• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi komunikasi unit Merdeka Boga Putra PT.Tirtaratna Bandung melalui program pelayanan kesejahteraan karyawan (Tri Dharma Mitra) dalam meningkatkan Kinerja Karyawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi komunikasi unit Merdeka Boga Putra PT.Tirtaratna Bandung melalui program pelayanan kesejahteraan karyawan (Tri Dharma Mitra) dalam meningkatkan Kinerja Karyawan"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

PERPU$T

/a\l[(

IVAI

il

UNIKOM

UhIIVERSITAS

KOMPUTER

INDOI\TESIA

Jl.

Ilipati

[Jkur

No. 114

Lt &

Bandung 40132 Telp. 022-2533825

ext

112 Fax.

A224*3754

ST]RAT

KETERANGAN

PEI\"YERAHAN

ITAK

EKSKTUSIF

Bahwa yang bertandatangan dibawah ini, penulis dan pihak bersedia :

"Bahwa hasil penelitian dapat dionlinekan sesuai dengan kepentingan riset dan pendidikan".

perusahaan tempat penelitian,

peraturan yang berlaku, untuk

Bandung September2012

-\NW6'

(2)

172

CURRICULUM VITAE

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Paramitha Wienanda YP

Nama Penggilan : Mitha

Tempat Lahir : Jakarta

Tanggal Lahir : 2 Mei 1990

Usia : 22 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Pernikahan : Belum Kawin

Status Saudara : Anak Kedua dari tiga bersaudara

Nama Orangtua : Ayah : IGN. Yogi Suwara

Ibu : Esti Wiendrati

Kewarganegaraan : Indonesia

(3)

173

Hobi : Olah raga, futsal, Badminton, Musik

Alamat : Cijerah 1 blok.02/31 RT.002/005

Bandung 40213

Telp : 0856 246 667 89

Email : paramitha_wyp@yahoo.com

PENDIDIKAN FORMAL

2008 – Sekarang UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2005 – 2008 Sekolah Menengah Atas.

SMA Negeri 6 Cimahi

2002 – 2005 Sekolah Lanjut Tingkat Pertama.

SLTP Negeri 4 Cimahi

1996 – 2002 Sekolah Dasar.

SDK Imannuel, Jakarta

(4)

174

PENGALAMAN ORGANISASI

SDN Pramuka Anggota

SLTP PKS (Patroli Keamanan Sekolah) Anggota

SMA Futsal Ketua Futsal Putri

Universitas Komputer Indonesia

Himpunan Mahasiswa (HIMA)

UKM Futsal Putri

Divisi Olah Raga

Anggota

PELATIHAN

1. Kuliah Umum Pelatihan Melejitkan Potensidan Pengembangan Diri “Personal

Development and Self Empowerment” UNIKOM Bandung.

2. Mentoring Agama Islam, UNIKOM Bandung.

3. Kunjungan Media Massa (RCTI)

4. Kuliah Umum “Kebudayaan Film dan Sensor Film” (IlustrasiTentangPerfilman), UNIKOM Bandung.

5. Leadership “Journey of Leadership”, Unikom Bandung

6. Workshop “Broadcasting Annoucher& Master Of Ceremony” With NumberOne Broadcasting School, UnikomBandung

7. Shutter : Sarasehan Fotografi Bersama Yusuf Ahmad, GRHA KOMPAS GRAMEDIA

(5)

175

9. Praktek Kerja Lapangan Siaran Radio Pemerintah Kota Bandung Sonata 88.1 FM & 1224

AM, Taman Pramuka

10.Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2011-2012, Gedung Sasana Budaya

Ganesha Bandung

11.Kegiatan Wisuda Pascasarjana (S2), Sarjana (S1) dan Diploma (D3)Tahun Akdemik

2010-211, Gedung Sasana BudayaGanesha Bandung

KEAHLIAN

Komputer Terbias dengan beberapa program komputer seperti MS. Word, MS

Power Point, MS. Publisher, Adobe Photoshop

Demikian, segala yang tertulis di atas adalah yang sebenar-benarnya dan

selengkap-lengkapnya.

Bandung, Agustus 2012

(6)
(7)

STRATEGI KOMUNIKASI UNIT MERDEKA BOGA PUTRA PT. TIRTA

RATNA BANDUNG MELALUI PROGRAM PELAYANAN

KESEJAHTERAAN KARYAWAN (TRI DHARMA MITRA)

DALAM MENINGKATKAN KINERJA

KARYAWANNYA

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2012

(8)
(9)

Makro

Mikro

TUJUAN

RENCANA

KEGIATAN

PESAN

(10)

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan

manajemen untuk mencapai suatu tujuan. (Effendy, 2009:29)

Rencana adalah suatu

konsep untuk menentukan

tindakan dimasa depan

dengan serangkaian pilihan

TEORI

Pesan adalah suatu amanat

atau perintah yang

disapaikan dari

komunikator kepada

komunikan

Media adalah saluran

penyampaian yang

digunakan

Kegiatan adalah

serangkaian aktivitas untuk

mencapai tujuan yang

direncanakan

Tujuan adalah arah yang

(11)

STUDI

PUSTAKA

STUDI

LAPANGAN

Referensi

Buku

Internet

Searching

Observasi

Non partisipan

(12)

Purposive Sampling

Informan

Ketua dan Pelaksana

Program Tri Dharma

Mitra 2 Orang

Key Informan Anggota

Program Tri Dharma

(13)
(14)

Secara garis besar tujuannya untuk mengurusi masalah

mengenaikesejahteraan karyawan, memenuhi kebutuhan

fisiologi, pendidikan, kesehatan menjamin karyawan

pada saat bekerja dilingkungan perusahaan, membuat

karyawan nyaman, aman dan tenang sehingga karyawan

dapat produktif dalam bekerja

TUJUAN

Terdiri dari faktor yang melatar belakangi proses

perencanaan unit MBP yaitu dikarenakan kondisi

karyawan yang khususnya sudah mempunyai keluarga

terbentur dengan kebutuhan hidup.

Perencaan terdiri dari jangka panjang dan jangka pendek

dengan kebutuhan karyawan yang dinamis membuat Unit

MBP membentuk program Tri Dharma Mitra

RENCANA

Dalam rangka menghadapi pandangan bebas dari publik

internalnya, perusahaan mengadakan kegiatan berupa

simpan pinjam, tabungan hari tua, dan jamsostekguna

menjalin hubungan kepegawaian antara antasan dengan

bawahan maupun sesama karyawan

(15)

Pesan yang disampaikan

pimpinan/pengurus kepada karyawan

bersifat informatif dimana pesan

berbunyi

͞

karyawan untuk lebih

memperbesar simpananya daripada

pinjamannya, khusunya simpanan

sukarela

͟

PESAN

Berbeda dengan lainnya, media yang

digunakan dalam program Tri Dharma

Mitra berupa surat keputusan dan surat

edara. Penggunaan media non

komersial dirasa cukup efektif ini

bersifat legal, dipercaya dan

dipertanggung jawabkan

(16)

TUJUAN

RENCANA

KEGIATAN

membuat karyawan merasa tenang, nyaman, aman pada saat

melaksanakan pekerjaannya, apabila terjadi sesuatu selama bekerja

pikiran karyawan tidak terganggu oleh masalah pemenuhan

kebutuhan karena sudah ditangani oleh perusahaan, sehingga

karyawan dapat bekerja lebih fokus, produktif dan meningkatnya

kinerja karyawan.

dalam jangka pendeknya perusahaan melayani serta memenuhi

kebutuhan karyawan apabila dalam kondisi terdesak, dan jangka

panjangnya adalaha memberikan balas jasa atas pengabdian

karyawan

memberikan kesejahteraan baik dalam bidang ekonomi,

pendidikan, dan kesehatan serta menjamin akan kebutuhan hidup

karyawan melaui simpan pinjam, tabungan hari tua dan

(17)

Pesan

Media

Strategi

Komunikasi

bersifat informatif yaitu pemrosesan pesan dari pimpinan

kepada karyawan sudah disampaikan lebih baik dan tepat pada

waktunya, perihal karyawan dapat menyeimbangkan antara

pengajuan simpanan dan pinjamannya.

media komunikasi internal surat yaitu surat keputusan dan

surat edaran dirasa sudah cukup efektif dalam penyampaian

pesan kepada karyawan

(18)

PT. Tirta Ratna tetap meningkatkan

pelayanan kesejahteraan karyawan pada

public internalnya dengan lebih

menyempurnakan serta mengembangkan

kegiatan dalam program

(19)

Tidak ada seorangpun yang bisa

memberikan motivasi yang lebih baik,

selain diri kita sendiri.

