Alat
Alat
Pelindung
Pelindung
Diri
Diri
(APD)
(APD)
Jenis-jenis
Jenis-jenis
dan
dan
Panduan
Panduan
Memilihnya
Memilihnya
PT Safety Sign Indonesia (022) 8606-5300 PT Safety Sign Indonesia (022) 8606-5300
PT
PT
PT Safety Safety Sign Sign Indonesia Indonesia I I (022) (022) 8606-5300 8606-5300 II www.safetysign.co.idwww.safetysign.co.id II www.safetyposter.co.idwww.safetyposter.co.id
APD dan Implementasinya di
APD dan Implementasinya di
Lingkungan Kerja
Lingkungan Kerja
98 persen responden (ahli K3 98 persen responden (ahli K3 profesional) yang menghadiri profesional) yang menghadiri American
American Society Society of of SafetySafety Engineers
Engineers (ASSE) mengaku, (ASSE) mengaku, mereka sering menemukan mereka sering menemukan karyawannya tidak menggunakan karyawannya tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) saat alat pelindung diri (APD) saat bekerja dan 30 persen responden bekerja dan 30 persen responden mengaku bahwa hal ini terjadi mengaku bahwa hal ini terjadi beberapa kali. Permasalahan beberapa kali. Permasalahan ini menunjukkan bahwa tingkat ini menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan karyawan dalam kepatuhan karyawan dalam menggunakan APD saat bekerja menggunakan APD saat bekerja masih sangat rendah.
masih sangat rendah.
− Survei Kimberly-Clark Professio − Survei Kimberly-Clark Professional,nal,
Amerika Serikat Amerika Serikat
Alat
Alat pelindung pelindung diri diri (APD) (APD) adalahadalah peralatan yang dirancang untuk peralatan yang dirancang untuk melindungi pekerja dari potensi bahaya melindungi pekerja dari potensi bahaya yang terdapat di lingkungan kerja. yang terdapat di lingkungan kerja.
APD
APD mencakup mencakup pelindung pelindung kepala,kepala, pelindung mata dan wajah, pelindung pelindung mata dan wajah, pelindung telinga, pelindung pernapasan, telinga, pelindung pernapasan, pelindung tangan, pelindung kaki, pelindung tangan, pelindung kaki, pakaian pelindung, dan alat pelindung pakaian pelindung, dan alat pelindung jatuh perorangan.
jatuh perorangan.
Peran APD dalam Keselamatan dan Peran APD dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangatlah Kesehatan Kerja (K3) sangatlah penting untuk melindungi pekerja penting untuk melindungi pekerja dari kemungkinan kecelakaan atau dari kemungkinan kecelakaan atau potensi bahaya hingga meminimalkan potensi bahaya hingga meminimalkan risiko akibat kecelakaan. Meski risiko akibat kecelakaan. Meski penggunaan APD tidak membuat penggunaan APD tidak membuat risiko menjadi nol persen, tetapi APD risiko menjadi nol persen, tetapi APD dapat meminimalkan kemungkinan dapat meminimalkan kemungkinan terburuk yang terjadi pada pekerja, terburuk yang terjadi pada pekerja, misalnya saat terjadi kecelakaan.
Namun, pada kenyataanya
Namun, pada kenyataanya
peng-gunaan APD masih sering diabaikan gunaan APD masih sering diabaikan
para pekerja saat beraktivitas. Entah
para pekerja saat beraktivitas. Entah
karena APD yang tersedia di tempat karena APD yang tersedia di tempat kerja kurang nyaman, kurangnya kerja kurang nyaman, kurangnya pengetahuan pekerja, atau memang pengetahuan pekerja, atau memang sengaja tidak menggunakan APD sengaja tidak menggunakan APD karena dianggap menghabiskan karena dianggap menghabiskan waktu atau merepotkan.
waktu atau merepotkan.
Menurut
Menurut Safety Daily Advisor Safety Daily Advisor , hasil, hasil
survei dengan 1000 ahli K3 profesional
survei dengan 1000 ahli K3 profesional
sebagai respondennya menunjukkan, sebagai respondennya menunjukkan, 72 persen pekerja sering melakukan 72 persen pekerja sering melakukan jalan
jalan pintas pintas ((shortcut shortcut ) saat bekerja) saat bekerja (tidak mengikuti prosedur, tidak (tidak mengikuti prosedur, tidak
menggunakan APD, dll.) dan 17
menggunakan APD, dll.) dan 17
persen di antaranya sering melakukan persen di antaranya sering melakukan hal tersebut.
hal tersebut.
Banyak alasan yang melatarbelakangi Banyak alasan yang melatarbelakangi rendahnya kesadaran para pekerja rendahnya kesadaran para pekerja dalam menggunakan APD, antara dalam menggunakan APD, antara lain:
lain:
Selain rendahnya tingkat kesadaran Selain rendahnya tingkat kesadaran pekerja dalam menggunakan APD, pekerja dalam menggunakan APD, penggunaan APD yang tidak tepat dan penggunaan APD yang tidak tepat dan tidak sesuai dengan paparan bahaya tidak sesuai dengan paparan bahaya juga
juga masih masih ditemukan ditemukan di di banyakbanyak perusahaan. Banyak pihak manajemen perusahaan. Banyak pihak manajemen dan pekerja yang kurang memahami dan pekerja yang kurang memahami atau bahkan menyepelekan pemilihan atau bahkan menyepelekan pemilihan dan penggunaan APD sesuai kondisi dan penggunaan APD sesuai kondisi area kerjanya. Padahal hal ini sangat area kerjanya. Padahal hal ini sangat penting untuk diperhatikan. Pasalnya, penting untuk diperhatikan. Pasalnya,
••
APD yang digunakan tidak cocok APD yang digunakan tidak cocok atau tidak nyaman saat dipakai atau tidak nyaman saat dipakai••
Ketidaktahuan Ketidaktahuan pekerja pekerja harusharus memakai APDmemakai APD
••
Tidak memiliki waktu untukTidak memiliki waktu untuk memakai APD atau memakai memakai APD atau memakai APD hanya menghabiskanAPD hanya menghabiskan waktuwaktu dan merepotkan
dan merepotkan
••
Pekerja sering berasumsi atauPekerja sering berasumsi atau terlalu percaya diri bahwa dirinya terlalu percaya diri bahwa dirinya tidak akan celakatidak akan celaka
PT Safety Sign Indonesia I (022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id
Diri (APD), Jenis-jenis dan Panduan
Memilihnya” dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran para pekerja akan pentingnya penggunaan APD dan membantu perusahaan serta pekerja dalam memilih APD yang tepat sesuai potensi bahaya di area kerja, mencakup panduan memilih pelindung kepala, pelindung mata dan wajah, pelindung pernapasan,
dan lain-lain.
E-book ini merupakan kumpulan artikel APD yang pernah dipublish sebelumnya di website PT Safety Sign Indonesia. Semoga bermanfaat.Tim PT Safety Sign Indonesia
Copyright © 2016 by PT Safety Sign
Indonesia
peran APD untuk melindungi pekerja dari potensi bahaya akan terasa percuma dan kurang maksimal bila masih terdapat kesalahan dalam pemilihan dan penggunaannya.
Oleh karena itu, peran manajemen dan pekerja sangat penting untuk mengatasi permasalahan ini. Pihak manajemen harus menyediakan APD yang nyaman dan cocok untuk pekerja, memberikan pelatihan mengenai APD, memasang rambu K3 APD di area kerja, serta melakukan pengawasan dan berani menegur pekerja yang lalai menggunakan APD. Pekerja juga wajib mematuhi semua aturan terkait APD yang sudah ditetapkan perusahaan, mulai dari pemilihan, penggunaan, perawatan, dan peraturan APD lainnya.
Melihat permasalahan terkait APD di atas, e-book berjudul “Alat Pelindung
Panduan Memilih Pelindung Mata dan Wajah
8
Panduan Memilih Pelindung Pernapasan
19
Panduan Memilih Pelindung Pendengaran
30
Panduan Memilih AlatPelindung Jatuh Perorangan
68
Panduan Memilih Pelindung Kaki
60
Panduan Memilih Pelindung Tangan
49
Panduan Memilih Pakaian Pelindung
41
Panduan Memilih Pelindung Kepala
PT Safety Sign Indonesia I (022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id
Memiliki Pertanyaan
Seputar Pengadaan Rambu
dan Media Visual K3?
