• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN MOTIVASI BERPRESTASI MAHASISWA PSIKOLOGI DI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA DITINJAU DARI POLA ASUH ORANG TUA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBEDAAN MOTIVASI BERPRESTASI MAHASISWA PSIKOLOGI DI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA DITINJAU DARI POLA ASUH ORANG TUA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN MOTIVASI BERPRESTASI

MAHASISWA PSIKOLOGI DI UNIVERSITAS

BINA NUSANTARA DITINJAU DARI POLA

ASUH ORANG TUA

Stefanus – 1200971572

Jurusan Psikologi

Fakultas Humaniora Universitas Bina Nusantara Email Penulis : Anoes_ajha@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pola asuh orang tua terhadap motivasi berprestasi mahasiswa Psikologi Universitas Bina Nusantara. Pola Asuh orang tua dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kategori yaitu Permissive, Authoritarian, dan Authoritative.

Pengukuran motivasi berprestasi dilakukan melalui adaptasi kuesioner dari Pratiwi Widyasari, M.Psi. yang terdiri dari 35 item dan untuk pengukuran pola asuh dilakukan melalui adaptasi kuesioner Parental Authority Questionnaire yang dikembangkan oleh John Buri yang terdiri dari 30 item. Total responden yang berpartisipasi sebanyak 105 mahasiswa aktif dalam jurusan Psikologi di Universitas Bina Nusantara.

Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan motivasi berprestasi mahasiswa Psikologi di Universitas Bina Nusantara ditinjau dari pola asuh orang tua. Mahasiswa yang dibesarkan dengan pola asuh Authoritative memiliki motivasi berprestasi yang lebih tinggi dari pada mahasiswa yang dibesarkan dengan pola asuh Authoritarian dan Permissive. Namun tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan antara motivasi berprestasi mahasiswa yang dibesarkan dengan pola asuh Authoritarian dan Permissive.

Kata Kunci:

Motivasi Berprestasi, Mahasiswa Psikologi, Pola Asuh, Auhoritative, Permissive, Authoritarian.

ABSTRAC

This study aims to look at the influence of parenting styles to achievement motivation psychology student at Bina Nusantara University. Parenting styles in this study were divided into three categories: Permissive, Authoritarian, and Authoritative.

Measuring achievement motivation through questionnaires adaptation of Pratiwi Widyasari, M.Psi. which consists of 35 items and for the measurement of parenting styles through adaptation of Parental Authority Questionnaire developed by John Buri, comprising 30 item. Total respondents were as many as 105 students participated actively in the Department of Psychology at the University of Bina Nusantara.

Results showed that differences in achievement motivation psychology student at Bina Nusantara University in terms of parenting styles. Students who grew up with authoritative parenting had higher achievement motivation than students who grew up with Authoritarian and Permissive parenting. However, there were no significant differences between student achievement motivation were raised with Authoritarian and Permissive parenting.

(2)

Keywords:

Achievement Motivation, Student of Psychology, Parenting, Auhoritative, Permissive, Authoritarian.

PENDAHULUAN

Masa remaja merupakan masa dimana seseorang menghadapi banyak persoalan dan konflik, termasuk diantaranya kebingungan dalam proses menemukan jati diri (Kartono, 1985). Remaja belum termasuk dalam golongan dewasa, namun sudah tidak lagi dapat digolongkan anak-anak (Monks, 1999). Mahasiswa termasuk ke dalam kategori ini. Dunia mahasiswa berbeda dengan dunia siswa sekolah menengah, terutama pada cara belajar yang lebih menuntut pada kemandirian. Mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan materi pembelajaran dalam kelas secara kreatif, dan mempunyai rasa optimis, serta motif sukses yang tinggi, sehingga dirinya dapat menjalani kehidupan di perguruan tinggi dengan prestasi yang optimal (Siregar, 2006).

