• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Universitas Batanghari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Universitas Batanghari"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN

MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI

Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi

Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Universitas Batanghari

IDA NURSANTI *

*UNIVERSITAS BATANGHARI, KEPALA BADAN PENJAMINAN MUTU

Abstract

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU

INTERNAL UNIVERSITAS BATANGHARI

IDA NURSANTI *)

Pendahuluan

Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Batanghari dilaksanakan berdasarkan Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi dan selanjutnya dijabarkan dalam Visi, Misi dan Tujuan Badan Penjaminan Mutu Universitas Batanghari. Pelaksanaan SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) adalah sebagai implementasi Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan

Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, dan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan

Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Visi, Misi dan Tujuan Badan Penjaminan Mutu Universitas Batanghari disusun melalui kegiatan rapat di tingkat Universitas. Rektor sebagai pimpinan universitas, melalui Surat Keputusan Rektor, membentuk tim perumus Visi Misi dan Tujuan. Pihak yang terlibat dalam penyususnan Visi Misi terdiri dari Pejabat Struktural dan Anggota Senat Universitas. Visi Badan Penjaminan Mutu Universitas Batanghari adalah Pada Tahun 2030, Badan Penjaminan Mutu Universitas Batanghari menjadi penjaminan mutu yang efisien, inovatif dan profesional dalam pengembangan dan implementasi SPMI dan Sistem Penjaminan Mutu Ekternal (SPME). Misi Badan Penjaminan Mutu Universitas Batanghari adalah 1) Menerapkan dan mengembangkan SPMI dan SPME; 2) Mewujudkan unit kerja yang efisien dan efektif serta individu yang profesional; 3) Menumbuhkan budaya mutu pada tiap unit kerja. Kebijakan SPMI merupakan pemikiran, sikap, pandangan universitas mengenai SPMI yang berlaku di universitas. Kebijakan SPMI dibuat mencakup semua aspek penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat) di lingkungan

(2)

bertujuan untuk : 1. Menjamin setiap layanan pendidikan kepada mahasiswa dilaksanakan sesuai tandar yang telah ditetapkan, jika terdapat perbedaan atau penyimpangan akan segera diperbaiki; 2. Mewujudkan transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat, khususnya orang tua/wali mahasiswa, tentang penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan standar yang ditetapkan; 3. Mengajak semua pihak agar bekerja untuk mencapai tujuan dengan berpatokan pada standar yang telah ditetapkan secara berkelanjutan untuk meningkatkan mutu dan menumbuhkan budaya mutu. Dokumen tertulis kebijakan SPMI digunakan sebagai; 1) Sarana untuk mengkomunikasikan kepada seluruh pemangku kepentingan tentang Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang berlaku di Universitas Batanghari; 2) Landasan dan arah dalam menetapkan standard, manual atau prosedur dalam SPMI, serta dalam melaksanakan dan meningkatkan mutu SPMI; 3) Bukti otentik bahwa Universitas Batanghari telah memiliki dan melaksanakan SPMI sebagaimana diwajibkan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Model Kebijakan SPMI

Sistem Penjaminan Mutu Internal di Universitas Batanghari dirancang, ditetapkan, dilaksanakan dan ditingkatkan mutunya secara berkelanjutan dengan berdasarkan pada model manajemen PPEPP (Penetapan Standar, Pelaksanaan Standar, Evaluasi Pelaksanaan Standar, Pengendalian Standar, Peningkatan Standar ). 1. Penetapan Standar. Setiap standar dirancang, dirumuskan, hingga disahkan atau ditetapkan dengan mempertimbangkan segala aspek internal maupun

eksternal, perencanaan jangka panjang dituangkan dalam Rencana Induk Pengembangan (RIP) dan jangka menengah dalam Rencana Strategis (Renstra), selanjutnya dirinci dalam rencana jangka pendek (Renop) yang memuat seluruh kegiatan dan subkegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun yang akan datang. 2. Pelaksanaan Standar.Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan standar yang telah disusun atau ditetapkan berdasarkan tugas dan fungsi masing-masing serta kemampuan anggaran dengan mengacu kepada indikator sebagai target yang akan dicapai. 3. Evaluasi Pelaksanaan Standar. Evaluasi kegiatan dilakukan minimal dua (2) kali dalam setahun atau sesuai dengan perkembangan kebutuhan, kegiatan evaluasi dilakukan secara terstruktur melalui rapat, survey dan audit, dengan melibatkan Rektor, Senat Universitas, Yayasan Pendidikan Jambi dan stakeholder. 4. Pengendalian Standar. Hasil evaluasi disampaikan kepada pimpinan sebagai bahan penyusunan rencana untuk periode selanjutnya. Setiap standar dipantau, dikoreksi bila terjadi penyimpangan terhadap isi standar atau ketidak-sesuaian antara kondisi riil dengan isi standar, mengevaluasi, mencatat, melaporkan semua hal tentang pelaksanaan standar. 5. Peningkatan Standar. Setiap standar dievaluasi dan ditingkatkan mutunya secara berkala dan berkelanjutan atau continual improvement.