Kami siap menjadi One Stop Solution
untuk kampanye K3 Anda
Our Products and Services:
•
Safety Sign
•
Safety Sign Assessment
•
Safety Sign Installation
•
Safety Poster & Sticker
•
Safety Handbook
• and more
CALL US NOW
(022) 8606-5300
www.safetysign.co.id www.safetyposter.co.idPanduan Memilih
Pelindung Kepala
Tipe dan Kelas Safety Helmet Sesuai Standar ANSI
Z89.1-2014 dan CSA Z94.1
PT Safety Sign Indonesia I (022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id
Fakta:
Pada tahun 2010, setidaknya
dalam satu hari, lebih dari 76.000
dari 1,2 juta pekerja mengalami
cedera
kepala.
Cedera
ini
berkisar pada benjolan ringan, gegar otak, bahkan cedera kepala berat yang dapat mengakibatkan kematian.
− US Bureau of Labor Statistic
A
pakah safety helmet yang Anda gunakan sudah tepat dan sesuai standar? Safety helmet jenis apa yang cocok digunakan untuk area dengan potensi bahaya listrik bertegangan tinggi? Bagaimana cara melihat tipe dan kelas pada safety helmet?Menurut Occupational Safety & Health Administration (OSHA), safety helmet (biasa juga disebut hard hat) harus digunakan ketika bekerja di area yang terdapat potensi bahaya yang mengakibatkan cedera kepala. Selain itu, safety helmet juga wajib digunakan saat bekerja di area yang mengandung potensi bahaya listrik. Di area kerja tipe ini, pelindung kepala dirancang khusus untuk menangkal bahaya kejutan listrik.
OSHA menambahkan bahwa sebuah safety helmet dianggap layak digunakan pekerja jika memenuhi kriteria minimum yang ditetapkan oleh
American National Standard (ANSI) dan International Safety Equipment Association (ISEA), sesuai dengan
standar terbaru ANSI/ ISEA
Z89.1-2014. Nah, bila penggunaan
safety helmet di perusahaan Anda sangat diperlukan, maka pastikan Anda memilih safety helmet yang tepat sesuai standar dan potensi bahaya di lingkungan kerja Anda.ANSI membagi pelindung kepala ke dalam beberapa tipe dan kelas yang berbeda. Berikut tipe dan kelas safety helmet yang dapat Anda jadikan panduan dalam memilih safety helmet yang tepat sesuai lingkungan kerja:
Tipe
Gambar 1.1 Safety helmet tipe 1
Tipe 1
Safety helmet dapat digunakan untuk mengurangi dampak bahaya dari arah atas, misalnya jatuhan benda tajam dan/ atau berat dari atas.
PT Safety Sign Indonesia I (022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id
Tipe 2
Safety helmet digunakan untuk mengurangi dampak bahaya dari arah atas sekaligus samping, misalnya benturan benda tajam dari arah samping. Safety helmet tipe 2 ini dilengkapi lapisan busa dengan kepadatan tinggi dan suspensi pada bagian dalamnya.
Gambar 1.2 Safety helmet tipe 2
Kelas
Kelas E (Electrical )
Safety helmet kelas E digunakan untuk mengurangi risiko bahaya listrik
dengan voltase tinggi bertegangan
20.000 volt. Cocok digunakan untuk
pekerjaan yang berhubungan dengan kelistrikan. Safety helmet ini hanya memberikan perlindungan pada area kepala saja, bukan untuk melindungi tubuh pekerja dari bahaya listrik secara keseluruhan.
Kelas G (General )
Safety helmet kelas G digunakan untuk mengurangi risiko bahaya listrik
dengan voltase tinggi bertegangan
2.200 volt. Cocok digunakan untuk
semua jenis pekerjaan dan pekerjaan
Menurut ANSI/ISEA Z89.1-2014 dan
standar Kanada CSA Z94.1- 2015,
safety helmet digolongkan menjadi beberapa kelas, diantaranya:
yang berhubungan dengan listrik bertegangan 2.200 volt. Sama halnya seperti
kelas E, safety helmet ini hanya memberikan perlindungan pada area kepala saja, bukan untuk melindungi tubuh pekerja dari bahaya listrik secara keseluruhan.
Kelas C (Conductive)
Berbeda dari kelas E dan G, safety helmet
kelas C tidak dapat digunakan untuk
melindungi pekerja dari bahaya kelistrikan. Safety helmet
kelas ini memiliki ventilasi
tambahan dan terbuat dari bahan konduktif, seperti aluminium.
Bagaimana cara mengetahui tipe dan kelas pada safety helmet ?
Hal ini penting untuk mengetahui bahwa semua safety helmet yang mematuhi
standar ANSI/ISEA umumnya memiliki label sertikasi di bagian dalam
shell(tempurung helm). Label ini mengidentikasi standar tipe dan kelas helm. Jika label
safety helmet Anda hilang atau tidak terbaca lagi, dianjurkan untuk mengganti safety helmet Anda sesegera mungkin.
PT Safety Sign Indonesia I (022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id
Tips singkat memilih safety helmet yang tepat:
•
Pilih safety helmet yang nyaman saat digunakan, misalnya suspensi dan bantalan di dalam helm menawarkan kenyamanan maksimal•
Pilih safety helmet yang terbuat dari material kuat dan ringan, misalnya material komposit atau plastik ABS•
Pilih safety helmet sesuai standar ANSI danCSA. Anda bisa memilih tipe dan kelas
safety helmet sesuai tingkat dan jenis bahaya di area kerja Anda•
Pilih safety helmet yang memungkinkan penggunanya dapat menyesuaikan ukuran dan posisi sesuai kenyamanannya sendiri.Misalnya tersedia tur bantalan di sekitar
dahi atau gaya ratchet helm yang dapat
diubah-ubah sesuai ukuran kepala pekerja.
•
Pilih safety helmet yang kompatibel dengan aksesori alat pelindung diri lain, seperti pelindung mata dan wajah atau pelindung telinga.Panduan Memilih
Pelindung Mata
dan Wajah
Panduan Pelindung Mata dan Wajah Sesuai ANSI/ISEA
Z87.1-2015 (Versi Terbaru) dan CSA Z94.1
PT Safety Sign Indonesia I (022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id
Fakta:
Setiap harinya, sekitar 2.000 pekerja di Amerika Serikat mengalami cedera mata akibat tidak menggunakan pelindung mata saat bekerja dan ribuan pekerja harus mengalami kebutaan setiap tahunnya karena cedera mata yang mereka derita.
− US Survei Kimberly-Clark Professional
P
anduan pelindung mata dan wajah bermanfaat untuk membantupara pekerja dalam mengidentikasi
dan memilih jenis alat pelindung diri (APD) sesuai dengan potensi bahaya yang terdapat di area kerja. Dengan adanya panduan ini, para pekerja menjadi lebih mudah untuk memahami berbagai kemungkinan bahaya yang ada di tempat kerjanya dan memilih pelindung mata dan wajah yang tepat dengan perlindungan dampak bahaya yang tinggi.
Pasalnya, ada beberapa pelindung mata dan wajah yang tidak kompatibel bila pemakaiannya digabung dengan APD lain. Maka dari itu, panduan ini bertujuan untuk memastikan APD mata dan wajah yang digunakan para pekerja sudah memberikan perlindungan maksimal dan kompatibel bila digunakan bersamaan
dengan APD lain. Umumnya, alat
pelindung mata dan wajah tersedia dalam berbagai model dan ukuran guna memberikan kenyamanan saat digunakan.
Berikut panduan pelindung mata dan wajah sesuai standar ANSI/ISEA
Z87.1-2015:
Potensi Bahaya Jenis Alat Pelindung Catatan Markings (Tanda) Dampak- Chipping , menggerinda, pekerjaan yang berhubungan dengan mesin, konstruksi batu, pekerjaan memaku (riveting ), mengampelas.Partikel beterbangan, benda beterbangan, recikan benda asing, pasir, debu, dll. • Spectacles (kacamata safety ) dengan perisai samping
• Goggles dengan
ventilasi langsung atau
tidak langsung • Faceshield , digunakan bersamaan dengan spectacles atau goggles • Welding helmet , digunakan bersamaan dengan spectacles atau goggles • Loose-tting respirator, digunakan bersamaan dengan spectacles atau goggles • Full-facepiece respirator
Diwajibkan tetap waspada saat penggunaan kacamata safety dengan frame berbahan logam ketika bekerja di area listrik. Frame berbahan logam berpotensi menyebabkan recikan api dan berpotensi menimbulkan kebakaran bila terjadi kontak dengan sumber api atau paparan energi listrik.
Untuk memberikan perlindungan
maksimal, pastikan APD
terpasang erat pada mata dan wajah.
