K
KA
AT
T
A
A
PE
P
E
N
N
G
G
AN
A
N
TA
T
AR
R
Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bandung tahun 2013 merupakan wujud pertanggungjawaban terhadap kinerja yang telah dicapai oleh BAPPEDA selama tahun 2013. Dengan laporan ini, kinerja BAPPEDA dapat tergambar dalam mengambil berbagai langkah strategis sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya sebagai satuan kerja perangkat daerah untuk semakin memperkuat dan meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan terutama dalam mewujudkan konsistensi perencanaan pembangunan dan penganggaran.
Diharapkan LAKIP BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2013 ini dapat memberikan informasi yang diharapkan oleh seluruh pemangku kepentingan mengenai pencapaian kinerja BAPPEDA Kabupaten Bandung dalam periode tahun 2010 - 2015. Semoga di tahun mendatang capaian kinerja ini dapat semakin ditingkatkan dan sesuai target yang ditetapkan sehingga lembaga ini dapat memberikan kontribusi yang lebih baik lagi bagi pembangunan di Kabupaten Bandung.
Soreang, Pebruari 2014
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG
Kepala,
R
R
IN
I
N
G
G
KA
K
AS
SA
AN
N
E
EK
K
SE
S
EK
KU
U
TI
T
I
F
F
BAPPEDA Kabupaten Bandung sebagai lembaga teknis daerah Pemerintah Kabupaten Bandung, dalam keberhasilan pencapaian tujuan dan sasarannya sangat
dipengaruhi oleh tingkat partisipasi dari seluruh pelaku pembangunan (stakeholders),
sehingga BAPPEDA dituntut untuk mampu memecahkan berbagai permasalahan dan tantangan di Kabupaten Bandung, dalam melayani/ memenuhi kebutuhan masyarakat serta memajukan daerah melalui peningkatan kinerjanya.
LAKIP Tahun 2013 yang merupakan bagian dari informasi pengukuran kinerja dalam melaksanakan Rencana Strategis BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 adalah dokumen evaluasi dalam mendapatkan umpan balik peningkatan kinerja pelaksanaan berbagai kebijakan strategis melalui program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh BAPPEDA Kabupaten Bandung, dengan berorientasi kepada hasil yang ingin dicapai melalui Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategi, dengan rincian sebagai berikut:
Misi pertama terdiri dari 1 tujuan, 3 sasaran dan 3 indikator sasaran;
Misi kedua terdiri dari 1 tujuan, 5 sasaran dan 5 indikator sasaran;
Misi ketiga terdiri 1 tujuan, 3 sasaran dan 5 indikator sasaran.
Indikator sasaran pada Misi I terdiri atas 3 indikator sasaran dengan realisasi 1 indikator melampaui target, 1 indikator mencapai target yang ditetapkan, serta 1 indikator realisasi target mencapai 91,15%.
Indikator sasaran pada Misi II berjumlah 5 indikator sasaran dengan realisasi 3 Indikator mencapai target yang ditetapkan, serta 2 Indikator realisasi target mencapai 98,20% - 99,00%.
Indikator sasaran pada Misi III berjumlah 5 indikator sasaran dengan realisasi 3 Indikator mencapai target yang ditetapkan, serta 2 Indikator realisasi target mencapai 75,00%.
Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis terhadap 11 (sebelas) sasaran beserta
indikatornya, pencapaian sasaran kinerja Bappeda Kabupaten Bandung
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. LAKIP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai Kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance. Dalam perspektif yang lebih luas, maka LAKIP berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik.
Berdasarkan Perubahan Rencana Strategis (Renstra) BAPPEDA Kabupaten Bandung tahun 2010-2015 yang penyusunannya berpedoman kepada Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2010-2015 serta Rencana Kerja (Renja) Bappeda Kabupaten Bandung tahun 2013 yang penyusunannya berpedoman kepada Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung tahun 2012 dan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Pelaksanaan penyusunan LAKIP Bappeda Kabupaten Bandung Tahun 2013 dengan memperhatikan kepada peraturan perundang-undangan yang melandasi pelaksanaan LAKIP, yaitu :
1. TAP MPR No.XI/MPR/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan UU No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006
tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
8. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor
2
9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
11. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kabupaten Bandung Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Bandung Tahun 2010 – 2015;
12. Peraturan Bupati Bandung nomor 20 tahun 2012 tentang Rencana Kerja
Pembangunan Daerah tahun 2013
Penyusunan LAKIP Tahun 2013 berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai pencapaian sasaran Renstra tahun berkenaan, realisasi pencapaian indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan
pembandingan capaian indikator kinerja, dengan demikian Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Bappeda Kabupaten Bandung yang menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan instansi pemerintah oleh Kepala Bappeda kepada Bupati Bandung ini telah disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku selanjutnya realisasi yang dilaporkan dalam LAKIP ini merupakan hasil pencapaian sasaran dan indikator kinerja pada tahun 2013.
