STATISTIK DAERAH
STATISTIK DAERAH
KABUPATEN LEBAK
KABUPATEN LEBAK
2015
2015
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN LEBAK
Katalog BPS : 1101002.3602
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN LEBAK
STATISTIK DAERAH
KABUPATEN LEBAK
STATISTIK DAERAH
KABUPATEN LEBAK
2015
Katalog BPS : 1101002.3602
Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm
Jumlah Halaman : 19 Halaman + iv
Naskah :
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Gambar Kulit :
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Diterbitkan oleh :
BPS Kabupaten Lebak
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, saya menyambut baik penerbitan Publikasi Statistik Daerah yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi dan Kabupaten/kota. Penyusunan publikasi Statistik Daerah ini merupakan inovasi dan pengembangan kegiatan perstatistikan serta penyebarluasan informasi sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan visi BPS sebagai “Pelopor data statistic terpercaya untuk semua”.
Penerbitan publikasi Statistik Daerah dimaksudkan untuk melengkapi ragam publikasi statistic yang telah tersedia di daerah, seperti Daerah Dalam Angka (DDA) yang telah terbit secara rutin dalam memotret kondisi daerah. Buku ini menyajikan indikator-indikator terpilih yang menggambarkan tentang kondisi daerah dalam bentuk tampilan uraian deskriptif sederhana.
Saya berharap, publikasi Statistik Daerah ini mampu memberikan informasi secara cepat dan tepat kepada pemerintah daerah dan masyarakat yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan, monitor dan evaluasi mengenai perkembangan pem-bangunan di berbagai sektor serta membantu para pengguna data lainnya dalam me-mahami kondisi umum daerahnya.
Akhirnya saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi hingga terbitnya publikasi ini, dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi usaha kita.
BPS Provinsi Banten Kepala,
DR. Syech Suhaimi, SE., M.Si. NIP. 19620108 198703 1 002
Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Lebak 2015 diterbitkan oleh BPS Kabupaten Lebak, berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Kabupaten Lebak yang dianalisis secara seder-hana untuk membantu pengguna data dalam memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kabu-paten Lebak.
Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Lebak 2015 diterbitkan untuk melengkapi beberapa publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis.
Materi yang disajikan pada Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Lebak 2015 memuat berbagai informasi/indikator yang terkait dengan hasil pembangunan dari berbagai sektor di wilayah Kabupaten Lebak dan diharapkan dapat digunakan untuk bahan kajian, perencanaan, dan evaluasi berbagai macam program yang telah dijalankan.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan publikasi ini, sehingga penerbitan publikasi ini dapat terlaksana. Kritik dan saran sangat kami hargai guna penyempurnaan publikasi di masa mendatang.
Rangkasbitung, Oktober 2015 BPS Kabupaten Lebak
Kepala,
Ripto Hukari, SSt. MSi. NIP. 197408231996121001
Kata Pengantar
1. Geografi dan Iklim 1 2. Pemerintahan 2 3. Penduduk 3 4. Ketenagakerjaan 5 5. Pendidikan 6 6. Kesehatan 7 7. Perumahan 8 8. Pembangunan Manusia 9 9. Pertanian 10 10. Listrik dan Air Bersih 11 11. Transportasi dan Komunikasi 12 12. Industri dan akomodasi 13 13. Pendapatan Regional 14 14. Perbandingan Regional 15 Lampiran Tabel 16
DAFTAR ISI
GEOGRAFI DAN IKLIM
Kabupaten terluas di Propinsi Banten
Luas Kabupaten Lebak mencapai 3.044,72 kmLuas Kabupaten Lebak mencapai 3.044,72 kmLuas Kabupaten Lebak mencapai 3.044,72 km222 atau hampir sepertiga atau hampir sepertiga atau hampir sepertiga
luas Propinsi Banten dan memiliki gunung tertinggi di Propinsi Ban-luas Propinsi Banten dan memiliki gunung tertinggi di Propinsi Ban-luas Propinsi Banten dan memiliki gunung tertinggi di Propinsi
Ban-ten, yaitu Gunung Halimun (1.929 mdpl).ten, yaitu Gunung Halimun (1.929 mdpl).ten, yaitu Gunung Halimun (1.929 mdpl).
1
Kabupaten Lebak terletak di sebelah selatan wilayah Propinsi Banten dan berbatasan dengan beberapa kabupaten di Provinsi Banten (Pandeglang, Serang dan Tangerang) serta berbata-san langsung dengan Provinsi Jawa Barat, yaitu Ka-bupaten Bogor dan KaKa-bupaten Sukabumi. Se-dangkan sebelah selatan berbatasan langsung dengan Samudra Indonesia.
Secara astronomis Kabuapten Lebak terletak pada 6018” - 700” LS dan 105025” - 106030” BT. Luas wilayah Kabupaten Lebak adalah 3044,72 km2 atau sekitar 31,51 persen dari luas Propinsi Ban-ten.Sehingga menempatkan Kabupaten Lebak se-bagai Kabupaten dengan wilayah terluas di Propinsi Banten.
Topografi Kabupaten Lebak terdiri dari daerah pantai, dataran dan perbukitan. Ketinggian wilayah Kabupaten Lebak antara 0-1000 m dpl. Wilayah terendah ada di sepanjang pesisir Samudra Indone-sia yaitu Kecamatan Malingping, Wanasalam, Panggarangan, Cihara dan Bayah. Sedangkan wila-yah Tertinggi ada diwilawila-yah Lebak Timur dengan puncaknya yaitu Gunung Sangga Buana dan gunung Halimun (1.929 mm dpl). Kecamatan terluas adalah Cibeber yaitu sebesar 12,58 % dari luas total Lebak. Sedangkan kecamatan terkecil adalah Kalanganyar yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Rangkasbitung.
Sebesar 9,84 % luas Kabupaten Lebak merupa-kan kawasan Hutan Lindung yang tersebar di keca-matan Panggarangan, Bayah, Cibeber, Cijaku, Ci-panas, Muncang, dan Sobang. Selain itu Lebak juga memiliki Taman Nasional Gunung Halimun - Salak yang berada diwilayah Kecamatan Cibeber, Mun-cang, Sobang, Cipanas dan Lebakgedong. Kawasan Cagar Budaya merupakan kawasan tempat tinggal Suku Baduy, suku yang mengasingkan diri dari dunia luar.
