• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Statistik Kepariwisataan DIY 2015 05092016040516

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Buku Statistik Kepariwisataan DIY 2015 05092016040516"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Kata Pengantar

P

uji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang

Maha Esa karena penyusunan buku Statistik Kepariwisataan Tahun 2015 telah dapat diselesaikan oleh Tim Penyusun Dinas Pariwisata DIY, dengan sebaik-baiknya. Buku Statistik Kepariwisataan Tahun 2015 ini memuat data kepariwisataan DIY seperti jumlah kunjungan wisatawan, wisatawan yang menggunakan jasa akomodasi, asal wisatawan, pengunjung obyek wisata, sarana penunjang wisata, jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata dan lain sebagainya.

D ata ya n g d i s a j i ka n d a l a m b u ku S tat i st i k Kepariwisataan 2015 ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari lapangan, sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen sebelumnya, baik oleh Tim Penyusun maupun hasil kerjasama dengan seluruh Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota di wilayah DIY, serta semua pihak terkait lainnya.

Dengan telah selesainya pembuatan buku Statistik Kepariwisataan 2015 ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak terkait atas bantuan dan kerjasamanya selama ini. Kritik, saran dan masukan untuk penyempurnaan buku ini sangat kami harapkan. Demikan semoga buku ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Tim Penyusun

(4)

Sambutan Kepala Dinas Pariwisata

Daerah Istimewa Yogyakarta

Assalamu’alaikum Wr. Wb

P

Yang Maha Kuasa karena dengan rahmat dan hidayahNya, buku Statistik Kepariwisataan Tahun 2015 dapat selesai disusun dan diterbitkan sesuai dengan rencana. Buku statistik ini memuat data kepariwisataan DIY yang meliputi kunjungan wisatawan, tingkat hunian hotel, lama tinggal serta data-data pendukung lainnya. Penyusunan buku statistik ini selain dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan internal Dinas Pariwisata DIY, juga sebagai sarana untuk menginformasikan kepada masyarakat luas tentang perkembangan kepariwisataan di DIY tahun 2015. Kami menyampaikan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Tim Penyusun dan semua pihak yang telah bekerjasama membantu selesainya pembuatan buku Statistik Kepariwisataan Tahun 2015. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat kepada seluruh stakeholder pariwisata dan masyarakat dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan kepariwisataan DIY.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Yogyakarta, Agustus 2016 Kepala Dinas;

Ir. Aris Riyanta, M.Si NIP. 19620324 198903 1006 uji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan

(5)

Kondisi Geografis

D

IY

terletak di bagian tengah-selatan Pulau Jawa,

O O

secara geografis terletak pada 7 33’-8 12’ Lintang

O O

Selatan dan 110 00’-110 50’ Bujur Timur, dengan luas

2

3.185,80 km . Secara administratif terdiri dari 1 kota dan 4 kabupaten, 78 kecamatan dan 438 kelurahan/ desa, yaitu:

DIY di bagian Selatan dibatasi Lautan Indonesia, sedangkan di bagian Timur Laut, Tenggara, Barat dan Barat Laut dibatasi oleh wilayah Jawa Tengah yang meliputi:

a. Kabupaten Klaten di sebelah Timur Laut; b. Kabupaten Wonogiri di sebelah Tenggara; c. Kabupaten Purworejo di sebelah Barat; d. Kabupaten Magelang di sebelah Barat Laut.

Kondisi topografi di DIY beraneka ragam, mulai dari berbentuk dataran, lereng pegunungan serta daerah pantai. Secara topografi, DIY dapat

YOGYAKARTA

Kabupaten/Kota Luas Area Kecamatan Kelurahan/ Desa

Kota Yogyakarta 32,50 km2 14 kecamatan 45 kelurahan Kabupaten Bantul 506,85 km2 17 kecamatan 75 desa Kab. Kulon Progo 586,27 km2 12 kecamatan 88 desa Kab. Gunungkidul 1.485,36 km2 18 kecamatan 144 desa

Kabupaten Sleman 574,82 km2 17 kecamatan 86 desa

DIY 3.185,80 km2 78 kecamatan 438 kelurahan/desa

(6)

dikelompokkan menjadi empat satuan wilayah sebagai berikut:

1. Satuan Gunung Merapi, yang terbentang mulai dari kerucut gunung berapi hingga dataran fluvial gunung berapi termasuk juga bentang lahan vulkanik, meliputi Sleman, Kota Yogyakarta dan sebagian Bantul. Daerah kerucut dan lereng gunung berapi merupakan daerah hutan lindung sebagai kawasan resapan air daerah bawahan. Satuan bentang alam ini terletak di Sleman bagian utara. Gunung Merapi yang merupakan gunung berapi aktif dengan karakteristik khusus, mempunyai daya tarik sebagai obyek penelitian, pendidikan, dan pariwisata;

2. Satuan Pegunungan Selatan atau Pegunungan Seribu, yang terletak di wilayah Gunungkidul, merupakan kawasan perbukitan batu gamping (limestone) dan bentang alam karst yang tandus dan kekurangan air permukaan, dengan bagian tengah merupakan cekungan Wonosari (Wonosari Basin) yang telah mengalami pengangkatan secara tektonik sehingga terbentuk menjadi Plato Wonosari (dataran tinggi Wonosari). Satuan ini merupakan bentang alam hasil proses solusional (pelarutan), dengan bahan induk batu gamping dan mempunyai karakteristik lapisan tanah dangkal dan vegetasi penutup sangat jarang;

3. Satuan Pegunungan Kulon Progo, yang terletak di Kulon Progo bagian utara, merupakan bentang lahan struktural denudasional dengan topografi berbukit, kemiringan lereng curam dan potensi air tanah kecil;

(7)

4. Satuan Dataran Rendah, merupakan bentang lahan fluvial (hasil proses pengendapan sungai) yang didominasi oleh dataran aluvial, membentang di bagian selatan DIY, mulai dari Kulon Progo sampai Bantul yang berbatasan dengan Pegunungan Seribu. Satuan ini merupakan daerah yang subur. Termasuk dalam satuan ini adalah bentang lahan marin dan eolin yang belum didayagunakan, merupakan wilayah pantai yang terbentang dari Kulon Progo sampai Bantul. Khusus bentang lahan marin dan eolin di Parangtritis Bantul, yang terkenal dengan gumuk pasirnya, merupakan laboratorium alam untuk kajian bentang alam pantai.

Sekilas Sejarah Yogyakarta

P

ada tahun 1568-1586 di pulau Jawa bagian tengah,

berdiri Kerajaan Pajang yang diperintah oleh Sultan Hadiwijaya, dimana semasa mudanya beliau terkenal dengan nama Jaka Tingkir. Karena berselisih wilayah kekuasaan dengan Adipati Arya Penangsang dari Jipang Panolang maka dalam peperangan Jaka Tingkir berhasil mengalahkannya. Kemenangan tersebut juga berkat bantuan dari Ki Ageng Pemanahan dan puteranya yaitu Bagus Sutawijaya, seorang Hangabei yang bertempat tinggal di sebelah utara pasar dan oleh karenanya beliau mendapat sebutan Ngabehi Loring Pasar. Sebagai balas jasa kepada Ki Ageng Pemanahan dan puteranya, Sultan Pajang memberikan sebidang daerah yang disebut Bumi Mentaok, yang masih berupa hutan belantara, dan kemudian dibangun

(8)

menjadi “tanah perdikan”. Dengan semakin surutnya Kerajaan Pajang maka Bagus Sutawijaya sebagai putra angkat Sultan Pajang kemudian mendirikan Kerajaan Mataram di atas Bumi Mentaok dan mengangkat dirinya sebagai raja dengan gelar Panembahan Senopati. Salah seorang putera beliau dari perkawinannya dengan Retno Dumilah (putri Adipati Madiun), memerintah Kerajaan Mataram sebagai raja y a n g ke t i g a , d a n b e r g e l a r S u l t a n A g u n g Hanyokrokusumo, beliau adalah seorang pejuang yang berhasil merebut kota Batavia, yang sekarang disebut Jakarta, dari kekuasaan VOC (Belanda).

Pada permulaan abad-18, Kerajaan Mataram diperintah oleh Sri Sunan Paku Buwono II. setelah beliau mangkat, terjadilah pertikaian keluarga, antara salah seorang putera beliau dengan salah seorang adik beliau yang telah dihasut oleh penjajah Belanda yang berkuasa pada saat itu. Pertikaian dapat diselesaikan dengan baik melalui Perjanjian Giyanti (1755), yang isinya adalah Palihan Nagari, yang artinya pembagian Kerajaan menjadi dua, yakni Kerajaan Surakarta Hadiningrat dibawah pemerintahan putera Sunan Paku Buwono III, dan Kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat dibawah pemerintahan adik kandung Sri Sunan Paku Buwono II yang kemudian bergelar Sultan Hamengku Buwono I. Kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat ini kemudian lazim disebut sebagai Yogyakarta dan sering disingkat menjadi Jogja.

