• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan ekstrakurikuler non akademik (ajang kreasi) dalam mengembangkan kreativitas siswa di SMP Islam Sidoarjo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelaksanaan ekstrakurikuler non akademik (ajang kreasi) dalam mengembangkan kreativitas siswa di SMP Islam Sidoarjo."

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER NON AKADEMIK

(AJANG KREASI) DALAM MENGEMBANGKAN

KREATIVITAS SISWA DI SMP ISLAM SIDOARJO

SKRIPSI

Oleh

SACIK NURFADILAH

D73213067

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

x

Sacik Nurfadilah (D73213067), 2017, Pelaksanaan Ekstrakurikuler Non Akademik(Ajang Kreasi) Dalam Mengembangkan Kreativitas Siswa Di SMP Islam Sidoarjo. Dosen Pembimbing Dr. H. A.Z.Fanani, M.Ag. M.Pd.I dan Drs. H. Nur Kholis, M.Ed.Admin.,Ph.D

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan ajang kreasi, bagaimana dampak ajang kreasi, serta pendukung dan penghambat ajang kreasi di SMP Islam Sidoarjo dalam mengembangkan kreativitas siswa.

Penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif. Lebih spesifik lagi penelitian ini menggunakan metodee deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan observasi, wawancara dan dokumentasi

(7)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ... .... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... .... v

KATA PENGANTAR ... .. vii

ABSTRAK ... .... x

DAFTAR ISI... ... xi

DAFTAR TABEL ... . xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... .. xv

BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………...1

B. Fokus Penelitian ………...6

C. Tujuan Penelitian ………..7

D. Manfaat Penelitian ………7

E. Definisi Operasional ……….8

F. Keaslian Penelitian ………...10

(8)

xii

B. Pengertian Kreativitas ………..15

1. Ciri-ciri Kreatifitas ………...18

C. Pengertian Pengembangan ………...20

1. Ciri-ciri Pengembangan ……….21

D. Dampak Kegiatan Ekstrakurikuler Melalui Ajang Kreasi ………...22

1. Kegiatan Ekstrakurikuler ………24

2. Jenis-jenis Ekstrakurikuler ………..25

BAB III: METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ………..28

B. Lokasi Penelitian ………...31

C. Sumber Data dan Informasi Penelitian ………..33

D. Teknik Pengumpulan Data ………39

E. Teknik Analisis Data ……….41

F. Pengecekan Keabsahan Data ……….43

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek ………...45

B. Hasil Penelitian ……….46

1. Sejarah Ajang Kreasi ………..46

2. Tujuan Ajang Kreasi ………...48

(9)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id xiii

4. Ciri-ciri Ajang Kreasi ……….50

5. Jadwal Kegiatan Ajang Kreasi ………52

6. Pelatihan Ajang Kreasi ………54

7. Dampak Ajang Kreasi ……….54

8. Pendukung Ajang Kreasi ………52

9. Hambatan dan Solusi ajang kreasi ………..56

C. Pembahasan Hasil Temuan ………...57

1. Pelaksanaan Kegiatan Ajang Kreasi di SMP Islam Sidoarjo ……….57

2. Dampak Kreatifivitas di SMP Islam Sidoarjo ………59

3. Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Kegiatan Ajang Kreasi di SMP Islam Sidoarjo ………63

BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan ………..72

B. Saran ………73

DAFTAR PUSTAKA

(10)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan dapat dipandang sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan. Melalui proses pendidikan, manusia akan mampu mengekspresikan dirinya secara lebih utuh.

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dirumuskan tujuan yaitu,

“Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggungjawab”1 .

Pendidikan saat ini menghadapi masalah-masalah yang begitu global. Globalisasi merupakan suatu fenomena kemajuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi yang dapat mempercepat seluruh aktivitas manusia dalam kehidupan.

Globalisasi tidak terbatasi oleh ruang dan waktu, termasuk pada aspek kehidupan. Hal tersebut memunculkan tantangan dan permasalahan baru yang harus disikapi, dijawab serta dipecahkan dalam upaya menghadapi pergeseran budaya yang diakibatkan dari pengaruh negara lain.

1

(11)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 2

Keanekaragaman budaya lokal Indonesia sangat membanggakan bangsa Indonesia. Keunikan budaya dan tradisi sangat penting dipertahankan bagi kehidupan suatu bangsa seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju.

Era globalisasi perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan. Upaya ini akan dapat memupuk jiwa yang patriotik dan berkarakter sesuai nilai-nilai luhur pancasila. Sebagai bangsa yang sedang berkembang, pendidikan karakter perlu ditumbuhkembangkan agar tetap terpeliharanya harkat dan martabat sebagai bangsa Indonesia.

Pendidikan sangat penting untuk proses perkembangan anak. Pendidikan memerlukan bentuk suatu proses belajar mengajar baik itu jam pelajaran akademik maupun proses belajar mengajar diluar jam pelajaran non akademik. Hal ini akan membentuk karakter siswa agar tumbuh dan berkembang dengan baik.

(12)

membutuhkan pengelolaan dan pengorganisasian pengembangan diri yang betul-betul diarahkan untuk melayani siswa agar dapat mengembangkan dirinya yang optimal sesuai bakat dan minat dan kebutuhan masing-masing.2

Orang tua bisa memilih pendidikan yang bisa menumbuhkan pribadi-pribadi yang kreatif untuk anak-anak mereka.

Sebetulnya alternatif program pendidikan untuk siswa yang berbakat cukup banyak dan bervariasi mulai dari program yang diberikan diluar jam pelajaran. Seperti program ekstrakurikuler yang dilaksanakan diluar jam pelajaran maka siswa akan mempunyai wawasan yang luas sesuai dengan bakat mereka. Adanya program ekstrakurikuler dipergunakan untuk mengembangkan kreativitas mereka.

Masa muda adalah masa yang sarat dengan daya imajinasi, masa yang sarat dengan daya kreasi, dan masa yang penuh semangat untuk berbuat seni. Untuk mencapai semua itu semangat saja tentu tidak cukup. Kepekaan rasa, kecerdasan intelektual dan pengalaman menjadi penentu bakat mereka.

Kreativitas pada dasarnya diarahkan untuk menumbuhkan kepekaan rasa estetik dan artistik sehingga terbentuk sikap kritis, apresiatif dan kreatif pada diri siswa secara menyeluruh. Sikap ini hanya akan tumbuh jika dilakukan serangkaian proses kegiatan kepada siswa yang meliputi pengamatan, penilaian serta penumbuhan rasa memiliki keterlibatan siswa dalam segala aktivitas seni diluar sekolah.

2

(13)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 4

Untuk menjawab persoalan tersebut kiranya, siswa perlu diberikan tambahan belajar mengajar diluar jam pelajaran seperti ajang kreativitas, sebagai salah satu solusi dari sekian banyak kegiatan yang bermanfaat. Di samping itu juga untuk mempererat tali persaudaraan sehingga lahir rasa nasionalisme yang tinggi di dalam sanubari pelajar. Kreativitas merupakan salah satu potensi yang dimiliki siswa yang perlu dikembangkan sejak usia dini. Setiap siswa mempunyai bakat yang kreatif dan perlu dipupuk sejak usia dini. Bila bakat kreatif anak tidak dipupuk maka tidak akan berkembang secara optimal. Oleh karena itu diperlukan pendidikan yang dapat mengembangkan kreativitas siswa.

Mutu pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah bila dibandingkan dengan negara-negara lain. Berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia telah dilakukan oleh pemerintah maupun swasta.

