PERPU$T
/a\l[(
IVAI
il
UNIKOM
UhIIVERSITAS
KOMPUTER
INDOI\TESIAJl.
Ilipati
[Jkur
No. 114Lt &
Bandung 40132 Telp. 022-2533825ext
112 Fax.A224*3754
ST]RAT
KETERANGAN
PEI\"YERAHAN
ITAK
EKSKTUSIF
Bahwa yang bertandatangan dibawah ini, penulis dan pihak bersedia :
"Bahwa hasil penelitian dapat dionlinekan sesuai dengan kepentingan riset dan pendidikan".
perusahaan tempat penelitian,
peraturan yang berlaku, untuk
Bandung September2012
-\NW6'
172
CURRICULUM VITAE
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Paramitha Wienanda YP
Nama Penggilan : Mitha
Tempat Lahir : Jakarta
Tanggal Lahir : 2 Mei 1990
Usia : 22 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Pernikahan : Belum Kawin
Status Saudara : Anak Kedua dari tiga bersaudara
Nama Orangtua : Ayah : IGN. Yogi Suwara
Ibu : Esti Wiendrati
Kewarganegaraan : Indonesia
173
Hobi : Olah raga, futsal, Badminton, Musik
Alamat : Cijerah 1 blok.02/31 RT.002/005
Bandung 40213
Telp : 0856 246 667 89
Email : paramitha_wyp@yahoo.com
PENDIDIKAN FORMAL
2008 – Sekarang UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2005 – 2008 Sekolah Menengah Atas.
SMA Negeri 6 Cimahi
2002 – 2005 Sekolah Lanjut Tingkat Pertama.
SLTP Negeri 4 Cimahi
1996 – 2002 Sekolah Dasar.
SDK Imannuel, Jakarta
174
PENGALAMAN ORGANISASI
SDN Pramuka Anggota
SLTP PKS (Patroli Keamanan Sekolah) Anggota
SMA Futsal Ketua Futsal Putri
Universitas Komputer Indonesia
Himpunan Mahasiswa (HIMA)
UKM Futsal Putri
Divisi Olah Raga
Anggota
PELATIHAN
1. Kuliah Umum Pelatihan Melejitkan Potensidan Pengembangan Diri “Personal
Development and Self Empowerment” UNIKOM Bandung.
2. Mentoring Agama Islam, UNIKOM Bandung.
3. Kunjungan Media Massa (RCTI)
4. Kuliah Umum “Kebudayaan Film dan Sensor Film” (IlustrasiTentangPerfilman), UNIKOM Bandung.
5. Leadership “Journey of Leadership”, Unikom Bandung
6. Workshop “Broadcasting Annoucher& Master Of Ceremony” With NumberOne Broadcasting School, UnikomBandung
7. Shutter : Sarasehan Fotografi Bersama Yusuf Ahmad, GRHA KOMPAS GRAMEDIA
175
9. Praktek Kerja Lapangan Siaran Radio Pemerintah Kota Bandung Sonata 88.1 FM & 1224
AM, Taman Pramuka
10.Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2011-2012, Gedung Sasana Budaya
Ganesha Bandung
11.Kegiatan Wisuda Pascasarjana (S2), Sarjana (S1) dan Diploma (D3)Tahun Akdemik
2010-211, Gedung Sasana BudayaGanesha Bandung
KEAHLIAN
Komputer Terbias dengan beberapa program komputer seperti MS. Word, MS
Power Point, MS. Publisher, Adobe Photoshop
Demikian, segala yang tertulis di atas adalah yang sebenar-benarnya dan
selengkap-lengkapnya.
Bandung, Agustus 2012
STRATEGI KOMUNIKASI UNIT MERDEKA BOGA PUTRA PT. TIRTA
RATNA BANDUNG MELALUI PROGRAM PELAYANAN
KESEJAHTERAAN KARYAWAN (TRI DHARMA MITRA)
DALAM MENINGKATKAN KINERJA
KARYAWANNYA
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2012
Makro
Mikro
TUJUAN
RENCANA
KEGIATAN
PESAN
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan
manajemen untuk mencapai suatu tujuan. (Effendy, 2009:29)
Rencana adalah suatu
konsep untuk menentukan
tindakan dimasa depan
dengan serangkaian pilihan
TEORI
Pesan adalah suatu amanat
atau perintah yang
disapaikan dari
komunikator kepada
komunikan
Media adalah saluran
penyampaian yang
digunakan
Kegiatan adalah
serangkaian aktivitas untuk
mencapai tujuan yang
direncanakan
Tujuan adalah arah yang
STUDI
PUSTAKA
STUDI
LAPANGAN
Referensi
Buku
Internet
Searching
Observasi
Non partisipan
Purposive Sampling
Informan
Ketua dan Pelaksana
Program Tri Dharma
Mitra 2 Orang
Key Informan Anggota
Program Tri Dharma
•
Secara garis besar tujuannya untuk mengurusi masalah
mengenaikesejahteraan karyawan, memenuhi kebutuhan
fisiologi, pendidikan, kesehatan menjamin karyawan
pada saat bekerja dilingkungan perusahaan, membuat
karyawan nyaman, aman dan tenang sehingga karyawan
dapat produktif dalam bekerja
TUJUAN
•
Terdiri dari faktor yang melatar belakangi proses
perencanaan unit MBP yaitu dikarenakan kondisi
karyawan yang khususnya sudah mempunyai keluarga
terbentur dengan kebutuhan hidup.
•
Perencaan terdiri dari jangka panjang dan jangka pendek
dengan kebutuhan karyawan yang dinamis membuat Unit
MBP membentuk program Tri Dharma Mitra
RENCANA
•
Dalam rangka menghadapi pandangan bebas dari publik
internalnya, perusahaan mengadakan kegiatan berupa
simpan pinjam, tabungan hari tua, dan jamsostekguna
menjalin hubungan kepegawaian antara antasan dengan
bawahan maupun sesama karyawan
•
Pesan yang disampaikan
pimpinan/pengurus kepada karyawan
bersifat informatif dimana pesan
berbunyi
͞
karyawan untuk lebih
memperbesar simpananya daripada
pinjamannya, khusunya simpanan
sukarela
͟
PESAN
•
Berbeda dengan lainnya, media yang
digunakan dalam program Tri Dharma
Mitra berupa surat keputusan dan surat
edara. Penggunaan media non
komersial dirasa cukup efektif ini
bersifat legal, dipercaya dan
dipertanggung jawabkan
TUJUAN
RENCANA
KEGIATAN
membuat karyawan merasa tenang, nyaman, aman pada saat
melaksanakan pekerjaannya, apabila terjadi sesuatu selama bekerja
pikiran karyawan tidak terganggu oleh masalah pemenuhan
kebutuhan karena sudah ditangani oleh perusahaan, sehingga
karyawan dapat bekerja lebih fokus, produktif dan meningkatnya
kinerja karyawan.
dalam jangka pendeknya perusahaan melayani serta memenuhi
kebutuhan karyawan apabila dalam kondisi terdesak, dan jangka
panjangnya adalaha memberikan balas jasa atas pengabdian
karyawan
memberikan kesejahteraan baik dalam bidang ekonomi,
pendidikan, dan kesehatan serta menjamin akan kebutuhan hidup
karyawan melaui simpan pinjam, tabungan hari tua dan
Pesan
Media
Strategi
Komunikasi
bersifat informatif yaitu pemrosesan pesan dari pimpinan
kepada karyawan sudah disampaikan lebih baik dan tepat pada
waktunya, perihal karyawan dapat menyeimbangkan antara
pengajuan simpanan dan pinjamannya.
media komunikasi internal surat yaitu surat keputusan dan
surat edaran dirasa sudah cukup efektif dalam penyampaian
pesan kepada karyawan
PT. Tirta Ratna tetap meningkatkan
pelayanan kesejahteraan karyawan pada
public internalnya dengan lebih
menyempurnakan serta mengembangkan
kegiatan dalam program
Tidak ada seorangpun yang bisa
memberikan motivasi yang lebih baik,
selain diri kita sendiri.
