• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Situs Myspace Dan Popularitas Band Indie Di Medan (Studi Deskriptif Tentang Peranan Situs Myspace Dalam Meningkatkan Popularitas Band Indie Di Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peranan Situs Myspace Dan Popularitas Band Indie Di Medan (Studi Deskriptif Tentang Peranan Situs Myspace Dalam Meningkatkan Popularitas Band Indie Di Medan)"

Copied!
150
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN SITUS MYSPACE DAN POPULARITAS BAND INDIE DI MEDAN

(Studi Deskriptif tentang Peranan Situs Myspace dalam Meningkatkan Popularitas Band Indie di Medan)

Diajukan Oleh : IRENA FANNY SARAGIH

050904055

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh :

Nama : Irena Fanny Saragih

NIM : 050904055

Departemen : Ilmu Komunikasi

Judul : PERANAN SITUS MYSPACE DAN

POPULARITAS BAND INDIE DI MEDAN (Studi Deskriptif tentang Peranan Situs Myspace dalam Meningkatkan Popularitas Band Indie di Medan)

Dosen Pembimbing Medan, 05 Juni 2010

Ketua Departemen

Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A

NIP. 196208281986012001 NIP. 19510219 198701 1 001 Drs. Amir Purba, M.A

Dekan

(3)

ABSTRAKSI

Skripsi ini berjudu l “Peranan Situs Myspace dan Popularitas Band Indie di Medan” (Studi Deskriptif tentang Peranan situs Myspace dalam Meningkatkan Popularitas Band Indie). Tujuan adalah untuk mengetahui untuk peranan situs

Myspace dalam meningkatkan popularitas band indie di Medan. Subjek dalam

penelitian ini ada 2 band indie, yang dipilih karena popularitas yang didapatkan dari penggunaan situs Myspace, yaitu Hairdresser On Fire dan Korine

Conception. Penelitian ini dilakukan di radio Kiss Fm Medan Jl. Cut Nyak Dien

No. 16 Medan.

Teori yang digunakan adalah Komunikasi Massa, Teknologi Komunikasi, Internet, Komunikasi Pemasaran, Popularitas, dan Teori S-O-R.

Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 2 unit analisis yaitu populasi band dan populasi penonton. Populasi band, yaitu band indie yang telah terdaftar di Parade Musik Kiss Fm sejak Januari 2010 sampai Februari 2010 ada sebanyak 16 band. Kemudian 2 band yang terpilih setelah memenuhi unsur representatif dari seluruh sifat – sifat populasi memenuhi yaitu Hairdresser On Fire dan Korine

Conception. Sedangkan populasi penonton yaitu orang – orang yang datang ke

pertunjukan band indie yang diperkirakan sebanyak 100 orang. Dengan menggunakan rumus Arikunto, ditetapkan presentasi 20% sehingga didapati sampel sebanyak 20 orang.

Langkah-langkah dalam pengambilan sampel menggunakan Accidental

Sampling. Lalu peneliti melakukan pengumpulan data di lapangan dengan

menggunakan kuesioner dan studi kepustakaan.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena berkat, rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Peranan Situs Myspace dan Popularitas Band Indie di Medan” (Studi Deskriptif tentang Peranan situs Myspace dalam Meningkatkan Popularitas Band Indie) guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada kedua orang tua penulis, Japrilman Saragih, S.T (Ayah) dan Kristina Tarigan, S.Pd (Ibu) yang selalu menjaga, mendoakan, memberi nasehat, semangat serta dukungan moral dan materi. Sungguh tiada kata yang bisa tergambarkan betapa berharganya kedua orang tua bagi penulis.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. DR. M. Arif Nasution, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Amir Purba, MA, selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Dewi Kurniawati, M.Si, selaku Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. 4. Ibu Dra. Fatma Wardy Lubis, MA, selaku dosen pembimbing yang telah banyak

(5)

5. Bapak Prof. Suwardi Lubis, MS selaku dosen wali penulis.

6. Kepada para dosen Departemen Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu kepada penulis, semangat, nasehat, motivasi dan arahan selama proses belajar mengajar.

7. Kak Icut, Kak Maya, Kak Rotua dan Kak Ros yang telah membantu dalam proses administrasi.

8. Teman - teman terbaikku, Wahyu Utomo Siregar, Nuri Esmeralda Simatupang, Fatahillah Ginting, Isabella Ginting, Allunlul, Dania Gustyra.

9. Teman – teman satu angkatan di KISS FM Medan, Gietha, Badaii, dan Jimmy. 10.Teman – teman di KISS FM Medan lainnya untuk dukungan yang telah

diberikan untuk penulis, Station Manager Bang Beldi, Program Director Bang Rangga, Bang Anca, Bang Baron, Bang Agek, Bang Madi, Ivann Makshara, Anggi, Mairamia, Awan, Bea, Rey, Nuey.

11.Senior – senior yang selalu memberikan dukungan kepada penulis, kak Angeline Pakpahan, Bang Mochammad Rezha, sama Kak Cisca Esquaretha.

12.Untuk bang Jhon dan keluarga yang memberikan bantuan kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

13.Untuk teman-teman peneliti angkatan 2005 Ilmu Komunikasi FISIP USU Veri, Rika, Nuri, Adit, Doley Tobing, dan yang tidak dapat disebutkan satu per satu. 14.Terimakasih kepada Hanita Fajriannisa Lubis yang sudah sangat membantu dan

mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

(6)

16.Kepada pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, penulis mengucapkan terima kasih banyak atas kepeduliannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Penulis, Juni 2010

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR BAGAN ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1. Latar Belakang ... 1

I.2. Perumusan Masalah ... 8

I.3. Pembatasan Masalah ... 9

I.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 9

I.5. Kerangka Teori ... 10

I.6. Kerangka Konsep ... 23

I.7. Model Teoritis ... 24

I.8. Variabel Operasional ... 25

I.9. Defenisi Variabel Operasional ... 26

BAB II URAIAN TEORITIS ... 29

II.1. Komunikasi Massa dan Internet ... 29

II.1.1) Definisi Komunikasi ... 29

II.1.2) Unsur - Unsur Komunikasi ... 31

II.1.3) Fungsi Komunikasi ... 31

II.1.4) Pengertian Komunikasi Massa ... 33

II.2. Teknologi Komunikasi ... 42

II.2.1) Pengertian Teknologi Komunikasi ... 42

II.2.2) Karakteristik Teknologi Komunikasi ... 46

II.3. Internet ... 48

II.3.1) Pengertian Internet... 48

II.3.2) Manfaat Internet ... 51

II.3.3) Internet Sebagai Media Komunikasi ... 53

II.4. Situs Myspace ... 55

II.5. Komunikasi Pemasaran ... 56

II.5.1) Marketing Mix ... 57

II.6. Promosi ... 58

II.6.1) Bauran Promosi (Promotion Mix) ... 59

II.7. Popularitas ... 61

II.8. Teori S-O-R ... 62

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 66

III.1. Metode Penelitian ... 66

III.2. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 67

III.2.1) Profil Radio Kiss Fm Medan ... 67

III.2.2) Logo Radio Kiss Fm ... 69

III.2.3) Karakteristik Radio Kiss Fm Medan ... 70

(8)