Peta Wilayah Kabupaten Lebak
Data Geografis Kab. Lebak
Sumber : Lebak Dalam Angka
Data Kawasan Kab. Lebak
Sumber : Website Kab. Lebak Samudra Indonesia JABAR JABAR Pandeglang Tangerang Serang
URAIAN Satuan Nilai
a. Luas Wilayah Km2 3,044.72
b. Ketinggian mdpl 0 - 1000
c. Garis Pantai Km 91.42
d. Jumlah Gunung buah 4
e. Jumlah Sungai buah 11
f. Kecamatan terkecil (Kalanganyar) Km2 25.91
g. Kecamatan terluas (Cibeber) Km2 383.15
URAIAN Sat Nilai
a. Hutan Lindung Km2 299.75
b. Resapan Air Km2 338.70
c. Taman Nasional Km2 163.80
d. Cagar Budaya Km2 51.02
PEMERINTAHAN
Sebanyak 47 % PNS Lebak Berpendidikan Sarjana.
Kabupaten Lebak terdiri dari 28 Kecamatan merupakan Kabupaten dengan jumlah kecamatan terbanyak ke 3 setelah Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Tangerang.
Secara Administratif Kabupaten Lebak
terdiri dari 28 Kecamatan yang terbagi menjadi
340 desa dan 5 kelurahan. Jumlah Rukun
War-ga (RW) dan Rukun TetangWar-ga (RT) dari tahun
sebelumnya tidak mengalami perubahan. Pada
tahun 2014 jumlah RW dan RT tidak
mengala-mai perubahan dari tahun sebelumnya yaitu
sebanyak 1618 RW dan 5656 RT.
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada
Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak secara
total mengalami peningkatan ± 5% dari tahun
sebelumnya. Sedangkan bila dilihat dari
ditri-busi menurut gender memiliki komposisi 58,52
% PNS laki
-
laki dan 41,48 % PNS perempuan.
Jika kita lihat dari sisi pendidkan, para PNS
di Kabupaten Lebak pada tahun 2014 memilik
tingkat pendidikan yang cukup tinggi. Terdapat
sekitar 47 % yang berpendidikan sarjana (DIV,
S1, S2 dan S3), kemudian yang memiliki
pen-didikan diploma sebnayak 30 %, sedangkan
mereka yang berpendidikan SMA, SMP dan SD
masing
-
masing sebesar 18 %, 3 % dan 2 %.
Tingginya t8ingkat pendidikan para pegawai ini
mungkin terjadi karena pada tahun
-
tahun
tera-khir ini lowongan yang dibuka untuk mendaftar
sebagai PNS cukup besar dan dengan
spesifi-kasi pendidikan yang sebgain besar
membu-tuhkan pendidikan setingkat sarjana maupun
diploma. Diharapkan dengan memiliki tingkat
pendidikan yang lebih baik, para PNS di
Kabu-paten Lebak bisa bekerja dengan lebih baik
dan dapat melayani masyarakat secara
opti-mal.
2
Statistik Pemerintahan Lebak 2012 - 2014
Sumber : Lebak Dalam Angka
PNS Menurut Tingkat Pendidikan Di PEMKAB Lebak Tahun 2014
Sumber : Lebak Dalam Angka
Wilayah Administrasi 2012 2013 2014 Kecamatan 28 28 28 Kelurahan 5 5 5 Desa 340 340 340 Rukun Warga (RW) 1,618 1,618 1,618 Rukun Tetangga (RT) 5,656 5,656 5,656 Jumlah PNS 2013 2014 Laki-laki 6,643 6,997 Perempuan 4,750 4,960 Total - 11,393 11,957
Dengan jumlah penduduk sebanyak 1.259 ribu jiwa menunjukkan terjadinya penurunan laju pertumbuhan penduduk dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu hanya 0,91 %, yang berarti terjadi penurunan sebesar 0.07 poin dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Lebak dari waktu ke waktu selalu menunjukkan penurunan. Hal tersebut mungkin disebabkan karena Kabupaten Lebak bukan merupakan daerah tujuan migrasi masuk, bahkan migrasi keluar kabupaten justru mungkin yang lebih besar. Selain itu pengendalian kelahiran di Lebak tampaknya sudah cukup baik, sehingga pertumbuhan penduduk tidak terlalu tinggi. Dengan luas wilayah yang hampir sepertiga luas Propinsi Banten menjadikan Lebak sebagai wialyah yang paling jarang penduduknya, yaitu 414 jiwa/ Km2 pada tahun 2014.
3
Piramida Penduduk Kabupaten Lebak, Tahun 2014
PENDUDUK
PENDUDUK
PENDUDUK
Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Lebak setiap tahunnya men-
Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Lebak setiap tahunnya
Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Lebak setiap tahunnya
men-galami penurunan dan Laju pertumbuhan penduduk tahun 2014
galami penurunan dan Laju pertumbuhan penduduk tahun 2014
galami penurunan dan Laju pertumbuhan penduduk tahun 2014
hampir setengah dari laju pertumbuhan pendudk hasil Sensus
hampir setengah dari laju pertumbuhan pendudk hasil Sensus
hampir setengah dari laju pertumbuhan pendudk hasil Sensus
tahun 2000
tahun 2000
tahun 2000
Sumber : Lebak Dalam Angka
Perkembangan Penduduk Lebak, Tahun 1971-2014
Rasio jenis kelamin penduduk Lebak tahun 2014 sebesar 105, yang berarti lebih banyak 5 penduduk laki-laki setiap 100 penduduk perempuan. Keadaan ini tetap berlaku untuk kelompok usia di bawah 65 tahun, kecuali pada usia non produktif, laki - lebih sedikit dibandingkan perempuan. Angka Beban Tanggungan penduduk Perempuan (55,25)sedikit lebih besar dari penduduk Laki-laki (54,65) dan secara total sebesar 54,94, yang berarti setiap 100 penduduk produktif Lebak, akan menanggung sebanyak 55 penduduk yang Non/Belum Produktif.
