• Tidak ada hasil yang ditemukan

ART Andreas Ardian Febrianto Penggunaan teknik frequency Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ART Andreas Ardian Febrianto Penggunaan teknik frequency Full text"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENU(,'UNAAN TEKNIK FREQUENCY HOPPIN(; UNTUK MEN(iATASI MULTIPATH FADING PADA GLOBAL SY.YTEM FOR MOBILE COMMUNICATION ( (J,\'M) Andreas Ardian Febrianto

PENGGUNAAN TEKNIK

FREQUENCY HOPPING

UNTUK

MENGATASI

MULTIPATH FADING

PADA

GLOBAL SYSTEM FOR

MOBILE COMMUNICATION ( GSM)

Andreas Ardian Febrianto

Program Studi Teknik Elektro

Fakultas Teknik Elek1ronika dan Komputer UKSW

I alan Diponegoro 52-60, Salatiga 50711

INTISARI

Ada banyak metode yang digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan

frekuensi jaringan GS!vf dan untuk mengatasi atau mengurangi terjadinya interferensi. Misalnya adalah dengan menambah kanal-kanal baru, ji'equem .. y borrowing, mengubah pola sel, pembelahan sel, atau dengan sektorisasi. Tetapi efektifitas berbagai metode

tersebut di atas menjadi terbatas jika diterapkan pada jaringan penuh pelanggan {

congested ), dan pada kanal yang mengalami nmltipth fading Teknikfequency hoppi11K adalah solusi yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah tersebut Naskah ini berisi

penjelasan tentang penggunaan teknik

ji-eqnen(v

hoppi11g dalam mengatasi atau setidaknya mengurangi efek multtjJathfadillg pada sistem

GSM

Kata kunci : Fi·equenn· Hoppiug, Multipath Fadi11g. GS!vf

1. Pendahuluan

GS!v1 ( Global Nセカウエ・ュ@ for Mobile Comnumication ) adalah sebuah sistem komunikasi bergerak yang memiliki konsep dasar transmisi bempa pengiriman data

(2)

tセNZ」ィョ」@ Jumal Ihniah Elekiroteknika Vol 9 No I April 2010 Hal()'\ 79

jaringan dan kualitas pelayanan. Kedua hal tersebut sangat tergantung pada efisiensi

penggunaan spek1rum frekuensi yang tersedia. Terbatasnya Iebar pita frekuensi yang

tersedia, menyebabkan munculnya kemungkinan bahwa sejumlah unit bergerak yaitulv!S (Mobile Station ) menggunakan frekuensi kanal yang sama dalam waktu yang bersamaan sehingga akan menyebabkan interferensi antar kanal.

tl·ekuensi dalam meningkatkan kualitas sinyal pada konfigurasi jaringan (;SAl dan upaya

mengatasi serta mengurangi エ・セェ。、ゥ@ nya interferensi yaitu dengan melakukan teknik ekspansi sistem seluler sebagai berikut.

a. Menambah kanal-kanal baru

Cara ini bisa dilakukan bila kana! kana! tersebut tersedia. Mula - mula sistem

ini diatur sedemikian mpa sehingga jumlah kana! yang tersedia tidak

dimanfaatkan seluruhnya, sehingga dapat digunakan untuk menambah

kanal-kanal yang baru. Namun diperlukan metode-metode bam untuk melakukan sistem

ekspansi ini.

b. Peminjaman frekuensi kana! (.fi·equell()'lwrrowing)

Kana! kanal biasanya dialokasikan untuk sel - sel tertentu sesuai trafik yang

dilayani pada saat itu. Bila trafik di jaringan meningkat dan terkonsentrasi pada

area tertentu maka beberapa sel mulai overloaded, maka perlu untuk merealokasikan kana! dengan jalan sel yang overloaded meminjam frekuensi kanal set yang belum overloaded dengan catatan sel yang belum overloaded itu masih mampu melayani trafik yang ada di area layanannya.

c Mengubah pola sel

Yaitu dengan menambah jumlah sel i cluster misalnya dari 3 sel /duster

( kepadatan tratik tinggi ) menjadi 7 sell cluster atau lebih Namun penambahan ini juga akan menambah perangkat keras ( hardware ), sehingga dianggap kurang efisien.

