SISTEM REKRUTMEN RELAWAN PADA LEMBAGA
RUMAH ZAKAT CABANG SURABAYA
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
SITI IDAWATI NIM: B74213062
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
ABSTRAK
Siti Idawati, 2017. Sistem Rekrutmen Relawan Pada Lembaga Rumah Zakat Surabaya. Skripsi Program Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya. Di bawah bimbingan Airlangga Bramayudha, MM
Kata kunci: Sistem Rekrutmen, Motivasi
Penelitian ini memfokuskan pada rumusan masalah yaitu “ Bagaimana sistem rekrutmen relawan pada lembaga Rumah Zakat Cabang Surabaya dan apa motivasi yang mendorong untuk menjadi relawan Rumah Zakat Cabang Surabaya”. Untuk menjawab permasalah tersebut, peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Melalui penggunaan metode wawancara (interview), pengamatan (observasi), dan dokumentasi, yang akan menggambarkan keadaan fenomena sebagaimana adanya, yaitu gambaran tentang sistem rekrutmen dan terkadang hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi (proses penalaran yang berlolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Penelitian ini bertujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui Sistem Rekruitmen Relawan pada Lembaga Rumah Zakat Surabaya, (2) Mengetahui motivasi yang mendorong orang untuk menjadi Relawan Rumah Zakat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sistem Rekrutmen Relawan pada Lembaga Rumah Zakat Surabaya dilakukan dengan tahapan-tahapan:(1) daftar online (via web pusat) seluruh data terkumpul dikirim ke seluruh cabang untuk di follow up, (2) tes tulis di handle oleh panitia cabang yang telah dibentuk oleh koordinator relawan atau bisa diketuai langsung oleh koordinator relawan, (3) wawancara dilakukan oleh panitia, koordinator relawan, dan relawan yang sudah senior, (4) pengumuman lulus dan diundang untuk kegiatan orientasi relawan, (5) orientasi relawan, (6) pra diksar, (7) diksar (ini sudah sah dianggap relawan).
DAFTAR ISI
JUDUL SKRIPSI i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI iii
MOTTO iv
PERSEMBAHAN v
PERTANGGUNG JAWABAN OTENTISITAS PENULISAN SKRIPSI vi
ABSTRAK vii
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI x
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 6
C. Tujuan Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 6
E. Definisi konsep 7
F. Sistematika Pembahasan 9
BAB II: KAJIAN TEORITIK
A. Penelitian Terdahulu 11
B. Kerangka Teori
1. Sistem 15
2. Rekrutmen 18
3. Relawan 26
4. Motivasi 29
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 32
B. Lokasi Penelitian 33
C. Jenis dan Sumber Data 34
D. Tahap-Tahap Penelitian 36
xi
F. Teknik Validitas Data 44
G. Teknik Analisis Data 45
BAB IV : HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1.Sejarah Rumah Zakat 46
2.Visi dan Misi Rumah Zakat 58
3.Produk-Produk dan Layanan Rumah Zakat 59 4 Deskripsi Jabatan Relawan Rumah Zakat 76
B. Penyajian Data 77
C. Analisis Data 96
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan 111
B. Saran 112
C. Keterbatasan Penelitian 113
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ajaran zakat dalam Islam secara normatif memiliki spirit sosial yang
tidak sederhana. Apa yang diisyaratkan oleh Al-qur‟an merupakan petunjuk tuhan untuk memelihara stabilitas kesejahteraan umat. Melalui
pola distribusi secara proposional, zakat menjadi solusi untuk membagi kekayaan sesuai dengan proporsi yang telah ditentukan. 1
Zakat merupakan syari‟ah agama Islam yang mewajibkan kepada
orang kaya untuk menyisihkan sebagian hartanya untuk saudara mereka yang dilanda kesulitan finansial: Fakir, Miskin, Ghorim (orang yang tidak
mampu melunasi hutangnya), Musafir, Mujahidin (orang yang sedang
berjuang di jalan Allah), Budak, maupun bagi „Amil atas jasanya dalam
pengumpulan dan distribusi dana zakat. Sebagaimana Firman Allah surat at-Taubah: 60. Dalam ayat Al-Qur‟an disebutkan bahwa orang yang berhak dan berwenang untuk mengelola zakat adalah petugas khusus yang
ditunjuk oleh pemerintah atau pengusaha dan Negara atau pemerintah ditanggung jawab penuh atas pengumpulan, pendayagunaan dan
pendistribusian hingga sampai kepada penentukan Mustahiq (orang yang
1
April Purwanto, Optimalisasi Zakat Dalam Ekonomi
2
berhak menerima zakat)2. Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat At-Taubah ayat 60 yang berbunyi:
ْمُهُ بوُلُ ق ِةَفملَؤُمْلاَو اَهْ يَلَع َنِلِماَعْلاَو ِنِكاَسَمْلاَو ِءاَرَقُفْلِل ُتاَقَدمصلا اَمِّإ
َِِو َنِمِراَغْلاَو ِباَقِّرلا ِِ َو
( ٌميِكَح ٌميِلَع ُمّاَو ِمّا َنِم ًةَضيِرَف ِليِبمسلا ِنْباَو ِمّا ِليِبَس
06
)
“sesungguhnya Zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang-orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para
mu‟allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan , sebagai suatu ketetapan yang diwanjibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha
Bijaksana. “(Q.S At-Taubah:60)”3
Lebih lanjut pada dasarnya zakat tidak sekedar memberikan beberapa liter beras ataupun makanan pokok lainnya untuk memenuhi
kebutuhan hidup, melainkan bagaimana seorang penerima zakat dapat menghidupi dirinya sendiri dengan kemampuan yang dimilikinya. 4 Rumah Zakat (RZ) adalah lembaga filantropi yang mengelola zakat, infak, sedekah, serta dana sosial lainnya melalui program-program masyarakat. Program pemberdayaan direalisasikan melalui empat rumpun
utama yaitu senyum juara (pendidikan), senyum mandiri (pemberdayaan ekonomi), serta senyum lestari (inisiatif kelestarian lingkungan).5
2
Mursyid, 2006, Mekanisme Pengambilan Zakat, Infaq dan Shodaqoh: Menurut hukum syara’
dan undang-undsang, Kalasan, Yogyakarta, hal.17-19
3
Terj Hasbi Ashiddiqi, dkk, 1999, Al-Quran dan Terjemahannya, LSAF, Cet 1, Jakarta.
4
Rahmat Pamungkas, Optimalisasi Dana Zakat dan CSR Perusahaan Sesuai Tuntunan Syariah,
dalam http://capoengkas.blogspot.com/2013/optimalisasidana-zakat-dan-csr.html. Data diakses pada 10 september 2016
5
3
Perencanaan sumber daya manusia (SDM) merupakan fungsi yang pertama-tama harus dilaksanakan dalam organisasi. Perencanaan SDSM
adalah langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna menjamin bahwa bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk
menduduki berbagai kedudukan, jabatan dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat. Kesemuanya dalam rangka mencapai tujuan dan berbagai sasaran yang telah ditetapkan. Tujuan organisasi tersebut adalah
(a) penunaian kewajiban sosial organisasi (b) pencapaian tujuan organisasi (c) pencapaian tujuan-tujuan pribadi dari pada anggota
organisasai tersebut. 6
Sumber daya manusia merupakan modal dan kekayaan yang terpenting dari setiap kegiatan manusia. Manusia sebagai unsur terpenting
mutlak dianalisis dan dikembangkan. Waktu, tenaga dan kemampuannya benar-benar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan
organisasi, maupun bagi kepentingan individu. Proses administrasi pun sangat dipengaruhi oleh manajemen sumber daya manusia, dan ada tiga macam klasifikasi sumber daya manusia:
a. Manusia atau orang-orang yang mempunyai kewenangan untuk menempatkan, mengendalikan dan mengarahkan pencapaian tujuan
yang disebut administrator
6
Burhanuddin Yusuf, 2015, Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan Syariah,
4
b. Manusia atau orang-orang yang mengendalikan dan memimpin usaha agar proses pencapaian tujuan yang dilaksanakan bisa tercapai
sesuai rencana disebut manajer
c. Manusia atau orang-orang yang mempengaruhi syarat tertentu,
diangkat langsung melaksanakan pekerjaan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing atau jabatan yang dipegangnya.