BAPPEDA merupakan subsistem dari sistem penyelenggaraan
pemerintahan daerah, maka BAPPEDA memiliki tanggungjawab dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah baik mulai tahap perencanaan kebijakan
daerah, pengorganisasian, pelaksanaan hingga evaluasi. Keluaran (Output) yang
dihasilkan oleh BAPPEDA yakni berupa perencanaan daerah yang disusun melalui rangkaian proses perencanaan sesuai dengan kebutuhan publik, kemampuan daerah, serta pemberdayaan dan pengembangan potensi daerah.
Kedudukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung serta Keputusan Bupati Bandung Nomor 6 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan LAKIP BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2013 adalah sebagai informasi laporan akuntabilitas kinerja BAPPEDA yang terwujud dalam tingkat keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatannya sesuai dengan program dan kebijakan yang telah ditetapkan.
yang dilaksanakan BAPPEDA dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pada tahun 2013.
1.3. Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas Pokok BAPPEDA Kabupaten Bandung adalah memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan dan statistik.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, BAPPEDA Kabupaten Bandung mempunyai Fungsi sebagai berikut :
a.Perumusan kebijakan teknis perencanaan.
b.Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan.
c.Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan
daerah.
d.Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
1.4. Sistematika Penyusunan
Memperhatikan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2013 ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan latar belakang yang berisikan gambaran umum, maksud dan tujuan; tugas pokok dan fungsi; dan sistematika penulisan.
BAB II : RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA
Pada bab ini menjelaskan tentang Penjelasan beberapa hal penting dalam perencanaan dan penetapan kinerja (dokumen penetapan kinerja)
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA
Pada bab ini menjelaskan tentang pencapaian sasaran-sasaran organisasi pelaporan dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengkuran kinerja
BAB IV : PENUTUP
9 BAB II
RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional, global dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena demikian, pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional, global dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena demikian, pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya
Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 merupakan Dokumen perencanaan strategis yang disusun dan dirumuskan setiap lima tahun (perencanaan jangka menengah) SKPD yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Program dan kegiatan pada Bappeda. Renstra secara sistematis mengedepankan isu-isu lokal, yang diterjemahkan ke dalam bentuk strategi kebijakan dan rencana yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan.
2.2. Visi dan Misi Bapeda Kabupaten Bandung
Visi BAPPEDA Kabupaten Bandung yang tertuang dalam Renstra BAPPEDA
Tahun 2010 - 2015 adalah “Mewujudkan Perencanaan Pembangunan yang
Berkualitas dan Profesional”. Penjabaran makna dari Visi Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan adalah Rencana kegiatan yang menjadi kenyataan.
2. Perencanaan adalah Proses yang kontinyu, terdiri dari keputusan atau pilihan dari cara untuk menggunakan sumber daya yang ada, dengan sasaran untuk mencapai tujuan di masa mendatang.
3. Pembangunan adalah Sebagai suatu proses, yang berkaitan dengan mekanisme atau kinerja suatu sistem.
4. Berkualitas adalah memiliki karakteristik yang baik, dapat terukur dengan parameter yang ditetapkan.
5. Profesional adalah memiliki keahlian/kemampuan, mendapat pengakuan (kompetensi, menguasai informasi, berpikir sistematik/rasional, produktif, berdisiplin, bekerja efisien dan efektif.
1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) perencanaan yang Profesional
2. Meningkatkan Kualitas Produk Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan
3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas data dan informasi perencanaan
pembangunan
Keterkaitan Visi dan Misi Bappeda Kabupaten Bandung dengan Visi dan Misi Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015.
Visi Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 2010 – 2015
“Mewujudkan Kabupaten Bandung yang
maju, Mandiri dan Berdaya Saing, Melalui Tatakelola Pemerintahan Yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan Berlandaskan Religius Kultural
dan Berwawasan Lingkungan”
Visi BAPPEDA Kabupaten Bandung tahun 2010 – 2015
“Mewujudkan Perencanaan
Pembangunan yang Berkualitas
dan Profesional”
Misi Misi
1.Meningkatkan Profesionalisme
Birokrasi.
2.Meningkatkan Kualitas SDM
(Pendidikan dan Kesehatan), memantapkan Kesalehan Sosial berlandaskan Iman dan Taqwa.
3.Memantapkan pemulihan
Keseimbangan Lingkungan Pembangunan Berkelanjutan.
4.Menggali, menumbuhkembangkan dan
melestarikan budaya sunda serta kearifan lokal lainnya.
5.Memantapkan Pembangunan
Perdesaan.
6.Meningkatkan Ketersediaan dan
kualitas Infrastruktur serta Keterpaduan pemanfaatan Tata Ruang Wilayah.
7.Meningkatkan partisipasi sektor
swasta, pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan daya saing daerah.