(3)

PEl\'(iGUNAAN TEKNJK FREQUENCY HOPPING UNTUK MENGATASJ MULTIPATH FAIJJN(i PADA GLOBAL SYSTE1l1 FOR MOBILE COMMUlVJCA TION ( (iSM) Andreas Ardian Febrialllo

d. Pembelahan sel

Dilakukan dengan memecah-mecah sel menjadi sel yang lebih kecil pada saat

kondisi trafJic padat. Hal ini digunakan untuk memanfaatkan spektrum frekuensi vang tersedia secara efisien.

e. Sektorisasi

Teknik ini dilakukan dengan membagi sel menjadi beberapa sektor, dengan tiap

tiap sektor dilayani oleh sekelompok kana! yang diliputi antena terarah. Biasanya

ditempatkan bャセ|G@ (Base Transceiver Station ) di tengah セ@ tengah sektor/seL

Tetapi efektifitas berbagai metode tersebut di atas ュ・Qセェ。、ゥ@ terbatas jika diterapkan pad a Jaringan penuh pelanggan セ@

congested }.

dan pada kanal yang mengalami fadin;.;, karena alokasi frekuensi yang digunakan kana! pada jaringan tersebut adalah sama.

Artinya pada saat

M..S

melakukan panggilan secara bersamaan dengan menggunakan frekuensi yang sama, maka akan menyebabkan interferensi selama komunikasi

berlangsung, atau biasa disebut dengan interferensi co-channel.

fイ・アオ・ャOHセャG@ hopping adalah solusi yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah tersebut di atas. Metode

ji-equeliL:V

hopping ini akan melompatkan frekuensi-frekuensi sinyal pembawa secara periodik dengan diatur oleh algoritma tertentu, dalam hal ini

banyaknya lompatan ditentukan dari code

generator

pada algoritma yang sudah ditentukan. Pad a jaringan GSM per an tek:nik

ji-eque11L:v

hoppiug adalah siguali11g

traffic

BTS. Penggunaan met ode

_kequeliL:v

hopping ini diharapkan mampu mengatasi etisiensi penggunaan frekuensi dan mengatasi interferensi akibat penggunaan frekuensi yang sama

pada kana! yang sama ( interfensi co-chwlllel ), sehingga dihasilkan kualitas sistem dan sinyal yang lebih baik.

2.

Freque11cy Hoppi11g

Frequeu(y hopping adalah salah satu jenis sistem spektnnn tersebar, yang cara penyebaran datanya dilakukan dengan cara mengubah frekuensi sinyal pembawanya

(4)

tセ」ィョ・@ Jurnnl Ilmiah Ekktrotcknib Vol ()No. I Apnl セojo@ Hal A)·· 7lJ

sejumlah sinyal informasi data selama periode tertentu, dan berpindah dari satu frekuensi

menuju frekuensi yang lain secara tems menerus.

Dalam sistem.fi·equel/(}' hoppi11K sinyal yang dikirimkan berlaku seperti pembawa termodulasi data yang melompat-lompat dari satu frekuensi menuju frekuensi lainnya.

Gam bar teknik dasar sistem ji-equell(:v hoppi11K dapat dilihat pad a Gambar I di bawah

Day

a

I

..

..

I

..

+

-fl

f2

f3

f4

f5

f6

f7

frekuensi

Gam bar 1. Teknik

Frequency

Hopping.

Anak panah pada Gambar 1 menunjukkan urutan lompatan ( hop ) frekuensi secara acak ( ra11dom ) Dapat dilihat bahwa frekuensi melompat dengan pola mutan lompatan sebagai berikut : fl --- tJ --- f7 --- f2 --- f5 --- t4 --- f6 Lompatan frekuensi

tersebut dilakukan secara benllang-ulang. Selama komunikasi antar MS ( A1ohilc Statio11

) berlangsung dapat terjadi perpindahan frekuensi secara tents menerus dalam jumlah

yang banyak sampai komunikasi antar

MS

tersebut berakhir. Kondisi di atas membutuhkan kesepadanan atau match lompatan frekuensi pada stasiun penerima. Dapat

diartikan bahwa stasiun penerima hants melakukan perpindahan frekuensi dengan

lompatan yang sama supaya terjadi sinkronisasi, sehingga informasi yang dikirimkan

(5)