Sumber daya manusia juga merupakan seseorang yang siap, mau dan
mampu memberi sumbangan usaha pencapaian tujuan organisasi.7
Rekrutmen dilakukan karena tersedianya lowongan pekerjaan yang
cukup besar pada berbagai unit kerja dalam organisasi maupun perusahaan. Antara lain karena adanya organisasi atau perusahaan yang baru didirikan, adanya perluasan usaha dengan diversifikasi, adanya pekerjaan yang
berhenti mengundurkan diri, pensiun, dan alasan lain. Apapun alasannya sehingga terdapat pekerjaan yang kosong didalam organisasi atau
perusahaan. Lowongan harus segera diisi dengan pejabat yang sesuai dan cocok agar jangan sampai terjadi kefakuman dan perlambatan proses oprasional pelaksaan tugas. Untuk mengisi lowongan pekerjaan dengan
segera mungkin haruslah dilakukan dengan kegiatan rekrutmen. Rekrutmen merupakan kegiatan proses mencari, menemukan dan menarik para pelamar
untuk diperkerjakan dalam sebuah organisasi atau perusahaan.8
7
Akhmad Subekhi, Mohammad Jauhar, 2012, Pengantar Manajemen sumber Daya Manusia (MSDM), Prestasi Pustakaraya, Jakarta, hal. 13-14
8
Sihotang.A. 2007, Manajemen Sumber Daya ManusiaCetakan Pertama, PT Pradnya Paramita,
5
Kualitas sumber daya manusia sebuah perusahaan atau organisasi pada awalnya ditentukan oleh kualitas calon pekerja atau pelamar. Diawali
dari rekrutmen yang mumpuni untuk bekerja pada sebuah perusahaan atau organisasi. Proses ini dimulai ketika organisasi atau perusahaan mencari
calon karyawan baru, dari berbagai sumber, beragam cara, dan berakhir pada saat lamaran kerja diserahkan.9
Manajemen adalah proses, dengan mana pelaksanaan dari pada suatu
tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.10 Untuk mencapai tujuan maka
para manajer menggunakan “Lima M”. Dengan kata lain sarana (tools) atau
alat manajemen untuk mencapai tujuan adalah: Men, Money, Material, Methods, dan Market. Kesemuanya itu disebut sumber daya.11 Allah sangat mencintai perbuatan-perbuatan yang termanaj dengan baik, sebagaimana
dijelaskan dalam Al-Qur‟an surah ash-Shaff:4 yang artinya: sesungguhnya Allah sangat mencintai orang-orang yang berjuang di jalan-nya dalam
barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kukuh.12
9
Marwansyah, 2010, Manajemen Sumber daya Manusia Edisi Kedua, Alfabeta, Bandung, hal. 106
10
Panglaykim, 1960, Manajemen Suatu Pengantar, Ghalia Indonesia, Jakarta, hlm 26
11
M. Manullang, 1990, Dasar-dasar Manajemen, Ghalia Indonesia, Jakarta, hlm 17
12
Didin Hafidhuddin, Hendri Tanjung, 2003, Manajemen Syariah dalam Praktik, Gema Insani
6
B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sistem Rekruitmen Relawan pada lembaga Rumah Zakat
Surabaya?
2. Apa motivasi yang mendorong untuk menjadi Relawan Rumah Zakat
Surabaya?
C.Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui Sistem Rekruitmen Relawan pada Lembaga
Rumah Zakat Surabaya.
2. Untuk mengetahui motivasi yang mendorong untuk menjadi Relawan Rumah Zakat.
D.Manfaat Penelitian 1. Kegunaan Teoritik
a. Untuk mengembang ilmu di bidang manajemen khususnya dalam bidang rekrutmen karyawan
b. Peneliti berharap dengan adanya penulisan karya ilmiah ini nantinya dapat memberi manfaat yang berharga dan berarti
secara teoritis bagi peneliti secara khusus dan umumnya pada pihak-pihak yang mempunyai kepentingan dan perhatian
7
c. Sebagai sumbangan ilmiah bagi perkembangan ilmu pengetahuan bagi institusi maupun akademis serta mahasiswa
tentang sistem rekrutmen
2. Kegunaan Praktis
a. Penelitian ini dapat menambah wawasan bagi para praktisi manajemen pada umumnya
b. Penelitian ini juga dapat memberikan informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan data mengenai sistem rekrutmen
E.Definisi Konsep
Definisi konseptual merupakan penjelasan dari setiap kata dalam judul penelitian yang membutuhkan sebuah penjelasan yang lebih lanjut. Tujuan
definisi konseptual yaitu untuk menghindari kesalahpahaman dalam mengartikan maksud dari judul penelitian tersebut dan agar mengetahui
makna dari judul tersebut dan agar mengetahui makna dari judul tersebut.13 Definisi konseptual ialah suatu definisi yang masih berupa konsep dan maknanya masih sangat abstrak walaupun secara intuitif masih bisa
dipahami maksudnya.14Maka dari itu peneliti akan memberikan definisi
yang ada di dalam setiap kata yang digunakan dalam judul yaitu ” Sistem
13
Siti Nur Ainin. Gadget dan perilaku Santri dalam Kehidupan Berinteraksi (studi Kasus di Pondok Pesantren Al-Muhajirin Dusun Panjer Desa Tunggal Pager Kecamatan Pungging
Kabupaten Mojokerto). Surabaya: skripsi sosiologi.
14
8
Rekrutmen Relawan Nusantara pada Lembaga Rumah Zakat Surabaya” Adapun definisi konseptualnya sebagai berikut:
1. Sistem
Menurut Davis sistem adalah sebagai bagian-bagian yang saling
berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Sedangkan lucas mendefinisikan sistem sebagai suatu komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling
bergantung satu sama lain lain. 15
Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan
atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain yang terpadu.16
2. Rekrutmen adalah proses menarik orang-orang pada waktu yang tepat, dalam jumlah yang cukup, dan dengan persyaratan yang layak, untuk
mengisi lowongan dalam organisasi. 17 3. Sistem rekrutmen
Sistem rekrutmen adalah suatu rangkaian prosedur yang tersusun dari
sekian banyak bagian yang berhubungan secara teratur dan merupakan kesatuan fungsional dari unsur-unsurnya yang saling berkaitan untuk
mencapai tujuan rekrutmen. Pengguna sistem rekrutmen yang tepat diharapkan dapat menunjang pelaksanaan rekrutmen dengan lebih
15
Al-Bahra Bin Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi, 2005, Graha Ilmu, Yogyakarta, hal. 3
16
Wahyudi Kumorotomo,Subando Agus Margono. Sistem Informasi Manajemen dalam
Organisasi-organisasi publik, 1996, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, hal. 8
17
9
baik, sedangkan sistem yang baik itu dapat dilihat dari prosedur kerjanya yang sistematis, teratur, dan mudah untuk dilaksanakan.