Kecamatan Rangkasbitung yang posisinya sebagai ibukota kabupaten tentu saja memiliki jumlah penduduk terbesar dan kepadatan penduduk tertinggi. Urutan ke-2 adalah kecamatan Malingping yang merupakan kecamatan potensial di wilayah selatan Lebak, namun dari segi kepadatan menempati urutan ke-7 setelah Kecamatan Cikulur. Proporsi penduduk laki-laki terbesar terdapat di Kecamatan Cirinten, Lebakgedong, dan Maja, dimana terdapat 109 penduduk laki-laki untuk setiap 100 perempuan. Sedangkan yang terkecil terdapat di Kecamatan Bayah, Cijaku dan Cikulur dengan perbandingan 100 penduduk perempuan setiap 103 laki-laki.
Bila pembangunan Pabrik Semen di Kecamatan Bayah sudah selesai dan mulai beroperasi, yang rencananya akan menyerap ± 4000 tenaga kerja, bila tidak dipersiapkan mulai saat ini di khawatirkan akan menimbulkan masalah kependudukan tersendiri bagi Kecamatan Bayah .
3
Indikator Kependudukan Wilayah, 2014
PENDUDUK
Penduduk Kabupaten Lebak lebih banyak Laki-laki dibandingkan
perempuan. Perbandingan antara laki-laki dan perempuan yang
terbanyak ada di Kecamatan Maja dan Cirinten, sedangkan yang
terendah ada di Kecamatan Cijaku.
Sex Ratio dan Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur, 2014
Sumber : Lebak Dalam Angka
4
Komposisi tenaga kerja berdasarkan 3
Sektor utama didominasi oleh sector
Industri sebanyak 40,82 %, diikuti oleh
sektor pertanian dengan 35,27 % dan yang
terakhir
adalah
industri
manufaktur,
sebanyak 23,91 %. Terjadinya peralihan
struktur
ketenagakerjaan
dari
sector
pertanian ke sector jasa seharusnya menjadi
perahtian para penmangku kebijakan di
wialayah
Kabupaten
Lebak.
Karena
Kabupaten Lebak dari sisi ekonomi masih
bergantung kepada sector pertanian yang
menguasai sebanyak 27,3 % dari Produk
Domestik regional Bruto pada tahun 2014.
Berdasarkan status lapangan pekerjaan
Utama di Kabupaten Lebak, terlihat bahwa
persentase kelompok wirausaha (berusaha
sendiri) dan berusaha dibantu dengan buruh
tetap mengalami kenaikan. Mereka yang
berstatus buruh maupun karyawan juga
mengalami peningkatan menjadi 21,27
persen. Yang mengkhawatirkan adalah
makin meningkatnya pekerja yang berstatus
pekerja bebas, menjadi hampir sepertiga
dari total pekerja di Lebak. Kekhawatiran ini
amatlah beralasan karena biasanya pekerja
bebas tidak memiliki jaminan yang pasti
terhadap keberlangsungan pendapatannya
dan tidak adanya proteksi atau jaminan
kesehatan maupun keselamatan dalam
bekerja.
KETENAGAKERJAAN
KETENAGAKERJAAN
KETENAGAKERJAAN
Kategori Jasa saat ini merupakan sektor penyumbang
Kategori Jasa saat ini merupakan sektor penyumbang
Kategori Jasa saat ini merupakan sektor penyumbang
terbesar dari jumlah tenaga kerja di Kabupaten Lebak.
terbesar dari jumlah tenaga kerja di Kabupaten Lebak.
terbesar dari jumlah tenaga kerja di Kabupaten Lebak.
Sumber : Hasil SAKERNAS
Komposisi Tenaga Kerja Menurut 3 (tiga) Sektor Utama, 2014
Sumber : Hasil SAKERNAS
Persentase Penduduk 15 th Keatas Yang Bekerja Menurut Status Lap. Pekerjaan Utama
Semakin baik pendidikan masyarakat akan memberikan harapan bahwa masyarakat akan semakin mudah menyerap informasi - informasi yang berkaitan dengan pembangunan, sebagai sarana untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Pada tahun 2014 kemampuan membaca dan menulis (AMH) serta rata-rata lama sekolah (RLS) penduduk 96,05 persen dan 6,29 tahun. Dengan kata lain rata-rata tingkat pendidikan penduduk Lebak usia 15 tahun keatas baru sebatas lulus Sekolah Dasar dan merupakan yang terendah di Propinsi Banten.
Angka Partisipasi Sekolah penduduk Lebak mengalami peningkatan di seluruh tingkatan usia sekolah. Untuk tingkat SD (7-12 Th) naik menjadi 97,64 persen. Sedangkan untuk tingkat SMP (13-15 Th) dan setingkat SMA (16-18 Th) masing-masing mengalami kenaikan menjadi 85,83 persen dan 55,58 persen naik dari tahun sebelumnya yang hanya 84,49 persen dan 44,09 persen. Makin mudahnya akses pendidikan bagi penduduk, terutama penduduk daerah terpencil menjadi faktor pendorong peningkatan partisipasi sekolah.
Rasio guru dan murid pada setiap jenjang pendidikan juga merupakan salah satu penentu kualitas pendidikan. Data tahun 2014 menunjukkan bahwa di seluruh jenjang pendidikan di Kabupaten Lebak rasio guru-murid sudah amat baik, jauh dibawah rasio minimal untuk setiap jenjang pendidikan. Diharapkan dengan makin rendahnya rasio guru murid maka kwalitas pendidikan di Kabupaten Lebak menjadi lebih baik. Yang dapat menjadi permasalahan apabila terjadi ketidakmerataan penyebaran guru di wilayah Kabupaten Lebak, sehingga guru-guru hanya berkumpul di daerah perkotaan saja.