(20)

STRATEGI KOMUNIKASI UNIT MERDEKA BOGA PUTRA PT. TIRTA

RATNA BANDUNG MELALUI PROGRAM PELAYANAN

KESEJAHTERAAN KARYAWAN (TRI DHARMA MITRA)

DALAM MENINGKATKAN KINERJA

KARYAWANNYA

SKRIPSI

Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana (S1) Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Humas

Oleh :

Paramitha Wienanda YP

Nim 41808028

PRODI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(21)

xi

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

LEMBAR PERSEMBAHAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ...vi

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB IPENDAHULUAN ... 1

1.1 LatarBelakangMasalah ... 1

1.2 RumusanMasalah ... 10

1.3 MaksuddanTujuanPenelitian ... 11

1.3.1 MaksudPeneliti ... 11

1.3.2 TujuanPenelitian ... 11

1.4 KegunaanPenelitian... 12

1.4.1 KegunaanTeoritis ... 12

(22)

xii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 14

2.1 Tinjauan Pustaka ... 14

2.1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya ... 14

2.1.2 Tinjauan Komunikasi ... 15

2.1.2.1 Hakikat dan Definisi Komunikasi ... 15

2.1.2.2 Komponen-Komponen Komunikasi ... 17

2.1.2.3 Tujuan Komunikasi ... 18

2.1.2.4 Hambatan Komunikasi ... 18

2.1.2.5 Fungsi Komunikasi ... 20

2.1.2.6 Konteks Komunikasi ... 20

2.1.3 Tinjauan Komunikasi Organisasi ... 21

2.1.3.1 Pengertian Organisasi ... 21

2.1.3.2 Pengertian Komunikasi Organisasi ... 23

2.1.4 Tinjauan Strategi ... 24

2.1.4.1 Pengertian Strategi ... 24

2.1.4.2 Strategi Komunikasi ... 26

2.1.4.3 Fungsi Strategi ... 27

2.1.5 TinjauanKinerjaKaryawan ... 28

2.1.5.1 Definisi Kinerja Karyawan ... 28

2.1.5.2 Jenis-jenis Kinerja ... 29

2.1.5.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi dan

kinerjanya ... 30

(23)

xiii

2.1.6.1 Pengertian Karyawan ... 30

2.1.6.2 Asas-asas Komunikasi Karyawan... 31

2.1.7 Tinjauan Program Pelayanan Kesejahteraan ... 32

2.1.7.1 Pengertian Program Kesejahteraan ... 32

2.1.7.2 Tujuan-Tujuan Pemberian Program Kesejahteraan

Karyawan ... 32

2.1.7.3 Bentuk Program Pelayanan Karyawan ... 34

2.1.7.4 Penyebab Berkembangnya Program Kesejahteraan Karyawan ... 35

2.1.7.5 Manfaat diselenggarakan Program Kesejahteraan Karyawan ... 36

2.1.7.6 Pinsip-Prinsip Program Pelayanan Karyawan ... 37

2.2 Kerangka Pemikiran ... 38

2.2.1 Kerangka Teoritis... 38

2.2.2 KerangkaKonseptual ... 39

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 42

3.1 Objek Penelitian ... 42

3.1.1 Sejarah Singkat PT. Tirta Ratna Bandung ... 42

3.1.2 Visi dan Misi Unit Merdeka Boga Putra ... 44

3.1.2.1 Visi Unit Merdeka Boga Putra ... 44

3.1.2.2 Misi Unit Merdeka Boga Putra ... 43

3.1.3 Struktur Organisasi Unit Merdeka Boga Putra ... 44

3.1.4 Deskripsi Jabatan ... 46

3.1.5 Aspek-Aspek Kegiatan ... 49

(24)

xiv

3.2 Metode Penelitian ... 51

3.2.1 Desain Penelitian ... 51

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ... 52

3.2.2.1 Studi Pustaka ... 52

3.2.2.2 Studi Lapangan ... 56

3.2.3 Teknik Penentuan Informan ... 58

3.2.3.1 Informan Peneliti ... 58

3.2.3.2 Informan Kunci ... 60

3.2.4 Teknik Analisa Data ... 61

3.2.5 Uji Keabsahan Data ... 63

3.2.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 65

3.2.6.1 Lokasi Penelitian ... 65

3.2.6.2 Waktu Penelitian ... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68

4.1 Deskripsi Identitas Informan dan Informan Kunci Penelitian ... 74

4.2 Analisa Deskriptif Hasil Penelitian ... 79

4.2.1 Deskripsi Tujuan Program Pelayanan Kesejahteraan Karyawan (Tri

Dharma Mitra) ... 80

4.2.2 Deskripsi Rencana Program Pelayanan Kesejahteraan Karyawan

(Tri Dharma Mitra) ... 84

4.2.3 Deskripsi Kegiatan Program Pelayanan Kesejahteraan Karyawan

(25)

xv

4.2.4 Deskripsi Pesan Program Pelayanan Kesejahteraan Karyawan

(Tri Dharma Mitra) ... 90

4.2.5 Deskripsi Media Program Pelayanan Kesejahteraan Karyawan

(Tri Dharma Mitra) ... 91

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 93

5.1 PENUTUP ... 106

5.1 Kesimpulan ... 106

5.2 Saran ... 108

DAFTAR PUSTAKA ... 109

LAMPIRAN ... 111

(26)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Informan Penelitian... 59

Tabel 3.2 Informan Kunci ... 60

Tabel 3.3 Waktu Penelitian 2012 ... 66

Tabel 4.1 Jadwal Wawancara Informan Penelitian... 73

(27)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Harold Laswell ... 27

Gambar 2.2 Alur Pemikiran ... 41

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Unit Toko Merdeka Boga Putra ... 45

Gambar 3.2 Komponen DalamAnalisis Data (Interactive Model) ... 62

Gambar 4.1 Informan Penelitian M. Supli Effendi ... 74

Gambar 4.2 Informan Penelitian Ani Saidaningsih SE ... 76

Gambar 4.3 Key Informan Ir. Deni Komara ... 77

(28)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Penugasan Pembimbing ... 112

Lampiran 2 Berita Acara Bimbingan ... 113

Lampiran 3 Surat Rekomendasi Pembimbing ... 114

Lampiran 4 Revisi Seminar Usulan Penelitian ... 115

Lampiran 5 Surat Research ... 116

Lampiran 6 Surat Informan ... 117

Lampiran 7 Surat Pengantar Wawancara ... 118

Lampiran8 Lembar Identitas Informan ... 119

Lampiran 9 Lembar Pedoman Wawancara Informan ... 122

Lampiran 10 Lembar Identitas Key Informan ... 127

Lampiran 11Pedoman Wawancara Key Informan ... 130

Lampiran 12 Hasil Wawancara ... 134

Lampiran 13 Lembar Formulir Keanggotaan ... 152

Lampiran 14 Surat Edaran Pengajuan Pinjaman ... 154

Lampiran 15 Surat Keputusan Ketentuan Asuransi dengan Pihak Jamsostek ... 155

Lampiran 16 Organisasi BKTDM dan SK Perbaharuannya ... 156

Lampiran 17 Surat Keputusan Penurunan Suku Bunga ... 160

Lampiran 18 Surat Keputusan Ketentuan Simpan Pinjam ... 166

Lampiran 19 Dokumentasi Wawancara ... 170

(29)

109

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Effendy, Onong Uchjana. 2006. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hafied, Cangara 2003. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Mulyana, Deddy. 2006. Komunikasi Organisasi, Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ruslan, Rosady. 2010. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta: Remaja Rosda Karya.

Sarwono, Jonathan 2010. Pintar Menulis Karangan Ilmiah (Kunci sukses dalam menulis ilmiah). Yogyakarta: Andi Offset.

Sirait, Justin T. 2006. Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan SDM dalam Organisasi. Jakarta: Grasindo.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta

Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja. Jakarta: Grafindo.