Hal ini dapat dilihat dari berbagai macam perbaikan yang telah dilakukan baik dari segi kurikulum, tenaga kependidikan, pendanaan, sarana dan prasarana. Kualitas pendidikan sering kali dikaitkan dengan kreatifitas melalui salah satunya adalah kegiatan ajang kreasi. Kegiatan ajang kreasi ini dijadikan tolok ukur untuk mengetahui keberhasilan peserta didik dalam kreativitas siswa .

(14)

yang isinya kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,

potensi daerah dan peserta didik”.3

Salah satu kegiatan ekstrakurikuler adalah ajang kreasi yang bersifat kompleks dan unik. Ekstrakurikuler ini merupakan kegiatan yang bisa menumbuhkan minat agar tercapai suatu tujuan dalam lembaga. Perberdayaan semua komponen yang ada di lingkungan sekolah sebagai organisasi tempat belajar berdasarkan tugas pokok dan fungsinya masing-masing dalam struktur program dengan tujuan agar siswa belajar dan mencapai hasil yang telah ditetapkan, yaitu memiliki kompetensi dan memiliki suatu bekal yang bisa mengubah mereka untuk berkreatif.

Kreativitas merupakan salah satu potensi yang dimiliki setiap siswa. Kreativitas akan menghasilkan berbagai inovasi dan perkembangan baru dalam suatu kehiduapan.4 Individu dan organisasi yang kreatif akan selalu dibutuhkan oleh lingkungannya karena mereka dapat mampu memenuhi kebutuhan lingkungan yang terus berubah dan mampu untuk bertahan dalam kompetisi global yang dinamis dan ketat.

Siswa yang kreatif akan selalu dibutuhkan oleh lingkungannya. Siswa merupakan generasi yang sangat penting untuk masa depan, generasi kehidupan negara untuk meneruskan perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Meskipun demikian orang tua, guru di sekolah, dan lingkungan

3Sofi Roziqoh,”Upaya Sekolah dalam Mengembangkan Kreativitas Siswa Melalui Ekstrakurikuler

di MAN Jakarta”, Jurnal pendidikan,Universitas Syarif Hidayatullah,(Vol 3, nomor 2 Februari :2015), 17.

4

(15)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 6

merupakan faktor penting yang sangat mempengaruhi perkembangan kreativitas siswa tersebut.

Dalam dunia pendidikan kreatifitas ini sangatlah penting untuk perkembangan kemampuan siswa. Seperti kegiatan ekstrakurikuler yang melalui ajang kreasi yang diselenggarakan oleh lembaga SMP Islam Sidoarjo. Persoalan yang muncul menyangkut kegiatan ekstrakurikuler diantaranya kurangnya waktu untuk melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler dikarenakan padatnya program intrakurikuler yang wajib diikuti siswa. Selain itu masih terdapat siswa-siswi yang menganggap kegiatan ekstrakurikuler hanya kegiatan selingan saja dan tidak perlu mengikuti secara serius, kurangnya kemauan anak untuk berfikir luas, dan mencoba hal-hal yang baru, maksudnya siswa hanya diikuti kegiatan/tuntutan yang berlaku wajib disekolah, dorongan dan motivasi yang kurang dari berbagai pihak. Hal yang menarik untuk diteliti adalah bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler melalui ajang kreasi dan apakah kegiatan ajang kreasi mampu mengembangkan kepribadian siswa agar berkreatif. Melihat permasalahan tersebut, maka mendorong peneliti untuk melakuakn penelitian dengan judul

“Pelaksanaan Ekstrakurikuler Non Akademik (Ajang Kreasi) Dalam

Mengembangkan Kreativitas Siswa di SMP Islam Sidoarjo”.

B. Fokus Dan Pertanyaan Penelitian

(16)

1. Bagaimana pelaksanaan ekstrakurikuler non akademik (ajang kreasi) di SMP Islam Sidoarjo?

2. Bagaimana dampak pelaksanaan pelaksanaan ekstrakurikuler non akademik (ajang kreasi) dalam mengembangkan kreativitas siswa di SMP lslam Sidoarjo?

3. Bagaimana pendukung dan penghambat pelaksanaan pelaksanaan ekstrakurikuler non akademik (ajang kreasi) dalam mengembangkan kreativitas siswa di SMP Islam Sidoarjo?

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, maka peneliti mempunyai beberapa tujuan dari penelitian, yaitu :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan pelaksanaan ekstrakurikuler non akademik (ajang kreasi) di SMP Islam Sidoarjo.

2. Untuk mengetahui dampak kegiatan pelaksanaan pelaksanaan ekstrakurikuler non akademik (ajang kreasi) dalam mengembangkan kreativitas siswa di SMP lslam Sidoarjo?

3. Untuk mengetahui pendukung dan penghambat pelaksanaan pelaksanaan ekstrakurikuler non akademik (ajang kreasi) dalam mengembangkan kreativitas siswa di SMP Islam Sidoarjo?

(17)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 8

Adapun penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

a. Untuk menambah khazanah keilmuan dalam bidang pendidikan khususnya dalam mengembangkan kreatifitas siswa.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan rujukan sebagai data untuk melakukan penelitian yang sejenis.

2. Sosial Praktis

a. Bagi Objek Penelitian

1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan berupa data-data dan diharapkan dapat memberikan petunjuk dalam mengembangkan kreativitas siswa didalam pendidikan.

2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan berupa data-data tentang ekstrakurikuler dalam meningkatkan kereativitas siswa didalam pendidikan.

b. Bagi Peneliti

1) Penelitian ini berguna untuk memenuhi salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan di UIN Sunan Ampel Surabaya.

(18)

tentang pelaksanaan ekstrakurikelur dalam meningkatakan kteativitas siswa.

E. Definisis Operasional

Operasional ini dimaksudkan untuk memperjelas dan mempertegas kata-kata atau istilah kunci yang diberikan dengan judul penelitian

“Pelaksanaan pelaksanaan Ekstrakurikuler Non Akademik (Ajang Kreasi)

Dalam Mengembangkan Kreatifitas Siswa di SMP Islam Sidoarjo” Agar

tidak terjadi kesimapang siuran akibat kesalahan penafsiran terhadap kata atau ungkapan yang dipergunakan peneliti, maka peneliti perlu memberi penjelasan atas beberapa istilah kata sebagai berikut :

1. Ajang Kreasi

“Ajang Kreasi adalah suatu area bagi seluruh mahasiswa atau

siswa untuk mengembangkan ide-ide kreatifnya yang berkaitan dengan dunia kesekretarisan. Tidak dapat dipungkiri bahwa seorang sekretaris professional tidak hanya dituntut untuk mengerjakan hal-hal rutin tetapi juga hal-hal yang tidak rutin”.5

Jadi dapat disimpulkan bahwasannya pelaksanaan ajang kreasi merupakan sebuah rencana khas yang dimiliki suatu sekolah atau wadah untuk menyiapkan suatu kegiatan yang sudah direncanakan disekolah, hal ini untuk mendidik siswa agar berkembang sesuai dengan ide-ide kreatifnya masing-masing.

2. Kreativitas

5

(19)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 10

Kreatifitas adalah “kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang

relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya”.6

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengembangan kreativitas sebagai hasil dariseorang anak, hasil karyanya sudah dapat disebut kreatif, jika baginya halitu baru, ia belum pernah membuat itu sebelumnya dan tidak meniru ataumencontoh pekerjaan orang lain, dan yang penting hasil kreativitas padaseorang anak perlu dihargai agar merasa puas tetap bersemangat dalamberkreasi.Pembentukan kreatif siswa atau anak perlu melewati suatu proses. Proses kreatif siswa biasanya diawali oleh contoh proses kreatif guru.Kreativitas memiliki peranan yang sangat penting untuk mengembangkan semua bakat dan kemampuan individu dalam pengembangan prestasihidupnya.