Dalam menghadapi kehidupan perkuliahan, banyak tantangan dan masalah yang juga dialami oleh mahasiswa. Salah satunya adalah menurunnya motivasi untuk mendapatkan hasil yang baik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh McCormick dan Carrol (dalam Siregar, 2006) terhadap para mahasiswa pada suatu Universitas, diperoleh hasil bahwa 30% dari mahasiswa tingkat pertama, dinyatakan gagal untuk lanjut ke tingkat berikutnya. Selain itu, 50% dari mahasiswa yang gagal tersebut,menyelesaikan masa belajarnya di Universitas tersebut dalam jangka waktu 5 tahun. McCormick dan Carol (dalam Siregar, 2006) menyatakan bahwa salah satu penyebabnya adalah rendahnya motivasi berprestasi pada para mahasiswa tersebut.

Sobur (2009) mengatakan bahwa motivasi itu berarti membangkitkan daya gerak atau menggerakkan seseorang atau diri sendiri untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai suatu kepuasaan atau tujuan. Schultz dan Schultz (1994) mengatakan bahwa motivasi yang ada pada setiap individu berbeda-beda satu sama lainnya termasuk didalamnya motivasi berprestasi. Karena pada dasarnya manusia adalah individu yang unik.

Menurut McClelland (1961), motivasi terbagi dalam tiga tipe, yaitu motivasi untuk berprestasi, motivasi untuk berafiliasi, dan motivasi untuk mendapatkan kekuasaan. Dalam penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan kepada motivasi untuk berprestasi karena peneliti menemukan dari hasil observasi bahwa responden dalam penelitian ini sering merasa tidak mampu dalam mengikuti pelajaran tertentu sehinggah menyebabkan sikap pesimis untuk mendapatkan hasil yang baik. Sikap pesimis ini yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasinya (Prabandari, 1989).

McClelland (1961) mendefiniskan motivasi berprestasi sebagai dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, serta bergulat untuk sukses. Setiap orang mempunyai tingkat motivasi berprestasi yang berbeda satu sama lain. Estwood (1983) mengatakan bahwa motivasi berprestasi dipengaruhi oleh lingkungan sosial, yang salah satunya adalah orangtua. McClelland (dalam Sopah, 1999) dengan lebih spesifik, mengatakan bahwa pola asuh orangtua merupakan salah satu faktor yang menyebabkan perbedaan motivasi berprestasi setiap orang.

Pola asuh orangtua adalah pola perilaku yang diterapkan orangtua pada anak dan dapat dirasakan oleh anak dari segi positif maupun negatif, yang bersifat relatif konsisten dari waktu ke waktu (Nuraeni, 2006). Baumrind (1966) mengemukakan ada tiga jenis pola asuh yang diterapkan orangtua kepada anak-anaknya, yaitu pola asuh authoritarian (otoriter), pola asuh authoritative (otoritatif), dan pola asuh permissive (permisif).

Pola asuh authoritarian (otoriter) adalah pola pengasuhan yang ditandai dengan orangtua yang menuntut kepatuhan yang tinggi dari anak, memberi sedikit sekali kesempatan untuk mengungkapkan perasaan anak, dan tidak memberi penjelasan mengenai perintah yang diberikan kepada anak (Baumrind, dalam Papalia, Felds, dan Oldman, 2007). Pola asuh authoritative (otoritatif) adalah pola pengasuhan yang ditandai dengan orangtua yang menjadikan dirinya panutan model bagi anak, melibatkan anak dalam pengambilan keputusan, serta orang tua yang lebih menghargai anak (Baumrind, dalam Papalia, Felds, dan Oldman, 2007). Terakhir, pola asuh permissive (permisif) adalah pola pengasuhan yang ditandai dengan orangtua yang kurang terlibat dalam mengontrol anak dan terlalu memberikan kebebasan pada anak dalam beraktivitas (Baumrind, dalam Papalia, Felds, dan Oldman, 2007).

