• Tidak ada hasil yang ditemukan

kapita selekta sma ( matriks) terbaru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "kapita selekta sma ( matriks) terbaru"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

OLEH :

SUCI PUSPORINI (09320014)

RISKY NOORWIYADI (09320020)

MATKOM 3-A

KAPITA SELEKTA SMA

(2)

Sub Bahasan

Definsi Matriks

→ Macam – macam Matriks

→ Operasi Matriks

(3)

MATRIKS

merupakan susunan bilangan-bilangan yang

berbentuk siku-empat terdiri dari baris dan

kolom dengan diapit oleh sepasang kurung

siku.

(4)

Macam – Macam Matriks

Berdasarkan ordonya terdapat 5 jenis

matriks

Berdasarkan elemen-elemen penyusunnya

terdapat 9 jenis matriks

Bac

k

g

o

(5)

Berdasar Ordonya

Matriks Persegi

Matriks Baris

Matriks Kolom

Matriks Tegak

Matriks Datar

(6)

a) Matriks persegi

matriks yang berordo nxn atau banyaknya

baris sama dengan banyaknya kolom.

b) Matriks Baris

matriks yang berordo 1xn atau hanya

memiliki satu baris.

c) Matriks Kolom

matriks yang hanya memiliki satu kolom.

d) Matriks Tegak

matriks yang berordo mxn dengan m>n.

e) Matriks Datar

matriks yang berordo mxn dengan m<n

bac

(7)

Berdasar elemen penyusunnya

Matriks Nol

Matriks Diagonal

Matriks Skalar

Matriks Simetri

Matriks Simetri Miring

Matriks Identitas (satuan)

Matriks Segitiga Atas

Matriks Segitiga Bawah

Matriks Transpose

(8)

Matriks Nol

matriks yang semua elemen penyusunnya adalah nol dan dinotasikan sebagai O.

Matriks Diagonal

matriks persegi yang semua elemen diatas dan dibawah diagonal utamanya adalah nol.

Matriks Skalar

matriks diagonal yang semua elemen pada diagonalnya sama dan elemen-elemen selain diagonal utama adalah 0.

Matriks Simetri

matriks dimana susunan elemen-elemen antara matriks dengan transposenya sama. C=CT; maka C adalah matriks simetris

Matriks Simetri Miring

Matriks simetri yang elemen-elemennya selain elemen diagonal saling berlawanan

Matriks Identitas (satuan)

matriks diagonal yang semua elemen pada diagonal utamanya adalah satu dan elemen yang lain adalah nol dan dinotasikan sebagai I.

Matriks Segitiga Atas

dikatakan segitiga atas jika aij = 0 untuk i>j dengan kata lain matriks persegi yang elemen-elemen di bawah diagonal utamanya adalah nol.

Matriks Segitiga Bawah

dikatakan segitiga bawah jika aij = 0 untuk i<j dengan kata lain matriks persegi yang elemen-elemen di atas diagonal utamanya adalah nol.

Matriks Transpose

matriks yang diperoleh dari memindahkan elemen-elemen baris menjadi elemen pada kolom atau sebaliknya

(9)

Operasi Matriks

Operasi kesamaan

Penjumlahan dan Pengurangan dua

Matriks

Perkalian matriks dengan skalar

Perkalian Dua Matriks

back

g

o

g

o

g

o

(10)

Operasi Kesamaan

dua buah matriks atau lebih dikatakan sama

jika dan hanya jika mempunyai ordo sama

dan elemen-elemen yang seletak juga sama

contoh :

A = B = C =

A = B, B ≠ C, A ≠ C

(11)

Penjumlahan dan Pengurangan Dua

Matriks

Penjumlahan

Suatu dapat dijumlahkan apabila kedua

matriks memiliki ordo yang sama.

contoh :

A= B= , maka A + B = +

= = C

elemen-elemen C diperoleh dari

penjumlahan elemen-elemen A dan B yang

seletak, yaitu cij = aij +bij

(12)

Pengurangan

Pengurangan matriks, jika A – B = C, maka

elemen-elemen C diperoleh dari pengurangan

elemen-elemen A dan B yang seletak, yaitu cij

= aij-bij atau pengurangan dua matriks dapat

dipandang sebagai penjumlahan matriks yaitu

A + (-B)

contoh :

A = B = , maka A – B =

=

(13)

Perkalian Matriks dengan Skalar

Perkalian sebuah matriks dengan skalar,

maka setiap unsur matriks tersebut

terkalikan dengan skalar

Contoh :

A = , maka 2A = 2

=

(14)

Perkalian Dua Matriks

Dua buah matriks atau lebih (misal matriks AB)

dapat dikalikan jika dan hanya jika jumlah

kolom pada matriks A sama dengan jumlah

baris pada matriks B

A

B

AB

mxn

nxr

= mxr

Contoh:

A = B = , A

3x3

B

3x1

=

=

(15)

Determinan, Adjoin dan Invers Matriks

Determinan.