III.3. Populasi dan Sampel ... 79

III.3.1) Populasi ... 79

III.2.2) Sampel ... 85

III.6. Teknik Analisis Data ... 86

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 88

IV.1. Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 88

IV.1.1) Tahap Persiapan ... 88

IV.1.2) Tahap Pengumpulan Data ... 88

IV.2. Teknik Pengolahan Data ... 89

IV.3. Hasil Wawancara ... 90

IV.4. Analisis Tabel Tunggal……….. 95

IV.4.1) Karakteristik Responden ... 95

IV.4.2) Situs Myspace ... 99

IV.4.3) Popularitas Band Indie ... 109

IV.5. Hasil dan Pembahasan ... 121

BAB V PENUTUP ... 126

V.1. Kesimpulan ... 126

V.2. Saran ... 127 DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

1. Variabel Operasional ... 21

2. Program Acara Radio Kiss Fm ... 75

3. Usia Responden ... 95

4. Jenis Kelamin Responden ... 96

5. Pendidikan Responden ... 96

6. Hobi Responden ... 97

7. Sumber Informasi tentang Band Indie ... 97

8. Frekuensi Menonton Pertunjukan Band Indie... 98

9. Informasi tentang Fasilitas Audio Streaming dalam Myspace ... 99

10. Intensitas Penggunaan Fasilitas Audio Streaming dalam situs Myspace ... 100

11. Penampilan Profile Band Indie di situs Myspace dalam Mempengaruhi Responden ... 101

12. Layout Profile Band Indie untuk Mempengaruhi Responden ... 102

13. Memperoleh Informasi dengan Mengunjungi Account Myspace Salah Satu Band Indie ... 103

14. Pernah Menemukan Account Myspace Band Indie yang Informasinya tidak Benar ... 104

15. Frekuensi Mengakses Situs Myspace dalam Seminggu ... 105

16. Waktu yang Digunakan Tiap Kali Mengakses Situs Myspace ... 106

17. Aplikasi yang Diketahui dalam Situs Myspace ... 107

18. Aplikasi yang Sering Digunakan dalam Situs Myspace ... 108

19. Intensitas Mendengarkan Lagu ketika Mengunjungi Account Myspace ... 109

20. Lagu yang Didengarkan Berulang – Ulang ... 110

21. Alasan Utama Mendengarkan Band Indie ... 111

22. Alasan Utama Menyaksikan Pertunjukan Band Indie ... 112

23. Jumlah Band Indie yang Menjadi Teman Anda di Situs Myspace ... 113

24. Intensitas Berinteraksi melalui Comment dengan Band Indie tersebut ... 114

25. Komentar terhadap Lagu Band Indie setelah Mendengarkan Lagu tersebut 115 26. Bentuk Komentar terhadap Band Indie di Myspace ... 116

27. Informasi Jadwal Manggung Band Indie dari Situs Myspace ... 117

28. Update Band Indie tentang Jadwal Manggung ... 118

29. Referensi Pertunjukan Band Indie ... 119

(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Pertanyaan Wawancara 2. Kuesioner Penelitian

3. Tabel Fortron Cobol 4. Tabel Skor Data Mentah

(12)

ABSTRAKSI

Skripsi ini berjudu l “Peranan Situs Myspace dan Popularitas Band Indie di Medan” (Studi Deskriptif tentang Peranan situs Myspace dalam Meningkatkan Popularitas Band Indie). Tujuan adalah untuk mengetahui untuk peranan situs

Myspace dalam meningkatkan popularitas band indie di Medan. Subjek dalam

penelitian ini ada 2 band indie, yang dipilih karena popularitas yang didapatkan dari penggunaan situs Myspace, yaitu Hairdresser On Fire dan Korine

Conception. Penelitian ini dilakukan di radio Kiss Fm Medan Jl. Cut Nyak Dien

No. 16 Medan.

Teori yang digunakan adalah Komunikasi Massa, Teknologi Komunikasi, Internet, Komunikasi Pemasaran, Popularitas, dan Teori S-O-R.

Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 2 unit analisis yaitu populasi band dan populasi penonton. Populasi band, yaitu band indie yang telah terdaftar di Parade Musik Kiss Fm sejak Januari 2010 sampai Februari 2010 ada sebanyak 16 band. Kemudian 2 band yang terpilih setelah memenuhi unsur representatif dari seluruh sifat – sifat populasi memenuhi yaitu Hairdresser On Fire dan Korine

Conception. Sedangkan populasi penonton yaitu orang – orang yang datang ke

pertunjukan band indie yang diperkirakan sebanyak 100 orang. Dengan menggunakan rumus Arikunto, ditetapkan presentasi 20% sehingga didapati sampel sebanyak 20 orang.

Langkah-langkah dalam pengambilan sampel menggunakan Accidental

Sampling. Lalu peneliti melakukan pengumpulan data di lapangan dengan

menggunakan kuesioner dan studi kepustakaan.

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini adalah perkawinan antara teknologi komputer dan teknologi internet. Internet mampu menampilkan teknologi media yang sebelumnya berkumpul dalam dunia maya dan dapat diakses dari segala belahan dunia secara real time. Karenanya kita yang berada di Indonesia bisa membaca majalah TIME, majalah People yang terbit dari belahan negara lain secara bersamaan dengan masyarakat yang berada di wilayah dimana media tersebut terbit. Bukan hanya media cetak saja yang dapat diakses melalui internet, tetapi radio dan bahkan televisi juga.

Internet disebut sebagai media massa karena memenuhi karakteristik sebagai sebuah media massa, yaitu publisitas (disebarluaskan kepada publik, khalayak, atau orang banyak), universalitas (pesannya bersifat umum, tentang segala aspek kehidupan dan semua peristiwa di berbagai tempat, dan menyangkut kepentingan umum), periodisitas (informasi yang disampaikan tetap atau berkala, misalnya harian, mingguan, atau bahkan per jam), kontinuitas (berkesinambungan). Aktualitas (berisi hal – hal baru, seperti informasi atau laporan peristiwa terbaru, tips terbaru, dan sebagainya) aktualitas juga berarti kecepatan penyampaian informasi kepada publik (http://www.romeltea.com/2009/05/14/media-massa-makna-karakter-jenis-dan-fungsi/)

(14)

informasi jarak jauh. Sehingga saat ini, internet sudah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat untuk memenuhi kepuasan akan hiburan, dan pemenuhan kebutuhan informasi. Informasi yang didapat melalui internet memiliki nilai lebih sebab berita - berita yang beredar lebih cepat diketahui dibandingkan dengan media massa lainnya, seperti televisi, radio, surat kabar, dan sebagainya. Sedangkan dari sisi hiburannya, internet dapat menyajikan berbagai macam hiburan yang membuat penggunanya bisa bertahan selama berjam - jam di depan komputer. salah satu hiburan yang sedang marak - maraknya adalah situs jejaring sosial.

Situs jejaring sosial kini kian bertambah banyak. Fungsinya pun kini tak sekadar saling sapa lewat tulisan dengan orang-orang yang dikenal saja, menjalin hubungan dengan orang - orang baru. Namun berkembang menjadi ajang promosi. Ada yang mempromosikan usaha - usahanya secara online, bahkan juga digunakan oleh para musisi ingin memperkenalkan karyanya untuk pasar yang lebih luas dengan lebih mudah dan tidak membutuhkan biaya yang besar. Oleh karena pasar yang dijangkau sangat luas, maka penggunaan internet ini akan berdampak juga pada kepopuleran seseorang. Beberapa situs jejaring sosial yang sedang diminati anak muda, bukan cuma di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia antara lain, Facebook,

Friendster, Twitter, Myspace, dan sebagainya. Masing - masing situs ini mempunyai

kelebihan, sehingga pengguna dapat memilih situs mana yang paling sesuai dengan kebutuhannya.

(15)

musik dibandingkan dengan jenis – jenis situs pertemanan yang lainnya. Situs ini, dapat menjadi pembuka jalan bagi musisi terutama yang berjalan sendiri tanpa dukungan dari pihak label untuk mengembangkan karirnya. Myspace telah dikenal dan dipercaya sebagai situs tentang musik. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya musisi nasional yang mempromosikan musiknya sejak awal kemunculan

Myspace Music pada tahun 2005, seperti White Shoes and The Couples Company,

Mocca, The S.I.G.I.T, Monkey to Millionaire, dan masih banyak lagi lainnya.

Sedangkan musisi dari internasional, misalnya John Legend, Mika, Lykke Li, Meiko,

MEW, Phoenix, Sigur Ros, dan sebagainya, baik yang indie label maupun major label.

Dengan semakin berkembangnya peminat atau pengakses situs ini, maka semakin besar juga kemungkinan untuk memasarkan musik – musik dari band indie agar dapat dikenal tidak hanya untuk kawasan lokal sekaligus juga dapat merambah kawasan internasional, karena sifat dari internet sebagai media massa yang ditujukan untuk khalayak luas, heterogen, anonim, tersebar, dan tidak mengenal batas geografis-kultural. Maka internet ini dirasakan akan menjadi media yang sangat efektif untuk memasarkan karya dari musisi indie tanpa harus mengeluarkan biaya promosi yang besar.

