A-
i
5@
w
@d
050%
PENGARUH I(RIS1S EKONOMI TERHADAP HUBUNGAN PRODUKSI INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA LNDUSTRI KECIL
ImRAJINAN KULIT ULAR
(Kasus Industri Kecil Icerajinan Kulit Ular di Icabupaten Karawang dan Bekasi, Propinsi Jawa Barat)
Ole11 :
AFRINA DALIMUNTHE A 31.0990
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN PAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2000
' v a
....dl
flak, jadikanlah bermanfaat bagiku apa yang Pngkau aiarkan kepadaku, $an ajarkanlah kepadaku apa yangbermatitaaf bagiku, don fambahkanhh kepadaku i h u " (j(.
R.
Jir~idoi :3599).
' q a . . .,flflah, sungguh aku badindung kcpadam24 dari i h u yaw tidak bermanfad, dari doh
yang
tidak
didenga~,
dori hafi yang fidak khuryu' dan dari jiwayanq
tidak pernah kengang"(q.
R.
Ahmad.JJ
: 390.365.9511.- ~ e r B e r n b ~ k a n
k m a
iui
u&k
ljlepa aan
Emak
tersittta,
j
q
t
r
buttt
ethittttu
tersaptg
Bwfat
RINGKASAN
AFRINA DALIMUNTHE. Peilgar~~h IGisis Ekono~ni Terhadap Hubungan Produksi Internal da11 Eltsternal pada Industri Icecil l<erajinan I<ulit Ular (Kasus hdustri Icecil ICerajinan Iculit Ular di Kabupaten Icarawang da11 Belcasi, Propinsi Jawa Barat) (Di bawah bimbingan MELANI A B D U L I U D I R - SUNITO).
Penelitian ini bertujua11 w t u k mengetallui: (1) sejarah dan perlcembangan usaha, dan lcaralcteristik pengusaha industri lcerajinan ltulit ular, (2) hubu~igan produltsi ititcrnal dan perubahan I~ubungan produlcsi iilternal selanla lcrisis elconomi, dan (3) hub~ungan produksi ekstemal dan perubahan hubungan produlcsi eltsternal selanla lcrisis elconomi.
Penelitian ini dilalcsanakan dari bulan Olctober - Nopember 1999 dengall menganlbil loltasi di li~na desa dipilih secara pz~rposhle yaitu elupat desa di l<ab~q3aten l<arawang clan satu desa di Kabupaten Belcasi. Dalaln penentuan lcasus, dilaltulcan wawanca1.a pendahuluan terhadap sembilan orang 1~engusaI1alpeng1~in. Dari sembilan orang p e n g ~ ~ s a l ~ a l p e n g r a ~ j i ~ ~ tersebut dipillih secara pnrposh~e 5 subjelt penelitian ( k a s ~ ~ s penelitian) dengall Icarakteristik yang dibedaltan berdasar: ( I ) bidang usaha yang dilcelola; pe~nbuatan lkulit jadi datl penyanlakan kulit, (2) lcollti~l~iitas lcegiatan pada saat penelitian berlangsung; masih aktiflkontinu, terputus- putus, dan sudall tidak aktif/berlienti, dan (3) lokasi yang berbeda. Pengolahan dan analisis data cliolah secara lcualitatif dengall me~?jelaslcatl clan memaparlean fabta yang terjadi d i lapang. Data disajilcan dalanl bentulc l c ~ ~ t i p a i ~ ~ s e r t a dalalli bei~turc tabulasi frelcuensi dan tabulasi silang.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa, kerajinan kulit ular dikenal ltelima pengusaha dari perusahaan dan tenlpat yang salna yalai dari Karet Tengsin leawasail Tanah Abang, Jalcarla. Besar inodal awal yang dipergunalcan lceliina pengusaha berkisar antara Rp.lOO.OOO - Iip.5.000.000. Seiriilg perlce~nbangan usaha, nlodal yang dibutuldcanpun selllakill mei~inglcat. Pesanan yang lconti~lu dan terus bertambah nlenlbuat alctivitas bekerja nleinerlukan nlodal tambahan ((uang, teilaga lcerja, sarana dan prasaraila k e j a , bahlcan tempat usaha).