STRATEGI KOMUNIKASI UNIT MERDEKA BOGA PUTRA PT. TIRTA
RATNA BANDUNG MELALUI PROGRAM PELAYANAN
KESEJAHTERAAN KARYAWAN (TRI DHARMA MITRA)
DALAM MENINGKATKAN KINERJA
KARYAWANNYA
SKRIPSI
Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana (S1) Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Humas
Oleh :
Paramitha Wienanda YP
Nim 41808028
PRODI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
xi
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN ... ii
LEMBAR PERSEMBAHAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ...vi
DAFTAR ISI... xi
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB IPENDAHULUAN ... 1
1.1 LatarBelakangMasalah ... 1
1.2 RumusanMasalah ... 10
1.3 MaksuddanTujuanPenelitian ... 11
1.3.1 MaksudPeneliti ... 11
1.3.2 TujuanPenelitian ... 11
1.4 KegunaanPenelitian... 12
1.4.1 KegunaanTeoritis ... 12
xii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 14
2.1 Tinjauan Pustaka ... 14
2.1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ... 14
2.1.2 Tinjauan Komunikasi ... 15
2.1.2.1 Hakikat dan Definisi Komunikasi ... 15
2.1.2.2 Komponen-Komponen Komunikasi ... 17
2.1.2.3 Tujuan Komunikasi ... 18
2.1.2.4 Hambatan Komunikasi ... 18
2.1.2.5 Fungsi Komunikasi ... 20
2.1.2.6 Konteks Komunikasi ... 20
2.1.3 Tinjauan Komunikasi Organisasi ... 21
2.1.3.1 Pengertian Organisasi ... 21
2.1.3.2 Pengertian Komunikasi Organisasi ... 23
2.1.4 Tinjauan Strategi ... 24
2.1.4.1 Pengertian Strategi ... 24
2.1.4.2 Strategi Komunikasi ... 26
2.1.4.3 Fungsi Strategi ... 27
2.1.5 TinjauanKinerjaKaryawan ... 28
2.1.5.1 Definisi Kinerja Karyawan ... 28
2.1.5.2 Jenis-jenis Kinerja ... 29
2.1.5.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi dan
kinerjanya ... 30
xiii
2.1.6.1 Pengertian Karyawan ... 30
2.1.6.2 Asas-asas Komunikasi Karyawan... 31
2.1.7 Tinjauan Program Pelayanan Kesejahteraan ... 32
2.1.7.1 Pengertian Program Kesejahteraan ... 32
2.1.7.2 Tujuan-Tujuan Pemberian Program Kesejahteraan
Karyawan ... 32
2.1.7.3 Bentuk Program Pelayanan Karyawan ... 34
2.1.7.4 Penyebab Berkembangnya Program Kesejahteraan Karyawan ... 35
2.1.7.5 Manfaat diselenggarakan Program Kesejahteraan Karyawan ... 36
2.1.7.6 Pinsip-Prinsip Program Pelayanan Karyawan ... 37
2.2 Kerangka Pemikiran ... 38
2.2.1 Kerangka Teoritis... 38
2.2.2 KerangkaKonseptual ... 39
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 42
3.1 Objek Penelitian ... 42
3.1.1 Sejarah Singkat PT. Tirta Ratna Bandung ... 42
3.1.2 Visi dan Misi Unit Merdeka Boga Putra ... 44
3.1.2.1 Visi Unit Merdeka Boga Putra ... 44
3.1.2.2 Misi Unit Merdeka Boga Putra ... 43
3.1.3 Struktur Organisasi Unit Merdeka Boga Putra ... 44
3.1.4 Deskripsi Jabatan ... 46
3.1.5 Aspek-Aspek Kegiatan ... 49
xiv
3.2 Metode Penelitian ... 51
3.2.1 Desain Penelitian ... 51
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ... 52
3.2.2.1 Studi Pustaka ... 52
3.2.2.2 Studi Lapangan ... 56
3.2.3 Teknik Penentuan Informan ... 58
3.2.3.1 Informan Peneliti ... 58
3.2.3.2 Informan Kunci ... 60
3.2.4 Teknik Analisa Data ... 61
3.2.5 Uji Keabsahan Data ... 63
3.2.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 65
3.2.6.1 Lokasi Penelitian ... 65
3.2.6.2 Waktu Penelitian ... 65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68
4.1 Deskripsi Identitas Informan dan Informan Kunci Penelitian ... 74
4.2 Analisa Deskriptif Hasil Penelitian ... 79
4.2.1 Deskripsi Tujuan Program Pelayanan Kesejahteraan Karyawan (Tri
Dharma Mitra) ... 80
4.2.2 Deskripsi Rencana Program Pelayanan Kesejahteraan Karyawan
(Tri Dharma Mitra) ... 84
4.2.3 Deskripsi Kegiatan Program Pelayanan Kesejahteraan Karyawan
xv
4.2.4 Deskripsi Pesan Program Pelayanan Kesejahteraan Karyawan
(Tri Dharma Mitra) ... 90
4.2.5 Deskripsi Media Program Pelayanan Kesejahteraan Karyawan
(Tri Dharma Mitra) ... 91
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 93
5.1 PENUTUP ... 106
5.1 Kesimpulan ... 106
5.2 Saran ... 108
DAFTAR PUSTAKA ... 109
LAMPIRAN ... 111
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Informan Penelitian... 59
Tabel 3.2 Informan Kunci ... 60
Tabel 3.3 Waktu Penelitian 2012 ... 66
Tabel 4.1 Jadwal Wawancara Informan Penelitian... 73
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Harold Laswell ... 27
Gambar 2.2 Alur Pemikiran ... 41
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Unit Toko Merdeka Boga Putra ... 45
Gambar 3.2 Komponen DalamAnalisis Data (Interactive Model) ... 62
Gambar 4.1 Informan Penelitian M. Supli Effendi ... 74
Gambar 4.2 Informan Penelitian Ani Saidaningsih SE ... 76
Gambar 4.3 Key Informan Ir. Deni Komara ... 77
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Penugasan Pembimbing ... 112
Lampiran 2 Berita Acara Bimbingan ... 113
Lampiran 3 Surat Rekomendasi Pembimbing ... 114
Lampiran 4 Revisi Seminar Usulan Penelitian ... 115
Lampiran 5 Surat Research ... 116
Lampiran 6 Surat Informan ... 117
Lampiran 7 Surat Pengantar Wawancara ... 118
Lampiran8 Lembar Identitas Informan ... 119
Lampiran 9 Lembar Pedoman Wawancara Informan ... 122
Lampiran 10 Lembar Identitas Key Informan ... 127
Lampiran 11Pedoman Wawancara Key Informan ... 130
Lampiran 12 Hasil Wawancara ... 134
Lampiran 13 Lembar Formulir Keanggotaan ... 152
Lampiran 14 Surat Edaran Pengajuan Pinjaman ... 154
Lampiran 15 Surat Keputusan Ketentuan Asuransi dengan Pihak Jamsostek ... 155
Lampiran 16 Organisasi BKTDM dan SK Perbaharuannya ... 156
Lampiran 17 Surat Keputusan Penurunan Suku Bunga ... 160
Lampiran 18 Surat Keputusan Ketentuan Simpan Pinjam ... 166
Lampiran 19 Dokumentasi Wawancara ... 170
109
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Effendy, Onong Uchjana. 2006. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hafied, Cangara 2003. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Mulyana, Deddy. 2006. Komunikasi Organisasi, Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ruslan, Rosady. 2010. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta: Remaja Rosda Karya.
Sarwono, Jonathan 2010. Pintar Menulis Karangan Ilmiah (Kunci sukses dalam menulis ilmiah). Yogyakarta: Andi Offset.
Sirait, Justin T. 2006. Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan SDM dalam Organisasi. Jakarta: Grasindo.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja. Jakarta: Grafindo.
