13
PENGARUH KONSUMSI BUAH PISANG RAJA, MINUM AIR MINERAL DAN
JALAN-JALAN PAGI TERHADAP KEJADIAN KONSTIPASI PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III DI BPS SUNARSIH YUDHAWATI
Sri Indah, Anis Zuni Rohmania Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang [email protected], [email protected]
ABSTRAK
Konstipasi bisa terjadi pada ibu hamil karena meningkatnya hormon progesteron, perut yang membesar menimbulkan tekanan pada rahim dan penekanan itu mempengaruhi sistem kerja usus besar dan usus halus, penekanan rectum membuat jalannya feses tidak lancer, kurang konsumsi asupan serat, mengkonsumsi zat besi dalam dosis tinggi, dan tidak olahraga.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “pengaruh konsumsi buah pisang sebelum makan, minum air mineral dan jalan-jalan pagi terhadap menurunkan kejadian konstipasi”. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan memberikan perlakuan, kuisioner, wawancara, dan observasi. Penelitian ini dilakukan pada bulan april sampai dengan mei. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Analisa data menggunakan uji T.
Kata Kunci: buah pisang, air mineral, jalan-jalan pagi, konstipasi PENDAHULUAN
Konstipasi atau sembelit merupakan keadaan tertahannya feses (tinja) dalam usus besar pada waktu cukup lama karena adanya kesulitan dalam pengeluaran.Hal ini terjadi karena tidak adanya gerakan peristaltik pada usus besar sehingga memicu tidak teraturnya buang air besar dan timbul perasaan tidak nyaman pada perut (akmal, dkk 2010).
Pada usia kehamilan trimester I dan trimester III, kesulitan buang air besar sering terjadi dan hampir semuanya di sebabkan oleh tingginya kadar hormon-hormon di dalam tubuh yang memperlambat kerja otot-otot usus halus (Ana, 2010).
Ibu hamil yang mengalami konstipasi sebesar 11% sampai 38%, terjadi dengan frekuensi yang lebih tinggi pada awal kehamilan dan trimester III (Herawati, 2012). Masalah konstipasi pada wanita yang tidak pernah menderita sebelumnya akan muncul pada trimester II atau III. Konstipasi di duga terjadi akibat penurunan peristaltik disebabkan relaksasi otot polos pada usus besar ketika terjadi peningkatan progesteron. Pembesaran uterus dapat mengakibatkan pergeseran dan tekanan pada usus atau bagian presentasi juga
dapat menurunkan motilitas pada saluran gastrointestinal sehingga menyebabkan konstipasi (Varney, dkk, 2007).
Proses defekasi dipengaruhi oleh diet, pola, atau makanan yang dikonsumsi. Jumlah makanan yang dikonsumsi serta kandungan serat dalam makanan tersebut dapat mempercepat proses defekasi (Uliyah, dkk, 2008).
Pisang merupakan buah yang mudah dicerna serta memiliki khasiat antasida sehingga baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam lambung. Sebaiknya memilih pisang yang manis seperti pisang raja. Serat pada pisang dapat melancarkan buang air besar. Gejala diare dapat berkurang karena kandungan vitamin B6 pada pisang (Dr. Andarita, 2014).
Susah buang air besar (sembelit) konstipasi dapat diatasi dengan terapi air putih sebagai berikut.Minum air putih 2 -3 gelas setiap pagi dan sore hari (Zerlina, 2015). Banyak minum air mineral, makanan yang masuk ke dalam tubuh, akan tercerna dengan baik dan bila asupan cairan yang cukup. Ketika ibu hamil kekurangan cairan, usus besar dan usus halus akan tetap bekerja seperti biasanya, akan tetapi cairan yang terkandung dalam feses akan
14 diserap untuk mempertahankan tubuh dalam
keadaa n cukup cairan atau hidrasi. Akibatnya, cairan di feses berkurang, feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan.Itu sebabnya, ibu hamil di sarankan minum setidaknya 2 liter atau sekitar 8 gelas air mineral per hari (Hadi, 2001).
Cukup aktivitas atau mobilisasi dan olahraga membantu mengatasi konstipasi, jalan kaki atau lari-lari kecil yang dilakukan sesuai umur dan kemampuan pasien, akan menggiatkan sirkulasi dan perut untuk memperkuat otot-otot dinding perut, terutama pada penderita dengan atoni pada otot perut (Hadi, 2001).
