• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

11 2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Laporan Keuangan

1. PengertianLaporanKeuangan

Menurut Harjito (2012:51) Laporan keuangan (Financial Statement) merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu.

Pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari Neraca dan Perhitungan rugi laba serta laporan perubahan modal, dimana neraca menunjukkan / menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan perhitungan (laporan) rugi laba memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu, dan Laporan perubahan modal menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan.

Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (Progress Report) secara periodik yang dilakukan pihak management yang bersangkutan. Jadi laporan keuangan bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil kombinasi antara fakta yang telah dicatat (recorded fact),

(2)

prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi serta pendapat pribadi.

2. Jenis dan Bentuk Laporan Keuangan

Prastowo dan Julianty (2005:17) dua jenis leporan keuangan (utama) yangumumnya dibuat oleh setiap perusahaan adalah :

a. Neraca

Neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan (aktiva, kewajiban, dan ekuitas) perusahaan pada saat tertentu.

1. Aktiva

Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu yang akan memberi manfaat ekonomi bagi perusahaan di masa yang akan datang.

2. Kewajiban

Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.

3. Ekuitas

Ekuitas adalah hak residual (residual interest) atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban (aktiva bersih).

(3)

b. Laporan Laba-Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai kemampuan (potensi) perusahaan dalam menghasilkan laba (kinerja) selama periode tertentu.

3. Tujuan Laporan Keuangan

Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun periode tertentu. Berikut beberapa tujuan pembuatan maupun penyusunan laporan keuangan yaitu:

a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu.

b. Memberikan informasi mengenai jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan.

c. Memberikan informasi mengenai perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.

d. Memberikan informasi mengenai catatan-catatan atas laporan keuangan.

e. Memberikan informasi mengenai keuangan lainnya. 2.1.2 Kinerja Keuangan

Pengukuran kinerja diartikan sebagai “performing measurement”, yaitu kualifikasi dan efisiensi perusahaan atau keefektifan dalam pengoperasian bisnis selama periode akuntansi. Menurut Munawir (2002:50) Kinerja keuangan adalah kemampuan dari suatu perusahaan

(4)

dalam menggunakan modal yang dimiliki secara efektif dan efisien guna mendapatkan hasil yang maksimal. Umumnya pendekatan yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan adalah dengan mengevaluasi data akuntansi yang berupa laporan keuangan, hal itu disebabkan karena laporan keuangan disusun berdasarkan standard penyusunan laporan keuangan dan diterapkan secara meluas oleh setiap perusahaan.

2.1.3 Analisis Rasio keuangan 1. Pengertian

Laporan keuangan melaporkan aktivitas yang sudah dilakukan perusahaan dalam suatu periode tertentu. Aktivitas yang sudah dilakukan dituangkan dalam angka-angka, baik dalam bentuk mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing.

Menurut Kasmir (2015:104) Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Hasil rasio keuangan ini digunakan untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu periode apakah mencapai target seperti yang telah ditetapkan. Kemudian juga berfungsi sebagai sarana penilai kemampuan manajemen dalam memberdayakan sumber daya perusahaan secara efektif. Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan beberapa rasio keuangan yang meliputi (Kasmir, 2013:110) :

(5)

1. Rasio Likuiditas (Liqudity Ratio)

Menurut (Kasmir, 2013:129) rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan (likuiditas badan usaha) maupun di dalam perusahaan (likuiditas perusahaan). Artinya, dalam hal ini jika perusahaan ditagih perusahaan akan mampu memenuhi utang tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo.

Jenis-jenis rasio likuiditas yang sering digunakan perusahaan untuk mengukur kemampuan perusahaan yaitu (Kasmir, 2013:134): a. Current Ratio (Rasio Lancar)

Rasio lancar ataucurrent ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Rumus untuk mencari Current Ratio adalah :

Current Ratio =

b. Quick Ratio (Rasio Cepat)

Rasio cepat (Quick Ratio) atau rasio sangat lancar merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan (inventory). Rumus untuk mencari Quick Ratio adalah:

(6)

Quick Ratio =

c. Cash Ratio (Rasio kas)

Rasio kas (Cash Ratio) merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Rumus untuk mencari Cash Ratio adalah:

Cash Ratio =

2. Rasio Solvabilitas

Menurut (Kasmir, 2015:150) rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti secara keseluruhan rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka panjang maupun jangka pendek apabila perusahaan dilikuidasi.