PENfiGUNAAN TEKNIK FREQUENCY HOPPING VNTUK MENGATASI MULTIPATH FADING PAlM GLOBAL ,\'Y,\'TEM FOR l'v/OBILE COMMUNICATION ( GS!vl) Andreas Ardian Febrianto

h·efJIICII<)' hopjJinK merupakan salah satu jenis spektrum tersebar dengan Iebar

pita yang digunakan lebih Iebar dari Iebar pita mini mum yang diperlukan untuk

mengirimkan intormasi yang sama jika digunakan frekuensi pembawa tunggal. Aplikasi

teknik ti·e(jlfl.!llct' hoppmg pada jaringan (iSJvl membutuhkan perangkat pengirim dan penerima yang d igunakan untuk pengmman ataupun penenmaan data. 1Ja1am llai !ill llalu

yang dikirimkan pada setiap frekuensi sangat terbatas, karena teknikji·eq11en9' lwppmg memiliki periode antar lompatan yang sangat singkat. Freque/1(}' hopping memi1ik1 periode lompatan antara TPPセiウ@ - 577ps, dan perioda antar lompatan ini disebut chip atau time slot.

Sistem .freqlfe/1(1' hoppi11g menggunakan saudi pseudorandom. untuk mengatur pola lompatannya dari satu frekuensi menuju frekuensi lainnya. Sandi pseudorandom adalah sandi acak yang mempunyai deretan saudi yang akan terulang secara periodis

dalam waktu yang cukup lama. Pengacakan pola lompatan frekuensi dimaksudkan untuk

menghindari sinyal pengganggu ( i11te1:lering signal ), sehingga akan dihasilkan kinerja yang lebih baik selama komunikasi antar

MS

berlangsung dan jika interferensi muncul, tidak semua kana! akan terkena interferensi, melainkan hanya terjadi pada salah satu

kana! saja. Misalnya pada saat interferensi muncul dan mengganggu salah satu kana!,

yaitu pada frekuensi 2 ( f1 ), maka sinyal pembawa akan selalu mengalami gangguan

tetapi hanya pada saat berada pada frekuensi 2 ( f2 ) saja Hal tersebut dapat dilihat pada

Gambar 2, yaitu gambar yang menunjukan interferensi yang terjadi pada proses transmisi

(6)

Tt:chne JurnaiHmiah Elektrotektuka VoL Y No. I April 20 I o Hal t)5 71)

Day a • sinyal pengganggu

I

I

·-: ---+ +

-.

r

[image:6.501.44.478.58.550.2]

fl f2 f3 f4 f5 f6 f7 frekuensi

Gambar 2. Interferensi pada Transmisi

Frequency Hopping.

Sink:ronisasi merupakan hal yang sangat penting dalam aplikasi ji-equell(V hopping pada jaringan GSA4, terutama sink:ronisasi antar BT.S ( Base Transceiver Station ). Sinkronisasi diperlukan agar waktu dan frekuensi dapat terdeteksi secara benar dan

tepat pada penerima. Pemancar harus selalu melakukan sinkronisasi dengan penerima.

Untuk sinkronisasi awal, pemancar akan berada pada frekuensi tertentu ( parking .freque11cy ) sebelum komunikasi dimulai. Parking frekuensi ini sangat penting untuk memulai melakukan teknikjrequemy hoppi11g pada pemancar, sehingga jika interferensi muncul pada frek:uensi ini maka akan mempersulit untuk melakukan tek.nik ji-ek1J(.'I/sJ hopping.

Sistem ji-equem.-:v hoppi11g berdasarkan laju lompatannya atau berdasarkan kecepatan pembahan frekuensi dibedakan dalam dua jenis lompatan frekuensi yaitu,

lompatan freku,ensi cepat atau fast fiw.ptemy hopping (FFH), dan Jompatan frekuensi Jambat atau slow ji-equell(V hoppi11g (5iFH) FFH adalah ji-eque/l(y hopping dengan pembahan frekuensi lebih cepat daripada laju bit pemodulasinya. Sedangkan .\'I;H adalah ji-eque11cy lwpplog yang mempunyai beberapa hit pemodulasi dalam satu kali lompatan

(7)

PE1V<i(t'UJVAAN TEKNJK FREQUENCY HOPPJNU UNTUK .MENGATASI MULTJPATH FAJ)JN(.i PAlM GLOBAL SY .. \'TEM FOR MOBILE

CONJNJUNJC4 TION ( (,:.,M) Andreas Ardian Fehriamo

2.1.