Penelitian ini menekankan bahwa pengaruh tiap karakteristik tipe pola asuh orangtua terhadap motivasi berprestasi bukan berarti pengaruh sebab akibat melainkan perbedaan dalam motivasi berprestasi menurut karakteristik tipe pola asuhnya yang mengindikasikan adanya pengaruh tersebut.

Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat apakah ada perbedaan motivasi berprestasi pada mahasiswa Psikologi Universitas Bina Nusantara ditinjau dari tiap karakteristik tipe pola asuh orangtua,

(3)

serta ingin mengetahui adanya pengaruh tiap karakteristik tipe pola asuh orang tua terhadap motivasi berprestasi pada mahasiswa Psikologi Universitas Bina Nusantara.

METODE PENELITIAN

Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif jurusan Psikologi di Universitas Bina Nusantara dengan rentang usia 17–22 tahun, terdiri dari Laki-laki dan perempuan. Mahasiswa aktif yang terhitung dalam Universitas Bina Nusantara adalah mahasiswa yang sudah membayar uang kuliah per sksnya.

Teknik sampling dalam penelitian ini dilakukan dengan non-probability sampling. Metode nonprobability sampling melibatkan pemilihan responden berdasarkan kesediaan dan ketersediaan mereka dalam memberikan respon dan tidak ada jaminan bahwa setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel (Shaughnessy & Zechmeister, 2006). Terdapat empat teknik dalam non-probability sampling, namun teknik yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah teknik accidental sampling. Teknik accidental sampling adalah teknik pengambilan partisipan yang dilakukan berdasarkan kemudahan dalam mengakses partisipan (Kumar, 1996).

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-eksperimental, dengan menggunakan kuesioner (Skala Likert) sebagai instrumen penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sesuatu yang sudah terjadi dan tidak dapat dikontrol langsung, maka termasuk dalam desain non-eksperimental. Berdasarkan tipe data yang diperoleh, paradigma penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif, karena data penelitian berupa angka dan akan diolah secara statistik.

Pengambilan data dari penelitian dilakukan di kelas-kelas jurusan Psikologi selama semester pendek yang ada di Universitas Bina Nusantara dengan memberikan kuesioner yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu. Pengambilan data dari penelitian juga dilakukan melalui media internet dengan cara mengirimkan kuesioner ke masing-masing email mahasiswa aktif jurusan Psikologi di Universitas Bina Nusantara dan meminta untuk mengirim balik kuesioner yang telah diisi ke email peneliti.

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner. Untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan kuesioner self report. Kuesioner yang disebarkan terdiri dari 3 bagian, yaitu gambaran umum responden, kuesioner motivasi berprestasi, dan kuesioner The Parental Authority Questionnaire (PAQ).

Gambaran umum responden berisi tentang informasi mengenai gambaran umum responden penelitian. Data ini selain berguna sebagai kontrol, juga digunakan sebagai bahan untuk analisa tambahan. Pertanyaan yang terdapat pada bagian pertama ini mencakup usia, jenis kelamin, indeks prestasi kumulatif, dan latar belakang pendidikan orangtua.

Kuesioner motivasi berprestasi diadaptasi dari Pratiwi Widyasari, M.Psi. Instrumen penelitian ini dibuat dengan menggunakan skala tipe Likert dan berdasarkan pada karakteristik motivasi berprestasi yang dikemukakan oleh McClelland dan Winter (dalam McClelland, 1987), Morgan dkk. (1987), Gage dan Berliner (1992), Santrock (2001), Kingston dan White (dalam Setiawati, 1996), Parson dkk. (2001), Atkison (1964), Eggen dan Kauchak (1997), Ormod (2003) dan Pintrich & Schunk (1996). Adapun karakteristik tersebut meliputi pemilihan tugas, kebutuhan akan umpan balik, ketangguhan dalam mengerjakan tugas, pengambilan tanggung jawab, penambahan usaha-usaha tertentu, prestasi yang diraih, kepuasan dalam mengerjakan tugas, dan ketakutan akan kegagalan. Kuesioner motivasi berprestasi yang digunakan setelah uji coba terdiri dari 35 item. 35 item instrumen ini memiliki internal konsistensi dengan nilai cronbach’s alpha sebesar 0,886.

