• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

5

LANDASAN TEORI

2.1Teori – Teori Dasar / Hukum 2.1.1 Definisi Pemasaran

Menurut Strauss dan Frost (2009, p28), E-marketing adalah penggunaan teknologi informasi dalam proses menciptakan komunikasi, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan dengan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi.

Peter (2011, p3), mengatakan pemasaran adalah fungsi organisasional dan satu set proses untuk membuat, mengkomunikasikan, dan mengantarkan nilai pada pelanggan dan untuk mengatur hubungan dengan pelanggan dalam berbagai cara yang memberikan keuntungan bagi organisasi dan para pemegang kepentingan.

Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, promosi, distribusi produk dan jasa pelayanan untuk memuaskan pelanggan melalui berbagai macam cara yang dapat mencapai tujuan perusahaan.

(2)

2.1.2 Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi adalah perusahaan harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.

Menurut Kotler dan Amstrong (2010, p33-36), ada 5 konsep yang digunakan sebagai landasan organisasi untuk melaksanakan strategi pemasaran, diantaranya:

1. Konsep Produksi

Pelanggan akan lebih memilih produk yang mudah didapat dan murah harganya. Oleh karena itu, manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan efisiensi produksi dan cakupan distribusi yang luas.

2. Konsep Produk

Pelanggan akan lebih memilih produk yang bermutu, terbaik, atau hal-hal inovatif lainnya. Oleh karena itu, manajemen harus terus-menerus memberikan perbaikan dan pengembangan mutu produknya.

3. Konsep Penjualan

Pelanggan enggan membeli produk, sehingga perlu didorong untuk membeli, terkecuali suatu perusahaan

(3)

menjalankan usaha seperti promosi dan penjualan yang efektif untuk merangsang pembelian.

4. Konsep Pemasaran

Kunci mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan, keinginan pasar, dan memberi kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaingnya. Konsep ini bersandar pada empat pilar utama, yaitu: sasaran pasar , kebutuhan pelanggan, pemasaran terkoordinir, dan keuntungan.

5. Konsep Pemasaran Bersifat Sosial

Tugas perusahaan adalah menentukan kebutuhan, keinginan, serta kepentingan pasar dan memenuhinya secara lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaingnya, dengan cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan pelanggan dan masyarakat. Konsep ini membutuhkan keseimbangan antara keunggulan perusahaan, kepuasan pelanggan, dan kepentingan umum.

2.1.3 Pangsa Pasar

Menurut Griffin et al. (2003, p258), Pasar Sasaran (target

market) adalah kelompok orang yang memiliki orang yang

memiliki keinginan dan kebutuhan serupa. Menyeleksi pasar sasaran merupakan langkah awal strategi pemasaran, pemasaran

(4)

bersasaran jelas-jelas membutuhkan strategi pemasaran, yaitu pembagian suatu pasar ke dalam kategori jenis atau segmen pelanggan. Setelah mengidentifikasi pangsa pasar, kemudian perusahaan dapat menerapkan berbagai strategi.

Menurut Strauss dan Frost (2009, p199), Pangsa Pasar (market segmen) harus memiliki beberapa sifat umum yang akan mempengaruhi keputusan pembelian. Empat variabel yang paling penting adalah:

1. Geografis

Unit geografis (iklim, cuaca, letak) yang dapat dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi pemasaran.

2. Demografis

Karakteristik populasi (umur, etnis, suku, agama, kelas sosial) yang dapat dipertimbangkan dalam mengembangkan segmentasi pasar.

3. Psikografis

Karakteristik pelanggan seperti gaya hidup, pendapat, minat, dan sikap yang dapat dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi segmentasi.

4. Behavioral

Pembagian berdasarkan bagaimana pelanggan bisa membeli dan menggunakan produk.

(5)

5. Benefit

Pembagian pasar berdasarkan keuntungan atau kualitas dari sebuah produk.

2.1.4 Marketing Mix

Menurut Kotler dan Armstrong (2010, p76), elemen-elemen Marketing Mix disebut juga dengan 4P, yaitu:

Product, adalah kombinasi “barang dan jasa” yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran.

Price, adalah jumlah uang yang harus dibayarkan agar produk memperoleh produk tersebut.

Place, adalah aktivitas perusahaan agar produk tersedia bagi pelanggan sasaran.

Promotion, adalah aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.

(6)

Sumber: Kotler dan Armstrong, 2010, p76

Gambar 2.1 Komponen 4P dari Marketing Mix

Dalam pemasaran tradisional, terdapat 4P antara lain product, price, promotion, dan place. Keempat bagian dari marketing mix tersebut adalah bagian dari internet marketing mix ditambah dengan 2 elemen baru, yaitu:

Community

Adalah sekumpulan orang yang saling berinteraksi, yang terdiri atas minat yang sama, yang dapat memenuhi kebutuhan anggotanya, yang tidak dapat dicapai secara individual.