Berdasarkan studi pendahuluan pada bulan desember dan januari, penulis mendapatkan 17 pasien hamil trimester III di Bps dengan keluhan susah buang air besar. Untuk itu penulis berusaha meneliti hal apakah yang dapat membantu mengatasi keluhan susah buang air besar (konstipasi) pada ibu hamil trimester III ini, agar ibu hamil bisa merasa nyaman dengan kehamilannya.
METODE PENELITIAN
Pada penelitian menggunakan desain penelitian kuantitaif. Jenis penelitian eksperimental yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-faktor dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi, dan pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilakukan di BPS Ny. Sunarsih, alamat Tawang Rejeni Kabupaten Malang. Pada bulan Februari sampai April 2017. Variable pada penelitian ini ada 2 variable yaitu konsumsi buah sebelum makan(X1), minum air mineral(X2) sebagai variable independent dan jalan-jalan pagi(X3).dan kejadian konstipasi pada ibu hamil trimester III (y) sebagai dependent variable. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III di Bps Ny Sunarsih Yudhawati sebanyak 30 ibu hamil trimester III yang mengalami konstipasi. Dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling.
Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tehnik: wancara, observasi dan dokumentasi, Sedangkan pada waktu pengumpulan data dilakukan dengan “purposive sampling”.
Analisa data pada penelitian ini menggunakan metode Statistik Penelitian dengan SPSS” HASIL PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan di BPS Sunarsih Yudhawati Tawang Rejeni pada bulan Februari – April 2017 mengambil sampel sebanyak 30 ibu hamil trimester III dengan data umum yang disajikan sebagai berikut:
Tabel 1 Karateristik responden berdasarkan umur pada ibu hamil trimester III di BPS
Tawang Rejeni
No Umur Jumlah Presentase
1 15-20 tahun 2 6,6 % 2 21-25 tahun 6 20 % 3 26-30 tahun 10 33,3 % 4 31-35 tahun 7 23,3 % 5 36-40 tahun 4 13,3 % 6 41-45 tahun 1 3,3 % Jumlah 30 100 %
Karateristik responden tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang digunakan pada penelitian ini berusia 26-30 tahun sebanyak 10 orang, usia 31-35 tahun sebanyak 7 orang, berusia 21-25 sebanyak 6 orang, usia 36-40 tahun sebanyak 4 orang, berusia 15-20 tahun sebanyak 2 orang dan sisanya 1 orang berusia 41-45 tahun.
Tabel 2 Karateristik responden berdasarkan pendidikan pada ibu hamil trimester III di BPS
Tawang Rejeni
No Pendidikan Jumlah Presentase
1 SD 8 26,6 %
2 SMP 8 26,6 %
3 SMA 11 36,6 %
4 PT 3 10 %
Jumlah 30 100 %
Karateristik responden tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang digunakan pada penelitian ini
15 berpendidikan SMA sebanyak 11 orang,
berpendidikan SD sebanyak 8 orang, berpendidikan SMP sebanyak 8dan sisanya 3 orang berpendidikan perguruan tinggi.
Tabel 3 Karateristik responden berdasarkan pekerjaan pada ibu hamil trimester III di BPS
Tawang Rejeni
No Pekerjaan Jumlah Presentase
1 IRT 24 80 %
2 Swasta 6 20 %
Jumlah 30 100 %
Karateristik responden tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang digunakan pada penelitian ini bekerja sebagai IRT sebanyak 24 orang, sisamya sebagai swasta sebanyak 6 orang.’
Data Khusus pada penelitian ini
Dari hasil analisis statistik terhadap variabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat pada pengaruh konsumsi buah pisang raja sebelum makan, minum air mineral, dan jalan-jalan pagi dengan kejadian konstipasi pada ibu hamil trimester III. Dibuktikan dengan nilai variabel X1 (konsumsi pisang raja) yaitu thitung> ttabel yaitu 15,942> 2,262, variabel X2 (air mineral) yaitu thitung> ttabel yaitu 6,000> 2,262, dan variabel X3 (jalan-jalan pagi) yaitu thitung> ttabel yaitu 6,220> 2,262.
Tabel 4 Nilai analisa Thitung pada pengaruh konsumsi buah pisang raja sebelum makan, minum air mineral, dan jalan-jalan pagi dengan kejadian konstipasi pada ibu hamil trimester III
Varia bel Thitun g Ttabe l (0,05) Si g D f Bata s Baw ah Ba tas At as Pisan g raja 15,4 92 2,2 62 ,00 0 9 3,42 4,5 8 Air miner al 6,00 0 2,2 62 ,00 0 9 0,72 1,6 5 Jalan pagi 6,22 0 2,2 62 ,00 0 9 2,23 4,7 7 Dilihat dari hasil nilai Thitung yang memiliki pengaruh paling kuat atau dominan dari variabel independent dengan variabel
dependent yaitu X1 (konsumsi pisang raja) sebesar 15,942.
