UTSMAN BIN „AFFAN
( Umatku yang benar-benar pemalu adalah Utsman )
Oleh :
▸ Baca selengkapnya: substansi dan strategi utsman bin affan
(2)KELUARGANYA
Utsman bin „Affan adalah putra dari Affan bin Abil
Ash, dari Bani Umayah.
Bani Umayah adalah suku yang terpandang mulia, megah, dan berkedudukan tinggi serta selalu bersaing dengan Bani Hasyim.
Dalam ekonomi dan perdagangan Bani Umayyah lebih unggul dibanding suku lain yang ada pada masanya.
Utsman semasa hidupnya mendapat julukan Dzunnuraini karena menikahi dua putri Rasul.
UTSMAN DALAM PANDANGAN RASUL
Dari Aisyah Ummul mukminin radhiyallahu „anha, bahwa
Rasulullah shallallohu „alaihi wasallam pernah duduk
dengan kondisi paha terbuka. Lalu Abu Bakar memohon izin untuk masuk dan Rasulullah tetap dalam kondisi semula. Kemudian Umar memohon izin untuk masuk sedangkan Rasulullah masih dalam kondisi seperti sedia kala. Namun ketika Utsman memohon izin untuk masuk, maka beliau segera menggeraikan pakaiannya. Ketika mereka semua berdiri, maka aku berkata, “Wahai
Rasulullah, ketika tadi Abu Bakar dan Umar memohon izin untuk masuk menjumpai Anda, Anda telah mengizinkan keduanya dimana Anda tetap dalam posisi semula. Namun ketika Utsman yang memohon izin, maka Anda menggeraikan pakaian Anda. “Rasulullah bersabda, “Wahai
Aisyah, apakah aku tidak merasa malu kepada seorang laki-laki dimana Allah dan para malaikat-Nya juga merasa malu kepadanya?”(HR. Muslim)
UTSMAN DALAM PANDANGAN RASUL
Dari Aisyah radhiyallahu „anha, dia berkata: Aku pernah berada
disamping Nabi shallallohu „alaihi wasallam. lalu beliau bersabda,
”Wahai Aisyah, andai saja ada orang yang memberitahu kita
(tentang sesuatu).” Aku berkata, Wahai Rasulullah, apakah aku
mengutus orang untuk menjemput Abu Bakar?” Rasulullah diam saja
kemudian berkata, ” andai saja ada orang yang memberitahu kita di
sisi kita.” Aku berkata, “apakah aku mengutus orang untuk
menjemput Umar?” Rasulullah lagi-lagi diam. Lalu Rasulullah
memanggil seorang pelayan yang ada di hadapan beliau. Rasulullah membisiki pelayan itu sehingga dia pun pergi.
Aisyah berkata, “Tiba-tiba Utsman datang memohon izin untuk
masuk, Rasulullah memberinya izin, maka dia masuk sehingga dia dibisiki cukup lama oleh Nabi shallallohu „alaihi wasallam. Setelah itu beliau bersabda, ”Wahai Utsman, sesungguhnya Allah „Azza wa Jalla
telah mengenakan sebuah pakaian kepadamu. Jika orang-orang munafik menghendaki dirimu melepas pakaian itu, maka janganlah kamu melepaskannya untuk mereka dan kamu tidak perlu berbaik-baik dengan mereka”. Rasulullah menyabdakan ucapan itu kepada Utsman sebanyak dua atau tiga kali.” (HR. Ahmad)
UTSMAN DALAM PANDANGAN RASUL
Dari Sahal bin Sa‟ad radhuyallahu „anhu, dia berkata, “GunungUhud pernah goncang. Sedangkan diatas gunung tersebut ada Nabi shallallahu „alaihi wa sallam, Abu Bakar, Umar, dan
Utsman. Maka Nabi bersabda, „tenanglah kamu, wahai
gunung Uhud! Yang sedang berada di atasmu sekarang ini adalah seorang Nabi, seorang shiddiq, dan dua orang syahid„.”(HR. Bukhori)
Kalau seandainya aku masih punya anak perempuan yang lain
niscaya akan aku nikahkan kamu dengannya.“
Abu Sa‟ad Al khudri radhiyallahu „anhu, dia berkata, “Aku
melihat Rasulullah shallallohu „alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya untuk mendoakan Utsman mulai permulaan malam sampai dengan fajar terbit, “Ya Allah … Utsman. Aku ridha kepadanya, maka ridhailah dia‟.”