Jenis-jenis rasio solvabilitas yang sering digunakan perusahaan untuk mengukur kemampuan perusahaan, yaitu (Kasmir, 2015:156): a. Debt to Asset Ratio (Debt Ratio)

Debt ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Rumus untuk mencari debt ratio dapat digunakan yaitu:

Debt to Asset Ratio =

(7)

b. Debt to Equity Ratio(DER)

Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rumus untuk mencari debt to equity ratio dapat digunakan yaitu:

Debt to equity ratio =

3. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Jenis-jenis rasio profitabilitas yang sering digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan, yaitu (Kasmir, 2015:196):

a. Return On Asset (ROA)

Ratio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba tingkat aset tertentu, sehingga semakin besar Return On Assets (ROA) menujukkan semakin efektif perusahaan dalam menggunakan total aktiva. Return On Assets (ROA) juga sering disebut Return On Investment (ROI). Rumus untuk mencari Return On Assets (ROA) Menurut Hanafi (2003:84), rumusnya adalah:

(8)

Return On Assets =

b. Return On Equity (ROE)

Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya. Rumus untuk mencari Return On Equity (ROE), rumusnya adalah:

Return On Equity =

c. Net Profit Margin (NPM)

Mengukur laba bersih sesudah pajak dibandingkan dengan volume penjualan.Rumus untuk mencari Net Profit Margin(NPM), rumusnya adalah:

Net Profit Margin =

4. Rasio Saham

Rasio ini menujukkan bagian laba perusahaan, deviden, dan modal yang dibagikan kepada setiap saham. Jenis-jenis rasio saham sendiri adalah:

a. Price Earning Ratio

Price Earning Ratiomenunjukkan perbandingan antar harga saham dipasar perdana atau harga perdana yang ditawarkan

(9)

dibandingkan dengan pendapatan yang diterima. Rumus untuk mencari Price Earning Ratio adalah:

Price Earning Ratio=

b. Deviden Yield

Menunjukkan tingkat penghasilan berjalan yang diperoleh dari investasi saham perusahaan.

Deviden Yield =

c. Deviden Payout ratio

Menunjukkan besarnya laba yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk deviden.

Deviden Payout Ratio =

d. Laba Per Lembar Saham Biasa (Earning Per Share)

Rasio laba per lambar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rumus untuk mencari laba per lembar saham biasa adalah:

Laba Per Lembar Saham =

e. Rasio Harga terhadap Nilai Buku (Price to Book Value)

Rasio ini merupakan rasio untuk mengukur tingkat saham apakahovervalued atau undervalued.Semakin tingginilai PBV akan membuat pasar percaya atas prospek perusahaan di masa depan. Hal

(10)

itu juga menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab nilai perusahaan yang tinggi dapat mengindikasikan kemakmuran pemegang saham. Rumus untuk mencari Harga terhadap nilai buku adalah:

Price to Book Value =

2.1.4 Pasar Modal 1. Pengertian

Menurut M. Samsul (2006:43) Pasar Modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari 1 (satu) tahun. Sedangkan hukum mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Bentuk instrumen di pasar modal disebut efek yang berupa saham, obligasi, bukti right, bukti waran, dan produk turunan berupa derivative. Contoh produk derivative di pasar modal adalah indeks harga saham dan indeks kurs obligasi. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer.menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada dasarnya ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham yaitu dividen atau capital gain.

(11)

Penjualan saham kepada masyarakat pada umumnya dapat dilakukan dengan beberapa cara, umumnya penjualan dilakukan sesuai dengan jenis ataupun bentuk pasar modal dimana sekuritas tersebut diperjual-belikan.