5
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
Rata
Rata
Rata-
-
-rata Lama Sekolah terendah di Banten
rata Lama Sekolah terendah di Banten
rata Lama Sekolah terendah di Banten
RataRataRata--rata lama sekolah penduduk Kabupaten Lebak Tahun 2012 -rata lama sekolah penduduk Kabupaten Lebak Tahun 2012 rata lama sekolah penduduk Kabupaten Lebak Tahun 2012
sebesar 6,29 tahun, walaupun Angka melek huruf cukup tinggi yaitu sebesar 6,29 tahun, walaupun Angka melek huruf cukup tinggi yaitu sebesar 6,29 tahun, walaupun Angka melek huruf cukup tinggi yaitu sebesar 96,05 %.sebesar 96,05 %.sebesar 96,05 %.
Indikator Pendidikan Lebak
Sumber : Lebak Dalam Angka
Rasio Guru-Murid, 2012-2014
6
Indikator derajat kesehatan masyarakat biasanya digambarkan melalui Angka Harapan Hidup (AHH). Semakin tinggi nilai AHH maka diharapkan semakin tinggi pula derajat kesehatan masyarakat. Angka Harapan Hidup penduduk Lebak pada tahun 2014 adalah 63,62 tahun, yang dapat berarti bahwa secara rata-rata masa hidup penduduk kabupaten lebak semenjak lahir hingga saatnya meninggal nanti adalah sekitar 63 tahun 7 bulan. AHH tahun 2014 mengalami perubahan dibandingkan AHH tahun 2012 yang nilainya adalah 63,42 tahun. Hal ini mengindikasikan terdapatnya perbaikan kwalitas penduduk sebagai implikasi dari program pembangunan di bidang kesehatan. Perbandingan rata-rata AHH penduduk Lebak masih berada di bawah rata-rata Propinsi Banten. Jarak yang makin lebar mengindikasikan bahwa akselerasi peningkatan kualitas kesehatan di lain daerah di Propinsi Banten lebih cepat dibandingkan di Lebak.
Penanganan kejadian kelahiran di Kabupaten Lebak dari tahun ke tahun mengalami perbaikan. Persentase penolong kelahiran yang dilakukan tenaga medis mengalami peningkatan, yaitu 34,4 % pada tahun 2012, menjadi 52,73 % pad tahun 2014, atau lebih dari setengah jumlah persalinan di Kabupaten Lebak. Sementara persalinan yang ditolong oleh tenaga non medis mengalami penurunan tahun demi tahun. Makin meratanya penyebaran tenaga medis penolong kelahiran jadi salah satu penyebabnya.
Sementara itu pemahaman penduduk untuk berobat kepada fasilitas/tenaga medis yang tersedia makin meningkat tiap tahunnya. Hal ini ditunjukkan dengan makin meningkatnya persentase penduduk yang berobat jalan ke Rumah Sakit atau ke fasilitas kesehatan lainnya. Namun penduduk yang berobat jalan ke PUSKESMAS/PUSTU mengalami penurunan yang cukup signifikan, harus diselidiki apa yang menjadi penyebab fenomena tersebut.
KESEHATAN
Tenaga Non Medis masih merupakan penolong persalinan utama
Tenaga Non Medis masih merupakan penolong persalinan utama
Tenaga Non Medis masih merupakan penolong persalinan utama
Sebanyak 46,71 % dari seluruh proses persalinan di Kabupaten Lebak
Sebanyak 46,71 % dari seluruh proses persalinan di Kabupaten Lebak
Sebanyak 46,71 % dari seluruh proses persalinan di Kabupaten Lebak pada tahun 2014 dilakukan oleh tenaga Non Medis atau biasa disebut
pada tahun 2014 dilakukan oleh tenaga Non Medis atau biasa disebut
pada tahun 2014 dilakukan oleh tenaga Non Medis atau biasa disebut Paraji, jauh berkurang dibandingkan tahun 2012.Paraji, jauh berkurang dibandingkan tahun 2012.Paraji, jauh berkurang dibandingkan tahun 2012.
Statistik Kesehatan Lebak
Sumber : SUSENAS
Perbandingan Angka Harapan Hidup Kab. Lebak dan Prov. Banten
Rumah yang ditempati baik berdasarkan bentuk fisik maupun kelengkapan fasilitasnya dapat mengindikasikan status sosial ekonomi suatu rumahtangga. Kondisi perumahan di Kabupaten Lebak dari waktu ke waktu memperlihatkan keadaan yang cukup baik. Data tahun 2014 menunjukkan bahwa sebanyak ± 960 dari 1000 rumah di Kabupaten Lebak berlantaikan bukan tanah dan sebanyak 916 dari 1000 rumah beratapkan genteng dan beton . Selain itu lebih dari setengah jumlah rumah di Kabupaten Lebak sudah berdinding tembok. Sedangkan dari sisi kesehatan sebanyak 56,79 % sudah menggunakan fasilitas buang air besar. Kemudian dari segi kepemilikan sebanyak 924 dari 1000 rumahtangga di Kabupaten Lebak sudah menempati rumah milik sendiri.
Dalam hal penggunaan bahan bakar untuk keperluan memasak sehari-hari ternyata terdapat penurunan rumahtangga yang menggunakan kayu bakar untuk memasak. Pada tahun 2012 sebanyak 73 dari 100 rumahtangga di Lebak masih menggunakan kayu bakar untuk memasak, namun pada tahun 2014 yang menggunakan kayu bakar untuk memasak berkurang menjadi 65 dari 100 rumahtangga. Sebaliknya rumahtangga yang memakai Gas untuk memasak mengalami peningkatan menjadi 33.55 % pada tahun 2014, naik dari tahun sebelumnya yang hanya 26,22 %.
Penggunaan air kemasan dan leding (PAM) sebagai air minum dan fasilitas listrik PLN pada rumahtangga mengalami sedikit penurunan dari tahun sebelumnya. Hal tersebut dimungkinkan pertambahan jumlah penduduk atau rumahtangga lebih cepat dibanding bertambahnya penyediaan fasilitas air bersih dan fasilitas penerangan listrik PLN.
Statistik Perumahan Lebak (persen)
7
Sumber : SUSENAS
PERUMAHAN
PERUMAHAN
PERUMAHAN
Hampir seluruh rumahtangga di Lebak dapat menikmati fasilitas
Hampir seluruh rumahtangga di Lebak dapat menikmati fasilitas
Hampir seluruh rumahtangga di Lebak dapat menikmati fasilitas
Listrik PLN.
