• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN REM TROMOL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN REM TROMOL"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ANALISA DAN PERHITUNGAN

REM TROMOL

3.1 Definisi Rem

Rem adalah elemen mesin untuk memperlambat atau menghentikan putaran poros, dan juga mencegah putaran yang tidak dikehendaki. Efek pengereman secara mekanis diperoleh dengan gesekan. Rem gesekan berdasarkan bentuk, dan penempatan bahan gesek terhadap bidang geseknya dapat diklarifikasikan sebagai berikut:

a. Rem blok, yang dapat dibagi lagi atas rem blok tunggal, dan ganda. b. Rem drum atau tromol, biasa digunakan pada roda belakang otomotif. c. Rem cakram, sering digunakan pada roda depan otomotif.

d. Rem pita, digunakan pada alat Derek.

3.2 Rem Tromol

Salah satu jenis rem yang banyak digunakan dalam Teknik kendaraan adalah tipe internal expanding brake atau yang lebih dikenal dengan istilah drum brakes (rem tromol). Rem ini memakai sepasang semi circulator shoc (sepatu) dan biasanya memakai sistem hidrolik. Rem jenis ini dapat menghasilkan gaya pengereman yang besar, dimensi rem yang kecil, dan umur sepatu yang relatif lama. Kelemahan jenis rem ini adalah pelepasan panas ke lingkungan kurang baik.

(2)

Bahan rem harus memenuhi persyaratan keamanan, ketahanan dan dapat mengerem dengan halus. Di samping itu juga harus mempunyai koefisien gesek yang tinggi, keausan yang kecil, kuat, tidak melukai permukaan drum, dan dapat menyerap getaran. Karakteristik gesekan dari beberapa macam bahan gesek diperlihatkan pada gambar berikut ini.

1. Damar cetak A (µ tinggi) 2. Setengah logam (µ sedang) 3. Logam (µ rendah)

4. Tenunan tekstil khusus 5. Damar cetak B (µ rendah) 6. Karet cetak

7. Rol

Temperatur permukaan gesek (°C)

Gambar 3.2 Karakteristik bahan gesek terhadap temperature

Tekanan yang diizinkan Pa (kg/mm2) untuk bahan-bahan yang

bersangkutan diperlihatkan dalam table berikut ini.

Tabel 3.1 Koefisien gesek dan tekanan rem

Bahan Cakram Bahan Gesek Koefisien Gesek µ Tekanan Permukaan Pa (kg/mm2) Keterangan Besi cor Besi cor Besi cor Besi cor Perunggu Kayu Tenunan Cetakan (pasta) Paduan sinter 0.10 – 0.20 0.08 – 0.12 0.10 – 0.20 0.10 – 0.35 0.35 – 0.60 0.30 – 0.60 0.20 – 0.50 0.09 – 0.17 0.05 – 0.08 0.02 – 0.03 0.007 – 0.07 0.003 – 0.18 0.003 – 0.10 Kering Dilumasi Kering – Dilumasi Dilumasi Kapas, asbes Damar, asbes, setengah logam Logam

Catatan: Jika kecepatan slip dan gaya tekan bertambah, maka µ berkurang

Dalam perencanaan rem, persyaratan terpenting yang harus diperhatikan adalah besarnya momen pengereman yang harus sesuai dengan yang diperlukan. Di samping itu, besarnya energi yang diubah menjadi panas harus pula

(3)

diperhatikan, terutama berhubungan dengan bahan gesek yang dipakai. Pemanasan yang berlebihan bukan hanya akan merusak lapisan bahan gesek, tetapi juga akan menurunkan koefisien gesekan.

Jika gaya rem persatuan luas adalah p (kg/mm2) dan kecepatan keliling

drum rem adalah v (m/s), maka kerja gesekan persatuan luas permukaan gesek persatuan waktu, dapat dinyatakan dengan µpv (kg.m/mm2.s). Besaran ini disebut

kapasitas pengereman. Bila suatu permukaan rem terus-menerus bekerja, jumlah panas yang timbul pada setiap 1mm2 permukaan gesek tiap detik adalah

sebanding dengan µpv. Dalam satuan panas besaran tersebut dapat ditulis sebagai µpv/860 (Kcal/(mm2.s)). Bila harga µpv pada suatu rem lebih kecil dari pada

harga batasnya. Maka pemancaran panas akan berlangsung dengan mudah, dan sebaliknya akan terjadi bila harga tersebut melebihi batas, yang dapat merusak permukaan lapisan gesek.