(7)

Brand berasal dari kata brandr yang artinya membakar, dimana pada saat itu digunakan untuk mencap ternak guna membedakan kepemilikan ternak tersebut. Menurut American Marketing Association, brand dapat diartikan sebagai nama, tanda, simbol, desain, atau kombinasi diantaranya, yang berfungsi untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari suatu produsen, untuk membedakan produk dalam pasar yang penuh persaingan (Keller, 2003, p3).

Semakin ketatanya persaingan antara produk yang sejenis, maka semakin penting pula brand itu ada. Tantangan yang dihadapi suatu brand sangatlah banyak, misalnya mahalnya biaya untuk menciptakan suat brand, image dari media atas tanggapan brand, pelanggan yang belum tentu bisa menerima brand tersebut. Oleh karena itulah peran marketer sangatlah penting untuk mengerti

(8)

keinginan pelanggan, brand yang ada, serta hubungan diantara keduanya.

1. It is about exchange

Pemasaran merupakan suatu strategi yang harus tanggap terhadap perubahan yang terjadi, dimana perubahan tersebut harus pula diiringi dengan adanya peningkatan penjualan perusahaan.

2. Its intended to satisfy individual and organizational need

Kunci dari marketing modern adalah sebagai pendorong untuk memuaskan pelanggan, perusahaan, dan shareholders. Salah satu caranya dengan penerapan

E-marketing.

2.2Teori Khusus

2.2.1 E-marketing

2.2.1.1 Pengertian E-marketing

E-marketing menurut Strauss dan Frost. (2009, p28),

adalah penggunaan teknologi informasi dalam proses menciptakan komunikasi, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan dengan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi. Pemasaran

(9)

merencanakan marketing mix untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan organisasi pemasaran kemudian menjalankan rencana tersebut.

2.2.1.2 Manfaat E-marketing

Menurut Kotler dan Armstrong (2010, p29), e-marketing adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang kuat untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai balasnya. Manfaat untuk pelanggan adalah:

1. Memberikan pelanggan manfaat dasar yang sama dengan bentuk pemasaran langsung lainnya.

2. Menawarkan kepada pelanggan beberapa keunggulan tambahan.

Manfaat untuk perusahaan:

1. Membangun hubungan dengan pelanggan.

2. Perusahaan dapat berinteraksi dengan pelanggan untuk dapat lebih mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan secara khusus, serta membangun database pelanggan.

(10)

4. Karena pelanggan dapat berurusan langsung dengan penjual, pemasaran online sering menghasilkan biaya yang lebih rendah untuk meningkatkan fungsi penyaluran dan promosi dagang.

5. Menawarkan keleluasaan yang lebih baik, yang membuat perusahaan dapat membuat penyesuaian yang berkelanjutan pada produk dan penawarannya sesuai dengan kebutuhan pelanggan karena catalog online dapat disesuaikan kapan saja sesuai kebutuhan.

6. Merupakan media yang global.

7. Internet merupakan media yang memungkinkan pembeli dan penjual dapat mengakses informasi secara global.

2.2.2 Tujuh Tahap Rencana E-marketing

Menurut Strauss dan Frost (2009, p74), tujuh elemen kunci perencanaan terdiri dari analisis situasi, perencanaan strategis

E-marketing, tujuan, strategi E-E-marketing, rencana implementasi,

(11)

Tabel 2.1 E-marketing Plan Process

Tahap Tugas

1. Situation analysis

Meninjau lingkungan perusahaan dan analisis SWOT.

Meninjau rencana pemasaran yang ada dan informasi lainnya yang dapat diperoleh mengenai perusahaan dan mereknya.

Meninjau E-Business tujuan perusahaan, strategi, dan metrik kinerja.

2. E-marketing strategic planning

Menentukan kesesuaian antara organisasi dan strategi perencanaan mengubah peluang pasar.

Melakukan analisis peluang pemasaran, analisis permintaan dan penawaran, dan analisis segmentasi.

Tingkat 1 strategi

- Segmentation (segmentasi)

- Targeting (penargetan)

- Differentiation (diferensiasi)

- Positioning (posisi)

3. Objective Identifikasi tujuan umum dari strategi E-Business.

(12)

E-strategy Business.

Tingkat 2 strategi

Desain tawaran, nilai, distribusi, komunikasi dan pasar / hubungan mitra strategi manajemen.

Memodifikasi objektif sebagai jaminan.

5. Implementati on plan

Desain E-marketing bauran taktik:

- Produk / layanan yang menawarkan

- Harga / valuasi

- Distribusi / supply chain

- Komunikasi yang terintregasi campuran

Desain taktik pengumpulan informasi.

Desain struktur organisasi untuk menerapkan rencana.

6. Budget Perkiraan pendapatan.

Evaluasi biaya untuk mencapai tujuan.

7. Evaluation plan

Identifikasi metrik kinerja yang tepat.