Listrik PLN.
Listrik PLN.
Penerangan listrik PLN sudah dapat dinikmati oleh sekitar 97 persen Penerangan listrik PLN sudah dapat dinikmati oleh sekitar 97 persen
Penerangan listrik PLN sudah dapat dinikmati oleh sekitar 97 persen rumahtangga di Lebakrumahtangga di Lebak
rumahtangga di Lebak
Sumber : SUSENAS
Persentase Rumahtangga di Lebak Menurut Sumber Air Minum dan
8
IPM merupakan indeks komposit nilai rata-rata dari gabungan tiga komponen penilai kualitas sumber daya manusia, digunakan unutk mengukur pencapaian keberhasilan pembangunan manusia di suatu wilayah. Masing-masing indeks dari komponen IPM memperlihatkan seberapa besar tingkat pencapaian yang telah dilakukan selama ini di bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi.
IPM Kabupaten Lebak pada tahun 2014 mencapai 68,82 yang merupakan rata-rata dari pencapaian indeks kelangsungan hidup/kesehatan (64,37), indeks pengetahuan (78,01) dan indeks daya beli (64,09). Berarti pencapaian pembangunan manusia di Kabupaten Lebak saat ini telah mencapai 68,82 persen dari nilai maksimal. Makin melebarnya jarak antara IPM Lebak dan Banten men unjukkan bahwa pembangunan manusia di Lebak masih berada di bawah rata-rata pembangunan manusia Kabupaten dan Kota lainnya di Banten.
Untuk melihat kinerja pembangunan ekonomi daerah dapat dilihat juga dari jumlah penduduk miskin yang ada. Pada tahun 2007, persentase penduduk miskin di Kabupaten Lebak mencapai 14,43. Kemudian pada tahun 2012, persentase penduduk miskin mengalami penurunan yang cukup berarti yaitu hanya menjadi 8,63 persen atau mengalami penurunan sekitar 40,19 % selama kurun waktu 6 tahun. Penurunan penduduk miskin sebesar 6,7 % per tahun selama 5 tahun samapai tahun 2012 menunjukkan bahwa usaha penurunan tingkat kemiskinan melalui berbagai program pembangunan terutama yang berkaitan dengan pengentasan kemiskinan bisa dikatakan berhasil. Naiknya persentase penduduk miskin pada tahun 2014 terjadi di semua Kab/kota di Propinsi Banten. Kenaikan harga BBM pada tahun 2014 mungkin menjadi salah satu pemicunya.
PEMBANGUNAN MANUSIA
PEMBANGUNAN MANUSIA
PEMBANGUNAN MANUSIA
IPM Lebak terendah di Propinsi Banten
IPM Lebak terendah di Propinsi Banten
IPM Lebak terendah di Propinsi Banten
IPM Lebak Tahun 2014 sebesar 68,82 merupakan IPM terendah di IPM Lebak Tahun 2014 sebesar 68,82 merupakan IPM terendah di
IPM Lebak Tahun 2014 sebesar 68,82 merupakan IPM terendah di Banten yang berarti tingkat pencapaian pembangunan manusia di
Banten yang berarti tingkat pencapaian pembangunan manusia di
Banten yang berarti tingkat pencapaian pembangunan manusia di Lebak baru 68,82 % dari kondisi ideal.
Lebak baru 68,82 % dari kondisi ideal.
Lebak baru 68,82 % dari kondisi ideal.
Statistik Kemiskinan Lebak
Sumber : BPS , Hasil Olah SUSENAS
Perkembangan IPM Lebak
9
PERTANIAN
PERTANIAN
PERTANIAN
Penghasil ternak terbesar di Propinsi Banten
Penghasil ternak terbesar di Propinsi Banten
Penghasil ternak terbesar di Propinsi Banten
Populasi ternak besar (kerbau dan sapi) merupakan yang terbesar Populasi ternak besar (kerbau dan sapi) merupakan yang terbesar Populasi ternak besar (kerbau dan sapi) merupakan yang terbesar di Propinsi Bantendi Propinsi Bantendi Propinsi Banten
Sektor pertanian merupakan sektor andalan pemerintah Kabupaten Lebak dalam hal pendapatan masyarakat dan penyerapan tenaga kerja. Komoditas unggulan dari sektor ini diantaranya adalah Padi dan palawija.
Pada tahun 2014 terjadi kenaikan produksi yang cukup signifikan di sektor pertanian dibandingkan tahun sebelumnya, terutama untuk komoditas padi. Untuk Komoditas padi (Padi sawah & ladang) mengalami kenaikan lebih dari 14 %, dari tahun sebelumnya. Kenaikan itu disebabkan selain karena cuaca yang lebih bersahabat juga diterapkannya teknologi pertanian “System of Rice Intensification”, yaitu dengan penggunaan pupuk yang berimbang, penanaman system legowo dan benih unggul.
Pada beberapa komoditas palawija juga terjadi kenaikan yang cukup signifikan kecuali untuk komoditas jagung dan Ubi Jalar yang sedikit mengalami penurunan masing-masing 14,10 % dan 3,62 %. Kenaikan yang sangat besar terjadi pada komoditas Kacang kedelai sebesar 287,27 %, diikuti oleh Kacang Hijau (121,08%), Kacang Tanah (34,68%) dan Ubi Kayu sebesar 13,57 %.
Selain padi dan palawija Kabupaten Lebak juga merupakan wilayah penghasil ternak terbesar di Propinsi Banten. Pada tahun 2014 tercatat jumlah sapi sebanyak 3.258 ekor mengalami penurunan yang drastic dibandingkan tahun sebelumnya (9.625 ekor). Ternak kerbau merupakan salah satu andalan komoditas peternakan di Lebak, jumlahnya pada tahun 2014 mencapai 32.148 ekor, juga mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan banyaknya ternak yang dijual karena harga yang menggiurkan pada saat menjelang hari raya maupun untuk konsumsi. Selain itu ada juga ternak yang mati keracunan akibat memakan rumput yang telah terkena pestisida, walaupun jumlahnya tidak terlalu signifikan.