Past

Freque11cy Hopping (FFH)

Sistem l·l·H mempunyai perubahan frekuensi yang lebih cepat daripada laju hit

pemodulasinya atau bisa dikatakan .fi'eque!l(y hoppiug yang mempunyai beberapa

nT, dengan Tc adalah lama waktu tiap chip. n adalah banyaknya frekuensi yang digunakan, dan T adalah lama waktu tiap bit. FFH digunakan untuk mengirimkan informasi yang sama pada kanal yang berbeda dengan waktu pendudukan tiap kana! Tc

Sinyal keluaran yang dihasilkan modulator data akan dibagi dalam L lompatan, dengan

tiap bagian mempunyai durasi Tc = Ts I L Ts merupakan lama waktu tiap simbol.

Cara yang digunakan sistem .FrH untuk menghasilkan lompatan frekuensi adalah

dengan mencampur keluaran modulator data dengan keluaran penyintesa frekuensi yang

akan memilih frekuensi bam tiap wak-tu Tc. Energi yang dikirimkan pada tiap kanal

adalah Es I L, dengan Es mempakan energi tiap simbol dan L mempakan jumlah lompatan yang digunakan untuk mengirimkan tiap simbol informasi. Dengan semakin

banyaknya lompatan frekuensi pada tiap waktu pendudukan { Tc ), maka akan dihasilkan

kinerja yang memiliki daya tahan terhadap ketidaksempurnaan atau daya tahan terhadap

interferensi, terutama interferensi co-channel.

Selain digunakan untuk mengatasi terjadinya interferensi co-channel, FFH juga biasa digunakan untuk mengatasi penindas. Penindas ini biasa disebut dengan penindas

pengikut (follower jammer ). Penindas pengik.LJt ini bekerja dengan mengirimkan sinya I interferensi pada frekuensi tempat sinyal informasi berada Dengan teknik FFH ini

diharapkan dapat mengatasi permasalahan penindas pengikut, karena penggunaan Oセfh@

ini akan mempersulit sinyal pengganggu untuk memperoleh waktu yang cukup untuk

mengetahui keberadaan frekuensi tempat sinyal informasi dikirimkan. Di bawah ini

(8)

Tcclmc Jurnallhmab Ekktrott:kmka Vol. Y No. 1 April 2010 Hal 65 79

0

Gambar 3. Contoh

FFH :

4

hop I bit.

Konsep dasar transmisi G.\M adalah pengiriman data TDMA (Time Divi.<dou Multiple Acces) yang dilakukan dalam satu hurst tiap pengiriman. Burst sendiri merupakan deretan 156 bit pemodulasi. Dan pengiriman satu burst membutuhkan waktu 0,577 ms yang disebut dengan Burst Period (BP) atau time slot ( Ts ).

Dari contoh Gambar 2.3 dapat dilihat bahwa dalam satu hit pemodulasi sistem FFH mampu melak'Ukan 4 kali lompatan ( hop ). Hal ini sesuai dengan definisi FFH merupakanji·eyueuc:v hopping dengan beberapa lompatan (hop) per hit pemodulasinya.

2.2. Slow Frequellcy Hoppi11g (SFH)

Slow Frequency Hopping (SFH) merupakanji·eyuell£y hopping yang mempunyai beberapa bit pemodulasi dalam satu kali lompatan frekuensi. SFH mengirimkan beberapa simbol informasi pada tiap lompatan frekuensi yang dilakukan. Laju simbol ( Rs )

merupakan hasil perkalian suatu bilangan bulat ( b ) dengan laju lompatan ( Rc ),

sehingga dapat dirumuskan Rs = b Rc. Bila durasi tiap simbol informasi disimbolkan

[image:8.501.40.472.49.584.2]
(9)

PENGGUNAAN TEKNIK FREQUENCY HOPPIN(J UNTUK MEN(iATASI MULTIPATH FAI)JN(,' PADA liLOBAL SYSTEM FOR MOBILE COMMUNICATION ( GSM) Andreas Ardian Febrialllo

Pada

SFH,

frekuensi pembawa akan dilompatkan sesuai dengan keluaran penyintesa frekuensi. Penyintesa frekuensi ini akan menghasilkan banyaknya frekuensi

sebesar 2n frekuensi Sebagai contoh, digunakan n 2, maka keluaran penyintesa

セ「ョ@ Plt'ngh:l<.:ilbn ヲイ・セuエZGャャsゥ@ sebanvak 4 frekuensi CJambar 4 memmjukki'ln

representasi bergambar untuk contoh teknik SFH

100 101

Frekueosi

BP

Waktu

Gam bar 4. Contoh

NセGfh@

3

bit I hop.