F. Keaslian Penelitian

Setelah melakukan kajian terhadap beberapa karya ilmiah, peneliti menemukan beberapa penelitian yang mempunyai tema serupa, diantaranya: “Peran kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik dalam mengembangkan karakter kritis dan kreatif siswa di SMA Negeri 1 Sumberejo Bojoneroro”.7

6

Supriyadi dan Dedi, Kreativitas Kebudayaan dan Perkembangan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi, (Bandung : Alfabeta,1994), 3. 7

Sulistyowati, Peran kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik dalam mengembangkan karakter kritis

(20)

penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik dalam mengembangkan karakter kritis dan kreatif siswa di SMA Negeri 1 Sumberrejo-Bojonegoro. Teori yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada teori belajar konstruktivistik oleh piaget. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik menjadi lebih peka terhadap informasi, dapat menilai informasi secara objektif, mampu memecahkan masalah, lebih percaya diri dalam mengemukakan gagasan yang berbeda serta dapat bertanggung jawab atas gagasan yang dikemukakan, serta dapat memunculkan berbagai alternative solusi atas suatu permasalahan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrskurikuler dapat mengembangkan berpikir kritis dan dan kreativitas siswa.

Jadi dengan demikian bahwa ekstrakurikuler dapat berpengaruh positif bagi diri siswa, karena dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler di lembaga menambah kegiatan individu atau kelompok untuk mendapatkan pengalaman serta pengetahuan yang luas untuk mengembangkan diri masing-masing siswa

(21)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 12

diteliti oleh peneliti adalah kegiatan ekstrakurikuler dalam jenis kegiatan ajang kreasi. Ajang kreasi ini juga termasuk dalam kegiatan ekstrakurikuler karena dilaksanakan diluar jam pelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler pelaksanaan ajang kreasi ini untuk mengembangkan kreativitas siswa.

G. Sistematika Pembahasan

Agar hasil penelitian ini terbagi secara sistematis, maka pembahasannya akan dibagi menjadi beberapa bab, dengan masing-masing bab yang akan dibahas lagi menjadi sub-sub bab sebagai berikut

Bab I : Pendahuluan, meliputi: latar belakang penelitaian, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konseptual, keaslian penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bab II: Kajian Teori, meliputi: Definisi Operasional topik yang diteliti, perspektif teoritis. penjelasan teori yang berkenaan tentang Pengertian Pelaksanaan Ajang Kreasi Dalam Mengembangkan Kreativitas Siswa.

(22)

Bab IV : Laporan hasil penelitian, pada bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data yang memaparkan fakta-fakta mengenai masalah yang diangkat dan hasil analisis data dan di uji keabsahan datanya dibandingkan dengan teori. Hasil uraian tersebut tertulis sub bab pembahasan.

Bab V : Penutup, pada bab ini berisi simpulan dan saran.

Daftar Pustaka

(23)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Ajang Kreatif

Ajang merupakan tempat untuk melaksanakan kegiatan.

Sedangkan kreatif dalam bahasa Arab “kreatif merupakan terjemahan dari

kata al-Mushawwir, yakni orang yang menciptakan sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada Ia adalah seorang yang inovatif, kreatif, imajinatif dan

progresif”.1

Kata Al-Mushawwir selanjutnya menjadi salah satu sifat yang dimiliki Allah SWT. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT sebagai berikut.

فْيك ماحْ ْْا يف ْمك ِوصي ي َلا وه

ميكحْلا زيزعْلا وه ََإ هٰلإ َ ۚ ءاشي

“Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana

dikehendakiNYA, tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia,

yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”(surah Ali-Imran ayat 6).2

Jadi ajang kreativitas/kreatif merupakan istilah yang tidak asing lagi dan sering digunakan baik dalam dunia pendidikan maupun yang lainnya. Anak yang kreatif belajar banyak melalui ajang kreasi/kreatif dan memecahkan permasalahan dengan menggunakan pengalamannya. Pengalaman yang berkesan akandiperoleh secara langsung melalui eksperimen yang dilakukan. Anak harusdiberikan banyak bekal

1

H Abuddin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012),

236.

2

(24)

pengalamannya melalui eksperimennya sendiri baikmelalui kesenian, musik, drama kreatif, maupun menggunakan bahasayang mengekspresikan kelucuan, suasana atau atmosfir persoalan yang bebas dandapat diterima oleh anak. Meskipun demikian masih terdapat kerancuan dalam pemaknaannya. Perbedaan sudut pandang memunculkan beragam pendapat tentang definisi kreativitas, sehingga sampai saat ini belum ada satupun pengertian kreativitas yang dapat diterima secara universal.

B. Kreativitas

Ditinjau dari segi bahasa “kreativitas” memiliki arti “kemampuan

untuk mencipta, daya cipta”.3

Tapi perlu dipahami arti mencipta di sini bukan menciptakan sesuatu yang sama sekali tidak pernah ada sebelumnya, unsurunsurnya mungkin telah ada sebelumnya, tetapi individu menemukan kombinasi baru, hubungan baru, konstruk baru yang memiliki kualitas yang berbeda dengan keadaan sebelumnya. Jadi hal baru itu yang sifatnya inovatif.4

Menurut Conny Semiawan, kreativitas adalah sebuah proses yang menyebabkan lahirnya kreasi baru dan orisinal. Bila tidak hambatan yang mengganggu perkembangan kreatifitas, cukup aman untuk mengatakan semakin cerdas anak semakin dapat ia menjadi kreatif. Sebab, kreatifitas tidak dapat berfungsi dalam ketidaktahuan ia menggunakan pengetahuan

3

Anton M. Moeliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), 465.

4

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja

(25)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 16

yang diterima sebelumnya, dan ini bergantung pada kemampuan intelektual seseorang. Maka dari itu, kreatifitas belajar sangat penting sekali untuk didorong dan ditumbuhkembangkan pada diri anak didik.5 Sedangkan secara terminologi, banyak ahli yang menyatakan pendapatnya tentang definisi/pengertian kreativitas di antaranya :

a. David Campbell

Menyatakan bahwa “Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk menciptakan hasil yang sifatnya baru, inovatif, belum ada sebelumnya, menarik, aneh dan berguna (useful) bagi masyarakat”. b. Elizabeth B. Hurlock

Merujuk pada definisi Drevdahl dirumuskan bahwa: “Kreativitas

adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya. Ia dapat berupa kegiatan imajinatif atau sintesis pemikiran yang hasilnya bukan hanya perangkuman. Ia mungkin mencakup pembentukan pola baru dan gabungan informasi yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya dan pencangkokan hubungan lama ke situasi baru dan mungkin mencakup pembentukan korelasi baru. Ia harus mempunyai maksud dan tujuan yang ditentukan bukan fantasi semata, walaupun merupakan hasil yang sempurna dan lengkap. Ia mungkin dapat

5

Conny Semiawan, Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah, Jakarta: Gramedia,

(26)

berbentuk produk seni, kesusastraan, produk ilmiah, atau mungkin

bersifat prosedural atau metodologis”.6

c. S.C. Utami Munandar

Memberikan rumusan tentang kreativitas sebagai berikut :

a) Kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data informasi atau unsur-unsur yang ada.

b) Kemampuan untuk menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah di mana penekanannya pada kualitas, ketepatgunaan dan keragaman jawaban berdasarkan data dan informasi yang tersedia.

c) Kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan dan orisinalitas dalam berfikir serta kemampuan untuk mengelaborasi suatu gagasan.7

Jadi dapat disimpulkan dari berbagai definisi tentang kreativitas sebagaimana definisi di atas, bahwasanya perbedaan rumusan dan konsep yang dikemukakan tidak terlepas dari sudut pandang masing-masing individu, namun pada hakikatnya saling berkaitan meskipun penekanannya berbeda. Pada intinya definisi kreativitas tidak terlepas dari pribadi, proses, press dan produk, sebagaimana Rhodes menyebut keempat jenis

6

Elizabeth B. Hurlock, Child Development (Perkembangan Anak), terj. Meitasari Tjandrasa, ( cet

4, Surabaya: Erlangga, 1993), .4

7

S.C. Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, (Jakarta: Grasindo,

(27)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 18

definisi tentang kreativitas ini sebagai: “Four P’s of creativity : person, process, press, product”.

