FOKUS MALAM MQ 92,3 FM EDISI : Rabu, 17 Juni 2009
Tema : Ekonomi
Topik : Hutang Sebagai Sumber Dana BLT
Sahabat MQ/ Sejalan dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak- BBM/ pada bulan Maret dan Oktober 2005 / Pemerintah mengeluarkan program Bantuan Langsung Tunia-BLT// Program ini sebagai bentuk kompensasi atas kenaikan harga BBM tersebut// Sekitar 19 koma 1 juta kepala keluarga miskin/ diberi uang 100 ribu rupiah/ per bulan selama setahun// Namun sejak digulirkannya Program Bantuan Langsung Tunai-BLT/ beberapa waktu yang lalu/ telah menimbulkan wacana dimasyarakat// Banyak kalangan menilai/ program yang bertujuan / untuk membantu mengentaskan kemiskinan ini/ dianggap tidak efektif//
Sahabat MQ/ Banyak pihak yang menilai bahwa program tersebut/ dianggap tidak bisa mengentaskan masyarakat/dari kemiskinan// Program tersebut tidak bisa memberdayakan kaum miskin/agar bisa keluar dari kemiskinan// Justru sebaliknya mendidik masyarakat/ untuk belajar menjadi pengemis/ dan bergantung pada pemerintah// Meskipun kritik bermunculan/ mulai dari hasil survey yang menyebutkan keefektifan BLT dalam mengentaskan kemiskinan hanya 55 persen/ namun toh pemerintah tetap “ngotot” menggulirkan BLT// Bahkan untuk tahun ini saja/ pemerintah menjalankan program bernama BLT plus/ dalam program tersebut/ selain uang / warga miskin juga memperoleh gula dan minyak goreng// Untuk program BLT plus ini pemerintah menyediakan anggaran hingga 28 triliun rupiah//
Sahabat MQ/ Seiring dengan pelaksanaan program BLT ini/persoalan baru kini muncul berkaitan dengan program ini// Ketua Badan Pemeriksa Keuangan-BPK- Anwar Nasution mengatakan/ dari hasil pemeriksaan keuangan pemerintah pusat tahun 2008/ yang diberikan BPK kepada DPR/ Selasa 9 Juni lalu/ menyebutkan/ bahwa anggaran yang digunakan untuk melaksanakan program pemerintah dalam bentuk bantuan langsung tunai-BLT/ ternyata berasal dari utang luar negeri//
menggelembung/ hingga mencapai 1.600 triliun rupiah // Itu sama artinya/ setiap penduduk Indonesia harus menanggung sekitar 12 juta rupiah utang pemerintah//
Nah Sahabat MQ/ Melihat kenyataan yang mencengangkan banyak pihak / Bagaimana nasib rakyat miskin selanjutnya?// Apakah Upaya program untuk menghilangkan kemiskinan yang digembar-gemborkan ini/ justru akan menambah jumlah penduduk miskin?/ Lalu Apakah ini juga termsuk bentuk kebohongan publik yang dilakukan dalam pemerintahan SBY-Kalla?// Nah dalam dalam Fokus Malam kali ini/ kita akan membahasnya dengan nara sumber/ mereka adalah ://
1. Deputy Direktur International NGO Forum on Indonesian Development-INFID- Dian Kartikasari
Nara Sumber 1 ( 19.45)
Deputy Direktur International NGO Forum on Indonesian Development-INFID-
-Dian Kartikasari-
1. Apakah benar bahwa/ dana BLT/ berasal dari utang luar negeri? 2. Siapa yang mendanai BLT ini?
3. Menteri Koordinator Kesejahteraaan Rakyat-Abu Rizal Bakri/ membatah bahwa dana BLT/ bukan dari utang luar negeri// Melainkan bujet pemerintah yang berasal dari berbagai sumber// Bagaiamana anda menanggapinya?
4. Bukti apa saja/ yang menguatakan bahwa dana BLT dari utang luar negeri?
5. Apakah pihak asing yang memberi utang ini/ memiliki misi khusus/ terhadap perekonomian di Indonesia?
6. Apakah dengan ketergantungan kepada pihak asing ini/ berarti pemerintah Indonesia/ tidak memiliki kedaulatan/ dalam menentukan kebijakan perekonomianya?
7. Jika memang ini benar/ bukakankah pemerintahan SBY-JK/ justru membuat kebohongan publik/ demi mendapatkan simpati masyarakat / menjelang pilpres di gelar?
8. Apakah dana BLT/ yang berasal dari utang luar negeri / Ini justru menjadi penyebab rakyat/ Indonesia/ semakin terpuruk dalam kemiskinan?/
9. Apakah utang yang digunakan ini/ untuk pembiayaan bagi perubahan kebijakan ekonomi/ agar sejalan dengan agenda pasar bebas dan mendorong iklim investasi?//
10. Langkah-langkah apa yang bakal anda lakukan/ terhadap kebohongan/ yang telah dilakukan pemerintahan SBY-JK?//
11. Pembelajaran apa yang ingin anda sampaikan kepada masyarakat Indonesia/ terkait adanya BLT yang di mabil dari hutang luar negeri?//
1. Bagaimana anda melihat adanya dana BLT/ yang berasal dari utang luar negeri?//
2. Dengan adanya hutang untuk pendanaan BLT/ bukankah justru akan semakin membebani/ rakyat Indonesia?//
3. Apakah BLT yang berasal dari pinjaman luar negeri/ dengan bunga mencapai 12 sampai dengan 13 persen/ akan membuat defisit APBN?//
4. Faktor apa yang menjadikan pemerintah/ menggunakan hutang luar negeri/ untuk pendanaan BLT?//
5. Dana BLT ini seharusnya diambil dari mana?//
6. Kebijakan BLT ini/ sudah di design oleh World Bank/ ADB/ juga pemerintah Jepang// Apakah ini jutru akan semakin
menjerumuskan Indonesia/ dalam agenda pasar bebas?
7. Apakah BLT dari utang merupakan bentuk lain dari korupsi kebijakan?/ dimana utang bukan untuk kegiatan yang produktif/ melainkan justru untuk urusan konsumtif yang diberikan secara gratis//
8. Sejauh mana intervensi asing/ pada kebijakan BLT ini?//
9. Apakah yang harus dilakukan pemerintah/ untuk dapat terlepas/ dari hutang luar negeri?//
10. Pembelajaran apa yang anda berikan/ terhadap