(16)

Jika kita melihat ke dunia internasional, maka akan sangat banyak ditemukan contoh – contoh artis yang sudah berhasil saat ini, yang ternyata pada awalnya semuanya menggunakan situs Myspace. Misalnya, penyanyi MIKA, yang akhirnya dilirik oleh pihak major label, setelah mendengar hasil karyanya yang dipublish di situs Myspace Mika sendiri. Cuma dengan modal yang sangat sedikit, ternyata dapat membawa Mika menjadi artis terkenal. Selain itu, ada juga artis Lykke Li yang juga menjadi terkenal setelah dia ditemukan oleh seorang Lily Allen melalui situs Myspace ini. Dan pastinya masih banyak lagi nama – nama terkenal yang dimulai dari situs

Myspace ini. Selain itu di Indonesia, banyak juga band – band yang telah berhasil

mencapai popularitasnya hanya dengan menggunakan media promosi online Myspace ini. Misalnya White Shoes and The Couples Company bisa dikenal dan dikontrak label

Fresh Mint serta manggung di Texas, Amerika Serikat, juga karena ada peran dunia

maya. Bahkan seorang Lily Allen juga mulai melangkah dari MySpace.

Myspace adalah situs jejaring sosial populer yang menawarkan jaringan antar

teman, profil pribadi, blog, grup, foto, musik, dan video untuk remaja dan dewasa di seluruh dunia. Markas situs ini terletak di Beverly Hills, California, Amerika Serikat.

(http://id.wikipedia.org/wiki/myspace).

Yang paling menarik perhatian masyarakat, terutama anak muda adalah situs yang mengkhususkan tentang musik alias Myspace Music. Myspace Music ini biasanya digunakan khusus untuk profil dan situs resmi dari musisi. Tipe Myspace

Music ini berbeda dengan profil yang biasa di Myspace, Karena disini, setiap artis

(17)

Perkembangan Myspace Music yang sangat pesat ini, bahkan akhirnya pada tahun 2005, diputuskan bahwa Myspace membentuk record labelnya sendiri yang bernama Myspace Records. Yang diharapkan dapat menemukan bakat – bakat baru dibidang musik yang selama ini tidak diketahui melalui Myspace Music. Tidak heran, dengan adanya perkembangan ini, maka semakin membuka kesempatan bagi orang – orang yang mempunyai talenta yang baik di bidang musik untuk dapat masuk ke industri musik dunia, karena menggunakan Myspace ini, setiap orang diijinkan untuk memasukkan lagu / karya – karya terbaik yang dimiliki seseorang dan dapat langsung berhubungan dengan jutaan orang tanpa mengenal batas waktu dan tempat. Sampai saat ini, ada lebih dari 8 juta artis yang telah ditemukan lewat Myspace dan akan semakin banyak lagi yang ditemukan nantinya.

Kelebihan Myspace terletak di bidang musik. Ketika fasilitas musik terbaru (yaitu audio streaming gratis) diluncurkan pada 25 september 2008, hanya dalam beberapa hari saja, ada miliaran lagu yang didengarkan oleh para penggunanya. Kelebihan ini membuat banyak orang memperkirakan bahwa Myspace dapat mempengaruhi industri musik di internet.

(18)

Pengertian pertama yang bisa diberikan pada band indie adalah karya-karya mereka berada di luar mainstreem dari lagu-lagu yang laris di pasaran. Mereka pada umumnya bebas dalam melahirkan karya mereka yang memang sangat berbeda dari yang ada di pasar, dengan kata lain tidak komersial dan umumnya memiliki pangsa pasar tersendiri terhadap jenis lagu mereka. Contohnya adalah band yang mengambil aliran underground.

Lalu pengertian kedua dari band indie adalah band yang merekam dan melakukan pemasaran sendiri terhadap lagu-lagu mereka. Pada umumnya, band-band ini memiliki lagu-lagu yang bisa diterima pasar. Namun, untuk penggarapannya mereka tidak melibatkan major label atau perusahaan rekaman yang telah memiliki nama. Demi tetap hidupnya idealisme tersebut, maka konsekuensi yang harus ditanggung adalah dalam harus mengurus semua hal sendirian, terutama dalam hal promosi yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Inilah salah satu penyebab, banyaknya musisi indie yang tidak dapat bertahan lama, ada yang bubar atau bahkan ada yang akhirnya menyerah dengan kemauan dan keinginan produser atas nama pasar dan mengorbankan idealisme bermusiknya selama ini.

(19)

Pemilihan media internet merupakan solusi bagi musisi indie tersebut melalui situs pertemanan seperti Myspace. Seperti halnya dalam pemasaran barang, pemasaran musik dari musisi indie juga dimulai dari sumber (band indie), kemudian ada proses encoding (proses menerjemahkan tujuan komunikasi ke dalam bentuk pesan yang akan dikirimkan ke penerima) dalam hal ini berupa musik band indie yang ingin dipasarkan, kemudian pemilihan media, dalam hal ini penggunaan internet (situs

Myspace), dilanjutkan ke proses decoding (respons dan interpretasi dari penerima)

dapat dilihat dari komentar – komentar yang diberikan tentang musik band tersebut, atau dari jumlah lagunya didengarkan. Dan yang terakhir adalah feedback (tindakan) umpan balik dari pesan yang dikirimkan.

Dan pada perkembangan saat ini, akhirnya banyak bermunculan band-band yang melahirkan album-album indie yang ternyata mampu memiliki pangsa pasar yang luas. Pemasaran mereka pada umumnya dilakukan melalui antarkawan ataupun melalui jaringan antarsekolah yang telah terbangun. Atau melalui dunia maya dengan menggunakan situs - situs yang menyediakan fasilitas untuk musik, seperti situs

Myspace.

(20)

Medan sebagai salah satu kota besar yang ada di Indonesia, memiliki bermacam – macam potensi yang dapat digali dengan lebih baik untuk mengembangkan medan nantinya. Salah satunya adalah sumber daya manusia yang ada di medan yang tidak dapat dianggap sepele, tidak boleh dipandang rendah, Karena ternyata tidak kalah jika dibandingkan dengan daerah – daerah lain yang ada di Indonesia.

Beberapa nama musisi / band yang berasal dari Medan yang telah mendaftar menjadi anggota di situs Myspace ini adalah Cherry Cola, Super Wonderland, Korine

Conception, Hairdresser On Fire, The Abrams, Lost Indekost, Rumput Tetangga, The

Oh Good, Cereal for Suicide, The Cangis, Beautiful Monday, Lights to Follow, The

Ordy, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti bagaimana peranan situs Myspace dalam meningkatkan popularitas band

indie Medan.

I.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

(21)

I.3. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan masalah penelitian yang dirumuskan di atas, berikut ini peneliti merumuskan pembatasan masalah penelitian. Adapun maksudnya agar permasalahan yang diteliti menjadi jelas, terarah, dan tidak terlalu luas, sehingga dapat dihindari salah pengertian tentang masalah penelitian. Maka pembatasan masalah yang diteliti adalah :

1. Penelitian ini bersifat deskriptif yang memaparkan tentang peranan situs

Myspace dalam meningkatkan popularitas band indie di Medan.

2. Penelitian hanya dilakukan pada band Indie di Medan yang pernah menggunakan situs Myspace atau yang memiliki account situs Myspace.

3. Subjek Penelitian adalah 2 band indie di Medan yang mendapatkan popularitas karena menggunakan situs Myspace.

I.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

I.4.1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendapat gambaran apa saja tentang situs Myspace.

2. Untuk mengetahui kegiatan – kegiatan promosi apa saja yang dilakukan oleh band indie di Medan.

(22)

4. Untuk mengetahui apakah situs Myspace dapat dijadikan sebagai media promosi bagi band indie di Medan.

I. 4.2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Secara pribadi, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti khususnya di bidang teori komunikasi, media internet, promosi, dan sebagainya.

2. Secara akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian di FISIP USU pada umumnya, dan Departemen Ilmu Komunikasi pada khususnya.