“Dia (Utsman) akan dibunuh dengan cara yang zhalim pada
suatu peristiwa” (HR. Tirmidzi dari Ibnu Umar)
“Tiap-tiap Nabi mempunyai teman, temanku di surga adalah
SURAT KHALIFAH UNTUK PARA PEJABAT
“Amma ba‟du. Allah telah memerintahkan para pemimpin
supaya menjadi gembala, bukan datang untuk menjadi pemungut pajak. Pemimpin umat ini diciptakan sebagai gembala, bukan sebagai pemungut pajak. Tetapi pemimpin-pemimpin kalian sudah hampir menjadi pemungut-pemungut pajak, bukan menjadi gembala-gembala. Jika mereka kembali lagi demikian, maka habislah segala rasa malu, amanat dan kesetiaan itu. Cara yang paling adil adalah kalian harus melihat keadaan kaum Muslimin dan apa yang menjadi kewajiban mereka. Berikanlah segala hak mereka dan memungut segala yang menjadi kewajiban mereka. Kemudian terhadap musuh yang selalu mengancam kalian, hendaklah kalian memohonkan kemenangan dengan tetap mentaati segala perjanjian dengan mereka”
SURAT KHALIFAH UNTUK PARA PETUGAS PAJAK “Amma ba‟du. Allah telah menciptakan manusia
atas dasar kebenaran dan yang akan diterima hanyalah yang benar. Maka ambillah kebenaran itu dan dengan itu berikanlah juga kebenaran. Amanat adalah tetap amanat. Berpegang teguhlah pada amanat itu, dan janganlah kalian menjadi orang yang pertama melanggarnya, karena apa yang kalian lakukan itu akan dicontoh oleh orang-orang sesudah kalian. Tepatilah perjanjian, sekali lagi tepatilah. Janganlah merugikan anak yatim dan pihak yang sudah dalam perjanjian. Allah
menjadi musuh mereka yang melakukan
SURAT KHALIFAH UNTUK PARA PANGLIMA PERANG “Amma ba‟du. Kamu adalah pegawai dan perisai
Muslimin. Umar sudah membuat ketentuan bagi kalian yang sudah sama-sama kita ketahui, bahkan oleh semua orang. Kami tidak mendengar ada yang mengatakan kalian pernah mengubah-ngubah dan mengganti-ganti sesuatu, sebelum Allah mengubah dan mengganti dengan yang lain. Perhatikanlah bagaimana keadaan kalian. Saya akan memperhatikan apa yang sudah diwajibkan Allah kepada saya untuk diperhatikan dan dikerjakan”
SIFAT DAN PRIBADI UTSMAN
LEMBUT. Keunikan Utsman terletak pada
kelembutan dan sifat pemalunya. Beliau adalah sahabat yang sangat lembut dan pemalu.
DERMAWAN. Utsman pernah menyumbang 950
ekor unta dan 59 ekor kuda serta 1000 dinar dalam perang Tabuk.
PENYABAR. Beliau menghadapi cobaan dan
BEBERAPA IJTIHAD UTSMAN
Penyeragaman Bacaan Al Quran
Memperluas Masjid Nabawi di Madinah
dan Masjidil Haram di Makkah.
Menentukan Adzan awal menjelang shalat
jum
‟
at.
PENYERAGAMAN BACAAN AL QURAN
Latar belakang : Atas usul Huzaifah bin Yamanketika melihat pasukan muslim yang sedang berperang di Azerbaijan dan Armenia berselisih pendapat tentang bacaan alqur‟an.
Team Leader : Zaid bin Tsabit.
