• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daftar Masalah. Lampiran 1 SKDI. Pokja Standar Pendidikan Dokter Indonesia. Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Daftar Masalah. Lampiran 1 SKDI. Pokja Standar Pendidikan Dokter Indonesia. Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1 SKDI

Daftar Masalah

Pokja Standar Pendidikan Dokter

Indonesia

Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran

Indonesia

2012

(2)

Lampiran 1

Daftar Masalah

Standar Kompetensi Dokter Indonesia

Pendahuluan

Dalam melaksanakan praktik kedokteran, dokter bekerja berdasarkan keluhan atau masalah pasien/ klien, kemudian dilanjutkan dengan penelusuran riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Dalam melaksanakan semua kegiatan tersebut, dokter harus memperhatikan kondisi pasien secara holistik dan komprehensif, juga menjunjung tinggi profesionalisme serta etika profesi di atas kepentingan/ keuntungan pribadi. Selama pendidikan, mahasiswa perlu dipaparkan pada berbagai masalah, keluhan/ gejala tersebut, serta dilatih cara menanganinya. Setiap institusi harus menyadari bahwa masalah dalam pelayanan kedokteran tidak hanya bersumber dari pasien atau masyarakat, tetapi juga dapat bersumber dari pribadi dokter. Perspektif ini penting sebagai bahan pembelajaran dalam rangka membentuk karakter dokter Indonesia yang baik. Daftar masalah dalam lampiran ini bersumber dari lampiran Daftar Masalah SKDI 2006 yang kemudian direvisi berdasarkan data hasil kajian dan masukan pengandil. Draf revisi daftar masalah kemudian divalidasi (dengan metode FGD dan NGT) bersama para dokter dan pakar yang mewakili pengandil.

Tujuan

Lampiran daftar masalah ini disusun dengan tujuan untuk menjadi acuan bagi institusi pendidikan dokter dalam menyiapkan sumber daya yang berkaitan dengan kasus dan permasalahan kesehatan sebagai sumber pembelajaran mahasiswa.

Sistematika Lampiran

Lampiran daftar masalah ini terdiri dari 2 bagian sebagai berikut:

Bagian I memuat daftar masalah kesehatan individu dan masyarakat. Daftar masalah individu berisi daftar masalah/ gejala/ keluhan yang banyak dijumpai dan merupakan alasan utama yang sering menyebabkan pasien/ klien datang menemui dokter di tingkat pelayanan kesehatan primer. Daftar masalah kesehatan masyarakat berisi masalah kesehatan di masyarakat dan permasalahan pelayanan kesehatan.

Bagian II lampiran ini berisikan daftar masalah yang seringkali dihadapi dokter terkait dengan profesinya, misalnya: masalah etika, disiplin, hukum dan aspek medikolegal yang sering dihadapi oleh dokter layanan primer.

(3)

1

Bagian I

Daftar Masalah Kesehatan

Individu dan Masyarakat

Masalah Kesehatan Individu

Sistem Saraf dan Perilaku/ Psikiatri

1 Sakit kepala 18 Lumpuh

2 Pusing 19 Perubahan perilaku (termasuk perilaku agresif)

3 Kejang 20 Gangguan perkembangan (mental & intelektual)

4 Kejang demam 21 Gangguan belajar

5 Epilepsi 22 Gangguan komunikasi

6 Pingsan/sinkop 23 Penyalahgunaan obat

7 Hilang kesadaran 24 Pelupa (gangguan memori)

8 Gangguan pembauan 25 Penurunan fungsi berpikir

9 Gangguan bicara 26 Perubahan emosi

10 Terlambat bisa bicara 27 Susah tidur

11 Gerakan tidak teratur 28 Stres

12 Gangguan gerak dan koordinasi 29 Depresi

13 Wajah kaku 30 Cemas

14 Wajah perot 31 Pemarah

15 Kesemutan 32 Mengamuk

16 Mati rasa/ baal 33 Gangguan fungsi seksual (non organik)

17 Gemetar (tremor) 34 Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif

Sistem Indera

1 Mata merah 15 Masalah akibat penggunaan lensa kontak

2 Mata gatal 16 Mata juling

3 Mata berair 17 Mata terlihat seperti mata kucing/ orang-orangan

mata terlihat putih

4 Mata kering 18 Telinga nyeri/ sakit

5 Mata nyeri 19 Keluar cairan dari liang telinga

6 Mata lelah 20 Telinga gatal

7 Kotoran mata 21 Telinga berdenging

8 Penglihatan kabur 22 Telinga terasa penuh

9 Penglihatan ganda 23 Tuli (gangguan fungsi pendengaran)

10 Penglihatan silau 24 Benjolan di telinga

11 Gangguan lapangan pandang 25 Daun telinga merah

12 Buta 26 Benda asing di dalam liang telinga

13 Bintit di kelopak mata 27 Telinga gatal

(4)