Jadi Ada definisi yang hanya terfokus pada salah satu dari 4P ini, namun ada juga yang merupakan kombinasinya. Dapat dijelaskan bahwa 4P ini saling berkaitan yaitu pribadi kreatif yang melibatkan diri dalam proses kreatif dan dengan dukungan dan dorongan (press) dari lingkungan, menghasilkan produk yang kreatif. Sedangkan pengembangan secara bahasa dapat diartikan sebagai proses/cara mengembangkan. Jadi, pengembangan kreativitas dapat dimaknai cara mengembangkan kemampuan untuk mendayagunakan segala potensi yang ada dalam diri individu melalui suatu proses dengan dukungan lingkungan yang kompromis, sehingga menghasilkan suatu yang baru, orisinal dan berbeda dari suatu yang telah ada sebelumnya meliputi sikap, pemikiran, ide dan hasil karya yang berguna bagi dirinya dan masyarakat. Kemampuan ini dapat dikembangkan dalam diri manusia.

Adapu beberapa ciri-ciri dari kreatif sebagai berikut.

1) Kelancaran

Kelancaran berpikir adalah merupakan proses di mana seseorang mampu menghasilkan banyak ide atau pemecahan masalah dalam waktu yang cepat. Adapun indikator kelancaran berpikir meliputi kemampuan untuk :

(28)

b) Memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal.

c) Selalu memberikan lebih dari satu jawaban

2) Keluwesan

Keluwesan adalah merupakan kemampuan untuk menggunakan bermacam-macam pendekatan dalam mengatasi persoalan. Indicator dari keluwesan meliputi kemampuan :

a) Menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi.

b) Dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbedabeda.

c) Mencari banyak alternative

d) Mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran

3) Orisinalitas

Orisinalitas adalah kemampuan untuk mencetuskan gagasan atau penyelesaian tentang suatu permasalahan dengan cara yang asli, gagasan tersebut sangat jarang atau bahkan belum pernah diungkapkan sebelumnya. Definisi ketrampilan berpikir orisinal menurut antara lain :

a) Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik

b) Memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri. c) Mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari

bagian-bagian atau unsur-unsur.

4) Keterampilan mengelaborasi

Ketrampilan mengelaborasi adalah merupakan kemampuan untuk mengembangkan gagasan dan mengurai secara terperinci. Adapun indicator dari ketrampilan mengelaborasi dapat disebutkan sebagai berikut :

(29)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 20

b) Menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu obyek, gagasan, atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.8

Untuk menjadikan anak cerdik kreatif memang tidak mudah dandibutuhkan proses yang berkala. Anak yang cerdik akan menjadi orang dewasa yang cerdik pula dalam menyikapi serta

menghadapi segala“monster” dan tantangan kehidupan yang

sukses. Bila generasi bangsa kitacerdik, mereka akan bisa melindungi asset sumber daya alam kita dari incaranbangsa asing. Mereka juga akan lebih bijak menentukan mana kebijakan yangbermanfaat dan mana yang tidak. Bangsa yang cerdik dan kreatif akan mampumenyelesaikan segala persoalan yang dihadapi menggunakan kekuatansendiri.

Oleh karena itu kecerdikan termasuk dalam kecerdasan pribadi yang perludimiliki oleh setiap anak. Namun kecerdikan itu hanya bisa muncul jika kitamengetahui gaya berfikir anak dan kemudian merangsang semua bakat alamimultikeserdasan serta kreatifitas dalam dirinya lewat kegiatan sehari-harisupaya ia punya banyak akal dan ide cemerlang.

C. Pengembangan

Perkembangan adalah perubahan yang progesif dan kontinyu (berkesinambungan) dalam diri individu mulai lahir sampai mati.

Pengertian lainnya yaitu: “perubahan-perubahan yang dialami individu

atau organisme menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara sistematis, progesif, dan berkesinambungan baik menyangkut fisik

maupun psikis”.9

Adapun ciri-ciri pengembangan yang efektif adalah sebagai berikut:

Yusuf , Syamsu, Psikoogi perkembangan anak dan remaja, ( Bandung : PT Remaja Rosdakarya,

(30)

a) Sistematis adalah perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling ketergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian organisme (fisik dan psikis) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis.

b) Progesif : perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan mendalam baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis). c) Berkesinambungan: perubahan pada bagian atau fungsi organisme

berlangsung secara beraturan.

Secara umum perkembangan dapat dirincikan yaitu sebagai berikut ini.

a) Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan berat badan dan organ-organ tubuh) dan aspek psikis (matangnya kemampuan berpikir, mengingat, dan berkreasi).

b) Terjadinya perubahan dalam proporsi; aspek fisik (proporsi tubuh anak beubah sesuai dengan fase perkembangannya) dan aspek psikis (perubahan imajinasi dari fantasi ke realitas).

c) Lenyapnya tanda-tanda yang lam; tanda-tanda fisik (lenyapnya kelenjar thymus (kelenjar anak-anak) seiring bertambahnya usia) aspek psikis (lenyapnya gerak-gerik kanak-kanak dan perilaku impulsif).

d) Diperolehnya tanda-tanda yang baru; tanda-tanda fisik (pergantian gigi dan karakter seks pada usia remaja) tanda-tanda psikis (berkembangnya rasa ingin tahu tentang pengetahuan, moral, interaksi dengan lawan jenis).

(31)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 22

Jadi Perkembangan merupakan perubahan individu baik fisik maupun psikisnya dan berlangsung sepanjang hayat, perubahan-perubahannya tidak hanya bersifat evolusi, tetapi juga bersifat involusi (penurunan dan perusakan menuju kematian). Anak sebagai suatu totalitas, maksudnya bahwa anak sebagai suatu kesatuan dari seluruh aspek yang ada dalam dirinya. Keseluruhan aspek yang ada dalam diri anak saling berkaitan. Secara keseluruhan anak berbeda dengan orang dewasa.

Jadi dapat disimpulkan bahwa perkembangan anak akan normal jika terus memperoleh pendidikan yang menjamin, misalnya pendidikan ekstrakurikuler yang melalui ajang kresi, siswa akan tumbuh secara fisisk maupun psikis dengan baik.

D. Dampak kegiatan ekstrakurikuler melalui ajang kreasi

Ajang kreasi merupakan tempat untuk melaksanakan suatu kegiatan. Hal ini biasanya dilakukan disekolah/lembaga tertentu, kegiatan-kegiatan kurikuler tidak terbatas dalam ruangan kelas melainkan mencangkup juga kegiatan diluar kelas. Pandangan modern menjelaskan, bahwa kegiatan intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler tidak ada pemisahan yang tegas. Semua kegiatan yang bertujuan memberikan pengalaman pendidikan kepada siswa tercangkup dalam kurikulum.

(32)

yang termasuk kurikulum, sedangkan kegiatan diluar kelas dari segi nilai edukatif yang diberikan oleh kurikulum itu penganut pandangan ini tetap menyadari, bahwa kegiatan-kegiatan ekstra merupakan bagian khusus dalam program pendidikan sekolah.Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler adalah berbagai kegiatan sekolah yang dilakukan dalam rangka memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengembangkan potensi minat, bakat, dan hobi yang dimilikinya yang dilakukan diluar jam pelajaran normal.10

Dalm buku Manjemen Sekolah Rusman berpendapat bahwasannya ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan diluar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan siswa untuk membantu pengembangan siswa sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat (interest) mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggrakan oleh pendidik atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan disekolah atau madrasah.