Organisasi SPMI

Universitas Batanghari melaksanakan SPMI secara berjenjang dengan membentuk unit kerja tingkat universitas melalui Surat Keputusan Rektor yang diberi nama Badan Penjaminan Mutu (BPM), sedangkan tingkat fakultas/jurusan/program studi/unit kerja lainnya pelaksanaan SPMI dilaksanakan sesuai SK Dekan. Unsur-unsur organisasi SPMI di tingkat universitas terdiri atas Senat Universitas, Rektor dan Badan Penjaminan Mutu (BPM). Tugas Senat Universitas dalam rangka merumuskan kebijakan akademik dan pengembangan Universitas Batanghari diantaranya adalah menetapkan atau mensyahkan Kebijakan, Standar, Manual dan Borang SPMI disamping tugas pokok lainnya. Rektor yang dibantu oleh para Wakil Rektor bertanggungjawab atas penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Rektor menetapkan peraturan, kaidah, dan tolok ukur penyelenggaraan kegiatan akademik secara umum. Rektor mengangkat pimpinan fakultas dan pimpinan unit-unit yang berada dibawahnya. Dalam melaksanakan penjaminan mutu pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, Rektor didukung oleh Badan Penjaminan Mutu (BPM) yang dibentuk dengan SK Rektor. BPM beranggotakan: kepala, sekretaris, dan beberapa orang staf. Lingkup kerja BPM mencakup semua unit kerja, strata pendidikan (diploma, sarjana dan

(3)

Merencanakan dan melaksanakan sistem penjaminan mutu secara keseluruhan; 1.

Membuat perangkat yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan sistem penjaminan mutu; 2.

Memonitor, mengevaluasi dan melakukan audit pelaksanaan sistem penjaminan mutu; 3.

Melaporkan secara berkala kepada Rektor, pelaksanaan sistem penjaminan mutu. 4.

BPM melaksanakan fungsi pelayanan dalam bidang:

Pelatihan, konsultasi, pendampingan dan kerjasama di bidang penjaminan mutu; 1.

Pengembangan sistem informasi penjaminan mutu; 2.

Pengembangan dan pelaksanaan sistem penjaminan mutu pada masyarakat yang sesuai 3.

dengan keadaan sosial-budaya kampus Universitas Batanghari;

Pengembangan dan pemantauan audit mutu SPMI di Universitas Batanghari. 4.

Kepala BPM bertanggung jawab dalam menyiapkan dan menyusun Kebijakan SPMI, Standar SPMI, Manual/Prosedur dan Formulir/Borang yang sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta selaras dengan keadaan sosial-budaya kampus Universitas Batanghari. Dokumen SPMI disyahkan oleh Rektor. Kepala BPM bertanggungjawab langsung kepada Rektor Universitas Batanghari.

Pertanggung-jawaban pelaksanaan penjaminan mutu oleh BPM adalah kepada Rektor Universitas Batanghari. Pertanggung-jawaban dilaksanakan dalam bentuk Laporan Akhir Semester sesuai dengan kalender akademik yang berlaku di Universitas Batanghari. Inti pertanggung-jawaban berisikan hasil-hasil evaluasi, assesment dan audit di seluruh tingkatan atau fungsi check and

recomendation dalam siklus PPEPP. Dalam mewujudkan implementasi SPMI di Universitas Batanghari, tugas BPM dilengkapi oleh GJM (Gugus Jaminan Mutu) untuk implementasi SPMI ditingkat fakultas dan UJM (Unit Jaminan Mutu) untuk implementasi SPMI ditingkat

jurusan/program studi serta juga berkoordinasi dengan kepala biro, lembaga, unit kerja lain serta dekan dan ketua jurusan/program studi. Organisasi SPMI di tingkat fakultas terdiri atas Senat Fakultas, Dekan, Wakil Dekan dan Gugus Jaminan Mutu tingkat Fakultas. Senat Fakultas

merupakan badan pertimbangan tingkat fakultas yang memiliki wewenang untuk merumuskan dan menetapkan kebijakan yang menjadi pedoman bagi fakultas dalam melaksanakan tugasnya. Senat Fakultas terdiri atas Pimpinan Fakultas, Wakil Dekan, Ketua Jurusan/Program Studi dan dosen yang memenuhi persyaratan. Gugus Jaminan Mutu tingkat Fakultas dibentuk dengan SK Dekan. GJM terdiri dari ketua dan beberapa anggota terdiri dari dosen yang ditunjuk. Tugas GJM tersebut adalah mengembangan sistem penjaminan mutu yang mencakup antara lain:

Penjabaran Kebijakan SPMI universitas ke dalam Kebijakan SPMI fakultas; 1.