Pada tahun 1813, Sri Sultan Hamengku Buwono I, menyerahkan sebagian dari wilayah Kerajaanya yang terletak di sebelah Barat sungai Progo, kepada salah seorang puteranya yang bernama Pangeran Notokusumo untuk memerintah di daerah itu secara

(9)

bebas, dengan kedaulatan yang penuh. Pangeran Notokusumo kemudian bergelar sebagai Sri Paku Alam I, sedang daerah kekuasaannya disebut Adikarto. Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII masing-masing mengeluarkan amanat yang pada pokoknya Negeri Kesultanan dan Kadipaten, sepenuhnya berdiri di belakang Negara Republik Indonesia, sebagai bagian dari negara kesatuan Republik Indonesia, yang selanjutnya berstatus Daerah Istimewa Yogyakarta (setingkat provinsi), sampai sekarang.

Kota Perjuangan

P

ada awal Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa

syarat kepada sekutu, sehingga berakhirlah Perang Asia Timur Raya yang merupakan bagian dari Perang Dunia II. Hanya terpaut beberapa hari dari peristiwa tersebut maka tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya. Walaupun Indonesia sudah memproklamirkan diri, pada tahun 1946 kemudian Sekutu (Inggris yang diboncengi Belanda) berdalih melakukan aksi polisioniol yang sebenarnya merupakan aksi militer, karena pemerintahan Belanda ingin tetap meneruskan aksi penjajahan kepada bangsa Indonesia. Semakin hari tentara Belanda semakin mendesak tentara Indonesia sehingga pada akhirnya ketika situasi sudah gawat maka pemerintahan Indonesia yang baru saja terbentuk itu dialihkan secara diam-diam dari Jakarta ke Yogyakarta. Peristiwa itu terjadi pada tahun 1946.

(10)

Pada akhir tahun 1948 serangan tentara Belanda akhirnya sampai juga di Yogyakarta dan mereka berhasil menangkap pemimpin-pemimpin Indonesia dan mengasingkan ke Prapat di Sumatra Utara dan kepulauan Bangka. Tetapi hal ini tidak berarti berakhirnya Negara Republik Indonesia. Laskar Indonesia, yang dibantu oleh segenap rakyat tetap mengadakan perlawanan dan bergerilya dibawah pimpinan Jendral Besar Sudirman.

Sekitar bulan Februari 1949, di daerah Bibis yang terletak 6 Km sebelah selatan kota Yogyakarta. Tentara Republik Indonesia merencanakan serangan umum ke pertahanan bala tentara Belanda di kota Yogyakarta. Serangan itu dilaksanakan pada waktu fajar, tanggal 1 Maret 1949, oleh karenanya dikenal sebagai “Serangan Fajar” atau lebih dikenal lagi sebagai ”Serangan Oemoem 1 Maret”. Dalam serangan ini, tentara republik Indonesia berhasil menguasai kota Yogyakarta selama 6 jam, karena itu muncul istilah 6 jam di Jogja. Serangan umum 1 Maret ini merupakan bentuk unjuk kekuatan yang sekaligus membuktikan pada dunia internasional bahwa walaupun Belanda berhasil menduduki tanah air Indonesia, namun Pemerintah Republik yang berdaulat masih tetap ada. Hal ini juga merupakan tindakan untuk mencari dukungan dan pengakuan dari dunia internasional terhadap keberadaan Republik Indonesia. Sesuai dengan yang direncanakan maka Serangan Umum 1 Maret ini telah melapangkan jalan ke dalam meja perundingan Roem- Royen yang antara lain memutuskan penarikan kembali tentara Belanda dari wilayah RI, pengembalian Pemerintahan RI ke kota Yogyakarta dan merencanakan Konferensi Meja

(11)

Bundar di Den Haag Negeri Belanda, dan akhirnya berhasil mendapatkan pengakuan kedaulatan RI atas wilayahnya oleh Belanda.

Serangan umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta merupakan puncak dari perjuangan melawan penjajahan Belanda dan berhasil dengan gemilang. Tetapi sejarah pun telah mencatat, bahwa dalam abad-abad sebelumnya, Yogyakarta tidak pernah ketinggalan dalam usaha mengenyahkan penjajahan dari Bumi Nusantara. Diantaranya yang terkenal adalah perjuangan Sultan Agung, pada tahun1628 - 1629, serta perang Diponegoro yang terjadi pada tahun 1825 -1830. Dengan latar belakang terhadap sejarah perjuangan, maka sampai saat ini Kota Yogyakarta disebut sebagai Kota Perjuangan.

Pusat Pendidikan

A

ntara awal tahun 1946 hingga akhir 1949 (4

tahun), Yogyakarta pernah menjadi ibukota Negara Republik Indonesia dan pada masa itu para pemimpin bangsa Indonesia berkumpul di kota perjuangan ini. Seperti layaknya sebuah ibukota suatu Negara, Yogyakarta memikat kaum remaja dari seluruh penjuru tanah air. Mereka ingin dapat berpartisipasi dalam pembangunan negara yang baru saja merdeka ini. Namun untuk dapat membangun negara dengan baik maka diperlukan tenaga-tenaga ahli, terdidik dan terlatih. Oleh karena itu Pemerintah RI mendirikan universitas Gadjah Mada, universitas negeri pertama yang lahir di jaman kemerdekaan. Selanjutnya diikuti pula dengan pendirian akademi di bidang kesenian

(12)

(Akademi Seni rupa Indonesia dan Akademi Musik Indonesia), serta sekolah tinggi di bidang agama Islam (Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri, sekarang IAIN Sunan Kalijaga).

Pada waktu selanjutnya, berbagai jenis lembaga pendidikan negeri maupun swasta bermunculan di Yogyakarta, sehingga dapat dikatakan hampir tidak ada cabang ilmu pengetahuan yang tidak diajarkan di kota ini. Hal ini telah menjadikan Yogyakarta tumbuh sebagai kota pelajar dan pusat pendidikan terkemuka di Indonesia maupun Mancanegara. Berbagai macam sarana dan prasarana penunjang pendidikan di Yogyakarta telah tersedia dan sangat memadai. Sedangkan mobilitas paling populer di kalangan pelajar dan mahasiswa disamping sarana transportasi umum yang banyak terdapat di Yogyakarta umumnya mereka menggunakan sepeda atau sepeda motor. Alat transportasi ini banyak dipergunakan pula oleh para karyawan, pegawai, pedagang dan masyarakat luas. Pagi hingga malam hari, sepeda dan sepeda bermotor selalu nampak di sepanjang jalan yang ada di Yogyakarta, maka disamping Yogyakarta dikenal sebagai Pusat Pendidikan dan juga Kota Sepeda. Disamping itu Daerah Istimewa Yogyakarta juga berupaya untuk melengkapi kebutuhan-kebutuhan akan sarana pendukung kegiatan pendidikan, diantaranya Perpustakaan yang tersedia di pusat Kota, dan sarana transportasi juga senantiasa ditingkatkan sebagai tindakan untuk memberikan dukungan terhadap kegiatan pendidikan. Berikut ini adalah data-data yang terkait dengan kegiatan pendidikan di Yogyakarta.

(13)

Data Jumlah Pendidikan Tinggi Negeri dan Swasta Daerah Istimewa Yogyakarta

Tahun Pelajaran 2013/2014

Sumber Data: Direktori Perguruan Tinggi Yogyakarta Tahun 2013 (Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY)

Data Jumlah Sekolah Negeri Dan Swasta Daerah Istimewa Yogyakarta

Tahun Pelajaran 2013/2014

No. Jenis Pendidikan Tinggi Jumlah

1 Perguruan Tinggi (Negeri) 5

2 Perguruan Tinggi (Kedinasan) 7

3 Perguruan Tinggi Swasta (Universitas) 18

4 Perguruan Tinggi Swasta (Institut) 4

5 Perguruan Tinggi Swasta (Sekolah Tinggi) 42

6 Perguruan Tinggi Swasta (Politeknik) 9

7 Perguruan Tinggi Swasta (Akademi) 57

(14)

Pusat Kebudayaan

T

idak bisa dipungkiri bahwa seni budaya yang

terjaga keaslian dan keindahannya, sampai sekarang ini masih terdapat di dalam lingkungan istana raja dan di daerah-daerah sekitarnya. Sebagai peninggalan dari suatu Kerajaan yang besar, maka Yogyakarta memiliki kebudayaan yang tinggi dan bahkan merupakan pusat/sumber kebudayaan Jawa. Peninggalan seni-budaya ini masih dapat disaksikan terpahat di monumen-monumen peninggalan sejarah seperti candi-candi, istana Sultan dan tempat lainnya dan sampai sekarang masih terlihat serta berkembang pada kehidupan seni tari dan kesenian lainnya di

Data Jumlah Madrasah Negeri Dan Swasta Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013/2014

(15)

Nilai-nilai budaya masyarakat Yogyakarta terlihat juga pada bentuk arsitektur rumah penduduk (rumah Joglo) yang banyak dikenal masyarakat di seluruh Indonesia. Disamping itu kendaraan andhong/dokar yang banyak terdapat di Yogya merupakan peninggalan hasil karya leluhur lebih memperkuat kesan Yogyakarta sebagai daerah yang memiliki nilai-nilai budaya tradisional yang menarik. Demikian juga banyak seniman-seniman terkenal dan seniman besar yang ada di Indonesia saat ini banyak yang hasil didikan dan gemblengan dari Yogyakarta. Sederetan nama seperti Affandi, Bagong Kussudiarja, Edhi Sunarno, Saptoto, Wisnu Wardhana, Amri Yahya, Budiani, W.S. Rendra, Kusbini, Tjokrodjojo, Basijo, Kuswadji K, Sapto Hudoyo, Nyi Condro Lukito, Ny. Kartika dan lain-lain merupakan nama-nama yang ikut memperkuat keberadaan dan peranan Yogyakarta sebagai Pusat Kebudayaan.