Jadi kurikulum akan optimal apabila didukung oleh kegiatan ekstrakurikuler dan konkurikuler yang dikelola secara efektif dan profesional kegiatan ini sering terabaikankarena pihak sekolah merasa bahwa kegiatan ini bukan prioritas utama program sekolah. padahal kegiatan ini dapat lebih mengoptimalkan kemampuan siswa dan dapat mengembangkan kemampuan siswa sesuai bakat dan minat yang dimilikinya.

10

(33)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 24

Oleh karena itu kurikulum ini perlu dikelola secara komprehensif dan terpadu dengan kegiatan intrakurikuler. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah kolom yaitu.11

Tabel 2-1

Aspek Intrakurikuler Ekstrakurikuler Kokurikuler Tujuan dan

Program Terprogram Terprogram Terprogram Evaluasi Ulangan harian

Ulangan umum Subjek Didik Peserta kelas

(34)

Jadi dapat disimpulkan bahwasannya pendidikan ekstrakurikuler sangat mendukung dalam lembaga atau sekolah untuk siswa dan merupakan kegiatan yang dilakukan diluar kelas dan diluar jam pelajaran (kurikulum) dalam kegiatan ekstrakurikuler ini untuk menumbuhkembangkan ilmu pengetahuan yang luas bagi siswa, baik berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang didapatkannya maupun dalam pengertian khusus untuk membimbing siswa dalam mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam dirinya seperti kegiatan ekstrakurikuler melalui ajang kreasi.

Adapun jenis-jenis . Kegiatan Eklstrakurikuler akademik dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu:

a) Krida, meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera Pustaka, (PASKIBRAKA).

b) Karya Ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan, kemampuan akademik dan penelitian.

c) Latihan atau lomba keberbakatan/prestasi, meliputi pengembangan bakat olahraga, seni budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, dan keagamaan.

d) Seminar, lokakarya, dan pameran/bazar, dengan substansi antara lain karier, pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan dan seni budaya.12

12

Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Pendidikan Agama Islam, Madrasah dan

(35)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 26

Dalam perencanaan kegiatan ekstrakurikuler mengacu pada jenis-jenis kegiatan yang memuat unsur-unsur, yaitu:

a) Sasaran kegiatan b) Substansi kegiatan

c) Pelaksanaan kegiatan dan pihak-pihak yang terkait, serta keorganisasian

d) Waktu dan tempat e) Sarana.13

Adapun Kegiatan ekstrakurikuler memiliki fungsi; 1) Pengembangan yaitu, fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas siswa sesuai dengan potensi minat, dan bakat mereka, 2) sosial yaitu, fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial siswa, 3) Rekreatif yaitu, fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan suasana rileks, menggembirakan dan menyenangkan bagi siswa yang menunjang proses perkembangan, 4) persiapan karier, yaitu kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kesiapan karier siswa.145) menyalurkan dan mengembangkan potensi dan bakat siswa agar dapat menjadi amnusia yang berkreativitas tinggi dan penuh dengan karya. 6) memberikan bimbingan dan arahan serta pelatihan kepada siswa agar memiliki fisik yang sehat, bagus, kuat, cekatan dan terampil. 7)

13

Ibid, 75.

14

(36)

memberikan peluang bagi siswa agar memiliki kemampuan untuk berkomunikasi (Human Relation) dengan baik secara verbal dan nonverbal.15

Jadi dapat disismpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler sangat mendukung ilmu pengetahuan yang luas untuk siswa. Dalam hal ini seperti, kegiatan ekstrakurikuler melalui ajang kreasi sangat berpengaruh untuk meningkatkan emosional siswa, keberanian siswa serta menumbuhkan kemandirian bagi siswa. Adanya kegiatan ajang agar siswa bisa menumbuhkembangkan dirinya, siswa mendapatkan bekal yang berguna jika sudah terjun kemasyarakat yang luas. Ajang kreasi yang dilatih sejak dini dan dilakukan berulang-ulang maka siswa akan merasa terbiasa dan merasa bahwa ada semangat untuk percaya diri.

15

Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,

(37)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah suatu teknik, cara dan alat yang digunakan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah.1 Karena itu metode ini membahas teoritik berbagai metode yang digunakan. Penggunaan metode penelitian merupakan hal yang urgen dalam penelitian ilmiah, sebab dengan metode dapat mempermudah dalam proses pengumpulan data, dan juga dapat mempermudah menentukan berhasil tidaknya suatu tujuan penelitian serta dapat menimbulkan dari kualitas dari hasil penelitian.

Berdasarkan paparan diatas, maka dalam hal ini akan dibahas beberapa hal yang berhubungan dengan metodologi penelitian sebagai landasan konseptual. Adapun metode yang diperlukan adalah sebagai berikut:

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu suatu pendekatan penilaian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tulisan atau lisan dari orang-orang dari perilaku yang diamati.2

Penelitian kualitatif berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat atau kepercayaan orang yang diteliti, kesemuanya tidak dapat diukur dengan angka.3

1

Prof. Dr. Noeng Muhajir, Meetodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Roke Sarasin, 2000), 5.

2

(38)

Pendekatan kualitatif memiliki karakteristik alami (Natural Setting) sebagai sumber data langsung dimana proses lebih dipentingkan dari pada hasil. Adapun bentuk penelitiannya berbentuk deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan suatu obyek yang berkenaan dengan maslah yang diteliti tanpa mempersoalkan hubungan antara variabel penelitian.4

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bersifat menggambarkan, menguraikan suatu hal menurut apa adanya. Maksudnya adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata atau penalaran, gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan kualitatif.5 Dengan demikian pendekatan kualitatif digunakan untuk memahami fakta (Understanding) bukan menjelaskan fakta (Explaining).6

Penelitian ini selain digunakan untuk memahami fakta juga melaporkan hasil penelitian sebgaimana adanya dan penelitian ini bersifat fleksibel, timbul dan berkembangnya saling jalan dan hasil yang tidak dapat dipastikan sebelumnya. Melalui penelitian ini diharapkan terangkat gambaran mengenai aktualisasi, realisasi sosial, dan persepsi sasaran penelitian.7

Penelitian kualitatif disebut juga penelitian naturalistik yang dalam proses pelaksanannya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Latar alamiah,

2) Manusia sebagai alat instrument

3

Basuki Sulistyo, Metode Penelitian, (Jakarta: Wedatama Widya Sastra, 2000), 32.

4

Burhan bungin, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Wedatama Widya Sastra, 2000), 12.

5

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 6.

6

Burhan bungin, 13.

7

Suharsimi Ari Kunto, Prosedur Penelitiab Suatu Pendekatan Praktik, (Yogyakarta: Rineka Cipta,

(39)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 30

3) Metode kualitatif

4) Analisa data secara induktif 5) Teori dari dasar

6) Deskriptif

7) Lebih mementingkan proses dari pada hasil 8) Adanya batas yang ditentukan oleh fokus 9) Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data 10) Desain yang bersifat sementara

11) Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama.

Pada umumnya penelitian kualitatif tidak menggunakan hipotesis sehingga dalam penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis.8Menurut

Suharsimi, “Ada tiga macam pendekatan yang termasuk dalam penelitian

kualitatif, yaitu penelitian kasus atau studi kasus, penelitian kausal komparatif dan penelitian kolerasi.”

Penelitian kualitatif merupakan tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawanannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya.9 Penelitian kualitatif merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subjek yang berupa individu, organisasional atau perspektif yang lain. Adapun tujuannya adalah untuk menjelaskan aspek yang

8

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta,

1998), 245.

