• Tidak ada hasil yang ditemukan

SILABUS: PERENCANAAN SOSIAL DAN CONTINGENCY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SILABUS: PERENCANAAN SOSIAL DAN CONTINGENCY"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

SILABUS: PERENCANAAN SOSIAL DAN CONTINGENCY

Pengampu : Dr Wahyudi Kumorotomo dan Drs. Mulyadi Sumarto, MPP Status matakliah : Wajib Konsentrasi Kebijakan Sosial

Waktu Kuliah : Kamis, jam 15.30-18.00

Tempat Kuliah : Ruang 104, lantai dasar Gedung MSK UGM

Deskripsi Matakuliah:

Matakuliah ini membahas mengenai perencanaan dalam konteks penyelarasan trade off yang sering muncul antara pelayanan sosial dan orientasi mencapai raihan yang tinggi dalam kegiatan-kegiatan ekonomi. Perjalanan sejarah pembangunan ekonomi menunjukkan bahwa perhatian pemerintah pada pelayanan sosial terlihat kurang serius dibanding perhatian yang dicurahkannya pada kegiatan-kegiatan ekonomi yang direalisasinya. Pada hal berbagai permasalahan sosial seperti kemiskinan, pengangguran, pelayanan kesehatan yang buruk, tingkat pendidikan yang rendah, pemukiman kumuh, dan berbagai persoalan yang lain muncul beriringan dengan terjadinya peningkatan raihan ekonomi. Isu penyakit kekurangan gizi yang belum lama ini berkembang di beberapa daerah di Indonesia, proses epidemiological transition yang belum berakhir, dan masih dijumpainya buta hurup dalam proses transformasi ekonomi yang berjalan relatif cepat menujukkan fakta tersebut. Dengan demikian, diperlukan suatu pemahaman yang komprehensif untuk merespon masalah ekonomi dan masalah sosial yang sulit dipisahkan. Dalam konteks ini, maka kajian mengenai perencanaan sosial menjadi sangat penting. Perencanaan sosial yang kontekstual akan mampu menyelaraskan problem ketimpangan dan berbagai permasalahan sosial lain dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Sementara itu perencanaan contingency, diperlukan karena munculnya berbagai persoalan sosial yang diakibatkan karena kondisi darurat. Persoalan bencana alam misalnya, dalam banyak kasus tidak diantisipasi sebelumnya dengan alokasi dana APBD sehingga respon terhadap persoalan tersebut tidak bisa dilakukan secara proporsional.

Setelah mengikuti matakuliah ini, diharapkan mahasiwa akan memahami baik aspek konseptual maupun praksis dalam perencanaan sosial. Matakuliah ini didesain agar mahasiwa memperoleh pengetahuan mengenai konsep-konsep mendasar tentang perencanaan sosial, pentingnya perencanaan sosial dalam proses pembangunan ekonomi, model penyusunan perencanaan sosial, dan proses penyusunannya. Dengan demikian, diharapkan mahasiswa akan mendapatkan pengetahuan yang utuh dalam perencanaan sosial yang pada gilirannya akan memungkinkan mereka untuk merumuskannya sesuai dengan pendekatan yang kontekstual.

Desain perkuliahan:

Matakuliah ini dirancang menggabungkan antara aspek konseptual dan praksis mengenai perencanaan sosial. Dalam setiap pertemuan, di bagian awal pengajar akan menyampaikan bahasan konseptual. Untuk mendorong partsipasi mahasiswa, pada bagian akhir kuliah akan dipaparkan beberapa kasus empiris. Diharapkan mahasiswa terlibat dalam diskusi kelas untuk mengkaji secara kritis mengenai kasus perencanaan sosial.

(2)

Ujian tengah semestar dan ujian akhir

Ujian tengah semester diwujudkan dalam bentuk penyusunan draft akademis mengenai perencanaan sosial secara partisipastif. Hasil perumusan draft akademis dikumpulkan pada waktu akhir perkuliahan. Sementara itu, ujian akhir akan dilakukan dalam bentuk ujian di kelas.

Tugas:

Tugas yang perlu dikerjakan oleh mahasiswa adalah mengerjakan beberapa kegiatan yang difokuskan untuk untuk mendukung penyusunan draft akademis perencanan sosial yang mereka lakukan. Tugas-tugas tersebut misalnya adalah identifikasi masalah, penilaian kebutuhan, dan kajian kritis mengenai isu-isu yang dimuat di media masa.