Harga batas yang tepat dari µpc tergantung pada macam dan konstruksi rem serta bahan lapisannya. Namun demikian, pada umumnya kondisi kerja juga mempunyai pengaruh sebagai berikut:

Tabel 3.2 Batas harga µpv pada pengaruh kondisi kerja

Batas Harga µpv Kg.m / (mm2.s)

Pengaruh Kondisi Kerja

0.1 < x ≤ 0.3 Radiasi panas sangat baik

0.06 < x ≤ 0.1 Untuk pemakaian jarang dengan pendinginan radiasi biasa ≤ 0.06 Untuk pemakaian terus-menerus

Drum biasanya dibuat dari besi cor atau baja cor. Blok rem merupakan bagian yang penting. Dahulu biasanya dipakai besi cor, baja, perunggu, kuningan, tenunan, asbes, pasta asbes, serat, kulit, untuk bahan gesek, tetapi akhir-akhir ini banyak dikembangkan bahan gesek dari ferodo.

(4)

3.3 Gambar Rem Tromol dan Bagiannya

Gambar perencanaan rem tromol (Drum Brakes) dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Keterangan gambar.

1. Piston penekan 10. Bantalan 2

2. Bidang gesek (pad) 11. Karet rem

3. Penutup drum 12. Karet piston

4. Drum 13. Pen pegas

5. Silinder blok 14. Pegas penarik

6. Hub 15. Baut

7. Poros 16. Mur pengunci

8. Sepatu rem 17. Penjepit sepatu

9. Bantalan 1

(5)

3.4 Cara Kerja Rem Tromol

Prinsip kerja rem tromol dengan sistem hidrolik cukup sederhana. Drum berputar bersama dengan roda sedangkan sepatu dipasang pada axle housing sehingga sepatu tidak ikut berputar. Ketika pengemudi menginjak pedal rem, maka akan terjadi tekanan hidrolik pada master silinder yang kemudian diteruskan pada wheel cylinder. Wheel cylinder ini akan menekan sepatu rem sehingga sepatu rem akan bergesekan dengan permukaan dalam drum. Gaya gesek yang akan terjadi antara sepatu rem dan permukaan dalam silinder akan mengurangi kecepatan putaran poros. Akibat laju kendaraan akan berkurang. Kemudian untuk mengembalikan posisi sepatu rem ke kedudukannya semula sewaktu rem dilepas biasa digunakan sistem pegas.

3.5 Data-Data Teknis

Gambar 3.4 Pembebanan saat pengereman

Untuk perhitungan di bawah ini saya menggunakan data-data teknis dari mobil TOYOTA KIJANG jenis minibus model deluxe SSX

Wk Berat kosong kendaraan = 1220 kg

Wp Berat penumpang dengan asumsi untuk kapasitas 5 orang dengan berat

rata-rata 60 kg = 300 kg

Wt Berat total kendaraan = Wk + Wp = 1520 kg

(6)

Wb Beban pada gandar belakang = 0.6 x Wt = 912 kg

L Jarak gandar = 2300 mm H Tinggi kendaraan = 1790 mm

h Tinggi titik berat = H / 3 = 1790 / 3 = 596,67 mm pwd Tekanan minyak roda depan = 80 kg/cm2= 0,8 kg/mm2

pwb Tekanan minyak roda belakang = 58 kg/cm2= 0,58 kg/mm2

3.6 Perhitungan Rem Tromol Direncanakan:

S Jarak pengereman = 100 m, pada

V Kecepatan rata-rata = 120 km/jam atau 33,33 m/s Perhitungan pengereman:

µ Besar koefisien gesek ban dan jalan = Sg v 2 2 = 81 , 9 ). 100 .( 2 33 , 33 2 = 0,57 α Perlambatan = µ g = (0,57).9,81 = 5,59 m/s2 te Waktu pengereman = α v = 59 , 5 33 , 33 = 5,96 detik = 6 detik Ek Energi kinetik kendaraan =

g Wt 2 .

v

2 = .

(

33,33

)

86062,8 ) 81 . 9 .( 2 1520 2 = kgm Beban dinamis:

WdD Beban dinamis pada roda depan = Wd +Wt x µ x

l h

(7)

= 608 + 1520 x 0,57 x 2300 67 , 596 = 832,76 kg

WdB Beban dinamis pada roda belakang = Wb −Wt x µ x

l h = 912 - 1520 x 0.57 x 2300 67 , 596 = 687,24 kg

Gaya pengereman yang diperlukan untukmenghentikan kendaraan: BiD Pada gandar depan = µ . WdD

= 0,57.(832,76) = 474,67 kg BiB Pada gandar belakang = µ . WdB

= 0,57.(687,24) = 391,73 kg

Untuk bahan gesek berupa cetakan FERODO dengan baja cor harga koefisien geseknya, µd = 0.,46 pada tekanan permukaan yang diizinkan, pa = 10

kg/cm2

3.6.1 Pehitungan luas bidang gesek Direncanakan:

R1 Jari-jari luas bidang gesek = 100 mm R2 Jari-jari dalam bidang gesek = 97 mm

θ Besar sudut kontak bidang gesek = 90°

Z Banyak kerja rem per jam = 80 kali / jam L Waktu pemakaian rem = 600 jam Ak Kerja untuk menghabiskan bahan