(13)

2.2.2.1 Situation Analysis (Analisis Situasi)

Menurut Strauss dan Frost (2009, p74), beberapa orang merasa bahwa perencanaan untuk E-marketing berarti memulai dari nol. Tidak ada yang bisa lebih jauh dari kebenaran. Bekerja dengan bisnis yang ada , E-Business, dan rencana pemasaran adalah langkah awal yang sangat baik untuk memulai. Analisis SWOT merupakan sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

Strength : faktor internal yang mendukung perusahaan dalam

mencapai tujuannya. Faktor pendukung dapat berupa sumber daya, keahlian, atau kelebihan lain yang mungkin diperoleh berkat sumber keuangan, citra, keunggulan di pasar, serta hubungan baik antara buyer dengan supplier.

Weakness: faktor internal yang menghambat perusahaan dalam

(14)

yang tidak lengkap, kurangnya sumber keuangan, kemampuan mengelola, keahlian pemasaran dan citra perusahaan.

Opportunity: faktor eksternal yang mendukung perusahaan

dalam mencapai tujuannya. Faktor eksternal yang mendukung dalam pencapaian tujuan dapat berupa perubahan kebijakan, perubahan persaingan, perubahan teknologi dan perkembangan hubungan supplier dan buyer.

Threat: faktor eksternal yang menghambat perusahaan dalam

mencapai tujuannya. Faktor eksternal yang menghambat perusahaan dapat berupa masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lambat, meningkatnya bargaining power daripada

supplier dan buyer utama, perubahan teknologi serta kebijakan

baru.

2.2.2.2 marketing strategic planning (Strategi perencanaan E-marketing)

Menurut Strauss dan Frost (2009, p75), pemasar melakukan analisis peluang pasar (MOA – Market Opportunity

Analysis), termasuk analisis permintaan dan penawaran, untuk

segmentasi dan penargetan. Analisis permintaan meliputi segmentasi pasar untuk menggambarkan dan mengevaluasi potensi keuntungan, keberlanjutan, aksesibilitas, dan ukuran dari berbagai segmen potensial. Analisis segmenentasi dalam pasar B2C menggunakan deskriptor seperti karakteristik

(15)

demografis, lokasi geografis, karakteristik psycoghrapic dipilih (seperti sikap terhadap teknologi dan kepemilikan perangkat komunikasi nirkabel), dan perilaku di masa lalu terhadap produk (seperti pola pembelian online dan off-line). B2B

descriptor membantu perusahaan mengidentifikasi pasar

potensial yang menarik. Perusahaan juga harus memahami segmentasi trend.

Perusahaan menggunakan analisis segmentasi tradisional ketika memasuki pasar baru melalui jaringan online; namun, jika perusahaan berencana untuk melayani pasar online saat ini, maka akan perlu untuk menggali lebih dalam kebutuhan pelanggan ini. Pemasar dapat menggunakan cookie,

database analysis, dan teknik lain untuk menemukan cara

terbaik untuk melayani pasar baru ini.

Tujuan dari analisis persediaan adalah untuk membantu dalam merencanakan segmentasi keuntungan sama seperti menemukan keunggulan kompetitif untuk digunakan di pasar

online. Dengan menganalisis secara berhati-hati kekuatan dan

kelemahan kompetitif perusahaan maka hal tersebut dapat membuat perusahaan menemukan sendiri keuntungan performa. Oleh karena itu, perusahaan harus meninjau persaingan yang ada, inisiatif E-marketing, serta kekuatan dan kelemahan sebelum mengembangkan inisiatif E-marketing.

(16)

Perusahaan harus juga mencoba untuk mengidentifikasi perubahan industri masa depan.

Dengan menggunakan MOA, perusahaan dapat memilih target pasar dan memahami karakteristik, perilaku, dan keinginan dalam kategori produk perusahaan. Selain itu, perusahaan akan lebih memahami proposisi nilai untuk setiap pasar.

Tahap lain pada tingkat 1 dalam strategi perencanaan

E-Marketing adalah termasuk mengidentifikasi perbedaan

variable merek dan strategi positioning. Berdasarkan pemahaman dari kedua sisi kompetisi dan sasaran, pemasar harus memutuskan cara membedakan produk perusahaan dari produk pesaing dengan cara memberikan manfaat yang dianggap penting oleh target. Jika perencanaan digunakan untuk merek atau pasar baru.

1. Market Opportunity Analysis

Menurut Rayport dan Jaworski (2003, p73). Analisa peluang pasar adalah alat yang sangat penting baik untuk pengusaha maupun manajer senior yang ingin meningkatkan bisnisnya yang sekarang atau membuat bisnis baru. Tujuan dari analisis ini adalah mengidentifikasi peluang pasar yang berpotensi tinggi dan memulai membuat ide tentang elemen yang diperlukan di dalam

(17)

bisnis. Kerangka kerja untuk menganalisis kesempatan pasar yang mana dapat memberikan perhatian pada investivigasi tingkat awal dari membuat ide-ide, termasuk didalamnya terdapat 7 tahap, yaitu:

1. Mengidentifikasi apa yang diperlukan oleh pelanggan

Mengidentifikasi keperluan yang belum terpenuhi oleh sistem yang sedang berjalan, yang diperlukan oleh manager untuk memeriksa 4 kunci lingkungan baru dari peningkatan kenyamanan pelanggan, produktifitas, dan kepuasan.