Komponen penilaian: Ujian akir : 40% Ujian tengah semester : 30% Tugas : 20% Partisipasi di Kelas : 10%

Outline Kuliah:

1. Pertemuan minggu pertama

Pemaparan mengenai materi kuliah dan beberapa kesepakatan teknis perkuliahan Bahan bacaan:

Silabus matakuliah

2. Pertemuan minggu ke-2

Ruang lingkup kajian dan konsep dasar: apa dan mengapa perencanaan sosial Bahan bacaan:

¾ Conyers, Diana. 1982. An Introduction to Social Planning in the Third World. Chichester: John Wiley and Sons, chapter 1 (sudah diterjemahkan)

¾ Green, Andrew. 1992. An Introduction to Health Planning in the Developing Countries. Oxford: Oxford University Press, chapter 1

¾ Margaret, Hardiman and James Midgley. 1982. The Social Dimension of

Development: Social Policy and Planning in the Third World. Chichester: John Wiley and Sons, chapter1

¾ Midgley, James. 2005. Pembangunan Sosial: Perspektif Pembangunan dalam

Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Direktorat Tinggi Agama Islam Depag RI bab 1 dan 2 (terjemahan dari judul asli: Social Development: The Developmental Perspective in Social Welfare. London: Sage Publication, 1995).

¾ MSK UGM, “Modul Pelatihan Perencanaan Sosial” modul disampaikan dalam pelatihan perencanaan sosial hasil kerjasama MSK UGM dengan Bapenas di MSK, 27 November-9 Desember 2007

3. Pertemuan minggu ke-3

(3)

Bahan bacaan:

¾ Conyers, Diana. 1982. An Introduction to Social Planning in the Third World. Chichester: John Wiley and Sons, chapter 2 (sudah diterjemahkan)

¾ Rein, Martin. 1977. “Social Planning: the Search for Legitimacy”. in Neil Gilbert and Harry Spectht. Planning for Social Welfare: Issues, Models, and Tasks. London: Prentice Hall

¾ Sumarto, Mulyadi. 2007. “Jaring Pengaman Sosial dan Demokratisasi: Reinterpretasi Pelayanan Sosial”. Revisi paper yang dipresentasikan dalam seminar internasional yang diselenggarakan oleh NAPSIPAG di Sydney 4-6 Desember 2006 (Dalam proses diterbitkan dam buku kumpulan tulisan dosen fisipol UGM)

¾ Yeates, Nicola 2002. “Globalization And Social Policy: From Global Neoliberal Hegemony To Global Political Pluralism” artikel dalam Jurnal Global Social Policy Vol. 2(1): 69–91. London: Sage Publications

4. Pertemuan ke-4

Pembangunan ekonomi, ketimpangan sosial, dan perlunya perencanaan sosial Bahan Bacaan:

¾ Conyers, Diana. 1982. An Introduction to Social Planning in the Third World. Chichester: John Wiley and Sons, chapter 2 (sudah diterjemahkan)

¾ Hill, Michael. 1997. Social Policy: a Comapative Analysis. London: Prentice Hall ¾ Martinuzen, John. 1997. State, Society and Market: A Guide to Competing Theories

of Development. London: Zed Books Ltd Chapter 4, 5, 20, 21

¾ Rein, Martin. 1977. “Social Planning: the Search for Legitimacy”. in Neil Gilbert and Harry Spectht. Planning for Social Welfare: Issues, Models, and Tasks. London: Prentice Hall

¾ Sen, Amartya. 2000. Development as Freedom. New York: Alfred A. Knopf, Chapter 4, 5, and 6

¾ Thomas, Vinod. Ed. at.all. 2001. Kualitas Pertumbuhan. Jakarta: Gramedia Bab 1,2,3 (terjemahan dari judul aslinya The Quality of Growth, Washington DC: World Bank, 2000)

5. Pertemuan minggu ke-5

Perspektif dalam perencanaan sosial Bahan Bacaan:

¾ Faludi, Andreas. 1984. Planning Theory. Oxford: Pergamon Press, page 3-53 ¾ Hagen, Aksel. “Striving for The Rationality in Planning Theory, Logical

Constructions of: The Grand Theory, or / and Painting Pictures of "God?” Working paper no. 66, 1998

¾ Hagen, Aksel. “Human-scientific Planning Theory” Lillehammer College: Working Working paper no. 70, 1998

¾ Hoppe, Hans-Hermann. 1990. A Theory of Socialism and Capitalism: Economics, Politics, and Ethics . Massachusetts: Kluwer Academic Publishers.

(4)

Hall

6. Pertemuan minggu ke-6

Perencanaan sosial dan keadilan sosial Bahan Bacaan

¾ Rawls, John. 1971. A Theory of Justice. Cambridge: The Belknap Press of Harvard University Press Chapter 1, 2, 4, and 5 (Sudah diterjemahkan)

¾ Sen, Amartya. 2000. Development as Freedom. New York: Alfred A. Knopf Chapter 1,2,and 3

7. Pertemuan minggu ke-7

Model perencanaan 1: perencanaan partisipatif versus top-down Bahan bacaan:

¾ Cernea, Micahel M. 1993. “The Building Blocks of Participation: Testing Bottom-up Planning”. Washington, DC. World Bank Discussion Paers

¾ Conyers, Diana. 1982. An Introduction to Social Planning in the Third World. Chichester: John Wiley and Sons, chapter 6 and 7 (sudah diterjemahkan)

¾ Davidoff, Paul. 1977. “Advocacy and Pularism in Planning”. in Neil Gilbert and Harry Spectht. Planning for Social Welfare: Issues, Models, and Tasks. London: Prentice Hall