(30)

110

Internet :

http: kampuskomunikasi.blogspot.com/2008/06/strategi-komunikasi.html,

(diakses pada tanggal 2 maret 2012)

http: kamusbesar.com, (diakses pada tanggal. 14 Maret 2012)

http:repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18215/4/Chapter%20II.pdf,

(diakses pada tanggal 2 maret 2012)

http://hendar7.tripod.com/Jamsostek.htm (diakses pada tanggal. 30

Agustus 2012)

http://www.sjdih.depkeu.go.id/fullText/1993/14TAHUN1993PP.htm

(diakses pada tanggal. 30 Agustus 2012)

Sumber Lain :.

Dokumen Perusahaan PT. Tirta Ratna Bandung. 2012

Indra Saputra, Strategi Komunikasi Bagian Pemasaran PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung Melalui Promosi Tiket Dalam Menarik Pelanggannya. Unikom. 2012

Siska Malisa Nasution, Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan. Universitas Sumatera Utara Medan, 2009

(31)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Sang

Maha Agung dan Maha Tinggi, Allah SWT. Karena atas Rahmat, Hidayah,

dan Karunia-Nya, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan usulan penelitian ini

denga njudul “Strategi Komunikasi Unit Merdeka Boga Putra PT. Tirta

Ratna Bandung Melalui Program Pelayanan Kesejahteraan Karyawan

(Tri Dharma Mitra) Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawannya”.

Adapun penulisan usulan penelitian tidak terlepas dari bantuan dan

dorongan dari beberapa pihak. Terutama Untuk Ayah dan Bunda, terimakasih

atas limpahan kasih sayang dan cinta yang tulus, do’a, materi, dorongan

mengeja rcita-cita, semangat, pengorbanan yang tak ternilai harganya dan

bimbingan hidup dan kepada kakak dan adikku yang saya sayangi.

Dalam menyusun penelitian ini, adanya hambatan dan kesulitan yang

dialami. Namun berkat kerja keras peneliti dengan bantuan dari semua pihak,

padaakhirnya peneliti dapat menyelesaikan dengan semaksimal mungkin.

Saran dan kritik yang membangun peneliti harapkan dan juga dapat

(32)

vii

Penyusunan penelitian ini tidak dapat terlaksana tanpa dukungan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti ingin mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Yang Terhormat Bapak Prof. Dr Samugyo Ibnu Redjo, Drs,. M.A Selaku

Dekan FISIP Universitas Komputer Indonesia Bandung yang telah

memberikan pengesahan pada penelitian kepada peneliti.

2. Yang Terhormat Bapak Drs. Manap Solihat, M.Si Selaku Ketua Program

Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia Bandung yang

telah memberikan ilmunya serta masukan didalam perkuliahan kepada

peneliti.

3. Yang Terhormat Ibu Melly Maulin P, S.Sos.,M.Si. Selaku Sekretaris

Program Studi Ilmu Komunikasi serta merangkap sebagai dosen pembimbing

yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta banyak nasehat kepada

peneliti.

4. Yang Terhormat Ibu Rismawaty S.Sos., M.Si Selaku Dosen Wali bagi

peneliti yang telah banyak memberikan ilmu serta memberikan saran dan

masukan kepada peneliti didalam perkuliahan.

5. Yang Terhormat Ibu Desayu Eka Surya S.Sos., M.Si Selaku dosen

Pembina kemahasiswaan yang telah memberikan masukan baik didalam

(33)

viii

6. Yang Terhormat Bapak dan Ibu Dosen Prodi Ilmu Komunikasi pada

khususnya, Bapak Yadi Supriadi S.Sos., M.Phil., Bapak Adiyana Slamet.,

S.IP., M.Si, Bapak Ari Prasetio., M.Si, Bapak Olih Solihin, S.Sos., M.I.Kom,

Bapak Inggar Prayoga., S.I.Kom, Bapak Sangra Juliano., S.I.Kom, Ibu Tine

Agustin Wulandari., S.I.Kom, selaku Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi

FISIP Universitas Komputer Indonesia.

7. Ibu Astri Ikawati, Amd.Kom dan Ibu Rr Intan Fajarini, S.I.Kom Selaku

Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer

Indonesia Bandung.

8. Bapak Ir. H.M Supli Efendi Selaku Komisaris Utama PT.Tirta Ratna Bandung

serta informan penelitian terimakasih atas masukan dan nasehatnya.

9. Bapak Ir. H Bambang Purwanto Selaku Direktur Utama PT. Tirta Ratna

Bandung atas ijin yang diberikan peneliti untuk melakukan penelitian

10.Ibu Hj. Helly Mediarti Selaku Manager Unit Merdeka Boga Putra PT.Tirta

Ratna Bandung terima kasih atas perhatiannya.

11.Bapak Ir. Deni Komara Selaku Pembimbing Perusahaan PT. Tirta Ratna

Bandung serta informan penelitian terima kasih atas masukan dan nasehatnya

12.Ibu Ani Saidaningsih Selaku Pembimbing Unit Merdeka Boga Putra PT. Tirta

Ratna Bandung dalam program pelayanan kesejahteraan karyawan (Tri

Dharma Mitra) serta informan penelitian terima kasih atas masukan dan

(34)

ix

13.Bapak Pakih Syam, telah menjadi informan penelitian terima kasih atas

masukan dan informasinya.

14.Seluruh Staf Karyawan Unit Merdeka Boga Putra PT. Tirta Ratna Bandung

terima kasih atasdoa, dorongan serta masukan selama saya melakukan

penelitian.

15.Untuk keluarga dan saudara-saudara saya baik keluarga di Bandung, Jakarta,

serta Bali terimakasih atas dukungan moril, materil dan doanya selama ini.

16.Buat Sahabatku, Citra Mustikawati dan Ghea Nabella P, terima kasih atas

kebersaamaannya melakukan dan mengurus selama kegiatan perkuliahan,

memberi semangat dan dorongan juga pertemanan serta perhatian yang tulus.

17.Teman saya, Wenny, Anie, Tiwi, Paps, Indra, Ibay, Pandu, Icha, Reza, Rio,

Imam, Ntrie terima kasih atas perhatiannya, canda tawa dan kebersamaan,

serta bantuan yang diberikan.

18.Dony Firmansyah yang begitu setia mengantar saya mengurusi segala urusan

skripsi mengumpulkan data, menemui narasumber, dan serta memberi

semangat.

19.Teman-teman IK Humas 1, IK Humas 2, IK Humas 3 dan IK Jurnal lainnya

yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-persatu, semoga persahabatan dan

(35)

x

Akhir kata, peneliti mengharapkan semoga amal kebaikan yang telah

diberikan oleh semua pihak yang terlibat dalam penulisan skripsi ini, di terima

olehAllah SWT. Untuk kesempurnaan penelitian ini, peneliti mengharapkan

koreksi dan saran, sehingga dimasa yang akan datang dapat menjadi bahan

yang lebih menarik dan lebih bermanfaat, Amiiin…

Wassalamu’alaikumWr. Wb.

Bandung, Agustus 2012

(36)
(37)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Strategi dalam sebuah perusahaan sangat diperlukan untuk

memenuhi tahap-tahap yang akan dilakukan PT.Tirta Ratna Bandung yang

lebih terarah demi mencapai hasil yang diinginkan oleh

perusahaan.Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang secara efektif

dan efisien mengkombinasikan sumber-sumber dayanya guna menerapkan

strategi komunikasi perusahaan. Sumber daya dalam hal ini merupakan

pusat atau sasaran strateginya adalah para karyawan, dimana keberhasilan

suatu perusahaan dalam merencanakan dan melaksanakan strategi

ditunjang oleh kinerja dari karyawan itu sendiri.

Strategi komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy. “Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukan bagaimana oprasionalnya secara teknis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung dari situasidan kondisi.” (Effendy, 2003:300)

Kata strategi sendiri mempunyai pengertian yang terkait dengan

hal-hal seperti kemenangan, kehidupan atau daya juang. Artinya,

menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan mampu atau tidaknya

perusahaan mengahadapi permasalahan yang muncul dari dalam maupun

(38)

2

akan terus berkembang atau maju, namun sebaliknya perusahaan akan

merosot mengalami kerugian seketika.