4. Relawan
Relawan adalah seseorang atau sekelompok orang yang secara ikhlas
karena panggilan nuraninya memberikan apa yang dimilikinya (pikirannya, waktu, tenaga, harta, dll) kepada masyarakat sebagai perwujudan tanggungjawab sosialnya tanpa mengharapkan pamrih,
baik berupa imbalan (upah), kedudukan, kekuasaan, kepentingan maupun karir. 18
5. Lembaga Rumah Zakat adalah lembaga filantropi yang mengelola zakat, infak, sedekah, serta dana sosial lainnya melalui program-program masyarakat. Progam pemberdayaan direalisasikan melalui
empat rumpun utama yaitu senyum juara (pendidikan), senyum mandiri (pemberdayaan ekonomi), serta senyum lestari (inisiatif
kelestarian lingkungan).19 F. Sistematika Pembahasan
Dalam pembahasan atau penelitian diperlukan sistematika pembahasan
yang bertujuan untuk memudahkan, langkah-langkah pembahasan sebagai berikut:
18
www.p2kp.org/pustaka/.../relawan/4_ISI_BOOKLET_Relawan.doc. Data diakses pada tanggal 10 September 2016
19
10
Bab I: Pendahuluan, pada bab ini terdiri dari enam sub bab antara lain: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
definisi konseptual, dan sistemmatika penelitian.
Bab II: Kajian teoritis, pada bab ini terdiri dari dua sub bab, yakni bab
penelitian terdahulu yang relevan (beberapa referensi yang digunakan untuk menelaah objek kajian), dan kajian teori (teori yang digunakanuntuk menganalisis masalah penelitian)
Bab III: Metode Penelitian, pada bab ini terdiri dari pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data, tahap-tahap
penelitian, teknik pengumpulan data, teknik validitas data, teknik analisis data
Bab IV: Hasil Penelitian, pada bab ini terdiri dari gambaran umum obyek
penelitian (agar diketahui secara jelas tentang obyek penelitian), penyajian data (dari hasil penelitian yang dilakukan), pembahasan
hasil penelitian (analisis data) untuk merumuskan dan menjelaskan masalah yang ada pada penelitian.
Bab V: Penutup, pada bab ini terdiri dari kesimpulan, saran dan rekomendasi
dan keterbatasan penelitian, yang menjelaskan hasil simpulan dari data yang dipaparkan serta saran dan rekomendasi atas hasil
11
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Penelitian yang pertama berjudul “Strategi Rekrutmen Relawan
Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) dalam Meningkatkan
Penggalangan Dana”oleh Eli Alawiyah, Jurusan Manajemen Dakwah,
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014. Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis jabarkan didalam skripsi dengan judul Strategi Rekrutmen
Relawan Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) dalam Meningkatkan Penggalangan Dana, maka dapat disimpulkan bahwa cara
yang digunakan untuk merekrut dengan menggunakan Strategy Made
(strategi membina) yaitu strategi yang lebih mengutamakan pembinaan kepada para relawannya, melatih kemampuan, sifat, mental, kerjasama
relawannya dan membangun kepedulian antar sesama. Rekrutmen relawan dilakukan secara bertahap yang memfokuskan pada pembinaan para
relawannya. Setelah para relawan direkrut, kemudian KNRP memberikan fasilitas pelatihan atau training yang fungsinya sangat bermanfaat untuk
menambah kefahaman relawan, memperkuat team work dan memberi motivasi lebih kepada relawan untuk terus bekerja dari hati dan sepenuh hati menggelang dana untuk saudara semuslim di Plestina dalam meraih
12
Strategi harus disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang dialami oleh organisasi tersebut. KNRP membuat persyaratan untuk orang-orang
yang tertarik dan tergerak hatinya untuk menjadi relawan KNRP. Dan yang menjadi sasaran relawan bagi KNRP adalah kaum pemuda, pemuda dari
kalangan mahasiswa, karena dinilai yang memiliki waktu waktu yang cukup efektif untuk kegiatan, senang bekerjasama dan memiliki kepedulian yang tinggi. Relawan KNRP difasilitasi forum silaturrahim atau pertemuan yang
diadakan secara rutin tiap bulannya sebagai sarana penjagaan terhadap relawan yang telah bergabung, sehingga inilah yang dapat bertahannya
KNRP. Kemudian mengevaluasi strategi rekrutmen. Kegiatan di KNRP yang diawadahi dalam satu forum rapat periodik. Rapat evaluasi bulanan dan juga rapat evaluasi tahunan yang juga menjadi momen pembaharuan
kepemimpinan atau regenerasi pengurus KNRP.
Persamaan dengan penelitian adalah sama-sama meneliti tentang rekrutmen. Perbedaannya adalah objek penelitian yang berjudul “Strategi
Rekrutmen Relawan Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) dalam Meningkatkan Penggalangan Dana” oleh Eli Alawiyah meneliti di
Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina (KNRP) sedangkan penelitian ini dilakukan di Jalan Raya Manyar No.53, Menur Pumpungan, Sukolilo, Kota
Surabaya. Dan perbedaan lainnya dari penelitian Eli Alawiyah ialah tidak hanya meneliti tentang rekrutmen tetapi juga meneliti tentang implementasi dan evaluasi strategi rekrutmen relawan. Sedangkan penelitian ini meneliti
13
Penelitian yang kedua berjudul “Motif Relawan Kemanusiaan Rumah
Zakat Cabang Depok” oleh Wahyu Ary Nugroho, Jurusan Muamalat
(Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011. Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis
jabarkan didalam skripsi dengan judul Motif Relawan Kemanusiaan Rumah Zakat Cabang Depok, maka dapat disimpulkan bahwa pola rekrutmen relawan Rumah Zakat ialah dengan pintu gerbang pertama yaitu diksar
(pendidikan dasar) yang diadakan setahun sekali. Dan orang yang berhak menjadi relawan ialah bebas, dari golongan, background pendidikan dan
aktifitas apa saja. Yang terpenting ialah mereka mau terlibat dan berkontribusi di Rumah Zakat.
Motif yang menyebabkan orang ingin terlibat menjadi relawan karena
motif sosial. Hal ini lebih disebabkan karena tujuan utama mereka ialah agar dapat memberdayakan masyarakat dan membantu orang lain. Kebutuhan ini
timbul karena seseorang ingin dapat bergaul dalam masyarakat, kebutuhan bersosialisai dengan sesamanya, kebutuhan mencari hubungan yang bermakna. Walaupun pada awalnya mayoritas karena ajakan teman dan
hanya ikut-ikutan saja. Dan tingkat kepuasan mereka terhadap fee yang diberikan oleh Rumah Zakat sangat memuaskan.
14
Nugroho meneliti di Rumah Zakat cabang Depok sedangkan penelitian ini dilakukan di Rumah Zakat cabang Surabaya.
Penelitian yang ketiga berjudul “Peran UKM KSR PMI UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta Dalam Menyiapkan Penyesuaian Diri Relawan PMI”
oleh M. Misbahus Surur, Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2016. Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis jabarkan didalam skripsi
dengan judul Peran UKM KSR PMI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dalam Menyiapkan Penyesuaian Diri Relawan PMI, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran yang dilakukan UKM KSR PMI Unit VII UIN berupa bentuk dan fungsi peran organisasi dalam masyarakat yang terdiri dari tiga poin yaitu sebagai media
dengan manajemen relawannya, kegiatan-kegiatan sebagai fasilitasnya dan dengan prinsip organisasi sebagai dorongan motivasi dan menyiapkan
penyesuaian diri relawan PMI. Sedangkan sistem pengelolaan relawan PMI mengacu pada buku pedoman manajemen relawan PMI yang ada dan kemudian disesuaikan dengan aturan-aturan yang berlaku di UKM KSR
PMI Unit VII UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tengtang
relawan dan motivasi relawan, perbedaannya adalah obyek penelitiannya, penelitian yang diteliti oleh M. Misbahus Surur meneliti di UKM KSR PMI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sedangkan penelitian ini meneliti di
15
M. Misbahus Surur meneliti tentang penyesuaian diri dan peran relawan
sedangkan penelitian ini meneliti tentang sistem rekrutmen relawan.
B.Kerangka Teori
1. Sistem
a. Pengertian Sistem
Menurut Davis sistem adalah sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau
maksud. Sedangkan lucas mendefinisikan sistem sebagai suatu komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu
sama lain lain. 1
Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang
terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain yang terpadu.2
b. Karakteristik Sistem
suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkunganluar sistem,
penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan.