Undang-undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta No. 13 Tahun 2012 yang telah dimiliki DIY, semakin memantapkan posisi dan peran penting DIY dalam menjaga, mempertahankan dan mengembangkan kekayaan budayanya, baik pada level lokal, regional maupun nasional. Yogyakarta telah m e n j a d i k i b l at p e n ge m b a n ga n ke b u d aya a n khususnya budaya Jawa, dan menjadi model pengembangan bagi budaya-budaya lain yang ada di Indonesia. Aspek kebudayaan juga semakin kental mewarnai seluruh aspek kehidupan masyarakat DIY dan pembangunan di berbagai sektor, tidak terkecuali sektor pariwisata.

(16)

Daerah Tujuan Wisata Terkemuka

Y

ogyakarta disamping dikenal sebagai sebutan

kota perjuangan, pusat kebudayaan dan pusat pendidikan juga dikenal dengan kekayaan pesona alam dan budayanya. Hingga sekarang Yogyakarta masih tetap merupakan daerah tujuan wisata yang terkenal di Indonesia dan Mancanegara. Dengan kesungguhan untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan yang berkelanjutan, serta memelihara kemegahan candi Prambanan dan Ratu Boko, Keraton Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat, Kota Tua Kota Gedhe, Makam Raja-raja Mataram Kota Gedhe, museum-museum, dan adat-istiadat serta kesenian tradisionalnya, sampai sekarang kekayaan tersebut masih terjaga/lestari. Begitu juga dengan potensi keindahan alam Yogyakarta yang sangat mempesona, seperti kawasan Kaliurang dan gunung Merapi, kawasan Nglanggeran, Tahura Bunder, puncak Suroloyo/perbukitan Menoreh, gunung Gambar, pegunungan Karst, Gumuk Pasir, maupun keindahan pantai selatan (pantai Kukup, Baron, Krakal, Siung, Ngrenehan, Sundak, Sadeng, Parangtritis, Goa Cemara, Pandansimo, Glagah dll).

Sampai sekarang di Yogyakarta masih memegang teguh tatanan kehidupan masyarakat Jawa khususnya dalam kehidupan sehari-hari yang tercermin pada kegiatan adat-istiadat, bahasa, sosial kemasyarakatnya, keseniannya dsb. Masyarakat Yogyakarta mempunyai kepedulian yang cukup kuat dalam menjaga kelestarian alam dan kebudayaan sendiri. Namun demikian Yogyakarta tidak menutup diri terhadap tumbuhnya budaya kontemporer maupun budaya lainnya. Hal lain yang menjadikan

(17)

Yogyakarta mendapat sebutan sebagai Daerah Tujuan Wisata Terkemuka karena disamping banyak

dan ragamnya pesona Obyek dan Daya Tarik Wisata

juga telah tersedianya sarana dan prasarana sebagai penunjang pariwisata seperti akomodasi,

restoran/rumah makan, telekomunikasi, tempat hiburan, toko souvenir, dsb.

Daerah Istimewa Yogyakarta yang relatif aman dan nyaman dengan keramah-tamahan masyarakatnya, menjadikan Yogyakarta banyak diminati orang/wisatawan untuk berkunjung. Tidak mengherankan bahwa jika setiap tahunnya jumlah kunjungan wisatawan baik wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus) yang datang terus meningkat. Hal ini menunjukkan semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat/wisatawan dari luar Yogyakarta (Wisman maupun Wisnus)

terhadap situasi dan kondisi Yogyakarta. Oleh karena itu, masyarakat Yogyakarta juga dituntut

untuk senantiasa meningkatkan sadar wisata dan menerapkan Sapta Pesona, menjaga dan

meningkatkan kepedulian kelestarian lingkungan.

Arah pembangunan kepariwisataan DIY juga semakin jelas dan mantap, dengan mengacu kepada Perda DIY No. 1 Th. 2012 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan (RIPPARDA) DIY, yang menjadi sumber rujukan utama untuk memandu arah pengembangan kepariwisataan DIY yang berwawasan budaya. Perda tersebut telah secara eksplisit memberikan rambu-rambu yang harus dipatuhi oleh seluruh stakeholder kepariwisataan DIY, tuntutan sinergitas antar sektor, serta pembagian peran para actor/pelaku pembangunan, untuk mencapai visi

(18)

p e m b a n g u n a n ke p a r i w i s a t a a n y a n g t e l a h ditetapkan.

Dengan diluncurkannya slogan baru Daerah

Istimewa Yogyakarta yaitu Jogja Istimewa, maka

diharapkan dapat semakin menambah semangat seluruh stakeholder kepariwisataaan DIY untuk mewujudkan kepariwisataan DIY yang benar-benar istimewa. Keistimewaan tersebut diharapkan dapat tercermin mulai dari tata kelola pemerintahannya yang baik, manajemen pengelolaan Daya Tarik Wisata

yang baik, maupun industri kepariwisataan yang juga berkualitas. Dengan demikian diharapkan akan semakin memperkuat ciri keistimewaan

kepariwisataan DIY dibandingkan dengan destinasi lain di Indonesia, guna mendukung pencapaian visi yaitu pada tahun 2025 Yogyakarta akan menjadi Daerah Tujuan Wisata Terkemuka di Asia Tenggara.

(19)

D

ata Statistik Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015 secara garis besar disajikan sebagai berikut :

I. AKOMODASI 1. HOTEL BINTANG

þJumlah Hotel Bintang di DIY tahun 2015 yang

bersertifikasi sebanyak 64 Hotel dengan jumlah kamar 5478 yang terdiri dari:

« Bintang 5 sebanyak 7 Hotel dengan jumlah

1518 kamar.

« Bintang 4 sebanyak 16 Hotel dengan

jumlah 1178 kamar.

« Bintang 3 sebanyak 19 Hotel dengan

jumlah 1737 kamar.

« Bintang 2 sebanyak 13 Hotel dengan

jumlah 648 kamar.

« Bintang 1 sebanyak 9 Hotel dengan jumlah

397 kamar.

þJumlah wisatawan mancanegara di Hotel

Bintang tahun 2015 sebanyak 231.971 orang, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 16,06% dibanding tahun 2014 sebanyak 199.864 orang.

þSedangkan jumlah wisatawan nusantara di

Hotel Bintang tahun 2015 sebanyak

Ringkasan

(20)

1.583.296 orang, atau mengalami kenaikan sebesar 32,59% dibanding tahun 2014 sebanyak 1.194.148 orang.

þTingkat penghunian kamar (TPK) Hotel

Bintang rata-rata pada tahun 2015 sebesar 63,72% yang mengalami kenaikan dibanding tahun 2014 yaitu sebesar 61,93%.

þRata-rata lama tinggal (LOS) tamu wisatawan

mancanegara di Hotel Bintang pada tahun 2015 sebesar 2,01 hari yang berarti mengalami penurunan sebesar 0,02 hari dibanding tahun 2014 sebesar 1,99 hari.

þRata-rata lama tinggal (LOS) tamu wisatawan

nusantara di Hotel Bintang pada tahun 2015 sebesar 1,66 hari, atau mengalami penurunan 0,04 hari dibanding tahun 2014 sebesar 1,62 hari.

2. HOTEL NON BINTANG

þJumlah Hotel Non Bintang di DIY tahun 2015

sebanyak 561 Hotel dengan jumlah kamar sebanyak 10.963 (belum termasuk Pondok Wisata).

þJumlah wisatawan mancanegara di Hotel

Non Bintang di DIY tahun 2015 sebanyak 76.514 orang, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 40,78% dibanding tahun 2014 sebanyak 54.349 orang.

þJumlah wisatawan nusantara di Hotel Non

Bintang di DIY tahun 2015 sebanyak 2.230.424 orang, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 17,53% dibanding tahun 2014 sebanyak 1.897.819 orang.

(21)

þ

Bintang di DIY tahun 2015 rata-rata mencapai 38,45%, yang berarti mengalami penurunan sebesar 1,82% dibanding tahun 2014 rata-rata mencapai 36,63%,

þRata-rata lama tinggal (LOS) Wisatawan

mancanegara di Hotel Non Bintang di DIY tahun 2015 sebesar 1,79 hari, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 0,05 hari dibanding tahun 2014 yaitu 1,74 hari.

þRata-rata lama tinggal (LOS) wisatawan

nusantara di Hotel Non Bintang di DIY tahun 2015 sebesar 1,56 hari yang berarti tidak mengalami penurunan dan kenaikan dibanding tahun 2014 yaitu mencapai 1,56 hari.

3. Hotel Bintang dan Non Bintang

þJumlah wisatawan mancanegara di Hotel

Bintang dan Non Bintang di DIY tahun 2015 sebanyak 308.485 orang, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 21,35% dibanding tahun 2014 sebanyak 254.213 orang.

þJumlah wisatawan nusantara di Hotel

Bintang dan Non Bintang di DIY tahun 2015 sebanyak 3.813.720 orang, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 23,34% dibanding tahun 2014 sebanyak 3.091.967 orang.

þJumlah keseluruhan wisatawan yang

datang/menggunakan jasa akomodasi di Hotel Bintang dan Non Bintang tahun 2015 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Non

(22)

sebanyak 4.122.205 orang, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 23,19% dibanding tahun 2014 sebanyak 3.346.180 orang.