Dari Gambar 4 dapat dilihat bahwa dalam satu kali lompatan

SFH

menggunakan lebih dari satu hit. dalam contoh di atas digunakan tiga hit pemodulasi untuk melakukan

satu kali lompatan. Dengan

SFH,

pengiriman secara simultan pada beberapa kanal dapat dilakukan karena

SFH

menggunakan sebagian kecil pita frekuensinya Dalam jaringan
(10)

Teclme Jurnailhmah Elektrotekmka VoJ. Y No. 1 Apni 2U 1U Hal 6:5 79

3.

GSM ( Global Sistemfor Mobile Commu11icatio11)

Konsep dasar transmisi G\'M adalah pengiriman data

7I>A1A. (

Time Divi.'l·iou Multiple Acces ). Sedangkan sinyal yang dipancarkan stasiun pusat akan dipancarulangkan 「・イォ。ャゥセォ。ャゥ@ oleh banyak sekali antena

BIS (Base

Tra11sceiver S!ation ) Sistem GSA1 rnempunyai Iebar pita total sebesar 25 MHz yang terbagi atas 124 kanal

dengan ュ。ウュァセイョ。ウュァ@ mempunyat Iebar ptta sebesar 2UO KHz.

Jaringan GSM memiliki keistimewaan yaitu adanya standarisasi antar muka ( iutel.'face ) antar masing masing subsistem. Sehingga <iS;.\-1 tidak tergantung hanya pada satu merk dalam menempatkan ー・イ。ョァォ。エセー・イ。ョァォ。エョケ。@ di dalam sebuah konfigurasi jaringan.

GSM

mempunyai standarisasi illfel:face sebagai berikut.

a. T erdiri dari 8 kanal per pembawa.

b. Lebar pita frekuensi pembawa 200 kHz. c. Slow Frequency Hopping ( ,)'FH ).

Selain standarisasi

inleJ:f'ace, GSA-1

juga memiliki konfigurasi arsitektur jaringan yang dirancang berdasarkan konsep open illfei:f'ace yang artinya kemampuan セ@

kemampuan barn dapat ditambahkan pada layer atau lapisan dan illferf'ace antar jaringan tanpa mengubah arsitek:tur jaringannya sendiri.

4. Teknik Freque11cy Hoppi11g

pada Jaringan GS:M.

Teknik ji·eque11c_v hopping merupa.kan salah satu teknik yang digunakan pada jaringan GS1\1 untuk mengatasi terjadinya interferensi, terutama interferensi co-c/umuel

akibat pemakaian frekuensi yang sama pada kanal yang sama selama komunikasi

berlangsung. Aplikasi ji·eque11c:v hoppiug pada jaringan GSM adalah pada teknik pengiriman datanya, yaitu teknik pengiriman data

1DA1A ( Time

Dh''·"''OII Multi pie Acces ).
(11)

PEl\i(,(,'UNAAiV TEKNIK FREQUElVCJIHOPPLrvU l!NTUK MENU4T4SI MULTIPATH FAJ)JN(I PAI>A (iJjJBAL .\'Y,STEM FOR MOBILE COMMUNICATION ( GSM) Andreas Ardiau Fehriallfo

bahwa aplikasiji·eqlleii(V lwppiiiX pada jaringan CJSA1 terdapat pada bagian RlS - nya. Dalam sistem selular GSM, setiap BTS dapat terdiri dari satu sampai tiga sel, dengan setiap selnya mcmpunyai satu atau lebih perangkat pemancar atau penerima yang disebut

liYIIISCeiver (

rux )

Setiap

IRX

ini terbagi dalam bingkai TDMA dengan tiap tiap hingkai

1V/11A

terbagi dalam delapan time

.•Jot (

JS ) yang terbag1 dan J .\0 sampa1 1.\,. Setiap

TS

akan temlang setiap 4,615 ms. Jika

M,)'

mendapatkan kana! pada [,)'1, maka ia akan berada pada 7:)' 1 selama komunikasi berlangsung. Lompatan frekuensi pada GS!v1

terjadi setelah satu bingkai

TD/11A

selesai

danji"eque11cy hopping

terjadi dalam 217 kali tiap detik ( 1

I

4,615 ms ), dengan tujuan agar tidak terjadi interferensi

co-chaunel

akibat penggunaan tl·ekuensl yang sama Karena dengan .Jreqlfell!.) lwjlping maka frekuensi

pembawa akan berubah secara periodik, sehingga penggunaan frekuensi yang sama

[image:11.505.46.476.145.545.2]

dalam satu kanal selama komunikasi berlangsung dapat dihindari. Berikut ini adalah

gambar hiugkai JDivfA pada jaringan GS!vl

BINGKAI JVMA ( 4,615 ms)

Gambar 5. Bingkai TI>MA pada (iSM.