Sistem Respirasi dan Kardiovaskuler

1 Bersin-bersin 11 Tersedak

2 Pilek (ingusan) 12 Benda asing dalam kerongkongan

3 Mimisan 13 Batuk (kering, berdahak, darah)

4 Hidung tersumbat 14 Sakit dada/ Nyeri dada

5 Hidung berbau 15 Berdebar-debar

6 Benda asing dalam hidung 16 Kesulitan bernafas saat kegiatan fisik ringan atau

istirahat

7 Suara sengau 17 Sesak napas / napas pendek

8 Nyeri menelan 18 Napas berbunyi

9 Suara serak 19 Sumbatan jalan napas

10 Suara hilang 20 Kebiruan

Sistem Pencernaan

1 Mata kuning 15 Perut berbunyi

2 Mulut kering 16 Benjolan di daerah perut

3 Mulut berbau 17 Muntah

4 Sakit gigi 18 Muntah darah

5 Gusi bengkak 19 Sulit berak/ sembelit

6 Sariawan 20 Tidak bisa berak

7 Bibir pecah-pecah 21 Diare

8 Bibir sumbing 22 Berak berlendir dan berdarah

9 Sulit menelan 23 Berak berwarna hitam

10 Cegukan/ hiccups 24 Berak seperti dempul

11 Nyeri perut 25 Gatal daerah anus

12 Nyeri ulu hati 26 Nyeri daerah anus

13 Perut kram 27 Benjolan di anus

14 Perut kembung 28 Keluar cacing

Sistem Ginjal dan Saluran Kemih

1 Nyeri pinggang 10 Kencing bercabang

2 Sering kencing 11 Waktu kencing preputium melembung

Tidak kencing

3 Sedikit kencing 12 Air kencing merah

4 Tidak bisa menahan kencing 13 Air kencing campur udara

5 Nyeri saat kencing 14 Air kencing campur tinja

Anyang-anyangan

6 Kencing mengejan 15 Keluar darah dari saluran kencing

7 Kencing tidak puas 16 Ejakulasi berdarah

8 Akhir kencing menetes 17 Air kencing berubah warna

(5)

Sistem Reproduksi

1 ASI tidak keluar/ kurang 16 Perdarahan saat berhubungan

2 Benjolan di daerah payudara 17 Keputihan

3 Puting terluka 18 Gangguan daerah vagina (gatal, nyeri, rasa

terbakar, benjolan, luka)

4 Payudara mengencang 19

Gangguan menstruasi (tidak menstruasi,

menstruasi sedikit, menstruasi banyak, menstruasi lama, nyeri saat menstruasi)

5 Puting tertarik ke dalam/ retraksi 20 Gangguan masa menopause dan perimenopause

6 Payudara seperti kulit jeruk 21 Sulit punya anak

7 Nyeri perut waktu hamil 22 Masalah kontrasepsi

8 Perdarahan vagina waktu hamil 23 Peranakan turun

9 Anyang-anyangan waktu hamil 24 Nyeri buah zakar

10 Kaki bengkak waktu hamil 25 Buah zakar tidak teraba

11 Ambeien waktu hamil 26 Buah zakar bengkak

12 Kehamilan tidak diinginkan 27 Benjolan di lipat paha

13 Persalinan prematur 28 Gangguan fungsi ereksi (organik)

14 Ketuban pecah dini 29 Ejakulasi sedikit dan encer

15 Perdarahan lewat vagina 30 Luka pada alat kelamin pria

Sistem Endokrin, Metabolisme dan Nutrisi

1 Nafsu makan hilang 5 Penurunan berat badan drastis/ mendadak

2 Gangguan gizi (gizi buruk, kurang,

berlebih) 6 Gangguan pertumbuhan

3 Berat bayi lahir rendah 7 Benjolan di leher

4 Kelelahan 8 Berkeringat banyak

Sistem Hematologi Imunologi

1 Masalah imunisasi (termasuk Kejadian

Ikutan Pasca Imunisasi/ KIPI) 4

Gatal-gatal (alergi makanan, alergi kontak, alergi obat dan lain-lain)

2 Perdarahan spontan 5 Bercak merah di kulit

3 Pucat

Sistem Dermatomuskuloskeletal

1 Kulit kuning 8 Kulit berminyak

2 Perubahan warna kulit (hipo dan

hiperpigmentasi) 9 Ruam kulit

3 Kulit bersisik 10 Luka bakar

4 Kutil 11 Luka (lecet, tusuk, sayat)

5 Benjolan pada kulit 12 Borok

6 Kulit merah dan nyeri 13 Luka yang tidak sembuh-sembuh

7 Kulit kuning 14 Nyeri di kuku

(6)