9

(40)

relevan dengan fenomena yang diamati dan menjelaskan karakteristik fenomena atau masalah yang ada.

Dalam penelitian ini peneliti menekankan pada bagaiaman pelaksanaan kegiatan ajang kreasi dan apakah pelaksanaan ajang kreasi dapat mengembangkan kreativitas siswa. Peneliti mengumpulkan data Pelaksanaan pelaksanaan ekstrakurikuler non akademik (ajang kreasi) Dalam Mengembangkan Kreativitas Siswa di SMP Islam Sidoarjo.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan kurang lebih dari 1 bulan, mulai dari akhir bulan Februari 2017 sampai dengan April 2017. Pada bulan Februari peneliti melakukan observasi awal dan pencarian sekolah yang sesuai dengan judul penelitian. Kemudian ketika dirasa telah menemukan sekolah yang sesuai, pada bulan Februari, peneliti memberikan surat permohonan penelitian kepada Lembaga. Kemudian pada bulan Maret peneliti mulai melakukan penelitian. Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Sidoarjo. bertempat di Jln. Pahlawan III Sidoarjo. Peneliti mengambil lokasi tersebut karena dilatarbelakangi oleh beberapa pertimbangan atas dasar sesuai dengan topik dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan melalui beberapa tahapan. Adapun tahapan dalam mendapatkan data dimulai dari observasi (lihat lampiran III-1)10, wawancara, dan dokumentasi (lihat Lampiran III-2)11. Sedangkan dalam proses wawancara, Peneliti mengambil beberapa Informan

10

Lampiran, Observasi Ajang Kreasi,2017 11

(41)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 32

yang dianggap kompeten dalam menghasilkan data yang relevan dengan judul Penelitian.

Lokasi menunjukan bahwa di lembaga tersebut sudah menerapkan ekstrakurikuler melalui pelaksanaan kegiatan ajang kreasi dalam mengembangkan kreativitas siswa yang menarik untuk diteliti. Dari pengamatan peneliti hal tersebut bukanlah tanpa sebab meski sebab tersebut untuk saat ini belum diketahui, itulah yang menyebabkan peneliti memilih lokasi ini. Demikianlah alasan yang peneliti kemukakan sehingga lembaga/sekolah tersebut menurut peneliti merupakan lembaga yang unik dan menarik untuk diteliti.

C. Sumber Data dan Informasi Penelitian

Dalam penelitian ini, subjek penelitian yang menjadi fokus peneliti adalah pelaksanaan ekstrakurikuler non akademik (ajang kreasi) di SMP Islam Sidoarjo, dimana subjek penelitian ini juga akan dijadikan informan oleh peneliti untuk mendapatkan data penelitian.

(42)

Tabel 3.1 Identitas Informan

Dalam menentukan subjek penelitian, peneliti memulai dari kepala sekolah sebagai key informan, yaitu orang yang menjadi informan kunci dalam penelitian ini.

Dengan demikian peneliti mendapatkan 6 informan yang akan dijadikan subjek penelitian. Subjek penelitian diharapkan kedepannya mampu membantu memberikan pernyataannya sesuai dengan topik penelitian guna mendapatkan data penelitian yang dibutuhkan oleh peneliti.

1. Informan ke 1 (disebut D)

Pada informan pertama yaitu D, D ini bertugas sebagai kepala sekolah di tempat penelitian. Peneliti sambil menunggu D kemudian peneliti melihat Pemandangan menarik ditemukan oleh Peneliti saat sedang menunggu Informan di ruang tamu. Beberapa Peserta Didik tampak keluar masuk kantor dengan mengucapkan salam, senyum dan badan menunduk. Keta’dhiman tampak sangat mencolok di Sekolah ini. Selain itu, ketika Informan datang, beberapa Peserta Didik menghentikan

(43)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 34

jalan dan mulai membentuk barisan dengan menundukkan kepala. Hal semacam ini memang sangat jarang dilihat oleh peneliti. Wawancara tersebut dilaksanakan diruang kepala sekolah.

2. Informan ke 2 (disebut SA)

Pada informan kedua ini adalah SA, SA adalah pendidik dan merupakan guru bahasa Jawa di tempat penelitian ini. SA adalah pembina kegiatan yang akan diteliti oleh peneliti sekaligus pembina Osis. Wawancara dilakukan diruang BP

3. Informan ke 3 (disebut ZM)

Pada informan ketiga ini adalah ZT, ZM merupakan guru bahasa Inggris di tempat penelitian ini. ZM adalah pengurus sekaligus pembina dalam kegiatan yang akan diteliti oleh peneliti. Wawancara dilakukan diruang tamu.

4. Informan ke 4 (disebut A)

Informan keempat, disebut A adalah salah seorang pesertadidik yang sering ikut dalam kegiatan yang akan diteliti oleh peneliti. Wawancara tersebut ditempat ruang guru meja paling depan paling pojok kanan dari arah Selatan.

5. Informan ke 5 (disebut DE)

(44)

6. Informan ke 6 (disebut L)

Informan keenam, disebut L adalah salah seorang pesertadidik yang sering ikut dalam kegiatan yang akan diteliti oleh peneliti selain itu L pernah meraih Prestasi disalah satu kegiatan ekstrakurikuler. Wawancara tersebut ditempat ruang guru meja paling belakang.

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Wawancara No Tanggal Jenis kegiatan

1. Sabtu 25 Februari 2017 Wawancara dengan D 2. Selasa 28 Februari 2017 Wawancara dengan SA 3. Sabtu 4 Maret 2017 Wawancara dengan ZM 4. Rabu 8 Maret 2017 Wawancara dengan A 5. Kamis 16 Maret 2017 Wawancara dengan DE 6. sabtu 27 Februari 2017 Wawancara dengan L

Sumber data dari penelitian ini adalah sumber dari mana dan diperoleh.12 Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata atu pernyataan-pernyataan yang disampaikan oleh responden.13

Sumber data dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manusia (human) dan bukan manusia. Sumber data manusia berfungsi sebagai subjek atau informan kunci dan data yang diperoleh melalui informan berupa soft data (data lunak). Sedangkan sumber data bukan manusia berupa dokumen yang relevan dengan fokus penelitian, seperti gambar, foto, catatan atau tulisan yang ada kaitannya dengan fokus penelitian. Data yang diperoleh

12

Suharsini Arikunto, Prosedur Penilaian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta ,

1989), 102.

13

(45)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 36

melalui dokumen bersifat hard data (data keras).14 Kelompok sumber data dalam penelitian kualitatif dikelompokkan sebagai berikut:

a. Narasumber (informan)

Dalam penelitian ini pemilihan informan dilakukan, pertama, dengan teknik sampling purposive. Teknik ini digunakan untuk menseleksi dan memilih informan yang benar-benar menguasai informasi dan permasalahan secara mendalam serta dapat dipercaya menjadi sumber data. Penggunaan teknik purposive ini, peneliti dapat menentukan sampling sesuai dengan tujuan penelitian. Sampling yang dimaksud di sini bukanlah sampling yang mewakili populasi, melainkan didasarkan pada relevansi dan kedalaman informasi, namun demikian tidak hanya berdasar subjektif peneliti, melainkan berdasarkan tema yang muncul di lapangan.

Kedua internal sampling, yaitu pemilihan sampling secara internal dengan mengambil keputusan berdasarkan gagasan umum mengenai apa yang diteliti, dengan siapa akan berbicara, kapan melakukan pengamatan, dan berapa banyak dokumen yang di-review. Intinya internal sampling digunakan untuk mempersempit atau mempertajam fokus yang akan diteliti.15 Teknik ini tidak digunakan untuk mempertajam studi melainkan untuk memperoleh kedalam studi dan fokus penelitian secara integratif. b. Peristiwa atau Aktivitas

Peristiwa digunakan peneliti untuk mengetahui proses bagaimana sesuatu secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri secara langsung.

