Tax is one source for the state treasury to finance the expenses of running state government. Cause that, governments make a new program for increase the revenue national, so governments needs tax pay which honest and transparants from society. For reach out and touch about that, so The Directorste Tax engage the new program. This tax program called with Government Regulation Number 46 which valid 1 July 2013. With regard to this, so in this study, the author tries to identify the effect of the application a Government Regulation Number 46 (independent variable) to the state of tax revenue (dependent variable). For detect existence influence or not, the authors tested using simple regression method. The research has been done shows indicate exixtence big influence from the Government Regulation Number 46 program to the state of tax revenue. Endence, with the enactment of the Government Regulation Number 46 program much increase assessamble who interest to comly this program.
Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang diperoleh dari masyarakatnya selaku wajib pajak. Oleh sebab itu, pemerintah membuat program baru dalam upaya meningkatkan penerimaan negara. Maka, pemerintah memerlukan pembayaran pajak yang jujur dan terbuka dari wajib pajaknya. Demi terwujudnya hal tersebut maka, Pemerintah mengeluarkan peraturan perpajakan yang baru. Peraturan Perpajakan ini disebut dengan Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 yang mulai berlaku 1 juli 2013. Berkenaan dengan hal tersebut, maka dalam penelitian ini, penulis mencoba menganalisis pengaruh penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 (variable bebas) terhadap penerimaan pajak negara (variable tidak bebas). Untuk mengetahui adanya pengaruh atau tidak, maka penulis mengujinya dengan menggunakan metode regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang besar dari adanya program Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 terhadap penerimaan pajak negara. Buktinya, dengan diberlakukannya peraturan tersebut banyak WP yang tertarik untuk mengikuti program tersebut.
HALAMAN JUDUL………. i
HALAMAN PENGESAHAN………... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………. iii
KATA PENGANTAR……… iv
ABSTRACT……… vii
ABSTRAK………. viii
DAFTAR ISI………. ix
DAFTAR GAMBAR... xiv
DAFTAR TABEL………. xv
DAFTAR LAMPIRAN……….. xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang penelitian………..… 11.2 Identifikasi Masalah………...… 4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………..…….... 4
1.4 Kegunaan Penelitian……… 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS………...…… 7
2.1.1 Definisi Pajak……… 7
2.1.7 Asas Pemungutan Pajak……….. 17
2.2 Pajak Penghasilan……….. 19
2.2.1 Pengertian Pajak Penghasilan……… 19
2.3 Pengertian Pajak Penghasilan Pribadi (PPH 25)……….. 20
2.3.1 Objek PPH 25……… 21
2.3.2 Tarif Pajak PPH 25……… 22
2.3.3 Perhitungan PPH 25……….. 23
2.3.4 Pelaporan Pajak Penghasilan dan Batas Waktu Penyampaian SPT... 24
2.4 Norma Pajak ... 25
2.5 Pengertian Pajak Penghasilan Final... 25
2.6 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013... 26
(PP) Nomor 46 Tahun 2013... 26
2.6.3 Objek Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013.... 27
2.6.4 Tarif Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013... 27
2.6.5 Perhitungan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013... 28
2.6.6 Penyetoran Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013... 28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian... 293.1.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Ciamis ……… 29
3.1.2 Visi dan Misi KPP Pratama Ciamis ……… 32
3.1.3 Susunan Organisasi KPP Pratama Ciamis ………… 32
3.1.4 Uraian Tugas Jabatan... 34
3.2 Metode Penelitian……… 37
3.2.1 Pengertian Metode Penelitian ………. 37
3.3 Langkah- langkah Dalam Penelitian……….. 38
3.4 Teknik Pengumpulan Data………. 39
3.5 Operasional Variabel………. 40
3.6 Metode Analisis Data... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan Identifikasi Masalah……….…. 44 4.1 Prosedur Pemerintah dalam menerapkan Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013 yang
dilakukan oleh pemerintah ………... 44 4.2 Pengaruh penerapan Peraturan Pemerintah