3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak – pihak yang membutuhkan pengetahuan berkenaan dengan penelitian ini. Misalnya : musisi, fans dari musisi - musisi tersebut, bahkan perusahaan rekaman.

I.5. Kerangka Teori

(23)

mengemukakan pendapat sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variable, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Kriyantono, 2006 : 45).

Adapun teori – teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Komunikasi Massa, Teknologi Komunikasi, Komunikasi Pemasaran, Internet & Situs Myspace, Promosi, Popularitas, dan Teori S.O.R.

I.5.1. Komunikasi dan Komunikasi Massa

Istilah komunikasi dalam bahasa Inggris ‘communication’ berasal dari bahasa latin ‘communication’ dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Komunikasi merupakan unsur penting bagi kehidupan manusia. Hal ini berarti sangat diperlukan salam rangka menjalin hubungan dengan sesaa sehubungan dengan sifat manusia sebagai makhuk sosial yang tidak dapat hidup tanpa orang lain. Komunikasi digunakan sebagai jembatan yang menghubungkan antara manusia yang satu dengan yang lainnya (Effendi, 2003 : 27). Dewasa ini, ilmu komunikasi berkembang menjadi ilmu yang dianggap penting sehubungan dengan dampak sosial yang menjadi kendala bagi kehidupan manusia akibat perkembangan teknologi.

Harold Laswell (Dalam Mulyana, 2005 : 62), menerangkan cara terbaik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan – pertanyaan berikut : Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect ? (Siapa Mengatakan Apa Melalui Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa ?).

(24)

Defenisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittnerm yakni produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dalam lembaga dari arus pesan yang kontiniu serta paling luas dimiliki dalam masyarakat industri (Ardianto, 2004 : 4).

Rakhmat merangkum definisi – definisi komunikasi massa menjadi komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sebagai pesan yang sama yang dapat diterima secara serentak dan sesaat (Ardianto 2004 : 7). Ada beberapa bentuk komunikasi massa antara lain : televisi, radio, internet, majalah, koran, tabloid, buku, dan film (Nurudin, 2004 : 2).

Ahli komunikasi lainnya, Joseph A. Devito mengemukakan defenisi komunikasi massa yang pada intinya merupakan penjelasan tentang pengertian massa, serta tentang media yang digunakannnya. Ia mengemukakan defenisinya dalam dua item, yaitu pertama komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khaayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang menonton televisi, tetapi ini berarti khalayak yang besar itu dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan (Ardianto, 2004 :6).

Karakteristik ataupun ciri – ciri dari komunikasi massa adalah : 1. Komunikasi terlembagakan

2. Pesan bersifat umum

3. Komunikannya anonim dan terlembagakan 4. Media massa menimbulkan keserempakan

5. Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan 6. Komunikasi massa bersifat satu arah

7. Stimulasi ala indra terbatas

8. Umpan balik tertunda (Dalam Ardianto, 2004 : 7 – 13)

(25)

menggunakan media baik cetak maupun elekronik. Yang menjadi komunikator dalam komunikasi massa pada umumnya adalah lembaga atau institusi, sedangkan komunikannya adalah masyarakat umum.

Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan keapda sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim (tidak dikenal) melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat (Rakhmat, 2004:189).

Menurut Dominick (Dalam Ardianto, 2004:15) fungsi komunikasi massa bagi masyarakat terdiri dari surveillance(pengawasan), interpretation (penafsiran), linkage (keterkaitan), transmission of values (penyebaran nilai) dan entertainment (hiburan). Berikut ini adalah perubahan yang terjadi pada diri khalayak komunikasi massa yaitu (Dalam Rahmat, 2004:219).

1. Efek kognitif, yaitu terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami dan dipersepsi khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, ketrampilan, kepercayaan, atau informasi.

2. Efek afektif, yaitu timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci khalayak. Efek ini ada hubungannya dengan emosi, sikap, atau nilai.

3. Efek konatif (behavioral), yaitu merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau kebiasaan prilaku.

(26)

Menurut Pool (1973) defenisi komunikasi massa sebagai komunikasi yang berlangsung dalam situasi yang interposed ketika antara sumber dan penerima tidak terjadi kontak secara langsung, pesan-pesan mengalir kepada penerima melalui saluran media massa seperti surat kabar, majalah, radio, film atau televisi (Dalam Wiryanto, 2003: 3).

I.5.2. Teknologi Komunikasi

Teknologi komunikasi adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi. Rogers, 1986 (Dalam Lubis 2005: 42), mendefinisikan teknologi komunikasi sebagai “alat perangkat keras, struktur organisasi dan nilai-nilai sosial yang digunakan, untuk mengumpulkan, memproses dan mempertukarkan informasi dengan orang lain”.

(27)

I.5.3. Internet dan Situs Myspace

Menurut Laquey (1997) dalam Ardianto dan Komala (2004: 141), internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Menurut Laquey pula, asal mula internet adalah tercipta oleh suatu ledakan tak terduga di tahun 1969, yaitu dengan lahirnya Arpanet, suatu proyek eksperimen Kementerian Pertahanan Amerika Serikat bernama DARPA (Department

of Defense Advanced Research Projects Agency).

Internet unggul dalam menghimpun berbagai orang, karena geografis tak lagi menjadi pembatas. Berbagai orang dari negara dan latar belakang yang berbeda dapat saling bergabung berdasarkan kesamaan minat dan proyeknya. Internet menyebabkan terbentuknya begitu banyak perkumpulan antara berbagai orang dan kelompok; jenis interaksi pada skala besar ini merupakan hal yang tak mungkin terwujud tanpa jaringan komputer.

Menurut Sidharta (1996), internet adalah lebih dari sekedar jaringan komputer atau pelayanan informasi. Internet adalah gambaran dinamis bahwa manusia yang mampu berkomunikasi secara bebas akan memilih untuk bersikap sosial dan tidak mementingkan diri sendiri.

Tharom, Dinata dan Xerandy (2002: 61), mengatakan bahwa pada awalnya, internet memiliki empat aplikasi utama, yaitu e-mail, news, remote login dan file

transfer. Salah satu aplikasi baru yang muncul yaitu World Wide Web (WWW), yang

(28)

Pengembangan terus dilakukan sampai didapatkan interface grafis pada bulan Februari 1993.

Turkle (1995) dalam Severin dan Tankard (2005: 446), menyebutkan istilah komprehensif untuk World Wide Web, internet, milis elektronik, kelompok-kelompok dan forum diskusi, ruang ngobrol (chatting), permainan interaktif multi-player dan bahkan e-mail adalah dunia maya.

Komunitas-komunitas yang lebih banyak muncul di dunia komunikasi elektronik (dunia maya) daripada dunia nyata disebut dengan komunitas maya. Severin dan Tankard (2005: 447), menjelaskan bahwa komunitas maya saling berkomunikasi dengan menggunakan ruang chatting, e-mail, milis dan kelompok-kelompok diskusi via elektronik. Dunia maya memungkinkan semua orang yang tinggal di berbagai penjuru dunia yang memiliki ketertarikan yang sama, dapat berkumpul untuk membicarakannya.

Pada perkembangan selanjutnya, hadirnya situs-situs komunitas dapat dipakai oleh komunitas untuk saling berkomunikasi dan bersosialisasi. Salah satunya adalah situs Myspace. Myspace adalah situs jejaring sosial populer yang menawarkan jaringan antar teman, profil pribadi, blog, grup, foto, musik, dan video untuk remaja dan dewasa di seluruh dunia. Markas situs ini terletak di Beverly Hills, California, Amerika Serikat (http://id.wikipedia.org/wiki/myspace).

Myspace ini diciptakan oleh seorang anak muda yang bernama Tom Anderson pada

(29)

masyarakat, terutama anak muda adalah situs yang mengkhususkan tentang musik alias Myspace Music.