1.Meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) perencanaan yang Profesional
2.Meningkatkan Kualitas
Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan
3.Meningkatkan kuantitas dan
kualitas data dan informasi perencanaan pembangunan
2.3. Tujuan Strategis dan Sasaran Jangka Menengah BAPPEDA Kabupaten Bandung.
Tujuan Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya Kualitas SDM Perencanaan yang profesional
2. Meningkatnya kualitas produk perencanaan dan evaluasi pembangunan
11
Sasaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya kemampuan pegawai di bidang perencanaan dan evaluasi.
2. Meningkatnya peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran yang memadai.
3. Meningkatnya pemenuhan operasional perkantoran
4. Meningkatnya kualitas produk perencanaan dan evaluasi pembangunan
5. Meningkatnya ketersediaan data dan informasi
2.4. Rencana Kinerja dan Target Jangka Menengah
Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Penyusunan Rencana Kinerja dilaksanakan seiring dengan agenda penyusunan dari kebijakan anggaran serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu.
Dokumen Rencana Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan, Indikator Kinerja Sasaran, dan Rencana Capaiannya; Program, Kegiatan, serta Kelompok Indikator Kinerja dan Rencana Capaiannya. Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Penetapan Indikator Kinerja harus didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data pendukung yang harus di organisasi.
Berikut kami sampaikan Penetapan Kinerja yang ingin dicapai pada tahun 2015, sebagaimana penjelasan berikut:
Tujuan Sasaran Satuan Target
13 2.5. Penetapan Kinerja Tahun 2013
Berikut Penetapan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Sasaran Strategis Indikator Satuan Target 2013
Sasaran Strategis Indikator Satuan Target 2013 informasi hasil litbang
untuk penunjang perencanaan
Jumlah Dokumen
Kestatistikan
penunjang capaian kinerja Kabupaten Bandung
Dokumen 4
Jumlah Peraturan mengenai Perencanaan
Tata Ruang
(Perda/Perbup)
15 BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menyampaikan
pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja atau tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif organisasi secara transparan berkaitan dengan tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan sebagai penjabaran visi, misi, strategi organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau yang berwenang menerima pelaporan.
BAPPEDA Kabupaten Bandung merupakan instansi pemerintah bagian dari organisasi Pemerintah Kabupaten Bandung yang memiliki tugas pokok di bidang Perencanaan Daerah, dalam memberikan laporan pertangungjawaban atas tugas yang diberikan BAPPEDA Kabupaten Bandung diwajibkan untuk membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang berpedoman peraturan yang berlaku.
LAKIP BAPPEDA tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai tingkat Pencapaian Kinerja Bappeda yang telah dicapai maupun kegagalan pada periode/tahun tertentu.
3.1. Pengukuran Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Bappeda Kabupaten Bandung disusun berdasarkan ketentuan yang diamanatkan dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam Perubahan Renstra Bappeda 2010-2015 maupun Rencana Kerja (Renja) Tahun 2013. Berdasarkan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.
Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah.
Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian (assessment) yang
sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak. Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran atau proses penyusunan kebijakan/program/kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan.
disesuaikan dengan sifat kegiatan masing-masing, sehingga kegiatan-kegiatan tersebut dapat diukur pencapaiannya.
Pada tahun anggaran 2013, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung telah menetapkan 5 (lima) sasaran. Dari 5 (lima) tersebut selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan 12 (dua belas) indikator kinerja. Realisasi pada akhir tahun menunjukan bahwa dari seluruh sasaran yang dapat dicapai dengan baik.
3.2. Kerangka Pengukuran Kinerja
Mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Inpres No. 7 Tahun 1999, Keputusan Kepala LAN No. 239 IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Kinerja BAPPEDA Kabupaten Bandung diukur berdasarkan Tingkat Pencapaian Sasaran dan indikator sasaran. Untuk mengetahui gambaran mengenai Tingkat Pencapaian Sasaran dilakukan melalui target sasaran Rencana Kinerja yang dibandingkan dengan realisasinya.
Pencapaian Sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan Realisasi Indikator Sasaran melalui media formulir Pengukuran Kinerja. Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis. Kriteria pencapaian indikator kinerja dinyatakan berhasil adalah jika pencapaiannya melebihi 80%.
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.
Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak yang menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu program atau kegiatan.
Indikator Sasaran
Indikator Sasaran adalah alat ukur spesifik yang menggambarkan target atau hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan yang dapat menunjukkan secara signifikan mengenai keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran. Indikator Sasaran dilengkapi dengan target kuantitatif dan satuannya untuk mempermudah pengukuran pencapaian sasaran.