Strategi komunikasi sering dilakukan perusahaan dalam mencapai

tahapanpenyampaian pesan melalui kegiatan komunikasi yang dilakukan

oleh sekumpulan orang yang terikat dengan aturan-aturan tegas yang telah

terkoordinir secara sistematis dalam sebuahh wadah (organisasi) secara

struktur guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Perencanaan strategi yang sesuai dengan situasi organisasi yaitu

pada hubungan publik internal (employee relations) yaitu publik yang terdiri dari para pekerja (karyawan) menjadi bagian utama dari unit usaha

perusahaan itu sendiri dimana sangat penting dilakukan, terutama dalam

rangka menghadapi pandangan bebas dari publik internalnya.

Menurut Frank Jefkins dalam buku Public Relations (1992) yang

dikutip oleh Rosady Ruslan dalam buku Manajemen PR dan Media

Komunikasi (2010), bahwa hubungan publik internal sama pentingnya

dengan hubungan masyarakat eksternal, karenakedua bentuk hubungan

tersebut diumpamakan sebagai dua sisi mata uang yang mempunyai arti

saling terkait erat.

Dengan demikian dapat diartikan hubngan kepegawaian (employee relations) tidak hanya dilihat dalam arti sempit, yaitu sama dengan hubungan industrial yang hanya menekankan pada proses produksi dan

(39)

3

Perusahaan harus menyadari bahwa manusia pada dasarnya

memiliki berbagai macam kebutuhan yang semakin lama semakin

bertambah, untuk itu perusahaan harus memperhatikan kesejahteraan

karyawannya baik berupa materil maupun inmateril, hal ini akan dapat

meningkatkan kinerja karyawan. Sumber daya manusia sangat penting

artiinya didalam menentukan kelangsungan hidup suatu perusahaan, oleh

karena itu harus selalu diperhatikan agar kelancaran jalannya perusahaan

tetap terpelihara dan semakin meningkat.

Unsur terpenting dari perusahaan adalah manusia atau tenaga kerja.

Tenaga kerja merupakan bagian integral dari suatu perkumpulan

faktor-faktor produksi dan memegang peranan penting dibanding faktor-faktor lainnya.

Mengingat sedemikian pentingnya faktor tenaga kerja, maka perusahaan

harus merekrut karyawan yang berkompeten yaitu mempunyai

kemampuan bekerja dan berorganisasi dengan baik. Disamping itu

perusahaan juga harus memberikan pelayanan kesejahteraan kepada

karyawan agar lebih semangat dalam menjalankan tugas-tugasnya di

perusahaan.

Bagi PT. Tirta Ratna pengembangan sumber daya manusia melalui

pelayanan yang diberikan perusahaan akan memegang peranan penting

sumber daya manusia karena sumber daya manusia merupakan salah satu

unsur strategis perusahaan.Untuk dapat menjalankan strategi dan kegiatan

operasional yang baik, diperlukan suatu mekanisme perusahaan, sehingga

(40)

4

efektif dan efisien.Dengan perencanaan strategi yang baik maka

perusahaan akan dapat bertahan lama. Cara ini yang harus dilakukan oleh

PT. Tirta Ratna Bandung dalam rangka mempertahankan kelangsungan

hidup karyawan guna pengembangan perusahaan.

Manajemen dan organisasi diibaratkan sebagai jiwa dan raga,

karena organisasi dan manajemen merupakan suatu kesatuan yang utuh,

dimana yang satu tidak bisa dipisahkan dari yang lainnya. Organisasi

adalah sistem dari kegiatan manusia yang bekerja sama.Organisasi yang

merupakan kerangka kerja (frame of work) dari suatu manajemen adalah sesuatu yang menunjukkan adanya pembagian tugas atau program kerja,

wewenang dan tanggung jawab yang jelas antara pimpinan dan bawahan

dalam suatu sistem manajemen perusahaan.

Seiring dengan berjalannya program kerja tersebut, ditemukan

berbagai hambatan yang berkembang menjadi permasalahan yang

kompleks, seperti rendahnya produktifitas, rendahnya prestasi kerja, dan

rendahnya loyalitas. Bagaimana pemimpin menjalin hubungan dengan

pekerja, bagaimana mereka memberi penghargaan kepada pekerja yang

berprestasi, bagaimana mereka mengembangkan dan memberdayakan

pekerjaannya sangat mempengaruhi sumber daya manusia yang menjadi

(41)

5

Hambatan seperti ini sering dijumpai diberbagai perusahaan

khususnya permasalahan pada karyawan yang menjadi penentu kinerja

keseluruhan perusahaan itu sukses atau tidaknya dalam mencapai tujuan,

permasalahan ini juga terjadi pada PT. Tirta Ratna Bandung salah satu

indikasi permasalahan tersebut yaitu tidak terpenuhinya kebutuhan hidup

atau kesejahteraan hidup karyawan.

Bandung yang biasa disapa dengan kota kembang, kota dengan

pertumbuhan Ekonomi sangat pesat, tidak jarang di datangi oleh para

wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Apalagi dalam

beberapa tahun Bandung menjadi kota tujuan wisata belanja dan kuliner.

Toko oleh-oleh pun mulai bermunculan dan jenis makanan yang

diproduksi sangat bervariatif, dengan meningkatnya keinginan konsumen

maka para pengusaha makanan pun semakin bersaing dengan pengusaha

lain untuk memproduksi oleh-oleh Bandung yang menarik perhatian

konsumen untuk mencoba.

Kuliner adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pangan dan

makanan mulai dari bahan-bahan mentah sampai pada proses pengolahan

dan penyajian.Menurut Steven Labensky dalam Webster’s New World

Dictionary Of Culinary arts adalah “segala sesuatu yang berhubungan

dengan dapur atau segala sesuatu yang berhubungan denga aktivitas

memasak dalam penyiapan bahan-bahan pangan, pengolahan dan

(42)

6

Melihat kondisi terkini dimana banyak sekali pesaing, baik pesaing

lama maupun baru yang bergerak di bidang usaha terutama Usaha Bakery

membuat tingkat persaingan akan bisnis roti dan kue semakin ketat.

Berkaitan dengan kuliner, jajanan atau disebut dengan buah tangan, Unit

Merdeka Boga Putra merupakan bagian atau anak perusahaan yang

berawal dari didirikannya perusahaan induk pada mulanya bernama PT

Tirta Karya kemudian pada Tanggal 31 Mei 1969 yang berubah menjadi

PT.Tirta Ratna.

PT. Tirta Ratna Bandung merupakan sebuah perusahaan yang

bergerak dalam bidang pengadaan jasa dan boga yang sudah terbentuk

selama 42 tahun dimana PT. Tirta Ratna memiliki 13 unit usaha yang

tersebar baik di wilayah Bandung maupun diluar wilayah Bandung. Untuk

unit yang berada dalam wilayah Bandung terdiri dari Unit Merdeka Boga

Putra, Unit Toko Fast Food (PujaSera), Unit Merdeka Wisata, Unit

Merdeka Dharma Putra, dan Unit Pabrik dan Toko Badranaya. Unit

Merdeka Boga Putra ini merupakan Unit terbesar yang memegang

jalannya perekmbangan usaha dalam PT. Tirta Ratna Bandung.

Dengan perkembangan usaha yang semakin kompetitif, efisien

sesuai dengan kondisi yang ada pada karyawan. Sebuah perusahaan

memiliki perencanaan strategi yang dapat mengidentifikasikan peluang

dan mengarah pada perkembangan kedepan. Perusahaan dapat

(43)

7

tergantung pada manager dalam memanfaatkan para karyawan dan sumber

daya lainnya untuk mencapai strategi yang dilakukan.

Pada akhir tahun 1990 Unit Merdeka Boga Putra lebih

memposisikan diri sebagai produsen dengan mengeluarkan merk kemasan

“Roti dan Kue Merdeka”. Unit Merdeka Boga Putra mengkhususkan

memproduksi roti dan kue sebagai produk olahannya, pada awalnya

pembuatan dilakukan secara tradisional, hingga pembuatan produk

olahanpun sudah menggunakan tekhnologi yang berkembang, sehingga

membuat “Roti dan Kue Merdeka” tetap dapat bersaing dalam usaha lain

yang sejenis.

Kegiatan yang paling lazim dinilai dalam suatu organisasi adalah

kinerja pegawai, yakni bagaimana ia melakukan segala sesuatu yang

berhubungan dengan suatu pekerjaan, jabatan, atau peranan dalam

organisasi. Kinerja merupakan kegiatan pengelolaan sumber daya

organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Kinerja bisa juga dikatakan

sebagai sebuah hasil (output) dari suatu proses tertentu yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi terhadap sumber-sumber tertentu yang

digunakan (input). Selanjutnya, kinerja juga merupakan hasil dari serangkaian proses kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan

organisasi.