Adjoin matriks

Invers Matriks

(16)

Determinan

Determinan matriks adalah jumlah semua hasil perkalian

elementer yang bertanda dari Matriks A dan dinyatakan

dengan det(A) atau |A| (Howard Anton, 1991 : hal 67). Yang

dimaksud dengan perkalian dengan elemen bertanda adalah

perkalian elemen matriks dengan tanda +1 atau -1.

Untuk mengetahui tanda +1 atau -1 dalam menentukan

determinan suatu matriks yaitu dengan menggunakan

permutasi sesuai besar peringkat matriks tersebut dan ada

atau tidaknya invers pada kolom.

Invers terjadi pada suatu permutasi jika terdapat bilangan

(17)

Contoh :

Matriks ordo 2x2 maka permutasi dari

bilangan bulat 1 dan 2 diambil bersamaan

adalah 2!=2 yaitu 1 2 dan 2 1(untuk kolom)

sedangkan baris selalu berurutan.

Maka determinan dari matriks ordo 2x2 adalah

+1(a

11

.a

22

)-1(a

12

.a

21

) = a

11

.a

22

– a

12

.a

21
(18)

Determinan untuk 3x3 dapat dicari dengan

cara :

1. Metode Sarrus

(19)

1

. Metode Sarrus.

Misal matriks A =

- - - + + +

Maka |A| = aei + bfg + cdh – ceg – afh – bdi.

Cara ini hanya berlaku pada matriks berordo 3x3.

2. Metode minor dan kofaktor.

Minor suatu matriks A dilambangkan dengan M

ij
(20)

Contoh : A=

maka :

M11 = =

M12 = =

M13 = =

(21)

Untuk mencari det(A) dengan metode minor dan kofaktor cukup

mengambil satu ekspansi saja misal ekspansi baris ke-1 atau kolom

ke-1.

Contoh : H =

Untuk mencari |H| dengan metode minor dan kofaktor adalah harus

mencari determinan minornya terlebih dahulu yang diperoleh dari

ekspansi baris ke-1, yaitu det(M

11

), det(M

12

), det(M

13

), maka,

|M

11

| = (2x2)-(1x0) = 4

|M

12

| = (0x2)-(1x2) = -2

|M

13

| = (0x0)-(2x2) = -4

|H| = h

11

α

11

+ h

12

α

12

+ h

13

α

13

= h

11

.(-1)

1+1

|M

11

| + h

12

.(-1)

1+2

|M

12

| + h

13

.(-1)

1+3

|M

13

|

(22)

Adjoin Matriks

Adjoin Matriks adalah transpose dari kofaktor-kofaktor matriks

tersebut, dilambangkan dengan adj A = (α

ij

)

T

Contoh :

H = kita telah mengetahui sebelumnya α

11

= 4, α

12

= 2, α

13

= -4,

α

21

= (-1)

2+1

-4, α

22

= (-1)

2+2

0

α

23

= (-1)

2+3

, α

31

= (-1)

3+1

= 0

α

32

= (-1)

3+2

-1, α

33

= (-1)

3+3

= 2

(23)

Invers Matriks

Jika A dan B matriks persegi nxn sedemikian

hingga AB=BA=I, B disebut invers A (B=A

-1

)

dan A disebut invers B (A=B

-1

) sehingga

berlaku A A

-1

= A

-1

A=I, I adalah identitas.

Invers matriks A dirumuskan A

-1

= .Adj(A)

Contoh : matriks H=

Kita ketahui sebelumnya |H| = 4, dan Adj(H)=

Maka H

-1= . =

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan dan kesuksesan informasi antara lain sumber daya manusia yang terlibat, teknik perancangan yang baik, komplesitas

“ Apakah terdapat perbedaan Intercultural Sensitivity siswa pada sekolah yang homogen (monokultural) dengan sekolah yang heterogen (multikultural) di.

Uji disolusi invitro dilakukan untuk mengetahui profil disolusi zat aktif dari sediaan tablet sustained release natrium diklofenak yang dibuat dengan metode

Evaluasi tablet vitamin C sebelum penyimpanan pada puskesmas Kampung Bali, Alianyang dan Pal Tiga menunjukkan tablet vitamin C tidak memiliki kualitas yang baik

Pada penelitian ini pola asuh orang tua yang baik dalam mendidik dan memberikan pola asuh yang baik terhadap anak atau remaja ditujukan pada item soal yang menunjukkan

Berdasarkan uraian diatas membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang efektivitas ekstrak etanol daun randu (Ceiba pentandra Gaertn.)

Setelah melihat sistem kerja di lapangan menunjukkan bahwa, untuk mengejar omset perusahaan dan memuaskan konsumen, karyawan sering kerja lembur 3 s.d 4 jam sehari tanpa

Hukuman nasihat ini didasarkan pada firman Allah dalam surat al- Nisa&gt;’ ayat 34, yang artinya sebagai berikut: ‚...Wanita-wanita yang kamu khwatirkan nusyuznya maka