þRata-rata lama tinggal tamu (LOS) wisatawan

mancanegara Hotel Bintang dan Non Bintang DIY tahun 2015 sebesar 2.01 hari.

þRata-rata lama tinggal tamu (LOS) wisatawan

nusantara Hotel Bintang dan Non Bintang DIY tahun 2015 sebesar 1,85 hari.

4. Peringkat Sepuluh Besar Wisatawan Mancanegdara yang Menggunakan Jasa Akomodasi di Hotel Bintang dan Non Bintang di DIY Tahun 2015 Sebagai Berikut :

þPeringkat ke-1 wisatawan Belanda dengan

jumlah wisatawan 33.208 orang, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 13,07% dibanding tahun 2014 sebanyak 29.370 orang.

þPeringkat ke-2 Jepang dengan jumlah

wisatawan sebanyak 29.567 orang, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 9,32% dibanding tahun 2014 sebanyak 27.047 orang.

þPeringkat ke-3 adalah wisatawan dari

Malaysia dengan jumlah wisatawan 28.059 orang, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 10,99% dibanding tahun 2014 sebanyak 25.280 orang.

þPeringkat ke-4 wisatawan dari Prancis

dengan jumlah wisatawan 19.186 orang, yang berarti mengalami kenaikan sebesar

(23)

8,46% dibanding tahun 2014 sebanyak 17.689 orang.

þPeringkat ke-5 wisatawan dari Singapura

dengan jumlah wisatawan 18.490 orang, yang menggeser wisatawan dari Amerika Serikat yang pada tahun 2014 menempati urutan ke-5.

þPeringkat ke-6 wisatawan dari Australia

dengan jumlah wisatawan 16.552 orang, yang menggeser wisatawan dari Singapura yang pada tahun 2014 menempati urutan ke-6 dan pada tahun 2015 telah naik peringkat pada urutan ke-5.

þPeringkat ke-7 wisatawan dari Amerika

Serikat dengan jumlah wisatawan 16.401 orang, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 2,21% dibanding tahun 2014 sebanyak 16.047orang, namun mengalami penurunan peringkat yang sebelumnya di peringkat ke-5 di tahun 2014.

þPeringkat ke-8 wisatawan dari Jerman

dengan jumlah wisatawan 13.744 orang, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 10,43% dibanding tahun 2014 sebanyak 12.446 orang.

þPeringkat ke-9 wisatawan dari Korea Selatan

dengan jumlah wisatawan 9.225 orang, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 41,60% dibanding tahun 2014 sebanyak 6.515 orang.

þPeringkat ke-10 wisatawan dari RR

China/Tiongkok dengan jumlah wisatawan

(24)

7.702 orang, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 12,97% dibanding tahun 2 0 1 4 s e b a nya k 6 . 8 1 8 o ra n g , s e r ta mengalami penurunan bila dibandingkan padata tahun 2014 yang memposisikan di peringkat ke-9.

2. Sarana Penunjang Wisata

þJumlah Biro Perjalanan Wisata, Cabang Biro

Perjalanan Wisata dan Agen Perjalanan Wisata sebanyak 520 buah.

þJumlah Restaurant Talam Gangsa dan Talam

Selaka di Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 77 buah.

þJumlah Rumah Makan di Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta Tipe A, B, dan C sebanyak 835 buah, sedangkan café sebanyak 54 buah.

3. Pengunjung Obyek Wisata/Museum

þJumlah Obyek wisata di Daerah Istimewa

Yogyakarta tahun 2015 yang meliputi obyek wisata alam, obyek wisata budaya, obyek wisata buatan, dan desa/kampung wisata adalah sebanyak 132 Obyek Wisata. Ke s e l u r u h a n Ku n j u n ga n W i s atawa n Mancanegara ke obyek-obyek wisata te rs e b u t s e b a nya k 5 4 8 . 1 2 1 o ra n g , sedangkan Wisatawan Nusantara mencapai 13.395.270 orang, sehingga totalnya mencapai 13.943.391 orang.

4. Lain-lain

þWisatawan yang menggunakan Jasa TIC

Tahun 2015 di Daerah Istimewa Yogyakarta

(25)

terdiri dari Wisatawan Mancanegara 15.853 orang dan Wisatawan Nusantara mencapai 1.786 orang.

þJumlah Kedatangan Penumpang Pesawat

Nasional di Bandara Adisucipto Yogyakarta Tahun 2015 sebanyak 3.019.951 penumpang sedangkan keberangkatan sebanyak 2.992.745 orang.

þJumlah Kedatangan Penumpang Pesawat

Internasional di Bandara Adisucipto Yogyakarta Tahun 2015 sebanyak 189.503 penumpang dan keberangkatan sebanyak 172.563 penumpang.

(26)

DAFTAR ISI

Statistik Kepariwisataan 2015 xxiv

Kata Pengantar ... i Sambutan Kepala Dinas Pariwisata DIY ... ii Gambaran Umum Kepariwisataan DIY ... iii Ringkasan ... xvii Daftar Isi ... xxiv I. DATA WISATAWAN KE DESTINASI DAERAH

ISTIMEWA YOGYAKARTA

(yang menggunakan jasa akomodasi/menginap di hotel)

1. Grafik Jumlah Wisatawan yang Menggunakan Jasa Akomodasi di DIY Tahun 2011 - 2015 ... 1 2. Grafik Perkembangan Wisatawan ke DIY Tahun

2011-2015 ... 2 3. Diagram Perkembangan Peringkat Sepuluh

Besar Wisatawan Mancanegara ke DIY

Tahun 2013-2015 ... 3 4. Grafik Lama Tinggal Wisatawan di DIY Tahun

2011-2015 ... 4 5. Jumlah Wisatawan ke DIY Tahun 2015

(per bulan dan jenis akomodasi) ... 5 6. Perkembangan Wisatawan ke DIY Tahun

2011-2015 (berdasarkan akomodasi yang digunakan) .. 6 7. Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan ke DIY

Tahun 2011-2015 ... 7 8. Jumlah Wisatawan ke DIY yang Menggunakan

Jasa Akomodasi Tahun 2015 (per negara/

per bulan) ... 8 9. Perkembangan Jumlah Wisatawan ke DIY

(27)

Statistik Kepariwisataan 2015 xxv 10. Jumlah Wisatawan ke DIY Tahun 2015

(per negara/jenis akomodasi) ... 12 11. Perkembangan Wisatawan ke DIY Tahun

2011-2015 (per negara/jenis akomodasi) ... 14 12. Peringkat Sepuluh Besar Wisatawan

Mancanegara yang Berkunjung di DIY yang Menggunakan Jasa Akomodasi

Tahun 2011-2015 ... 16 13. Lama Tinggal Wisatawan yang Menginap di

Hotel DIY Tahun 2015 (per bulan) ... 17 14. Perkembangan Lama Tinggal Wisatawan di DIY

Tahun 2011-2015 (dalam hari) ... 18

II. DATA SARANA AKOMODASI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

1. Grafik Wisatawan Mancanegara (Guest Arrival) pada Hotel Bintang di DIY Tahun 2015 ... 19 2. Grafik Wisatawan Nusantara (Guest Arrival)

pada Hotel Bintang di DIY Tahun 2015 ... 20 3. Grafik Wisatawan Mancanegara dan Nusantara

(Guest Arrival) Pada Hotel Bintang dan Non Bintang di DIY Tahun 2015 ... 21 4. Produktivitas (Data Operasional) Hotel Bintang

di DIY Tahun 2015 (per bulan) ... 22 5. Perkembangan Produktivitas Hotel Bintang di

DIY Tahun 2011- 2015 ... 25 6. Produktivitas Hotel Non Bintang di DIY

Tahun 2015 (per bulan) ... 26 7. Perkembangan Produktivitas Hotel Non Bintang

di DIY Tahun 2011- 2015 ... 29 8. Jumlah Wisatawan/Tamu (Guest Arrival) di

Hotel Bintang dan Non Bintang di DIY

Tahun 2015 ... 30 9. Perkembangan Jumlah Wisatawan/Tamu (Guest

(28)

Statistik Kepariwisataan 2015 xxvi 10. Perkembangan Tingkat Hunian Kamar Hotel

Bintang dan Non Bintang di DIY per Bulan

Tahun 2011 – 2015 ... 32 11. Jumlah Wisatawan Mancanegara ke DIY di Hotel

Bintang Tahun 2015 per Negara ... 33 12. Jumlah Wisatawan Mancanegara di Hotel Non

Bintang di DIY Tahun 2015 per Negara ... 35 13. Jumlah Wisatawan Nusantara di Hotel Bintang

di DIY tahun 2015 ... 37 14. Jumlah Wisatawan Nusantara di Hotel Non

Bintang di DIY Tahun 2015 ... 39 15. Data Penyelenggaraan Mice Di Hotel Bintang

Di DIY ... 41 16. Data Jumlah Tenaga Kerja Di Hotel Bintang

Di DIY ... 42

III. DATA PENGUNJUNG DAYA TARIK WISATA DI DIY

1. Jumlah Pengunjung Daya Tarik Wisata di Kota Yogyakarta Tahun 2015 (per bulan) ... 43 2. Jumlah Pengunjung Daya Tarik Wisata di

Kabupaten Sleman Tahun 2015 (per bulan) ... 47 3. Jumlah Pengunjung Daya Tarik Wisata di