Dua jenis perilaku atau tugas pekerjaan mencakup unsur-unsur penting

kinerja pekerjaan yakni tugas fungsional dan tugas perilaku. Tugas

(44)

8

menyelesaikan seluk beluk pekerjaan, terutama penyelesaian aspek-aspek

teknis pekerjaan tersebut. Tugas perilakuberkaitan dengan seberapa baik

pegawai menangani kegiatan antarpersona dengan anggota lain organisasi,

termasuk mengatasi konflik, mengelola waktu, memberdayakan orang

lain, bekerja dalam sebuah kelompok, dan bekerja secara mandiri.

Menurut Hasibuan (2001:34) mengemukakan bahwa :

“Kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Tinggi rendahnya kinerja karyawan berkaitan dengan system pemberian penghargaan yang diterapkan oleh organisasi tempat mereka bekerja. Pemberian penghargaan yang tidak tepat dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja seseorang.”

Lebih lanjut Milkovich dan Boudreau (1994:65) dalam

Wahyuningsih (2003) mengemukakan bahwa:

“Kinerja (performance) adalah sebagai suatu tingkatan dimana karyawan memenuhi atau mencapai persyaratan kerja yang ditentukan. Kinerja merupakan catatan outcome yang dihasilkan dari suatu pekerjaan atau kegiatan tertentu selama satu periode waktu tertentu.”

Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja

yang dicapai seseorang atau sekelompok orang, sesuai dengan wewenang

atau tanggung jawab masing-masing karyawan selama periode waktu

tertentu.

Perusahaan harus menyadari bahwa manusia pada dasarnya

memiliki berbagai macam kebutuhan yang semakin lama semakin

bertambah, untuk itu perusahaan harus memperhatikan kesejahteraan

karyawannya baik berupa materil maupun inmateril, hal ini akan

(45)

9

Strategi perusahaan berkaitan erat dengan pencapaian visi, misi,

obyektif, dan keberhasilan perusahaan dengan memperhitungkan segala

sumber daya yang ada serta semua kondisi publik internalnya. Begitu

besarnya arti dan maanfaat kesejahteraan karyawan sehingga mendorong

manager menetapkan program kesejahteraan karyawan. Program

kesejahteraan ini harus disusun berdasarkan peraturan legal, berasaskan

adil dan layak serta berpedoman pada kemampuan perusahaan.

Kesejahteraan yang diberikan kepada karyawan hendaknya harus

bermanfaat dan dapat mendorong untuk tercapainya tujuan perusahaan.

Definisi program kesejahteraan menurut Hasibuan (2005:185)

menyatakan bahwa:

“Program Kesejahteraan Karyawan adalah pemberian tunjangan yang harus disusun berdasarkan peraturan legal, berasaskan keadilan dan kelayakan (internal dan eksternal konsistensi) dan berpedoman kepada kemampuan perusahaan.”

Komunikasi mengandung makna menciptakan pengertian, strategi

komunikasi yang dilakukan oleh PT. Tirta Ratna yaitu dibentuknya suatu

program pelayanan kesejahteraan karyawan, dimana untuk mencapai

keberhasilan program pelayanan tersebut diperlukan strategi komunikasi

perusahaan yang jitu guna pengembangan organisasi, oleh karena itusetiap

orang yang terlibat dalam program harus memahami apa, mengapa, kapan,

dimana, dan bagaimana program tersebut. Program pelayanan

kesejahteraan karyawan (Tri Dharma Mitra) yang dilakukan pada Unit

(46)

10

komunikasi yang dilakukan perusahaan guna meningkatkan kinerja

karyawan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan

diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

Pertanyaan Makro :

Bagaimana Strategi Komunikasi Unit Merdeka Boga Putra PT.

Tirta Ratna Bandung melalui Program Pelayanan Kesejahteraan Karyawan

(Tri Dharma Mitra) dalam meningkatkan kinerja Karyawannya ?

Pertanyaan Mikro :

1. Bagaimana tujuan Unit Merdeka Boga Putra PT. Tirta Ratna

Bandung melalui Program Pelayanan Kesejahteraan Karyawan

(Tri Dharma Mitra) dalam meningkatkan kinerja Karyawannya?

2. Bagaimana rencana Unit Merdeka Boga Putra PT. Tirta Ratna

Bandung melalui Program Pelayanan Kesejahteraan Karyawan

(Tri Dharma Mitra) dalam meningkatkan kinerja Karyawannya?

3. Bagaimana kegiatan yang dilakukan Unit Merdeka Boga Putra

PT. Tirta Ratna Bandung melalui Program Pelayanan

Kesejahteraan Karyawan (Tri Dharma Mitra) dalam

(47)

11

4. Bagaimana pesan yang disampaikan Unit Merdeka Boga Putra

PT. Tirta Ratna Bandung melalui Program Pelayanan

Kesejahteraan Karyawan (Tri Dharma Mitra) dalam

meningkatkan kinerja Karyawannya?

5. Bagaimana media yang digunakan Unit Merdeka Boga Putra PT.

Tirta Ratna Bandung melalui Program Pelayanan Kesejahteraan

Karyawan (Tri Dharma Mitra) dalam meningkatkan kinerja

Karyawannya?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan tentang

Strategi Unit Merdeka Boga Putra PT. Tirta Ratna Bandung melalui

Program Pelayanan Kesejahteraan Karyawan (Tri Dharma Mitra) dalam

meningkatkan kinerja Karyawannya.

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui tujuan Unit Merdeka Boga Putra PT. Tirta

Ratna Bandung melalui Program Pelayanan Kesejahteraan

Karyawan (Tri Dharma Mitra) dalam meningkatkan kinerja

Karyawannya.

2. Untuk mengetahui rencana Unit Merdeka Boga Putra PT. Tirta

(48)

12

Karyawan (Tri Dharma Mitra) dalam meningkatkan kinerja

Karyawannya.

3. Untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan Unit Merdeka Boga

Putra PT. Tirta Ratna Bandung melalui Program Pelayanan

Kesejahteraan Karyawan (TriDharmaMitra) dalam meningkatkan

kinerja Karyawannya.

4. Untuk mengetahui pesan yang disampaikan dariUnit Merdeka

Boga Putra PT. Tirta Ratna Bandung melalui Program Pelayanan

Kesejahteraan Karyawan (TriDharmaMitra) dalam meningkatkan

kinerja Karyawannya.

5 Untuk mengetahui media yang digunakan Unit Merdeka Boga

Putra PT. Tirta Ratna Bandung melalui Program Pelayanan

Kesejahteraan Karyawan (Tri Dharma Mitra) dalam

meningkatkan kinerja Karyawannya.

6. Untuk mengetahui strategi komunikasi Unit Merdeka Boga Putra

PT. Tirta Ratna Bandung melalui Program Pelayanan

Kesejahteraan Karyawan (Tri Dharma Mitra) dalam

meningkatkan kinerja Karyawannya.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Kegunaan penelitian ini secara teoritis adalah untuk

mengembangkan kajian Ilmu Komunikasi secara umum, dan

(49)

13

dilakukan untuk membina hubungan antar karyawan (employee relations)

1.4.2 Kegunaan Praktis

1.4.2.1 Kegunaan Bagi Peneliti

Dapat mengaplikasikan ilmu dan memberikan

manfaat guna pengembangan organisasi khusunya strategi

komunikasi perusahaan melalui sebuah program pelayanan

kesejahteraan karyawan.

1.4.2.2 Kegunaan Bagi Universitas

Mampu memberikan kontribusi ilmu untuk

pengembangan disiplin ilmu komunikasi khususnya

konsentrasi ilmu humas dan dapat menjadi bahan literatur

untuk penelitian selanjutnya mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan strategi perusahaan melaui program

pelayanan kesejahteraan karyawan.

1.4.2.3 Kegunaan Bagi Perusahaan

Dapat memberikan sumbangan pemikiran guna

pengembangan organisasi dalam perencanaan dan evaluasi

pada program pelayanan kesejahteraan (Tri Dharma Mitra)

(50)

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya

Peneliti mengambil skripsi yang berjudul “Strategi Komunikasi Unit

Merdeka Boga Putra PT. Tirta Ratna Bandung Melalui Program Pelayanan

Kesejahteraan Karyawan Dalam meningkatkan Kinerja Karyawannya.”.