Menurut Sunariyah (2004:13) jenis pasar modal terdiri dari: a. Pasar Perdana (Primary Market)

Pasar perdana merupakan penawaran saham dari perusahaan yang menerbitkan saham kepada investor selama waktu yang ditetapkan oleh pihak yang menerbitkan sebelum saham tersebut diperdagangkan di pasar sekunder. Harga saham dipasar perdana ditentukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang akan go public. b. Pasar Sekunder (Secondary Market)

Perdagangan saham setelah melewati masa penawaran pada pasar perdana dimana saham dan sekuritas lain diperjual belikan secara luas setelah masa penjualan di pasar perdana.

c. Pasar ketiga(Third Market)

Tempat perdagangan saham atau sekuritas lain diluar bursa (over the counter)dimana suatu sistem perdagangan efek uang terogranisasi diluar bursa efek resmi yang diatur dan diawasi dan dibina oleh Badan Pengawasan Pasar Modal.

(12)

Bentuk perdagangan efek antar pemodal atau dengan kata lain pengalihan saham dari satu pemegang saham kepemegang lainnya tanpa melalui perantara pemegang efek.

3. Manfaat Pasar Modal

Menurut Martono (2012:194) ada beberapa manfaat pasar modal yang dapat dirasakan baik oleh perusahaan penerbit sekuritas (emiten), pemodal (investor), pemerintah maupun lembaga penunjang pasar modal. Manfaat pasar modal bagi emiten, yaitu:

a. Jumlah dana yang dihimpun bisa berjumlah besar

b. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai

c. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan

d. Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi kecil

e. Cash flow hasil penjualan saham biasanya lebih besar dari harga nominal perusahaan

f. Emisi saham cocok untuk membiayai perusahaan yang beresiko tinggi

g. Tidak ada beban finansial yang tetap

h. Jangka waktu penggunaan dana tidak terbatas

i. Tidak dikaitkan dengan kekayaan sebagai jaminan tertentu j. Profesionalisme dalam manajemen meningkat

(13)

2.1.5 Saham 1. Pengertian

Penggunaan saham sebagai salah satu alat untuk mencari tambahan dana menyebabkan kajian serta analisis tentang saham begitu berkembang baik secara fundamental dan teknikal. Ada banyak pihak yang terlibat dalam bermain di pasar saham yang secara umum terbagi tiga yaitu investor, spekulan, dan pemerintah. Ketiga pihak terlibat ini masing-masing memiliki tujuan dan kepentingan masing-masing-masing-masing.

Menurut (Irham,2015:85) saham adalah tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/dana pada suatu perusahaan atau kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan, disertai dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemegangnya.

2. Jenis-jenis Saham

Dalam pasar modal ada dua jenis saham yang paling umum dikenal saham biasa (common stock) dan saham istimewa (preferred stock). Dimana kedua jenis saham ini memiliki arti dan aturannya masing-masing. a. Saham biasa (common stock) adalah surat berharga yang dijual oleh

suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal (rupiah, dollar, yen, dan sebagainya) dimana pemegangnya diberi hak untuk mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) serta berhak untuk menentukan membeli right issue (Penjualan saham terbatas) atau

(14)

tidak. Pemegang saham ini di akhir tahun akan memperoleh keuntungan dalam bentuk dividen.

b. Saham istimewa (preferred stock) adalah surat berharga yang dijual oleh suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal (rupiah, dollar, yen dan sebagainya) dimana pemegangnya akan memperoleh pendapatan tetap dalam bentuk dividen yang akan diterima setiap kuartal (tiga bulanan).

3. Harga Saham

Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2012:102) pengertian harga saham adalah harga yang terjadi di bursa pada waktu tertentu. Harga saham bisa naik maupun turun dalam kurun waktu yang cepat. Pergerakan harga saham sendiri dapat berubah dalam hitungan menit maupun detik. Hal tersebut tergantung pada permintaan dan penawaran antara pembeli dan penjual saham.