3.3. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2013
Pengukuran tingkat capaian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan
17
Jumlah Pegawai yang mengikuti Pelatihan kelembagaan pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Prosentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap
program yang dianggarkan 98,11 98,11 100
5 Prosentase kesesuaian program
yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan lingkup kota-kota menengah dan besar
98,74 98,74 100
6 Prosentase kesesuaian program
yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan lingkup pembangunan ekonomi
100 100 100
7 Prosentase kesesuaian program
yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan lingkup pembangunan sosial budaya
99,37 99,37 100
8 Prosentase kesesuaian program
yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan lingkup pembangunan parasarana dan SDA
99,37 99,37 100
9 Prosentase dokumen
perencanaan yang tepat waktu 100 100 100 10 Meningkatkan
ketersediaan data dan informasi
Persentase pemanfaatan data dan informasi hasil litbang untuk penunjang perencanaan
100 100 100
11 Jumlah Dokumen Kestatistikan
penunjang capaian kinerja Kabupaten Bandung
4 4 100
12 Jumlah Peraturan mengenai
Perencanaan Tata Ruang (Perda/Perbup)
3.4. Analisis Capaian Kinerja
Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2013 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung dapat dijelaskan sebagai berikut :
Sasaran 1:
Meningkatnya kemampuan pegawai di bidang perencanaan dan evaluasi
Pengukuran untuk ketercapaian sasaran 1: Meningkatnya kemampuan pegawai di bidang perencanaan dan evaluasi digunakan 1 (satu) indikator kinerja sasaran, dengan target dan realisasi kinerja tahun 2012 dan 2013 sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.2
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 1
Meningkatnya kemampuan pegawai di bidang perencanaan dan evaluasi
No Indikator
Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian Kinerja thn 2012
(%)
Tahun 2013 Capaian Kinerja thn 2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1
Jumlah pegawai yang memiliki keahlian bidang perencanaan dan evaluasi
Orang 0 0 0 40 40 100
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan. Apabila dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2012 dengan capaian kinerja tahun 2013 indikator sasaran mengalami pelampauan target.
Capaian kinerja ini berdasarkan jumlah pegawai yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan untuk memiliki keahlian bidang perencanaan dan evaluasi diantaranya workshop SAPK sebanyak 2 orang, diklat pengurangan resiko kebencanaan sebanyak 3 orang dan diklat pengurangan resiko bencana lanjutan sebanyak 3 orang, Bintek teknis leadership character building sebanyak 4 orang, Kursus keuangan daerah sebanyak 3 orang, Diklat kearsipan sebanyak 1 orang, lokakarya kepemimpinan perempuan sebanyak 1 orang, diklat structural 4 orang, diklat barang jasa sebanyak 7 orang, diklat prajabatan sebanyak 1 orang.
19 Tabel 3.3
Realisasi akumulasi capaian sasaran 1 sampai dengan tahun 2013
No Indikator Sasaran Satuan
Realisasi
1 Jumlah pegawai yang memiliki keahlian bidang perencanaan dan evaluasi
Orang 40 60 67
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa realisasi tahun 2013 dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 menunjukkan capaian kinerja untuk jumlah pegawai yang harus mengikuti pendidikan dan pelatihan keahlian bidang perencanaan dan evaluasi sebesar 67% dengan asumsi rencana jumlah pegawai yang akan dikirim ke tempat pelatihan tahun 2014 sebanyak 10 orang dan rencana jumlah pegawai yang akan dikirim tahun 2015
sebanyak 10 orang. Selanjutnya capaian kinerja ini merupakan capaian pada
tahun ke-3 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100%.
Sasaran 2:
Meningkatnya peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran yang memadai
Pengukuran untuk ketercapaian sasaran 2: Meningkatnya peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran yang memadai digunakan 1 (satu) indikator kinerja sasaran, dengan target dan realisasi kinerja tahun 2012 dan 2013 sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.5
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 2
Meningkatnya peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran yang memadai
No Indikator
Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian Kinerja thn
2012 (%)
Tahun 2013 Capaian Kinerja thn
2013 (%) Target Realisasi Target Realisasi
1
Prosentase pemenuhan Sarana dan Prasarana Penunjang Aparatur
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan.
aparatur adalah sebagai berikut :
1. Pengadaan mobil jabatan sebanyak 3 unit roda 4
2. Pengadaan kendaraan roda 2 sebanyak 6 unit
3. Pemeliharaan rutin kendaraan roda 4 dan roda 2 selama 12 bulan
4. Pemeliharaan gedung/kantor
Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat di bawah ini:
Tabel 3.6
Realisasi akumulasi capaian sasaran 2 sampai dengan tahun 2013
No Indikator Sasaran Satuan
Realisasi akumulasi s.d
tahun 2013
Rencana sesuai dengan Renstra
Tahun 2015
Persentase Capaian
Kinerja (%)
1
Prosentase
pemenuhan Sarana dan Prasarana Penunjang Aparatur
% 100 100 100
Prosentase pemenuhan peralatan dan perlengkapan perkantoran
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa realisasi tahun 2013 sebesar 100% dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 sebesar 100% menunjukkan pemenuhan sarana dan prasarana penunjang aparatur tahun 2013 sudah dapat terpenuhi sesuai capaian pada tahun ke-3 Renstra. Maksudnya kebutuhan sarana dan prasarana peralatan dan perlengkapan perkantoran tahun ketiga Renstra sudah terpenuhi di tahun 2013. Untuk kebutuhan sarana dan prasarana peralatan dan perlengkapan perkantoran tahun 2014 telah dianggarkan kembali sebesar Rp.1.091.845.000 dan rencana kebutuhan sarana dan prasarana tahun 2015 akan dialokasikan sebesar Rp.900.000.000,-.