Usia pengusaha kasus berada pada interval umur 32
-
44 tahun (usia produktif). Pada umumnya tingkat pendidikan pengusahalpengrajin hanya sampai SD. Kondisi ini menunjukkan bahwa peluang kerja dalam industri ini tidak mensyaratkan pendidikan formal. Pa& umumnya penysahalpengrajin pembuatan kulit jadi memiliki kategori tingkat ketrampilan sedang, yaitu pengusaha hanya menyasai beherapa desain dan jarang menciptakan desain baru.Hubungan produksi internal dalam ha1 merekruit tenaga keja, pada awal membuka usaha, pada ulnumnya pengusaha lebih mengutamakan tenaga kerja keluarga. Tenaga kerja luar keluarga mulai dilibatkan setelah usaha maju. Dalam merekrut tenaga kerja, penbwsaha lebih mengutamakan orang-orang yang memiliki hubungan pribadi dengan pengusaha dan seseorang yang memiliki ketra~npilan kerajinan kulit ular. Semakin turunnya usaha selama krisis, tenaga kerja luar keluarga dikurangi dan mempertahankan tenaga kerja yang memiliki hubungan kerabat.
Pemberian upah dari kelima penysaha meliputi sistem upah borongan dan sistem upah tetap (hariadmingguan, bulanan). Selama krisis, sistem upah tidak mengalami perubahan, namun besar upah mengalami perubahan. Pengusaha lnengurangi besar upah, disebabkan lnenurunnya pesanan, sedangkan pengusaha menambah besar upah disebabkan usaha yang mengalami kemajuan @esanan kontinu dan terus bertambah).
Selama krisis, curahan waktu k e j a dan kontinuitas kerja mengalami perubahan. Curahan waktu kerja dan kontinuitas . ke j a . berkurang disebabkan
jaranpya pesanan, sedangkan unit usaha yang mempertahankan curahan waktu kerja dan kontinuitas kerja, disebabkan kontinunya pesanan dan usaha masih mampu bertahan dengan curahan waktu kerja sebelum krisis. Spesialisasi k e j a yang ditemukan pada kelima unit usaha adalah spesialisasi kerja sedang dan rendah. Selama krisis, adanya pengurangan dan penambahan tenaga kerja pada beberapa unit usaha tidak berpengaruh terhadap spesialisasi keja dalam industri.
Sebagian besar sumber bahan baku produksi (kulit ular) berasal dari pantai Pisangan juga sekitar pantai Kecamatan Cilamaya dm luar daerah (Indramayu, Comal dan Banyuwangi) (Jawa Timur) bila kurang mencukupi. Kenaikan harga
akibat krisis, meinbuat lnenurunnya pesanadpembeli bahan baku pada pengusaha penyamakan kulit. Hal ini membuat pengusaha penyamakan kulit membatasi proporsi bahan mentah hanya dari Pantai Pisangan saja.
Baik sebelum dan selama krisis bentuk kejasama yang ditemukan antar pengusahalpengrajin hanya sebatas tawaran keja Kerjasama dengan industri kecil lain, terjadi hanya pada saat pengusahdpengrajin sedang 'kebanjiran' pesanan. Sebelum krisis, frekuensi tawaran ke j a dengan cara membeli ke pengusahalpengrajin yang kebetulan sedang kosong pesanan sering terjadi antar sesama pengusahdpengrajin. Menurunnya pesanan selalna krisis, membuat ketjasama antar sesama pengusahdpengrajin semakin jarang te rjadi karena menurunnya pesanan.
Intewensi, pada uinumnya pemah diterima pengusaha, baik dalam ha1 bantuan modal, program diklat juga dalarn bentuk pameran. Kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang pemah diikuti pengusaha, pada umumnya kurang intensif dan berkualitas sehingga tidak membawa dampak positif bagi perkembangan usaha sebagian besar pengusahalpengrajin.
Industri kecil kerajinan kulit ular pada umumnya memproduksi barang berdasarkan pesanan. Pada awal usaha, sebagian besar produk berasal dari pesanan pedagang-pedagang kecil (lokal). Setelah usaha mulai dikenal, pemesan lebih beragam (pedagang kecil/menengaNbesar, dan toko). Selama krisis, menurunnya pesanan inembuat pengusaha ada yang mengalami perubahan orientasi pasar dan cara .~ penjualan . ~
~ produk, .~ .~~ namun ada - juga ~ ~.yang . .. tidak ~mengalami . ~. . perubahan. .
