SEKOLAH KEPANDAIAN PUTRI DI SALATIGA
TAHUN 1953-1962
Skripsi
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah
Oleh
Irma Dwi Setyowati
152009006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
ABSTRAK
Irma Dwi Setyowati. 152009006. 2013. Sekolah Kepandaian Putri di Salatiga Tahun 1953-1962. Skripsi: Program Studi Pendidikan Sejarah, F akultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. (Pembimbing I: Wahyu Purwiyastuti, S.S. M.Hum dan Pembimbing II: Dra. Emy Wuryani, M.Hum).
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam tentang (1) kebijakan pemerintah dalam menyelenggarakan Sekolah Kepandaian Putri dan (2) profil Sekolah Kepandaian Putri di Salatiga tahun 1953-1962. Penelitian ini dilakukan pada tahun akademik 2012-2013 di Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah dalam bentuk deskriptif naratif. Hasil penelitian ini adalah terbukanya kesempatan seluas-luasnya bagi wanita Indonesia untuk masuk ke dalam “fair competition” dengan kaum pria dalam bidang pendidikan. Usaha pendidikan bagi wanita yang dilakukan pemerintah, yaitu dengan menyelenggarakan Sekolah Kepandaian Putri (SKP). Sekolah Kepandaian Putri (SKP) adalah sekolah menengah pertama yang bersifat kejuruan dengan tujuan untuk memberikan keterampilan sebagai bekal jika nanti hidup dalam rumah tangga. Pendidikan di Sekolah Kepandaian Putri (SKP) ditempuh selama 4 tahun. Selama mengikuti pendidikan di Sekolah Kepandaian Putri (SKP) para siswa juga dibebani biaya pendidikan, yaitu uang sekolah selama satu tahun Rp 2,00,00 dan uang alat Rp 1,00,00. Siswa yang masuk ke Sekolah Kepandaian Putri (SKP) ini rata-rata dari keluarga yang kurang mampu, seperti anak petani atau pedagang. Ada pula anak-anak dari pegawai pemerintah, misalnya lurah atau camat. Guru-guru yang mengajar di Sekolah Kepandaian Putri (SKP) ini sebelumnya telah menempuh pendidikan di Sekolah Guru Kepandaian Putri (SGKP). Dengan adanya program dari pemerintah yang merasa bahwa Sekolah Kepandaian Putri (SKP) sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan kewanitaan maka Sekolah Kepandaian Putri (SKP) diganti menjadi Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama (SKKP) yang dapat memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut.
ABSTRACT
Irma Dwi Setyowati. 152009006. 2013. Kepandaian Putri School in Salatiga 1953-1962. A Thesis: Courses of History Education, F aculty of Teacher Training and Education, Satya Wacana Christian University. (First adviser: Wahyu Purwiyastuti, S.S, M.Hum, Second adviser: Dra. Emy Wuryani, M.Hum).
This research aims to examine deeply about (1) the Government's policy in carrying out Kepandaian Putri School (SKP) and (2) profile's of Kepandaian Putri School (SKP) in Salatiga 1953-1962. This research was conducted in academic year 2012-2013 in History Education, Faculty of Teacher Training and Education, Satya Wacana Christian University in Salatiga. The research method used is the method of historical research in form of a descriptive narrative. The results of this research is the existence of the extensive opportunities for the Indonesian women entering “fair competition” compare with men in education field. The educational effort by the Government for the women is carrying out Kepandaian Putri School (SKP). Kepandaian Putri School (SKP) is the first vocasional junior high school that intends to give skill as future victuals in household. Education in Kepandaian Putri School (SKP) for 4th years. During the following in Kepandaian Putri Sckool (SKP) students are also saddled with the cost of education, including school money for one year $ 2.00 and money tools $ 1.00. Students who enter the Kepandaian Putri School (SKP) is the average of the underprivileged families, like farmers or traders. There were also the children of government employees, e.g village or district. Teachers who teach at the Kepandaian Putri School (SKP) had previously been educated at the Kepandaian Putri School Teacher (SGKP). However, Government programs assumes that Kepandaian Putri School (SKP) is not compatible with the community’s demands, especially woman education, as a result Kepandaian Putri School (SKP) is replaced into the Kesejahteraan Keluarga Pertama School (SKKP), which can accomplish those requirements.
KATA PENGANTAR
Terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa menyertai penulis selama menjalani studi hingga akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan baik dan lancar. Penulis menyadari betapa terbatasnya kemampuan penulis tanpa bantuan, bimbingan, dukungan, dan partisipasi dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dra. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang secara tidak langsung telah mendukung dalam penyelesaian penulisan skripsi.
2. Sunardi, S.Pd, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menulis skripsi, dan atas bimbingannya yang telah diberikan kepada penulis dari awal kuliah hingga pada akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
3. Wahyu Purwiyastuti, S.S., M.Hum sebagai pembimbing I dalam penyusunan dan penulisan skripsi, yang dengan kesabarannya, memotivasi, membimbing, dan mengarahkan penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi.