Dalam tahap ini, terdapat beberapa tahapan lagi yang akan membantu untuk mengetahui kebutuhan pelanggan yang tidak terpenuhi atau terlayani, yaitu:

1. Tahap Proses Pemasaran

Merupakan tahap dimana menjelaskan proses yang dilalui pelanggan saat melakukan transaksi dari awal hingga mendapatkan produk dan pembuatan laporan dari pihak perusahaan.

(18)

Merupakan peta aktivitas dan pilihan pelanggan dalam mengakses pengalaman tertentu dengan sistem nilai. Menjelaskan tahapan dari sebelum terjadinya pembelian, pembelian dan setelah pembelian.

3. Kebutuhan yang Tidak Terpenuhi

Untuk mengetahui kebutuhan tersebut, maka perlu mempertimbangkan berbagai hal, seperti:

• Pengalaman ideal apa yang diinginkan pelanggan dalam melakukan tiap tahap aktivitas transaksi?

• Seberapa banyak kesamaan sudut pandang pelanggan terhadap pengalaman ideal dengan pengalaman yang aktual?

Setelah dilihat dari tahap proses dan pertimbangan, dapat disimpulkan kebutuhan apa yang tidak didapatkan pelanggan dan diberikan solusi.

2. Mengidentifikasi siapa saja pelanggan perusahaan Untuk menjadi efektif, ini merupakan hal-hal yang diperlukan dari perusahaan untuk mengetahui dimana kelompok pelanggan yang paling atraktif,

(19)

kelompok yang harus dikerjakan, kelompok yang tidak harus ditekankan, dan penawaran apa yang diberikan pada segmen mana yang ditargetkan. Ada beberapa acuan dalam menentukan segmentasi pasar:

a) Geographic

Pembagian segmentasi pasar berdasarkan negara, wilayah, atau kotanya.

b) Demographic

Pembagian segmentasi pasar berdasarkan usia, jenis kelamin, perkerjaan, status keluarga, penghasilan, dan lain sebagainya.

c) Firmographic

Pembagian segmentasi pasar berdasarkan variabel spesifik dari perusahaan, seperti jumlah pegawai-pegawainya, atau ukuran perusahaannya.

d) Behavioral

Pembagian berdasarkan bagaimana pelanggan bisa membeli dan menggunakan produk.

e) Benefit

Pembagian pasar berdasarkan keuntungan atau kualitas dari sebuah produk.

(20)

Untuk memperkirakan keuntungan yang relatif para manager harus mengerti arti dari persaingan pada tingkat industri dan para pesaing khusus pada tingkat perusahaan individu. Keuntungan bersaing merupakan bagian dasar dari nilai pelanggan dimana perusahaan membuat sesuatu yang menarik. Ada 2 tipe dasar dari keuntungan persaingan yaitu kepemimpinan dari biaya dan perbedaan. Nilai tidak ditentukan dari perusahaan tapi dari para pembelian yang menunggu untuk membayar. Ada dua jenis pesaing, yaitu:

1. Direct Competitor

Yaitu pesaing langsung yang membahayakan eksistensi perusahaan karena memiliki segmen pasar yang sama.

2. Indirect Competitor

Pesaing yang secara tidak langsung membahayakan eksistensi perusahaan, karena segmentasi pasarnya berbeda atau mungkin jenis usahanya berbeda. Indirect competitor yang mencangkup 2 macam :

a. Substitute producer

Perusahaan yang meskipun bergerak dibidang industri yang berbeda akan tetapi juga

(21)

memproduksi barang dan jasa yang memiliki fungsi yang sama.

b. Adjacent Competitor

Perusahaan yang tidak menawarkan barang dan jasa yang merupakan barang substitusi langsung akan tetapi memiliki potensi untuk melakukan hal tersebut.

4. Menilai sumber daya perusahaan untuk menyampaikan penawaran

Setelah fokus pada pelanggan pada tahap awal telah ditetapkan, perusahaan harus merencanakan kapabilitas dan teknologi yang diperlukan untuk menyampaikan keuntungan dari penawaran. Tim manajemen harus mengidentifikasi paling sedikit 3 atau 4 perkiraan untuk memenangkan sistem sumber daya yang dapat di buat atau diberikan melalui mitra bisnis. Sistem sumber daya ini merupakan pusat untuk menyampaikan keuntungan baru dan harus memenuhi perjanjian dari keuntungan ketika dibandingkan dengan pemain yang sedang dan prospektif dalam pasar yang ditargetkan. Sumber daya ini dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok :

(22)

Customer-facing: terdiri dari brand name, bagian

penjualan yang sudah terlatih, dan berbagai saluran distribusi.