(PP) Nomor 46 Tahun 2013 terhadap tingkat
penerimaan pajak negara ………... 44 4.2.1 Hasil Kuesioner yang dibagikan kepada
petugas KPP Pratama kota Ciamis... 45 4.2.2 Hasil Kuesioner yang dibagikan kepada
WP di wilayah KPP Pratama kota Ciamis... 49 4.3 Dampak diberlakukannya Peraturan Pemerintah
(PP) Nomor 46 Tahun 2013 terhadap penerimaan
pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Ciamis... 56 4.3.1 Hasil Kuesioner yang dibagikan kepada
petugas KPP Pratama kota Ciamis... 56 4.3.2 Hasil Kuesioner yang dibagikan kepada
WP di wilayah KPP Pratama kota Ciamis... 59
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.2 Saran……… 66
5.2.1 Saran bagi KPP...………….……... 66
5.2.2 Saran bagi WP... 67
5.2.3 Saran Pengembangan Penelitian……….. 67
DAFTRA PUSTAKA……… 68
LAMPIRAN……….. 71
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Struktur Organisasi... 33
Gambar 2 Leaflet Pajak page 1 ... 76
Gambar 3 Leaflet Pajak page 2... 76
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Hasil Kuesioner Mengenai Profil Responden……… 57 Tabel II Hasil Kuesioner Mengenai Pemahaman KPP Terkait
Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013... 57 Tabel III Hasil Kuesioner Mengenai Dampak Penerapan
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap
Penerimaan Pajak di KPP Pratama kota Ciamis... 58
Tabel IV Hasil Kuesioner Mengenai Profil Responden……… ... 59 Tabel V Hasil Kuesioner Mengenai Pemahaman WP Terkait
Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013... 60 Tabel VI Hasil Kuesioner Mengenai Dampak Penerapan
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Kuesioner Kepada Petugas KPP Pratama Ciamis..………….. 71
Lampiran B Kuesioner Kepada WP di wilayah KPP Pratama Ciamis….. 73
Lampiran C Leaflet Pajak...………..….. 76
Lampiran D Pojok Pajak……… 77
Lampiran E Surat Setoran Pajak... 78
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang berpotensi untuk membiayai keperluan negara dan pembangunan nasional yang dibebankan kepada masyarakatnya selaku wajib pajak. Oleh sebab itu, peran aktif masyarakat dalam membayar pajak sangat diperlukan dan setiap wajib pajak yang memperoleh penghasilan dari usahanya wajib menyetor ke kas negara atas penghasilan yang diterimanya dan besarnya kewajiban perpajakan seorang wajib pajak tersebut diatur sesuai dengan Undang-undang perpajakan dan peraturan pemerintah yang berlaku.
(http://www.kajianpustaka.com/2012/10/definisi-pajak-dan-jenis-jenis-pajak.html#.UkI0V9I9MzJ)
penyelenggaraan negara.
(http://amsyong.com/2013/08/pajak-1-saatnya-anda-tahu-pp-46-tahun-2013-latar-belakang-1/)
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013 merupakan kebijakan pemerintah yang mengatur mengenai Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu. Pajak Penghasilan yang diatur oleh Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013 berdasarkan pada Pasal 17 ayat (7) Undang-undang Pajak Penghasilan (PPh) dan termasuk Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 4 ayat (2), bersifat final.
(http://pajaktaxes.blogspot.com/2013/07/pp-46-tahun-2013-belum-cukup.html)
Objek Pajak yang dikenai Pajak Penghasilan (PPh) berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013 adalah Penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak dengan peredaran bruto (omzet) yang tidak melebihi Rp4,8 miliar dalam satu tahun
pajak.(http://pajaktaxes.blogspot.com/2013/08/leaflet-pp-46-tahun-2013.html#more)
Ketentuan ini dikenakan kepada semua Wajib Pajak baik Badan (tidak termasuk Bentuk Usaha Tetap) maupun Orang Pribadi yang peredaran bruto (omzet) yang tidak melebihi Rp4,8 miliar dalam satu tahun pajak. Sedangkan Badan (tidak termasuk Bentuk Usaha Tetap) maupun Orang Pribadi yang peredaran brutonya (omzet) melebihi Rp4,8 miliar dalam satu tahun pajak melaksanakan ketentuan perpajakan sesuai dengan Undang-undang Ketentuan Umum Perpajakan (KUP) maupun Undang-undang Pajak Penghasilan (PPh) secara umum.
(http://handuk-qu.blogspot.com/2013/09/pp-no-46-th2013-tentang-pajak-ukm.html#.Uk79z9I9MzI)
miliar dalam satu tahun pajak akan dikenakan tarif 1% (satu persen) dari jumlah peredaran bruto (omzet) dari usaha dalam 1 tahun dari tahun pajak terakhir sebelum tahun pajak yang bersangkutan.