Menurut Widoatmojo (1996:46) harga saham dibedakan menjadi 3, yaitu: a. Harga Perdana

Harga ini merupakan pada waktu harga saham tersebut dicatat di bursa efek. Harga saham pada pasar perdana umumnya ditentukan oleh penjamin emisi (underwritter) dan emiten.

b. Harga Nominal

Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya

(15)

harga nominal memberikan arti penting saham karena deviden minimal biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal.

c. Harga Pasar

Harga pasar adalah harga jual dari investor antara satu investor dengan investor lainnya. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatat di bursa. Transaksi disini tidak lagi melibatkan emiten dari penjamin emisi harga ini yang disebut sebagai harga di pasar sekunder dan harga inilah yang benar-benar mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di pasar sekunder kecil sekali terjadi negoisasi harga investor dengan perusahaan penerbit.

4. Faktor Naik dan Turunnya Harga Saham

Menurut (Irham, 2015:89) ada beberapa kondisi dan situasi yang menentukan suatu saham itu akan mengalami fluktuasi adalah:

a. Kondisi mikro dan makro ekonomi.

b. Kebijakan perusahaan dalam memutuskan untuk ekspansi (perluasan usaha), seperti membuka kantor cabang (brand office) dan kantor cabang pembantu (sub-brand office), baik yang dibuka di domestik maupun luar negeri.

c. Pergantian direksi secara tiba-tiba.

d. Kinerja perusahaan yang terus mengalami penurunan dalam setiap waktunya.

e. Risiko sistematis, yaitu suatu bentuk risiko yang terjadi secara menyeluruh dan telah ikut menyebabkan perusahaan ikut terlibat.

(16)

2.1.6 Investasi 1. Pengertian

Menurut (Irham, 2015:3) Investasi adalah bentuk pengelolaan dana guna memberikan keuntungan dengan cara menempatkan dana tersebut pada alokasi yang diperkirakan akan memberikan tambahan keuntungan (compounding).Sedangkan menurut PSAK Nomor 13 dalam Standar Akuntansi Keuangan per 1 Oktober 2004, Investasi adalah suatu aset yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accretion of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti, dividen, dan uang sewa) untuk apresiasi nilai investasi, atau manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasiseperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.

2. Tujuan Investasi

Untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dalam suatu keputusan, diperlukan ketegasan terhadap tujuan yang diharapkan. Tujuan tersebut antara lain:

a. Terciptanya keberlanjutan (continuity) dalam investasi tersebut. b. Terciptanya profit yang maksimum atau keuntungan yang

diharapkan (profit actual).

c. Terciptanya kemakmuran bagi pemegang saham d. Turut memberikan andil bagi pembangunan bangsa. 3. Investasi pada saham

(17)

Menurut (Irham, 2015:19)Investasi pada pasar modal adalah investasi yang bersifat jangka pendek. Ini dilihat pada imbal hasil (return) yang diukur dengan laba modal (capital gain). Bagi para spekulator yang menyukai laba modal, pasar modal bisa menjadi tempat yang menarik dimana investor bisa membeli pada saat harga turun dan menjual kembali pada saat harga naik dan selisih yang dilihat secara pengembalian abnormal (abnormal return)itulah yang kemudian akan dihitung keuangannya.

Para spekulator yang bermain di pasar modal akan melihat tindakan perusahaan melakukan hak beli saham sebagai bentuk bahwa perusahaan tersebut mengalami kekurangan dana. Bisa dikatakan, perusahaan tengah mengalami permasalahan likuiditas sehingga dibutuhkan suntikan dana segar guna menggerakkan kembali proyek yang direncanakan dan memenuhi kewajiban-kewajibannya.

Pergerakan harga suatu saham sangat sulit untuk ditebak, Pakar pasar modal mengatakan bahwa harga suatu saham pada suatu waktu sudah mencerminkan segala sesuatu yang diketahui tentang saham tersebut saat itu. Ini menjelaskan bahwa pergerakan harga menjadi dulit untuk ditebak, tapi dengan begitu memungkinkan pergerakan harga menjadi suatu yang bisa untuk dianalisis dan dihitung-hitung. Secara umum, ini bertujuan untuk mengurangi resiko yang akan dihadapi.