Penjabaran Standar SPMI universitas ke dalam Standar SPMI fakultas; 2.

Penjabaran Manual SPMI universitas ke dalam Manual SPMI fakultas; 3.

Sosialisasi sistem penjaminan mutu ke semua sivitas akademika di fakultas yang 4.

bersangkutan;

Pelatihan dan konsultasi kepada sivitas akademika fakultas tentang pelaksanaan penjaminan 5.

mutu;

Implementasi SPMI dalam semua kegiatan di fakultas. 6.

Dalam melaksanakan tugasnya GJM melakukan konsultasi dan koordinasi di tingkat fakultas dan di tingkat universitas. Unsur organisasi jaminan mutu di tingkat jurusan/program studi terdiri atas pimpinan jurusan/program studi. Ketua jurusan/program studi bertanggungjawab atas terjaminnya mutu akademik di jurusan/program studi. Untuk penerapan SPMI di tingkat jurusan/program studi, maka setiap jurusan membentuk Unit Jaminan Mutu (UJM) dengan Surat Keputusan Dekan.

(4)

Proses pembelajaran yang bermutu sesuai dengan SPS, SOP, IK; b. Evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran; c. Evaluasi hasil proses pembelajaran; d. Tindakan perbaikan proses pembelajaran; e. Penyempurnaan SPS, SOP, IK dan Borang/Formulir secara berkelanjutan. f. Mengadakan rapat minimal dua kali dalam satu semester. Laporan evaluasi proses pembelajaran dikirim oleh Ketua Jurusan/Program Studi kepada Dekan untuk dibahas dalam Tim GJM dan dipakai sebagai bahan tindak lanjut serta penyusunan evaluasi diri. Kesimpulan

1. Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Batanghari didasarkan atas Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi, dijabarkan dalam Visi, Misi dan Tujuan Badan Penjaminan Mutu Universitas Batanghari sesuai Undang-Undang dan peraturan yang berlaku. 2. Kebijakan SPMI Universitas Batanghari mencakup semua aspek penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan di lingkungan Universitas Batanghari. 3. Manajemen SPMI menggunakan model PPEPP (Penetapan Standar, Pelaksanaan Standar, Evaluasi Pelaksanaan Standar, Pengendalian Standar, Peningkatan Standar ). 4. Unsur-unsur organisasi SPMI di tingkat universitas terdiri atas Senat Universitas, Rektor dan Badan Penjaminan Mutu (BPM). Implementasi SPMI di Universitas Batanghari oleh BPM dilengkapi GJM (Gugus Jaminan Mutu) untuk implementasi SPMI fakultas dan UJM (Unit Jaminan Mutu) untuk implementasi SPMI program studi/jurusan. 5. Dokumen utama SPMI terdiri dari Kebijakan, Standar, Manual dan Formulir.

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak: Penelitian tindakan kelas ini dilatarbelakangi oleh perlunya dilakukan penerapan metode pembelajaran yang menyenangkan dan lebih bermakna dalam menyampaikan suatu konsep

Biduk-%LGXN EHUDUWL ³SHUDKX -SHUDKX´ \DQJ tidak lain adalah perahu-perahu penjarah yang singgah di kawasan Biduk-biduk. Biduk-biduk merupakan kecamatan dari ibu kota

7 orang menyukai kalkulus dan matematika diskrit, 5 orang menyukai matematika diskrit dan aljabar linier, dan 10 orang tidak menyukai ketiga mata kuliah itu.. Tentukan

telah didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1961.. (Lembaran-Negara Republik Indonesia Tahun 1961

Risiko episode lebih lanjut dari hipoglikemia diabetes sering dapat (tetapi tidak selalu) akan berkurang dengan menurunkan dosis insulin atau obat lain, atau

Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 57/KMK.05/2007 tentang Pengelolaan Rekening Milik Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja dan Peraturan

• Variasi mayor, contoh : perubahan nama, komposisi, klaim  diperlukan data uji produk jadi dan stabilitas baru (perubahan komposisi / tempat produksi), diperlukan data