Gesek persatuan volume = 75 dk / cm3

Diketahui:

Nmax Daya maksimum = 75 PS

(8)

Maka:

Rm Jari-jari rata-rata pad =

2 2 1 R R + = 2 97 100+ = 98,5 mm Mp Momen puntir = 71620 . n Nmax = 71620 . 5000 75 = 1074,3 kg cm = 10743 kg mm Mg Momen geser = (1,5 – 2) . Mp = 1,5 . 10743 = 16114,5 kg mm W = 60 2πn = 60 5000 . 2π = 523,6 rad/det Ag Kerja yang hilang =

2 . . e g wt M = 25312,66 2 6 ). 6 , 523 .( 1145 , 16 = kgm

Ng Daya kerja yang hilang =

3600 × × k g A Z A = 3,75 3600 150 80 66 , 25312 = x x dk Fk tot Luas total bidang gesek =

α . . k g A L N = 60 25 , 0 150 600 75 , 3 = x x cm2= 6000 mm2

P Panjang bidang gesek =

° 360 θ x 2π.Rm ° ° 360 90 x 2π98,5 = 154,72 mm

(9)

F1/2 Luas satu bidang gesek = 2 1 xFktot = 2 1 x 60 = 30 cm2 = 3000 mm2

B Lebar bidang gesek = P F1/2 = 19,4 72 , 154 3000 = mm

3.6.2 Perhitungan diameter piston penekan

F Gaya yang timbul pada bidang gesek = pa . Ar = 0,1 . (6000) = 600 kg

Ac Luas penampang piston penekan = 1034,48

58 , 0 600 = = wb P F mm2

Dc Diameter piston penekan =

π c A . 4 = π 48 , 1034 . 4 = 36,29 mm

BdB Kemampuan pengereman pada gandar belakang

= 2.

(

d

)

.Pwb.Ac.       ban m R R = 2.(2 x 0,46).0,58 x 1034,48 x       5 , 217 5 , 98 = 499,97 kg

(10)

3.6.3 Perancangan poros

Gambar 3.5 Letak bantalan dan pembebanan pada poros

Keterangan gambar:

LA = 25 mm L1 = 30 mm

LB = 12,5 L = 70 mm

Gaya-gaya yang bekerja pada poros:

Psb Beban pada poros roda belakang = 343,62

2 24 , 687 2 = = db W kg Pra Gaya radial pada bantalan A =

B A B sb L L L P + . = 114,54 5 , 12 25 5 , 12 . 62 , 343 = + kg

PrB Gaya radial pada bantalan B = Psb – Pra = 343,62 – 114,54 = 229,08 kg

MID Momen lentur pada poros roda belakang = Pra.L1 + Prb.L

= 114,54.(30) + 229,08.(70) = 19471,8 kgmm

(11)

Bahan poros ditentukan BD 60 yang memiliki kekuatan tarik,

σ

= 60 kg/mm2 dan faktor keamanan, Sf = 8

bol

σ kekuatan tarik yang diperbolehkan = 7,5 8 60 = = Sf σ kg/mm2 Ds Diameter poros = 29,6 5 , 7 8 , 19471 . 10 . 10 3 3 = = bol id M σ mm

Maka diambil poros dengan diameter 30 mm

3.6.4 Perancangan bantalan Direncanakan:

Lh Umur dari bantalan = 25.000 jam

n Jumlah putaran per menit = 1463,5

. 2175 , 0 2 ) / ( 2000 . = π = π x menit m D v ban rpm = 1500 rpm fn Faktor putaran = 3 1 3 , 33       n 0,28 1500 3 , 33 3 1 =       = fh Faktor umur = 3 1 500     Lh 3,68 500 25000 3 1 =       = Faktor lainnya: X = 1 Y = 0 V = 1

(12)

Gambar 3.6 Bentuk FAG Tapered Roller Bearings

3.6.4.1 Untuk bantalan A

PA Beban yang bekerja pada bantalan A = X.V.Pra + Y.PaA

= (1).(1).114,54 + (0).PaA = 114,54 kg C Beban dinamis = 1505,38 28 , 0 68 , 3 54 , 114 = = n h f f P kg

Untuk ukuran poros dengan diameter 40 mm, maka bantalan yang akan digunakan adalah tipe FAG 32008XA, dengan

C Kapasitas beban dinamis = 45,5 kN = 45500 N = 4642,86 kg Co Kapasitas beban statis = 39,0 kN = 39000 N = 3979,60 kg