110
Internet :
http: kampuskomunikasi.blogspot.com/2008/06/strategi-komunikasi.html,
(diakses pada tanggal 2 maret 2012)
http: kamusbesar.com, (diakses pada tanggal. 14 Maret 2012)
http:repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18215/4/Chapter%20II.pdf,
(diakses pada tanggal 2 maret 2012)
http://hendar7.tripod.com/Jamsostek.htm (diakses pada tanggal. 30
Agustus 2012)
http://www.sjdih.depkeu.go.id/fullText/1993/14TAHUN1993PP.htm
(diakses pada tanggal. 30 Agustus 2012)
Sumber Lain :.
Dokumen Perusahaan PT. Tirta Ratna Bandung. 2012
Indra Saputra, Strategi Komunikasi Bagian Pemasaran PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung Melalui Promosi Tiket Dalam Menarik Pelanggannya. Unikom. 2012
Siska Malisa Nasution, Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan. Universitas Sumatera Utara Medan, 2009
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Sang
Maha Agung dan Maha Tinggi, Allah SWT. Karena atas Rahmat, Hidayah,
dan Karunia-Nya, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan usulan penelitian ini
denga njudul “Strategi Komunikasi Unit Merdeka Boga Putra PT. Tirta
Ratna Bandung Melalui Program Pelayanan Kesejahteraan Karyawan
(Tri Dharma Mitra) Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawannya”.
Adapun penulisan usulan penelitian tidak terlepas dari bantuan dan
dorongan dari beberapa pihak. Terutama Untuk Ayah dan Bunda, terimakasih
atas limpahan kasih sayang dan cinta yang tulus, do’a, materi, dorongan
mengeja rcita-cita, semangat, pengorbanan yang tak ternilai harganya dan
bimbingan hidup dan kepada kakak dan adikku yang saya sayangi.
Dalam menyusun penelitian ini, adanya hambatan dan kesulitan yang
dialami. Namun berkat kerja keras peneliti dengan bantuan dari semua pihak,
padaakhirnya peneliti dapat menyelesaikan dengan semaksimal mungkin.
Saran dan kritik yang membangun peneliti harapkan dan juga dapat
vii
Penyusunan penelitian ini tidak dapat terlaksana tanpa dukungan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti ingin mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Yang Terhormat Bapak Prof. Dr Samugyo Ibnu Redjo, Drs,. M.A Selaku
Dekan FISIP Universitas Komputer Indonesia Bandung yang telah
memberikan pengesahan pada penelitian kepada peneliti.
2. Yang Terhormat Bapak Drs. Manap Solihat, M.Si Selaku Ketua Program
Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia Bandung yang
telah memberikan ilmunya serta masukan didalam perkuliahan kepada
peneliti.
3. Yang Terhormat Ibu Melly Maulin P, S.Sos.,M.Si. Selaku Sekretaris
Program Studi Ilmu Komunikasi serta merangkap sebagai dosen pembimbing
yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta banyak nasehat kepada
peneliti.
4. Yang Terhormat Ibu Rismawaty S.Sos., M.Si Selaku Dosen Wali bagi
peneliti yang telah banyak memberikan ilmu serta memberikan saran dan
masukan kepada peneliti didalam perkuliahan.
5. Yang Terhormat Ibu Desayu Eka Surya S.Sos., M.Si Selaku dosen
Pembina kemahasiswaan yang telah memberikan masukan baik didalam
viii
6. Yang Terhormat Bapak dan Ibu Dosen Prodi Ilmu Komunikasi pada
khususnya, Bapak Yadi Supriadi S.Sos., M.Phil., Bapak Adiyana Slamet.,
S.IP., M.Si, Bapak Ari Prasetio., M.Si, Bapak Olih Solihin, S.Sos., M.I.Kom,
Bapak Inggar Prayoga., S.I.Kom, Bapak Sangra Juliano., S.I.Kom, Ibu Tine
Agustin Wulandari., S.I.Kom, selaku Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi
FISIP Universitas Komputer Indonesia.
7. Ibu Astri Ikawati, Amd.Kom dan Ibu Rr Intan Fajarini, S.I.Kom Selaku
Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer
Indonesia Bandung.
8. Bapak Ir. H.M Supli Efendi Selaku Komisaris Utama PT.Tirta Ratna Bandung
serta informan penelitian terimakasih atas masukan dan nasehatnya.
9. Bapak Ir. H Bambang Purwanto Selaku Direktur Utama PT. Tirta Ratna
Bandung atas ijin yang diberikan peneliti untuk melakukan penelitian
10.Ibu Hj. Helly Mediarti Selaku Manager Unit Merdeka Boga Putra PT.Tirta
Ratna Bandung terima kasih atas perhatiannya.
11.Bapak Ir. Deni Komara Selaku Pembimbing Perusahaan PT. Tirta Ratna
Bandung serta informan penelitian terima kasih atas masukan dan nasehatnya
12.Ibu Ani Saidaningsih Selaku Pembimbing Unit Merdeka Boga Putra PT. Tirta
Ratna Bandung dalam program pelayanan kesejahteraan karyawan (Tri
Dharma Mitra) serta informan penelitian terima kasih atas masukan dan
ix
13.Bapak Pakih Syam, telah menjadi informan penelitian terima kasih atas
masukan dan informasinya.
14.Seluruh Staf Karyawan Unit Merdeka Boga Putra PT. Tirta Ratna Bandung
terima kasih atasdoa, dorongan serta masukan selama saya melakukan
penelitian.
15.Untuk keluarga dan saudara-saudara saya baik keluarga di Bandung, Jakarta,
serta Bali terimakasih atas dukungan moril, materil dan doanya selama ini.
16.Buat Sahabatku, Citra Mustikawati dan Ghea Nabella P, terima kasih atas
kebersaamaannya melakukan dan mengurus selama kegiatan perkuliahan,
memberi semangat dan dorongan juga pertemanan serta perhatian yang tulus.
17.Teman saya, Wenny, Anie, Tiwi, Paps, Indra, Ibay, Pandu, Icha, Reza, Rio,
Imam, Ntrie terima kasih atas perhatiannya, canda tawa dan kebersamaan,
serta bantuan yang diberikan.
18.Dony Firmansyah yang begitu setia mengantar saya mengurusi segala urusan
skripsi mengumpulkan data, menemui narasumber, dan serta memberi
semangat.
19.Teman-teman IK Humas 1, IK Humas 2, IK Humas 3 dan IK Jurnal lainnya
yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-persatu, semoga persahabatan dan
x
Akhir kata, peneliti mengharapkan semoga amal kebaikan yang telah
diberikan oleh semua pihak yang terlibat dalam penulisan skripsi ini, di terima
olehAllah SWT. Untuk kesempurnaan penelitian ini, peneliti mengharapkan
koreksi dan saran, sehingga dimasa yang akan datang dapat menjadi bahan
yang lebih menarik dan lebih bermanfaat, Amiiin…
Wassalamu’alaikumWr. Wb.
Bandung, Agustus 2012
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Strategi dalam sebuah perusahaan sangat diperlukan untuk
memenuhi tahap-tahap yang akan dilakukan PT.Tirta Ratna Bandung yang
lebih terarah demi mencapai hasil yang diinginkan oleh
perusahaan.Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang secara efektif
dan efisien mengkombinasikan sumber-sumber dayanya guna menerapkan
strategi komunikasi perusahaan. Sumber daya dalam hal ini merupakan
pusat atau sasaran strateginya adalah para karyawan, dimana keberhasilan
suatu perusahaan dalam merencanakan dan melaksanakan strategi
ditunjang oleh kinerja dari karyawan itu sendiri.
Strategi komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy. “Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukan bagaimana oprasionalnya secara teknis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung dari situasidan kondisi.” (Effendy, 2003:300)
Kata strategi sendiri mempunyai pengertian yang terkait dengan
hal-hal seperti kemenangan, kehidupan atau daya juang. Artinya,
menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan mampu atau tidaknya
perusahaan mengahadapi permasalahan yang muncul dari dalam maupun
2
akan terus berkembang atau maju, namun sebaliknya perusahaan akan
merosot mengalami kerugian seketika.