Kuesioner The Parental Authority Questionnaire (PAQ) diadaptasi dari John R. Buri. The Parental Authority Questionnaire (PAQ) dibuat dengan menggunakan skala tipe Likert dan disusun berdasarkan teori Baumrind (1966) yang membagi tiga tipe pola asuh yaitu permissive, authoritarian, dan authoritative. Instrumen ini terdiri dari 30 buah item yang mewakili tiga tipe pola asuh berdasarkan teori Baumrind (1966). Masing-masing tipe pola asuh diwakilkan oleh 10 buah item. Peneliti mengadaptasi 30 buah item dari The Parental Authority Questionnaire (PAQ) dengan menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia. 30 item The Parental Authority Questionnaire (PAQ) ini memiliki internal konsistensi dengan nilai cronbach’s alpha sebesar 0,794.

Reliabilitas yang digunakan adalah internal konsistensi dengan metode cronbach’s alpha. Menurut Kaplan dan Saccuzzo (2005), sebuah tes yang memiliki internal konsistensi sekitar antara 0.7-0.8 sudah disebut cukup baik bila digunakan dalam penelitian. Sementara untuk menguji validitas, dilakukan uji validitas konten atau isi. Untuk mengujinya, peneliti melakukan expert judgment dengan hasil bahwa alat ukur PAQ hanya bermasalah diketerbacaannya saja sedangkan untuk alat ukur motivasi berprestasi disesuaikan dengan hasil ujicoba. Selain itu akurasi dalam alat ukur juga dapat diketahui

(4)

melalui nilai koefisien korelasi item – total yang dalam fungsinya sebagai pengungkap perbedaan antara orang yang mempunyai sifat yang kita ukur atau tidak.

Pelaksanaan penelitian yang dilakukan terdiri dari 2 tahap, yaitu tahap uji coba alat ukur dan pengambilan data lapangan. Tahap uji coba alat ukur dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dalam bentuk hard copy. Uji coba alat ukur dilakukan terhadap 30 orang mahasiswa di Universitas Bina Nusantara dengan kriteria laki-laki ataupun perempuan yang berusia 17 hingga 22 tahun yang terhitung sebagai mahasiswa aktif yang membayar uang perkuliahan per sks untuk mengetahui nilai konsistensi internal dan skor korelasi item-total dari instrumen yang digunakan. Setelah uji coba dan mendapat nilai internal konsistensi dan skor korelasi item-total yang mencukupi, maka pengambilan data lapangan siap dilakukan. Pengambilan data lapangan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dalam bentuk hard copy dan mengirimkan email secara online kepada responden.

Pengolahan data dilakukan berdasarkan nilai skor total dari 2 buah instrumen yang digunakan. Skor total Parental Authority Questionnaire (PAQ), maupun Motivasi Berprestasi didapatkan dengan menjumlahkan nilai dari semua butir item dalam kuesioner. Kemudian, dicari perbedaan mean antar tipe pola asuh dari skor total Parental Authority Questionnaire (PAQ) dan skor Motivasi Berprestasi dengan menggunakan One Sample T-test dan ANOVA pada software SPSS (Statistical Package for Social Science) 20.0.

HASIL DAN BAHASAN

Pengambilan data lapangan mampu mendapatkan 137 orang responden penelitian, namun hanya 105 data responden yang dapat diolah untuk analisa. Dari 105 responden didapatkan bahwa jumlah responden terbanyak berada pada usia 19 tahun sejumlah 33 orang responden dengan persentase sebesar 31,4 %. Untuk jenis kelamin, responden terbanyak pada jenis kelamin perempuan yang berjumlah 73 orang responden dengan persentase sebesar 69,5 %. Untuk gambaran indeks prestasi kumulatif, responden terbanyak pada indeks prestasi kumulatif 2,51 – 3,00 dengan frekuensi sebanyak 36 orang responden dengan persentase 34,3 % dari keseluruhan responden. Sedangkan untuk gambaran latar belakang pendidikan orangtua, responden terbanyak pada latar belakang pendidikan orangtua yaitu SMA (Sekolah Menengah Atas) sejumlah 52 orang responden dengan persentase sebesar 48,6 % .