PEMBAHASAN
Analisis data tentang pengaruh konsumsi buah pisang raja sebelum makan, minum air mineral, dan jalan-jalan pagi dengan kejadian konstipasi pada ibu hamil trimester III, Dimana berdasarkan tabel analisis uji-T didapatkan nilai X1 (konsumsi pisang raja) didapatkan hasil nilai analisa Thitung>Ttabel(0,05) yaitu 15,942> 2,262, dapat di artikan ada pengaruh yang signifikan antara konsumsi buah pisang raja sebelum makan terhadap kejadian konstipasi pada ibu hamil trimester III. Dimana Tingginya kandungan serat di dalam buah pisang raja mampu dicerna dengan baik oleh tubuh. Dalam hal ini, buah pisang raja sangat bermanfaat untuk menyehatkan usus besar sehingga bisa mencegah diare.Bukan hanya serat saja yang terdapat di dalam buah pisang raja.Buah pisang raja juga megandung prebiotic yang berfungsi sebagai makanan bagi bakteri baik atau bakteri yang bermanfaat di dalam usus besar.Bakteri tersebut mampu menghasilkan enzim pencernaan dan juga vitamin yang bisa digunakan untuk memperlancar penyerapan makanan dan memperlancar buang air besar. Dengan bertambahnya bakteri baik di dalam usus, maka secara otomatis akan bakteri jahat di dalam usus besar akan berkurang bahkan hilang tak tersisa (Yusuf, 2012).
Dari variabel X2 (air mineral) didapatkan hasil nilai analisa Thitung> Ttabel(0,05) yaitu 6,000 > 2,262, dapat di artikan ada pengaruh yang signifikan antara air mineral terhadap kejadian konstipasi pada ibu hamil trimester III. Dimana Banyak minum air mineral, makanan yang masuk ke dalam tubuh, akan tercerna dengan baik dan bila asupan cairan yang cukup. Bila ibu hamil kurang cairan maka usus besar dan usus halus tetap akan bekerja sebagaimana mestinya. Namun cairan dari feses akan diserap untuk menjaga agar tetap tubuh dalam keadaan cukup cairan atau hidrasi. Akibatnya cairan di feses berkurang, feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Itu sebabnya ibu hamil di sarankan minum setidaknya 2 liter atau sekitar 8 gelas air mineral per hari (Hadi, 2001). Menurut Zerlina (2015), Susah buang air besar (sembelit)
16 konstipasi dapat diatasi dengan terapi air putih
sebagai berikut.Minum air putih 2 -3 gelas setiap pagi dan sore hari.
Dari variabel X3 (jalan-jalan pagi) didapatkan hasil nilai analisa Thitung>Ttabel(0,05) yaitu 6,220 > 2,262, dapat di artikan ada pengaruh yang signifikan antara jalan-jalan pagi terhadap kejadian konstipasi pada ibu hamil trimester III. Dimana aktivitas jalan kaki hendaknya dilakukan sejak awal kehamilan hingga menjelang persalinan. Melakukan aktivitas ini secara rutin dan teratur bersifat menenangkan dan akan membuat badan terasa sehat dan bugar. Setelah berolahraga tubuh akan merasa rileks sehingga wanita hamil akan merasa lebih percaya diri dan semangat. Carilah waktu yang tepat di pagi hari ketika udara masih segar. Perhatikan pakaian yang digunakan.Pakailah pakaian yang longgar dan menyerap keringat.Dan berhentilah jika anda merasa lelah dan denyut nadi terasa cepat atau melampaui 140 per menit (Yuliarti, 2010).
Dilihat dari hasil nilai Thitung yang memiliki pengaruh paling kuat atau dominan dari variabel independent dengan variabel dependent yaitu X1 (konsumsi pisang raja) sebesar 15,942.
