware (perangkat keras) yang dibutuhkan oleh aplikasi. Berdasarkan kebutuhan sistem terdapat pengimplementasi suatu sistem yang merupakan proses menerjemahkan hasil analisa dan perancangan sistem kedalam sebuah bahasa pemrograman. Pengimplementasi suatu sistem akan berpengaruh pada spesifikasi komputer yang digunakan, agar program bisa berjalan dengan baik berdasarkan spesifikasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) harus sesuai. Sistem pengolahan suatu program terdiri dari prosedur dan pelaksanaan data, komputer sebagai sarana pengolahan program haruslah menyediakan fasilitas-fasilitas yang mendukung dalam pengolahan nantinya. Adapun kebutuhan sistem terbagi 2 yaitu perangkat keras dan perangkat lunak.

Perangkat keras adalah peralatan dari sistem komputer yang secara fisik terlihat dan dapat disentuh. Perangkat keras

(6)

Hal: 16-22 yang diperlukan komputer dengan spesifikasi minimal

sebagai berikut:

1. Harddisk : 500 GB 2. Memory :DDR 2 GB

3. Processor : Intel(R) Celeron (R) CPU N3060 @1.60 GHz

4. Monitor : 14 Inchi, 1366x768 5. Mouse Full-speed USB

6. Keyboard Friendly Key Postion

Perangkat Lunak merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk pengolah data atau aplikasi tertentu, sehingga perangkat lunak (software) yang digunakan dapat dikategorikan sebagai berikut:

1. Sistem Operasi Windows 10 Ultimate 32 bit 2. Eclipse juno

3. Microsoft Access 2013

A. Tampilan Pengujian

Tampilan program adalah tampilan antar muka aplikasi dengan user aplikasi yang penerapannya algoritma Goldbach Codes untuk kompresi teks pada aplikasi kamus Bahasa Inggris. Aplikasi yang akan dijalankan telah dibangun dan dirancang dengan menggunakan aplikasi Eclipse Juno denngan bahasa pemograman Java Android. Tampilan form aplikasi tersebut terdirir dari 4 form yaitu form menu utama, form kamus, form bantuan, form about me untuk informasi tentang penulis.

1. Form Menu Utama

Menu utama merupakan tampilan halaman yang muncul pertama sekali pada saat sistem dijalankan, Tampilan halaman menu utama dapat dilihat pada gambar 1. di bawah ini :

Gambar 1. Form Menu Utama 2. Tampilan SQLite

Pada tampilan ini akan menampilkan record database pada apllikasi buku ende yang terkompresi. Adapun gambar dari record database dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Tampilan Sqlite 3. Form Menu Kamus

Form Menu kamus merupakan menu yang berisi tentang kata yang telah diseleksi. Tampilan menu alternatif dapat dilihat pada gambar 3. di bawah ini:

Gambar 3. Form menu Kamus 4. Form Menu Bantuan

Menu bantuan merupakan menu yang membantu melihat total keseluruhan kata yang telah dipilih. Menu ini dapat dilihat pada gambar 4. di bawah ini :

(7)

Hal: 16-22

5. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dan evaluasi dari bab-bab sebelumnya dan analisa terhadap penerapan metode algoritma Goldbach codes terhadap kompresi kamus bahasa Inggris maka dihasilkan kesimpulan Proses kompresi dan dekompresi pada database dilakukan dengan encoding dan decoding yang terdapat pada metode algoritma Goldbach Code. Algoritma Goldbach Code dapat diterapkan untuk melakukan kompresi karakter yang terdapat pada isi record sehingga ukuran record menjadi lebih kecil. Aplikasi kamus bahasa inggris yang telah selesai dirancang dengan menggunakan Eclipse dimana database didalamnya telah terkompresi dengan menggunakan algoritma Goldbach Code.

REFERENCES

[1] S. D. Nasution, “Perancangan Aplikasi Kompresi File Teks Dengan Menerapkan,” Jurnak Infotek STIEKOM, vol. 1, pp. 104–109, 2016. [2] R. D. Pratiwi and S. D. Nasution, “PERANCANGAN APLIKASI

KOMPRESI FILE TEKS DENGAN MENERAPKAN ALGORTIMA FIXED LENGTH BINARY ENCODING ( FLBE ),” vol. 2, no. 1, pp. 10–14, 2018.