2.1.7 Penelitian Terdahulu

Ringkasan Penelitian terdahulu disajikan dalam tabel berikut. Tabel 1

(18)

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No. Judul Penelitian Peneliti Variabel Hasil Penelitian 1. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Retail di BEI. Danu Pamungkas (2013) jurnal ilmu & Riset Manajemen 2013; vol. 1No.1 DER (X1), ROA (X2), Harga Saham (Y)

DER, ROA, dan EPS secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

2. Pengaruh Kinerja Keuangan

Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Mining and Mining Service di BEI. Sri Zuliarni(2012) (jurnal aplikasi bisnis 2012; vol. 3No.1) ROA (X1), PER (X2), DPR (X3), Harga Saham (Y)

ROA dan PER yang berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham, sedangkan DPR tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sedangkan secara simultan menunjukkan bahwa ROA, PER, dan DPR secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham. 3. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Propertidi BEI. Farah Hafidatul (Skripsi, 2015) CR (X1), TATO (X2), DER (X3), ROA (X4) EPS (X5) PER (X6) PBV (X7) Harga Saham (Y)

CR, DER, TATO, ROA dan PBV tidak

berpengaruh signifikan terhadap harga saham sedangkan EPS, PER berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan properti di BEI. 4. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Sofi Alfia (Skripsi, 2016) PER (X1) ROE (X2) DER (X3) TATO

CR, DER, TATO, tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham sedangkan ROE

(19)

Perusahaan Food and Baveragesdi BEI. (X4) CR (X5) Harga Saham (Y) berpengaruh dominan terhadap harga saham pada perusahaan food and baverages di BEI.

2.2 Rerangka Konseptual

Menurut (Sugiyono, 2011:60), menyatakanbahwamodel konseptual penelitian adalah sebuah kerangka kerja yang dibangun melalui tinjauan teoritis yang menggambarkan model hubungan atau keterkaitan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian, menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti.

Seperti halnya Current Ratio(CR)atau rasio lancar yaitu kemampuan aktivalancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek denganaktiva lancar yang dimiliki.Current ratiodianggap dapatmempengaruhi harga saham karenacurrent ratioadalah gambarankemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.Tingginya nilaicurrent ratiodapat menggambarkan likuiditasperusahaan yang tinggi, dengan likuiditas yang tinggi tentunya akan menggambarkan bahwa perusahaan mampu dalam memenuhi kewajibanjangka pendeknya, hal tersebut tentunya akan menarik investor untukberinvestasi.

Hubungan Return On Asset (ROA) yang merupakan rasio guna mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset teretentu. Dari sudut pandang investor, salah

(20)

satu indikator penting untuk menilai prospek perusahaan dimasa yang akan datang adalah dengan melihat sejauh mana pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Rasio ini penting diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana investasi yang dilakukan investor disuatu perusahaan mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang diisyaratkan oleh investor. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik keadaan suatu perusahaan dan menunjukkan perusahaan semakin efektif memanfaatkan aktiva guna menghasilkan laba bersih setelah pajak.

Hubungan Debt to equity ratio (DER) dengan harga saham sendiri merupakan rasio guna mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai oleh hutang. Risiko ini dapat menggambarkan struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tidak tertagihnya hutang. Resiko perusahaan dengan DER yang tinggi akan berdampak negatif pada harga saham karena mengalami penurunan.

HubunganEarning per share (EPS) dengan harga saham yang merupakan rasio pembanding antara jumlah earning dengan jumlah lembar saham perusahaan. Bagi investor informasi mengenai EPS ini sangat bermanfaat guna mengetahun prospek earning perusahaan di masa yang akan datang yang akan berdampak pada meningkatnya jumlah investor.