Anggota : Abdullah bin Zubair, Said bin As al
Umami, Abdurrahman bin Haris, dan Hisyam al Makhzumi
Tugas : Menyeragamkan bacaan Alquran menjadi
satu dialek yaitu Quraisy, menyalinnya untuk dikirimkan ke Mekah, Madinah, Bashrah, Kufah dan Syiria serta satu disimpan di Utsman dan Membakar semua Alquran yang ditulis dalam selain dialek Quraisy.
PERLUASAN WILAYAH
Memadamkan pemberontakan di Khurasan,
Azerbaijan, Armenia dan Iskandariah.
Melanjutkan perluasan Islam masa Umar
terutama ke daerah jajahan Rumawi.
Panglima Perang : Amr bin Ash, Abdullah ibn Abi
Sarah, Abdullah bin Qais, Muawiyah ibn Abi Sufyan, Walid bin Uqbah
WILAYAH ISLAM MASA UTSMAN
Sebelah Utara
: Armenia, Azerbaizan,
dan Turkistan
Sebelah Selatan : Yaman
Sebelah Timur
: Seluruh Asia Tengah
FITNAH TERHADAP UTSMAN
Kekhilafah Utsman sebagai masa transisi.
Nepotisme.
Korupsi karena membagikan harta negara
kepada keluarganya.
Menyingkirkan
sahabat
nabi
yang
TERBUNUHNYA KHALIFAH UTSMAN
Ketidakpuasan penduduk atas kebijakan khalifah
atas Amir mereka terutama wilayah Kufah, Bashrah, dan Mesir.
Propaganda Abdullah bin Saba.
Kedatangan pendudukan Mesir, Kufah dan
Bashrah ke Madinah.
Surat Misterius
Pengepungan Rumah Khalifah.
Khalifah wafat pada hari Jumat 18 Dzulhijjah 35
REFERENSI
Al Maududi, Abul A'la, Khilafah dan Kerajaan, Bandung: Karisma, 2007.
Al-„Usairy, Ahmad. Sejarah Islam. Jakarta: Akbar Media Eka Sarana,
2003.
Anonimous, A Concise History Of Islam (Sejarah Ringkas Islam). Jakarta
Djambaran, 1994.
Anwar, Hamdani, Masa Alkhulafâ Ar Râsyidân, dalam Ensiklopedi
Tematis Dunia Islam Jilid 2 (Khilafah), Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, t.t.
Armstrong, Karen, Sejarah Islam Singkat, Yogyakarta: Elbanin Media,
2008.
Fathi Sayyid, Majdi. Mari Mengenal Khulafaurasyidin. Jakarta : Gema
Insani Press, 2003.
Haekal, Muhammad Husein, Usman bin Affan, Jakarta: Lintera
Antarnusa, 2003.
Ja‟farian, Rasul. Sejarah Islam Sejak Wafat Nabi SAW hingga runtuhnya
Dinasti Bani Umayah. Jakarta: Lentera, 2004.
Karim, M. Abdul, Sejarah Pemikiran dan Peradaban, Yogyakarta: Pustaka
Book Publisher, 2007.
Al Qadhi Abu Ya‟la, Tragedi Terbunuhnya Utsman bin Affan. Pustaka
REFERENSI
Mubarok, Jaih, Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Bani
Quraisy, 2004.
Rashad Shamsuddin, Mohd. Khulafa‟Rasyidun & Daulah
Islamiyah. Kuala Lumpur: Al-Hidayah Publishers, 2003.
Shaban, M.A., Sejarah Islam. Jakarta: Citra Niaga Rajawali, 1993. Sucipto, Hery. Ensiklopedi Tokoh Islam Dari Abu Bakr hingga
Nasr dan Qardhawi. Jakarta Selatan: Hikmah, 2003.
Suyuti, jalal al Din, Tharikh al Khulafa. Jakarta: Pustaka
al-Kautsar, 2003.
Syalabi, A. Sejarah dan Kebudayaan Islam 1. Jakarta: Pustaka al
Husna Baru, 2003.
Yatim, Badri, Dari Mekah ke Madinah, dalam Ensiklopedi Tematis
Dunia Islam Jilid 2 (Khilafah), Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, t.t.
---, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Rajawali Press,
2000.
M.M. Al-A‟zami, The History of The Qur‟anic Text, Jakarta : GIP,