Strategi komunikasi sering dilakukan perusahaan dalam mencapai
tahapanpenyampaian pesan melalui kegiatan komunikasi yang dilakukan
oleh sekumpulan orang yang terikat dengan aturan-aturan tegas yang telah
terkoordinir secara sistematis dalam sebuahh wadah (organisasi) secara
struktur guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Perencanaan strategi yang sesuai dengan situasi organisasi yaitu
pada hubungan publik internal (employee relations) yaitu publik yang terdiri dari para pekerja (karyawan) menjadi bagian utama dari unit usaha
perusahaan itu sendiri dimana sangat penting dilakukan, terutama dalam
rangka menghadapi pandangan bebas dari publik internalnya.
Menurut Frank Jefkins dalam buku Public Relations (1992) yang
dikutip oleh Rosady Ruslan dalam buku Manajemen PR dan Media
Komunikasi (2010), bahwa hubungan publik internal sama pentingnya
dengan hubungan masyarakat eksternal, karenakedua bentuk hubungan
tersebut diumpamakan sebagai dua sisi mata uang yang mempunyai arti
saling terkait erat.
Dengan demikian dapat diartikan hubngan kepegawaian (employee relations) tidak hanya dilihat dalam arti sempit, yaitu sama dengan hubungan industrial yang hanya menekankan pada proses produksi dan
3
Perusahaan harus menyadari bahwa manusia pada dasarnya
memiliki berbagai macam kebutuhan yang semakin lama semakin
bertambah, untuk itu perusahaan harus memperhatikan kesejahteraan
karyawannya baik berupa materil maupun inmateril, hal ini akan dapat
meningkatkan kinerja karyawan. Sumber daya manusia sangat penting
artiinya didalam menentukan kelangsungan hidup suatu perusahaan, oleh
karena itu harus selalu diperhatikan agar kelancaran jalannya perusahaan
tetap terpelihara dan semakin meningkat.
Unsur terpenting dari perusahaan adalah manusia atau tenaga kerja.
Tenaga kerja merupakan bagian integral dari suatu perkumpulan
faktor-faktor produksi dan memegang peranan penting dibanding faktor-faktor lainnya.
Mengingat sedemikian pentingnya faktor tenaga kerja, maka perusahaan
harus merekrut karyawan yang berkompeten yaitu mempunyai
kemampuan bekerja dan berorganisasi dengan baik. Disamping itu
perusahaan juga harus memberikan pelayanan kesejahteraan kepada
karyawan agar lebih semangat dalam menjalankan tugas-tugasnya di
perusahaan.
Bagi PT. Tirta Ratna pengembangan sumber daya manusia melalui
pelayanan yang diberikan perusahaan akan memegang peranan penting
sumber daya manusia karena sumber daya manusia merupakan salah satu
unsur strategis perusahaan.Untuk dapat menjalankan strategi dan kegiatan
operasional yang baik, diperlukan suatu mekanisme perusahaan, sehingga
4
efektif dan efisien.Dengan perencanaan strategi yang baik maka
perusahaan akan dapat bertahan lama. Cara ini yang harus dilakukan oleh
PT. Tirta Ratna Bandung dalam rangka mempertahankan kelangsungan
hidup karyawan guna pengembangan perusahaan.
Manajemen dan organisasi diibaratkan sebagai jiwa dan raga,
karena organisasi dan manajemen merupakan suatu kesatuan yang utuh,
dimana yang satu tidak bisa dipisahkan dari yang lainnya. Organisasi
adalah sistem dari kegiatan manusia yang bekerja sama.Organisasi yang
merupakan kerangka kerja (frame of work) dari suatu manajemen adalah sesuatu yang menunjukkan adanya pembagian tugas atau program kerja,
wewenang dan tanggung jawab yang jelas antara pimpinan dan bawahan
dalam suatu sistem manajemen perusahaan.
Seiring dengan berjalannya program kerja tersebut, ditemukan
berbagai hambatan yang berkembang menjadi permasalahan yang
kompleks, seperti rendahnya produktifitas, rendahnya prestasi kerja, dan
rendahnya loyalitas. Bagaimana pemimpin menjalin hubungan dengan
pekerja, bagaimana mereka memberi penghargaan kepada pekerja yang
berprestasi, bagaimana mereka mengembangkan dan memberdayakan
pekerjaannya sangat mempengaruhi sumber daya manusia yang menjadi
5
Hambatan seperti ini sering dijumpai diberbagai perusahaan
khususnya permasalahan pada karyawan yang menjadi penentu kinerja
keseluruhan perusahaan itu sukses atau tidaknya dalam mencapai tujuan,
permasalahan ini juga terjadi pada PT. Tirta Ratna Bandung salah satu
indikasi permasalahan tersebut yaitu tidak terpenuhinya kebutuhan hidup
atau kesejahteraan hidup karyawan.
Bandung yang biasa disapa dengan kota kembang, kota dengan
pertumbuhan Ekonomi sangat pesat, tidak jarang di datangi oleh para
wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Apalagi dalam
beberapa tahun Bandung menjadi kota tujuan wisata belanja dan kuliner.
Toko oleh-oleh pun mulai bermunculan dan jenis makanan yang
diproduksi sangat bervariatif, dengan meningkatnya keinginan konsumen
maka para pengusaha makanan pun semakin bersaing dengan pengusaha
lain untuk memproduksi oleh-oleh Bandung yang menarik perhatian
konsumen untuk mencoba.
Kuliner adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pangan dan
makanan mulai dari bahan-bahan mentah sampai pada proses pengolahan
dan penyajian.Menurut Steven Labensky dalam Webster’s New World
Dictionary Of Culinary arts adalah “segala sesuatu yang berhubungan
dengan dapur atau segala sesuatu yang berhubungan denga aktivitas
memasak dalam penyiapan bahan-bahan pangan, pengolahan dan
6
Melihat kondisi terkini dimana banyak sekali pesaing, baik pesaing
lama maupun baru yang bergerak di bidang usaha terutama Usaha Bakery
membuat tingkat persaingan akan bisnis roti dan kue semakin ketat.
Berkaitan dengan kuliner, jajanan atau disebut dengan buah tangan, Unit
Merdeka Boga Putra merupakan bagian atau anak perusahaan yang
berawal dari didirikannya perusahaan induk pada mulanya bernama PT
Tirta Karya kemudian pada Tanggal 31 Mei 1969 yang berubah menjadi
PT.Tirta Ratna.
PT. Tirta Ratna Bandung merupakan sebuah perusahaan yang
bergerak dalam bidang pengadaan jasa dan boga yang sudah terbentuk
selama 42 tahun dimana PT. Tirta Ratna memiliki 13 unit usaha yang
tersebar baik di wilayah Bandung maupun diluar wilayah Bandung. Untuk
unit yang berada dalam wilayah Bandung terdiri dari Unit Merdeka Boga
Putra, Unit Toko Fast Food (PujaSera), Unit Merdeka Wisata, Unit
Merdeka Dharma Putra, dan Unit Pabrik dan Toko Badranaya. Unit
Merdeka Boga Putra ini merupakan Unit terbesar yang memegang
jalannya perekmbangan usaha dalam PT. Tirta Ratna Bandung.
Dengan perkembangan usaha yang semakin kompetitif, efisien
sesuai dengan kondisi yang ada pada karyawan. Sebuah perusahaan
memiliki perencanaan strategi yang dapat mengidentifikasikan peluang
dan mengarah pada perkembangan kedepan. Perusahaan dapat
7
tergantung pada manager dalam memanfaatkan para karyawan dan sumber
daya lainnya untuk mencapai strategi yang dilakukan.
Pada akhir tahun 1990 Unit Merdeka Boga Putra lebih
memposisikan diri sebagai produsen dengan mengeluarkan merk kemasan
“Roti dan Kue Merdeka”. Unit Merdeka Boga Putra mengkhususkan
memproduksi roti dan kue sebagai produk olahannya, pada awalnya
pembuatan dilakukan secara tradisional, hingga pembuatan produk
olahanpun sudah menggunakan tekhnologi yang berkembang, sehingga
membuat “Roti dan Kue Merdeka” tetap dapat bersaing dalam usaha lain
yang sejenis.