Keadaan atmosfer ruangan
dan ventilasi terbatas biasanya
menyebabkan lensa menjadi berkabut. Lakukan pembersihan sesering mungkin. Impact rated: + (spectacle lens) Z87+ (all other lens) Z87+ (plano frame) Z87-2+ (Rx frame)
PT Safety Sign Indonesia I (022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id Potensi Bahaya Jenis Alat Pelindung Catatan Markings (Tanda) Pekerjaan di area panas (Hot Work )- serangkaian aktivitas pengoperasian tungku pembakaran
Recikan panas
• Spectacles (kacamata safety ) dengan perisai samping
• Goggles dengan
ventilasi langsung atau
tidak langsung • Faceshield , digunakan bersamaan dengan spectacles atau goggles • Loose-tting respirator, digunakan bersamaan dengan spectacles • Full-facepiece respirator
Spectacles, goggles tipe
eyecup dan cover memberikan perlindungan yang terbatas pada wajah. Bekerja di area panas juga memungkinkan munculnya
potensi bahaya berupa radiasi optik. Perlindungan mata dan wajah untuk potensi bahaya tersebut harus disediakan.
(Tidak Ada) Cipratan logam cair • Faceshield , digunakan bersamaan dengan goggles • Loose-tting respirator, digunakan bersamaan dengan spectacles atau goggles • Full-facepiece respirator Spectacles, goggles tipe eyecup dan cover memberikan perlindungan yang terbatas pada wajah. Bekerja di area panas juga memungkinkan munculnya
potensi bahaya berupa radiasi optik. Perlindungan mata dan wajah untuk potensi bahaya tersebut harus disediakan.
(Tidak Ada) Paparan suhu tinggi • Screen faceshield , digunakan bersamaan dengan spectacles atau goggles • Reective faceshield , digunakan bersamaan dengan spectacles atau goggles
Potensi Bahaya Jenis Alat Pelindung Catatan Markings (Tanda) Pekerjaan yang berhubungan dengan bahan kimia cair, asam, dll.
Recikan, tetesan, dan cipratan bahan kimia
• Goggles dengan
ventilasi tidak langsung
(tipe eyecup atau cover ) • Faceshield, digunakan bersamaan dengan goggles • Loose-tting respirator, digunakan bersamaan dengan spectacles atau goggles
• Full-facepiece respirator
Untuk memberikan perlindungan
maksimal, pastikan APD
terpasang erat pada mata dan wajah.
Keadaan atmosfer ruangan
dan ventilasi terbatas biasanya
menyebabkan lensa menjadi berkabut. Lakukan pembersihan sesering mungkin. Splash/ droplet : D3 Iritasi yang disebabkan paparan kabut bahan kimia
• Goggles tanpa ventilasi (tipe cover) • Faceshield, digunakan bersamaan dengan goggles • Loose-tting respirator, digunakan bersamaan dengan spectacles atau goggles
• Full-facepiece respirator
Untuk memberikan perlindungan
maksimal, pastikan APD
terpasang erat pada mata dan wajah.
Keadaan atmosfer ruangan
dan ventilasi terbatas biasanya
menyebabkan lensa menjadi berkabut. Lakukan pembersihan sesering mungkin.
(Tidak Ada)
Pekerjaan yang berhubungan dengan debu atau bekerja di lingkungan dengan paparan debu
Gangguan yang
disebabkan oleh debu
• Goggles dengan
ventilasi langsung atau
tidak langsung (tipe eyecup atau cover )
• Full-facepiece respirator
Untuk memberikan perlindungan
maksimal, pastikan APD
terpasang erat pada mata dan wajah.
Keadaan atmosfer ruangan
dan ventilasi terbatas biasanya
menyebabkan lensa menjadi berkabut. Lakukan pembersihan sesering mungkin.
PT Safety Sign Indonesia I (022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id Potensi Bahaya Jenis Alat Pelindung Catatan Markings (Tanda) Paparan partikel debu halus • Goggles dengan
ventilasi tidak langsung atau tanpa ventilasi
• Full-facepiece respirator
Untuk memberikan perlindungan
maksimal, pastikan APD
terpasang erat pada mata dan wajah. Fine dust : D5 Radiasi Optik Radiasi Sinar Inframerah (IR) • Spectacles (kacamata safety ) dengan perisai samping
• Goggles dengan
ventilasi langsung atau
tidak langsung • Faceshield, digunakan bersamaan dengan spectacles atau goggles • Welding helmet, digunakan bersamaan dengan spectacles atau goggles • Loose-tting respirator, digunakan bersamaan dengan spectacles atau goggles
• Full-facepiece respirator
Pelindung yang baik tidak menyebabkan cahaya
inframerah langsung menembus semua area nonlensa. Perisai samping harus memiliki
kemampuan ltering yang sama atau lebih besar dari lensa
depan. IR: R dan skala penomoran Visible Light (Glare) • Spectacles (kacamata safety) dengan perisai samping
• Goggles dengan
ventilasi langsung atau
tidak langsung
• Faceshield, digunakan bersamaan dengan spectacles atau goggles
Pelindung yang baik tidak
menyebabkan cahaya langsung menembus semua area
nonlensa. Perisai samping harus memiliki kemampuan ltering yang sama atau lebih besar dari lensa depan.
Visible: L dan skala penomoran
Potensi Bahaya Jenis Alat Pelindung Catatan Markings (Tanda) • Welding helmet, digunakan bersamaan dengan spectacles atau goggles • Loose-tting respirator, digunakan bersamaan dengan spectacles atau goggles • Full-facepiece respirator Potensi Bahaya Jenis Alat Pelindung Batasan Markings (Tanda) Radiasi Sinar Ultraviolet (UV) • Spectacles (kacamata safety ) dengan perisai samping
• Goggles dengan
ventilasi langsung atau
tidak langsung • Faceshield, digunakan bersamaan dengan spectacles atau goggles • Welding, digunakan bersamaan dengan spectacles atau goggles • Loose-tting respirator, digunakan bersamaan dengan spectacles atau goggles
• Full-facepiece respirator
Pelindung yang baik tidak
menyebabkan sinar ultraviolet
langsung menembus semua area nonlensa. Perisai samping harus memiliki kemampuan ltering yang sama atau lebih besar dari lensa depan.
UV: U
dan skala penomoran
Sinar laser Lihat standar ANSI
Z136.1-2014, perihal
"Safe Use of Lasers", untuk panduan memilih alat pelindung mata dan wajah yang tepat saat bekerja dengan laser.
PT Safety Sign Indonesia I (022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id Potensi Bahaya Jenis Alat Pelindung Catatan Markings (Tanda) Arc Welding - proses pengelasan Contoh: Shielded Metal Arc Welding (SMAW), Gas Metal Arc Welding (GMAW), Gas Tungsten Arc Welding (GTAW), Air Carbon Arc Welding (CAC-A),Carbon Arc Welding (CAW), Plasma Arc Welding (PAW), Plasma Arc Cutting (PAC), tanur
busur listrik, dan boiler . • Welding helmet, digunakan bersamaan dengan spectacles atau goggles • Handshield , digunakan bersamaan dengan spectacles atau goggles • Welding Respirator
• Tipe lensa lter peneduh: 10-14
• Gunakan lensa lter
peneduh paling gelap untuk menghindari potensi bahaya radiasi optik.
• Pelindung yang baik tidak menyebabkan cahaya
langsung menembus semua area nonlensa.
• Perisai samping harus
memiliki kemampuan ltering yang sama atau lebih besar dari lensa depan.
• Pemakaian welding
helmet dimaksudkan untuk melindungi mata dan wajah dari radiasi optik, panas, dan dampak bahaya lainnya. Welding helmet harus
digunakan bersamaan dengan spectacles atau goggles.
• Pemilihan lensa lter peneduh
dibuat berdasarkan pada proses pengelasan, kondisi busur, ukuran elektrode dan/ atau ketebalan plat. Lihat
ANSI Z49.1: 2012, Tabel 1,
sebagai panduan memilih shade number yang tepat untuk perlindungan maksimal.
• Note: Penamaan atau sebutan
untuk lensa lter peneduh
harus memenuhi persyaratan
ANSI/ISEA Z87.1-2015, Tabel 6. • Welding: W shade number • UV: U scale number • Visible: L scale number • IR: R scale number • Variable tint: V • Special purpose: S Oxyfuel Gas Welding- proses pengelasan gas Contoh: Oxyfuel Gas Welding (OFW), tungku pembakaran berbahan bakar gas • Welding goggles • Welding helmet, digunakan bersamaan dengan spectacles atau goggles • Welding faceshield, digunakan bersamaan dengan spectacles atau goggles
• Tipe lensa lter peneduh: 6-8
Potensi Bahaya Jenis Alat Pelindung Batasan Markings (Tanda) Oxyfuel or Oxygen Cutting - proses pengapian umumnya untuk pemotongan logam dengan memakai fuel gas atau oksigen
• Welding goggles • Welding helmet , digunakan bersamaan dengan spectacles atau goggles • Welding faceshield , digunakan bersamaan dengan spectacles atau goggles
• Tipe lensa lter peneduh: 3-6
• Gunakan lensa lter
peneduh paling gelap untuk menghindari potensi bahaya radiasi optik.