• Sumber Daya Internal: berasosiasi dengan operasi internal perusahaan. Contohnya teknologi, pengembangan produk dan karyawan.

Upstream : berasosiasi dengan hubungan

perusahaan ke pemasok.

5. Menilai kesiapan pasar terhadap teknologi

Pada tahap ini yaitu menilai kesiapan pasar terhadap teknologi, hal yang perlu di nilai yaitu:

a. Technology Vulnerability, diluar arena kompetitif

dan pelanggan, perusahan harus membuat penilaian yang tinggi mengenai kepekaan kesempatan tersebut dengan trend teknologi, baik dalam masa penerapan teknologi baru dan efek dari teknologi baru tersebut.

b. Technology Adoption, tim manajemen juga harus

mampu memberikan penilaian yang tinggi terhadap perpindahan teknologi dan tingkat adopsi dari teknologi yang berhubungan.

c. Impact of new technology, teknologi baru apa

(23)

ekonomis dari pengrimian penawaran atau membutuhkan penyesuaian.

6. Menspesifikasi kesempatan yang ada jika menggunakan internet

Untuk menjelaskan kesempatan itu dalam langkah konkrit, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

a. Menjelaskan dengan jelas segmen yang ditargetkan dalam sistem yang dipilih.

b. Mengartikulasikan nilai perencanaan pada tingkatan yang tinggi.

c. Menerangkan elemen yang diharapkan dapat memberi keuntungan bagi pelanggan.

d. Mengidentifikasi kemampuan kritis dan sumber daya yang dibutuhkan untuk member keuntungan bagi pelanggan.

e. Memetakan “alasan untuk mempercayai” yang kritis yang kemampuannya dikenali dan sumber daya yang akan menjadi sumber yang relative menguntungkan didalam kompetisi.

f. Mengkategorikan kemampuan kritis.

g. Menjelaskan bagaimana perusahaan memaksimalkan kesempatan tersebut.

(24)

h. Menyediakan suatu awal penting yang menyangkut kesempatan finansial untuk perusahaan.

7. Menilai ketertarikan perusahaan terhadap peluang

Menilai peluang yang menarik merupakan dasar dari pelaksanaan perkiraan untuk keuntungan jangka panjang dalam industry yang khusus, yang sebagai mana posisi persaingan perusahaan yang relative dengan industry tersebut. Untuk membuat penilaian “Maju atau Tidak Maju” dalam penerapan aplikasi E-marketing yaitu dengan menggunakan delapan acuan. Jika dari delapan acuan tersebut lebih banyak positif ketimbang negatif maka kemungkinan besar perusahaan tersebut memiliki kemungkinan positif untuk menerapkan E-marketing atau “Maju”. Delapan acuan yang menentukan maju atau tidaknya perusahaan dalam menerapkan aplikasi E-marketing, antara lain:

a. Competitive Vulnerability

Faktor ini ditentukan dengan melihat kuantitas pesaing yang ada, serta berapa banyak pesaing yang telah menerapkan E-marketing, semakin

(25)

sedikit pesaing yang memenuhi kriteria diatas berarti nilainya semakin positif.

b. Technical Vulnerability

Faktor ini ditentukan dengan melihat ketersediaan dan kemampuan sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan apliasi

E-marketing.

c. Magnitude of Unmet Need

Faktor ini ditentukan dari kemampuan

E-marketing untuk dapat menjawab

kebutuhankebutuhan pelanggan yang tidak dapat di penuhi oleh perusahaan secara tradisional (offline). Jika ternyata E-marketing dapat memenuhinya makan nilainya positif.

d. Interaction Between Segments

Faktor ini ditentukan berdasarkan intensitas interaksi antar segmen yang ada, semakin baik interaksi yang tercipta berarti semakin positif pula nilainya.

e. Likely Rate of Growth

Faktor ini ditentukan dari presentase pertumbuhan tahunan perusahaan itu sendiri semakin besar

(26)

pertumbuhan sebuah perusahaan maka semakin positif nilainya.

f. Technology Vulnerability

Perusahaan juga harus memiliki kemampuan dengan tingkat yang tinggi pada perkembangan teknologinya baik dari segi teknologi yang ada maupun dari dampak dari penggunan teknologi yang baru.

g. Market Size

Faktor ini ditentukan besar kecilnya pasar perusahaan, semakin besar ukuran pasarnya berarti semakin positif nilainya.

h. Level of Profitability

Faktor ini ditentukan dari tingkat keuntungan perusahaan tersebut, semakin tinggi keuntungan berarti semakin mendukung E-marketing dan berarti semakin positif nilainya.