16 Rambut rontok 23 Gangguan sendi (nyeri, kaku, bengkak, kelainan bentuk)

17 Kebotakan 24 Nyeri punggung

18 Gangguan jalan 25 Bengkak pada kaki dan tangan

19 Terlambat bisa berjalan 26 Patah tulang

20 Gerakan terbatas 27 Terkilir

21 Gangguan otot, nyeri otot, kaku otot,

Multi sistem

1 Demam 3 Kelainan/ cacat bawaan

2 Lemah/letih/lesu 4 Bengkak/ oedema

Masalah Kesehatan Masyarakat

1 Masalah kematian neonatus, bayi dan

balita 13 Masalah kehamilan yang tidak dikehendaki

2 Masalah kematian Ibu akibat kehamilan

dan persalinan 14

Masalah kekerasan pada wanita dan anak (termasuk child abuse dan neglected, serta kekerasan dalam rumah tangga)

3

Masalah 4 Terlambat pada

penatalaksanaan risiko tinggi kehamilan:  Terlambat dideteksi

 Terlambat mengambil keputusan

 Terlambat dirujuk  Terlambat ditangani

15 Kejahatan seksual

4

Masalah 3 Terlalu pada deteksi risiko tinggi kehamilan:

 terlalu sering hamil  terlalu banyak anak

 terlalu dekat jarak kehamilan

16 Penganiayaan/ perlukaan

5 Tidak terlaksananya audit maternal

perinatal 17 Masalah kesehatan kerja

6

Masalah laktasi (termasuk lingkungan kerja yang tidak mendukung fasilitas laktasi)

18 Masalah kesehatan lansia

7 Masalah terkait imunisasi 19 Masalah cakupan pelayanan kesehatan yang

masih rendah

8 Masalah terkait dengan pola asuh 20 Masalah care seeking behaviour

9 Masalah terkait PHBS pada anak usia

sekolah 21

Masalah kepercayaan dan tradisi yang berpengaruh terhadap kesehatan

10 Masalah anak dengan difabilitas 22

Kurangnya akses terhadap fasilitas pelayanan kesehatan (antara lain masalah geografi, masalah ketersediaan dan distribusi tenaga kesehatan)

11 Masalah perilaku berisiko pada masa

pubertas 23 Kurangnya mutu fasilitas pelayanan kesehatan

(7)

25 Masalah cakupan program intervensi 29

Masalah kesehatan lingkungan (termasuk sanitasi, air bersih, dan dampak pemanasan global)

26

Masalah kurangnya pengetahuan

keluarga dan masyarakat terkait program kesehatan dari pemerintah (misalnya KIA, Kesehatan Reproduksi, Gizi masyarakat, TB Paru, dll.)

30 Masalah kesehatan pariwisata (travel medicine)

27

Masalah kekurangan gizi/gizi buruk (termasuk KEP, KEK, dan lain-lain) dan kelebihan gizi

31 Morbiditas dan mortalitas penyakit-penyakit menular dan tidak menular

28 Masalah gaya hidup (rokok, narkoba,

alkohol, sedentary life, pola makan ) 32 Kejadian Luar Biasa

33 Kejadian wabah (endemi, pandemi)

Masalah terkait Kedokteran Forensik dan Medikolegal

1 Kematian yang tidak jelas penyebabnya 9 Asfiksia

2 Kekerasan tumpul 10 Tenggelam

3 Kekerasan tajam 11 Pembunuhan anak sendiri

4 Trauma kimia 12 Pengguguran kandungan

5 Luka tembak 13 Kematian mendadak

6 Luka listrik dan petir 14 Keracunan

7 Barotrauma 15 Jenasah yang tidak teridentifikasi

(8)

2

Bagian II

Daftar Masalah Terkait Profesi

Dokter

Yang dimaksud dengan permasalahan terkait dengan profesi adalah segala masalah yang muncul dan berhubungan dengan penyelenggaraan praktik kedokteran. Permasalahan tersebut dapat berasal dari pribadi dokter, institusi kesehatan tempat dia bekerja, profesi kesehatan yang lain, atau pihak-pihak lain yang terkait dengan pelayanan kesehatan. Bagian ini memberikan gambaran umum mengenai berbagai permasalahan tersebut sehingga memungkinkan bagi para penyelenggaran pendidikan kedokteran dapat mendiskusikannya dari berbagai sudut pandang, baik dari segi profesionalisme, etika, disiplin dan hukum.