Sasaran 3:
Meningkatnya pemenuhan operasional perkantoran
21 Tabel 3.4
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 3
Meningkatnya Pemenuhan Operasional Perkantoran
No Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian Kinerja thn 2012
(%)
Tahun 2013 Capaian Kinerja thn 2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1
Prosentase pemenuhan operasional
administrasi
% 100 100 100 100 100 100
2 Prosentase penunjang
kerja aparatur % 100 100 100 100 100 100
Prosentase pemenuhan operasional administrasi perkantoran
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan.
Capaian kinerja ini berdasarkan penyediaan jasa administrasi perkantoran adalah sebagai berikut :
1. Jasa surat menyurat dengan keluaran (output) adalah jumlah surat masuk
dan surat keluar sebanyak 20.000 lembar surat
2. Jasa komunikasi, SDA dan listrik dengan keluaran (output) adalah
penyediaan air gallon sebanyak 660 galon, pembayaran telp selama 11 bulan, pembayaran internet selama 12 bulan dan pembayaran PDAM selama 12 bulan.
3. Jasa kebersihan kantor dengan keluaran (output) adalah penyediaan jasa
kebersihan luar kantor selama 12 bulan, jasa kebersihan dalam kantor (Office boy) selama 12 bulan, serta penyediaan bensin bagi mesin pembabat rumput.
4. Jasa perbaikan peralatan kerja keluaran (output) adalah penyediaan jasa
perbaikan computer dan penyediaan peralatan (suku cadang) untuk perbaikan computer selama 12 bulan
5. Pengadaan alat tulis kantor dan pengadaan cetak penggandaan untuk
persediaan selama 1 tahun.
6. Penyediaan komponen listrik untuk penerangan bangunan kantor,
penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor, pengadaan peralatan rumah tangga, serta penyediaan bahan bacaan peraturan perundang-undangan, penyediaan makan minum,
7. Penyediaan perjalanan dinas untuk rapat-rapat koordinasi dalam dan luar
daerah serta ikut serta dalam pelaksanaan hari-hari besar daerah dan nasional.
Prosentase Penunjang Kerja Aparatur
Capaian kinerja ini berdasarkan pemenuhan pengadaan pakaian dinas dan pakaian olah raga bagi pegawai.
Prosentase ketersediaan pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan.
Capaian kinerja ini berdasarkan peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan berupa penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi SKPD berupa dokumen LAKIP tahun 2013, dokumen Laporan akhir Tahun 2013, dokumen laporan keuangan semesteran, dokumen laporan keuangan prognosis, dan dokumen keuangan akhir tahun 2013.
Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun 2013 dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat di bawah ini:
Tabel 3.4
Realisasi akumulasi capaian sasaran 3 sampai dengan tahun 2013
No Indikator Sasaran Satuan
Realisasi akumulasi s.d
tahun 2013
Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015
Persentase Capaian Kinerja
(%)
1 Prosentase pemenuhan operasional perkantoran.
% 100 100 100
2 Prosentase penunjang kinerja aparatur
% 100 100 100
3 Prosentase ketersediaan pelaporan capaian kinerja dan keuangan
% 100 100 100
Keterangan : indikator prosentase pemenuhan operasional perkantoran dan prosentase ketersediaan pelaporan capaian kinerja keuangan sebesar 100% artinya indicator capaian kinerja yang disepakati merupakan capaian kumulatif dari aktivitas kinerja Bappeda per tahunnya, sesuai yang diamanatkan hasil revisi RPJMD
23 Sasaran 4:
Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah
Pengukuran untuk ketercapaian sasaran 4 ; meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah digunakan 6 (enam) indikator kinerja sasaran, dengan target dan realisasi kinerja tahun 2012 dan 2013 sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.7
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 4
Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Daerah
No Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian Kinerja thn 2012
(%)
Tahun 2013 Capaian Kinerja thn 2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Prosentase kesesuaian program yang
direncanakan terhadap program yang
dianggarkan
% 93,67 93,67 100 98,11 98,11 100
2 Prosentase kesesuaian program yang
3 Prosentase kesesuaian program yang
4 Prosentase kesesuaian program yang
5 Prosentase kesesuaian program yang
6 Prosentase dokumen perencanaan yang tepat
Prosentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan.