Penelitian skripsi tentang Kesejahteraan Karyawan ini sudah banyak yang membahas diberbagai universitas, namun dalam pembahasannya berbeda.

Pada Penelitian ini, peneliti melihat tinjauan penelitian sebelumnya

mengenai pembahasan Kesejahteraan Karyawan yang sudah ada, Peneliti dapat melihat dan mencarinya dalam bentuk pelusuran data online (Internet), dan membaca keterangannya diabstrak. Berikut judul penelitian sebelumnya

yang mengangkat tentang Kesejahteraan Karyawan.

1. SISKA MALISA NASUTION 070521047

Universitas Sumatera Utara Medan (2009)

Judul : “Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja

Karyawan Pada PT. Pangansari Utama Medan”

Keterangan : Dalam penelitian ini Pengaruh dan Semangat kerja

dijadikan sebagai tolak ukur (variabel) dari kesejahteraan karyawan

yang diberikan oleh PT. Pangansari Utama, berdasarkan nilai koefisien

(51)

15

bahwa semua variabel dari program kesejahteraan karyawan

berpengaruh positif dalam meningkatkan semangat kerja karyawan.

2. SHOLEH HARTOYO A2100550075

Universitas Muhammadiyah Surakarta (2009)

Judul : “Pengaruh Kemampuan Karyawan Dan Tunjangan

Kesejahteraan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Wangsa Jatra

Lestari”

Keterangan: Dalam penelitin ini, Pengaruh dan Kinerja dijadikan

sebagai tolak ukur (Variabel) dari tunjangan kesejahteraan dengan

metode kuantitatif menggunakan populasi serta landasan teori guna

mengukur kedua variabel serta pengaplikasian dari pengeertian kinerja,

kemampuan karyawan dengan tunjangan kessejahteraan.

2.1.2 Tinjauan Tentang Komunikasi

2.1.2.1 Hakikat dan Definisi Komunikasi

Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia.

Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada

orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya.

Dalam “bahasa” komunikasi pernyataan dinamakan pesan (message),

orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator

(52)

16

(symbol). Konkretnya isi pesan itu adalah pikiran atau perasaan, lambang adalah bahasa.

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communocare yang berarti membuat sama (to make common). Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna atau suatu pesan dianut secara sama, jadi secara garis besarnya,

dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur

kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran atau pengertian.

Apabila dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam

bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung

selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan.

Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan itu belum

tentu menimbulkan kesamaan makna. Dengan lain perkataan, mengerti

bahasanya saja belum tentu mengerti makna yang dibawakan oleh

bahasa itu. Jelas bahwa percakapan kedua orang tadi dapat dikatakan

komunikatif apabila kedua-duanya, selain mengerti bahasa yang dipergunakan, juga mengerti makna dari bahan yang dipercakapkan.

Pengertian komunikasi yang dipaparkan di atas sifatnya

dasariah, dalam arti kata bahwa komunikasi itu minimal harus

mengandung kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat.

(53)

17

agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan,

melakukan suatu perbuatan atau kegiatan, dan lain-lain.

Di antara para ahli sosiologi, ahli psikologi, dan ahli politik di

Amerika Serikat, yang menaruh minat pada perkembangan komunikasi

adalah Carl I. Hovland. Menurut Carl I. Hovland, ilmu komunikasi

adalah “upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar

asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap.”

(Effendy, 2006:10)

2.1.2.2 Komponen-Komponen Komunikasi

Menurut Effendy (2006:6), Lingkup Ilmu Komunikasi

berdasarkan komponennya terdiri dari :

1.Komunikator (communicator) 2. Pesan (message)

3. Media (media)

4. Komunikan (communicate) 5. Efek (effect)

Berdasarkan komponen-komponen tersebut Lasswell

menyebutkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan

oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang

menimbulkan efek tertentu.

(54)

18

2.1.2.3 Tujuan Komunikasi

Dalam melakukan komunikasi, tentu mempunyai tujuan.

Menurut Onong Uchjana Effendy tujuan dari komunikasi adalah :

1. Perubahan sikap (to change the attitude)

2.Mengubah opini opini/pendapat/pandangan (to change the opinion)

3. Mengubah perilaku (to change the behavior)

4. Mengubah masyarakat (to change the society) (2003:55) Untuk lebih memahami tujuan komunikasi, Ruslan

menyatakan tujuan komunikasi sebagi berikut :

1.Apakah kita ingin menjelaskan sesuatu pada orang lain.

Maksudnya apakah kita menginginkan orang lain untuk

mengerti dan memahami apa yang kita maksud.

2.Apakah kita ingin agar orang lain menerima dan

mendukung gagasan kita. dalam hal ini tentu cara

penyampaian akan berbeda dengan cara yang dilakukan

untuk menyampaikan informasi atau pengetahuan saja.

3.Apakah kita ingin agar orang lain mengerjakan sesuatu atau

agar mereka mau bertindak. (2003:11)

2.1.2.4 Hambatan Komunikasi

Menurut Effendy (2003:45), Ada banyak hambatan yang

bisa merusak komunkasi, berikut adalah beberapa hal yang

merupakan hambatan komunikasi yang harus menjadi perhatian bagi

(55)

19

1. Gangguan

Ada dua jenis gangguan terhadap jalannya komunikasi

yang menurut sifatnya dapat diklasifikasikan sebagai

gangguan mekanik dan semantik.

a. Gangguan mekanik ialah gangguan yang disebabkan

saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat fisik.

b. Gangguan semantik ialah gangguan yang bersangkutan

dengan pesan komunikasi yang pengeretiannya menjadi

rusak, gangguan semantik tersaring kedalam pesan

melalui penggunaan bahasa.

2. Kepentingan

Interest atau kepentingan akan membuat seseorang

selektif dalam menanggapi atau menghayati suatu pesan.

Orang akan hanya memperhatikan perangsang yang ada

hubungannya dengan kepentingannya.

3. Motivasi Terpendam

Motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu

yang sesuai benar dengan keinginan, kebutuhan dan

kekurangannya.

Keinginan, kebutuhan dan kekurangan seseorang

berbeda dengan orang lain, dari waktu ke waktu dan dari

tempat ke tempat, sehingga karenanya motivasi itu

berbeda dalam intesitasnya.

4. Prasangka

Prasangka merupakan salah satu rintangan atau

hambatan berat bagi suatu kegiatan komunikasi oleh

karena orang yang mempunyai prasangka belum apa-apa

sudah bersikap curiga dan menentang komunikator yang

(56)

20

2.1.2.5 Fungsi Komunikasi

Fungsi adalah potensi yang dapat digunakan untuk

memenuhi tujuan-tujuan tertentu. Komunikasi sebagai ilmu, seni,

dan lapangan kerja sudah tentu memiliki fungsi yang dapat

dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

(Cangara, 2003:61)

Sedangkan menurut Onong Uchjana Effendy fungsi dari

komunikasi adalah :

1. Menginformasikan (to inform)

2. Mendidik (to educate)

3. Menghibur (to entertain)

4. Mempengaruhi (to influence) (2003:55)

2.1.2.6 Konteks Komunikasi

Komunikasi tidak berlangsung dalam suatu ruangan hampa

sosial, melainkan dalam suatu konteks atau situasi tertentu. Menurut

Deddy Mulyana dalam buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar

(2007:77) Secara luas konteks disini berarti semua faktor di luar

orang-orang yang berkomunikasi yang terdiri dari :

1.Aspek bersifat fisik: seperti iklim, suhu, cuaca, bentuk

ruangan, warna dinding, tempat duduk, jumlah peserta

komunikasi dan alat untuk menyampaikan pesan.

2.Aspek psikologis: seperti sikap, kecenderungan,

(57)

21

3. Aspek sosial: seperti norma kelompok, nilai sosial, dan

karakteristik budaya.

4. Aspek waktu: yakni kapan berkomunikasi (hari apa, jam

berapa, pagi, siang, sore, malam).

Indikator paling umum untuk mengklasifikasikan

komunikasi berdasarkan konteks atau tingkatannya adalah jumlah

peserta yang terlibat dalam komunikasi. Maka dikenallah

komunikasi intrapribadi, komunikasi diadik, komunikasi

antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi publik, komunikasi

organisasi dan komunikasi massa.