Descriptives MEANACHMOT N Mean Std. Deviation Std. Error 95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound PERMISSIVE 35 2,7317 ,23515 ,03975 2,6509 2,8125 2,34 3,17 AUTHORITARIAN 35 2,8329 ,23449 ,03964 2,7523 2,9134 2,51 3,29 AUTHORITATIVE 35 3,1291 ,23629 ,03994 3,0480 3,2103 2,66 3,69 Total 105 2,8979 ,28813 ,02812 2,8421 2,9537 2,34 3,69

(5)

Multiple Comparisons

Dependent Variable: ACHMOT LSD

(I) JENPOLASUH

Mean

Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound PERMISSIVE AUTHORITARIAN -0,10114 0,05625 0,075 -0,2127 0,0104 AUTHORITATIVE -,39743* 0,05625 0.000 -0,509 -0,2859 AUTHORITARIAN PERMISSIVE 0,10114 0,05625 0,075 -0,0104 0,2127 AUTHORITATIVE -,29629* 0,05625 0.000 -0,4079 -0,1847 AUTHORITATIVE PERMISSIVE ,39743* 0,05625 0.000 0,2859 0,509 AUTHORITARIAN ,29629* 0,05625 0.000 0,1847 0,4079 *. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Tabel diatas menunjukan perbedaan pasangan-pasangan karakteristik jenis pola asuh orangtua dengan motivasi berprestasi. Penilaian adanya perbedaan motivasi berprestasi akibat adanya perbedaan pola asuh yang diterapkan, diukur dengan melihat nilai signifikansi yang kurang dari 0,05 serta adanya tanda asterisk (*) pada nilai mean difference. Berdasarkan kriteria tersebut, maka terjadi perbedaan motivasi berprestasi pada pasangan-pasangan karakteristik jenis pola asuh orangtua berikut :

A. Pola asuh permissive – authoritative memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05). Artinya motivasi berprestasi dengan kedua pola asuh tersebut memiliki perbedaan.

B. Pola asuh authoritarian – authoritative memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05). Artinya motivasi berprestasi dengan kedua pola asuh tersebut memiliki perbedaan.

Sedangkan pasangan pola asuh yang cenderung menunjukan kesamaan dalam motivasi berprestasi adalah pasangan pola asuh permissive – authoritarian dengan nilai signifikansinya lebih dari 0.05 (0,075 > 0,05). Hal ini berarti kedua pasangan pola asuh permissive – authoritarian menunjukan memiliki motivasi berprestasi yang cenderung sama pada mahasiswa Psikologi di Universitas Bina Nusantara.

Dengan demikian, berarti terdapat perbedaan motivasi berprestasi yang signifikan antar kelompok mahasiswa yang dibesarkan dengan pola asuh orangtua Authoritative dan Permissive (F(105)=26.966, p<0.01) serta antara karakteristik tipe pola asuh orangtua Authoritative dan Authoritarian (F(105)=26.966, p<0.01) pada mahasiswa Psikologi di Universitas Bina Nusantara. Lebih tepatnya, motivasi berprestasi mahasiswa yang dibesarkan dengan pola asuh Authoritative lebih tinggi (M=3.1291,SD=0.23629) daripada pola asuh Authoritarian (M=2.8329,SD=0.23449) dan Permissive (M=2.7317,SD=0.23515). Sementara itu, untuk karakteristik tipe pola asuh orangtua Authoritarian dan Permissive terdapat perbedaan motivasi berprestasi yang tidak signifikan pada mahasiswa Psikologi di Universitas Bina Nusantara (F(105)=26.966, ns).