• Pelindung yang baik tidak menyebabkan cahaya
langsung menembus semua area nonlensa.
• Perisai samping harus
memiliki kemampuan ltering yang sama atau lebih besar dari lensa depan.
• Pemakaian welding
helmet dimaksudkan untuk melindungi mata dan wajah dari radiasi optik, panas, dan dampak bahaya lainnya. Welding helmet harus
digunakan bersamaan dengan spectacles atau goggles.
• Pemilihan lensa lter peneduh
dibuat berdasarkan pada proses pengelasan, kondisi busur, ukuran elektrode dan/ atau ketebalan plat. Lihat
ANSI Z49.1: 2012, Tabel 1,
sebagai panduan memilih shade number yang tepat untuk perlindungan maksimal.
• Note: Penamaan atau sebutan
untuk lensa lter peneduh
harus memenuhi persyaratan
ANSI/ISEA Z87.1-2015, Tabel 6. • Welding: W shade number • UV: U scale number • Visible: L scale number • IR: R scale number • Variable tint: V • Special purpose: S Torch brazing - proses penyambungan (mematri) di mana panas bersumber dari gas oxyfuel dengan pijar api carburizing . • Welding goggles • Welding helmet, digunakan bersamaan dengan spectacles atau goggles • Welding faceshield, digunakan bersamaan dengan spectacles atau goggles
• Tipe lensa lter peneduh: 3-4
PT Safety Sign Indonesia I (022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id
Potensi Bahaya
Jenis Alat
Pelindung Catatan Markings (Tanda)
Torch Soldering -pekerjaan menyolder • Spectacles • Welding faceshield , digunakan bersamaan dengan spectacles
• Tipe lensa lter
peneduh: 2
Shade atau special purpose lenses cocok
digunakan untuk potensi bahaya ini.
Note: Lihat denisi
special purpose lenses di ANSI/ISEA Z87.1-2015. • Welding: W shade number • UV: U scale number • Visible: L scale number • IR: R scale number • Variable tint: V • Special purpose: S
Glare • Spectacles dengan
perisai samping atau tanpa perisai samping • Faceshield, digunakan bersamaan dengan spectacles atau goggles
Call us now
Learn more at
Mau audit SMK3
atau sertikasi tapi
masih bingung
menentukan sign
apa yang diperlukan,
desain yang tepat
sesuai standar,
bahan dan ukuran
sign yang digunakan,
hingga lokasi
pemasangannya?
Tenang,
yang Anda perlukan hanya
SAFETY SIGN
ASSESSMENT
Jasa Safety Sign Assessment
membantu Anda dalam menentukan
kebutuhan safety sign dan media
visual K3, mulai dari desain, bahan,
ukuran hingga lokasi pemasangan.
(022) 8606-5300
www.safetysign.co.id
Call us now
Learn more at
PT
PT Safety Safety Sign Sign Indonesia Indonesia I I (022) (022) 8606-5300 8606-5300 II www.safetysign.co.idwww.safetysign.co.id II www.safetyposter.co.idwww.safetyposter.co.id
Panduan Memilih
Panduan Memilih
Pelindung
Pelindung
Pernapasan
Pernapasan
10 T
10 T
anya-Jawab Alat Pelindung
anya-Jawab Alat Pelindung
Pernapasan,
Pernapasan,
Penting Dipahami Pekerja Baru
Fakta penyakit pernapasan
Fakta penyakit pernapasan
akibat kerja tahun 2015:
akibat kerja tahun 2015:
•
• Sekitar 12.000
Sekitar 12.000 pekerja meningga
pekerja meninggal dunia
l dunia
setiap tahunnya karena penyakit pernapasan setiap tahunnya karena penyakit pernapasan akibat kerja. Sekitar 2/3 dari total kematian, akibat kerja. Sekitar 2/3 dari total kematian, penyakit pernapasan akibat kerja disebabkan penyakit pernapasan akibat kerja disebabkan
oleh asbes atau COPD.
oleh asbes atau COPD.
••
Kematian pekerja diakibatkan paparan zatKematian pekerja diakibatkan paparan zat berbahaya dalam jangka waktu yang lama berbahaya dalam jangka waktu yang lamadan terus-menerus.
dan terus-menerus.
• Sebanyak 141.000 pekerja yang saat
• Sebanyak 141.000 pekerja yang saat
ini menderita penyakit pernapasan atau ini menderita penyakit pernapasan atau
permasalahan pada paru-paru disebabkan
permasalahan pada paru-paru disebabkan
atau diperparah oleh paparan zat berbahaya atau diperparah oleh paparan zat berbahaya di tempat kerja mereka.
di tempat kerja mereka.
•
• Sekitar
Sekitar 10.000
10.000 kasus
kasus baru
baru yang
yang berhubungan
berhubungan
dengan penyakit pernapasan atau masalah dengan penyakit pernapasan atau masalah
paru-paru muncul setiap tahunnya.
paru-paru muncul setiap tahunnya.
Paparan zat berbahaya, Paparan zat berbahaya, seperti aerosol padat dan seperti aerosol padat dan cair, debu, atau asap yang cair, debu, atau asap yang terhirup pekerja setiap harinya terhirup pekerja setiap harinya bisa menjadi penyebab bisa menjadi penyebab munculnya penyakit akibat munculnya penyakit akibat kerja. Bahkan zat berbahaya kerja. Bahkan zat berbahaya tersebut bisa mengakibatkan tersebut bisa mengakibatkan penyakit yang lebih serius penyakit yang lebih serius seperti kanker paru dan seperti kanker paru dan Penyakit Paru Obstruktif Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) yang sering Kronik (PPOK) yang sering kali berakibat fatal bagi kali berakibat fatal bagi pekerja.
PT
PT Safety Safety Sign Sign Indonesia Indonesia I I (022) (022) 8606-5300 8606-5300 II www.safetysign.co.idwww.safetysign.co.id II www.safetyposter.co.idwww.safetyposter.co.id
Maka dari itu,
Maka dari itu, Occupational Safety Occupational Safety and and Health AdministrationHealth Administration (OSHA), Amerika(OSHA), Amerika Serikat, merekomendasikan setiap pekerja yang berada di area kerja dengan Serikat, merekomendasikan setiap pekerja yang berada di area kerja dengan paparan zat berbahaya untuk selalu menggunakan alat pelindung pernapasan. paparan zat berbahaya untuk selalu menggunakan alat pelindung pernapasan.
Hal ini dimaksudkan sebagai langkah preventif untuk meminimalkan penyakit
Hal ini dimaksudkan sebagai langkah preventif untuk meminimalkan penyakit
pernapasan akibat kerja. pernapasan akibat kerja.
Apa itu pelindung pernapasan?
Apa itu pelindung pernapasan?
10 Tanya-Jawab
10 Tanya-Jawab
Mengenai Alat Pelindung Pernapasan
Mengenai Alat Pelindung Pernapasan
1
1
Alat
Alat pelindung pelindung pernapasan pernapasan atauatau respiratory protective equipmentrespiratory protective equipment (RPE) adalah(RPE) adalah perangkat yang melindungi pekerja dari paparan zat berbahaya, seperti bahan perangkat yang melindungi pekerja dari paparan zat berbahaya, seperti bahan kimia, kabut, debu, uap, dan asap. Penggunaan pelindung pernapasan mencegah kimia, kabut, debu, uap, dan asap. Penggunaan pelindung pernapasan mencegah pekerja agar tidak menghirup langsung kontaminan yang ada di area
pekerja agar tidak menghirup langsung kontaminan yang ada di area kerja. Pemilihankerja. Pemilihan
pelindung pernapasan yang tepat dan t terpasang
pelindung pernapasan yang tepat dan t terpasang ke wajah bisa melindungi pekerja
ke wajah bisa melindungi pekerja
dari kontaminan di lingkungan. dari kontaminan di lingkungan.
Jenis-jenis bahaya apa saja yang bisa menyebabkan
Jenis-jenis bahaya apa saja yang bisa menyebabkan
penyakit pernapasan akibat kerja?
penyakit pernapasan akibat kerja?