2. Positioning

Menurut Strauss dan Frost (2009, p216), Positioning adalah suatu proses membuat image, sedangkan position adalah hasil tampilan perusahaan atau brand dari pandangan pelanggan. Tujuan dari seorang pemasar online adalah membangun posisi yang kuat dan bertahan pada satu

(27)

bagian atau lebih yang relevan dan penting bagi pelanggannya, dan melakukannya lebih baik dari pesaing. Perusahaan dapat memposisikan dirinya di berbagai bidang, seperti :

Product and Service Attribute

Atribut dari produk atau jasa seperti ukuran, warna, komposisi, kecepatan produk, dan sebagainya.

Benefit Positioning

Benefit positioning ini merupakan kebalikan dari atribut. Positioning ini mengarah pada pandangan pelanggan mengenai apa fitur yang akan didapat bagi pelanggan. Positioning ini biasanya merupakan dasar terkuat dari positioning, karena terpaku pada pedoman pelanggan dalam menjawab pertanyaan: apa yang akan didapat dari produk dan jasa?

User Category

Tipe positioning ini bersandar pada segmen pelanggan. Positioning ini akan sukses apabila segmen memiliki beberapa kualitas unik yang mengikat pada manfaat produk.

Competitor Positioning

Banyak perusahaan mengembor-gemborkan manfaat khusus yang memberikan keuntungan di atas

(28)

penawaran yang bersaing. Perusahaan online atau offline seringkali memposisikan dirinya terhadap seluruh industri, perusahaan tertentu, atau berdasarkan posisi relatif industri.

2.2.2.3 The plan objectives (Tujuan perencanaan)

Menurut Strauss dan Frost (2009, p76), secara umum, sebuah tujuan dalam E-marketing rencana mengambil bentuk yang mencakup aspek-aspek berikut:

• Tugas (Apa yang akan dicapai). • Terukur kuantitas (Berapa banyak).

Time frame (Kapan).

Rencana biasanya akan sering mencakup alasan untuk menetapkan masing-masing tujuan - mengapa setiap sesuatu yang diinginkan dan dapat dicapai cenderung merupakan hasil temuantemuan analisis situasi, marketing, dan strategi

E-Business.

Meskipun transaksi E-Commerce merupakan dimensi yang menarik dari sebuah kehadiran E-Business, tujuan yang lain juga berharga, terutama bila perusahaan menggunakan teknologi hanya untuk menciptakan efisiensi internal seperti pasar sasaran komunikasi. Bahkan, sebagian besar rencana

E-marketing bertujuan untuk mencapai berbagai tujuan seperti

(29)

• Meningkatkan pangsa pasar.

• Meningkatkan jumlah komentar pada sebuah blog.

• Meningkatkan pendapatan penjualan (diukur dalam uang atau unit).

• Mengurangi biaya (misalnya biaya distribusi atau promosi). • Mencapai tujuan merek (seperti meningkatkan kesadaran

merek).

Mencapai tujuan customer relationship management (CRM) (seperti meningkatkan kepuasan pelanggan, frekuensi pembelian, atau tingkat retensi pelanggan).

• Meningkatkan manajemen rantai pasokan (misalnya dengan meningkatkan koordinasi anggota, menambahkan mitra, atau mengoptimalkan tingkat persediaan).

Bagian terpenting dari proses perencanaan adalah untuk menentukan arus pendapatan potensial.

2.2.2.4 E-marketing strategy (Strategi E-marketing)

Menurut Strauss dan Frost (2009, p76), selanjutnya, pemasar membuat strategi mengenai hubungan 4 Ps dan manajemen untuk mencapai tujuan rencana mengenai tawaran (produk), nilai (harga), distribusi (tempat), dan komunikasi (promosi). Lebih jauh lagi, pemasar mendesain hubungan manajemen pelanggan dan strategi mitra (CRM / PRM). Sebagai contoh, pemasar memilih target pasar yang terbaik dan

(30)

mengidentifikasi posisi produk yang kompetitif, yaitu menentukan tipe iklan yang ideal, harga, dan sebagainya.

Sumber: Strauss dan Frost 2009, p53

Gambar 2.2 Steps 2, 3, and 4 of the E-marketing Plan

Langkah 2, 3, dan 4 adalah proses berulang-ulang karena sulit untuk mengetahui apakah posisi merek sebaiknya tidak perlu memahami penawaran yang terdiri dari merek yang menjanjikan (yaitu, manfaat janji-janji perusahaan kepada pelanggan). Berikut adalah beberapa tier 2 strategi dibahas secara rinci dalam bab-bab berikutnya.

1. The Offer: Product Strategies

Organisasi dapat menjual barang, jasa, atau iklan, pada website. Organisasi juga dapat mengadopsi salah satu model E-Business, seperti lelang online, untuk menghasilkan aliran pendapatan. Perusahaan dapat

(31)

menciptakan merek baru untuk pasar online atau hanya menjual barang yang dipilih atau meningkatkan produk saat ini dalam saluran. Jelas, analisis sebelumnya akan mengungkapkan banyak pilihan. Jika perusahaan menawarkan merek online yang sekarang, itu akan diperlukan untuk menyelesaikan berbagai masalah, seperti perbedaan warna yang muncul di layar komputer daripada dicetak. Perusahaan yang paling cerdik memanfaatkan kemampuan teknologi informasi untuk mengubah penawaran online.