Masalah Terkait Profesi Dokter

1 Melakukan praktik kedokteran tidak sesuai dengan kompetensinya

2 Melakukan praktik tanpa ijin

3 Melakukan praktik kedokteran lebih dari 3 tempat1

4 Mengiklankan/ mempromosikan diri dan institusi kesehatan yang tidak sesuai dengan ketentuan

KODEKI

5 Memberikan Surat Keterangan Sakit atau Sehat yang tidak sesuai kondisi sebenarnya

6 Bertengkar dengan tenaga kesehatan lain atau dengan tenaga non-kesehatan di insitusi pelayanan

kesehatan

7 Tidak melakukan informed consent dengan semestinya

8 Tidak mengikuti Prosedur Operasional Standar atau Standar Pelayanan Minimal yang jelas

9 Tidak membuat dan menyimpan rekam medik sesuai dengan ketentuan yang berlaku

10 Membuka rahasia medis pasien kepada pihak yang tidak berkepentingan dan tidak sesuai dengan

ketentuan yang berlaku

11 Melakukan tindakan yang tidak seharusnya kepada pasien, misalnya pelecehan seksual, berkata

kotor, dan lain-lain

12 Meminta imbal jasa yang berlebihan

13 Menahan pasien di rumah sakit bukan karena alasan medis

14 Memberikan keterangan/kesaksian palsu di pengadilan

15 Tidak menangani pasien dengan baik sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh

Konsil Kedokteran Indonesia

16 Melakukan tindakan yang tergolong malpraktik

17 Tidak memperhatikan keselamatan diri sendiri dalam melakukan tugas profesinya

18 Melanggar ketentuan institusi tempat bekerja (hospital bylaws, peraturan kepegawaian, dan lain-lain)

19 Melakukan praktik kedokteran melebihi batas kewajaran dengan motivasi yang tidak didasarkan

pada keluhuran profesi dengan tidak memperhatikan kesehatan pribadi

20 Tidak mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran

1

Melanggar ketentuan Undang-Undang untuk tidak melakukan praktik dilebih dari 3 tempat praktik (3 SIP) dengan tetap memperhatikan pengecualiannya.

(9)

21 Melakukan kejahatan asuransi kesehatan secara sendiri atau bersama dengan pasien (misal: pemalsuan hasil pemeriksaan, dan tindakan lain untuk kepentingan pribadi)

22 Pelanggaran disiplin profesi2

23 Menggantikan praktik atau menggunakan pengganti praktik yang tidak memenuhi syarat

24 Melakukan tindakan yang melanggar hukum (termasuk ketergantungan obat, tindakan

kriminal/perdata, penipuan, dan lain-lain)

25 Merujuk pasien dengan motivasi untuk mendapatkan keuntungan pribadi, baik kepada dokter

spesialis, laboratorium, klinik swasta, dan lain-lain

26 Peresepan obat tidak rasional

27 Melakukan kolusi dengan perusahaan farmasi, meresepkan obat tertentu atas dasar keuntungan

pribadi

28 Menolak dan atau tidak membuat Surat Keterangan Medis dan atau Visum et Repertum sesuai

dengan standar keilmuan yang seharusnya wajib dikerjakan

2

Pelanggaran kedisiplinan profesi dijelaskan dalam buku pedoman profesi kedokteran yang dikeluarkan oleh Majelis Kehormatan dan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI)

Referensi

Dokumen terkait

Ketidakserempakan pembungaan akan mengurangi jumlah serangga yang mendatangi bunga dalam populasi tersebut, yang akhirnya akan berdampak pada berkurangnya perpindahan tepung

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus black box dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat lunak dapat mengetahui fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang,

Hasil ini sesuai dengan penelitian Widya Handayani bahwa tidak ada hubungan antara masa kerja dengan kejadian kecelakaan kerja pada perajin rotan di pitameh dan

Mahasiswa calon guru sudah bisa membuat penilaian sumatif, namun untuk penilaian formatif belum dapat dilakukan karena pada saat mahasiswa calon guru praktik

Mahasiswa yang dinyatakan gugur dalam pelaksanaan kerja praktek wajib menyelesaikan kewajiban yang telah disepakati (jika ada) dengan pihak perusahaan. Mahasiswa

Minat beli diperkirakan akan kembali tertahan, investor dapat melakukan selective pada saham seperti SMCB, SMGR, AISA, PGAS, BMRI... 3 of 5 Please see important disclosure

„ Alat Diagnostik yang menggunakan gelombang Alat Diagnostik yang menggunakan gelombang Alat Diagnostik yang menggunakan gelombang Alat Diagnostik yang menggunakan gelombang

bahwa Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Balikpapan Nomor 6 Tahun 1996 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Balikpapan yang