14

S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung: Tarsito, 2003), 55.

15

Bogdan dan Biklen, Qualitative Research for Education: An Introduction to Theory and Methods

(46)

Contohnya terkait dengan kegiatan pelaksanaan ekstrakurikuler non akademik (ajang kreasi) yang dilakukan di SMP Islam Sidoarjo bagaimana cara siswa mengembangkan dirinya dalam kegiatan ajang kreasi tersebut apakah dengan kegiatan ini siswa bisa mengembangkan dirinya. Di sini peneliti akan melihat secara langsung peristiwa yang terjadi terkait dengan pelaksanaan pelaksanaan ekstrakurikuler non akademik (ajang kreasi) dalam mengembangkan kreativitas siswa tersebut.

c. Lokasi

Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian juga merupakan salah satu jenis sumber data yang bisa dimanfaatkan dan digali oleh peneliti. Dalam penelitian ini dilakukan di SMP Islam Sidoarjo, bertempat di Jln. Pahlawan III Sidoarjo.

d. Dokumen

Dokumen merupakan bahan tertulis atau benda yang berhubungan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Dokumen dalam penelitian ini bisa berupa catatan tertulis, rekaman, gambar atau benda yang berkaitan dengan segala hal yang berhubungan dengan faktor pelaksanaan pelaksanaan ekstrakurikuler non akademik (ajang kreasi) dalam meningkatkan kreativitas siswa di SMP Islam Sidoarjo.

(47)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 38

dianalisis dalam rangka memahami sebuah fenomena atau untuk men-support sebuah teori.16

Jenis data dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dalam bentuk kata-kata atau ucapan lisan (verbal) dan perilaku dari subjek (informan) berkaitan dengan budaya religius dalam meningkatkan mutu pendidikan di ketiga lembaga tersebut. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen- dokumen, foto-foto, dan benda-benda yang dapat digunakan sebagai pelengkap data primer. Karakteristik data sekunder yaitu berupa tulisan- tulisan, rekaman-rekaman, gambar atau foto yang berhubungan dengan proses ataupun aktifitas yang berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan ajang kreasi di lembaga tersebut.

a. Data primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari objek risetnya, yang meliputi bagaimana peran pelaksanaan ajang kreasi dalam mengembangkan kreativitas siswa di SMP Islam Sidoarjo.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan semua data yang tidak diperoleh langsung dari objek yang ditelitinya, yang meliputi data-data atau literatur yang berkaitan dengan sejarah pelaksanaan ajang kreasi dan

16

Jack. C. Richards, Longman Dictionary of Language Teaching and Appied Linguistics,

(48)

sekilas tentang lokasi penelitian. Data ini akan penulis peroleh dari pertanyaan dokumen yang ada dilembaga/sekolah tersebut.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data dengan field research (penelitian lapangan) yaitu penelitian yang dilakukan dalam kehidupan yang sebenarnya dari obyek yang diteliti. Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian lapangan yang dilakukan oleh penulis adalah metode observasi wawancara dan dokumentasi.

1. Teknik Interview (wawancara)

Untuk memperoleh informasi yang dijadikan data utama dari penelitian, peneliti melakukan teknik wawancara. Dalam penelitian ini, kegiatan wawancara dilakukan dengan mengunakan wawancara mendalam yang diartikan sebagai upaya untuk menemukan pengalaman-pengalaman informan dari topik tertentu atau situasi yang dikaji. Oleh karena itu, dalam melaksanakan wawancara untuk mencari data digunakan pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban berupa informasi.17

Dalam wawancara ini peneliti akan menanyakan beberapa pertanyaan secara mendalam yang berhubungan dengan bagaimana pelaksanaan ajang kreasi dalam mengembangkan kreatifitas siswa di SMP Islam Sidoarjo, sehingga dengan wawancara mendalam ini data-data dapat dikumpulkan semaksimal mungkin.

17

Rulam Ahmadi, Memahami Metode Penelitian Kualitatif, (Malang : Universitas Negeri Malang,

(49)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 40

Dalam teknik wawancara ini peneliti menggunakan jenis wawancara terstruktur, yaitu penulis melakukan wawancara dengan mengacu kepada pedoman wawancara yang telah disusun secara baku. Dalam melaksanakan wawancara digunakan pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban informasi.

Dalam wawancara ini terlebih dahulu peneliti menyiapkan materi yang terkait dengan kegiatan ajang kreasi . Oleh karena itu sebelum dilakukan wawancara, garis besar pertanyaan harus sesuai dengan penggalian data dan kepada siapa wawancara itu dilaksanakan.

Fokus wawancara disini lebih ditekankan untuk menggali data tentang pelaksanaan ajang kreasi dam mengembangkan kreativitas . Peneliti melakukan wawancara langsung kepada Kepala sekolah SMP Islam Sidoarjo,guru dan staff lainnya yang berada dilingkungan sekolah. Untuk mengarahkan wawancara, peneliti menyiapkan pedoman wawancara (lihat lampiran III-3)18, namun dalam pelaksanaannya tidak selalu mengikuti pertanyaan yang telah ditetapkan. Hal ini agar wawancara bersifat mengalir dan kondisional.

Wawancara dilakukan selama lebih kurang 1 jam untuk setiap informan. Wawancara dilakukan di sekolah; dan saat wawancara peneliti melakukan perekaman dan membuat catatan.

2. Teknik Observasi (pengamatan)

18

(50)

Observasi adalah cara pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja, diawali dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan atas gejala yang sudah diteliti dengan melibatkan diri dalam latar yang sedang diteliti.19 Penelitian menggunakan teknik observasi untuk mengetahui secara langsung apa yang terdapat di lapangan tentang bagaimana pelaksanaan pelaksanaan ekstrakurikuler non akademik (ajang kreasi) di SMP Islam Sidoarjo.

3. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber noninsani, sumber ini terdiri dari dokumen, dan rekaman seperti surat kabar, buku harian, naskah pribadi, foto-foto, catatan kasus, dan lain sebagainya.20 Dokumen yang ditunjukkan dalam hal ini adalah segala dokumen yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran mata pelajaran pengelolaan usaha. Teknik ini dilakukan untuk mengetahui data statistik tentang pelaksanaan pelaksanaan ekstrakurikuler non akademik (ajang kreasi) dalam mengembangkan kreativitas siswa di SMP Islam Sidoarjo.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,

19

ImronArifin, Penelitian Kualitatif, (Bandung: Kalimasahada Press, 1996), 10.

20

(51)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 42

dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.21

Model analisis data dalam penelitian ini mengikuti konsep yang diberikan Miles and Huberman. Miles and Hubermen mengungkapkan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas. Komponen dalam analisis data.22 Dalam analisa pengumpulan data ini peneliti menggunakan:

1. Reduksi data

Data yang diperoleh dari laporan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

2. Penyajian Data

Penyajian data penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya.

3. Verifikasi atau penyimpulan Data

21

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung : ALFABETA, 2008),

cet. IV, 244.

22

(52)

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

F. Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif, instrumen utamanya adalah manusia, karena itu yang diperiksa adalah keabsahan datanya.23Untuk menguji kredibilitas data penelitian peneliti menggunakan teknik Triangulasi.

Teknik triangulasi adalah menjaring data dengan berbagai metode dan cara dengan menyilangkan informasi yang diperoleh agar data yang didapatkan lebih lengkap dan sesuai dengan yang diharapkan. Setelah mendapatkan data yang jenuh yaitu keterangan yang didapatkan dari sumber- sumber data telah sama maka data yang didapatkan lebih kredibel.