2.1.3 Tinjauan Komunikasi Organisasi

2.1.3.1 Pengertian Organisasi

Ada bermacam-macam pendapat mengenai apa yang

dimaksud dengan organisasi.

Schein (1982) “Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab.”

Organisasi mempunyai karakteristik tertentu yaitu

mempunyai struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan

bagian lain dan tergantung kepada komunikasi manusia untuk

mengkoordinasikan aktivitas dalam organisasi tersebut. Sifat

tergantung antara satu bagian dengan bagian lain menandakan bahwa

(58)

22

Selanjutnya Kochler (1976), “Organisasi adalah sistem

hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu

kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.”

Dikatakan merupakan suatu sistem karena organisasi itu

terdiri dari berbagai bagian yang saling tergantung satu sama lain.

Bila satu bagian terganggu, maka akan ikut berpengaruh pada

bagian lain. Setiap organisasi memerlukan koordinasi supaya

masing-masing bagian dari organisasi bekerja menurut semestinya

dan tidak mengganggu bagian lainnya. Tanpa koordinasi sulitlah

organisasi itu berfungsi dengan baik.

Suatu organisasi terbentuk apabila suatu usaha memerlukan

usaha lebih dari satu orang untuk menyelesaikannya. Kondisi ini

timbul mungkin disebabkan oleh karena tugas terlalu besar atau

terlalu kompleks untuk ditangani satu orang. Oleh karena itu suatu

organisasi dapat kecil seperti usaha dua orang individu atau dapat

sangat besar yang melibatkan banyak orang dalam interaksi kerja

sama.

Organisasi merupakan suatu struktur hubungan manusia.

Struktur ini didesain oleh manusia dan karena itu tidak sempurna.

Organisasi bertumbuh dan bertambah matang sebagian melalui

suatu skema yang didesain dan sebagian lagi melalui keadaan yang

tidak diatur. Sebaliknya perubahan yang tidak terstruktur terjadi

(59)

23

rasional terhadap bermacam-macam kebudayaan, dan kekuatan

yang bersifat psikologis pada orang-orang dalam organisasi.

2.1.3.2 Pengertian Komunikasi Organisasi

Redding dan Sanborn mengatakan bahwa komunikasi

organisasi adalah “pengiriman dan penerimaan informasi dalam

organisasi yang kompleks.” Yang termasuk dalam bidang ini adalah

komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan persatuan

pengelola, komunikasi dari atasan kepada bawahan (downward), komunikasi dari bawahan kepada atasan (upward), komunikasi horizontal atau komunikasi dari orang-orang yang sama level atau

tingkatannya dalam organisasi, keterampilan berkomunikasi dan

berbicara, mendengarkan dan menulis.

Katz dan Khan mengatakan bahwa komunikasi organisasi

merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti

di dalam suatu organisasi.

Menurut Katz dan Khan“Organisasi adalah sebagai suatu sistem terbuka yang menerima energy dari lingkungannya dan mengubah energy ini menjadi produk atau servis dari sistem dan megeluarkan produk atau servis ini kepada lingkungan.”

Adapun definisi komunikasi organisasi menurut Goldhaber

(1986) adalah :

(60)

24

2.1.4 Tinjauan Strategi

2.1.4.1 Pengertian Strategi

Istilah strategi berasal dari kata Yunani Strategeia (stratos = militer; dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. Konsep ini relevan dengan situasi jaman

dulu yang sering diwarnai perang, di mana jenderal dibutuhkan

untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu

memenangkan perang. Strategi juga bisa dapat diartikan sebagai

suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer

dan material pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan

tertentu. Strategi militer didasarkan pada pemahaman akan kekuatan

dan penempatan posisi lawan, karakteristik fisik medan perang,

kekuatan dan karakter sumber daya yang tersedia, sikap orang-orang

yang menempati teritorial tertentu, serta antisipasi terhadap setiap

perubahan yang mungkin terjadi.

Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert, Jr. (dalam

Tjiptono 1997:3), konsep strategi dapat didefinisikan berdasarkan

dua perspektif yang berbeda, yaitu :

1. Dari perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan (intends to do), dan

2. Dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan

(61)

25

Berdasarkan perspektif yang pertama, strategi dapat

didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai

tujuan organisasi dan mengimplimentasikan misinya. Makna yang

terkandung dari strategi ini adalah bahwa para manajer memainkan

peranan yang aktif, sadar dan rasional dalam merumuskan strategi

organisasi. Dalam lingkungan yang turbulen dan selalu mengalami

perubahan, pandangan ini lebih banyak diterapkan.

Dilihat pada perspektif kedua, strategi didefinisikan

sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap

lingkungannya sepanjang waktu. Pada definisi ini, setiap organisasi

pasti memiliki strategi, meskipun strategi tersebut tidak pernah

dirumuskan secara eksplisit. Pandangan ini diterapkan bagi para

manajer yang bersifat reaktif, yaitu hanya menanggapi dan

menyesuaikan diri terhadap lingkungan secara pasif manakala

dibutuhkan.

Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua anggota

organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang

diambil akan berrsifat subjektif atau berdasarkan intuisi belaka dan

mengabaikan keputusan yang lain.

“Dalam suatu perusahaan terdapat tiga level strategi, yaitu :

level korporasi, level unit bisnis atau lini bisnis, dan level

fungsional.” (Hayes dan Wheel wright, 1984 dalam Tjiptono,

(62)

26

2.1.4.2 Strategi Komunikasi

Berhasil atau tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif

banyak ditentukan oleh strategi komunikasi.

“Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.” (Effendy, 2003:300).

“Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung dari situasi dan kondisi.” (Effendy, 2003:301).

Untuk mantapnya strategi komunikasi, maka segala sesuatunya

harus dipertautkan dengan komponen-komponen yang merupakan

jawaban terhadap pertanyaan dalam rumus Lasswell “Who Says What

Which Channel To Whom With What Effect”.

- Who? (Siapakah komunikatornya?)

- Says What? (Pesan apa yang dinyatakannya?)

- In Which Channel? ( Media apa yang digunakannya?)

-To Whom? (Siapa komunikannya?)

(63)
[image:63.595.116.538.182.233.2]

27

Gambar 2.1

Model Harold Laswell

Sumber: Analisa Peneliti, 2012

2.1.4.3 Fungsi Strategi

Menurut Agustinus Sri Wahyudi, dikutip oleh Ruslan

(1998:129), manfaat yang dapat diperoleh oleh organisasi dalam

menerapkan strategi (manajemen strategi) secara garis besar adalah

sebagai berikut :

a. Memberikan arah dan tujuan yang jelas dalam jangka

panjang.

b. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan yang akan

mungkin terjadi di masa-masa mendatang.

c. Menciptakan suatu organisasi dan fungsional manajemen

perusahaan akan lebih efektif dan efisien, dalam

menghadapi persaingan yang kian tajam mengidentifikasi

keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan

yang semakin berisiko tinggi.

d. Keterkaitan personil dalam membuat strategi akan lebih

memotivasi dalam tahap-tahap pelaksanaanya.

With What Effect

Who Say

What

In Which Channel

(64)

28

e. Aktivitas perusahan, menggunakan strategi akan

mempertinggi kemampuan perusahaan untuk mencegah

munculnya berbagai masalah dimasa-masa mendatang.

f. Aktivitas yang saling tumpangtindih antara unit atau divisi

dapat dihindarkan.

2.1.5 Tinjauan Kinerja Karyawan

2.1.5.1 Definisi Kinerja Karyawan

Menurut Mangkunegara (2000), “Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.”

Lebih lanjut menurut Suyadi Prawirosentono (2008) :

“Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam satu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika suatu perusahaan dalam mencapai tujuan ditetapkan harus melalui sarana organisasi yang terdiri dari sumber daya yang berperan aktif dalam mencapai tujuan perusahaan yang bersangkutan.”

Kinerja perorangan mempunyai hubungan yang erat dengan

kinerja lembaga atau perusahaan. Dengan kata lain kinerja seseorang

tinggi apabila dia mempunyai keahlian yang tinggi, bersedia bekerja sesuai

dengan upah atau gaji yang telah disepakati. Agar seseorang dapat

mencapai kinerja yang tinggi tergantung pada kerjasama, kepribadian,

kepandaian yang beraneka ragam, kepemimpinan, keselamatan,

(65)

29

2.1.5.2 Jenis-jenis Kinerja

Jenis kinerja terdiri atas tiga bagian, antara lain :

1. Kinerja Strategik

Kinerja suatu perusahaan dievaluasi atas ketepatan

perusahaan dalam memilih dan kemampuan adaptasi

perusahaan bersangkutan atas lingkungan hidupnya dimana

dia beroperasi.