Kegiatan yang paling lazim dinilai dalam suatu organisasi adalah
kinerja pegawai, yakni bagaimana ia melakukan segala sesuatu yang
berhubungan dengan suatu pekerjaan, jabatan, atau peranan dalam
organisasi. Kinerja merupakan kegiatan pengelolaan sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Kinerja bisa juga dikatakan
sebagai sebuah hasil (output) dari suatu proses tertentu yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi terhadap sumber-sumber tertentu yang
digunakan (input). Selanjutnya, kinerja juga merupakan hasil dari serangkaian proses kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan
organisasi.
Dua jenis perilaku atau tugas pekerjaan mencakup unsur-unsur penting
kinerja pekerjaan yakni tugas fungsional dan tugas perilaku. Tugas
8
menyelesaikan seluk beluk pekerjaan, terutama penyelesaian aspek-aspek
teknis pekerjaan tersebut. Tugas perilakuberkaitan dengan seberapa baik
pegawai menangani kegiatan antarpersona dengan anggota lain organisasi,
termasuk mengatasi konflik, mengelola waktu, memberdayakan orang
lain, bekerja dalam sebuah kelompok, dan bekerja secara mandiri.
Menurut Hasibuan (2001:34) mengemukakan bahwa :
“Kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Tinggi rendahnya kinerja karyawan berkaitan dengan system pemberian penghargaan yang diterapkan oleh organisasi tempat mereka bekerja. Pemberian penghargaan yang tidak tepat dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja seseorang.”
Lebih lanjut Milkovich dan Boudreau (1994:65) dalam
Wahyuningsih (2003) mengemukakan bahwa:
“Kinerja (performance) adalah sebagai suatu tingkatan dimana karyawan memenuhi atau mencapai persyaratan kerja yang ditentukan. Kinerja merupakan catatan outcome yang dihasilkan dari suatu pekerjaan atau kegiatan tertentu selama satu periode waktu tertentu.”
Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja
yang dicapai seseorang atau sekelompok orang, sesuai dengan wewenang
atau tanggung jawab masing-masing karyawan selama periode waktu
tertentu.
Perusahaan harus menyadari bahwa manusia pada dasarnya
memiliki berbagai macam kebutuhan yang semakin lama semakin
bertambah, untuk itu perusahaan harus memperhatikan kesejahteraan
karyawannya baik berupa materil maupun inmateril, hal ini akan
9
Strategi perusahaan berkaitan erat dengan pencapaian visi, misi,
obyektif, dan keberhasilan perusahaan dengan memperhitungkan segala
sumber daya yang ada serta semua kondisi publik internalnya. Begitu
besarnya arti dan maanfaat kesejahteraan karyawan sehingga mendorong
manager menetapkan program kesejahteraan karyawan. Program
kesejahteraan ini harus disusun berdasarkan peraturan legal, berasaskan
adil dan layak serta berpedoman pada kemampuan perusahaan.
Kesejahteraan yang diberikan kepada karyawan hendaknya harus
bermanfaat dan dapat mendorong untuk tercapainya tujuan perusahaan.
Definisi program kesejahteraan menurut Hasibuan (2005:185)
menyatakan bahwa:
“Program Kesejahteraan Karyawan adalah pemberian tunjangan yang harus disusun berdasarkan peraturan legal, berasaskan keadilan dan kelayakan (internal dan eksternal konsistensi) dan berpedoman kepada kemampuan perusahaan.”
Komunikasi mengandung makna menciptakan pengertian, strategi
komunikasi yang dilakukan oleh PT. Tirta Ratna yaitu dibentuknya suatu
program pelayanan kesejahteraan karyawan, dimana untuk mencapai
keberhasilan program pelayanan tersebut diperlukan strategi komunikasi
perusahaan yang jitu guna pengembangan organisasi, oleh karena itusetiap
orang yang terlibat dalam program harus memahami apa, mengapa, kapan,
dimana, dan bagaimana program tersebut. Program pelayanan
kesejahteraan karyawan (Tri Dharma Mitra) yang dilakukan pada Unit
10
komunikasi yang dilakukan perusahaan guna meningkatkan kinerja
karyawan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan
diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :
Pertanyaan Makro :
Bagaimana Strategi Komunikasi Unit Merdeka Boga Putra PT.
Tirta Ratna Bandung melalui Program Pelayanan Kesejahteraan Karyawan
(Tri Dharma Mitra) dalam meningkatkan kinerja Karyawannya ?
Pertanyaan Mikro :
1. Bagaimana tujuan Unit Merdeka Boga Putra PT. Tirta Ratna
Bandung melalui Program Pelayanan Kesejahteraan Karyawan
(Tri Dharma Mitra) dalam meningkatkan kinerja Karyawannya?
2. Bagaimana rencana Unit Merdeka Boga Putra PT. Tirta Ratna
Bandung melalui Program Pelayanan Kesejahteraan Karyawan
(Tri Dharma Mitra) dalam meningkatkan kinerja Karyawannya?
3. Bagaimana kegiatan yang dilakukan Unit Merdeka Boga Putra
PT. Tirta Ratna Bandung melalui Program Pelayanan
Kesejahteraan Karyawan (Tri Dharma Mitra) dalam
11
4. Bagaimana pesan yang disampaikan Unit Merdeka Boga Putra
PT. Tirta Ratna Bandung melalui Program Pelayanan
Kesejahteraan Karyawan (Tri Dharma Mitra) dalam
meningkatkan kinerja Karyawannya?
5. Bagaimana media yang digunakan Unit Merdeka Boga Putra PT.
Tirta Ratna Bandung melalui Program Pelayanan Kesejahteraan
Karyawan (Tri Dharma Mitra) dalam meningkatkan kinerja
Karyawannya?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan tentang
Strategi Unit Merdeka Boga Putra PT. Tirta Ratna Bandung melalui
Program Pelayanan Kesejahteraan Karyawan (Tri Dharma Mitra) dalam
meningkatkan kinerja Karyawannya.
1.3.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tujuan Unit Merdeka Boga Putra PT. Tirta
Ratna Bandung melalui Program Pelayanan Kesejahteraan
Karyawan (Tri Dharma Mitra) dalam meningkatkan kinerja
Karyawannya.
2. Untuk mengetahui rencana Unit Merdeka Boga Putra PT. Tirta
12
Karyawan (Tri Dharma Mitra) dalam meningkatkan kinerja
Karyawannya.
3. Untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan Unit Merdeka Boga
Putra PT. Tirta Ratna Bandung melalui Program Pelayanan
Kesejahteraan Karyawan (TriDharmaMitra) dalam meningkatkan
kinerja Karyawannya.
4. Untuk mengetahui pesan yang disampaikan dariUnit Merdeka
Boga Putra PT. Tirta Ratna Bandung melalui Program Pelayanan
Kesejahteraan Karyawan (TriDharmaMitra) dalam meningkatkan
kinerja Karyawannya.
5 Untuk mengetahui media yang digunakan Unit Merdeka Boga
Putra PT. Tirta Ratna Bandung melalui Program Pelayanan
Kesejahteraan Karyawan (Tri Dharma Mitra) dalam
meningkatkan kinerja Karyawannya.
6. Untuk mengetahui strategi komunikasi Unit Merdeka Boga Putra
PT. Tirta Ratna Bandung melalui Program Pelayanan
Kesejahteraan Karyawan (Tri Dharma Mitra) dalam
meningkatkan kinerja Karyawannya.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Kegunaan penelitian ini secara teoritis adalah untuk
mengembangkan kajian Ilmu Komunikasi secara umum, dan
13
dilakukan untuk membina hubungan antar karyawan (employee relations)
1.4.2 Kegunaan Praktis
1.4.2.1 Kegunaan Bagi Peneliti
Dapat mengaplikasikan ilmu dan memberikan
manfaat guna pengembangan organisasi khusunya strategi
komunikasi perusahaan melalui sebuah program pelayanan
kesejahteraan karyawan.