1
Al-Bahra Bin Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi, 2005, Graha Ilmu, Yogyakarta,
hal. 3
2
Wahyudi Kumorotomo,Subando Agus Margono. Sistem Informasi Manajemen dalam
16
1) Komponen sistem
Suatu sistem terdiri dari dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen
sistem dapat berupa suatu subsisten atau bagian-bagian dari sistem.
2) Batasan sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan
luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3) Lingkungan luar sistem
Lingkungan dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan. 4) Penghubung sistem
Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu subsisten dengan subsisten yang lainnya. Melalui
17
5) Masukan sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam
sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenance input adalah energi yang di
masukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan. 6) Keluaran sistem
Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.
7) Pengolahan sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan
merubah masukan menjadi keluaran. 8) Sasaran sistem
Suatu sistem mempunyai sasaran atau tujuan, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dighasilkan. 3
3
Al-Bahra Bin Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi, 2005, Graha Ilmu, Yogyakarta,
18
2. Rekrutmen
a. Pengertian Rekrutmen
Perekrutan adalah proses menarik orang-orang pada waktu yang tepat, dalam jumlah yang cukup, dan dengan persyaratan yang layak, untuk
mengisi lowongan dalam organisasi. 4
Rekruitmen antara lain meliputi upaya pencarian sejumlah calon karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu sehingga dari
mereka perusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada.
Kegiatan kunci yang merupakan bagian dari rekruitmen adalaha: 1) Menentukan kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang
perusahaan dalam hal jenis pekerjaan (job title) dan levelnya
dalam perusahaan.
2) Terus berupaya mendapatkan informasi mengenai
perkembangan kondisi pasar tenaga kerja. 3) Menyusun bahan-bahan rekruitmen yang efektif
4) Menyusun program rekruitmen yang sistematis dan terpadu
yang berhubungan dengan kegiatan sumber daya manusia lain dan dengan kerja sama antara manajer lini dan karyawan
5) Mendapatkan pool calon karyawan yang berbobot atau memenuhi syarat
4
19
6) Mencatat jumlah dan kualitas pelamar dari berbagai sumber dan masing-masing metode rekrutmennya
7) Melakukan tindak lanjut terhadap para calon karyawan baik yang diterima maupun yang ditolak, guna menengevaluasi
efektif tidaknya rekrutmen yang dilakukan. b. Tujuan Rekrutmen
Tujuan umum rekrutmen adalah menyediakan suatu pool calon
karyawan yang memenuhi syarat bagi perusahaan. Sedangkan tujuan yang lebih spesifik antara lain:
1) Agar konsisten dengan strategi, wawasan dan nilai perusahaan 2) Untuk menentukan kebutuhan rekrutmen perusahaan di masa
sekarang dan masa datang yang berkaitan dengan perubahan
besar dalam perusahaan, perencaaan SDM, pekerjaan disain dan analisis jabatan.
3) Untuk meningkatkan pool calon karyawan yang memenuhi syarat seefisien mungkin
4) Untuk mendukung inisiatif perusahaan dalam mengelola tenaga
kerja yang beragam
5) Untuk membantu meningkatkan keberhasilan proses seleksi
dengan mengurangi calon karyawan yang sudah jelas tidak memenuhi syarat atau yang terlalu tinggi kualifikasinya.
6) Untuk membantu mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan
20
7) Untuk mengkoordinasikan upaya rekruitmen dengan program seleksi dan pelatihan
8) Untuk mengevaluasi efektif tidaknya berbagai teknik dan lokasi rekrutmen bagi semua jenis pelamar kerja
9) Untuk memenuhi tanggung jawab perusahaan terhadap program-program tindakan alternatif dan pertimbangan hukum dan sosial lain menurut komposisi tenaga kerja.5
c. Sumber-Sumber Atau Metode Melakukan Kegiatan Rekrutmen
1) Sumber internal
Sumber-sumber internal meliputi karyawan yang ada sekarang yang dapat dicalonkan untuk dipromosikan, dipindahtugaskan atau di rotasi
tugasnya, serta mantan karyawan yang bisa dikaryakan dan dipanggil kembali.
a) Promosi
Kasus promosi dari dalam didasarkan pada pertimbangan yang kuat. Karyawan internal mungkin lebih memenuhi syarat, bahkan pekerjaan
yang tidak tampak unik, ternyata memerlukan pengenalan yang baik dengan orangnya, prosedur serta kebijakannya, dan karakteristik
khusus lainnya dari perusahaan. b) Transfer
5
Randal Schuler, Susan Jackson, Manajemen Sumber Daya Manusia, 1997, Erlangga, Jakarta, Hal.
21
Transfer terjadi jika karyawan lama dipindahkan secara menyamping ke jenis pekerjaan yang lain. Transfer sering kali digunakan untuk
mengembangkan karyawan yang memiliki wawasan perusahaan yang luas terhadap suatu pandangan yang mungkin perlu untuk promosi di
masa mendatang. c) Rotasi pekerjaan
Rotasi pekerjaan dapat digunakan untuk memperkenalkan karyawan
pada berbagai aspek kehidupan perusahaan. Sebagai contoh: Utah Department Of Social ervice memiliki suatu program tempat para
karyawan pelayanan sosial mempertukarkan pekerjaannya dengan dengan karyawan lain di devisi lain atau dengan karyawan dalam badan-badan federal sampai selama satu tahun. Pada akhir kontrak,
mereka memiliki kesempatan untuk kembali keposisi lama mereka, atau tetap pada posisi yang baru. Program-program semacam ini
memberi karyawan perspektif yang berbeda serta kesempatan untuk untuk mencoba posisi baru tanpa takut gagal.pada gilirannya, pihak manajemen mendapatkan kesempatan untuk member gambaran kepada
karyawan sebelum menentukan komitmen jangka panjang. dll6
2) Sumber eksternal
6
Randal Schuler, Susan Jackson, Manajemen Sumber Daya Manusia, 1997, Erlangga, Jakarta,
22
Merekrut dari luar memiliki sejumlah keuntungan, antara lain memasukkan orang-orang baru dengan gagasan segar. Jika calon internal
masih membutuhkan pelatihan dalam rangka menambah bobotnya, mungkin lebih murah dan mudah untuk mencari calon karyawan yang
sudah terlatih dan cakap. Sumber-sumber eksternal dapat juga menyediakan karyawan sementara yang memberikan fleksibilitas pada perusahaan untuk memperpanjang atau mengontrak ntenaga kerja
a) Program referal karyawan
Adalah iklan secara lisan, yaitu sarana bagi para karyawan lama memberi
rekomendasi mengenai para pelamar dari luar perusahaan. Karena keterlibatan karyawan lama metode rekrutmen mencampur metode rekrutmen secara internal dan eksternal dan merupakan metode
rekrutmen yang berbiaya rendah untuk setiap karyawan yang diterima.
b) Walk-in applicant
Sejumlah pelamar mencalonkan diri dengan mendatangi langsung bagian rekrutmen diperusahaan tersebut. Para pelamar walk-in applicant lebih banyak untuk pekerjaan klerikal dan jasa. Pelamar
pekerjaan manajerial, para profesional dan tenaga penjual jarang yang melamar dengan cara ini
c) Sekolah
Sekolah dapat dikelompokkan dalam tiga jenis: sekolah menengah, sekolah kejuruan dan teknik, serta perguruan tinggi. Bagi kebanyakan
23
penting, sekalipun tingkat kepentingannya bervariasi tergantung pada
jenis pelamar yang dicari.7
d. Kelebihan dan kelemahan rekrutmen karyawan inernal dan eksternal
1) Rekrutmen internal
a) Kelebihan:
(a) Karyawan telah familiar dengan perusahaan (b) Biaya rekrutmen dan pelatihan lebih rendah
(c) Meningkatkan moral dan motivasi karyawan
(d) Peluang berhasil, karena penilaian kemampuan dan keahlian
lebih tepat b) Kelemahan:
(a) Konflik politik promosi posisi
(b) Tidak berkembang
(c) Masalah moral tidak dipromosikan
2) Rekrutmen eksternal a) Keunggulan:
(a) Memiliki gagasan dan pendekatan baru
(b) Bekerja mulai dengan lembaran bersih dan memperhatikan spesifikasi pengalaman
(c) Tingkat pengetahuan dan keahlian tidak tersedia dalam perusahaan yang sekarang
7
Randal Schuler, Susan Jackson, Manajemen Sumber Daya Manusia, 1997, Erlangga, Jakarta,
24
b) Kelemahan:
(a) Keterbatasan keteraturan antara karyawan dan perusahaan
(b) Moral dan komitmen karyawan rendah (c) Periode penyesuaian yang lama.8
Langkah-langkah dalam proses rekrutmen menurut Sorkidjo Notoadmodjo, diantaranya:
a. Analisis pekerjaan
b. Penerimaan pendahuluan pelamar c. Tes-tes penerimaan
d. Wawancara
e. Pemeriksaan referensi f. Tes kesehatan
g. Wawancara akhir h. Keputusan penerimaan.
Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan bagi karyawan merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan keahlian tertentu, serta sikap agar karyawan semakin terampil
dan mampu melaksanakan tanggungjawabnya dengan semakin baik, sesuai dengan standar. Biasanya pelatihan merujuk pada pengembangan
keterampilan bekerja yang dapat digunakan dengan segera. Dalam hal ini,
8
Sjafri Mangkuprawira, 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, Ghalia Indonesia,
25
manfaat finansial bagi perusahaan biasanya terjadi dengan cepat. Sedangkan pendidikan memberikan pengetahuan tentang subjek tertentu, tetapi sifatnya
lebih umum dan dan lebih terstruktur untuk jangka waktu yang jauh lebih panjang. disisi lain, pengembangan memiliki ruang lingkup lebih luas.
Dapat berupa upaya meningkatkan pengetahuan yang mungkin digunakan segera atau sering untuk kepentingan dimasa depan. Pengembangan sering dikategorikan secara eksplisit dalam pengembangan manajemen, organisasi,
dan pengembangan individu karyawan. Penekanan lebih pokok adalah pada pengembangan manajemen. Dengan kata lain, fokusnya tidak pada
pekerjaan kini dan mendatang, tetapi lebih pada pemenuhan kebutuihan perusahaan jangka panjang.
Jika disebuah perusahaan beberapa manajernya diajarkan
menggunakan Lotus 123 untuk mengelola anggaran perusahaan, hal itu disebut proses pelatihan. Jika manajer yang sama mengambil kursus dalam
teori sistem umum dan sistem informasi manajemen, serta manajemen kepemimpinan untuk membantu perusahaan agar perkembangannya lebih efisien dan lebih efektif dalam jangka panjang, maka upaya perusahaan
tersebut lebih tepat disebut sebagai kegiatan pengembangan.
Jika pelatihan dan pengembangan merujuk pada struktur total dari
26
pelatihan dan pengembangan yang bermakna harus terintegrasi dengan
strategi SDM dalam perusahaan, jika ingin hal itu terlaksana secara efektif.
Menurut Michael R. Carrell et al ada tujuh maksud utama program pelatihan dan pengembangan, yaitu:
a. Memperbaiki kinerja
b. Meningkatkan keterampilan karyawan c. Menghindari keusangan manajerial
d. Memecahkan permasalahan e. Orientasi karyawan baru
f. Persiapan promosi dan keberhasilan manajerial
g. Memberikan kepuasan untuk kebutuhan pengembangan personal.9
3 . Relawan
a. Pengertian Relawan
Relawan adalah orang-orang biasa yang memiliki hati luar biasa untuk
menolong sesama, meski tidak jarang nyawa yang menjadi taruhan. Mereka adalah relawan kemanusiaan yang tanpa kenal lelah, tanpa pamrih, tanpa disuruh, bekerja dalam diam membantu saudara-saudara mereka yang
terkenan musibah.
Relawan adalah orang yang melakukan sesuatu dengan sukarela (tidak
karena diwajibkan atau dipaksa).10
9
Sjafri Mangkuprawira, Manajemen Sumber Daya Manusia strategik, 2011, Ghalia Indonesia,
27
b. Ciri-ciri Relawan
Ciri-ciri relawan menurut Otomo dan Snyder dalam makalah Tuti
Alawiyah adalah, sebagai berikut:
1) Selalu mencari kesempatan untuk membantu. Dalam
membantu ini pertolongan yang diberikan membutuhkan waktu yang relatif lama serta tingkat keterlibatan yang cukup tinggi. 2) Komitmen yang diberikan relatif lama
3) Memerlukan personal cost yang tinggi (waktu, tenaga, uang, dan sebagainya)
4) Mereka tidak mengenal orang mereka bantu.
5) Tingkah laku yang dilakukan relawan adalah bukan keharusan.11
c. Faktor-faktor Yang Menyebabkan Orang Ingin Menjadi Relawan 1) Terjalinnya komunikasi yang harmonis didalah organisasi
Jalinan komunikasi yang baik akan membuat seseorang tetap berminat dan bertahan menjadi relawan. Komunikasi tersebut mencakup kualitas informasi yang mengalir dari organisasi kepada
relawan. Informasi ini terdiri dari sejarah organisasi, visi dan misinya, serta job description untuk relawan, kedudukan dan penghargaan
terhadap relawan dan umpan baliknya kepada relawan. 2) Jadwal kerja yang sesuai dan tugas kerja yang menarik
10 Hasan Alwi, dkk. 2007, Tim Redaksi “Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Tiga”, Balai
Pustaka, Jakarta, hal. 1099
11
Makalah Tuti Alawiyah, 2007, Hubungan Antara Persepsi Tentang Musibah Dengan Perilaku
Prososial Pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Yang Pernah Menjadi Relawan, hal.
28
Relawan cenderung puas bila tugas kerja mereka terjadwal sesuai dengan keinginan mereka. Selain itu pekerjaan yang mereka lakukan
harus melibatkan job skill (skill kemampuan kerja) dan tugas-tugas yang membuat mereka mengekspresikan diri. Sebagai contoh, relawan
yang diberikan tugas kerja yang menantang dan dapat mengekspresikan diri mereka sendiri akan membuat mereka cenderung untuk bertahan lebih lama.
3) Kontribusi nyata relawan terhadap masyarakat
Faktor ini berhubungan erat dengan peran relawan yang dapat
memberikan kontribusi nyata terhadap masyarakat yang membutuhkannya. Apakah itu melalui kontak langsung atau peran-peran kecil yeng efektif dan mampu memberikan kepuasan saat
relawan beraktifitas. Relawan yang berpartisipasi aktif dan mampu memberikan perubahan terhadap masyarakat cenderung menghargai
kontribusi kerelawanannya sebagai hal yang penting. Sebaliknya mereka frustasi karena tidak dapat memberikan kontribusi cenderung akan mengundurkan diri.
4) Pelatihan dan dukungan emosional
Dua hal ini adalah hal utama yang dicari relawan dari suatu
organisasi. Relawan yang mengikuti pelatihan lebih berpeluang mendapatkan kepuasan dibanding mereka yang tidak. Selain itu, organisasi yang menawarkan program pelatihan jangka panjang yang
29
meningkatkan kepuasan relawan dan komitmen mereka. Kemudian dukungan emosional ini mencakup lingkungan yang kondusif antara
karyawan, pemimpin relawan dan para relawan. Relawan suka bekerja dengan karyawan dan pemimpin yang mau berkolaborasi dalam
menyelesaikan masalah, bekerja sama membuat proyek, proaktif dalam mengajak relawan untuk berinisiatif dan beraktifitas.