2. The Value: Pricing Strategies

Sebuah perusahaan harus memutuskan bagaimana biaya proses produk secara online akan dapat bersaing setara dengan cara offline. Untuk membuat keputusan ini, perusahaan perlu mempertimbangkan perberbedaan biaya penyortiran dan mengirimkan produk kepada tiap pelanggan melalui saluran online sebaik pasar yang kompetitif.

3. Distribution Strategies

Banyak perusahaan yang menggunakan internet untuk mendistribusikan produk atau menciptakan efisiensi rantai suplai di antara anggota dalam saluran distribusi. Pertimbangkan contoh ini:

(32)

• Banyak perusahaan menjual langsung kepada pelanggan, melewati perantara dalam saluran tradisional untuk beberapa penjualan. Dalam pasar B2B, setiap perusahaan menyadari pengurangan biaya yang luar biasa dengan menggunakan internet untuk memfasilitasi penjualan.

• Agent E-Business models. Perusahaan membawa pembeli dan penjual bersama-sama dan memperoleh biaya untuk transaksi.

4. Marketing Communication Strategies

Internet melahirkan banyak strategi komunikasi pemasaran yang baru, baik untuk menarik pelanggan ke situs web dan untuk berinteraksi dengan pelanggan secara langsung. Perusahaan menggunakan web page, blog, dan email untuk berkomunikasi dengan target pasar dan mitra bisnis. Perusahaan membangun citra merek, menciptakan kesadaran produk-produk baru, dan posisi produk menggunakan konten online. Database pemasaran merupakan kunci untuk menjaga catatan mengenai kebutuhan, preferensi, dan perilaku pelanggan individu sehingga perusahaan dapat mengirim informasi yang relevan dan personalisasi dan komunikasi persuasif secara strategis.

(33)

5. Relationship Management Strategies

Banyak strategi komunikasi E-marketing juga membantu membangun hubungan dengan perusahaan mitra, anggota rantai suplai, atau pelanggan. Namun, beberapa perusahaan membayar lebih dengan menggunakan CRM atau partner relationship management (PRM) perangkat lunak untuk mengintegrasikan komunikasi dengan pelanggan dan perilaku berbelanja menjadi database yang komprehensif. Kemudian menggunakan perangkat lunak CRM untuk mempertahankan pelanggan dan meningkatkan rata-rata nilai pesanan dan garansi seumur hidup. Perusahaan-perusahaan lain membangun extranet - dua atau lebih jaringan kepemilikan yang terkait untuk komunikasi transaksi yang lebih baik dan lebih efisien antara perusahaan seperti di PRM. Salah satu cara sederhana untuk menyampaikan tujuan perusahaan dan mendampingi strategi E-marketing adalah dengan melalui objektif - strategi matriks.

2.2.2.5 Implementation plan (Implementasi perencanaan)

Menurut Strauss dan Frost (2009, p78), pada bagian ini setiap orang menikmati: memutuskan bagaimana untuk dapat mencapai tujuan melalui taktik yang efektif dan kreatif. Pemasar memilih bauran pemasaran, taktik manajemen

(34)

hubungan, dan taktik lain untuk mencapai tujuan rencana dan kemudian menyusun rencana rinci untuk pelaksanaan (rencana tindakan). Juga memeriksa untuk memastikan organisasi pemasaran yang tepat di tempat pelaksanaan (yaitu, staf, struktur departemen, penyedia layanan aplikasi, dan lain-lain di luar perusahaan). Kombinasi taktik yang tepat akan membantu memenuhi tujuan perusahaan secara efektif dan efisien.

1. Merancang Taktik Bauran Pemasaran

Dari strategi bauran pemasaran yang telah ditentukan pada tahap sebelumnya, dirancang fitur-fitur yang sesuai dengan strategi tersebut. Fitur-fitur ini akan diimplementasikan untuk membantu perusahaan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2. Merancang Taktik Pengumpulan Informasi Taktik pengumpulan informasi ini dilakukan untuk mendapatkan informasi pelanggan dengan penggunaan teknologi informasi agar dapat menjalankan proses bisnis selanjutnya.

3. Merancang Struktur Organisasi Untuk Mengimplementasikan Rencana E-marketing

Perusahaan harus memastikan bahwa organisasi telah sesuai dengan rencana implementasi,

(35)

maka akan dilakukan perubahan pada struktur organisasi, terutama pada bagian pemasaran.