1.4.2.2 Kegunaan Bagi Universitas
Mampu memberikan kontribusi ilmu untuk
pengembangan disiplin ilmu komunikasi khususnya
konsentrasi ilmu humas dan dapat menjadi bahan literatur
untuk penelitian selanjutnya mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan strategi perusahaan melaui program
pelayanan kesejahteraan karyawan.
1.4.2.3 Kegunaan Bagi Perusahaan
Dapat memberikan sumbangan pemikiran guna
pengembangan organisasi dalam perencanaan dan evaluasi
pada program pelayanan kesejahteraan (Tri Dharma Mitra)
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya
Peneliti mengambil skripsi yang berjudul “Strategi Komunikasi Unit
Merdeka Boga Putra PT. Tirta Ratna Bandung Melalui Program Pelayanan
Kesejahteraan Karyawan Dalam meningkatkan Kinerja Karyawannya.”.
Penelitian skripsi tentang Kesejahteraan Karyawan ini sudah banyak yang membahas diberbagai universitas, namun dalam pembahasannya berbeda.
Pada Penelitian ini, peneliti melihat tinjauan penelitian sebelumnya
mengenai pembahasan Kesejahteraan Karyawan yang sudah ada, Peneliti dapat melihat dan mencarinya dalam bentuk pelusuran data online (Internet), dan membaca keterangannya diabstrak. Berikut judul penelitian sebelumnya
yang mengangkat tentang Kesejahteraan Karyawan.
1. SISKA MALISA NASUTION 070521047
Universitas Sumatera Utara Medan (2009)
Judul : “Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja
Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan”
Keterangan : Dalam penelitian ini Pengaruh dan Semangat kerja
dijadikan sebagai tolak ukur (variabel) dari kesejahteraan karyawan
yang diberikan oleh PT. Pangansari Utama, berdasarkan nilai koefisien
15
bahwa semua variabel dari program kesejahteraan karyawan
berpengaruh positif dalam meningkatkan semangat kerja karyawan.
2. SHOLEH HARTOYO A2100550075
Universitas Muhammadiyah Surakarta (2009)
Judul : “Pengaruh Kemampuan Karyawan Dan Tunjangan
Kesejahteraan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Wangsa Jatra
Lestari”
Keterangan: Dalam penelitin ini, Pengaruh dan Kinerja dijadikan
sebagai tolak ukur (Variabel) dari tunjangan kesejahteraan dengan
metode kuantitatif menggunakan populasi serta landasan teori guna
mengukur kedua variabel serta pengaplikasian dari pengeertian kinerja,
kemampuan karyawan dengan tunjangan kessejahteraan.
2.1.2 Tinjauan Tentang Komunikasi
2.1.2.1 Hakikat dan Definisi Komunikasi
Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia.
Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada
orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya.
Dalam “bahasa” komunikasi pernyataan dinamakan pesan (message),
orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator
16
(symbol). Konkretnya isi pesan itu adalah pikiran atau perasaan, lambang adalah bahasa.
Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communocare yang berarti membuat sama (to make common). Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna atau suatu pesan dianut secara sama, jadi secara garis besarnya,
dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur
kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran atau pengertian.
Apabila dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam
bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung
selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan.
Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan itu belum
tentu menimbulkan kesamaan makna. Dengan lain perkataan, mengerti
bahasanya saja belum tentu mengerti makna yang dibawakan oleh
bahasa itu. Jelas bahwa percakapan kedua orang tadi dapat dikatakan
komunikatif apabila kedua-duanya, selain mengerti bahasa yang dipergunakan, juga mengerti makna dari bahan yang dipercakapkan.
Pengertian komunikasi yang dipaparkan di atas sifatnya
dasariah, dalam arti kata bahwa komunikasi itu minimal harus
mengandung kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat.
17
agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan,
melakukan suatu perbuatan atau kegiatan, dan lain-lain.
Di antara para ahli sosiologi, ahli psikologi, dan ahli politik di
Amerika Serikat, yang menaruh minat pada perkembangan komunikasi
adalah Carl I. Hovland. Menurut Carl I. Hovland, ilmu komunikasi
adalah “upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar
asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap.”
(Effendy, 2006:10)
2.1.2.2 Komponen-Komponen Komunikasi
Menurut Effendy (2006:6), Lingkup Ilmu Komunikasi
berdasarkan komponennya terdiri dari :
1.Komunikator (communicator) 2. Pesan (message)
3. Media (media)
4. Komunikan (communicate) 5. Efek (effect)
Berdasarkan komponen-komponen tersebut Lasswell
menyebutkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan
oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang
menimbulkan efek tertentu.
18
2.1.2.3 Tujuan Komunikasi
Dalam melakukan komunikasi, tentu mempunyai tujuan.
Menurut Onong Uchjana Effendy tujuan dari komunikasi adalah :
1. Perubahan sikap (to change the attitude)
2.Mengubah opini opini/pendapat/pandangan (to change the opinion)
3. Mengubah perilaku (to change the behavior)
4. Mengubah masyarakat (to change the society) (2003:55) Untuk lebih memahami tujuan komunikasi, Ruslan
menyatakan tujuan komunikasi sebagi berikut :
1.Apakah kita ingin menjelaskan sesuatu pada orang lain.
Maksudnya apakah kita menginginkan orang lain untuk
mengerti dan memahami apa yang kita maksud.
2.Apakah kita ingin agar orang lain menerima dan
mendukung gagasan kita. dalam hal ini tentu cara
penyampaian akan berbeda dengan cara yang dilakukan
untuk menyampaikan informasi atau pengetahuan saja.
3.Apakah kita ingin agar orang lain mengerjakan sesuatu atau
agar mereka mau bertindak. (2003:11)
2.1.2.4 Hambatan Komunikasi
Menurut Effendy (2003:45), Ada banyak hambatan yang
bisa merusak komunkasi, berikut adalah beberapa hal yang
merupakan hambatan komunikasi yang harus menjadi perhatian bagi
19
1. Gangguan
Ada dua jenis gangguan terhadap jalannya komunikasi
yang menurut sifatnya dapat diklasifikasikan sebagai
gangguan mekanik dan semantik.
a. Gangguan mekanik ialah gangguan yang disebabkan
saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat fisik.
b. Gangguan semantik ialah gangguan yang bersangkutan
dengan pesan komunikasi yang pengeretiannya menjadi
rusak, gangguan semantik tersaring kedalam pesan
melalui penggunaan bahasa.
2. Kepentingan
Interest atau kepentingan akan membuat seseorang
selektif dalam menanggapi atau menghayati suatu pesan.
Orang akan hanya memperhatikan perangsang yang ada
hubungannya dengan kepentingannya.
3. Motivasi Terpendam
Motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu
yang sesuai benar dengan keinginan, kebutuhan dan
kekurangannya.
Keinginan, kebutuhan dan kekurangan seseorang
berbeda dengan orang lain, dari waktu ke waktu dan dari
tempat ke tempat, sehingga karenanya motivasi itu
berbeda dalam intesitasnya.
4. Prasangka
Prasangka merupakan salah satu rintangan atau
hambatan berat bagi suatu kegiatan komunikasi oleh
karena orang yang mempunyai prasangka belum apa-apa
sudah bersikap curiga dan menentang komunikator yang
20
2.1.2.5 Fungsi Komunikasi
Fungsi adalah potensi yang dapat digunakan untuk
memenuhi tujuan-tujuan tertentu. Komunikasi sebagai ilmu, seni,
dan lapangan kerja sudah tentu memiliki fungsi yang dapat
dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
(Cangara, 2003:61)
Sedangkan menurut Onong Uchjana Effendy fungsi dari
komunikasi adalah :
1. Menginformasikan (to inform)
2. Mendidik (to educate)
3. Menghibur (to entertain)
4. Mempengaruhi (to influence) (2003:55)
2.1.2.6 Konteks Komunikasi
Komunikasi tidak berlangsung dalam suatu ruangan hampa
sosial, melainkan dalam suatu konteks atau situasi tertentu. Menurut
Deddy Mulyana dalam buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar
(2007:77) Secara luas konteks disini berarti semua faktor di luar
orang-orang yang berkomunikasi yang terdiri dari :
1.Aspek bersifat fisik: seperti iklim, suhu, cuaca, bentuk
ruangan, warna dinding, tempat duduk, jumlah peserta
komunikasi dan alat untuk menyampaikan pesan.