5) Kebersamaan kelompok
Membangun kebersamaan diantara relawan merupakan hal penting untuk mempertahankan kerelawanan mereka. Rasa
kebersamaan ini akan membangun ikatan sesama relawan dan antara relawan dengan organisasi. 12
4. Motivasi
a. Pengertian Motivasi
Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi
manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang dikehendaki oleh atasan. Pemberian inspirasi, semangat dan dorongan
oleh atasan kepada bawahan ditujukan agar bawahan bertambah kegiatannya, atau mereka lebih bersemangat melaksanakan tugas-tugas
sehingga mereka lebih berdaya guna dan berhasil guna.13
12
Michael E Sheer, 2008. The Five Factors, “Why People Still Volunteering Social Work With
Volunteers” hal. 23-25
13
M. Manullang, 2012, Dasar-dasar Manajemen, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, hal.
30
dasar bagi segala motivasi adalah harapan. Harapan, oleh karena itu, adalah syarat awal agar seseorang dapat termotivasi. Harapan adalah
penyebab bagi sesuatu yang dihasilkan dan bahan bakar yang memberi tenaga kepada mesin. Tanpa harapan, tak seorangpun bisa termotivasi.
Motivasi adalah menggerakkan orang-orang untuk melakuakn sesuatu, sebab mereka sendiri ingin melakukannya.
b. Macam-macam motivasi 1) Motivasi berdasarkan sikap
Motivasi berdasarkan sikap menyangkut bagaimana orang berpikir dan merasa. Motivasi berdasarkan sikap adalah keyakinan diri mereka, kepercayaan diri mereka, sikap mereka terhadap kehidupan kehidupan
positif maupun negatif. Motivasi berdasarkan sikap adalah bagaimana mereka merasakan masa depan dan bagaimana mereka bereaksi terhadap
masa depan dan bagaimana mereka bereaksi di masa lampau. 2) Motivasi berdasarkan imbalan
Motivasi berdasarkan imbalan adalah ketika seseorang atau satu regu
meraup imbalan dari satu aktivitas. Motivasi berdasarkan imbalan: jenis penghargaan atau hadiah yang menggairahkan orang, yang memacu
mereka untuk bekerja lebih keras lagi.
31
mengenali dan membuat peluang menjadi keberhasilan. Pribadi yang termotivasi mempunyai satu gairah hidup dan menikmatinya.
Pribadi yang termotivasi adalah pribadi yang positif. Yaitu pribadi yang memperlihatkan karakteristik-karakteristikmengenai sikap yang:
a) Positif
b) Termotifasi oleh satu tujuan
c) Diharapkan membuahkan hasil.14
14
Richard Denny, Sukses Memotivasi Jurus Jitu Meningkatkan Prestasi, 1995, PT Gramedia
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Pendekatan dan jenis penelitian
Pendekatan yang digunakan peneliti dalam hal ini adalah
pendekatan kualitatif deskriptif, Karena dalam penelitian ini, permasalahan belum jelas karena objek yang diteliti besifat dinamis, penuh
makna, dan pola piker induktif/kualitatif dan terkadang hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi (proses penalaran yang berlolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum).1 Menurut
Bogdan dan Taylor yang dikutip Azimatul mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.2
penelitian kualitatif sebagai human instrument, berfungsi
menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data,
menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.Dalam penelitian kualitatif segala sesuatu yang akan dicari dari obyek penelitian
belum jelas dan pasti masalahnya, sumber datanya, hasil yang diharapkan
1
Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung, hal. 1,14,482 2Azimatul, Ulya, 2010, “
33
semuanya belum jelas. Rancangan penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki obyek penelitian.3
B.Lokasi penelitian 1. Lokasi penelitian
Penelitian ini mengambil setting di Rumah Zakat (RZ) yang berada di Jalan Raya Manyar No. 53, Menur Pumpungan, Sukolilo, Kota
Surabaya, Lembaga rumah zakat adalah lembaga filantropi yang mengelola zakat, infak, sedekah, serta dana sosial lainnya melalui
program-program masyarakat. Progam pemberdayaan direalisasikan melalui empat rumpun utama yaitu senyum juara (pendidikan), senyum mandiri (pemberdayaan ekonomi), serta senyum lestari (inisiatif
kelestarian lingkungan).4
Adapun alasan peneliti memilih Rumah Zakat dikarenakan Rumah
Zakat adalah lembaga yang mengelola zakat dan merupakan lembaga terbesar di Indonesia, memiliki cabang di berbagai daerah. Alasan inilah yang membuat peneliti memilih Relawan Rumah Zakat Surabaya untuk
diteliti.
2. Waktu penelitian
Dalam melakukan penelitian yang berjudul “Sistem Rekrutmen
Relawan Pada Lembaga Rumah Zakat Cabang Surabaya”. Peneliti
3
Sugiono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, hal. 222-223
4
34
telah menetukan waktu yang digunakan di dalam melakukan proses penelitian. Yaitu, ketika pertama kali melakukan observasi atau
pengamatan dilokasi penelitian
C.Jenis Dan Sumber Data 1. Jenis Data
Berdasarkan jenis dan sumber datanya, jenis data dapat dibagi menjadi
dua macam, yaitu: 5 a. Data primer
Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpulan data, atau data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Dalam hal ini, data yang
dihimpun adalah Sistem Rekrutmen Relawan Nusantara dalam Lembaga Rumah Zakat Surabaya. Didalam penelitian ini peneliti akan mengambil
data primer dari devisi serta Relawan Rumah Zakat Surabaya dengan menetapkan responden sebanyak 11 responden dengan cara wawancara dan observasi.
b. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpulan data, misalnya orang lain atau lewat dokumen. Dalam hal ini data yang dihimpun adalah tentang profil Rumah Zakat Surabaya, data ini tidak langsung diperoleh dari subjek dan biasanya
5
35
diperoleh dari dokumentasi. Didalam penelitian ini peneliti akan mengambil data sekunder dengan penelitian-penelitian yang terdahulu,
jurnal dan majalah. 2. Sumber Data
Kata-kata dan tindakan orang yang diwawancarai atau diamati merupakan sumber data yang utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau rekaman, dan mengambil foto. Pencatatan sumber data
utama melalui wawancara atau pengamatan serta merupakan hasil usaha gabungan dari kegiatan melihat, mendengar dan bertanya.6
Adapun sumber data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Narasumber (informan)
Narasumberadalah orang yang dianggap mengetahui dengan baik tentang masalah yang diteliti, sehingga informen dapat memberikan
data yang diperlukan dalam penelitian baik secara langsung maupun tidak langsung.
b. Dokumen atau Arsip
Dokumen merupakan bahan tertulis atau benda yang berkaitan dengan aktivitas tertentu. Bisa berupa rekaman, arsip, database, surat-surat,
gambar, dan benda-benda yang berkaitan dengan studi kasus penelitian.
6
36
D.Tahap-Tahap Penelitian
Adapun tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan adalah:
1. Tahap pra lapangan
Peneliti harus melakukan enam penelitian dalam tahapan ini,
diantaranmya adalah:
a. Menyusun rancangan penelitian
Yang pertama kali dilakukan oleh peneliti adalah menyusun
rencana kegiatan, yaitu tentang latar belakang masalah, alasan pelaksanaan penelitian, kajian ke perpustakaan yang menghasilkan
pokok-pokok (kesesuaian paradigma dengan fokus, rumusan masalah, hipotesis kerja, pemilihan lapangan penelitian, penentuan jadwal penelitian, rancangan pemilihan data dan lain-lain.
Dalam penyusunan skripsi, peneliti melakukan diskusi khusus tentang beberapa masalah yang ditemukan dengan beberapa dosen.
Setelah peneliti mendapatkan masukan dan saran, peneliti melakukan pengkajian pribadi atas masalah tersebut. Satu masalah untuk dijadikan latar belakang telah diambil, kemudian mencari rumusan masalah yang
tepat. Yang nantinya akan menjadi jawaban dan tepatnya tujuan penelitian yang akan dilakukan. Karena peneliti berharap ada manfaat
yang bisa dipetik. Baik bagi peneliti, objek penelitian dan pembaca. b. Memilih lapangan penelitian
Cara terbaik yang perlu ditempuh dalam penentuan lapangan
37
pergilah dan jajakilah lapangan untuk melihat apakah terdapat kesesuaian dengan kenyataan yang berada dilapangan. Keterbatasan
geografis dan praktis seperti waktu, biaya, tenaga, perlu pula dijadikan pertimbangan dalam penentuan lokasi penelitian.