Kabupaten Bantul Tahun 2015 (per bulan) ... 56 4. Jumlah Pengunjung Daya Tarik Wisata di

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015

(per bulan) ... 59 5. Jumlah Pengunjung Daya Tarik Wisata di

Kabupaten Gunung Kidul Tahun 2015

(per bulan) ... 63 6. Perkembangan Jumlah Pengunjung Daya Tarik

Wisata di DIY Tahun 2011-2015 ... 66 7. Jumlah Kunjungan Wisatawan di Daya Tarik

Wisata per Kabupaten/Kota pada

(29)

Statistik Kepariwisataan 2015 xxvii

IV. DATA USAHA PARIWISATA DAN SARANA PENDUKUNG PARIWISATA DI DIY

1. Jumlah Usaha Pariwisata dan Sarana Pendukung Pariwisata di DIY Tahun 2015 ... 72 2. Perkembangan Jumlah Wisatawan yang

Menggunakan Jasa Pelayanan TIC Tahun

2011-2015 ... 77 3. Kedatangan/Keberangkatan Penumpang

Pesawat di Bandara Adisucipto Tahun

2011-2015 ... 78

V. DATA KONTRIBUSI SUB SEKTOR PARIWISATA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH ( PAD ) DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

1. Jumlah Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Sub Sektor Pariwisata di Kabupaten / Kota Se DIY Tahun 2015 ... 79 2. Perkembangan Jumlah Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Sub Sektor Pariwisata Se DIY Tahun 2011-2015 (perjenis pendapatan / pungutan ) ... 80 3. Perkembangan Jumlah Pendapatan Asli Daerah

(30)
(31)

I.1. Grafik Jumlah Wisatawan yang Menggunakan Jasa Akomodasi di DIY Tahun 2011 - 2015

(32)

I.2. Grafik Perkembangan Wisatawan ke DIY Tahun 2011-2015

(33)

I.3. Diagram Perkembangan Peringkat Sepuluh Besar Wisatawan Mancanegara ke DIY Tahun 2013-2015

Statistik Kepariwisataan 2015 3

(34)

I.4. Grafik Lama Tinggal Wisatawan di DIY Tahun 2011-2015

(35)

I.5. Jumlah Wisatawan ke DIY Tahun 2015 (per bulan dan jenis akomodasi)

No Wisatawan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des Jml

I Mancanegara

Hotel Bintang 15,125 13,759 16,412 19,391 19,324 19,627 23,174 26,371 19,383 20,607 18,700 20,098 231,971

Hotel Non Btg 5,626 5,184 6,321 7,465 6,839 6,735 7,676 7,912 5,363 5,812 4,739 6,842 76,514

Sub.Total 20,751 18,943 22,733 26,856 26,163 26,362 30,850 34,283 24,746 26,419 23,439 26,940 308,485

II Nusantara

Hotel Bintang 131,067 105,407 118,158 133,985 160,235 134,527 93,501 112,742 127,097 147,675 135,829 183,073 1,583,296

Hotel Non Btg 171,132 152,638 180,906 182,482 225,486 199,574 140,879 170,242 162,067 191,670 198,153 255,195 2,230,424 Sub.Total 302,199 258,045 299,064 316,467 385,721 334,101 234,380 282,984 289,164 339,345 333,982 438,268 3,813,720

Jumlah 322,950 276,988 321,797 343,323 411,884 360,463 265,230 317,267 313,910 365,764 357,421 465,208 4,122,205

(36)

I.6. Perkembangan Wisatawan ke DIY Tahun 2011-2015 (berdasarkan akomodasi yang digunakan)

H.Bintang H. Non Btg H.Bintang H. Non Btg H.Bintang H. Non Btg H.Bintang H. Non Btg H.Bintang H. Non Btg

1 Mancanegara 133,868 35,697 154,979 42,772 179,404 56,489 199,864 54,349 231,971 76,514

2 Nusantara 667,792 770,337 990,676 1,171,746 1,026,745 1,575,329 1,194,148 1,897,819 1,583,296 2,230,424

Sub Jumlah 801,660 806,034 1,145,655 1,214,518 1,206,149 1,631,818 1,394,012 1,952,168 1,815,267 2,306,938

Jumlah 1,607,694 2,360,173 2,837,967 3,346,180 4,122,205

No Wisatawan

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

(37)

I.7. Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan ke DIY Tahun 2011-2015

2011 169,565 9.57 1,438,129 1.37 1,607,694 2.17

2012 197,751 16.62 2,162,422 50.36 2,360,173 46.80

2013 235,893 19.29 2,602,074 20.33 2,837,967 20.24

2014 254,213 7.77 3,091,967 18.83 3,346,180 17.91

2015 308,485 21.35 3,813,720 23.34 4,122,205 23.19

Tahun Wisatawan Mancanegara

Wisatawan Nusantara

Wisatawan Mancanegara dan

Nusantara Pertumbuhan

(%) Pertumbuhan

(%)

Pertumbuhan (%)

(38)

I.8. Jumlah Wisatawan ke DIY yang Menggunakan Jasa Akomodasi Tahun 2015 (per negara/per bulan)

No. Kebangsaan/Negara Jan Peb Mar April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des Total

1. Amerika

Serikat 1,896 778 1,105 1,248 1,084 1,378 1,816 1,953 1,251 1,315 1,211 1,366 16,401

2 Amerika Latin 166 109 198 190 169 190 262 321 133 138 116 237 2,229

3 ASEAN

Lainnya 1,892 1,240 955 1,605 1,677 1,114 971 1,039 447 376 255 619 12,190

4 Asia lainnya 602 2,053 939 891 778 696 699 746 362 2,150 1,749 866 12,531

5 Asia Pasifik

Lainnya 202 138 157 142 118 93 175 384 419 361 690 366 3,245

6 Australia 1,301 1,139 1,335 1,528 1,214 1,596 2,097 1,755 1,169 992 1,101 1,325 16,552

7 Austria 111 106 158 165 137 179 330 250 144 119 106 168 1,973

8 Belanda 1,493 2,075 1,696 2,615 2,255 2,310 4,979 4,546 3,078 2,903 1,827 3,431 33,208

9 Belgia 230 226 260 569 545 460 1,369 981 667 540 398 682 6,927

10 Brunei Darussalam 87 67 130 96 88 107 132 286 122 153 202 187 1,657

11 Canada 250 246 404 329 397 298 374 377 274 223 414 365 3,951

12 Denmark 142 109 197 108 157 122 180 180 177 234 140 193 1,939

13 Eropa

Lainnya 358 373 498 452 497 442 719 588 544 587 505 447 6,010

14 Finlandia 71 59 80 139 102 132 99 138 76 92 70 142 1,200

(39)

Lanjutan I.8.

No. Kebangsaan/Negara Jan Peb Mar April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des Total

15 Hongkong 185 200 175 135 171 121 236 277 158 273 172 299 2,402

16 India 357 266 612 554 682 583 403 363 406 578 513 479 5,796

17 Inggris 398 200 547 659 452 496 778 600 695 634 369 465 6,293

18 Italia 578 358 568 502 457 568 820 1,259 780 532 361 314 7,097

19 Jepang 1,989 1,305 2,113 2,400 2,965 3,390 2,711 3,226 2,491 2,318 2,120 2,539 29,567

20 Jerman 501 570 1,066 1,263 1,202 1,003 1,202 1,931 1,362 1,733 951 960 13,744

21 Korea Selatan 1,055 937 890 707 710 489 615 1,143 648 477 832 722 9,225

22 Malaysia 2,292 2,120 2,345 2,771 2,737 2,218 990 2,049 2,100 2,420 2,774 3,243 28,059

23 Negara

Afrika 86 64 138 90 249 130 93 247 100 127 150 179 1,653

24 Norwegia 75 126 137 174 168 124 197 189 123 140 100 145 1,698

25 Perancis 617 575 941 1,636 1,971 2,392 2,036 2,598 2,180 1,824 1,167 1,249 19,186

26 Philipina 111 94 156 220 149 201 240 246 155 228 248 251 2,299

27 R.R. China 554 681 608 682 560 711 597 669 514 717 632 777 7,702

28 Rusia 245 193 281 243 219 356 318 255 244 224 238 365 3,181

(40)

Lanjutan I.8.