Capaian kinerja ini berdasarkan kesesuaian program yang telah direncanakan dalam RKPD dengan program yang dianggarkan di APBD baik lingkup sector bidang perencanaan ekonomi, fisik maupun social pemerintahan.
Prosentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan lingkup kota-kota menengah dan besar
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan.
Capaian kinerja ini berdasarkan kesesuaian kegiatan yang telah direncanakan dalam RKPD dengan kegiatan yang dianggarkan di APBD pada lingkup
program kota-kota menengah dan besar.
Prosentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan lingkup pembangunan ekonomi.
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan.
Capaian kinerja ini berdasarkan kesesuaian program yang telah direncanakan dalam RKPD dengan program yang dianggarkan di APBD di dalam lingkup SKPD yang terlibat dalam perencanaan pembangunan ekonomi.
Prosentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan lingkup pembangunan sosial budaya.
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan.
Capaian kinerja ini berdasarkan Capaian kinerja ini berdasarkan kesesuaian program yang telah direncanakan dalam RKPD dengan program yang dianggarkan di APBD di dalam lingkup SKPD yang terlibat dalam perencanaan pembangunan social budaya.
Prosentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan lingkup pembangunan parasarana dan SDA
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan.
Capaian kinerja ini berdasarkan Capaian kinerja ini berdasarkan kesesuaian program yang telah direncanakan dalam RKPD dengan program yang dianggarkan di APBD di dalam lingkup SKPD yang terlibat dalam perencanaan pembangunan prasarana dan sumber daya alam.
25
kinerja 100% atau bermakna memuaskan.
Pengukuran indikator kinerja sasaran persentase dokumen perencanaan yang tepat waktu dilakukan dengan membandingkan antara jumlah dokumen perencanaan Pemerintah Kabupaten Bandung yang tersusun dan ditetapkan tepat atau sesuai dengan jadwal waktu perencanaan yang telah ditentukan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
Jumlah dokumen perencanaan daerah yang wajib disusun dan ditetapkan tahun 2013 berjumlah 1 (satu) dokumen, yakni: dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), Rincian ketepatan waktu penetapan dokumen perencanaan daerah tersebut sebagaimana berikut :
Tabel 3.8
Rangkaian proses ketepatan waktu penetapan dokumen perencanaan daerah
penetapan Ketentuan Waktu Keterangan
1 Ranwal RKPD
2013 Akhir bulan Maret
4 Rancangan Akhir
RKPD Tahun 2014 April 2013 April 2013 Akhir bulan April
5 Penetapan RKPD
Ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan merupakan rangkaian dalam penyusunan RKPD sampai ditetapkannya dokumen dengan Peraturan Bupati. Ketepatan waktu tersebut didasarkan atas amanat yang tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang, Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan
Pembangunan Daerah, yang selanjutnya Dokumen RKPD ditetapkan pada tanggal 24 Mei 2013 menjadi Peraturan Bupati Bandung Nomor 21 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2014 untuk menjadi acuan dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD).
Tabel 3.9
Realisasi akumulasi capaian sasaran 3 sampai dengan tahun 2013
No Indikator Sasaran Satuan
Realisasi
1 Prosentase kesesuaian program yang
direncanakan terhadap program yang
dianggarkan
% 98,11 100 98,11
2 Prosentase kesesuaian program yang
3 Prosentase kesesuaian program yang
4 Prosentase kesesuaian program yang
5 Prosentase kesesuaian program yang
6 Prosentase dokumen perencanaan yang tepat waktu
%
100 100 100
Prosentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan
27
pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100%.
Prosentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan lingkup kota-kota menengah dan besar
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa realisasi indicator kesesuaian kegiatan yang direncanakan terhadap kegiatan yang dianggaran lingkup kota-kota menengah dan besar tahun 2013
dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015
menunjukkan ketercapaian sebesar 98,74%, selanjutnya capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100%.
Prosentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan lingkup pembangunan ekonomi
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa realisasi kesesuaian program lingkup SKPD yang terlibat pada pembangunan ekonomi tahun 2013 dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 menunjukkan ketercapaian sebesar 100%, selanjutnya capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100%.
Prosentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan lingkup pembangunan sosial budaya
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa realisasi kesesuaian program lingkup SKPD yang terlibat pembangunan social budaya tahun 2013 dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 menunjukkan ketercapaian sebesar 99,37%, selanjutnya capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100%.
Prosentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan lingkup pembangunan prasarana dan SDA
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa realisasi kesesuaian program lingkup SKPD yang terlibat pada pembangunan prasarana dan SDA tahun 2013 dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 menunjukkan ketercapaian sebesar 99,37%, selanjutnya capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100%.