Dari gambar bingkai

TDMA

di atas, terdapat delapan time

slot

dalam satu bingkai. Time slot pertama (

n;o )

dari

TRX

pertama dalam sel digunakan sebagai kanal fisik yang disebut BCC'H ( Broadcast Control Chan11el ). BCCH adalah kanal yang berisi semua informasi tentang jaringan yang diperlukan

lv!S

Sedangkan untuk I:\'1 sampai LS'7
(12)

Techne Jumai Hmiah Elektroteknika Vol. 9 No. l April 20 HI Hal 65 ·- 79

jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6 yang menunjukkan konfigurasi

1:\'

pada sel (i,\'M

yang mempunyai empat

IRX

TSO

TSl

TS2

TS3

TS4

TS5

TS6

TS7

TRXtl R

I

T T

jセ@

T

I

_!

____

J ..

T T T f1

TRX21

--I

T T T T T T T T f2

TRX31

T T T T T T T T f3 [image:12.501.45.477.126.498.2]

TRX41

T T T T T T T T

f4

Gambar 6. Konfigurasi

T.\'

pada Sel

(J..f)M

yang Mempunyai 4

TRX

B :

TS

untuk

BCCH,

T :

TS

untuk

TCH.

5. Penerapan Teknik Freque11cy Hoppi11g pada Jaringan

GSM

untuk

Mengatasi Multipath Fadi11g

Pada area yang mempunyai banyak halangan untuk perambatan ( daerah padat

penduduk dan banyak bangunan ), maka isyarat yang diterima oleh MS mempakan jumlah isyarat-isyarat radio yang terdiri dari beberapa jalur (multipath propagation). Penjumlahan ini dapat bersifat konwruktll ataupun destrukttf: Pada kasus 、・ウエイオォエHヲセ@

jumlahan isyarat tersebut mempunyai daya yang lebih kecil dari aras rata- ratanya, dan

(13)

PElW,(ilJNAAN TEKNIK FREQUENCY HOPPING UNTUK MENli4TA.\1

MULTIPATH FADING PAJ>A GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE

COMMUNIC4TION ( GSkf)

Andreas Ardian F'ebrialllo

Reflectetl path

Bm>e Stttti.tm dtmau

Gam bar 7.

Multipath Fculing.

Dalam komunikasi bergerak dikenal dengan adanya fading cepat dan fading lambat. Fading cepat adalah fadinK yang terjadi dalam situasi ketika penerima ditempatkan di antara bangunan- bangunan, kendaraan-kendaraan, dan benda - benda

lain yang memantulkan dan membaurkan gelombang radio. Fading ini dapat diamati dengan meletakkan penerima pada tempat yang tetap yang dioperasikan pada ·frek:uensi

yang tetap, akibat penghambur seperti kendaraan- kendaraan, orang-orang ,.dan

pohon-pohon. Sedangkan jadiug lambat terjadi akibat variasi pembayangan penerima akibat gerakan di sekitar lingkungan, atau sekitar BS yang melingkupinya. Misalnya adalah gerakan penerima pada bangunan-bangunan yang berbeda tingginya Dari kedua jenis

fading ini dapat dirumuskan

dengan

r (

t)

m (

t)

x ro (

t)

r ( t )

m ( t )

=

fading lambat : dan
(14)

Ttdmc Jumalllmiah Elektroteknika Vol.'} No.1 April2Ul0 Hal6:'- 7lJ

Pada jaringan

GSM

biasanya antara antena pemancar dan penerima tidak berada pada satu garis lums, dan sinyal yang diterima mempakan penjumlahan sejumlah sinyal

yang mempakan timan sinyal asli dengan amplitudo berbeda-beda dan fase tergeser. Jadi

jika bangunan pemantul berbentuk tidak teratur, maka sinyal yang akan dihasilkan akan

mengalami pantulan yang semakin banyak. Kondisi tersebut akan menghasilkan sinyal

p(

r )

= (

r

I

a

2

)

exp [ -r

2

I

2a

2 ] .untuk r > 0, ( 2 )

Dengan r adalah amplitudo yang diterima, <J2 adalah daya rata-rata sinyal yang diterima.