2.2.2.6 The Budget (Anggaran belanja)

Menurut Strauss dan Frost (2009, p79), bagian terpenting dari rencana strategis adalah untuk mengidentifikasi hasil yang diharapkan dari suatu investasi. Hasil tersebut kemudian dapat dicocokkan dengan biaya untuk mengembangkan analisis biaya / manfaat, untuk perhitungan ROI, atau untuk menghitung internal rate of return (IRR), yang manajemen biasa menggunakan untuk menentukan apakah usaha itu berharga. Pemasar saat ini terpusatkan pada kepuasan

Return on Marketing Investment (ROMI). Selama pelaksanaan

rencana, pemasar akan terus memantau pendapatan aktual dan biaya untuk melihat hasil agar terus berada dalam jalur untuk mencapai tujuan.

2.2.2.7 Evaluation plan (Mengevaluasi rencana)

Menurut Strauss dan Frost (2009, p80), sekali rencana

E-marketing ini dilaksanakan, keberhasilannya tergantung pada

evaluasi yang terus-menerus. Secara umum, perusahaan-perusahaan dewasa ini cukup didorong ROI.

(36)

2.3Kerangka Pikir

Dari hasil wawancara dengan pihak CV. Suzuki Center Karawang , didapatkan gambaran umum dari perusahaan untuk menentukan langkah selanjutnya. Dengan menggunakan analisis situasi SWOT dimana dari hasil analisis SWOT tersebut

Gambaran Umum Perusahaan Analisis Situasi

Analisis SWOT Membentuk Peluang dalam

Pasar Market Opportunity Analisis Merumuskan Strategi Pemasaran Segmentation Targeting Positioning Differentiation Merancang Program Pemasaran

Meningkatkan Informasi Pelanggan melalui Teknologi

Merancang Interface

Mengevaluasi Program Pemasaran Simpulan dan Saran

Tahap Perancangan

Tahap Evaluasi Tahap Analisis

(37)

didapatkan peluang dalam pasar yang dimana analisis peluang pasar digunakan sehingga diperoleh strategi-strategi pemasaran. Setelah merumuskan strategi pemasaran yang dibagi dalam 4 kelompok, yaitu segmentation yang dimana dengan analisis ini mendapatkan segmentasi dari pelanggan, kemudian targeting yang menunjukkan target pasar yang ditujukan oleh perusahaan, lalu dengan differentiation dimana perusahaan menunjukkan perbedaan yang membuatnya sebagai competitive advantage dari

competitor, dan positioning yang dimana membuat website sebagai pemasaran produk

dari perusahaan itu.

Setelah strategi sudah dirumuskan, kemudian dimulai untuk merancang

interface yang cukup mudah digunakan oleh siapapun dan tidak lupa untuk

menonjolkan sisi kelebihan dengan berbagai macam fitur yang ada untuk menunjang sisi kompetitif dari perusahaan. Dan setelah interface jadi, mulai untuk merancang programnya agar sistem berjalan dengan semestinya. Selain itu juga memberikan informasi bagi pelanggan dan menyediakan banyak fitur dimana perusahaan dapat menyimpan informasi dari pelanggan melalui teknologi yang ada.

Setelah semua selesai, program pemasaran yang ada dievaluasi sehingga program tersebut dapat berjalan sesuai dengan semestinya dan mendukung kinerja perusahaan serta memberikan keuntungan yang cukup besar bagi perusahaan. Juga disimpulkan sistem tersebut dan memberikan saran kepada perusahaan untuk terus mengembangkan sistem tersebut.

Gambar

Gambar 2.1 Komponen 4P dari Marketing Mix
Tabel 2.1 E-marketing Plan Process
Gambar 2.2 Steps 2, 3, and 4 of the E-marketing Plan
Gambar 2.3 Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

QFOHVLVSBO LBEBSVSFB NBVQVO LSFBUJOJO QMBTNB EBO IBTJM QFOHBNBUBO UFSIBEBQ HBNCBSBO IJTUPMPHJT HJOKBM NFOVOKVLLBO CBIXB FGFLUJWJUBT OFGSPQSPUFLUJG JOGVT EBVO TVLVO

Setelah memadat, diambil 1 ose bakteri yang telah diukur berdasarkan standar Mc.Farland 108 kol/ mL, kemudian digores secara merata pada permukaan medium, kemudian dimasukkan

Maka dibutuhkan reaktor shunt untuk menstabilkan tingkat tegangan sehingga pada sistem saluran transmisi antara Tasikmalaya-Depok dapat menyalurkan daya dengan

Mobile Ad – Hoc Network adalah sebuah jaringan yang terdiri dari kumpulan node – node dengan sifat mobilitas yang fleksibel, di mana node – node tersebut dapat

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Namun, meningkatnya ekspektasi pasar terhadap masih dipertahankannya kebijakan suku bunga rendah oleh bank sentral AS hingga September tahun ini, dan seiring

(2009) dalam penelitiannya berjudul “Information Technology Adoption Behavior Life Cycle: Toward a Technology Continuance Theory (TCT)” meneliti penggabungan tiga model

Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka dapat dikatakan bahwa walaupun semakin lengkap fasilitas/ sarana kesehatan yang digunakan di puskesmas Teppo dalam memberikan