No. Kebangsaan/

Negara Jan Peb Mar April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des Total

29 Selandia

Baru 117 69 169 188 216 273 403 292 192 251 226 270 2,666

30 Siam/

Muangthai 326 287 638 1,309 1,127 632 525 499 381 443 350 493 7,010

31 Singapura 1,435 1,128 1,597 1,540 1,479 1,770 1,901 1,719 1,073 1,197 1,866 1,785 18,490 32 Spanyol/

Portugal 146 234 282 392 339 367 756 1,379 901 530 459 584 6,369

33 Swedia/

Skandinavia 330 251 336 266 212 119 230 319 257 294 206 268 3,088

34 Swiss 146 148 272 378 327 484 795 634 367 404 297 396 4,648

35 Taiwan 226 202 265 217 190 306 360 360 279 507 295 292 3,499

36 Timur

Tengah 181 217 485 453 363 512 442 485 477 385 329 471 4,800

20,751 18,943 22,733 26,856 26,163 26,362 30,850 34,283 24,746 26,419 23,439 26,940 308,485 302,199 258,045 299,064 316,467 385,721 334,101 234,380 282,984 289,164 339,345 333,982 438,268 3,813,720 322,950 276,988 321,797 343,323 411,884 360,463 265,230 317,267 313,910 365,764 357,421 465,208 4,122,205 Subtotal

Mancanegara Subtotal Nusantara Jumlah Wisatawan

(41)

I.9. Perkembangan Jumlah Wisatawan ke DIY yang Menggunakan Jasa Akomodasi Tahun 2011-2015 (per bulan)

wisman wisnus jumlah wisman wisnus jumlah wisman wisnus jumlah wisman wisnus jumlah wisman wisnus jumlah

Januari 8,085 92,538 100,623 14,572 170,326 184,898 13,808 192,130 205,938 19,749 250,014 269,763 20,751 302,199 322,950 Februari 9,739 94,155 103,894 13,018 145,476 158,494 14,507 153,941 168,448 16,647 183,701 200,348 18,943 258,045 276,988 Maret 11,722 97,915 109,637 13,172 177,316 190,488 15,758 213,044 228,802 18,468 276,104 294,572 22,733 299,064 321,797 April 13,003 117,594 130,597 15,436 184,227 199,663 15,156 197,177 212,333 20,682 254,847 275,529 26,856 316,467 343,323 Mei 13,645 120,464 134,109 19,424 203,155 222,579 22,000 232,412 254,412 20,952 296,592 317,544 26,163 385,721 411,884 Juni 13,604 139,673 153,277 17,793 217,423 235,216 25,130 242,932 268,062 21,070 284,009 305,079 26,362 334,101 360,463 Juli 20,357 150,183 170,540 25,993 197,109 223,102 27,221 200,258 227,479 24,408 195,396 219,804 30,850 234,380 265,230 Agustus 17,052 71,298 88,350 17,152 133,446 150,598 24,599 203,623 228,222 28,580 236,307 264,887 34,283 282,984 317,267 September 15,865 117,630 133,495 19,465 148,158 167,623 22,593 213,593 236,186 22,259 231,026 253,285 24,746 289,164 313,910 Oktober 16,794 145,847 162,641 16,842 185,874 202,716 19,617 228,399 248,016 23,807 276,708 300,515 26,419 339,345 365,764 November 14,453 127,074 141,527 12,417 202,635 215,052 16,298 258,796 275,094 19,641 287,186 306,827 23,439 333,982 357,421 Desember 15,246 163,758 179,004 12,467 197,277 209,744 19,206 265,769 284,975 17,950 320,077 338,027 26,940 438,268 465,208 Total 169,565 1,438,129 1,607,694 197,751 2,162,422 2,360,173 235,893 2,602,074 2,837,967 254,213 3,091,967 3,346,180 308,485 3,813,720 4,122,205

Tahun

2013 2014 2015

Bulan 2011 2012

(42)

I.10. Jumlah Wisatawan ke DIY Tahun 2015 (per negara/jenis akomodasi)

No. Negara Hotel

Bintang

Hotel

Non Btg Jumlah

1 Amerika Serikat 13,769 2,632 16,401

2 Amerika Latin 1,267 962 2,229

3 ASEAN Lainnya 6,725 5,465 12,190

4 Asia lainnya 11,031 1,500 12,531

5 Asia Pasifik Lainnya 2,310 935 3,245

6 Australia 12,373 4,179 16,552

7 Austria 1,110 863 1,973

8 Belanda 27,110 6,098 33,208

9 Belgia 4,956 1,971 6,927

10 Brunei Darussalam 832 825 1,657

11 Canada 2,803 1,148 3,951

12 Denmark 819 1,120 1,939

13 Eropa Lainnya 4,722 1,288 6,010

14 Finlandia 625 575 1,200

15 Hongkong 1,277 1,125 2,402

16 India 4,012 1,784 5,796

17 Inggris 3,699 2,594 6,293

18 Italia 3,668 3,429 7,097

19 Jepang 25,740 3,827 29,567

Statistik Kepariwisataan 2015

(43)

No. Negara Hotel Bintang

Hotel

Non Btg Jumlah

19 Jepang 25,740 3,827 29,567

20 Jerman 9,647 4,097 13,744

21 Korea Selatan 7,841 1,384 9,225

22 Malaysia 23,587 4,472 28,059

23 Negara Afrika 915 738 1,653

24 Norwegia 583 1,115 1,698

25 Perancis 14,320 4,866 19,186

26 Philipina 1,605 694 2,299

27 R.R. China 6,250 1,452 7,702

28 Rusia 2,299 882 3,181

29 Selandia Baru 1,673 993 2,666

30 Siam/Muangthai 5,461 1,549 7,010

31 Singapura 16,373 2,117 18,490

32 Spanyol/Portugal 4,423 1,946 6,369

33 Swedia/Skandinavia 1,018 2,070 3,088

34 Swiss 2,877 1,771 4,648

35 Taiwan 1,548 1,951 3,499

36 Timur Tengah 2,703 2,097 4,800

Jumlah Wisman 231,971 76,514 308,485

Jumlah Wisnus 1,583,296 2,230,424 3,813,720

Jumlah 1,815,267 2,306,938 4,122,205

Lanjutan I.10

Statistik Kepariwisataan 2015

(44)

I.11. Perkembangan Wisatawan ke DIY Tahun 2011-2015 (per negara/jenis akomodasi)

H.Bintang H. Non Btg H.Bintang H. Non Btg H.Bintang H. Non Btg H.Bintang H. Non Btg H.Bintang H. Non Btg

1. Amerika Serikat 6,762 1,540 7,319 1,817 8,917 2,221 13,698 2,349 13,769 2,632

2 Amerika Latin 1,084 371 806 265 1,011 348 1,283 455 1,267 962

3 ASEAN Lainnya 506 346 1,314 1,033 8,174 5,386 4,097 5,555 6,725 5,465

4 Asia lainnya 1,167 603 2,510 1,272 8,007 6,675 8,875 415 11,031 1,500

5 Asia Pasifik Lainnya 385 315 214 381 305 527 1,013 532 2,310 935

6 Australia 4,786 1,653 6,839 2,386 7,059 2,523 9,958 3,602 12,373 4,179

7 Austria 638 366 845 544 868 586 780 654 1,110 863

8 Belanda 28,646 4,921 27,397 4,628 2,252 3,839 23,852 5,518 27,110 6,098

9 Belgia 2,801 924 3,404 1,180 4,218 1,395 4,210 1,592 4,956 1,971

10 Brunei Darussalam 174 147 247 504 464 1,565 458 1,386 832 825

11 Canada 1,098 777 1,582 1,021 1,748 1,170 2,203 1,323 2,803 1,148

12 Denmark 402 252 514 533 537 489 525 799 819 1,120

13 Eropa Lainnya 3,195 900 5,727 1,602 4,824 1,359 4,083 876 4,722 1,288

14 Finlandia 437 205 193 189 187 155 392 457 625 575

15 Hongkong 266 300 364 472 622 668 808 1,004 1,277 1,125

16 India 1,726 584 2,757 856 2,598 846 3,594 715 4,012 1,784

17 Inggris 2,730 1,598 2,993 1,754 3,314 1,939 3,523 2,413 3,699 2,594

18 Italia 2,090 1,067 2,096 1,112 3,662 1,854 3,569 2,086 3,668 3,429

19 Jepang 15,397 1,511 17,368 1,706 23,044 2,257 24,695 2,352 25,740 3,827

2011 2012 2013 2014 2015

No. Kebangsaan/Negara

(45)

Lanjutan I.11.

H.Bintang H. Non Btg H.Bintang H. Non Btg H.Bintang H. Non Btg H.Bintang H. Non Btg H.Bintang H. Non Btg

2011 2012 2013 2014 2015

No. Kebangsaan/Negara

20 Jerman 6,651 3,260 6,842 3,472 7,853 3,988 8,870 3,576 9,647 4,097

21 Korea Selatan 2,338 625 2,678 654 3,920 927 5,527 988 7,841 1,384

22 Malaysia 12,478 1,934 17,826 2,903 18,989 3,237 22,959 2,321 23,587 4,472

23 Negara Afrika 291 292 370 352 428 385 730 326 915 738

24 Norwegia 223 207 320 251 380 354 332 654 583 1,115

25 Perancis 14,218 4,357 15,011 4,607 11,572 3,354 13,443 4,246 14,320 4,866

26 Philipina 944 266 1,450 386 1,456 365 1,499 427 1,605 694

27 R.R. China 2,207 514 4,001 859 4,691 959 5,615 1,203 6,250 1,452

28 Rusia 641 414 966 505 1,190 663 1,500 513 2,299 882

29 Selandia Baru 438 340 724 596 556 401 719 330 1,673 993

30 Siam/Muangthai 4,677 585 4,684 497 5,748 623 4,006 325 5,461 1,549

31 Singapura 6,471 662 7,581 762 11,370 1,206 13,513 566 16,373 2,117

32 Spanyol/Portugal 2,910 1,300 3,045 1,294 3,363 1,392 4,104 1,677 4,423 1,946

33 Swedia/Skandinavia 561 415 445 421 784 708 680 937 1,018 2,070

34 Swiss 2,185 1,138 2,188 1,005 1,895 923 1,995 545 2,877 1,771

35 Taiwan 1,142 620 897 458 1,121 624 892 835 1,548 1,951

36 Timur Tengah 1,203 388 1,462 495 1,715 578 1,864 797 2,703 2,097

Wisman 114,066 25,426 124,060 28,783 133,868 35,697 179,404 56,489 231,971 76,514