Semakin besar pemudaran dan semakin lemah amplitudo, maka menyebakan

mformasi yang dibawa terdistors1. Dalam komumkast suara, pembtcaraan akan t1dak

jelas, sedangkan pada proses SMS ( Short Message Service ) akan menyebabkan

terjadinya keterlambatan pengiriman dari satu

MS

menuju

MS

lain, bahkan terkadang akan menyebabkan kegagalan pengiriman. Sinyal dengan frekuensi yang berbeda akan

mempunyai variasi amplitudo yang berbeda, walaupun pada area yang sama. Oleh karena

itu kekebalan informasi terhadap pemudaran sinyal dapat ditingkatkan dengan

memperbanyak penggunaan frekuensi pembawa dengan teknik,li-eque!IG) .. hopping.

6. Kesimpulan

Dalam mcngatasi efek mu/tipath fading teknik ,li-eque/l(y hoppi11g bekerja pad a

saat

MS

bergerak dengan kecepatan rendah ( orang berjalan. lalu-lintas padat dan sebagainya ), karena pada kondisi ini sinyal dapat mengalami pemudaran dalam waktu

yang cukup lama dan informasi sangat terdistorsi. Dengan teknik .fi"equell(:r hopping

(15)

PEiV(I(il/NAAN TEKNIK FREQUENCY HOPPING UNTUK MENGATASI MUL11PATH FADING PADA GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE

COMMUNICATION ( HisセヲI@

Andreas Ardian Febria11to

Daftar Pustaka

[1] Lee, J. S.,and L. E. Miller, "CDMA Svstem E11Ri11eeri11K Hand Book". Artect House, Boston .London, 1998.

r:21 Roden Martin S "T>igital r 'ommunication Sv•>f<'lll I >esigll" Prentice HalL United States of America. 1998.

[3] R, Theodore S. "Wireless Commnicatio11s ", Prentice Hall, United States of America. 2002.

[ 4] Stremler, F. G, '' Introduction To Colllllllfllication " 3 rd edition, Addison Publishing Company, Wisconsin- Medison, 1990

[5] Proakis , John G, .. Digital Commu11icatiou --, McGraw-Hill Hook Company.

1983.

[ 6] Sklar. Bernard, " J)igital ( 'omnmnications Fu11dame11tals a11d Applications", Prentice Hall, 1998.

Gambar

Gambar 2. Interferensi pada Transmisi Frequency Hopping.
Gambar 3. Contoh FFH : 4 hop I bit.
gambar hiugkai JDivfA pada jaringan GS!vl
Gambar 6. Konfigurasi T.\' pada Sel (J..f)M yang Mempunyai 4 TRX B : TS untuk BCCH, T : TS untuk TCH

Referensi

Dokumen terkait

Sumbangan efektif disiplin kerja lebih besar dari sumbangan iklim kerja dan etos kerja, dengan demikian dalam meningkatkan efektifitas kinerja di Kantor Bappeda Provinsi Sulawesi

Hasil penelitian: (1) Perangkat lunak CAD dan atau CADCAM yang sesuai untuk pembelajaran pemesinan CNC adalah perangkat lunak yang dapat menghasilkan gambar

Wawancara tersebut dilakukan pada beberapa guru dengan tujuan untuk mengetahui upaya mereka dalam meningkatkan prestasi belajar para siswa.. Dari hasil penelitian tersebut

Musik film Overtaken dalam film serial animasi One Piece memiliki 8 fungsi, yaitu; (a) memperkuat pesan dengan menyampaikan hal yang sama dengan apa yang ditayangkan,

“Pengembangan Konseling Kelompok untuk Peningkatan Pengelolaan Diri pada Remaja yang Kecanduan Game Online ” adalah hasil karya saya dan dalam naskah Tesis ini tidak terdapat

[r]

Mereka mewakili Indonesia setelah menjadi juara pada ajang Kontes Robot Indonesia (KRI) 2010 pada Juni 2010 di Universitas Muhammadiyah Malang.. Pada ajang itu, Mio-rEi juga

Kebijakan Pemerintah (kinerja Kebijakan Pemerintah (kinerja kabinet, misal, anggaran. kabinet,