3.6.4.2 Untuk bantalan B

PB Beban yang bekerja pada bantalan B = (1).(1).229,08 + (0).PaB

= 229,08 kg C Beban dinamis = 3010,76 28 , 0 68 , 3 . 08 , 229 = kg

(13)

Untuk ukuran poros dengan diameter 35 mm, maka bantalan yang akan digunakan adalah tipe FAG 30207A, dengan

C Kapasitas beban dinamis = 45,5 kN = 45500 N = 4642,86 kg Co Kapasitas beban statis = 34,0 kN = 34000 N = 3469,39 kg

3.6.5 Perancangan baut

Untuk perancangan baut ini dipilih bahan BD 60 yang memiliki

σ Kekuatan tarik = 60 kg/mm2 Sf Faktor keamanan = 7

bol

σ Kekuatan tarik yang diperbolehkan = 8,57 7 60 = = Sf σ kg/mm2 bol

τ Tegangan geser yang diperbolehkan = 4,95 3 57 , 8 3 = = bol σ kg/mm2

Gambar 3.7 Jenis-jenis kerusakan pada baut

3.6.5.1 Perancangan baut penutup lubang buang udara Pw Gaya tekan minyak = 58 kg/cm2

P Gaya yang ditahan oleh baut = 1,6 kg/mm2 Dk Diameter baut = bol P σ π. . 4 0,4 ) 95 , 4 .( ) 6 , 1 .( 4 = = π mm

(14)

3.6.5.2 Perancangan baut pengikat ban Diketahui:

T Momen puntir mesin 16,5 kgm pada putaran 2400 rpm I5 Perbandingan gigi mundur = 4,743

IF Perbandingan gigi akhir = 1 : 4,1

n Jumlah baut = 4 buah

D Diameter peletakan baut = 120 mm Maka:

Tg Momen puntir maksimal pada gigi mundur =

F I I T× 5 = 19,09 1 , 4 743 , 4 5 , 16 × = kgm Tb Momen puntir pada saat pengereman = F(2.µd).Rm

= 700(2 x 0,46) (98,5) = 63434 kgmm

P Gaya pada baut = nD Tb 2 264,31 ) 120 .( 4 ) 63434 .( 2 = = kg

Dp Diameter inti baut =

bol P τ π. . 4 8,25 ) 95 , 4 .( ) 31 , 264 .( 4 = = π mm

Maka diambil baut M 9

3.6.5.3 Perancangan baut pengikat hub dengan drum Diketahui:

n jumlah baut 4 buah

(15)

Maka:

P Gaya pada baut = 243,97

) 130 .( 4 ) 63434 .( 2 2 = = nD Tb kg

Dp Diameter inti baut = 7,92

) 95 , 4 .( ) 97 , 243 .( 4 . . 4 = = π τ π bol P mm Maka diambil baut M 10

Gambar

Gambar 3.1 Rem Tromol
Gambar 3.2 Karakteristik bahan gesek terhadap temperature
Tabel 3.2 Batas harga µpv pada pengaruh kondisi kerja  Batas Harga µpv
Gambar perencanaan rem tromol (Drum Brakes) dapat dilihat pada gambar  berikut ini.
+5

Referensi

Dokumen terkait

Content Delivery Network atau biasa dikenal dengan CDN merupakan sekumpulan server yang diletakkan di berbagai belahan dunia yang berfungsi untuk memberikan akses lebih cepat

 Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus diberikan atau disediakan oleh pemerintah daerah

Kajian ini merupakan penelitian lapangan field research dengan populasi dan sampelnya adalah para pegawai dan anggota koperasi yang melakukan transaksi wadi’ah, maka

Dalam peraturan.go.id (2014) Undang-undang republik Indonesia nomor 33 tahun 2009 tentang perfilman, pada bab I pasal 1 disebutkan bahwa film adalah karya seni budaya yang

Permintaan pupuk aktual di tingkat petani paling sedikit dipengaruhi oleh 10 faktor (Parthsarathy, 1994), yaitu: (1) Terciptanya keuntungan finansial cukup tinggi akibat

Untuk menjamin ketersediaan air bagi kedelai k c yang digunakan dalam penelitian ini adalah k c dengan nilai yang lebih tinggi yaitu yang dihasilkan dari rasio

Submenu Open Audio berguna untuk mengambil input berupa file audio dengan format .WAV yang akan digunakan sebagai cover dari pesan yang akan disembunyikan, Submenu Save

Berkenaan dengan sumber belajar, Sukarno (2008:59) mengemukakan bahwa guru Bahasa Inggris untuk anak-anak harus paham dengan berbagai sumber belajar (lagu, cerita,