Sugiyono membedakan empat macam triangulasi diantaranya dengan memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Triangulasi dengan sumber artinya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

23Nusa Putra dan Ninin Dwilestari, “Penelitian Kualitatif ; Pendidikan Anak Usia Dini”,

(53)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 44

berbeda dalam penelitian kualitatif. Adapun untuk mencapai kepercayaan itu, maka ditempuh langkah sebagai berikut:24

1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. 2) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakan secara pribadi.

3) Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

4) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

Jadi setelah penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi kemudian data hasil dari penelitian itu digabungkan sehingga saling melengkapi.

24

Triangulasi dan Kabsahan Data Dalam Penelitian,

(54)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

45

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Subyek

Deskripsi singkat lokasi penelitian ini bersumber dari dokumen yang peneliti kumpulkan ( lihat Lampiran IV-1)1. SMP Islam Sidoarjo terletak di Jl. Pahlawan III Sidoarjo, SMP Islam Sidoarjo adalah sekolah swasta yang sudah terakreditasi A. Hari efektif di SMP Islam Sidoarjo adalah hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at, dan untuk hari Sabtu itu diadakan kegiatan ajang kreasi atau ekstrakurikuler yang dilaksanakan dilembaga dan kegiatan itu sangat diunggulkan oleh lembaga karena sesuai dengan visinya, kegiatan ajang kreasi ini sangat berbeda dengan kegiatan di lembaga lainnya. Hari Minggu tidak ada jam pelajaran dan libur. Jam pelajaran di mulai pukul 07.00 sampai pukul 16.00. Namun, para siswa diharuskan datang ke sekolah pukul 06.00 karena sebelum memulai pelajaran selalu dilaksanakan sholat

Dhuha berjama’ah dan dilanjutkan dengan Dzikir, membaca Asma’ul Husna

Visi SMP Islam Sidoarjo adalah Berprestasi, terampil dan berakhlak mulia. Ketercapaian visi ini diukur dengan beberapa indikator.

Indikator berprestasi mencangkup, meningkatkan perolehan NUN, meningkatkan prestasi siswa dibidang olah raga dan seni, menyiapkan siswa dalam karya ilmiah, menempatkan budaya belajar sebagai pilar proses pendidikan.

Indikator terampil meliputi, terampil dalam operasional komputer., terampil dalam bermain musik, terampil dalam BTQ, dan terampil membuat karya seni.

1

(55)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 46

Indikator berahklak mulia adalah terwujudnya prilaku berimtaq yang optimal, terbentuknya rasa patuh terhadap orang tua dan guru, mampu mensosialisasikan mutu sekolah (senyum, sapa, salam, santun dan disiplin, Mampu mengamalkan ajaran Ahlisunnah Waljamaah.

SMP Islam Sidorjo telah memiliki struktur oraganisasi yang jelas dengan tugas-tugas yang telah didelegasikan kepada para staf (lihat Lampiran IV-2)2. SMP Islam Sidoarjo memiliki 36 tenaga pendidik untuk semua mata pelajaran yang ada. Tenaga pendidik SMP Islam Sidoarjo terdiri dari 20 guru laki-laki dan 16 guru perempuan. Mayoritas guru SMP Islam Sidoarjo bertempat tinggal di Sidoarjo khususnya kecamatan Sidoarjo (lihat Lampiran IV-3)3. Siswa yang dimiliki SMP Islam Sidoarjo berjumlah 227 siswa yang terdiri dari 93 siswa laki-laki dan 134 siswa perempuan. Tersebar di kelas VII sebanyak 71 siswa, di kelas VIII sebanyak 86 siswa dan di kelas IX sebanyak 870 siswa.

SMP Islam Sidoarjo juga telah memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai, diantaranya sudah memiliki ruang kelas sebanyak 9 kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, tempat Wudhu, 20 unit AC, 1 Mushollah, perpustakaan, 1 laboratorium komputer, 1 laboratorium Bahasa, ruang BP, ruang tata usaha, ruang konseling, kantin, ruang UKS, gudang, lapangan olahraga, kamar mandi laki-laki dan kamar mandi perempuan. Ruang BK(lihat Lampiran IV-4)4.

B. Hasil Penelitian

1. Pelaksanaan Ajang Kreasi

a. Sejarah Ajang kreasi

2

Lampiran, Struktur Organisasi, 2017 3

Lampiran, Data Guru, 2017

4

(56)

bermusyawarah dengan 3 gabungan yaitu D selaku informan 1 (kepala sekolah), S selaku informan 2 (ketua ajang kreasi) dan ZM selaku informan 3 (pembina osis). Perencanaan kegiatan ajang kreasi itu diadakan dan dilaksanaan setelah hasil dari musyawarah 3 gabungan tersebut. Pelaksanaan kegiatan ajang kreasi ini sudah lama didirikan dilembaga SMP Islam Sidoarjo semakin lama semakin berkembang, dengan diadakan kegiatan ajang kreasi agar tercapainya tujuan dan harapan dari pihak sekolah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan keenam informan, maka di dapatkan dari informasi mengenai pelaksanaan kegiatan ajang kreasi. Hal ini disampaikan oleh D, selaku Informan I.

“Kegiatan pelaksanaan ajang kreasi ini diadakan pada tahun 2007 dengan hasil yang

didapat dari musyawarah dengan ZM dan S, kemudian kita adakan rapat setelah diadakan rapat dan kita saling sharing supaya kegiatan ini mencari cara jika anak didik keluar dari sekolah ini nanti bisa membawa bekal yang diinginkan orang tua, guru supaya anak didik bisa menghargai, menghormati bahkan hasilnya sangat baik

untuk masyarakat begitu mbak”5

Jawaban yang sama juga diberikan oleh ZM selaku informan 3 namun ada sedikit penambahan yaitu:

“Kegiatan ajang kreasi ini diadakan sejak lama mbak, berdirinya sudah lama sekitar

10 tahunan mbak, kegiatan ini direkrut ekstranya dari awalnya yang belum maju dan biasa-biasa saja kemudian ada perubahan dari tahun ketahun, dulu tidak ada pencak silat sekarang sudah dulu tidak banyak ekstrakurikulernya sekarang sudah ada 12 ekstra dan semakin lama semaki berkembang sesuai kebutuhan, jadi kegiatan ajang kreasi ini sangat mendukung untuk ekstranya nah dari semua ektra nanti ditampilkan jadi mereka bisa berkreatif sesuai dengan minat dan bakat mereka dan Alhamdulillah

semakin lama semakin maju”.6

Gambar

Aspek Tabel 2-1 Intrakurikuler Ekstrakurikuler
Tabel 3.1 Identitas Informan
Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Wawancara

Referensi

Dokumen terkait

Rincian kegiatan yang dilakukan adalah (1) peneliti melakukkan observasi dan berkoordinasi dengan guru mata pelajaran kimia di sekolah tempat penelitian dilakukan;

Jika RDTR belum disusun Tujuan penataan ruang wilayah perencanaan adalah mewujudkan koridor Ampenan – Mataram – Muatan PZkawasan : disusun RDTR yang Cakranegara AMC sebagai

The money supply of a country consists of currency (banknotes and coins) and bank money (the balance held in checking accounts and savings accounts). Bank money, which consists only

2.5 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa

Cepiring Kabupaten Kendal 1 paket Kab Kendal 200.000.000 2 Pembangunan Saluran Irigasi Dukuh Gading Desa Kedung Gading Kec.. Ringinarum Kabupaten Kendal 1 paket Kab

Sebenarnya pada akhir 2009 adalah akhir reklamasi di pelabuhan perikanan Sendang Biru dengan tutupan lahan seluas 10 ha, namun dapat dilihat justru awal tahun 2009 dan 2010

Metode pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan peneliti dalam3.