2.Aspek psikologis: seperti sikap, kecenderungan,
21
3. Aspek sosial: seperti norma kelompok, nilai sosial, dan
karakteristik budaya.
4. Aspek waktu: yakni kapan berkomunikasi (hari apa, jam
berapa, pagi, siang, sore, malam).
Indikator paling umum untuk mengklasifikasikan
komunikasi berdasarkan konteks atau tingkatannya adalah jumlah
peserta yang terlibat dalam komunikasi. Maka dikenallah
komunikasi intrapribadi, komunikasi diadik, komunikasi
antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi publik, komunikasi
organisasi dan komunikasi massa.
2.1.3 Tinjauan Komunikasi Organisasi
2.1.3.1 Pengertian Organisasi
Ada bermacam-macam pendapat mengenai apa yang
dimaksud dengan organisasi.
Schein (1982) “Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab.”
Organisasi mempunyai karakteristik tertentu yaitu
mempunyai struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan
bagian lain dan tergantung kepada komunikasi manusia untuk
mengkoordinasikan aktivitas dalam organisasi tersebut. Sifat
tergantung antara satu bagian dengan bagian lain menandakan bahwa
22
Selanjutnya Kochler (1976), “Organisasi adalah sistem
hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu
kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.”
Dikatakan merupakan suatu sistem karena organisasi itu
terdiri dari berbagai bagian yang saling tergantung satu sama lain.
Bila satu bagian terganggu, maka akan ikut berpengaruh pada
bagian lain. Setiap organisasi memerlukan koordinasi supaya
masing-masing bagian dari organisasi bekerja menurut semestinya
dan tidak mengganggu bagian lainnya. Tanpa koordinasi sulitlah
organisasi itu berfungsi dengan baik.
Suatu organisasi terbentuk apabila suatu usaha memerlukan
usaha lebih dari satu orang untuk menyelesaikannya. Kondisi ini
timbul mungkin disebabkan oleh karena tugas terlalu besar atau
terlalu kompleks untuk ditangani satu orang. Oleh karena itu suatu
organisasi dapat kecil seperti usaha dua orang individu atau dapat
sangat besar yang melibatkan banyak orang dalam interaksi kerja
sama.
Organisasi merupakan suatu struktur hubungan manusia.
Struktur ini didesain oleh manusia dan karena itu tidak sempurna.
Organisasi bertumbuh dan bertambah matang sebagian melalui
suatu skema yang didesain dan sebagian lagi melalui keadaan yang
tidak diatur. Sebaliknya perubahan yang tidak terstruktur terjadi
23
rasional terhadap bermacam-macam kebudayaan, dan kekuatan
yang bersifat psikologis pada orang-orang dalam organisasi.
2.1.3.2 Pengertian Komunikasi Organisasi
Redding dan Sanborn mengatakan bahwa komunikasi
organisasi adalah “pengiriman dan penerimaan informasi dalam
organisasi yang kompleks.” Yang termasuk dalam bidang ini adalah
komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan persatuan
pengelola, komunikasi dari atasan kepada bawahan (downward), komunikasi dari bawahan kepada atasan (upward), komunikasi horizontal atau komunikasi dari orang-orang yang sama level atau
tingkatannya dalam organisasi, keterampilan berkomunikasi dan
berbicara, mendengarkan dan menulis.
Katz dan Khan mengatakan bahwa komunikasi organisasi
merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti
di dalam suatu organisasi.
Menurut Katz dan Khan“Organisasi adalah sebagai suatu sistem terbuka yang menerima energy dari lingkungannya dan mengubah energy ini menjadi produk atau servis dari sistem dan megeluarkan produk atau servis ini kepada lingkungan.”
Adapun definisi komunikasi organisasi menurut Goldhaber
(1986) adalah :
24
2.1.4 Tinjauan Strategi
2.1.4.1 Pengertian Strategi
Istilah strategi berasal dari kata Yunani Strategeia (stratos = militer; dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. Konsep ini relevan dengan situasi jaman
dulu yang sering diwarnai perang, di mana jenderal dibutuhkan
untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu
memenangkan perang. Strategi juga bisa dapat diartikan sebagai
suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer
dan material pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan
tertentu. Strategi militer didasarkan pada pemahaman akan kekuatan
dan penempatan posisi lawan, karakteristik fisik medan perang,
kekuatan dan karakter sumber daya yang tersedia, sikap orang-orang
yang menempati teritorial tertentu, serta antisipasi terhadap setiap
perubahan yang mungkin terjadi.
Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert, Jr. (dalam
Tjiptono 1997:3), konsep strategi dapat didefinisikan berdasarkan
dua perspektif yang berbeda, yaitu :
1. Dari perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan (intends to do), dan
2. Dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan
25
Berdasarkan perspektif yang pertama, strategi dapat
didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai
tujuan organisasi dan mengimplimentasikan misinya. Makna yang
terkandung dari strategi ini adalah bahwa para manajer memainkan
peranan yang aktif, sadar dan rasional dalam merumuskan strategi
organisasi. Dalam lingkungan yang turbulen dan selalu mengalami
perubahan, pandangan ini lebih banyak diterapkan.
Dilihat pada perspektif kedua, strategi didefinisikan
sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap
lingkungannya sepanjang waktu. Pada definisi ini, setiap organisasi
pasti memiliki strategi, meskipun strategi tersebut tidak pernah
dirumuskan secara eksplisit. Pandangan ini diterapkan bagi para
manajer yang bersifat reaktif, yaitu hanya menanggapi dan
menyesuaikan diri terhadap lingkungan secara pasif manakala
dibutuhkan.
Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua anggota
organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang
diambil akan berrsifat subjektif atau berdasarkan intuisi belaka dan
mengabaikan keputusan yang lain.
“Dalam suatu perusahaan terdapat tiga level strategi, yaitu :
level korporasi, level unit bisnis atau lini bisnis, dan level
fungsional.” (Hayes dan Wheel wright, 1984 dalam Tjiptono,
26
2.1.4.2 Strategi Komunikasi
Berhasil atau tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif
banyak ditentukan oleh strategi komunikasi.
“Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.” (Effendy, 2003:300).
“Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung dari situasi dan kondisi.” (Effendy, 2003:301).
Untuk mantapnya strategi komunikasi, maka segala sesuatunya
harus dipertautkan dengan komponen-komponen yang merupakan
jawaban terhadap pertanyaan dalam rumus Lasswell “Who Says What
Which Channel To Whom With What Effect”.
- Who? (Siapakah komunikatornya?)
- Says What? (Pesan apa yang dinyatakannya?)
- In Which Channel? ( Media apa yang digunakannya?)
-To Whom? (Siapa komunikannya?)
27
Gambar 2.1
Model Harold Laswell
Sumber: Analisa Peneliti, 2012
2.1.4.3 Fungsi Strategi
Menurut Agustinus Sri Wahyudi, dikutip oleh Ruslan
(1998:129), manfaat yang dapat diperoleh oleh organisasi dalam
menerapkan strategi (manajemen strategi) secara garis besar adalah
sebagai berikut :
a. Memberikan arah dan tujuan yang jelas dalam jangka
panjang.
b. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan yang akan
mungkin terjadi di masa-masa mendatang.
c. Menciptakan suatu organisasi dan fungsional manajemen
perusahaan akan lebih efektif dan efisien, dalam
menghadapi persaingan yang kian tajam mengidentifikasi
keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan
yang semakin berisiko tinggi.
d. Keterkaitan personil dalam membuat strategi akan lebih
memotivasi dalam tahap-tahap pelaksanaanya.