Myspace Music ini biasanya digunakan khusus untuk profil dan situs resmi

dari musisi. Tipe Myspace Music ini berbeda dengan profil yang biasa di Myspace, Karena disini, setiap artis atau musisi diijinkan untuk memasukkan informasi tentang perjalanan karirnya, album – album yang telah dibuat, dan bahkan memasukkan

sample (contoh) lagu – lagu mereka. Ketika fasilitas musik terbaru (yaitu audio

streaming gratis) diluncurkan pada 25 september 2008, hanya dalam beberapa hari

saja, ada miliaran lagu yang didengarkan oleh para penggunanya. Kelebihan ini membuat banyak orang memperkirakan bahwa Myspace dapat mempengaruhi industri musik di Internet.

Perkembangan Myspace Music sangat pesat, bahkan akhirnya pada tahun 2005, diputuskan bahwa Myspace membentuk perusahaan rekamannya sendiri yang bernama Myspace Records. Yang diharapkan dapat menemukan bakat – bakat baru dibidang musik yang selama ini tidak diketahui melalui Myspace Music. Sampai saat ini, ada lebih dari 8 juta artis yang telah ditemukan lewat Myspace dan akan semakin banyak lagi nantinya. Selain tentang kebebasan dan keleluasaan yang diberikan oleh

Myspace kepada musisi – musisi, Myspace juga mengatur tentang hak – hak yang

akan diterima oleh musisi, artis, atau band yang ada di Myspace.

I.5.4 Komunikasi Pemasaran

William G. Nickels dalam bukunya Marketing Communication And

Promotion, mendefenisikan komunikasi pemasaran sebagai berikut : proses

(30)

Model komunikasi pemasaran yang biasa dikembangkan pada umumnya tidak jauh berbeda. Model komunikasi pemasaran meliputi sender atau juga disebut sumber atau source, kedia disebut dengan encoding yaitu proses menerjemahkan tujuan – tujuan komunikasi ke dalam bentuk – bentuk pesan yang akan dikirimkan kepada penerima (agency iklan, tenaga penjualan, iklan, personal selling, sales

promotion, public relation, dan direct marketing), ketiga adalah transmisi, yaitu

penyampaian pesan melalui media (radio, televisi, surat kabar, majalah, dan brosur), keempat adalah decoding yaitu tindakan konsumen sebagai penerima pesan (respons dan interpretasi dari penerima), kelima adalah feedback (tindakan) yaitu umpan balik atas pesan yang dikirimkan.

5.4.1 Marketing Mix

Marketing Mix ialah kumpulan variabel – variabel yang dapat digunakan

perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen (Radiosunu, 2001:29). Elemen marketing mix jasa terdiri dari tujuh hal (Lupiyoadi, 2001:58), yaitu:

a) Product

Product merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang

memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. b) Price

Strategi penentuan harga (pricing) sangat signifikan dalam pemberian

value kepada consume dan mempengaruhi image produk serta keputusan

konsumen untuk membeli. c) Place

Place dalam service merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan

atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis. d) Promotion

Yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah pemilihan bauran promosi (promotion mix), yaitu advertising, personal selling, sales promotion, publisitas.

e) People

(31)

f) Process

Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri dari prosedur, jadwal, pekerjaan, mekanisme, aktivitas, dan hal – hal rutin dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen.

g) Customer Service

Customer Service pada pemasaran jasa lebih dilihat sebagai outcome dari

kegiatan distribusi dan logistic, dimana pelayanan diberikan kepada konsumen untuk mencapai kepuasan.

5.4.2 Pengertian dan Peranan Promosi

Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk jasa. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian/penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya (Lupiyoadi, 2001:108).

a) Bauran Promosi (Promotion Mix) 1. Periklanan (Advertising)

Merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impersonal (impersonal

communication) yang digunakan oleh perusahaan baik barang /jasa.

Peranan periklanan dalam pemasaran jasa adalah untuk mengembangkan kesadaran (awareness) terhadap keberadaan jasa yang ditawarkan, untuk menambah pengetahuan konsumen tentang jasa yang ditawarkan, untuk membujuk calon customer untuk membeli barang atau menggunakan jasa tersebut dan untuk membedakan dari perusahaan satu dengan perusahaan yang lain.

2. Personal selling

Personal selling mempunyai peranan yang sangat penting dalam

pemasaran jasa, karena:

a. Interaksi secara personal antara penyedia jasa dan konsumen sangat penting.

b. Jasa tersebut disediakan oleh orang bukan mesin. c. Orang merupakan bagian dari produk jasa. 3. Promosi penjualan (Sales Promotion)

Adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai pada penjualan akhirnya. Point

of sales promotion terdiri dari brosur, information sheet, dan lain –

lain.

4. PR (Public Relation)/Publisitas

Public Relation merupakan kiat pemasaran penting lainnya, dimana

(32)

penyalur, tetapi ia juga harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik yang lebih besar.

Program Public Relation antara lain: a. Publikasi

b. Events

c. Hubungan dengan investor d. Exhibition/pameran

e. Mensponsori beberapa acara

Publisitas adalah berita atau informasi tentang produk, service, atau ide tertentu yang dipublikasi untuk kepentingan seorang sponsor, tetapi tanpa imbalan dari sponsor tersebut. Atau dengan kata lain publisitas bersifat tanpa biaya.

I.5.5 Popularitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Popularitas berarti perihal popular; kepopuleran. Populer berarti dikenal dan disukai orang banyak (umum).

Pelaku industri hiburan pada akhirnya ingin mencapai tujuannya yaitu menghasilkan uang dan mencapai popularitas. Untuk memperoleh tujuan tersebut, sebuah band harus semakin gencar dan aktif untuk mempromosikan bandnya. Tidak hanya melalui promosi secara langsung (dengan tampil di beberapa acara) dan juga dengan memanfaatkan media, seperti radio dan yang sekarang lagi marak - maraknya adalah penggunaan media internet. Dan Myspace menjadi pilihan bagi setiap band untuk mempublikasikan musiknya tersebut. Mereka yang aktif menggunakan

Myspace sebagai media untuk publikasi bandnya, pasti akan berharap mendapatkan

popularitas.

(33)

terlihat. makin banyak yang mendengarkan, maka dapat meningkatkan popularitasnya.

Lama atau tidaknya berdiri suatu band juga akan sangat menentukan bagaimana popularitas dari band tersebut. jika band yang memiliki Myspace itu ternyata sudah cukup lama beredar dalam industri musik di Medan, maka Myspace dapat menjadi media untuk memperluas publikasinya sehingga mendapatkan popularitas tidak hanya di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya.

Jika semakin banyak orang yang melihat dan mendengarkan lagu yang dimasukkan ke dalam account Myspace suatu band, maka akan meningkatkan komentar orang – orang yang menyenangi musik dari band tersebut. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya komentar yang diberikan oleh orang – orang yang telah menjadi teman dari band tersebut di situs Myspace. Semakin beragam komentar dan semakin beragam asal dari orang yang menjadi teman tersebut, maka akan semakin besar kesempatan untuk memperoleh popularitas yang lebih luas lagi.

I.5.6 Teori S-O-R

Teori S-O-R merupakan singkatan dari Stimulus – Organism - Response yang semula berasal dari psikologi. Menurut stimulus respon ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi yang bersifat khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan (Effendy, 2003 : 254). Jadi, unsur - unsur dalam model ini adalah:

a. Pesan (stimulus, S)

(34)

c. Efek (Response, R)

Prinsip teori ini pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang sederhana, dimana efek merupakan reaksi terhadap stimuli tertentu. Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula.

Prof. Dr. Mar’at (Effendy, 2003 : 255) dalam bukunya ”Sikap Manusia, Perubahan serta Pengukurannya”, mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting, yaitu: perhatian, pengertian dan penerimaan.

[image:34.595.150.410.404.627.2]

Berdasarkan uraian di atas, maka proses komunikasi dalam teori S-O-R ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1 Teori S.O.R

Sumber : Effendy, 2003 : 255

Gambar di atas menunjukkan bahwa perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan

Stimulus Organism :

- perhatian - pengertian - penerimaan

(35)

berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap (Effendy, 2003 : 255).

I.6. Kerangka Konsep

Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dapat mengantar penelitian pada rumusan hipotesa (Nawawi, 1995: 40).