SIMPULAN DAN SARAN

Penelitian yang sudah dilakukan mendapatkan sejumlah poin penting yang menjadi kesimpulan, yaitu

1. Hipotesis yang diajukan didukung oleh data yang diperoleh yaitu terdapat perbedaan motivasi berprestasi antar kelompok mahasiswa Psikologi di universitas Bina Nusantara menurut pola asuh orang tua.

2. Terdapat perbedaan motivasi berprestasi yang signifikan antara pola asuh Authoritative dengan pola asuh Permissive (F(105)=26.966, p<0.01).

(6)

3. Terdapat perbedaan motivasi berprestasi yang signifikan antara pola asuh Authoritative dengan pola asuh Authoritarian (F(105)=26.966, p<0.01).

4. Terdapat perbedaan motivasi berprestasi yang tidak signifikan antara pola asuh Permissive dengan pola asuh Authoritarian (F(105)=26.966, ns).

Penelitian mengenai perbedaan motivasi berprestasi ditinjau dari pola asuh orangtua pada mahasiswa ini menunjukkan hasil bahwa memang terdapat perbedaan motivasi berprestasi ditinjau dari pola asuh orangtua terutama pada karakteristik tipe pola asuh antara authoritative dan permissive serta pola asuh authoritative dan authoritarian. Sedangkan perbedaan motivasi berprestasi untuk karakteristik tipe pola asuh antara permissive dan authoritarian tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Artinya karakteristik tipe pola asuh authoritative memiliki perbedaan yang paling signifikan dengan tipe pola asuh lainnya.

Temuan ini memberikan implikasi bahwa, pola asuh authoritative memiliki perbedaan dengan pola asuh lainnya yang mempengaruhi motivasi berprestasi, sama halnya dengan penelitian sebelumnya oleh The Park and Bauer (2002), Attaway and Bry (2004),Gonzalez-DeHass et al., (2005), Slaten (2006), Roche et al. (2007), dan Simons and Conger (2007) yang menemukan bahwa ada perbedaan dengan melihat tipe pola asuh authoritative yang dapat meningkatkan motivasi berprestasi.

Untuk penelitian selanjutnya, saran yang diberikan agar dapat lebih mengantisipasi jumlah responden antar karakteristik tipe pola asuh agar tidak terjadi kelebihan responden pada salah satu karaktersitik tipe pola asuh, sebisa mungkin agar dapat mencari responden secara lebih meluas tidak hanya sebatas lingkupan kecil saja sehingga dapat lebih menggambarkan karakteristik penelitian, sebisa mungkin dalam penerjemahan alat ukur dari bahasa asli ke dalam bahasa Indonesia sebaiknya menggunakan tenaga expert dalam bidangnya sehingga tidak membuat peneliti kesulitan, serta sebaiknya tidak menggabungkan 2 bagian kuesioner agar tidak menimbulkan kelelahan pada partisipan penelitian saat mengisi kuesioner tersebut.

REFERENSI

Atkinson, J.W. (1964). An Introduction to Motivation. New Jersey : Van Nostrand Company, inc. Attaway, N. M. & Bry, H. B. (2004). Parenting style and black adolescents’ academic achievement.

Journal of Black Psychology, 2(30), 229-247. http://dx.doi.org/10.1177/0095798403260720 Baumrind, D. (1966). Effects of Authoritative Parental Control on Child Behavior, Child Development,

37(4), 887-907

Eastwood, A. (1983). Psychology of Adjustment. New Jersey : Prentice-Hill Inc

Eggen, P., Kauchak, D. (1997). Educational Psychology : Windows on Classrooms (3rd ed.). Prentice Hall, Inc.

Gage, N.L., Berliner, D.C. (1992). Educational Psychology (5th ed.). Boston : Houghton Mifflin Company.