2
2
S
Siiffaatt BBeennttuukk CCoonnttoohh Partikel padat
Partikel padat Aerosol, debu, serat, Aerosol, debu, serat,
asap, bau tajam atau
asap, bau tajam atau
menyengat sekitar area
menyengat sekitar area
kerja
kerja
debu atau serat asbes, asap debu atau serat asbes, asap kendaraan, debu dan bau tajam kendaraan, debu dan bau tajam dari timbal, debu batu bara, asap dari timbal, debu batu bara, asap dari pengelasan, debu kayu, dari pengelasan, debu kayu,
jamur saprot dan parasit, virus jamur saprot dan parasit, virus
dan bakteri, tepung. dan bakteri, tepung. Partikel cair
Partikel cair Semprotan halus, kabut,Semprotan halus, kabut,
dan aerosol yang terdiri
dan aerosol yang terdiri
dari butiran halus cairan
dari butiran halus cairan
•
• Cairan yanCairan yang disemprotkag disemprotkan :n :
cat, pestisida,
cat, pestisida, powder coating powder coating mix
mix , pengaliran cairan, pengaliran cairan
•• Kabut:Kabut: chrome acid chrome acid , pelumas, pelumas mesin, dan kabut minyak. mesin, dan kabut minyak. Uap Gas
Uap Gas Uap gas berbentukUap gas berbentuk
padat atau cair
padat atau cair
Uap bahan pelarut, uap air r Uap bahan pelarut, uap air raksaaksa
Karbon monoksida, gas buang Karbon monoksida, gas buang mesin, gas limbah, klorin
mesin, gas limbah, klorin
Apa saja jenis-jenis pelindung pernapasan dan
Apa saja jenis-jenis pelindung pernapasan dan
bagaimana cara kerjanya?
bagaimana cara kerjanya?
Menurut OSHA, ada empat jenis pelindung pernapasan yang cocok digunakan di Menurut OSHA, ada empat jenis pelindung pernapasan yang cocok digunakan di tempat kerja di antaranya:
tempat kerja di antaranya:
a. Particulate Respirator a. Particulate Respirator
Respirator ini hanya digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya paparan Respirator ini hanya digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya paparan tingkat rendah (seperti debu, kabut, dan asap). Tidak cocok digunakan untuk tingkat rendah (seperti debu, kabut, dan asap). Tidak cocok digunakan untuk
3
3
PT Safety Sign Indonesia I (022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id
melindungi pekerja dari paparan gas dan uap. Pada respirator jenis
ini, lter menangkap partikel dari
udara dengan metode penyaringan, sehingga udara yang melewati
respirator menjadi bersih. Contoh
dari particulate respirator adalah disposable dust masks dan respirator dengan disposable lter.
b. Chemical Cartridge/ Gas Mask Respirator
Dikenal juga dengan nama air-purifying respirator . Jenis respirator ini menggunakan cartridge atau canister
untuk menyerap gas dan uap di udara. Catridge dan canister
memiliki kemampuan serap yang tinggi pada awal penggunaan dan akan mengalami penurunan hingga akhir masa pakai (masa jenuh).
Lama masa jenuh sangat tergantung dari konsentrasi uap atau gas di udara dan perawatan terhadap respirator tersebut. Cartridge atau canister harus diganti sebelum jenuh karena bisa berdampak pada kemampuan daya serap terhadap kontaminan.
Particulate Respirator
c. Powered Air-Purifying Respirator (PAPR)
Jenis respirator ini menggunakan pompa udara untuk mendorong atau menarik udara menuju respirator atau penyaring. Agar bekerja dengan baik, baterai pada pompa atau blower udara
harus terisi penuh. Untuk
menggunakan respirator ini, pekerja harus memilih lter / cartridge yang tepat agar pelindung pernapasan bekerja maksimal.
Gambar 3.1 Powered Air-Purifying Respirator (PAPR)
d. Self-Contained Breathing Apparatus (SCBA)
Pelindung pernapasan ini sering digunakan oleh petugas pemadam kebakaran.
SCBA menyimpan pasokan udara di dalam tangki yang menghasilkan oksigen,
sehingga alat ini tidak memerlukan pasokan udara dari luar. SCBA biasanya
digunakan pada area yang kontaminasi udaranya sangat tinggi. Juga, tangki udara
biasanya hanya dapat
diguna-kan selama satu jam atau kurang, tergantung rating tangki dan tingkat pernapasan pekerja.
PT Safety Sign Indonesia I (022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id
Apa perbedaan
antara cartridge
dan lter?
Kapan sebaiknya
pelindung
pernapasan
digunakan?
Jenis aksesori
atau APD apa yang
cocok digunakan
bersama pelindung
pernapasan?
4
5
6
Sama halnya seperti memilih jenis pelindung pernapasan, pemilihan cartridge
atau lter juga harus dilakukan
secara tepat. Filter terbuat dari bahan yang dirancang untuk menyaring partikel yang masuk ke dalam pelindung pernapasan. Sedangkan cartridge mengandung bahan yang dapat menyerap gas dan uap.
Pelindung pernapasan tidak harus selalu digunakan selama udara di area kerja tidak membahayakan. Akan tetapi, jika udara di area kerja sudah terkontaminasi zat berbahaya, maka pekerja wajib menggunakan pelindung pernapasan sesuai jenis paparan yang ada di area kerja mereka.
Berbagai tur telah tersedia agar
pekerja bisa memperoleh perlindungan maksimal saat menggunakan pelindung pernapasan. Misalnya, tersedia cangkir hidung (nose cup) untuk mengurangi kabut saat pekerja menggunakan respirator dengan penutup wajah penuh. Pelindung pernapasan juga bisa digunakan bersama pelindung mata dan wajah untuk memberikan perlindungan pada pekerjaan tertentu, seperti pengelasan.
Pelindung pernapasan juga sebaiknya digunakan dalam kondisi darurat atau situasi lainnya, seperti saat pekerja melakukan pemeliharaan peralatan kerja atau operasi mesin.
Perlu Anda pahami, bernapas menggunakan pelindung pernapasan lebih sulit dibanding menghirup langsung udara terbuka. Pekerja yang menderita penyakit pernapasan, seperti asma mungkin akan mengalami kesulitan saat bernapas. Pekerja dengan claustrophobia (ketakutan terhadap tempat tertutup atau sempit) mungkin tidak cocok menggunakan pelindung pernapasan dengan penutup wajah penuh atau bertudung.
Apakah alat pelindung pernapasan dapat digunakan
siapa saja?
7
Bagaimana cara mengetahui pelindung pernapasan
yang dipakai sudah benar?
8
Pelindung pernapasan memiliki model dan ukuran yang berbeda, maka harus dipastikan pelindung pernapasan yang
Anda gunakan benar-benar t terpasang
di area hidung dan sekitar wajah. Untuk
mengetahui pelindung pernapasan yang Anda gunakan sudah benar, Anda
dapat mengeceknya dengan mudah. Gambar 3.3 Cara Memasang Particulate Respirator Pekerja yang memiliki masalah penglihatan mungkin akan kesulitan melihat jika menggunakan masker atau tudung (ada pelindung pernapasan khusus untuk pekerja yang menggunakan kacamata). Oleh karena itu, pekerja harus menjalani pemeriksaan medis sebelum bekerja di area yang mengharuskannya menggunakan pelindung pernapasan.
PT Safety Sign Indonesia I (022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id
Disposable respirator :
1.
Tutup pelindung pernapasan dengan tangan Anda2. Hembuskan napas atau tarik napas, lalu rasakan apakah ada
udara yang keluar dari sela-sela
pelindung pernapasan.
Reusable respirator :
1. Tutup lter/
cartridge dan hirup napas, lalu rasakan apakahada kebocoran dari sela-sela
respirator
2. Tutup saluran pembuangan napas pada masker dan
hembuskan napas, lalu rasakan apakah ada kebocoran dari
sela-sela respirator.
Lakukan pemeriksaan pelindung pernapasan secara rutin sesuai petunjuk produsen dan sebelum memulai pekerjaan untuk
perlindungan yang memadai.
Apakah pelindung
pernapasan memiliki
masa kedaluwarsa?
9
Sampai saat ini, memang belum ada produsen yang memastikan masa pakai pelindung pernapasan. Namun, Anda dapat menentukan apakah pelindung pernapasan yang digunakan sudah memasuki masa jenuh atau belum dengan
melihat tanda-tanda sebagai berikut:
• Kesulitan bernapas saat
meng-gunakan pelindung pernapasan
• Secara sik, pelindung pernapasan
sudah mengalami kerusakan
•
Terasa pusing saat menggunakan pelindung pernapasan•
Mencium bau bahan kimia ketika menggunakan pelindung pernapasan, bisa jadi cartridgeatau lter memasuki
masa jenuh.
Segera keluar dari tempat kerja dan ganti pelindung pernapasan atau komponen yang rusak sebelum kembali bekerja.
Tips apa saja yang harus diketahui pekerja saat
memilih pelindung pernapasan?