Statistik Tanaman Pangan
Sumber : Lebak Dalam Angka
Populasi Ternak di Lebak
Satu-satunya penyedia kebutuhan air bersih dengan sistim berlangganan bagi konsumen air bersih di Kabupaten Lebak adalah PDAM Lebak. Konsumen yang terbanyak adalah konsumen rumah tangga yang meliputi 95 persen dari total konsumen PDAM Lebak, disusul oleh konsumen dari sektor niaga dan industri (2 %), badan sosial (2 %) dan instansi pemerintah (1 %).
Dari tahun ke tahun jumlah konsumen selalu bertambah. Namun pada tahun 2014 PDAM Lebak mengalami penurunan yang sangat signifikan yaitu sebanyak 1.730 pelanggan atau penurunan sebesar 10,68 %. Begitu juga dengan konsumen kelompok Niaga dan Industri serta Badan social yang masing
-masing mengalami penurunan sebesar 3,87 % dan 0,57 %.
Pada Sektor Listrik terjadi keadaan yang bertolak belakang dengan sektor Air Bersih, yaitu terjadi peningkatan baik jumlah sambungan maupun jumlah KWh yang terjual, yaitu dari 236.898.835 KWh pada tahun 2012 menjadi 265.562.504 pada tahun 2014 atau terjadi peningkatan penjualan Kwh sebesar 12,10 %. Jumlah pelanggan pun bertambah sebanyak 11.807 pelanggan dari tahun sebelumnya atau meningkat sebesar 7,81 %. Peningkatan jumlah pelanggan maupun penjualan Kwh yang amat besar kemungkinan disebabkan banyak bermunculan perumahan baru dan perusahaan baru, baik skala mikro, kecil, maupun menengah.
Hasil penghitungan PDRB Kabupaten Lebak Tahun 2014, LPE Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih memiliki nilai paling kecil bila dibandingkan sektor lainnya, yaitu hanya sebesar 3,97 %.
10
LISTRIK DAN AIR BERSIH
LISTRIK DAN AIR BERSIH
LISTRIK DAN AIR BERSIH
Konsumen Listrik meningkat sebanyak 7,81 %
Konsumen Listrik meningkat sebanyak 7,81 %
Konsumen Listrik meningkat sebanyak 7,81 %
Pada tahun 2014 terjadi peningkatan konsumen listrik sebesar 7,81
Pada tahun 2014 terjadi peningkatan konsumen listrik sebesar 7,81
Pada tahun 2014 terjadi peningkatan konsumen listrik sebesar 7,81 persen dibandingkan tahun sebelumnya atau bertambah sebanyak persen dibandingkan tahun sebelumnya atau bertambah sebanyak
persen dibandingkan tahun sebelumnya atau bertambah sebanyak 11.807 pelanggan baru11.807 pelanggan baru11.807 pelanggan baru.
Statistik PDAM Lebak
Sumber : Lebak Dalam Angka
Ikhtisar Penjualan Tenaga Listrik Komposisi Penjualan Air PDAM, 2014
Membaiknya kondisi infrastruktur jalan dan kemajuan teknologi secara signifikan akan mempengaruhi peningkatan kontribusi sektor angkutan dan komunikasi terhadap pembangunan daerah. Perkembangan kondisi jalan untuk jalan dengan kondisi baik tahun 2014 menunjukkan adanya penurunan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2012 persentase jalan yang kondisinya baik adalah sebesar 62,21 persen, turun menjadi 58,09 persen pada tahun 2014. Sedangkan jalan yang rusak persentasenya mengalami penurunan dari 26,88 persen pada tahun sebelumnya, menjadi 25,49 persen pada tahun 2014. menurunnya kondisi jalan di Kabupaten Lebak kemungkinan disebabkan karena banyaknya jalan yang rusak akibat banyaknya kendaraan berat yang melintas yang bobotnya melebihi daya tahan jalan. Terutama dengan adanya pembangunan pabrik semen di Kecamatan Bayah.
Di Kabupaten Lebak terdapat 3 stasiun kereta api yaitu Rangkasbitung, Citeras dan Maja. Stasiun yang terbesar adalah stasiun Rangkasbitung yang merupakan staisun awal pemberangkatan dan stasiun perlintasan dari Jakarta menuju Merak dan sebaliknya. Selama tahun 2014 terjadi peningkatan jumlah penumpang yang berangkat dari stasiun Rangkasbitung, Maja dan Citeras. Jumlah penumpang KA pada tahun 2012 sebanyak 2.379.947 orang, bertambah menjadi 2.809.544 pada tahun 2014, atau bertambah sekitar 18,05 %. Kenaikan jumlah penumpang ini kemungkinan besar selain pemberlakuan double track jurusan maja
-jakarta mulai April 2014 juga bertambahnya jumlah kereta yang diberangkatkan. Faktor keamanan dan murahnya biaya yang dikeluarkan untuk menggunakan transportasi ini menjadikan angkutan Kereta Api menjadi jenis transportasi yang sangat diandalkan oleh sebagian besar masyarakat yang menggunakan tranportasi umum ke luar wilayah Lebak.
11
TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI
TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI
TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI
Kondisi Jalan di Lebak sebagian besar baik.
Kondisi Jalan di Lebak sebagian besar baik.
Kondisi Jalan di Lebak sebagian besar baik.
Pada tahun 2014 persentase jalan yang kondisinya baik menurun Pada tahun 2014 persentase jalan yang kondisinya baik menurun Pada tahun 2014 persentase jalan yang kondisinya baik menurun
dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu hanya sebesar 58,09 persen, se-dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu hanya sebesar 58,09 persen, dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu hanya sebesar 58,09 persen,
se-dangkan tahun 2012 mencapai 62,21 persen.dangkan tahun 2012 mencapai 62,21 persen.
dangkan tahun 2012 mencapai 62,21 persen.