(http://setkab.go.id/berita-9270-per-1-juli-omset-usaha-di-bawah-rp-48-miliar-dikenakan-pajak-1.html)
Mengenai penghapusan sanksi administrasi atas pajak. Direktorat Jenderal Pajak telah menetapkan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor 42 Tahun 2013 yang mengatur tentang penghapusan sanksi administrasi terkait pemenuhan kewajiban pembayaran atau penyetoran Pajak Penghasilan (PPh) Final Pasal 4 ayat (2) yang terutang bagi wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu. Penghapusan sanksi administrasi tersebut berlaku untuk pemenuhan kewajiban pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) Final Pasal 4 ayat (2) dalam masa pajak Juli 2013 sampai masa pajak Desember 2013. Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor 42 Tahun 2013 terkait Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013 tersebut ditetapkan pada tanggal 2 September 2013.
(http://www.ortax.org/ortax/?mod=info&page=show&id=9)
benar.
(http://news.detik.com/read/2013/07/08/010002/2294174/727/pph-atas-wajib-pajak-peredaran-bruto-tertentu-adalah-untuk-keadilan)
Berdasarkan pada uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh penerapan sistem baru perpajakan yang berjudul: “Pengaruh Penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Penerimaan Pajak Negara (Studi Kasus: Kepada Wajib Pajak di KPP Pratama Ciamis)”.
1.2Identifikasi Masalah
Bedasarkan latar belakang tersebut, penulis bermaksud untuk mengidentifikasikan pokok-pokok permasalahannya sebagai berikut:
1. Bagaimana prosedur penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013 yang dilakukan oleh pemerintah?
2. Berapa besar pengaruh penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013 terhadap tingkat penerimaan pajak negara?
3. Bagaimana dampak diberlakukannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013 terhadap penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Ciamis?
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Bedasarkan latar belakang tersebut, penulis mengharapkan agar tujuan penelitian ini dapat tercapai sebagai berikut:
2. Mengetahui pengaruh penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013 terhadap tingkat penerimaan pajak negara.
3. Mengetahui dampak diberlakukannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013 terhadap penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Ciamis.
1.4Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat penelitian, bagi: 1. Penulis.
Penulis berharap dapat menambah wawasan dan semakin memahami hal- hal baru di bidang pajak, dapat membandingkan antarpraktik di lapangan dengan teori- teori yang sudah ada sebelumnya, dan dapat mengaplikasikan ilmu- ilmu yang sudah didapat selama menempuh pendidikan S1 di Universitas Kristen Maranatha.
2. Bagi mahasiswa
Penelitian ini dapat menjadi informasi penting, karena Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013 merupkan kebijakan baru dalam perpajakan.
3. Para Pengusaha
4. Peneliti lain.
SIMPULAN DAN SARAN
5.1Simpulan
Simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Prosedur pemerintah dalam menerapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013 dapat diterima oleh wajib pajak. Dengan melakukan sosialisasi yang berupa mengadakan pojok pajak, konsultasi interaktif, dan membagikan selebaran terkait penerapan program tersebut, membuat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 dapat diterima oleh wajib pajak, karena pemerintah memberikan kemudahan bagi wajib pajak untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya.
2. Pengaruh penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 sebesar 85,5%, hasil tersebut penulis dapat dari hasil pengolahan kuesioner yang penulis bagikan di KPP dan uji pengaruh dari hasil kuesioner yang penulis bagikan kepada WP tingkat pengaruhnya sebesar 48,3% dengan menggunakan pengujian regresi sederhana. Hal tersebut mecerminkan bahwa dengan diterapkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 memberikan pengaruh positif terhadap penerimaan pajak negara.
Dari segi KPP dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 memberikan dampak positif karena penerapan peraturan tersebut meningkatkan setoran pajak dan meningkatkan jumlah WP, hal ini di dukung oleh hasil pengujian kuesioner yang penulis bagikan kepada WP dalam pertanyaan mengenai keinginan WP berpartisispasi dalam mengikuti program Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 yang hasilnya sebesar 86,7% WP setuju berpartisipasi dalam program tersebut.
5.2Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran : 5.2.1 Bagi KPP :
1. Karena pajak merupakan salah satu penerimaaan negara yang berpotensi untuk membiayai keperluan negara dan pembangunan nasional maka KPP harus memberikan penyuluhan kepada Wajib pajak untuk dapat taat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
2. Kantor Pelayanan Pajak bekerjasama dengan Pemerintah setempat (kecamatan/kelurahan/RW/RT) untuk melakukan sensus kepda Wajib pajak, sebagai usaha untuk meningkatkan penerimaan pajak, alangkah lebih baik jika Direktorat Jenderal Pajak dapat menerapkan reward and punishment kepada Wajib pajak.