Total Wisatawan 139,492 152,843 169,565 235,893 308,485

(46)

I.12. Peringkat Sepuluh Besar Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung di DIY yang Menggunakan Jasa Akomodasi Tahun 2011-2015

Negara Jumlah % Negara Jumlah % Negara Jumlah % Negara Jumlah % Negara Jumlah %

1 Belanda 33,567 19.80 Belanda 32,025 16.19 Belanda 26,653 11.30 Belanda 29,370 11.30 Belanda 33,208 10.76 2 Perancis 18,575 10.95 Malaysia 20,729 10.48 Jepang 25,301 10.73 Jepang 27,047 10.73Jepang 29,567 9.58 3 Jepang 16,908 9.97 Perancis 19,618 9.92 Malaysia 22,226 9.42 Malaysia 25,280 9.42 Malaysia 28,059 9.10 4 Malaysia 14,412 8.50 Jepang 19,074 9.65 Perancis 14,926 6.33 Perancis 17,689 6.33 Perancis 19,186 6.22 5 Jerman 9,911 5.84 Jerman 10,314 5.22 Singapura 12,576 5.33 Amerika Serikat 16,047 5.33 Singapura 18,490 5.99 6 Amerika Serikat 8,302 4.90 Australia 9,225 4.67 Jerman 11,841 5.02 Singapura 14,079 5.02 Australia 16,552 5.37 7 Singapura 7,133 4.21 Amerika Serikat 9,136 4.62 Amerika Serikat 11,138 4.72 Australia 13,560 4.72 Amerika Serikat 16,401 5.32 8 Australia 6,439 3.80 Singapura 8,343 4.22 Australia 9,582 4.06 Jerman 12,446 4.06 Jerman 13,744 4.46 9 Thailand 5,262 3.10 Siam/Muangthai 5,181 2.62 Siam/Muangthai 6,371 2.70 R.R. China 6,818 2.70 Korea Selatan 9,225 2.99 10 Inggris 4,328 2.55 R.R. China 4,860 2.46 R.R. China 5,650 2.40 Korea Selatan 6,515 2.40 R.R. China 7,702 2.50 11 Negara Lainnya 44,728 26.38 Negara Lainnya 59,245 29.96 Negara Lainnya 89,629 38.00 Negara Lainnya 85,362 38.00 Negara Lainnya 116,351 37.72 Total 152,843 100 Total 169,565 100 Total 197,751 100 Total 235,893 100 Total 308,485 100

2011 2012 2013 2014 2015

No.

(47)

I.13. Lama Tinggal Wisatawan yang Menginap di Hotel DIY Tahun 2015 (per bulan)

H.Bintang H.Non Btg H.Bintang H.Non Btg H.Bintang H.Non Btg H.Bintang H.Non Btg H.Bintang H.Non Btg H.Bintang H.Non Btg

Januari 15,125 5,626 28,889 9,958 1.91 1.77 131,067 171,132 221,503 282,368 1.69 1.65

Februari 13,759 5,184 27,793 9,279 2.02 1.79 105,407 152,638 172,867 247,274 1.64 1.62

Maret 16,412 6,321 34,793 11,504 2.12 1.82 118,158 180,906 191,416 289,450 1.62 1.60

April 19,391 7,465 37,231 13,063 1.92 1.75 133,985 182,482 211,696 284,672 1.58 1.56

Mei 19,324 6,839 39,614 12,173 2.05 1.78 160,235 225,486 272,400 356,269 1.70 1.58

Juni 19,627 6,735 36,114 11,719 1.84 1.74 134,527 199,574 221,970 315,327 1.65 1.58

Juli 23,174 7,676 46,116 13,817 1.99 1.80 93,501 140,879 152,407 221,180 1.63 1.57

Agustus 26,371 7,912 55,115 15,270 2.09 1.93 112,742 170,242 189,407 270,685 1.68 1.59

September 19,383 5,363 37,797 9,385 1.95 1.75 127,097 162,067 219,878 260,928 1.73 1.61

Oktober 20,607 5,812 40,802 10,345 1.98 1.78 147,675 191,670 242,187 310,505 1.64 1.62

November 18,700 4,739 36,091 8,388 1.93 1.77 135,829 198,153 226,834 319,026 1.67 1.61

Desember 20,098 6,842 40,397 12,384 2.01 1.81 183,073 255,195 303,901 408,312 1.66 1.60

Jumlah/rata-rata 231,971 76,514 460,752 137,285 1.99 1.79 1,583,296 2,230,424 2,626,466 3,565,996 1.66 1.60

Wisatawan Mancanegara Wisatawan Nusantara

Guest Arrival Guest Night LOS Guest Arrival Guest Night LOS

Bulan

(48)

I.14. Perkembangan Lama Tinggal Wisatawan di DIY Tahun 2011-2015 (dalam hari)

Wisman Wisnus Wisman Wisnus Wisman Wisnus Wisman Wisnus Wisman Wisnus

1 Hotel Non Bintang 1.82 1.74 1.74 1.59 1.73 1.56 1.74 1.56 1.79 1.60

2 Hotel Bintang 2.02 1.71 1.84 1.53 1.95 1.65 2.01 1.62 1.99 1.66

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

No Akomodasi

(49)
(50)

II.1. Grafik Wisatawan Mancanegara (Guest Arrival) pada Hotel Bintang di DIY Tahun 2015

15,125

13,759

16,412

19,391 19,324 19,627

23,174

26,371

19,383 20,607 18,700 20,098

0 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000

Jan Peb Maret Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des

Tahun 2015

(51)

II.2. Grafik Wisatawan Nusantara (Guest Arrival) pada Hotel Bintang di DIY Tahun 2015

131,067

105,407

118,158

133,985

160,235

134,527

93,501

112,742

127,097

147,675 135,829

183,073

0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000 160,000 180,000 200,000

Jan Peb Maret Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des

(52)

II.3. Grafik Wisatawan Mancanegara dan Nusantara (Guest Arrival) Pada Hotel Bintang dan Non Bintang di DIY Tahun 2015

262,037

HOTEL BINTANG HOTEL NON BINTANG

(53)

II.4. Produktivitas (Data Operasional) Hotel Bintang di DIY Tahun 2015 (per bulan)

Guest Arrival

Mancanegara 15,125 13,759 16,412 19,391 19,324 19,627 23,174 26,371 19,383 20,607 18,700 20,098 Nusantara 131,067 105,407 118,158 133,985 160,235 134,527 93,501 112,742 127,097 147,675 135,829 183,073 Total 146,192 119,166 134,570 153,376 179,559 154,154 116,675 139,113 146,480 168,282 154,529 203,171

Guest Night

Mancanegara 28,889 27,793 34,793 37,231 39,614 36,114 46,116 55,115 37,797 40,802 36,091 40,397

Nusantara 221,503 172,867 191,416 211,696 272,400 221,970 152,407 189,407 219,878 242,187 226,834 303,901 Total 250,392 200,660 226,209 248,927 312,014 258,084 198,523 244,522 257,675 282,989 262,925 344,298

Length Of Stay

Mancanegara 1.91 2.02 2.12 1.92 2.05 1.84 1.99 2.09 1.95 1.98 1.93 2.01

Nusantara 1.69 1.64 1.62 1.58 1.70 1.65 1.63 1.68 1.73 1.64 1.67 1.66

Rata - rata 1.71 1.68 1.68 1.62 1.74 1.67 1.70 1.76 1.76 1.68 1.70 1.69

Tingkat Hunian Kamar

Room Available 217,155 203,145 217,149 210,150 217,155 210,150 217,155 217,151 210,140 217,138 210,138 217,154 Room Night 133,899 107,882 123,617 134,555 165,965 139,505 110,291 132,174 132,822 143,649 136,231 173,014 Occupancy Rate (%) 61.66 53.11 56.93 64.03 76.43 66.38 50.79 60.87 63.21 66.16 64.83 79.67

Double Occupancy (Ratio) 1.87 1.86 1.83 1.85 1.88 1.85 1.80 1.85 1.94 1.97 1.93 1.99

231,971

Deskripsi Jan Peb Maret Agust Sept Okt Nop Des Rata - rata

/Jml/(%)

(54)

131,067

105,407

118,158

133,985 160,235

134,527

93,501

112,742 127,097

147,675

135,829

183,073

0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000 160,000 180,000 200,000

Jan Peb Maret Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des

Perkembangan Produk Hotel Bintang di DIY Tahun 2015 per Bulan Wisatawan Nusantara pada Kelompok Guest Arrival

(55)

15,125 13,759

16,412

19,391 19,324 19,627

23,174 26,371

19,383 20,607

18,700

20,098

0 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000

Jan Peb Maret Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des

Perkembangan Produk Hotel Bintang di DIY Tahun 2015 per Bulan Wisatawan Mancanegara pada Kelompok Guest Arrival

(56)

II.5. Perkembangan Produktivitas Hotel Bintang di DIY Tahun 2011- 2015

I Tamu yang datang ( Guest Arrival )

1 Mancanegara 133,868 154,979 179,404 199,864 231,971

2 Nusantara 667,792 990,676 1,026,745 1,194,148 1,583,296

801,660

II Tamu yang menginap (Guest Night)