Sumber : Lebak Dalam Angka
Pengguna Jasa Kereta Api, 2012 - 2014 Kondisi Jalan, 2012 - 2014 (persen)
Perusahaan/usaha industri yang ada di Kabupaten Lebak sebagian besar merupakan industri yang berskala Mikro, Kecil dan Usaha Rumahtangga. Jumlah total usaha industri yang tercatat di Kabupaten Lebak pada tahun 2014 mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yaitu sebesar hampir 55 %. industri kayu naiknya sangat signifikan, hampir 3 kali lipat dari kondisi semula. Kemudian industri barang galian bukan logam naik lebih dari 46 kali jumlah semula,. Hal ini dapat dipahami karena menjamurnya pengolahan emas rakyat, sebagai akibat menjamurnya penambangan emas oleh rakyat, terutama di Kecamatan CIbeber.
Kabupaten Lebak merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Propinsi Banten, terutama wisata alam dengan keindahan pantainya. Dengan lokasi pantai yang sebagian besar berada di Wilayah Selatan Lebak (Malingping, Cihara,Bayah), hal ini tentu saja memicu menjamurnya fasilitas akomodasi di daerah tersebut. Terutama wilayah Bayah dengan daya tarik wisata pantai Sawarna dengan pasir putihnya yang indah. Sehingga 85 % fasilitas akomodasi ada di Wilayah Selatan Lebak. Cipanas dengan wisata pemandian air panasnya hanya memiliki 2 buah fasilitas akomodasi, sedangkan Leuwidamar dengan wisata budayanya (BADUY) hanya memiliki 1 buah penginapan. Kemudian fasilitas akomodasi yang ada di Kecamatan Rangkasbitung dan Kalanganyar peruntukannya terutama untuk keperluan bisnis dan transit semata.
Keindahan Pantai Sawarna menurut para WISMAN, melebihi keindahan pantai di Bali. Selain itu bagi penyuka olahraga selancar air, ombak lautnya juga lebih baik dan lebih menantang.
12
Industri dan Akomodasi
Industri dan Akomodasi
Industri dan Akomodasi
Industri Lebak di dominasi oleh industri skala Mikro
Industri Lebak di dominasi oleh industri skala Mikro
Industri Lebak di dominasi oleh industri skala Mikro
Industri yang ada di Kabupaten Lebak di dominasi industri berskala Industri yang ada di Kabupaten Lebak di dominasi industri berskala
Industri yang ada di Kabupaten Lebak di dominasi industri berskala Mikro, Kecil dan Usaha rumahtangga. Jumlah perusahan Industri Be-Mikro, Kecil dan Usaha rumahtangga. Jumlah perusahan Industri
Mikro, Kecil dan Usaha rumahtangga. Jumlah perusahan Industri Be-sar Sedang di Kabupaten Lebak Tahun 2014 hanya 21 usaha.sar Sedang di Kabupaten Lebak Tahun 2014 hanya 21 usaha.
sar Sedang di Kabupaten Lebak Tahun 2014 hanya 21 usaha.
Jenis Industri
Akomodasi, 2014
Sumber : Lebak Dalam Angka Sumber : Lebak Dalam Angka
Sektor pertanian hingga tahun 2014 masih
mendominasi struktur perekonomian di
Kabupaten Lebak. Proporsi nilai sektor pertanian terhadap total PDRB pada tahun 2014 (33,68%) sedikit meningkat dibandingkan tahun sebelumnya (33,38). Hal ini kemungkinan dipicu oleh kenaikan produksi di sektor Tabama (Padi) yang mengalami peningkatan produksi mencapai 14 %. Sektor perdagangan, Hotel dan restoran tetap menduduki urutan kedua dan proporsinya pun makin meningkat. Selain itu sektor yang mengalami peningkatan adalah sektor bangunan menjadi 5,24 %, dikuti oleh sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 4,65 %. Sedangkan sektor
-sektor lainnya (pertambangan, Industri, Listrik, angkutan dan jasa-jasa) mengalami sedikit penurunan.
Secara nominal, level PDRB kabupaten lebak pada tahun 2014 meningkat menjadi Rp. 11,51 triliun rupiah atau mengalami pertambahan sebesar rp. 1,24 triliun rupiah. Pertambahan
nominal PDRB tahun 2014 menyebabkan
meningkatnya pula PDRB perkapita penduduk Lebak menjadi Rp. 9,22 juta rupiah, atau tumbuh sebesar 10,95 persen. Pertumbuhan PDRB perkapita tahun 2014 lebih besar dibandingkan pertumbuhan PDRB perkapita tahun 2011 dan 2012 yang masing-masing sebesar 8,58 % dan 8,97 %.
Secara riil ekonomi Kabupaten Lebak tumbuh sebesar 5,73 %. Pertumbuhan ekonomi tahun 2014 lebih cepat atau mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012. Pemicunya adalah peningkatan produksi pertanain terutama
pertanian tanaman bahan makanan,
pembangunan infrastruktur dan perumahan,
menjamurnya fasilitas akomodasi dan
bertambahnya jumlah usaha perdagangan lainnya.
13
PENDAPATAN REGIONAL
PENDAPATAN REGIONAL
PENDAPATAN REGIONAL
Proporsi Sektor pertanian kembali meningkat
Proporsi Sektor pertanian kembali meningkat
Proporsi Sektor pertanian kembali meningkat
Proporsi nilai PDRB sektor pertanian terhadap total PDRB tahun 2014 Proporsi nilai PDRB sektor pertanian terhadap total PDRB tahun 2014 Proporsi nilai PDRB sektor pertanian terhadap total PDRB tahun 2014 mulai menurun bila dibandingkan tahun sebelumnya, dari 27,97 % mulai menurun bila dibandingkan tahun sebelumnya, dari 27,97 %
mulai menurun bila dibandingkan tahun sebelumnya, dari 27,97 % menjadi 27,30 %.menjadi 27,30 %.
menjadi 27,30 %.