Gonzalez-Pienda, J. A., Nunez, J. C., Gonzalez-Pumariega, S., Alvarez, L., Roces, C. & Garcia, M. (2002). A structural equation model of parental involvement, motivation and attitudinal characteristics, and academic achievement. Journal of Experimental Education, 70(3), 257-289. http://dx.doi.org/10.1080/00220970209599509

Kaplan, R. M. & Saccuzzo, (2005). Psychological testing: Principles, application, and issues (6th ed.). Belmont: Thomson Wadsworth.

Kartono, 1985, Psikologi Abnormal dan Psikologi Seks, Alimni, Bandung.

Kumar, R. (1996). Research Methodology: A Step-by-Step Guide for Beginners. London: SAGE Publications.

(7)

McClelland, D. C. (1961). The Achieving Society. Princeton, NJ : D. Van Nostrand McClelland, D.C. (1987). Human Motivation. Cambridge : Cambridge University Press

Monks, F. J., Knoers, A. M. P., & Haditomo, S. R. (2001). Psikologi Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Morgan, C. T., King, R.A., Weisz, J.R., & Schopler, J. (1987). Introduction to Psychology (7th ed.). Singapore : McGraw-Hill, Inc.

N u r a e n i 2 0 0 6 , P e n g a r u h P o l a A s u h O r a n g T u a T e r h a d a p P e m b e n t u k a n Kepribadian Anak Taman Kanak-kanak , UNES, Semarang

Papalia, D. E., Old, S. W., & Feldman, R.D. (2007). Human Development. (10th ed.). New York: McGraw Hill.

Park. H. & Bauer, S. (2002). Achievement in adolescents parenting practices, ethnicity, socioeconomic status and academic. School Psychology International, 23(4), 386-396.

http://dx.doi.org/10.1177/0143034302234002

Parson, P.D., Hinson, S.L., Brown, D.S. (2001). Educational Psychology : A Practicioner-reseacher Model of Teaching. Canada : Woodsworth.

Prabandari, Y. S. 1989. Hubungan Antara Stress Dan Motif Berprestasi Dengan Depresi Pada Mahasiswa Tingkat Lanjut. Dalam Jurnal Psikologi. No. 1. h. 17-24. Th. 1989. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.

Roche, K. M., Ensminger, M. E. & Cherlin, A. J. (2007). Parenting style and adolescent outcomes among African and Latino families living in low income. Journal of Family Issue, 11(23), 882-909. http://dx.doi.org/10.1177/0192513X07299617

Santrock, J. W. (2001). Educational Psychology. New York : McGraw-Hill, Inc.

Schultz, Duanne P. dan Shultz, Sydney E. (1994). Pschology and work today. (6th ed.). John Willey and sons, Inc

Setiawati, T.N. (1996). Hubungan antara Intelegensi, Kreativitas, dan Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Belajar pada Siswa SMU 8 (Studi pada siswa sekolah unggulan tingkat propinsi DKI Jakarta). Depok : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Shaughnessy, J.J., Zechmeister, E.B., & Zechmeister, J.S. (2006). Research Methods in Psychology. (7th Ed.). New York: McGraw-Hill.

Simons, G. L. & Conger, R. D. (2007). Linking father-mother differences in parenting to a typology of parenting style and adolescent outcomes. Journal of Family Issue, 28(2), 212-241.

http://dx.doi.org/10.1177/0192513X06294593

Siregar, A. R. (2006). Motivasi berprestasi ditinjau dari pola asuh. Medan : USU Repository @2006. Slaten, C. D. (2006). The effect of parenting style and family structure on academic achievement in rural

setting. (Doctoral dissertation, Truman State University). [Online] Available:

http://proquest.umi.com

Sobur, Alex. (2009). Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia.

Sopah, D. 1999. Pengaruh model perkembangan ARIAS terhadap motivasi belajar siswa. Jurnal Ilmiah kajian pendidikan dan kebudayaan (tahun iv), 16, 38-45.