Menurut Suyanto dan Sutinah (2005: 49), konsep adalah suatu makna yang berada di alam pikiran atau di dunia kepahaman manusia yang dinyatakan kembali dengan sarana lambang perkataan atau kata-kata.

Jadi, kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi komponen - komponen.

Komponen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Myspace

Komponen pertama dalam penelitian ini adalah situs Myspace. 2. Popularitas

(36)

I.7. Model Teoritis

Berdasarkan variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut:

Gambar 2 Model Teoritis Situs

Myspace

(37)

I.8. Variabel Operasional

[image:37.595.100.515.246.730.2]

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep di atas maka dibuat operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian, yaitu sebagai berikut:

Tabel 1

Variabel Operasional

Variabel Teoritis Variabel Operasional Komponen

Situs Myspace

Indikator

1. Audio Streaming

2. Penampilan situs Myspace band indie 3. Kejelasan Informasi

4. Frekuensi update Myspace 5. Fasilitas – fasilitas yang tersedia Popularitas Band Indie 1. Jumlah pendengar audio streaming

2. Lama berdirinya band

3. Banyaknya teman di Myspace 4. Banyaknya komentar

5. Jadwal manggung bulanan 6. event yang pernah didatangi

Karakteristik Responden 1. Usia

2. Jenis Kelamin 3. Pendidikan 4. Hobi

(38)

I.9. Definisi Variabel Operasional

Menurut Singarimbun (1995: 46), definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya untuk mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama.

Dalam penelitian ini, variabel - variabel dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. situs Myspace, terdiri dari:

a) AudioStreaming : merupakan fitur di Myspace yang memungkin orang untuk

dapat mendengarkan lagu dari band tersebut secara langsung.

b) Penampilan situs Myspace : kreatifitas dari band tersebut untuk membuat

account Myspacenya kelihatan lebih menarik sehingga makin banyak orang

yang mengakses Myspace band tersebut.

c) Kejelasan Informasi : Informasi yang ditampilkan di situs Myspace tersebut harus jelas, sehingga menimbulkan kepercayaan kepada orang yang melihatnya.

d) Frekuensi Update Myspace : semakin sering sebuah band memperbaharui

account Myspace mereka, dengan cara menambah foto, memasukkan lagu

baru, menambah informasi jadwal manggung, maka orang akan tertarik untuk selalu mencari tahu apa yang terbaru dari band tersebut.

(39)

2. Popularitas Band Indie, terdiri dari:

a) Jumlah pendengar Audio Streaming : di situs Myspace, akan ditampilkan jumlah orang – orang yang mendengarkan lagu dari band tersebut.

b) Lama berdirinya band : sejatinya band yang sudah terbentuk lama akan memiliki massa yang lebih banyak, dan ini akan menambah komentar yang baik bagi band tersebut di account Myspacenya agar menjadi referensi juga bagi orang lain yang belum terlalu mengenal band tersebut.

c) Banyaknya teman di Myspace : semakin banyak teman di Myspace, berarti banyak yang menyukai band tersebut, dan dengan demikian akan semakin mudah untuk mendapatkan popularitas dari band tersebut.

d) Banyaknya komentar : komentar – komentar yang diberikan oleh teman yang ada di Myspace juga akan sangat membantu mempromosikan band tersebut kepada orang lain yang melihatnya.

e) Jadwal manggung bulanan : jadwal manggung bulanan juga dipublikasikan melalui situs Myspace untuk menarik semakin banyaknya orang yang akan datang ke acara tersebut.

f) Event yang pernah didatangi : semakin terkenal dan besar event yang didatangi

oleh band tersebut, maka akan menjadi sumber informasi yang sangat baik untuk menambah kepercayaan orang – orang terhadap band tersebut.

3. Karakteristik Responden, terdiri dari:

a) Usia : Usia responden yang bersangkutan.

(40)

c) Hobi : Hobi responden yang akan berpengaruh terhadap pengetahuan dan ketertarikannya terhadap band indie Medan.

d) Pendidikan : Pendidikan terakhir dari responden yang akan diteliti.

e) Sumber informasi tentang band indie : segala macam sumber informasi atau media yang biasanya digunakan oleh responden untuk mencari tahu tentang band indie Medan yang diteliti.

f) Perilaku ketika menonton band indie : perilaku yang ditunjukkan oleh responden ketika melihat pertunjukkan band indie Medan tersebut.

(41)

BAB II

URAIAN TEORITIS

II.1. Komunikasi dan Komunikasi Massa II.1.1) Defenisi Komunikasi

Secara epistemologi istilah kata komunikasi (communication) berasal dari bahasa latin yakni communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti “sama”. Sama diinterpretasikan dengan pemaknaannya adalah sama makna. Jika diartikan secara sederhana berarti sebuah proses komunikasi yang bermuara pada usaha untuk mendapatkan kesamaan makna dan pemahaman pada subjek yang melakukan proses komunikasi tersebut. Menurut Dr.Everett Kleinjan dari East West Center Hawaii, bahwa komunikasi merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya dengan bernafas, sepanjang manusia ingin hidup maka ia perlu berkomunikasi (dalam Cangara, 1998 : 1).

Sedangkan menurut Fisher (dalam Arifin, 2003:20), komunikasi menyentuh semua aspek kehidupan masyarakat atau sebaliknya semua aspek kehidupan masyarakat menyentuh komunikasi. Justru itu orang melukiskan komunikasi sebagai

ubiquitos atau serba hadir, artinya komunikasi berada dimanapun dan kapanpun juga.

(42)

pelaksanaannya. Harold D. Laswell menyebutkan tiga fungsi yang menyebabkan manusia berkomunikasi:

a. Hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannya.

b. Upaya manusia untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya. c. Upaya untuk melakukan transformasi warisan sosialisasi.

Harold juga mengatakan cara terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan “siapa – berkata apa – melalui saluran apa – kepada siapa dan dengan efek apa (who says what in which channel to whom with what effect) (dalam Purba, 2006 : 30).

Jika dilihat dari defenisi komunikasi yang telah diuraikan sebelumnya, pada dasarnya komunikasi dapat dilihat dari berbagai dimensi yakni komunikasi sebagai proses,sebagai simbolik, sebagai system dan sebagai multi - dimensional. Maka tidak heran jika komunikasi juga mempunyai tujuan yang sangat universal. Tujuan dari sebuah proses komunikasi yaitu :

a. Untuk mengubah sikap (to change the attitude)

b. Untuk mengubah opini dan/pendapat/padangan (to change the opinion) c. Untuk mengubah prilaku (to change the behavior)

d. Untuk mengubah masyarakat (to change the society)

Selain itu komunikasi juga memiliki fungsi, untuk menginformasikan (to inform), mendidik (to educated), menghibur (to entertain), dan mempengaruhi (to influence).

II.1.2) Unsur – unsur Komunikasi

(43)

dan mengerti maksud dari pesan tersebut. Suksesnya suatu komuniksi apabila dalam penyampaiannya menyertakan 5 unsur – unsur berikut ini:

a. Sumber (komunikan)

Seseorang yang dalam hal ini menyampaikan suatu peristiwa/ informasi berdasarkan hasil pengamatan dan pengalamannnya.

b. Pesan (message)

Suatu pesan yang disampaikan pengirim kepada penerima dengan cara tatap muka ataupun melalui media komunikasi. Biasanya isi pesan berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, dan lainnya.

c. Saluran (media)

Media dalam hal ini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.

d. Penerima (komunikator)

Pihak yang menjadi sasaran pesan yang telah dikirimkan oleh narasumber sebelumnya.

e. Dampak (effect)

Perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh si penerima pesan ketika belum menerima pesan maupun setelah menerima pesan.

f. Umpan balik (feed back)

Adanya respon berupa tanggapan terhadap suatu pesan yang diterima dari sumber kepada penerima.

g. Lingkungan (situation)

Faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya proses komunikasi.

Meskipun begitu beberapa pakar berpendapat berbeda. Aristoteles mengatakan suatu pesan akan terlaksana dengan baik hanya dengan 3 unsur saja, yaitu sumber, pesan, dan penerima, namun Claude E. Shannon dan Warren Weaver (1949) menyatakan hal berbeda pula, menurutnya proses komunikasi hanya memerlukan 5 unsur saja yaitu pengirim, transmitter, signal, penerima dan tujuan (dalam Cangara, 1998 : 22).