1 Mancanegara 271,043 285,093 349,910 401,858 460,752

2 Nusantara 1,139,055 1,517,128 1,698,150 1,932,973 2,626,466

1,410,098

1,802,221 2,048,060 2,334,831 3,087,218

III Lama Tinggal ( Length of Stay )

1 Mancanegara 2

IV Penjualan Kamar (Room Sales)

1 Jumlah Kamar ( Total of Rooms ) 1,227,495

1 Kamar yang tesesedia (Room Available) 1,343,156 1,556,000 1,717,726 1,977,051 2,563,780

2 Kamar terjual ( Room Night ) 771,319 944,990 1,063,840 1,224,477 1,633,604

3 Tingkat Hunian Kamar (Occupancy Rate) 57.43% 60.73% 61.93% 61.93% 63.72%

4 Hunian Ganda ( Double Occupancy )

D O ( Ratio ) 1.83 1.91 1.93 1.91 1.89

Jumlah

Rata-rata Jumlah

NO DISKRIPSI 2011 2012 2013 2014 2015

(57)
(58)

171,132

152,638

180,906 182,482

225,486

199,574

140,879

170,242

162,067

191,670 198,153

255,195

0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000

Jan Peb Maret Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des Perkembangan Produk Hotel Non Bintang di DIY Tahun 2015 per Bulan

Wisatawan Nusantara pada Kelompok Guest Arrival

(59)

5,626

5,184

6,321

7,465

6,839 6,735

7,676 7,912

5,363

5,812

4,739

6,842

0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Perkembangan Produk Hotel Non Bintang di DIY Tahun 2015 per Bulan Wisatawan Mancanegara pada Kelompok Guest Arrival

(60)

II.7. Perkembangan Produktivitas Hotel Non Bintang di DIY Tahun 2011- 2015

I Tamu yang datang ( Guest Arrival )

1 Mancanegara 35,697 42,772 56,489 54,349 76,514

2 Nusantara 770,337 1,171,746 1,575,329 1,897,819 2,230,424

806,034 1,214,518 1,631,818 1,952,168 2,306,938

II Tamu yang menginap (Guest Night)

1 Mancanegara 64,948 74,529 97,960 94,828 137,285

2 Nusantara 1,338,850 1,862,486 2,450,343 2,957,912 3,565,996

1,403,798 1,937,015 2,548,303 3,052,740 3,703,281

III Lama Tinggal ( Length of Stay )

1 Mancanegara 1.82 1.74 1.73 1.74 1.79

2 Nusantara 1.74 1.59 1.56 1.56 1.56

1.74 1.59 1.56 1.56 1.61

IV Penjualan Kamar (Room Sales)

1 Jumlah Kamar ( Total of Rooms ) 2,442,215

1 Kamar yang tersedia (Room Available) 2,197,634 2,872,233 3,334,525 4,216,708 4,874,388

2 Kamar terjual ( Room Night ) 730,434 1,014,901 1,287,266 1,544,559 1,873,981

3 Tingkat Hunian Kamar (Occupancy Rate) 33.24% 35.33% 38.60% 36.63% 38.45%

4 Hunian Ganda ( Double Occupancy )

D O ( Ratio ) 1.92 1.91 1.98 1.98 1.98

Jumlah

Jumlah

Rata-rata

2015

NO DISKRIPSI 2011 2012 2013 2014

(61)

No AKOMODASI JAN FEB MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEPT OKT NOP DES JUMLAH

1

Mancanegara 15,125 13,759 16,412 19,391 19,324 19,627 23,174 26,371 19,383 20,607 18,700 20,098 231,971

Nusantara 131,067 105,407 118,158 133,985 160,235 134,527 93,501 112,742 127,097 147,675 135,829 183,073 1,583,296

146,192 119,166 134,570 153,376 179,559 154,154 116,675 139,113 146,480 168,282 154,529 203,171 1,815,267

2

Mancanegara 5,626 5,184 6,321 7,465 6,839 6,735 7,676 7,912 5,363 5,812 4,739 6,842 76,514

Nusantara 171,132 152,638 180,906 182,482 225,486 199,574 140,879 170,242 162,067 191,670 198,153 255,195 2,230,424

176,758 157,822 187,227 189,947 232,325 206,309 148,555 178,154 167,430 197,482 202,892 262,037 2,306,938

3

Mancanegara 20,751 18,943 22,733 26,856 26,163 26,362 30,850 34,283 24,746 26,419 23,439 26,940 308,485

Nusantara 302,199 258,045 299,064 316,467 385,721 334,101 234,380 282,984 289,164 339,345 333,982 438,268 3,813,720

322,950 276,988 321,797 343,323 411,884 360,463 265,230 317,267 313,910 365,764 357,421 465,208 4,122,205

Ket : Data Primer yang diolah dari Hotel Bintang dan Hotel Non Bintang di DIY

II.8. Jumlah Wisatawan/Tamu (Guest Arrival) di Hotel Bintang dan Non Bintang di DIY Tahun 2015

TOTAL

Sub Total Sub Total

HOTEL NON BINTANG HOTEL BINTANG

HOTEL BINTANG DAN NON BINTANG

(62)

Manca

negara Nusan tara

Manca

negara Nusan tara

Manca

negara Nusan tara

Manca

negara Nusan tara

Manca

negara Nusan tara 1 Hotel Non Bintang 35,697 770,337 42,772 1,171,746 56,489 1,575,329 54,349 1,897,819 76,514 2,230,424 2 Hotel Bintang 133,868 667,792 154,979 990,676 179,404 1,026,745 199,864 1,194,148 231,971 1,583,296 169,565 1,438,129 197,751 2,162,422 235,893 2,602,074 254,213 3,091,967 308,485 3,813,720 Sub Jumlah

Jumlah 1,607,694 2,360,173 2,837,967 3,346,180 4,122,205

2011 2013 2014 2015

II.9. Perkembangan Jumlah Wisatawan/Tamu (Guest Arrival) pada Hotel Bintang dan Non Bintang di DIY Tahun 2011 – 2015

No Akomodasi

2012

(63)

II.10. Perkembangan Tingkat Hunian Kamar Hotel Bintang dan Non Bintang di DIY per Bulan Tahun 2011 – 2015

2011 2012 2013 2014 2015 2006 2011 2012 2013 2014 2015

1 Januari 27.51 35.89 35.88 36.18 35.76 49.83 42.23 53.03 53.03 57.60 61.66

2 Pebruari 28.90 31.70 31.70 32.25 33.38 42.27 48.75 53.38 53.38 47.46 53.11

3 Maret 25.92 38.86 38.86 37.96 36.63 50.98 50.74 57.53 57.53 62.80 56.93

4 April 27.93 37.40 37.40 30.76 37.45 47.53 54.55 56.04 56.04 56.66 64.03

5 Mei 32.06 40.28 40.28 38.75 44.62 42.70 58.98 67.87 67.87 68.89 76.43

6 Juni 39.59 44.23 44.23 35.62 41.13 50.75 62.96 70.93 70.93 67.60 66.38

7 Juli 47.73 37.05 37.05 34.71 30.77 45.94 71.52 55.39 55.39 49.00 50.79

8 Agustus 28.24 36.34 36.34 36.23 35.70 48.55 37.34 56.05 56.05 61.59 60.87

9 September 32.49 35.99 35.98 37.85 34.00 49.01 59.67 64.86 64.86 63.48 63.21

10 Oktober 35.83 38.61 38.61 36.81 39.45 38.30 66.27 67.66 67.66 67.54 66.16

11 Nopember 34.50 43.69 43.69 40.35 41.18 51.67 60.90 67.80 67.80 69.52 64.83

12 Desember 37.86 42.45 42.45 41.74 50.95 50.70 74.54 71.91 71.91 69.75 79.67

33.21 38.54 38.60 38.60 38.45 47.35 56.72 57.37 61.87 61.93 63.72

Hotel Non Bintang Hotel Bintang

No. Bulan

Rata - rata

Referensi

Dokumen terkait

perkembangan ilmu pengetahuan di bidang ilmu hukum dalam pelaksanaan kaidah-kaidah hukum yang ada pada era globalisasi sekarang ini. Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat

Rencana Kerja Tahun 2019 ini berpedoman kepada Tugas Pokok dan Fungsi berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Penurunan (kenaikan) piutang ijarah ( 463,047 ) ( 14,179 ) Decrease (increase) in ijarah receivables Penurunan (kenaikan) pinjaman qardh ( 91,919 ) 68,710 Decrease (increase)

PENGARUH PENGGUNAAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENYUSUN DAN MENGUJI KONJEKTUR MATEMATIKA SISWA SERTA SELF-CONFIDENCE.. Universitas Pendidikan Indonesia |

selaku wakil dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, sekaligus menjadi pembimbing 2 terima kasih untuk berbagai masukan, saran-saran yang diberikan kepada

Program aplikasi email pada ponsel ini mempunyai keunggulan yaitu jumlah kapasitas data yang dikirimkan lebih banyak dan biaya lebih murah, jika dibandingkan dengan jenis

Pada fase ini terjadi proses penerimaan secara sadar oleh klien dan keluarga tentang kondisi yang terjadi dan hal-hal yang akan terjadi yaitu kematian. Fase ini sangat membantu

Berdasarkan pengujian penerapan metode BPNN dalam prediksi harga TBS yang dilakukan dengan beberapa parameter, ditemukan bahwa nilai RMSE penerapan metode BPNN