(8)

PERSONAL INFORMATION

Name STEFANUS

E-mail Ivan.Stefanoes@yahoo.com

Address Jalan A6 Block A19 No. 5 RT. 007 RW.013 Teluk Gong Jakarta Utara, 14450

DKI Jakarta, Indonesia Phone Number Home : +62-21-66602080

Mobile : +62-812-18917171

Gender Male

Birth Place/Date Jakarta/ 19 Aug 1990

Nationality Indonesia

Marital Status Single

Religion Christian

FORMAL EDUCATION

Jul 2008 - Present Bina Nusantara University, Jakarta, Indonesia Bachelor (s1), Psychological, GPA : 3,09

Jul 2005 – Jun 2008 SMAK 4 BPK PENABUR, Jakarta, Indonesia Senior High School

Jul 2002 – Jun 2005 SMPK 6 BPK PENABUR, Jakarta, Indonesia Junior High School

(9)

INFORMAL EDUCATION

Oct 2011 GREAT LEADER, GREAT PERSONALITY, Jakarta, Indonesia

Participants

Apr 2011 ASEAN Youth Congress 2011, Jakarta, Indonesia Participants

Nov 2010 “Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa”, Jakarta, Indonesia

Participants

Jun 2010 BINUS INTERNATIONAL’s Regional Youth Leader Confer, Jakarta, Indonesia

Participants

ORGANIZATION EXPERIENCE

Jul 2010 - Dec 2011 The Student Organization of Psychology Department BINUS University

President

Jul 2009 – Jun 2010 Bina Nusantara English Club Manager of TOEFL and Scrabble

Jul 2008 – Jun 2009 Bina Nusantara English Club Staff of Control and Research Division

Jul 2007 – Jun 2008 OSIS SMAK 4 BPK PENABUR JAKARTA Head of Art and Sport Division

Jun 2007 - Sept 2007 “JUMBARA PMR BPK PENABUR Se-DKI Jakarta” President

Jul 2006 - Jun 2007 OSIS SMAK 4 BPK PENABUR JAKARTA Staff of Art and Sport Division

LANGUAGE SKILLS

Indonesian Speaking Writing Reading

Excellent Excellent Excellent

English Speaking Writing Reading

Good Good Good

WORKING EXPERIENCE

Jun 2011 – Sept 2011 Student Advisory Center Bina Nusantara University, Jakarta, Indonesia

Internships

OTHER INFORMATION

Vehicle Owned Motorbike

Gambar

Tabel  diatas  menunjukan  perbedaan  pasangan-pasangan  karakteristik  jenis  pola  asuh  orangtua  dengan  motivasi  berprestasi

Referensi

Dokumen terkait

PAL Indonesia (Persero) Industri Berat Jawa Timur Kota

Secara umum, tujuan perusahaan adalah kelangsungan hidup dan mendapatkan laba.Laba diperoleh bila produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan digunakan oleh

KATA PENGANTAR ... LATAR BELAKANG ... PERUMUSAN MASALAH ... TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ... Tujuan Penulisan ... Manfaat Penelitian ... KEASLIAN PENULISAN ... TINJAUAN PUSTAKA

Kita tahu bahwa gereja-gereja di Asia melakukan hal ini, karena kita membaca dalam Kolose 4:16 kata-kata ini, &#34;Dan bilamana surat ini telah dibacakan di antara

The cost of airmail and cargo shipment in Indonesia is the most expensive among the other countries in ASEAN. High cost and longer processing time are affected by below

Dari beberapa penjelasan mengenai pengantar ilmu sosial budaya dasar kelompok kami menyimpulkan bahwa manusia itu tidak dapat hidup sendiri manusia adalah zoon

Tanah yang baik memiliki kandungan hara yang cukup bagi tanaman. Beberapa unsur hara yang terpenting dalam tanah antara lain ialah nitrogen, fosfor dan kalium.

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pembelajaran praktikum berbasis lingk ungan untuk mereduksi miskonsepsi siswa