2. Kinerja Administratif

Kinerja administratif berkaitan dengan kinerja administratif

perusahaan, termasuk di dalamnya tentang struktur

administrasi yang mengatur hubungan otoritas dan tanggung

jawab dari orang-orang yang menduduki jabatan atau bekerja

pada unit-unit kerja yang terdapat dalam organisasi.

3. Kinerja Operasional

Kinerja ini berkaitan dengan efektivitas penggunaan setiap

sumber daya yang digunakan perusahaan, kemampuan

mencapai efektivitas penggunaan sumber daya manusia yang

mengerjakannya. (Prawirosentono, 2008).

Kinerja yang tinggi penting untuk tujuan peningkatan kinerja

perusahaan yang efisien, efektif dan produktif, penciptaan motivasi dan

dengan pencapaian kepuasan kerja karyawan serta kinerja karyawan yang

(66)

30

perusahaan yang memberi tekanan-tekanan baik secara psikologis maupun

berdampak financial bagi perusahaan (Rivai, 2003).

2.1.5.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi dan kinerjanya

Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut antara lain :

1. Kuantitas kerja yaitu pencapaian kinerja karyawan yang dapat

terlihat pada diri karyawan itu sendiri pada saat bekerja, yang

meliputi ketetapan waktu dalam mengerjakan pekerjaan,

ketelitian dalam mengerjakan tugas dan juga terampil dalam

mengerjakan tugas.

2. Kualitas kerja adalah pencapaian kinerja karyawan yang

diukur atas hasil pekerjaan yang dicapai pekerja dalam

bekerja, kualitas kerja juga dapat diukur oleh output atau

hasil kerja dibandingkan dengan standar output yang telah

ditetapkan perusahaan. (Simamora, 2002)

2.1.6 Tinjauan Tentang Karyawan

2.1.6.2 Pengertian Karyawan

Karyawan merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karena

tanpa keikut sertaan mereka, aktivitas tidak akan terjadi. Karyawan

berperan aktif dalam menetapkan rencana, sistem, proses dan tujuan yang

ingin dicapai. Pada intinya karyawan adalah penjual (pikiran dan

tenaganya) dan mendapat kompensasi yang besarnya telah ditetapkan

(67)

31

Karyawan operasional adalah setiap orang yang secara langsung

harus mengerjakan pekerjannya sesuai denganperintah atasan. Karyawan

manejerial adalah orang yang berhak memerintah untuk mengerjakan

sebagian pekerjaanya dan dikerjakan sesuai dengan perintah

Dalam kamus umum bahasa Indonesia, karyawan didefinisikan

sebagai pekerja atau pegawai. (Poerwadarminta, 1976:448).

Berdasarkan Pasal 1 Undang-undang No. 14 tahun 1969,

“tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan di

dalam maupun diluar hubungan kerja, guna menghasilkan barang dan

jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.” (Hasibuan, 2003:41).

2.1.6.2 Asas-asas Komunikasi Karyawan

Komunikasi dua arah yang baik antara manajemen dan

karyawan didasarkan pada asas-asas berikut ini :

1. Manajemen harus bersedia secara sadar memberikan informasi

kepada karyawannya. Setiap pelaksana harus memahami bahwa

komunikasi merupakan tanggung jawab utuh kepada karyawannya.

Setiap pelaksanaharus memahami bahwa komunikasi merupakan

tanggung jawab utama dan dalam evaluasi pelaksanaan secara

keseluruhan

2. Komunikasi harus berfungsi sebagai suatu sistem yang lengkap

antara manajemen dengan karyawan.

3. Pesan tertulis harus digunakan untuk menghindari penyimpangan arti

(68)

32

4. Pesan harus disampaikan dengan menggunakan kata-kata yang lazim

yang sesuai dengan tingkat pendidikan karyawan.

5. Media komunikasi harus dipilih dan pesan harus disiapkan oleh

komunikasi tentang informasi penting tidak dipercayakan kepada

orang dengan pengalaman komunikasi yang terbatas.

6. Komunikasi jangan secara sengaja disalahgunakan atau disesatkan

tetapi harus faktual, seksama, dan tidak memihak.

7. Informasi harus diberikan tepat pada waktunya dan pesan harus

disampaikan dengan cepat untuk menghindari kesalahpahaman.

8. Pengulangan adalah penting dalam komunikasi karyawan yang baik.

Informasi harus diulang dalam cara yang berlainan agar mudah

dipahami.

2.1.7 Tinjauan Program Pelayanan Kesejahteraan

2.1.7.1 Pengertian Program Kesejahteraan

Terdapat berbagai istilah yang digunakan dalam program

kesejahteraan, seperti yang dikemukakan oleh Martoyo (2000:138) adalah:

“Kesejahteraan karyawan merupakan salah satu bentuk pemberian kompensasi berupa penyediaan paket “benefits” dan program-program pelayanan karyawan dengan maksud pokok untuk mempertahankan keberadaan karyawan sebagai anggota organisasi dalam jangka panjang.”

2.1.7.2 Tujuan-Tujuan Pemberian Program Kesejahteraan Karyawan

Kesejahteraan yang diberikan hendaknya bermanfaat dan

mendorong untuk mencapai tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat

(69)

33

Menurut Moekijat (1999:174), tujuan pemberian program

kesejahteraan pada perusahaan yang mengadakan program kesejahteraan

terdiri dari dua yaitu bagi perusahaan dan karyawan.

a. Bagi perusahaan

1. Meningkatkan hasil

2. Mengurangi perpindahan dan kemangkiran

3. Meningkatkan semangat kerja karyawan

4. Menambah kesetiaan karyawan terhadap organisasi

5. Menambah peran serta karyawan dalam masalah-masalah

organisasi.

6. Mengurangi keluhan-keluhan.

7. Mengurangi pengaruh serikat pekerja.

8. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dalam hubungannya

dengan kebutuhannya pribadi maupun kebutuhan sosial.

9. Memperbaiki hubungan masyarakat.

10.Mempermudah usaha penarikan karyawan dan mempertahankan.

11.Merupakan alat untuk meningkatkan kesehatan badaniash dan

rohaniah karyawan.

12.Memperbaiki kondisi kerja.

13. Menambah perasaan aman.

14. Memelihara sikap karyawan yang menguntungkan terhadap

(70)

34

b. Bagi Karyawan

1. Memberikan kenikmatan dan fasilitas yang dengan cara lain tidak

tersedia atau yang tersedia dalam bentuk yang kurang memadai.

2. Memberikan bantuan dalam memecahkan suatu masalah-masalah

Gambar

Gambar 2.1 Model Harold Laswell
Gambar 2.2 Alur Pemikiran
Tabel 4.1
Gambar 4.1
+4

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Kamis tanggal Dua Puluh Satu bulan Juni tahun Dua Ribu Dua Belas (21-06-2012), panitia pengadaan barang dan jasa pada Bagian Administrasi

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Departemen

Pihak perusahaan memiliki sumber daya manusia yang memiliki pengalaman dan kemampuan yang baik dalam menghasilkan produk yang berkualitas, memiliki

PTAI sebagai terlampir menyatakan bahwa jika ada kelas yang diselenggarakan menggunakan atas namanya, maka kelas jauh tersebut dinyatakan tidak sah dan ijazah yang

Pengering energi surya (solar dryer) digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan sinar matahari dalam proses pengeringan, dengan mengkonversi sinar matahari menjadi

Gerakan yang termasuk gerakan non-lokomotor adalah berdiri tegak dengan salah satu kaki diangkat, keterampilan dasar ini termasuk keterampilan keseimbangan (balance), makin

Berbeda dengan hasil tangkapan bubu sayap (TL) tidak memperlihatkan hasil tangkapan yang berbeda nyata antara siang dan malam. Hasil rekaman tingkah laku ikan

Tahapan yang dilakukan sebelum melakukan perbaikan proses adalah melakukan perbaikan dari segi peralatan kerja yang digunakan oleh manpower serta dilakukan