10
Ada beberapa tips yang harus Anda perhatikan saat memilih pelindung pernapasan, di antaranya:
•
Ketahui kontaminan apa yang ada di area kerja Anda•
Ketahui perlindungan apa yang diberikan pelindung pernapasan yang Anda pilih•
Ketahui apakah pelindung pernapasan yang Anda pilihmemiliki variasi ukuran
•
Pastikan Anda mengetahui ukuran pelindung pernapasan yang cocok dan pas untuk digunakan•
Pastikan pelindung pernapasanyang Anda pilih benar-benar t
terpasang di area hidung dan wajah Anda
•
Ketahui cara pemeliharaan dan penyimpanan pelindung pernapasan sesuai petunjuk produsen•
Ketahui cara penggunaan dan batasan apa saja yang harus Anda patuhi saat menggunakanPT Safety Sign Indonesia I (022) 8606-5300 I www.safetysign.co .id I www.safetyposter.co.id
Panduan Memilih
Pelindung
Pendengaran
Standar Internasional EN 352: Panduan Memilih Alat
Pelindung Pendengaran yang Tepat
PT Safety Sign Indonesia I (022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id
Fakta Paparan Kebisingan
Gangguan pendengaran akibat bising sudah diakui oleh World Health Organization (WHO) sebagai penyakit tak kasat mata yang bisa membahayakan pekerja industri. Saat ini
diperkirakan sepertiga (lebih dari 60 juta
pekerja) terpapar kebisingan selama lebih dari seperempat dari waktu kerja mereka.
Selain itu, lebih dari 40 juta pekerja juga harus
meninggikan suara mereka di atas frekuensi semestinya ketika berbicara dengan rekan
kerja rata-rata selama 4 jam. Lebih dari 13 juta
pekerja, tidak hanya di bidang industri tetapi juga di sektor pelayanan publik, pendidikan, dan hiburan diduga telah menderita gangguan pendengaran akibat bising di tempat kerja. Tipe pelindung pendengaran
apa yang sebaiknya
digunakan untuk pekerja manufaktur? Tipe
pelindung pendengaran apa yang cocok digunakan untuk kebisingan tingkat tinggi? Pilihan alat
pelindung pendengaran sangat tergantung pada sejumlah faktor, termasuk tingkat kebisingan dan kesesuaian alat pelindung pendengaran bagi pekerja dan lingkungannya. Lantas, pelindung pendengaran seperti apa yang cocok untuk Anda? Simak
penjelasannya berikut ini!
Kebisingan mengakibatkan efek berbeda bagi setiap pekerja, tergantung tingkat kebisingan, durasi paparan, dan penggunaan pelindung
pendengaran. Bila Anda beraktivitas di
area kerja dengan intensitas melebihi nilai batas ambang kebisingan, maka paparannya bisa mengakibatkan beberapa risiko sebagai berikut:
• Gangguan pendengaran akibat bising (GPAB) bisa bersifat sementara atau permanen.
• Efek siologis. Paparan kebisingan berdampak pada
sistem kardiovaskular yang
meng-akibatkan meningkatnya kadar zat katekolamin. Tingginya kadar katekolamin (termasuk adrenalin) menyebabkan tekanan darah tinggi dan gejala lainnya, seperti stres. • Stres akibat kerja. Stres yang
berhubungan dengan pekerjaan jarang disebabkan karena satu faktor dan biasanya muncul dari
interaksi beberapa faktor risiko. Salah satu faktor penyebabnya adalah kebisingan di area kerja, bahkan dari tingkat terendah.
• Meningkatkan risiko kecelakaan. Tingkat kebisingan yang tinggi membuat pekerja sulit untuk mendengar dan berkomunikasi. Hal ini bisa meningkatkan potensi kecelakaan di area kerja.
PT Safety Sign Indonesia I (022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id
Siapa yang terkena
risikonya?
Siapa pun yang terpapar kebisingan mempunyai
risiko mengalami gangguan pendengaran.
Berikut bidang pekerjaan dengan risiko paparan
kebisingan yang signikan:
•
Bidang manufaktur danpertambangan: 40%
• Bidang konstruksi: 35%
•
Bidang pertanian,komunikasi, dan
transportasi: 20%
Selain ketiga bidang di atas, risiko paparan kebisingan juga bisa menyerang
sektor pelayanan jasa,
seperti pendidikan, layanan kesehatan, dan restoran.
Standar Internasional Seri EN 352:
Panduan Memilih Pelindung
Pendengaran yang Tepat
Setiap pekerja harus memakai pelindung pendengaran jika kebisingan atau tingkat suara
di tempat kerja melebihi 85 dB. Maka dari itu,
setiap pekerja wajib memahami pemilihan alat pelindung pendengaran yang tepat untuk meminimalisasi dampak bahaya.
Pasalnya, efektivitas perlindungan pendengaran
akan berkurang jika alat pelindung pendengaran
tidak t atau tepat saat digunakan atau jika
hanya dikenakan sebagian waktu selama periode paparan kebisingan. Berikut kriteria pemilihan alat pelindung pendengaran:
•
Kesesuaian dengan jenis pekerjaan•
Kesesuaian dengan tingkat kebisingan•
Memberikan perlindungan yang maksimal dan memadai. Periksa buku panduan dari produsen.•
Kenyamanan saat dipakai, salah satunyaTipe Pelindung Pendengaran
Berdasarkan standar internasional seri EN 352, ada dua jenis pelindung pendengaran
yang bisa digunakan pekerja yang terpapar kebisingan, di antaranya:
Earplug
a. Foam Plug– pelindung pendengaran berbahan busa dirancang dengan bentuk disesuaikan kanal dari telinga. Foam plug ini biasanya digunakan untuk menahan atau mengabsorbsi bunyi dengan frekuensi tertentu saja. Ada beberapa produk foam plug
yang dilengkapi tur tahan terhadap
kelembaban sehingga memiliki daya tahan yang lama bila disimpan pada suhu dengan kelembaban tinggi.
b. Pre Moulded Plug
− terbuat
dari bahan eksibel yang bisa
menyesuaikan dengan bentuk telinga sehingga nyaman untuk digunakan. Biasanya sudah tersedia menyatu dengan kabel untuk mencegah earplug agar tidak mudah hilang.
Foam Plug
Pre Moulded Plug
PT Safety Sign Indonesia I (022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id
c. Banded Earplug
−
pods berbahaneksibel sudah terpasang pada
headband berbahan ringan. Ideal digunakan untuk pemakaian secara
berselang atau terputus-putus.
d. Detectable Earplug
− dirancang
dengan visibilitas tinggi dan dapat
dideteksi oleh logam. Earplug dilengkapi bola berbahan stainless steel untuk mempermudah pendeteksian. Baik kabel atau earplug dapat dengan mudah dideteksi oleh logam. Ideal digunakan untuk industri manufaktur makanan.
e. Musician's Earplug
− dirancang
untuk mengurangi kebisingan tingkat
menengah/ sedang. Untuk paparan
suara, seperti suara musik, suara di acara publik, dan suara alat transportasi, earplug ini dirancang secara maksimal dalam memberikan perlindungan sementara.
Banded Plug
Gambar 4.1 Detectable Earplug
Earmuff
a. Passive Earmuff – cup earmuff terbuat dari bahan keras/kaku dengan bantal lembut untuk mereduksi suara yang masuk ke dalam lubang telinga. Cup dapat berisi cairan, busa, atau kombinasi keduanya. Earmuff ini
memberikan per-lindungan maksimal
di segala tingkat kebisingan.
b. Helmet Mounted Earmuff – earmuff tersedia dalam berbagai macam model agar bisa terpasang mudah pada safety helmet . Safety helmet dan earmuff merupakan kombinasi yang pas untuk melindungi telinga sekaligus kepala pekerja dari berbagai potensi bahaya di area kerja.
Helmet Mounted Earmuff Passive Earmuff
PT Safety Sign Indonesia I (022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id
c. Electronic Earmuff – dilengkapi mikrofon yang terpasang pada cup earmuff untuk menerima dan mengirimkan suara. Dengan electronic earmuff , pekerja dapat mendengar suara rekan kerja dan berkomunikasi dengan mereka dengan
jelas. Dirancang dengan maksimum volume
di bawah 85 dB. Ideal digunakan untuk
petugas kepolisian, petugas militer, kegiatan berburu, atau kegiatan menembak.
d. Communications Earmuff – earmuff dirancang khusus untuk menggabungkan sistem komunikasi bagi banyak pekerja yang mencakup area yang luas di lingkungan dengan paparan kebisingan tingkat tinggi.
e. Earmuff with Radio – earmuff dapat dihubungkan pada perangkat radio. Selain berfungsi untuk mengurangi kebisingan, dengan earmuff ini pekerja juga masih bisa berkomunikasi dengan pekerja lainnya dengan mudah. Ideal digunakan untuk industri hiburan dan industri lainnya.