With What Effect
Who Say
What
In Which Channel
28
e. Aktivitas perusahan, menggunakan strategi akan
mempertinggi kemampuan perusahaan untuk mencegah
munculnya berbagai masalah dimasa-masa mendatang.
f. Aktivitas yang saling tumpangtindih antara unit atau divisi
dapat dihindarkan.
2.1.5 Tinjauan Kinerja Karyawan
2.1.5.1 Definisi Kinerja Karyawan
Menurut Mangkunegara (2000), “Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.”
Lebih lanjut menurut Suyadi Prawirosentono (2008) :
“Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam satu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika suatu perusahaan dalam mencapai tujuan ditetapkan harus melalui sarana organisasi yang terdiri dari sumber daya yang berperan aktif dalam mencapai tujuan perusahaan yang bersangkutan.”
Kinerja perorangan mempunyai hubungan yang erat dengan
kinerja lembaga atau perusahaan. Dengan kata lain kinerja seseorang
tinggi apabila dia mempunyai keahlian yang tinggi, bersedia bekerja sesuai
dengan upah atau gaji yang telah disepakati. Agar seseorang dapat
mencapai kinerja yang tinggi tergantung pada kerjasama, kepribadian,
kepandaian yang beraneka ragam, kepemimpinan, keselamatan,
29
2.1.5.2 Jenis-jenis Kinerja
Jenis kinerja terdiri atas tiga bagian, antara lain :
1. Kinerja Strategik
Kinerja suatu perusahaan dievaluasi atas ketepatan
perusahaan dalam memilih dan kemampuan adaptasi
perusahaan bersangkutan atas lingkungan hidupnya dimana
dia beroperasi.
2. Kinerja Administratif
Kinerja administratif berkaitan dengan kinerja administratif
perusahaan, termasuk di dalamnya tentang struktur
administrasi yang mengatur hubungan otoritas dan tanggung
jawab dari orang-orang yang menduduki jabatan atau bekerja
pada unit-unit kerja yang terdapat dalam organisasi.
3. Kinerja Operasional
Kinerja ini berkaitan dengan efektivitas penggunaan setiap
sumber daya yang digunakan perusahaan, kemampuan
mencapai efektivitas penggunaan sumber daya manusia yang
mengerjakannya. (Prawirosentono, 2008).
Kinerja yang tinggi penting untuk tujuan peningkatan kinerja
perusahaan yang efisien, efektif dan produktif, penciptaan motivasi dan
dengan pencapaian kepuasan kerja karyawan serta kinerja karyawan yang
30
perusahaan yang memberi tekanan-tekanan baik secara psikologis maupun
berdampak financial bagi perusahaan (Rivai, 2003).
2.1.5.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi dan kinerjanya
Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut antara lain :
1. Kuantitas kerja yaitu pencapaian kinerja karyawan yang dapat
terlihat pada diri karyawan itu sendiri pada saat bekerja, yang
meliputi ketetapan waktu dalam mengerjakan pekerjaan,
ketelitian dalam mengerjakan tugas dan juga terampil dalam
mengerjakan tugas.
2. Kualitas kerja adalah pencapaian kinerja karyawan yang
diukur atas hasil pekerjaan yang dicapai pekerja dalam
bekerja, kualitas kerja juga dapat diukur oleh output atau
hasil kerja dibandingkan dengan standar output yang telah
ditetapkan perusahaan. (Simamora, 2002)
2.1.6 Tinjauan Tentang Karyawan
2.1.6.2 Pengertian Karyawan
Karyawan merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karena
tanpa keikut sertaan mereka, aktivitas tidak akan terjadi. Karyawan
berperan aktif dalam menetapkan rencana, sistem, proses dan tujuan yang
ingin dicapai. Pada intinya karyawan adalah penjual (pikiran dan
tenaganya) dan mendapat kompensasi yang besarnya telah ditetapkan
31
Karyawan operasional adalah setiap orang yang secara langsung
harus mengerjakan pekerjannya sesuai denganperintah atasan. Karyawan
manejerial adalah orang yang berhak memerintah untuk mengerjakan
sebagian pekerjaanya dan dikerjakan sesuai dengan perintah
Dalam kamus umum bahasa Indonesia, karyawan didefinisikan
sebagai pekerja atau pegawai. (Poerwadarminta, 1976:448).
Berdasarkan Pasal 1 Undang-undang No. 14 tahun 1969,
“tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan di
dalam maupun diluar hubungan kerja, guna menghasilkan barang dan
jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.” (Hasibuan, 2003:41).
2.1.6.2 Asas-asas Komunikasi Karyawan
Komunikasi dua arah yang baik antara manajemen dan
karyawan didasarkan pada asas-asas berikut ini :
1. Manajemen harus bersedia secara sadar memberikan informasi
kepada karyawannya. Setiap pelaksana harus memahami bahwa
komunikasi merupakan tanggung jawab utuh kepada karyawannya.
Setiap pelaksanaharus memahami bahwa komunikasi merupakan
tanggung jawab utama dan dalam evaluasi pelaksanaan secara
keseluruhan
2. Komunikasi harus berfungsi sebagai suatu sistem yang lengkap
antara manajemen dengan karyawan.
3. Pesan tertulis harus digunakan untuk menghindari penyimpangan arti
32
4. Pesan harus disampaikan dengan menggunakan kata-kata yang lazim
yang sesuai dengan tingkat pendidikan karyawan.
5. Media komunikasi harus dipilih dan pesan harus disiapkan oleh
komunikasi tentang informasi penting tidak dipercayakan kepada
orang dengan pengalaman komunikasi yang terbatas.
6. Komunikasi jangan secara sengaja disalahgunakan atau disesatkan
tetapi harus faktual, seksama, dan tidak memihak.
7. Informasi harus diberikan tepat pada waktunya dan pesan harus
disampaikan dengan cepat untuk menghindari kesalahpahaman.
8. Pengulangan adalah penting dalam komunikasi karyawan yang baik.
Informasi harus diulang dalam cara yang berlainan agar mudah
dipahami.
2.1.7 Tinjauan Program Pelayanan Kesejahteraan
2.1.7.1 Pengertian Program Kesejahteraan
Terdapat berbagai istilah yang digunakan dalam program
kesejahteraan, seperti yang dikemukakan oleh Martoyo (2000:138) adalah:
“Kesejahteraan karyawan merupakan salah satu bentuk pemberian kompensasi berupa penyediaan paket “benefits” dan program-program pelayanan karyawan dengan maksud pokok untuk mempertahankan keberadaan karyawan sebagai anggota organisasi dalam jangka panjang.”
2.1.7.2 Tujuan-Tujuan Pemberian Program Kesejahteraan Karyawan
Kesejahteraan yang diberikan hendaknya bermanfaat dan
mendorong untuk mencapai tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat
33
Menurut Moekijat (1999:174), tujuan pemberian program
kesejahteraan pada perusahaan yang mengadakan program kesejahteraan
terdiri dari dua yaitu bagi perusahaan dan karyawan.
a. Bagi perusahaan
1. Meningkatkan hasil
2. Mengurangi perpindahan dan kemangkiran
3. Meningkatkan semangat kerja karyawan
4. Menambah kesetiaan karyawan terhadap organisasi
5. Menambah peran serta karyawan dalam masalah-masalah
organisasi.
6. Mengurangi keluhan-keluhan.
7. Mengurangi pengaruh serikat pekerja.
8. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dalam hubungannya
dengan kebutuhannya pribadi maupun kebutuhan sosial.
9. Memperbaiki hubungan masyarakat.
10.Mempermudah usaha penarikan karyawan dan mempertahankan.
11.Merupakan alat untuk meningkatkan kesehatan badaniash dan
rohaniah karyawan.
12.Memperbaiki kondisi kerja.
13. Menambah perasaan aman.
14. Memelihara sikap karyawan yang menguntungkan terhadap
34
b. Bagi Karyawan
1. Memberikan kenikmatan dan fasilitas yang dengan cara lain tidak
tersedia atau yang tersedia dalam bentuk yang kurang memadai.
2. Memberikan bantuan dalam memecahkan suatu masalah-masalah