Peneliti memutuskan untuk menjadikan objek penelitian di Rumah Zakat Surabaya, karena lembaga Rumah Zakat merupakan salah satu lembaga terbesar di Indonesia.
c. Mengurus perizinan
Pertama-tama yang perlu diketahui oleh peneliti ialah siapa yang berkuasa dan berwenang memberikan izin bagi pelaksanaan penelitian. Tentu saja peneliti jangan mengabaikan izin meninggalkan tugas yang
pertama-tama perlu dimintakan dari atasan peneliti sendiri, apakah ketua jurusan, dekan fakultas, rektor, kepala instansi seperti pusat, dan
lain-lain. Syarat-syarat lainnya yang perlu dimiliki oleh peneliti ialah syarat pribadi peneliti sendiri, yaitu sikap terbuak, jujur, bersahabat, simpatik dan empatik, objektif dalam menghadapi konflik, tidak
pandang bulu, berlaku adil, dan sikap-sikap positif lainnya.
Dalam hal ini, peneliti cukup mengurus perizinan kepada staf
38
sebagai legal formal untuk menggali data tentang sistem rekrutmen Relawan Rumah Zakat cabang Surabaya.
d. Menjajaki dan menilai keadaan lapangan
Maksud dan tujuan penjajakan lapangan adalah berusaha mengenal segala unsur linghkungan sosial, fisik, dan keadaan alam. Jika peneliti telah mengenalnya maksud dan tujuan lainnya ialah untuk
membuat peneliti mempersiapkan diri, mental maupun fisik, serta menyiapakan perlengkapan yang diperlukan. Penmgenalan lapaangan
dimaksudkan pula untuk menilai keadaan, situasi, latang dan konteksnya, apakah terdapat kesesuaian dengan masalah, hipotesis, teori substantif seperti yang digambarkan dan dipikirkan sebelumnya
oleh peneliti.
Tahapan ini bagi peneliti merupakan tahap dimana peneliti
dituntut untuk mencari cara bagaimana agar mendapatkan data. Dari hasil observasi pra riset, responden yang akan dituju sebagai sumber informasi mempunyai tingkat kesibukan yang tinggi dalam hal profesi
mereka masing-masing sebagai devisi relawan maupun relawan dalam kegiatan kerelawanan maupun di luar kerelawanan.
e. Memilih dan memanfaatkan informan
Informan adalah orang dalam pada latar penelitian. Informan adalah orang yg bisa dimanfaatkan untuk memberikan informasi
39
mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian. Jadi peneliti berkewajiban secara sukarela menjadi anggota tim dengan penelitian
walaupun hanay bersifat informal.
peneliti memilih informen tersebut dari pihak koordinator
relawan, relawan senior, dan divisi-divisi lainnya di relawan Rumah Zakat Surabaya.
f. Menyiapkan perlengkapan penelitian
Peneliti tidak hanya menyiapkan perlengkapan fisik, tetapi juga
segala macam perlengkapan penelitian yang diperlukan. Sebelum penelitian dimulai, peneliti memerlukan izin mengadakan penelitian, kontak dengan daerah yang menjadi latar penelitian melalui surat atau
melalui orang yang dikenal sebagai penghubung.
g. Persoalan etika penelitian
Salah satu ciri utama penelitian kualitatif ialah orang sebagai alat yang mengumpulkan data. Hal itu dilakukan dengan pengamatan
berperan serta, wawancara mendalam, pengumpulan dokumen, foto, dan sebagainya.7
2. Tahap pekerjaan lapangan
a. Memahami latar belakang dan persiapan diri 1) Pembatasan dan latar penelitian
7
40
Untuk memasuki pekerjaan dilapangan, peneliti perlu memahami latar penelitian terlebih dahulu. Disamping itu peneliti juga perlu
menyiapkan diri nya, baik secara fisik maupun secara mental 2) Penampilan
Penampilan yang di maksud adalah dari peneliti itu sendiri. Peneliti harus bisa menyesuaikan penampilannya dengan kebiasaan, adat, tata cara dan kultur penelitian. Penampilan fisik seperti cara
berpakaian pun harus diperhatikan, jika berpakaian seperti yang digunakan orang-orang yang menjadi subyek penelitian,
keuntungannya adalah peneliti akan dipandang sama derajat dengan orang-orang yang akan diteliti. Hal itu akan memudahkan hubungan dengan subyek dan diharapkan juga oleh peneliti akan memudahkan
pengumpulan data.8
b. Memasuki lapangan, menjajaki, serta menilai keadaan lapangan (survey).
Dalam tahapan ini, peneliti terjun ke lapangan untuk mencari data atau informasi yang berkaitan dengan masalah yang dijadikan fokus penelitian. Bertujuan untuk mengenal unsur yang ada di lapangan, yaitu
keadaan dan sikap sasaran dalam mencari sebuah data atau informasi yang valid dan akurat. Peneliti melakukan dengan seksama dan teliti
sehingga mengetahui kondisi yang sebenarnya. Peneliti juga harus menjalin keakraban dengan pimpinan beserta karyawannya, sehingga
8
41
terjadi komunikasi yang baik, selain itu jalin silaturrahmi barangkali langkah yang ditempuh guna memperlancar kegiatan penelitian.
c. Melakukan wawancara dan pengamatan sambil mencatat atau merekam
Dalam tahapan ini, peneliti mulai melakukan wawancara dan observasi mengenai penelitian terkait sambil mencatat atau merekam data-data apa saja yang dibutuhkan. Peneliti harus mengumpulkan data-data yang
dibutuhkan dengan cara merekam dan mencatat informasi yang diperoleh dari informan serta menggambarkan fisik yang diamati.
d. Tahap analisis data
Tahap analisis data yaitu tahap dimana peneliti mengatur urutan data,
mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Pada tahap ini, peneliti mulai menelaah seluruh data yang
terkumpul seperti hasil wawancara, pengamatan, catatan lapangan, dokumentasi, dan data lain yang kemudian diklasifikasi dan dianalisa dengan menggunakan analisa induktif.
e. Penulisan laporan
Tahap dimana peneliti menuangkan hasil dari penelitian ke dalam suatu laporan. Tahap ini adalah tahap akhir dari seluruh prosedur penelitian, dan disini peneliti dituntut kekreativannya dalam menulis. Tentunya
42
yang baik akan menghasilakn kualitas yang baik pula terhadap penelitian. Adapun penulisannya mulai dari tahap pertama yaitu perumusan masalah
sampai tahap akhir yaitu analisa data yang ditunjang dengan keabsahan data yang ditulis dalam penulisan yang berbentuk skripsi. Dalam
penulisan laporan ini ditunjang sistematika pembahasan.9
E.Teknik pengumpulan data
Tekhnik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetaghui tekhnik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standart data yang ditetapkan. 10 Penelitini menggunakan tekhnik pengumpulan data dengan cara observasi,
dokumentasi dan wawancara mendalam . 1. Observasi
Observasi digunakan untuk mengupas dan menggali data dari sumber data, baik itu peristiwa, tempat atau lokasi penelitian, benda dan rekaman gambar.11 Dengan observasi, peneliti bertindak sebagai pengamat terhadap
subyek yang diteliti. Dalam hal ini, pada saat peneliti mengadakan observasi, peneliti telah memastikan data yang akan digali. Selain itu,
peneliti juga mencermati data awal, baik dari dokumen perencanaan
9
Tim Fakultas Dakwah, 2008, Pedoman Teknis Penulisan Skripsi, Surabaya (IAIN SUNAN
AMPEL Surabaya), hal 27
10
Sugiono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, hal. 224
11
43
maupun pedoman wawancara, sehingga observasi bisa dilakukan lebih efektif dan terarah.