II.1.3) Fungsi Komunikasi

(44)

a. Fungsi Informasi

Disini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingan khalayak.

b. Fungsi Pendidikan

Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya. Karena media massa banyak menyajikan hal – hal yang sifatnya mendidik. Salah satu cara mendidik yang dilakukan media massa adalah melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan – aturan yang berlaku pada pemirsa atau pembaca.

c. Fungsi Mempengaruhi

Fungsi mempengaruhi dari media massa secara implisit terdapat pada tajuk / editorial, features, iklan, artikel, dan sebagainya. Khalayak dapat terpengaruh oleh iklan – iklan yang ditayangkan di televisi atau dimuat di surat kabar. d. Fungsi Proses Pengembangan Mental

Untuk mengembangkan wawasan, kita membutuhkan berkomunikasi dengan orang lain. Dengan berkomunikasi, manusia akan bertambah pengetahuannya dan berkembang intelektualitasnya. Hal tersebut diperoleh dari pengalaman pribadinya dan dari orang lain.

e. Fungsi Adaptasi Lingkungan

Setiap manusia berusaha untuk menyesuaikan diri dengan dunianya untuk bertahan hidup. Proses komunikasi membantu manusia dalam proses penyesuaian tersebut.

f. Fungsi Memanipulasi Lingkungan

Memanipulasi lingkungan artinya berusaha untuk mempengaruhi. Setiap orang berusaha untuk saling mempengaruhi dunia dan orang – orang yang berada di sekitarnya. Dalam fungsi manipulasi, komunikasi digunakan sebagai alat kontrol utama dan pengaturan lingkungan.

Wilbur Schram menampilkan apa yang ia sebut “The Condition of success in

communication”, yakni kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar

(45)

2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama mengerti.

3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.

4. Pesan harus menyampaikan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.

II.1.4) Pengertian Komunikasi Massa

Pengertian komunikasi massa merujuk, kepada pendapat Tan dan Wright, merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (dalam Ardianto, 2004:3), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass

communication is messages communicated through a mass medium to a large number

of people). Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus

menggunakan media massa.

(46)

Selain pengertian di atas, beberapa ahli komunikasi juga mengemukakan pendapatnya tentang pengertian komunikasi massa, Joseph A. Devito merumuskan komunikasi massa menjadi dua hal, yaitu:

“Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini tidak berarti pula bahwa khalayak itu besar pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang bersifat audio atau visual. Komunikasi massa menjadi lebih logis jika didefinisikan menurut bentuknya seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, buku, tabloid, film, dan pita” (Ardianto, 2004:6).

Definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi lain, yaitu Gebner, komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang berkesinambungan serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri (dalam Ardianto, 2004:4).

Menurut Joseph R. Dominick mendefinisikan komunikasi massa sebagai suatu proses di mana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar. Sedangkan menurut Jalaluddin Rakhmat mendefinisikan komunikasi massa sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim, melalui media cetak atau elektronis, sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

(47)

pesan yang luas, anonim, dan heterogen. Luas disini berarti lebih besar daripada sekadar kumpulan orang yang berdekatan secara fisik, sedangkan anonim berarti individu yang menerima pesan cenderung asing satu sama lain, dan heterogen berarti pesan dikirimkan kepada orang-orang dari berbagai macam status, pekerjaan, dan jabatan dengan karakteristik yang berbeda satu sama lain dan bukan penerima pesan yang homogen.

Berdasarkan pengertian tentang komunikasi massa yang sudah dikemukakan oleh para ahli komunikasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa modern (media cetak dan elektronik) dalam penyampaian informasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak (komunikan) heterogen dan anonim sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak.

Menurut Wright (1959), perubahan teknologi baru menyebabkan perubahan dalam definisi komunikasi yang mempunyai tiga ciri, yaitu:

1. Komunikasi massa yang diarahkan kepada audience yang relatif besar, heterogen dan anonim.

2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk bisa mencapai sebanyak mungkin anggota audience secara serempak dan sifatnya sementara.

3. Komunikator cenderung berada atau beropersi dalam sebuah organisasi yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar.

(48)

II.1.4.1 Komponen Komunikasi Massa

Komunikasi massa pada dasarnya merupakan komunikasi satu arah, artinya komunikasi berlangsung dari komunikator (sumber) melalui media kepada komunikan (khalayak). Walaupun komunikasi massa dalam prosesnya bersifat satu arah, namun dalam operasionalnya memerlukan komponen lain yang turut menentukan lancarnya proses komunikasi. Komponen dalam komunikasi massa ternyata tidak sesederhana komponen komunikasi yang lainnya. Proses komunikasi massa lebih kompleks, karena setiap komponennya mempunyai karakteristik tertentu adalah sebagai berikut (dalam Ardianto, 2004 : 36-42).

a. Komunikator

Dalam komunikasi massa produknya bukan merupakan karya langsung seseorang, tetapi dibuat melalui usaha-usaha yang terorganisasikan dari beberapa partisipan, diproduksi secara massal dan didistribusikan kepada massa.

b. Pesan

Sesuai dengan karakteristik dari pesan komunikasi massa yaitu bersifat umum, maka pesan harus diketahui oleh setiap orang. Penataan pesan bergantung pada sifat media yang berbeda antara satu sama lainnya. c. Media

Media yang dimaksud dalam proses komunikasi massa yaitu media massa yang memiliki ciri khas, mempunyai kemampuan untuk memikat perhatian khalayak secara serempak (simultaneous) dan serentak (instananeous).

d. Khalayak

Khalayak yang dituju oleh komunikasi massa adalah massa atau sejumlah besar khalayak. Karena banyaknya jumlah khalayak serta sifatnya yang anonim dan heterogen, maka sangat penting bagi media untuk memperhatikan khalayak.

e. Filter dan Regulator Komunikasi Massa

Dalam komunikasi massa pesan yang disampaikan media pada umumnya ditujukan kepada massa (khalayak) yang heterogen. Khalayak yang heterogen ini akan menerima pesan melalui media sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, pendidikan, agama, usia, budaya. Oleh karena itu, pesan tersebut akan di filter (disaring) oleh khalayak yang menerimanya.

f. Gatekeeper (Penjaga Gawang)

(49)

dapat berupa seseorang atau satu kelompok yang dilalui suatu pesan dalam perjalanannya dari sumber kepada penerima.

II.1.4.2 Karakteristik, Fungsi dan Efek Komunikasi

Menurut Severin dan Tankard yang dikutip Suprapto dalam bukunya “Pengantar Teori Komunikasi” (2007:13-14) berdasarkan sifat-sifat komponen, komunikasi massa mempunyai ciri-ciri khusus sebagai berikut: 1. Berlangsung satu arah. Bandingkan dengan komunikasi antar personal yang

berlangsung dua arah

Dalam komunikasi massa feed back baru akan diperoleh setelah komunikasi berlangsung.

2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga

Informasi yang disampaikan melalui media massa merupakan produk bersama. Seorang komunikator dalam media massa bertindak atas nama lembaga dan nyaris tak memiliki kebebasan individual.

3. Pesan-pesan bersifat umum

Pesan-pesan yang disampaikan melalui media massa pada umumnya bersifat umum (untuk orang banyak).

4. Melahirkan keserempakan

Bagaimana kekuatan sebuah radio siaran melalui acara tertentu memaksa pendengarnya untuk secara serempak mendengarkan acara tersebut.

5. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen

(50)

Disamping memiliki ciri-ciri khusus, komunikasi massa juga mempunyai fungsi bagi masyarakat. Adapun fungsi komunikasi massa menurut Dominick yang dikutip Ardianto dkk dalam bukunya “Komunikasi Massa Suatu Pengantar” (2004:15-18) adalah sebagai berikut:

1. Surveillance (Pengawasan)

Pengawasan mengacu kepada yang kita kenal sebagai peranan berita dan informasi dari media massa. Media mengambil tempat para pengawal yang mempekerjakan pengawasan.