[3] M. A. Dr.Akmaliyah, Teori dan terjemah indonesia-arab, I. Depok: irfan Fahmi, 2017.

[4] D. Salomon, Handbook of Data Compression. London: Springers, 2007.

[5] M. Pulung Nurtantio Andono,.T.Sutojo, Pengolahan Citra Digital, I. Yogyakarta: Andi, 2017.

[6] D. Salomon, Variabel-length Codes for Data Compression, III. America, 2003.

[7] M. T.Sutoyo, S.Si., M.Kom, Edy Mulyanto, S.Si., M.Kom., Oky Dwi Nurhayati, Teori pengolahan Citra, 1st ed. Yogyakarta: Andi, 2009. [8] W. Computer, Microsoft Office Word 2010, I. Yogyakarta: Andi,

2010.

[9] M. S. Rosa A.S, Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan berorientasi objek. Bandung: Informatika Bandung, 2016.

[10] M. Abdurohman, pemograman Bahasa Asembly, I. Yogyakarta: Andi, 2010.

[11] J. ENterprise, Rahasia Manajemen File, I. Pt. Elex Media Komputindo, 2010.

[12] P. . Drs.Suargo, M.Sc., M.Math., Algoritma Pemograman, II. Yogyakarta: Andi, 2012.

[13] S. D. Nasution, “PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI FILE TEKS DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA GOLDBACH CODES,” InfotekSTIEKOm, vol. I, no. May 2016, 2017.

[14] S. K. Alfa Satyaputra, M.Sc dan Eva Maulina Aritonang, Java for Beginners with Eclipse 4.2 juno. Jakarta, 2012.

[15] A. Nugroho, Pemograman Java untuk aplikasi Basis Data dengan Teknik XP Menggunakan IDE Eclipse, I. Yogyakarta: Andi, 2007.

Gambar

Tabel 1. Goldbach G0 Codes  N  2(n+3)  Primes  Codeword  1  8  3 + 5  11  2  10  3 + 7  101  3  12  5 + 7  011  4  14  3 + 11  1001  5  16  5 + 11  0101  6  18  7 + 11  0011  7  20  7 + 13  00101  8  22  5 + 17  010001  9  24  11 + 13  00011  10  26  7 + 1
Tabel 4. Data pencarian codeword
Tabel 7. Data setelah dikompresi  ASCII Biner  ASII Decimal  Char  00011101  29  10010010  146  ‘  11010010  210  Ò  00101100  44  ,  00111111  63  ?  10010101  149  •  00110001  49  1  11011001  217  Ù  00001010  10  11000101  197  Å  11010001  209  Ñ  11
Tabel 8. Data setelah disusun kembali  ASCII Biner  ASII Decimal  Char  00011101  29  10010010  146  ‘  11010010  210  Ò  00101100  44  ,  00111111  63  ?  10010101  149  •  00110001  49  1  11011001  217  Ù  00001010  10  11000101  197  Å  11010001  209
+2

Referensi

Dokumen terkait

Informiranje, motiviranje, izpopolnjevanje usposabljanje Zaposlitvena rehabilitacija in programi delovne vključenosti Usposabljanje z delom brez sklenitve delovnega razmerja Javna

Terdapat dua tingkat pemberdayaan yang digunakan dalam praktek penghidupan yaitu: 1) Pemberdayaan personal; yang mengacu pada peningkatan kepercayaan diri dan

Sesuai dengan prinsip yang tersebut dalam ayat 1 Pasal 4 Persetujuan Dasar Laut tahun 1971, batas antara daerah landas kontinen yang berdampingan dan termasuk

lebih menarik.Hidangan yang dibungkus dengan baik dan menarik lebih bergengsi daripada yang hanya sekedar dibungkus (Ari Fadiati, 2013) Selanjutnya dijelaskan

Level 4 Pada periode 2011-2025, adanya peningkatan taraf hidup dan upaya pemerintah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi serta penetrasi AC dengan teknologi low wattage dan

kegiatan Posyandu dan perlu jadwal yang teratur dalam. pelaksanaan

Untuk memperoleh pemahaman tentang putusan Pengadilan Agama Cimahi Nomor 8500/Pdt.G/2017/PA.Cmi tentang diterimanya gugatan balik (rekonvensi) nafkah Māḍiyah anak karena

Dokumentasi internal adalah dokumentasi yang dibuat di dalam program yaitu setiap kita menuliskan baris program sebaiknya diberi komentar atau keterangan supaya