Konstipasi atau sembelit merupakan keadaan tertahannya feses (tinja) dalam usus besar pada waktu cukup lama karena adanya kesulitan dalam pengeluaran.Hal ini terjadi karena tidak adanya gerakan peristaltik pada usus besar sehingga memicu tidak teraturnya buang air besar dan timbul perasaan tidak nyaman pada perut (akmal, dkk 2010). Pisang memiliki khasiat antasida serta mudah dicerna sehingga baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam lambung. Untuk itu pilihlah pisang yang manis seperti pisang raja. Serat pada pisang dapat melancarkan buang air besar.Vitamin B6nya membantu meredakan gejala diare (Dr. Andarita, 2014).Banyak minum air mineral, makanan yang masuk ke dalam tubuh, akan tercerna dengan baik dan bila asupan cairan yang cukup. Bila ibu hamil kurang cairan maka usus besar dan usus halus tetap akan bekerja sebagaimana mestinya, namun, cairan dari feses akan diserap untuk menjaga agar tetap tubuh dalam keadaan cukup cairan atau hidrasi. Akibatnya, cairan di feses
berkurang, feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan.Itu sebabnya, ibu hamil di sarankan minum setidaknya 2 liter atau sekitar 8 gelas air mineral per hari (Hadi, 2001).
KESIMPULAN
Dari X1 (konsumsi pisang raja) didapatkan hasil nilai analisa Thitung>Ttabel(0,05) yaitu 15,942 > 2,262, dimana dapat diartikan ada pengaruh yang signifikan antara konsumsi pisang raja terhadap kejadian konstipasi pada ibu hamil trimester III di BPS Tawang Rejeni.
Dari X2 (air mineral) didapatkan hasil nilai analisa Thitung>Ttabel(0,05) yaitu 6,000 > 2,262, dimana dapat diartikan ada pengaruh yang signifikan antara air mineral terhadap kejadian konstipasi pada ibu hamil trimester III di BPS Tawang Rejeni.
Dari X3 (jalan-jalan pagi) didapatkan hasil nilai analisa Thitung>Ttabel(0,05) yaitu 6,220 > 2,262, dimana dapat di artikan ada pengaruh yang signifikan antara jalan-jalan pagi terhadap kejadian konstipasi pada ibu hamil trimester III di BPS Tawang Rejeni.
Dari hasil nilai Thitung yang memiliki pengaruh paling kuat atau dominan dari variabel independent dengan variabel dependent yaitu X1 (konsumsi pisang raja) sebesar 15,942. Agung Nugroho. 2005.
REFERENSI
Akmal, M. 2010. Ensiklopedi Kesehatan Umum. Yogyakarta, Ar-ruzz Media. Ana, S. 2010. Trimester Kehamilan Anda.
Yogyakarta,Buku Biru.
A, Santoso. 2011. Serat Pangan dan Manfaatnya Bagi Kesehatan. Jilid 2, No. 3.diakses agustus 2011.
Camilleri M, Murray JA. 2010. Diarrhea and Constipation. New York, McGraw.
Doenges, E. Marilynn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta, EGC.
Dr. Andarita, Ony. 2014. Kita
Dahsyatnya 50 Buah dan Sayur. Jakarta, Anoraga.
Elisabeth, Siwi Walyani amd.keb. 2015. Perawatan Kehamilan Dan Menyusui Anak Pertama Agar Bayi Lahir dan Tumbuh Sehat. Yogyakarta, Pustaka Baru Press
17 Ford AC, Suares NC. 2011. Effect Of Laxatives
and Pharmacological Therapies In
Chronic Idiopathic Constipastion. New York, McGraw.
Hadi, S. 2001. Psikosomatik Pada Saluran Cerna Bagian Bawah, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Edisi 3. Jakarta , Gaya Baru.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metodologi Penelitian Kebidanan dan Tehnik Analisis Data. Jakarta, Salemba Medika.
Lalage, Zerlina. 2015. Hidup Sehat dengan Terapi Air.Yogyakarta, Abata press. Lonsgtreth GF, Thompson WG, Chey WD,
Houghton LA, Mearin F, Spiller RC. 2006. Functional Bowel Disorders. New York, McGraw.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2002. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta, EGC.
Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta, Rineka
Perkumpulan Gastroenterology Indonesia (PGI). 2010. Konsensus Nasional Penatalaksanaan Konstipasi di Indonesia. Jakarta, ECG
Prawiroharjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung, Alfabeta. Uliyah, M dan A Hidayat. 2008. Keterampilan
Dasar Praktik Klinik Untuk Kebidanan. Jakarta, Salemba Medika.
Varney, H. 2007a. Buku Ajar Asuhan Kebidanan.Vol 1. Jakarta, ECG