~ . . ~ ~ . ~ ~
Mengingat adanya beberapa masalah yang dihadapi industri kerajinan kulit ular yang mernbuat industri kecil sulit berkembang antara lain manajemen usaha yang rendah, modal terbatas, icurangnya pengetahuan tentang pasar, untuk itu perlu adanya pembinaan dan penyuluhan yang lebih intensif dan berkualitas dibanding tahun-tahun sekarang dan sebelum~~ya: Pembinaan ini diarahkan agar tercipta profesionalisme ke rja pengusaha baik di tingkat lnanajerial industri maupun para peke janya.
PENGARUIl IUUSIS EKONOMI TERHADAP HUBUNGAN PRODUKSI INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA INDUSTRI KEClL
ImRAJINAN ICULIT ULAR
(Kasus Industri Kecil ICerajinan Kulit Ular di ICabupaten Karawang dan Beltasi, Propinsi Jawa Barat)
Olch :
AFRINA DALIMUNTIiE A 31.0990
Sebagai Salah Satu Syarat Ulltulc Memnperolel~ Gelar SARJANA PERTANIAN
Pada
. . - - ~ ~ ,,~. . , . . . .~ - . .~ . ~.
Fakultas Pertanian, hstitirt Pertailiaml Bogor
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAICULTAS EICONOMI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2000
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANJAN
INSTITUT PEKTANIAN BOGOR Dengan ini nlenyatakan bahwa slaipsi yang disusun oleh :
Nama Mahasiswa : Afiina Dalimunthe Nomor Pokok : A 31.0990
Progall Studi : Penyulnhan dan Ko~nunikasi Peitanian
Judul Slaipsi : Pengaruh Krisis Ekonomi Terhadap Hubnngan Produksi Internal dan Eksternal Pada Industri Icecil Kerajinau Kulit Ular
(Kasus Industri Kecil Icerajinau Kulit Ular di Icabnpaten Karawang dan Bekasi, Propinsi Jawa Barat) dapat diteri~na sebagai salah satu syarat ~ u ~ t u k inemperoleh gel= Sarjana Peitanian pada Jurusan Il1n~1-111nu Sosial Ekonomi Peitanian, Fakultas Peitanian, Institut Peitanian Bogor.
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Ir. Melani Abdulkadir Sunito, MSc
NIP.
131 846 879K%&k
Sosial Ekonomi PertanianPERNYATAAN
DENGAN IN1 SAYA MENYA'I'AKAN BAHWA S W S I IN1 BENAR-BENAR EIASIL ICARYA SENDIRl DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI TULISAN ILMLAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN
Bogor, September 2000
Afrina Dalimunthe A 31.0990
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Padang Sidempuan (Tapanuli Selatan) pada tanggal 10
April 1976. Penulis adalah anak pertama dari dua bersaudara, dari pasangan Bapak Drs. Sahala Dalimunthe clan Ibu Manisti Surbakti.
Sejak tahun 1983-1988 penulis bersekolah di SD Negeri XX Padang Sidempuan, tahun 1988-1991 dl SMP Negeri IV Padang Sidempuan, dan pada tahun 1991 lnelanjutkan sekolah ke SMA Negeri I Padang Sidempuan hingga tahun 1994. Pada tahun 1994 penulis diterima pada Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Jurusan Iltnu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Ujian Seleksi Masuk IPB).
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
berkah
dan petunjukNYA, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi sebagai tugas akhir, yang mewpakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pertanian pada Jurusan Ilmu-llmu Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Laporan ini di susun berdasarkan hasil penelitian di dua kabupaten yaitu empat desa di Kabupaten Karawang dan satu desa di Kabupaten Bekasi. Penelitian ini berjudul Hubungan Produksi Pada Industri Kecil Kerajinan Kulit Ular di Karawang dan Bekasi.Penelitian ini berusaha mengungkapkan suatu kajian mengenai pengaruh krisis terhadap hubungan produksi internal (hubungan ke rja antara pengusaha dan pekerja) dan hubungan produksi ekstemal (hubungan pengusaha dengan pihak-pihak iuar) pada industri kecil kerajinan kulit ular.
Penulis menyadari, bahwa tulisan ini masih belum sempurna clan masih
banyak kekurangan yang hams diperbaiki. Untuk itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun kesempumaan tulisan ini.