2. Wawancara
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara secara
terbuka terhadap informan. Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk memfokuskan pertanyaan sehingga informasi yang diperoleh akan semakin lengkap dan mendalam. Di samping itu, wawancara yang
dilakukan secara terbuka tersebut dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang segala sesuatu yang dikemukakan,
dipikirkan, dirasakan, dilakukan dan segala sesuatu yang diketahui oleh pihak yang diwawancarai. Penggunaan metode wawancara ini diharapkan dapat mengumpulkan data yang langsung disampaikan oleh subyek
penelitian, sehingga pada akhirnya dapat mengungkap jawaban secara lebih bebas dan mendalam. Dalam wawancara ini peneliti menggunakan
wawancara bebas (terstruktur) atau wawancara mendalam dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang lebih padat dan lengkap.12 Selain itu, semua hasil wawancara ditulis, sehingga peneliti memiliki data untuk
dianalisis dan dapat mengemukakan hasil temuan, termasuk beberapa deskripsi, laporan perbincangan dan dialog yang telah dilakukan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
12
44
dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), cerita, biagrafi, peraturan
kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya, foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya, misalnya
karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain.13 F. Teknik validitas data
Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada
uji validitas dan reliabilitas. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan
oleh peneliti.14 Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Reliabilitas berkenaan dengan
derajad konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Karena reliabilitas berkaitan dengan derajat konsistensi, maka bila ada peneliti lain
mengulangi atau mereplikasi dalam penelitian pada objek yang sama dengan metode yang sama, maka akan menghasilkan data yang sama.
Teknik analisa kualitatif yang dilakukan dengan menganalisa isi
wawancara berdasarkan kesesuaian dengan maksud dari wawancara. Untuk mendapatkan keabsahan dari hasil wawancara mendalam maka
dilakukan triangulasi sumber, dengan membandingkan dan melakukan kontras data dengan informan yang berbeda, dan pada penelitian ini terdapat 11 informan, hasil wawancara tersebut dapat dibandingkan.
13
Sugiono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, hal. 240
14
45
Triangulasi data dilakukan dengan meminta umpan balik dari informan hal tersebut dilakukan untuk menyamakan persepsi antara informan dan
peneliti. Triangulasi metode dilakukan dengan cara menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu selain dilakukan metode
observasi dan dokumentasi tetapi juga dilakukan dengan wawancara mendalam (in-depth interview).
G.Teknik analisis data
Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya
dikembangkan menjadi hipotesis. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai dilapangan. Dalam hal ini Nasution menyatakan “analisis
telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. 15
Dalam penelitian ini peneliti mengkategorikan data-data yang relevan dengan fokus masalah yang telah peneliti tetapkan. Data mana yang dapat dikategorikan sebagai jawaban dari bagaimana gambaran
tentang Sistem Rekrutmen Relawan dalam Lembaga Rumah Zakat Surabaya. Data yang disajikan dalam bentuk hasil wawancara, observasi
dan dokumen yang selanjutnya dianalisa dalam bentuk deskriptif.
15
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Profil, Sejarah Berdirinya Rumah Zakat dan Perkembangannya
Rumah Zakat (RZ) adalah lembaga filantropi yang mengelola zakat, infak, sedekah, serta dana sosial lainnya melalui program-program
masyarakat. Progam pemberdayaan direalisasikan melalui empat rumpun utama yaitu senyum juara (pendidikan), senyum mandiri (pemberdayaan
ekonomi), serta senyum lestari (inisiatif kelestarian lingkungan).1
Pada tahun 1998 Abu Syauqi, salah satu tokoh dai muda Bandung, bersama beberapa rekan di kelompok pengajian Majlis Taklim Ummul Quro
sepakat membentuk lembaga sosial yang concern pada bantuan kemanusiaan. 2 Juli 1998, terbentuklah organisasi bernama Dompet Sosial Ummul Quro (DSUQ). Sekretariat bertempat di Jl. Turangga 33 Bandung sekaligus sebagai
tempat kajian. Jamaah pengajian semakin berkembang. Dipergunakanlah Masjid Al Manaar Jl. Puter Bandung sebagai tempat kajian rutin.
Tahun 1999 dukungan masyarakat yang terus meluas mendorong dilakukannya pengelolaan organisasi ini lebih baik. Kantor sekretariat pindah ke Jl. Dederuk 30 Bandung. Mendekat ke forum pengajian di Masjid Al
1
47
Manaar. Pencapaian donasi selama 1998-1999 terkumpul sebanyak Rp 0,8 Milyar.
Tahun 2000 animo masyarakat pada perlunya organisasi kemanusiaan semakin meningkat. Masyarakat memandang penting misi sosial ini
diteruskan bahkan untuk kiprah yang lebih luas . Dirintislah program bea siswa pendidikan yatim dan dhuafa, layanan kesehatan, rehabilitasi masyarakat miskin kota, dll. Pemekaran mulai dilakukan dengan membuka
kantor cabang Yogyakarta, Mei 2000 di Jl. Veteran 9. Cabang Bandung dipindah ke sekretariat awal di Jl. Turangga 33 Bandung. Donasi selama setahun terkumpul Rp 2,1 Milyar.
Tahun 2001 Februari, Kantor cabang Jakarta resmi berdiri di Jl. Ekor Kuning Rawamangun, Jaktim. Pengumpulan donasi terbukukan sebesar Rp
2,19 Milyar. Tahun 2002 identitas lembaga sebagai lembaga amil zakat semakin dikuatkan. Kantor Cabang Jakarta pindah ke Jl. Taruna 43
Pulogadung. Penerimaan donasi meningkat menjadi Rp 4,19 M
Tahun 2003 DSUQ berubah nama menjadi Rumah Zakat Indonesia DSUQ seiring dengan turunnya SK Menteri Agama RI No. 157 pada tanggal
18 Maret 2003 yang mensertifikasi organisasi ini sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional. Bulan Mei, Rumah Zakat Indonesia DSUQ hadir di ibukota
48
Tahun 2004 kantor cabang Tangerang berdiri. Ekspansi mulai melebar ke Sumatera dengan didirikannya kantor cabang Pekanbaru, Riau.
Dimulainya pembangunan sistem Teknologi Informasi untuk peningkatan mutu pelayanan. Hampir seluruh kantor cabang telah tersambung secara
online. Website www.rumahzakat.org dirilis, menggantikan alamat situs sebelumnya di www.rumahzakat.net. Menguatkan branding lembaga dengan nama Rumah Zakat Indonesia. Kepercayaan masyarakat semakin tumbuh,
donasi terkumpul sebanyak Rp 8,92 M.2
Tahun 2005, pertumbuhan cabang meningkat pesat. Tsunami Aceh yang terjadi 26 Desember 2004 membuka akses Rumah Zakat Indonesia lebih
berperan di Sumatera. Cabang-cabang baru pun dibuka : cabang Aceh, Medan, Padang, Palembang, Batam berdiri. Di Jawa, berdiri pula kantor
cabang Semarang, ditambah jaringan kantor cabang pembantu di Bekasi, Bogor, Depok, Jakarta Selatan, Cirebon, Solo. Cabang Pekanbaru juga
berekspansi dengan memiliki kantor cabang pembantu Duri dan Dumai. Sistem informasi lembaga mulai masuk ke jaringan on line. Mulai transaksi online, absensi on line, dan beberapa software keuangan. Penerimaan donasi
meningkat tajam khususnya dari bantuan masyarakat untuk program rehabilitasi pasca tsunami Aceh, tercatat Rp 45,26 M donasi terkumpulkan.
Tahun 2006, regenerasi puncak pimpinan diestafetkan dari Ustadz Abu Syauqi beralih ke Virda Dimas Ekaputra. Babak sejarah baru Transformation
2