¾ Schrader, Heiko. “People’s Participation in Urban and Regional Planning” Bielefeld University. Bielefeld. Working Paper Series N’ 270

¾ MSK UGM, “Modul Pelatihan Perencanaan Sosial” modul disampaikan dalam pelatihan perencanaan sosial hasil kerjasama MSK UGM dengan Bapenas di MSK, 27 November-9 Desember 2007

8. Pertemuan minggu ke-8

Model perencanaan 2: rational model versus incremental model Bahan bacaan:

¾ Faludi, Andreas. 1984. Planning Theory. Oxford: Pergamon Press, page 150-170 ¾ Green, Andrew. 1992. An Introduction to Health Planning in the Developing

Countries. Oxford: Oxford University Press, chapter 2

¾ Luzzi, James. “The Rational Planning Model in forest Planning: Planning in the Light of Ambivalence” EWP Working Paper Oregon Number 3, Fall 2001. ¾ MSK UGM, “Modul Pelatihan Perencanaan Sosial” modul disampaikan dalam

pelatihan perencanaan sosial hasil kerjasama MSK UGM dengan Bapenas di MSK, 27 November-9 Desember 2007

9. Pertemuan minggu ke-9

Kondisi darurat: perlunya perencanaan contingency dan pelayanan sosial

¾ Disaster Management Training Program. 1996. Contingency Planning: A Practical Guide for Field staff.

(5)

¾ Jenson, Eva. 1997. Disaster Management Ethics. Disaster Management Training Program UNDP and DHA.

¾ International Red Cross and Red Crescent Societies. 2000. Preparedness Planning ¾ MSK UGM, “Modul Pelatihan Perencanaan Sosial” modul disampaikan dalam

pelatihan perencanaan sosial hasil kerjasama MSK UGM dengan Bapenas di MSK, 27 November-9 Desember 2007

10. Pertemuan minggu ke-10

Respon tindakan terhadap kondisi darurat

¾ Disaster Management Training Program. 1992. Tinjauan Umum Manajemen Bencana (An Overview of disaster Management). Disaster Management Training Program UNDP and DHA.

¾ Disaster Management Training Program. 1992. Kesiapan Bencana. Disaster Management Training Program UNDP and DHA

¾ International Red Cross and Red Crescent Societies. 2000. Introduction to Disaster Preparedness.

¾ International Red Cross and Red Crescent Societies. 2000. Risk Reduction

¾ International Red Cross and Red Crescent Societies. 2000. Increasing Community Awareness

¾ International Red Cross and Red Crescent Societies. 2000. Disaster emergency Needs Assessment

11. Pertemuan minggu ke-11

Penyusunan perenanaan : metode dan proses Bahan bacaan:

¾ Conyers, Diana. 1982. An Introduction to Social Planning in the Third World. Chichester: John Wiley and Sons, chapter 9 and 10

¾ Faludi, Andreas. 1984. Planning Theory. Oxford: Pergamon Press, page 261-278 ¾ Green, Andrew. 1992. An Introduction to Health Planning in the Developing

Countries. Oxford: Oxford University Press, chapter 7, 8, 9, 10, and 11

¾ MSK UGM, “Modul Pelatihan Perencanaan Sosial” modul disampaikan dalam pelatihan perencanaan sosial hasil kerjasama MSK UGM dengan Bapenas di MSK, 27 November-9 Desember 2007

12. Pertemuan minggu ke-12 Overview dan diskusi

Referensi

Dokumen terkait

Tingginya total antioksidan pada ekstrak suruhan kering ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Lasama (2008) yang melakukan penelitian terhadap beberapa

Kun täydennysrakentamista koskeva tutkimus (Kleinhans 2004; Vaattovaara et al. 2009) osoittaa, että mitä pienempi fyysinen etäisyys on, sitä todennäköisempää on sosiaalinen

Tujuan dari penyusunan sinopsis ini adalah untuk menjawab problem yang ada pada Stasiun Sudimara, akibat pesatnya pertumbuhan penumpang yang mencapai 15.000

Esposito ideologi Islam radikal atau dengan istilah lainnya “Islam Revivalis” memiliki kecenderungan sebagai berikut: pertama, kelompok-kelompok ini berpendapat bahwa Islam

Dalam proses pengurutan warna berdasarkan algoritma Welch-Powell, daerah yang bertetangga diberi warna yang berbeda, dalam hal ini penting untuk menunjukkan daerah

Namun, pada kenyataannya temuan dalam penelitian ini justru menunjukkan bahwa sikap puas seseorang terhadap pekerjaannya ternyata belum cukup mampu membuat individu

Deskripsi Singkat : Mata kuliah ini berisi pengertian Bisnis dan proses Bisnis, penjelasan kinerja, pengukuran, proses, analisa, dan identifikasi pada analisis proses bisnis,

Dalam penggunaan produk kecantikan wajah bahan dan label halal tidak terlalu diperhatikannya dan menurutnya, sebagai seorang wanita menggunakan produk kecantikan wajah