2. Interpretation (Penafsiran)

Media massa tidak hanya menyajikan fakta atau data, tetapi juga informasi beserta penafsiran mengenai suatu peristiwa tertentu. Tujuan penafsiran media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi antarpribadi atau komunikasi kelompok.

3. Linkage (Pertalian)

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk lingkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.

4. Transmission of Values (Penyebaran nilai-nilai)

(51)

5. Entertainment (Hiburan)

Fungsi menghibur dari komunikasi massa tidak lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan melihat berita-berita ringan atau melihat tayangan-tayang hiburan di televisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.

Menurut Steven M. Chaffe (dalam Ardianto dkk, 2004:49) efek media massa dapat dilihat dari beberapa pendekatan. Pendekatan pertama yaitu efek media massa yang berkaitan dengan pesan atau media itu sendiri. Pendekatan kedua yaitu dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak yaitu komunikasi massa yang berupa perubahan sikap, perasaan dan perilaku atau dengan istilah lain dikenal sebagai perubahan kognitif, afektif, behavioral.

a. Pendekatan pertama yaitu efek media massa yang berkaitan dengan pesan atau media itu sendiri.

1.

Kehadiran media massa di tengah kehidupan manusia dapat menumbuhkan berbagai usaha produksi, distribusi dan konsumsi jasa media massa.

Efek Ekonomi

2.

Efek sosial berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial sebagai akibat dari kehadiran media massa. Sebagai contoh misalnya kehadiran televisi dapat meningatkan status dari pemiliknya.

Efek Sosial

3.

Terjadinya penjadwalan kegiatan sehari-hari, misalnya sebelum pergi ke kantor masyarakat kota akan lebih dahulu melihat siaran berita di televisi.

(52)

4.

Orang menggunakan media massa untuk memuaskan kebutuhan psikologisnya dengan tujuan menghilangkan perassan tidak nyaman, misalnya untuk menghilangkan perasaan kesepian, marah, kesal, kecewa dan sebagainya.

Efek Hilangnya Perasaan Tidak Nyaman

5.

Kehadiran media massa bukan saja dapat menghilangkan perassan tidak nyaman pada diri seseorang, tetapi juga dapat menumbuhkan perasaan tertentu. Terkadang seseorang akan mempunyai perasaan positif atau negatif terhadap media tertentu. Tumbuhnya perasaan senang atau percaya pada suatu media massa tertentu erat kaitannya dengan pengalaman individu bersama media massa tersebut.

Efek Menumbuhkan Perasaan Tertentu

b. Pendekatan kedua yaitu dengan melihat jenis perubahan ynag terjadi pada diri khalayak

a)

Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. Efek kognitif ini membahas bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Melalui media massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung. Realitas yang ditampilkan oleh media adalah realitas yang sudah diseleksi.

Efek Kognitif

• Efek Proposional Kognitif

(53)

lebih mengerti tentang bahasa Indonesia yang baik dan benar, maka televisi telah menimbulkan efek proposional kognitif.

b)

Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan sekadar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah setelah menerima pesan dari media massa.

Efek Afektif

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas rangsangan emosional pesan dari media massa adalah sebagai berikut :

1) Suasana Emosional

Respon individu terhadap sebuah film atau sinetron televisi akan dipengaruhi oleh situasi emosional individu.

2) Skema Kognitif

Skema kognitif merupakan naskah yang ada di dalam pikiran individu yang menjelaskan alur peristiwa.

3) Suasana Terpaan

Suasana terpaan adalah perasaan individu setelah menerima terpaan informasi dari media massa.

4) Predisposisi Individual

(54)

5) Faktor Identifikasi

Menunjukkan sejauhmana orang merasa terlibat dengan tokoh yang ditonjolkan dalam media massa. Dengan identifikasi, penonton, pembaca, pendengar akan menempatkan dirinya di posisi tokoh.

c)

Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk tindakan atau kegiatan.

Efek Behavioral

II.2 Teknologi Komunikasi

II.2.1) Pengertian Teknologi Komunikasi

Teknologi komunikasi adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi. Rogers, 1986 (dalam Lubis 2005: 42), mendefinisikan teknologi komunikasi sebagai “alat perangkat keras, struktur organisasi dan nilai-nilai sosial yang digunakan, untuk mengumpulkan, memproses dan mempertukarkan informasi dengan orang lain”.

(55)

dan memenuhi kebutuhan komunikasi mereka secara hampir tanpa batas (Nasution, 1989: 6).

Salah satu pengertian umum teknologi ialah penggunaan ilmu pengetahuan secara sistematik atau pengetahuan-pengetahuan yang terorganisir atau untuk keperluan-keperluan praktis. Sedangkan pengertian secara khusus ialah memandang teknologi dari aspek ekonomi yaitu minimal teknologi digunakan untuk menentukan division and subdivision of labor dari suatu proses kerja yang terintegrasi secara sistematik dalam komponen-komponen yang berkaitan dan fungsional. Pada hakekatnya teknologi itu mempunyai logika dan gramar tertentu yang berhubungan erat bahkan bersatu dengan sistem kosmologi (sistem nilai kepercayaan) dan world view suatu masyarakat.

Penemuan teknologi dimulai sejak lebih dari satu abad yang lalu. Teknologi berkembang dari riset ilmiah yang dilakukan banyak ilmuan. Dewasa ini penemuan teknologi banyak dilakukan oleh tim riset dari beberapa organisasi bisnis, universitas-universitas dan organisasi nirlaba. Setiap teknologi baru biasanya menggantikan teknologi yang sudah tua.

Penemuan di bidang teknologi dapat memberikan kemudahan-kemudahan bagi kita, misalnya dalam melakukan pertukaran informasi, transaksi maupun transportasi. Perkembangan teknologi juga meningkatkan standar hidup manusia, meningkatkan mutu informasi, hiburan dan pendidikan (http://digilib.itb.ac.id/gdl.php).

(56)

teknologi berikutnya. Dalam sejarah peradaban manusia, terdapat banyak penemuan yang dapat menghasilkan teknologi yang berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia

(http://www.itb.ac.id/focus/focus_file/PidatoIlmiahpadaSidangTerbukaPMB.p df).

Istilah teknologi komunikasi seringkali diucapkan dalam nafas yang sama dengan istilah teknologi informasi, karena pengertian yang terkandung pada masing-masing istilah tersebut memang saling berkaitan satu sama lain. Namun, istilah teknologi komunikasi mencakup pengertian yang lebih luas, termasuk sistem, saluran, perangkat keras dan perangkat lunak dari komunikasi modern, di mana teknologi informasi merupakan bagian dari padanya.

Lubis (2005: 42), menjelaskan bahwa teknologi komunikasi adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi. Komunikasi adalah upaya untuk menciptakan “Kebersamaan dalam Makna” (Commonness in Meaning). Dengan demikian, teknologi komunikasi merupakan penerapan ilmu pengetahuan guna melancarkan upaya untuk mencapai kebersamaan dalam makna antar orang dalam masyarakat.

Rogers, 1986 (dalam Lubis 2005: 42), mendefinisikan teknologi komunikasi sebagai alat perangkat keras, struktur organisasi dan nilai-nilai sosial yang digunakan, untuk mengumpulkan, memproses dan mempertukarkan informasi dengan orang lain.

(57)

tentang “revolusi teknologi” atau “ledakan informasi”. Beberapa teknologi baru yang sedang dalam proses pengembangan atau yang ada sekarang adalah

videotape recorder, video casette, televisi kabel, surat kabar online, akses

pelayanan informasi komputer de

Gambar

Gambar 1  Teori S.O.R
Tabel 1
Gambar 3  Model S-O-R
Tabel 2 Program Acara Radio KISS FM
+7

Referensi

Dokumen terkait

Proses mengajar yang diterapkan Pesantren Darul Hikmah dengan siswi senior sebagai pembimbing dalam kegiatan public speaking (muhadoroh) merupakan cara yang tepat karena

Penelitian ini berjudul Peranan Pembimbing Kegiatan Public Speaking (Muhadoroh) Dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswi (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Peranan