Prosentase dokumen perencanaan yang tepat waktu
Sasaran 5:
Meningkatkan ketersediaan data dan informasi
Pengukuran untuk ketercapaian sasaran 5: meningkatkan ketersediaan data dan informasi digunakan 3 (tiga) indikator kinerja sasaran, dengan target dan realisasi kinerja tahun2012 dan 2013 sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.10
Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 5 Meningkatkan ketersediaan data dan informasi
No Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2012 Capaian Kinerja thn 2012
(%)
Tahun 2013 Capaian Kinerja thn 2013
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1
Persentase
pemanfaatan data dan informasi hasil litbang untuk penunjang perencanaan
% 100 100 100 100 100 100
2
Jumlah Dokumen Kestatistikan penunjang capaian kinerja Kabupaten Bandung
Jenis 4 4 100 4 4 100
3
Jumlah Peraturan mengenai
Perencanaan Tata Ruang (Perda/Perbup)
Dokume
n 1 1 100 1 1 100
Persentase pemanfaatan data dan informasi hasil litbang untuk penunjang perencanaan
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan.
Capaian kinerja ini berdasarkan pemanfaatan data dan informasi hasil
penelitian dan pengembangan yang digunakan untuk menunjang perencanaan pembangunan tahun 2013.
Jumlah Dokumen Kestatistikan penunjang capaian kinerja Kabupaten Bandung
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan.
29
Jumlah Peraturan mengenai Perencanaan Tata Ruang (Perda/Perbup)
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan.
Capaian kinerja ini berdasarkan jumlah dokumen perencanaan tata ruang yang ditetapkan melalui perda dan/atau dokumen penunjang nya yang ditetapkan dengan peraturan kepala daerah.
Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat di bawah ini:
Tabel 3.11
Realisasi akumulasi capaian sasaran 3 sampai dengan tahun 2013
No Indikator Sasaran Satuan
Realisasi akumulasi s.d
tahun 2013
Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015
Persentase Capaian Kinerja
(%)
1 Persentase pemanfaatan data dan informasi hasil litbang untuk penunjang perencanaan
% 100 100 100
2 Jumlah Dokumen
Kestatistikan penunjang capaian kinerja
Kabupaten Bandung
Jenis 12 18 67
3 Jumlah Peraturan mengenai Perencanaan Tata Ruang dan atau dokumen penunjang
Dokumen 3 5 60
Persentase pemanfaatan data dan informasi hasil litbang untuk penunjang perencanaan
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa realisasi tahun 2013
dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015
menunjukkan ketercapaian sebesar 100%, selanjutnya capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100%.
Jumlah Dokumen Kestatistikan penunjang capaian kinerja Kabupaten Bandung
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa realisasi tahun 2013
dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015
menunjukkan ketercapaian sebanyak 12 jenis dari 18 jenis atau 67%, selanjutnya capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100%.
Jumlah Peraturan mengenai Perencanaan Tata Ruang (Perda/Perbup)
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa realisasi tahun 2013
menunjukkan ketercapaian sebanyak 3 dokumen dari 5 dokumen yang ditargetkan atau 60%, selanjutnya capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100%.
3.5. Akuntabilitas Keuangan
Pengukuran kinerja sasaran dan pengukuran kinerja kegiatan, akuntabilitas juga dapat dilihat dari akuntabilitas keuangannya, yang merupakan bagian dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (LAKIP). Akuntabilitas Keuangan Bappeda Kabupaten Bandung tahun 2013 secara umum diuraikan sebagai berikut:
Tabel 3.12
Akuntabilitas Keuangan BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2013
NO KEGIATAN DALAM DPA PAGU ANGGARAN (Rp)
REALISASI
(Rp) %
1 2 3 4 5
1. Peningkatan kemampuan
teknis aparat perencana 70.000.000 45.030.000 64,33
2. Penyediaan Jasa Surat
Menyurat 10.000.000 10.000.000 100,00
3. Penyediaan Jasa
Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
101.000.000 94.199.751 93,27
4. Penyediaan Jasa
Kebersihan Kantor 51.626.000 51.622.000 99,99
5. Penyediaan Jasa
Perbaikan Peralatan Kerja
40.000.000 37.900.000 94,75
6. Penyediaan Alat Tulis
Kantor 102.148.489 100.448.000 98,34
7. Penyediaan Barang
Cetakan dan Penggandaan
50.135.000 49.728.600 99,19
8. Penyediaan Komponen
Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
10.000.000 10.000.000 100,00
9. Penyediaan Peralatan
dan Perlengkapan Kantor 232.465.000 225.772.675 97,12
10. Penyediaan Peralatan
Rumah Tangga 3.000.000 3.000.000 100,00