Hubungan Price earning ratio (PER) terhadap harga saham merupakan rasio yang menunjukkan perbandingan antara harga saham di pasar perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang

(21)

diterima. Ukuran tersebut menyangkut suatu jumlah yang tidak dapat dikendalikan secara langsung oleh perusahaan, sehingga rasio ini merupakan indikator yang terbaik bagi investor untuk memperkirakan kinerja perusahaan dimasa yang akan datang. Karena, PER merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, maka semakin tinggi PER akan semakin tinggi pula minat investor dalam menanamkan modal di perusahaan tersebut.

Hubungan Price to Book Value (PBV) dengan harga saham yang merupakan rasio pengukur tingkat saham apakah overvalued atau undervalued.Semakin tingginilai PBV akan membuat pasar percaya atas prospek perusahaan di masa depan. Hal itu juga menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab nilai perusahaan yang tinggi dapat mengindikasikan kemakmuran pemegang saham.

Current Ratio (CR) Return On Asset (ROA) Debt to Equity Ratio (DER) Earning Per Share

(EPS) Price Book Value

(PBV)

Harga Saham (Y)

(22)

Gambar 1 : Rerangka Konseptual 2.3 Perumusan Hipotesis

Menurut (Sugiyono, 2007:51) Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada data fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan multiple linear regression method atau metode regresi linear berganda. Tujuan melakukan metode ini untuk mengetahui besarnya pengaruhCurrent Ratio (CR), Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Earning per Share (EPS), Price Book Value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER), terhadap harga saham pada perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di BEI.

Maka hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian adalah :

Hipotesis 1 : Diduga Current Ratio (CR) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan Otomotif dan Komponen di BEI. Hipotesis 2 : Diduga Return On Asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap

Harga Saham pada perusahaan Otomotif dan Komponen di BEI. Hipotesis 3 : DidugaDebt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan

terhadap Harga Saham pada perusahaan Otomotif dan Komponen di BEI.

Price Earning Ratio (PER)

(23)

Hipotesis 4 :Diduga Earning Per Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan Otomotif dan Komponen di BEI. Hipotesis 5 : Diduga Price Book Value (PBV) berpengaruh signifikan

terhadap Harga Saham pada perusahaan Otomotif dan Komponen di BEI.

Hipotesis 6 :DidugaPrice Earning Ratio (PER) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan Otomotif dan Komponen di BEI.

Hipotesis 7 : Diduga Current Ratio, Return On Asset, Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Price to book Value, dan Price Earning Ratio berpengaruh dominan terhadap harga saham.

Gambar

Gambar 1 :  Rerangka Konseptual  2.3  Perumusan Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

Kohilal berjuang melaksanakan dakwah melalui ekonomi Islam (Laporan Tahunan Kohilal 2015). Dengan penggunaan sistem Islam ini, Kohilal melaksanakan perniagaan berlandaskan

Materi yang disampaikan dalam modul ini telah disesuaikan dengan garis-garis besar program pembelajaran (GBPP) DTSS Ketrampilan Penggunaan HICO Scan X-Ray

Tabel.12 Rata-rata Biaya Penyusutan Kandang Berdasarkan Skala Usaha Peternakan Ayam Buras di Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone.. Kandang berfungsi untuk melindungi

Penatagunaan tanah adalah sama dengan pola pengelolaan tata guna tanah yang meliputi penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah yang berujud konsolidasi pemanfaatan tanah

Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, kecuali

"Conservation and Preservation of Moveable Cultural Objects". la menga- cakan, bahwa preservasi dan konservasi warisan budaya nasional perlu di- kerjakan, tidak saja

Dapatan ujian MANOVA jelas menunjukkan bahawa terdapatnya perbezaan antara kumpulan lelaki dan perempuan dalam kemahiran meta kognitif (kemahiran memantau, kemahiran

Meningkatkan kemampuan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan strategi kreatif kampanye iklan sebagai bentuk komunikasi pemasaran dalam menumbuhkan minat calon mahasiswa