Gambar 4.4 Electronic Earmuff
Gambar 4.5 Communications Earmuff
Perawatan dan Pemeliharaan
Pelindung Telinga
Earplug
• Disposable earplug
− digunakan
untuk sekali pakai. • Reusable earplug
» Ikuti petunjuk produsen
» Periksa kerusakan dan keausan
secara teratur
» Ganti pods bila tidak lentur lagi »
Cuci
earplug dengan deterjencair ringan dan air hangat. Pastikan earplug
benar-benar
kering sebelum digunakan. Simpan earplug di dalam box khusus.
Untuk
pre moulded plug , performanya akan berkurang tergantung jenis dan faktor lingkungan. Earplug harus diganti jika mengeras atau melunak, robek, retak, atau cacat permanen.Earmuff
•
Ikuti petunjuk produsen•
Periksa kerusakan dan keausan secara teratur• Hindari
memodikasi
bagian
headband atau perangkat perlindungan karena dapat mengurangi performa earmuff
•
Ganti bantal telinga bila tidak lentur lagi•
Ganti unit headband apabila sudah longgar sehingga penutup telinga tidak menempel sempurna.•
Bersihkan earmuff dengan deterjen cair ringan, kemudian bilas dengan air hangat. Pastikan bahan peredam suara di dalam penutup telinga tidak basah. Jangan gunakan alkohol atau bahan pelarut.PT Safety Sign Indonesia I (022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id
•
Gunakan sikat halus untuk menghilangkan minyak dan kotoran yang dapat mengeraskan bahan penutup telinga•
Bantalan earmuff biasanya harus diganti dua kali dalam setahunatau lebih − setiap kali bantal
menjadi kaku, retak, atau segel terkelupas
•
Hindari menyalahgunakanearmuff atau meregangkan headband karena akan mengurangi tingkat perlindungan.Agar perlindungan pelindung pendengaran lebih maksimal, ikuti instruksi produsen. Pastikan earplug masuk dan menutup saluran telinga secara maksimal atau penutup earmuff menutup rapat dan menempel di kulit secara maksimal.
Perhatikan juga nilai Noise Reduction Rating (NRR) saat memilih pelindung pendengaran. Nilai NRR yang tercantum pada kemasan akan menginformasikan kemampuan pelindung pendengaran dalam mengurangi kebisingan. Bila kebisingan di area kerja sangat tinggi, Anda juga diperbolehkan menggunakan pelindung pendengaran ganda, yakni earplug dan earmuff .
PT Safety Sign Indonesia I (022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id
Panduan Memilih
Pakaian Pelindung
Bagaimana Cara Memilih
Tahukah Anda?
Dikutip dari laman ishn.com
pada 1 April 2016,
dari semua cedera (seperti luka bakar) yang
berhubungan dengan kelistrikan, 50 persen
diantaranya disebabkan oleh arc ash. NFPA menyatakan, sering kali luka bakar berakhir fatal
karena rata-rata pekerja tidak mengenakan pakaian
pelindung tahan api (FR coverall ) yang tepat atau bahkan tidak mengenakan pakaian pelindung sama sekali.
B
agi Anda yang bekerja di bidang otomotif, area pertambangan, konstruksi, dan industri lainnya, perihal safety coverall ini wajib Anda perhatikan. Pada situasi tertentu, penggunaan safety coverall sangat diperlukan untuk melindungi pekerja dari bahaya panas, paparan api, recikan logam cair, arus listrik, bahan kimia berbahaya dan beracun, minyak, darah dan cairan tubuh, serat asbes, dll.Selain melindungi dari sejumlah bahaya, safety coverall juga diperlukan untuk menjaga kebersihan pakaian kerja dari noda atau kotoran. Bagi mekanik dan pekerja industri lain yang setiap harinya bekerja di area minyak dan produk berbasis minyak lainnya, bisa saja terkena cipratan yang dapat meninggalkan noda membandel.
PT Safety Sign Indonesia I (022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id
Safety Coverall dan
Klasikasinya
Dari semua jenis workwear (pakaian kerja) yang tersedia, coverall atau overall dapat dikatakan pakaian pelindung yang paling nyaman digunakan para pekerja. Desain one- piece garment dari safety coverall ini memudahkan gerak para pekerja saat
melakukan aktivitasnya.
Selain memberikan ruang bebas untuk bergerak, safety coverall juga memiliki kemampuan melindungi seluruh tubuh pekerja, mulai dari pergelangan tangan sampai pergelangan kaki. Bahkan ada jenis coverall yang sudah dilengkapi penutup kepala. Jadi, bila safety coverall digunakan bersamaan dengan alat pelindung diri lainnya, tentu hal ini bisa memberikan perlindungan maksimal bagi pekerja.
Berikut
jenis-jenis
safety coverall berdasarkan tipe pekerjaan, diantaranya:Coverall dengan material tahan air (waterproofed ),
diperuntukkan bagi pekerja yang beraktivitas
di luar ruangan atau di lingkungan kerja dengan suhu basah atau lembab.
Coverall
dengan tur tambahan
di bagian lutut untuk aktivitas
yang mengharuskan pekerja membungkuk
terus-menerus.
Coverall dengan desain warna berbeda, bertujuan untuk menyeragamkan pekerja dan menunjukkan identitas jabatan. Dengan adanya identitas
ini, maka divisi pekerjaan atau jenis
pekerjaan seseorang dapat dengan mudah dibedakan.
Safety coverall biasanya sering digunakan oleh
profesi khusus, diantaranya:
1.
Mekanik 2. Painters 3. Nelayan4.
Engineers kereta api5.
Pekerja manufaktur6.
Pekerja bagian kelistrikan 7. Pekerja tambang 8. Pekerja di peternakan 9. Pilot10.
Pemadam Kebakaran11.
Pekerja konstruksi12.
Pekerja pembangunan jalan13.
Pekerja yang berhubungan dengan B31
2
3
PT Safety Sign Indonesia I (022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id
Coverall
dengan tur
tahan api (Flame Resistant Clothing / FR Clothing ), diperuntukkan bagi pekerja yang
beraktivitas di area panas, paparan
api, listrik, atau bahan kimia berbahaya.
4
5
Coveralldengan tur
high-visibility atau
pakaian pelindung dengan visibilitas
tinggi, diperuntukkan bagi pekerja
yang beraktivitas di area yang sering
dilalui kendaraan atau area dengan penerangan minim.
Sesuai standar Eropa, pakaian pelindung (termasuk coverall ) juga dibagi menjadi beberapa tipe sebagai berikut:
Pakaian pelindung untuk bahaya bahan kimia Standar
Type 1 gas-tight suit: memberikan perlindungan terhadap gas &
cairan berbahaya, aerosol, dan partikel padat berbahaya.
EN 943-1 EN 943-2
Type 2
air-fed non-gas-tight suits: memberikan perlindungan
terhadap gas & cairan berbahaya, aerosol, dan partikel padat berbahaya
EN 943-1
Type 3 liquid-tight suit: memberikan perlindungan terhadap cairan
bertekanan. EN 14605
Type 4 spray-tight suits: memberikan perlindungan terhadap
semprotan cairan berbahaya. EN 14605
Type 5 suits against solid particles: memberikan perlindungan
terhadap debu dan partikel padat berbahaya.
EN ISO 13982-1
Type 6
suits offering limited protective performance against liquid chemicals: memberikan perlindungan terhadap
bahan kimia cair, misalnya recikan bervolume rendah dari
bahan kimia iritan.
Pakaian pelindung untuk bahaya biologi (biological hazard) Standar
Perlindungan terhadap kontaminasi cairan EN 14126
Perlindungan terhadap kontaminasi debu EN 14126
Pemilihan coverall dapat disesuaikan dengan tipe pekerjaan dan potensi bahaya yang ada di area kerja. Terkadang, ada juga pekerja yang menggunakan coverall sekali pakai (disposable coverall
) karena aktivitasnya berhubungan dengan
zat berbahaya (seperti kegiatan yang berhubungan dengan asbes) dan bisa membahayakan bila digunakan kembali.
Seperti dikutip dupont.com, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih safety coverall yang tepat sesuai potensi bahaya yang ada di area kerja Anda. Apa sajakah itu?
Panduan Memilih Safety
Coverall Sesuai Kebutuhan
PT Safety Sign Indonesia I (022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id
Bahan pembuatan coverall
Sama halnya seperti memilih alat pelindung diri lainnya, bahan menjadi pertimbangan penting saat memilih coverall . Bahan coverall yang baik harus mampu melindungi pekerja dari dampak bahaya yang ada di area kerja secara maksimal.
Bahan coverall sangatlah beragam,
ada yang terbuat dari bahan TC
(Teteron Cotton) yang merupakan campuran cotton combed
35% dan
Polyester
65%. Meski bahan TC
memiliki kualitas baik, tetap saja coverall
berbahan
100%
katun
memberikan kualitas paling baik dalam menahan dampak bahaya. Bahan ini biasanya digunakan untuk potensi bahaya rendah, misalnya tidak terpapar bahan kimia atau terkena paparan api.