5.2.2 Bagi WP:
1. Bagi Wajib Pajak sebaiknya dapat ikut berperan aktif dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Seperti yang telah kita ketahui bahwa penerimaan pajak berasal dari WP yang menyetorkan pajak terhutangngnya, oleh sebab itu peran aktif dari seorang WP sangat berpengaruh dalam penerimaan pajak negara.
2. Dengan banyak nya perubahan dan kebijakan dari pemerintah mengenai peraturan perpajakan, sebagai seorang WP sebaiknya dapat merespon setiap perubahan dan kebijakan baru yang dikeluarkan oleh pemerintah dengan baik. 3. Terkait penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2013 dari pemerintah, seorang WP yang termasuk dalam program tersebut sebaiknya ikut terlibat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya agar dapat meningkatkan penerimaan negara di bidang perpajakan.
5.2.3 Bagi Pengembangan Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Artikel Handuk.(2013). PP Nomor 46 tetang pajak UKM. Diakses dari
http://handuk- qu.blogspot.com/2013/09/pp-no-46-th2013-tentang-pajak-ukm.html#.Uk79z9I9MzI pada tanggal 11 Oktober 2013.
Catatan Praktek Perpajakan.(2013). Leaflet PP 46 tahun 2013. Diakses dari http://pajaktaxes.blogspot.com/2013/08/leaflet-pp-46-tahun-2013.html#more pada tanggal 10 Oktober 2013.
Catatan Praktek Perpajakan.(2013). PP 46 tahun 2013 belum cukup. Diakses dari
Desk informasi.(2013). Per 1 Juli, Omset Usaha di Bawah Rp 4,8 Miliar Dikenakan
Pajak 1% . diakses dari http://setkab.go.id/berita-9270-per-1-juli-omset-usaha-di-bawah-rp-48-miliar-dikenakan-pajak-1.html pada tanggal 11 Oktober 2013.
Detik News. (2013). PPh atas Wajib Pajak Peredaran Bruto Tertentu adalah Untuk
Keadilan. Diakses dari
http://news.detik.com/read/2013/07/08/010002/2294174/727/pph-atas-wajib-pajak-peredaran-bruto-tertentu-adalah-untuk-keadilan pada tanggal 11 Oktober 2013.
Direktorat Jenderal Pajak. 2007. Undang-Undang PPH 25 tahun 2007 tentang Pajak
Penghasilan.
---. 2006. Dasar-dasar Ekonometrika, Jilid 2, Erlangga, Jakarta.
Dwi, utomo. (2013). Latar belakang PP 46 tahun 2013. Diakses dari
http://pajaktaxes.blogspot.com/2013/07/pp-46-tahun-2013-belum-cukup.html pada tanggal 10 Oktober 2013.
Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
pengalaman-pengalaman, Edisi Revisi 2007, BPFE, Yogyakarta.
Kajian Pustaka. (2012). Definisi Pajak dan Jenis-jenis pajak. Diakses dari
http://www.kajianpustaka.com/2012/10/definisi-pajak-dan-jenis-jenis-pajak.html#.UkI0V9I9MzJ) pada tanggal 10 Oktober 2013.
Mardiasmo. 2011. Perpajakan : Edisi Revisi 2011, Edisi 17, Andi,
Yogyakarta.
Munawir. 1992. Perpajakan, Edisi keempat, Liberty Yogyakarta, Yogyakarta. Nazir, Mohammad. 2005. Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Bogor.
Nurmantu, Safri. 2003. Pengantar Perpajakan, Edisi kedua, Granit, Jakarta.
Ortax.org. (2013). Penghapusan Sanksi Administrasi Terkait Penyetoran PPh Final
yang diatur dalam PP Nomor 46 Tahun 2013. Diakses dari
http://www.ortax.org/ortax/?mod=info&page=show&id=9 pada tanggal 11 Oktober 2013.
Resmi, Siti. 2011. Perpajakan: Teori dan Kasus, Edisi 6, Salemba Empat, Jakarta. Suandy, Erly. 2006. Perpajakan, Edisi Kedua, PT Salemba Empat, Jakarta.
Sunjoyo,dkk. 2013. Aplikasi SPSS untuk SMART Riset, Alfabeta, Bandung.
Waluyo, dan Wirawan B. Ilyas. 2002. Perpajakan Indonesia, PT Salemba Empat Patris, Jakarta.