PDRB ADHB dan Pertumbuhan Ekonomi
Sumber : Lebak Dalam Angka
Distribusi Persentase PDRB ADHB Lebak
Bila dibandingkan, indikator PDRB Kabupaten/Kota se Propinsi Banten menunjukkan Kabupaten Lebak dalam hal pertumbuhan ekonomi berada di peringkat ke 6 atau berada diatas Kabupaten Serang dan Pandeglang. PDRB per kapita Kabupaten Lebak masih tetap berada di posisi terbawah, walaupun nilainya dari tahun ke tahun makin mendekati PDRB per kapita Kabupaten Pandeglang. PDRB perkapita tertinggi di raih Kota cilegon, yaitu sebesar Rp. 110 juta, atau lebih dari 12 kali lipat PDRB per kapita Kabupaten Lebak. Struktur perekonomian Banten yang didominasi oleh sektor industri pengolahan yang terkonsentrasi di daerah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Cilegon menyebabkan ketiga Kabupaten/kota tersebut memiliki share yang tertinggi terhadap perekonomian Banten pada umumnya.
Untuk membandingkan beberapa indikator penting yang dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan pembangunan baik pembangunan ekonomi maupun pembangunan manusianya yang masing-masing di tunjukkan dengan nilai Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), terlihat bahwa di beberapa Kabupaten/Kota menunjukkan ada
hubungan linier antara besarnya Laju
pertumbuhan ekonomi dan Indeks Pembangunan Manusia yang berarti bahwa pembangunan
ekonomi meningkat karena meningkatnya
pembangunan manusia dan begitupun
sebaliknya. Kota Tangerang Selatan yang memiliki LPE tertinggi (8,48 %) angka IPM nya berada pada peringkat tertinggi pula, yaitu 77,13 persen.
14
PERBANDINGAN REGIONAL
PERBANDINGAN REGIONAL
PERBANDINGAN REGIONAL
LPE urutan 6 se Propinsi Banten
Kabupaten Lebak pada tahun 2014, secara riil ekonomi tumbuh sebesar 5,73 % dan menduduki peringkat ke 6 diantara Kabupaten/ kota di Propinsi Banten
Sumber : Banten dalam Angka
Perbandingan PDRB Perkapita Se Provinsi Banten,
Sumber : BPS Propinsi Banten
1
1
1
JUMLAH PENDUDUK DAN DISTRIBUSI LUAS
WILAYAH KABUPATEN LEBAK TAHUN 2013
No.
Kecamatan
Laki-laki Perempuan
Total
Luas (Ha)
% Terhadap
Luas Lebak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1
Malingping
32.812
31.345
64.157
9.217
3,03
2
Wanasalam
27.479
26.031
53.510
13.429
4,41
3
Panggarangan
18.784
18.143
36.927
16.336
5,37
4
Cihara
15.898
15.105
31.003
15.957
5,24
5
Bayah
21.622
20.981
42.603
15.374
5,05
6
Cilograng
17.131
16.111
33.242
10.720
3,52
7
Cibeber
28.959
27.656
56.615
38.315
12,58
8
Cijaku
14.290
13.960
28.250
7.436
2,44
9
Cigemblong
10.515
10.115
20.630
7.529
2,47
10
Banjarsari
30.699
29.189
59.888
14.531
4,77
11
Cileles
24.834
23.959
48.793
12.498
4,10
12
Gunung kencana
17.632
16.618
34.250
14.577
4,79
13
Bojongmanik
11.413
10.958
22.371
5.821
1,91
14
Cirinten
13.596
12.465
26.061
9.112
2,99
15
Leuwidamar
26.978
25.699
52.677
14.691
4,83
16
Muncang
16.952
16.213
33.165
8.498
2,79
17
Sobang
15.260
14.530
29.790
10.720
3,52
18
Cipanas
24.208
23.240
47.448
7.538
2,48
19
Lebak Gedong
11.810
10.904
22.714
6.255
2,05
20
Sajira
24.828
23.634
48.462
11.098
3,64
21
Cimarga
32.454
31.151
63.605
18.343
6,02
22
Cikulur
24.684
24.055
48.739
6.606
2,17
23
Warunggunung
28.056
26.562
54.618
4.953
1,63
24
Cibadak
31.177
29.410
60.587
4.134
1,36
25
Rangkasbitung
62.378
58.981
121.359
4.951
1,63
26
Kalanganyar
17.438
16.108
33.546
2.591
0,85
27
Maja
27.507
25.270
52.777
5.987
1,97
28
Curugbitung
16.317
15.211
31.528
7.255
2,38
LEBAK
645.711
613.604
1.259.315
304.472
100,00
2
2
2
AGREGAT PDRB KABUPATEN LEBAK
TAHUN 2014
RINCIAN 2012 2013 2014
1. NILAI ABSOLUT
a. PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp) 15.125.899,36 16.739.048,27 18.867.197,31 b. PDRB atas dasar harga konstan 2010 (Juta Rp) 14.006.208,92 14.884.602,32 15.877.947,64 c. Jumlah penduduk pertengahan tahun (Jiwa) 1.235.806 1.247.906 1.259.305 d. PDRB per kapita adhb (Rp) 12.239.703,77 13.413.709,26 14.982.230,13 e. PDRB per kapita adhk 2000 (Rp) 11.333.663,15 11.927.663,08 12.608.500,44
2. INDEKS PERKEMBANGAN (2000 = 100,00)
a. PDRB atas dasar harga berlaku 120,31 133,14 150,07 b. PDRB atas dasar harga konstan 2010 111,40 118,39 126,29 c. Jumlah penduduk pertengahan tahun 102,20 103,20 104,14 d. PDRB per kapita adhb 117,72 129,01 144,10 e. PDRB per kapita adhk 2010 109,01 114,72 121,27
3. INDEKS BERANTAI
a. PDRB atas dasar harga berlaku 108,35 110,66 112,71 b. PDRB atas dasar harga konstan 2000 105,11 106,27 106,67 c. Jumlah penduduk pertengahan tahun 101,05 100,98 100,91 d. PDRB per kapita adhb 107,21 109,59 111,69 e. PDRB per kapita adhk 2000 104,01 105,24 105,71
4. INDEKS HARGA IMPLISIT PDRB 107,99 112,46 118,83
5. LPE (Non Migas)
a. LPE Atas Dasar Harga Berlaku 8,30 10,76 12,61 b. LPE Atas Dasar Harga Konstan 5,25 6,39 6,72
*) Angka Perbaikan **) Angka Sementara