Untu
k potensi bahaya tinggi, coverall biasanya terbuat dari bahan khusus.Misalnya, jika Anda bekerja di area panas, penggunaan coverall berbahan anti api sangat dianjurkan. Maka dari itu, pemilihan bahan coverall harus disesuaikan dengan tipe pekerjaan atau bahaya yang ada di area kerja agar fungsi coverall sebagai pakaian pelindung jadi lebih maksimal.
Kualitas produsen
Selain kualitas bahan coverall , kualitas perusahaan pembuat coverall juga memegang peranan penting
dalam menghasilkan coverall bermutu tinggi secara keseluruhan. Produsen pakaian pelindung tepercaya akan memeriksa kualitas bahan, kualitas jahitan, kekuatan bahan dalam menahan dampak bahaya, hingga nishing selama proses manufaktur. Pilihlah produsen dengan produk coverall terbaik untuk memberikan perlindungan maksimal kepada pekerja.
Daya Tahan
Untuk
me
ngetahui kemampuan coverall dalam menahan dampak bahaya, produsen biasanya melakukan pengujian coverall dalam menahan dampak bahaya terlebih dahulu. Setelah itu, barulah terlihat apakah coverall yang diproduksi mampu bertindak sebagai pelindung dari potensi bahaya atau tidak.Desain coverall
Kenyamanan dan tingkat perlindungan yang memadai, menjadi faktor utama saat memilih coverall . Pakaian dengan kualitas buruk dalam menahan dampak bahaya dan membatasi gerakan pekerja, dapat mempengaruhi kemampuan pekerja tersebut dalam melaksanakan pekerjaan dan bisa mengakibatkan cedera karena tingkat perlindungan yang kurang maksimal.
Untuk itu, pilihlah
coverall dengan desain yang nyaman dan Anda juga bisa memilih model coverall dengantur tambahan, seperti dilengkapi
banyak saku agar Anda mudah
menjangkau alat-alat kerja untuk
esiensi saat beraktivitas.
Intinya, pakaian pelindung (coverall ) harus nyaman dan tidak
mengganggu aktivitas pemakainya.
Pakaian pelindung pekerja yang tidak sesuai dan tidak mampu melindungi dari dampak bahaya,
justru akan menjadi penyebab terjadinya kecelakaan di tempat
kerja. Catatan untuk pengusaha atau
manajemen perusahaan, pemberian pakaian pelindung kerja yang sesuai standar merupakan salah satu cara
menghargai nyawa manusia dalam
penerapan prinsip-prinsip K3 di
PT Safety Sign Indonesia I (022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id
Panduan Memilih
Pelindung Tangan
Panduan Memilih Pelindung Tangan Berdasarkan Standar
Terbaru ANSI/ ISEA 105-2016 dan EN388
Data Occupational Safety and Health Administration (OSHA) menunjukkan bahwa luka bakar, memar, lecet, jari terpotong hingga fraktur tulang jari tangan merupakan deretan cedera tangan yang sering terjadi di tempat kerja. Maka dari itu, OSHA mewajibkan para pekerja untuk selalu menggunakan pelindung tangan saat bekerja di lingkungan dengan potensi bahaya yang mengakibatkan cedera tangan.
Menurut OSHA, 70,9 persen cedera tangan dapat dicegah dengan pemakaian alat pelindung diri, khususnya penggunaan safety gloves. Lantas, pelindung tangan seperti apa yang bisa melindungi tangan pekerja secara maksimal? Standar terbaru
ANSI/ISEA 105-2016 dan EN388
dapat Anda jadikan panduan dalam memilih safety gloves yang tepat sesuai potensi bahaya dan bidang pekerjaan di tempat kerja.
Pelindung Tangan Level Manakah
yang Harus Saya Pilih?
Standar ANSI/ISEA 105-2016
Be
rbeda dengan ANSI/ISEA 105-2011, level performa pelindung tangan pada
ANSI/ISEA 105-2016 bertambah sampai level A9. Perubahan ini dimaksudkan
agar pekerja dapat menggunakan pelindung tangan yang tepat sesuai potensi bahaya dan juga untuk meningkatkan performa safety gloves dalam menahan dampak bahaya.
PT Safety Sign Indonesia I (022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id Gambar 6.1 Perbandingan level pelindung tangan antara ANSI/ISEA 105-2011 dengan ANSI/ISEA 105-2016
Berikut panduan memilih pelindung tangan sesuai ANSI/ISEA 105-2016:
Level
Ketahanan terhadap Potongan (Gram)
Area Kerja/ Bidang Pekerjaan
200-499 gram Potensi bahaya terkena potongan tingkat rendah: material handling , perakitan komponen kecil dengan bagian tepi benda berbentuk tajam, packaging , warehouse (pergudangan), kehutanan, konstruksi, dan semua jenis pekerjaan dengan potensi bahaya terkena potongan tingkat rendah.
500-999 gram Potensi bahaya terkena potongan tingkat rendah/medium: material handling , perakitan komponen kecil dengan bagian tepi benda berbentuk tajam, packaging , warehouse (pergudangan), kehutanan, konstruksi, semua jenis pekerjaan dengan potensi bahaya terkena potongan tingkat rendah/ medium, industri kayu dan kertas, dan perakitan komponen otomotif.
Level
Ketahanan terhadap Potongan (Gram)
Area Kerja/ Bidang Pekerjaan
1000-1499 gram Potensi bahaya terkena potongan tingkat rendah/medium: material handling , perakitan komponen kecil dengan bagian tepi benda berbentuk tajam, packaging , warehouse (pergudangan), kehutanan, konstruksi, semua jenis pekerjaan dengan potensi bahaya terkena potongan tingkat rendah/ medium, industri kayu dan kertas, dan perakitan komponen otomotif.
1500-2199 gram Potensi bahaya terkena potongan tingkat medium: peralatan produksi, penanganan botol dan lampu berbahan kaca, proses pengalengan bahan pangan, pemasangan drywall , kelistrikan, pemasangan karpet, high visibility safety apparel (HVAC), industri kayu dan kertas,
perakitan komponen otomotif, fabrikasi logam, penanganan logam, packaging , warehouse (pergudangan), manufaktur aerospace, dan proses penanganan makanan.
PT Safety Sign Indonesia I (022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id
Level
Ketahanan terhadap Potongan (Gram)
Area Kerja/ Bidang Pekerjaan
3000-3999 gram Potensi bahaya terkena potongan tingkat tinggi: proses stamping logam, daur ulang logam, industri kayu dan kertas (proses mengganti slitter blades), perakitan komponen otomotif, fabrikasi logam, stamping logam tajam, manufaktur kaca, manufaktur pembuatan jendela, proses
daur ulang/ memilah, HVAC, proses
penanganan makanan, pengolahan daging, dan manufaktur aerospace.
4000-4999 gram
5000-5999 gram
Standar EN388
Standar EN388 merupakan standar Eropa yang mengatur segala hal yang berhubungan dengan pelindung
tangan, mencakup klasikasi
safety gloves, metode uji ketahanan safety gloves, dll. Revisi standar ANSI/ISEA
105-2016 ternyata mempengaruhi
standar EN388. Termasuk metode
pengujian, yakni ISO 13997 (TDM)
dan klasikasi pelindung tangan.
Bila menggunakan metode TDM,
level performa pelindung tangan
akan diaplikasikan menggunakan
huruf A sampai F. Untuk menghindari
kebingungan, bagi produsen yang masih menggunakan Coupe Testing
(metode pengujian versi terdahulu),
klasikasi level pelindung tangan
masih menggunakan label numerik 1
sampai 5.
Pada standar EN388, kode produk
dibuat dalam format CE dan empat
digit nomor. Setiap angka mewakili pengujian untuk ketahanan terhadap goresan, potongan, robekan, dan tusukan.
PT Safety Sign Indonesia I (022) 8606-5300 I www.safetysign.co.id I www.safetyposter.co.id
Berikut panduan memilih pelindung tangan sesuai standar EN388:
Level
Ketahanan terhadap Potongan (Gram)
Area Kerja/ Bidang Pekerjaan
2 newtons (203 gram)
Material handling , perakitan komponen kecil (bukan benda tajam).
5 newtons (509 gram)
Packaging , warehouse (pergudangan), semua jenis pekerjaan dengan potensi
bahaya terkena potongan tingkat rendah.
10 newtons (1019 gram)
Penanganan logam, proses stamping
logam, HVAC, penanganan kaca,
plastik, dan material handling .
15 newtons (1529 gram)
Penanganan logam, peralatan produksi, penanganan botol dan lampu berbahan
kaca, proses pengalengan bahan pangan, proses pemasangan drywall ,
kelistrikan, pemasangan karpet, dan