5. Bapak dan ibu dosen Program Studi Pendidikan Sejarah, terima kasih untuk kesabaran dan pelajaran yang berharga yang diberikan kepada penulis selama menjalankan studinya.
6. Seluruh staf Tata Usaha beserta karyawan FKIP-UKSW yang telah membantu dalam administrasi selama penelitian hingga terselesainya penulisan skripsi ini.
7. Drs. Bambang Subiyakto, M.Pd selaku Kepala Sekolah, guru, serta staf dan karyawan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 9 Salatiga atas kesediannya untuk meminjamkan arsip-arsip sekolah yang sangat membantu penulis dalam menyusun skripsi.
8. Bapak Nur Singgih, Ibu Murtiani, Ibu Sri Mahmudah, Ibu Muchayatun, dan Ibu Sulasmi yang telah bersedia meluangkan waktu untuk diwawancarai dan terima kasih atas kesediaannya untuk meminjamkan arsip-arsip pribadi yang sangat membantu dalam penyusunan skripsi. 9. Bapak, ibu atas perjuangannya, dan mas Adi atas dukungan dan semangat
yang diberikan kepada penulis.
10.Mbah kakung, mbah uti, dan semua saudara yang telah memberikan nasehat dan semangat.
12.Seluruh pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan maupun penulisan skripsi ini. Oleh karena itu penulis berharap masukan berupa kritik maupun saran yang membangun dari semua pihak yang terkait sehingga pada masa yang akan datang kekurangan ini dapat diperbaiki. Kiranya skripsi ini dapat menjadi inspirasi bagi penulis yang lain dalam mengembangkan keilmuan dan semakin banyak penulisan terkait sejarah di Salatiga. Terima kasih, Tuhan memberkati.
Salatiga, 30 Mei 2013
Motto dan Persembahan
“Every king was once a crying baby and every building was once a picture.
It’s not about where you are today but where you will reach tomorrow.”
“Setiap raja dulunya a
dalah seorang bayi yang menangis dan setiap
gedung dulunya adalah sebuah gambar. Bukan masalah dimana kamu hari
ini tetapi dimana kamu akan sampai besok.”
“A journey of a thousand miles begins with a single step.”
“Suatu perjalanan seribu mil di mulai dengan satu langkah tunggal.”
Kupersembahkan karya sederhana ini
untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Bapak dan Ibu
sebagai rasa tanggung jawab penulis dalam
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN ... iv
ABSTRAK ... v
ABSTRAC ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... x
DAFTAR ISI ... xi
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Pendidikan 1. Pengertian Pendidikan ... 6
2. Tujuan Pendidikan ... 8
3. Unsur-Unsur Pendidikan ... 9
B. Guru
1. Pengertian Guru ... 11
2. Kompetensi Profesional Guru ... 12
C. Pembentukan Watak Melalui Pengajaran ... 13
D. Penelitian yang Relevan ... 14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 16
B. Bentuk dan Strategi Penelitian ... 16
C. Sumber Data ... 17
D. Teknik Pengumpulan Data ... 17
E. Analisis Data ... 20
F. Kerangka Pikir ... 21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Letak Geografis Salatiga ... 23
B. Pendidikan Pada Awal Kemerdekaan ... 24
C. Sekolah Kepandaian Putri (SKP) di Salatiga ... 27
D. Sistem Pendidikan Sekolah Kepandaian Putri (SKP) 1. Landasan Pendidikan ... 31
2. Kurikulum Sekolah Kepandaian Putri (SKP) ... 32
3. Peserta Didik ... 41
DAFTAR LAMPIRAN
1. Tanda Lulus Sekolah Rakyat Tahun 1960 ... 50
2. Surat Tanda Tamat Belajar Sekolah Rakyat Tahun 1960 ... 51
3. Buku Induk Sekolah Kepandaian Putri (SKP) Tahun 1953 ... 52
4. Surat Keputusan Penutupan Sekolah Kepandaian Putri (SKP) .... 53
5. Angka Nilai Sekolah Kepandaian Putri (SKP) Tahun 1953... 54
6. Buku Macam-Macam Peralatan Rumah Tangga ... 55
7. Buku Cara Mengatur Ruang ... 56
8. Buku Cara Mengatur Meja ... 56
9. Buku Pekerjaan Tangan ... 57
10.Daftar Nilai Ujian Penghabisan Kejuruan Memasak ... 58
11.Daftar Nilai Ujian Penghabisan Kejuruan Menjahit ... 59
12.Rapor Sekolah Guru Kepandaian Putri (SGKP) ... 60
DAFTAR GAMBAR
1. Buku Gambar Pola ... 62
2. Buku Kristik ... 62
3. Buku Pekerjaan Tangan ... 63
4. Pramuka di Umbul Senjoyo ... 63
5. Wawancara dengan bapak Nur Singgih ... 64
6. Wawancara dengan ibu Sri Mahmudah ... 64
7. Wawancara dengan ibu Murtiani ... 65
8. Wawancara dengan ibu Muchayatun ... 65