11. Penyediaan Bahan
Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
15.000.000 14.985.000 99,90
12. Penyediaan Makanan dan
31
14. Rapat-rapat Koordinasi
dan Konsultasi Dalam Daerah
30.000.000 25.200.000 84,00
15. Penunjang Hari-hari
Besar Bersejarah 10.000.000 9.355.000 93,55
16. Pengadaan Kendaraan
Dinas/Operasional 150.000.000 142.648.000 95,10
17. Pemeliharaan
Rutin/Berkala Gedung Kantor
246.650.000 244.324.000 99,06
18. Pemeliharaan
Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
351.440.000 329.475.914 93,75
19. Pengadaan pakaian dinas
beserta perlengkapannya 23.200.000 20.192.000 87,03
20. Pengadaan pakaian
khusus hari-hari tertentu 21.000.000 20.010.000 95,29
21. Penyusunan Laporan
Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
125.442.000 102.623.400 81,81
22. Penyusunan Laporan
Keuangan Semesteran 6.084.000 6.062.000 99,64
23. Penyusunan Laporan
Prognosis Realisasi Anggaran
3.000.000 2.616.000 87,20
24. Penyusunan Pelaporan
Keuangan Akhir Tahun 3.000.000 2.022.000 67,40
25. Revisi RPJMD 2011-2015 334.800.000 298.304.735 89,10
26. Revisi Perda 8 Tahun
2005 287.400.000 236.368.000 82,24
27. Penyusunan rancangan
RKPD 55.884.000 55.884.000 100,00
28. Penyelenggaraan
Musrenbang RKPD 454.008.000 449.528.000 99,01
29. Penetapan RKPD 139.725.000 128.871.000 92,23
30. Monitoring, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan rencana pembangunan daerah
532.522.900 517.205.889 97,12
31. Koordinasi Penyelesaian
Permasalahan
Transportasi Perkotaan
94.850.000 94.838.000 99,99
32. Koordinasi
Penanggulangan dan Penyelesaian Bencana
NO KEGIATAN DALAM DPA PAGU ANGGARAN
33. Koordinasi Perencanaan
air minum, drainasi dan sanitasi perkotaan
220.000.000 218.981.000 99,54
34. Penyusunan Perencanaan
Pengembangan Ekonomi Masyarakat
272.500.000 271.222.000 99,53
35. Koordinasi perencanaan
pembangunan bidang ekonomi
263.640.000 263.293.200 99,87
36. Penyusunan Masterplan
Penanggulangan Kemiskinan
215.000.000 211.000.000 98,14
37. Penyusunan Rencana
Pengembangan Kawasan Industri Tembakau
80.000.000 79.624.200 99,53
38. Koordinasi Perencanaan
Pembangunan Bidang Bosial dan Budaya
274.189.700 274.189.700 100,00
39. Dst... Koordinasi
Perencanaan
Pembangunan Prasarana Fisik dan Kewilayahan
149.000.000 143.263.635 96,15
40. Water Irrigation Sector
Management Project (WISMP)
241.880.000 234.690.040 97,03
41. Koordinasai Dalam
Pemecahan Masalah-masalah Daerah
47.390.000 46.796.000 98,75
42. Inventarisasi Hasil
Penelitian dan
Pengembangan Untuk Mendukung
Pembangunan Daerah.
280.900.000 275.342.000 98,02
43. Pengolahan, updating
dan analisis data dan statistik daerah
616.613.250 613.632.250 99,52
44. Pengolahan, updating
dan analisis data PDRB 140.000.000 136.472.400 97,48
45. Review RTRW Kab
Bandung 1.060.000.000 1.036.204.344 97,76
TOTAL
34
B
BAABBIIVV P
PEENNUUTTUUPP
Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pada hakikatnya adalah proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipatif, efisien da n efektif serta adanya kepastian hukum. Prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan demikian merupakan landasan bagi penerapan kebijakan yang demokratis yang ditandai dengan menguatnya kontrol dari masyarakat terhadap kinerja pelayanan terhadap publik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2013 ini merupakan perwujudan konkrit dalam
pencapaian kinerja (performing goverment) BAPPEDA Kabupaten Bandung.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 14 (empat belas) indikator sasaran, disimpulkan bahwa:
Pertama, Indikator sasaran pada Sasaran I: Meningkatnya kemampuan
pegawai di bidang perencanaan dan evaluasi terdiri atas 1 (satu) indikator sasaran dan mencapai target yang ditetapkan sebesar 100%.
Kedua, Indikator sasaran pada Sasaran II: Meningkatnya pemenuhan operasional perkantoran terdiri atas 2 (dua) Indikator Sasaran dan mencapai target yang ditetapkan sebesar 100%.
Ketiga, Indikator sasaran pada Sasaran III: Meningkatnya peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran yang memadai terdiri atas 2 (dua) Indikator Sasaran dan mencapai target yang ditetapkan sebesar 100%.
Keempat, Indikator sasaran pada Sasaran IV: Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah terdiri atas 6 (enam) Indikator Sasaran dan mencapai target yang ditetapkan sebesar 100%
Kelima, Indikator sasaran pada Sasaran V: Meningkatkan ketersediaan data dan informasi terdiri atas 3 (tiga) Indikator Sasaran dan mencapai target yang ditetapkan sebesar 100%