• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Self Assessment System dan Surat Tagihan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Self Assessment System dan Surat Tagihan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

This research aims for reexamining whether there is influence between independent variables (Pengusaha Kena Pajak (PKP) Registered, Surat Setoran Pajak (SSP) value-added tax (VAT), VAT return period, and Surat Tagihan Pajak (STP) VAT) to a dependent variable (VAT receipts) which is done partially or simultaneously. The data for the research which include the amount of PKP Registered, the amount of SSP VAT deposited by PKP, the amount of the VAT return period reported by PKP, the amount of STP VAT number released by the tax authorities, and the amount of VAT receipts are from Pratama Bandung Tegallega tax office. In this research, multiple regression analysis is used examine and give an overview of the effect of self-assessmenent system and STPs to the value added tax revenues in 2011-2013 at Pratama Bandung Tegallega

tax office. The research result are as follows: (1) partial test results prove that the

number of PKP Registered, CNS VAT, VAT return period take positive and significant

impact on VAT receipts but otherwise no influence between STP VAT on VAT receipts..

(2) The results of simultaneous testing prove that PKP Registered, CNS VAT, VAT return period, and STP VAT take positive and significant impact to VAT receipts.

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali apakah terdapat pengaruh antara variabel-variabel independen (Pengusaha Kena Pajak (PKP) Terdaftar, Surat Setoran Pajak (SSP) Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Surat Pemberitahuan (SPT) Masa PPN, dan Surat Tagihan Pajak (STP) PPN) terhadap variabel dependen (penerimaan PPN) baik pengujian secara parsial maupun simultan. Data yang diperoleh untuk penelitian penulis berasal dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega, meliputi jumlah PKP Terdaftar, jumlah SSP PPN yang disetorkan oleh PKP, jumlah SPT Masa PPN yang dilaporkan oleh PKP, jumlah STP PPN yang dikeluarkan oleh fiskus, dan jumlah penerimaan PPN. Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda untuk menguji dan memberikan gambaran

bagaimana pengaruh self assessment system dan Surat Tagihan Pajak terhadap

penerimaan Pajak Pertambahan Nilai tahun 2011-2013 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega. Adapun hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) hasil pengujian secara parsial membuktikan bahwa jumlah PKP Terdaftar, SSP PPN, dan SPT Masa PPN berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan PPN akan tetapi sebaliknya tidak ada pengaruh antara STP PPN terhadap penerimaan PPN. (2) Hasil pengujian secara simultan membuktikan bahwa PKP Terdaftar, SSP PPN, SPT Masa PPN, dan STP PPN berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan PPN.

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 4

1.3.Tujuan Penelitian ... 5

1.4.Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8

(4)

2.1.1.Pajak ... 8

2.1.1.1.Definisi Pajak ... 7

2.1.1.2.Fungsi Pajak ... 9

2.1.1.3.Jenis-Jenis Pajak ... 9

2.1.1.4.Sistem Pemungutan Pajak ... 11

2.1.2.Self Assessment System ... 12

2.1.2.1.Mendaftar ... 13

2.1.2.2.Menghitung ... 14

2.1.2.3.Memperhitungkan ... 14

2.1.2.4.Menyetor ... 14

2.1.2.5.Melapor ... 15

2.1.3.Surat Tagihan Pajak (STP) ... 16

2.1.4.Pajak Pertambahan Nilai ... 17

2.1.4.1.Dasar Hukum ... 17

2.1.4.2.Karakteristik Pajak Pertambahan Nilai ... 17

2.1.4.3.Subjek Pajak Pertambahan Nilai ... 19

2.1.4.4.Pemungut Pertambahan Nilai ... 20

2.1.4.5.Objek Pajak Pertambahan Nilai ... 20

2.1.4.6.Tarif Pajak Pertambahan Nilai ... 21

2.1.4.7.Saat Terutang Pajak Pertambahan Nilai ... 22

2.1.4.8.Dasar Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai ... 23

(5)

2.2.1. Pengusaha Kena Pajak dan Pajak Pertambahan Nilai ... 26

2.2.2. Surat Setoran Pajak dan Pajak Pertambahan Nilai ... 26

2.2.3. Surat Pemberitahuan Masa dan Pajak Pertambahan Nilai ... 27

2.2.4. Surat Tagihan Pajak dan Pajak Pertambahan Nilai ... 28

2.2.5. PKP Terdaftar, SSP PPN, SPT Masa PPN, STP PPN dan Pajak Pertambahan Nilai ... 29

2.3. Pengembangan Hipotesis ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 31

3.1. Objek Penelitian ... 31

3.2. Metode Penelitian ... 31

3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 32

3.3.1.Variabel Penelitian ... 32

3.3.1.1.Variabel Bebas (Variabel X) ... 32

3.3.1.2.Variabel Terikat (Variabel Y) ... 33

3.3.2.Operasional Variabel ... 33

3.4. Populasi dan Sampel ... 35

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.6. Jenis dan Sumber Data ... 36

3.7. Metode Analisis ... 36

3.7.1.Uji Asumsi Klasik ... 37

(6)

3.7.1.2.Uji Multikolinearitas ... 38

3.7.1.3.Uji Heteroskedastisitas ... 39

3.7.1.4.Uji Autokorelasi ... 40

3.7.2.Analisis Regresi Linear Berganda ... 41

3.7.3.Uji Hipotesis ... 42

3.7.3.1.Analisis Koefesien Determinasi ... 42

3.7.3.2.Uji Statistik f (secara simultan) ... 43

3.7.3.3.Uji Statistik t (secara parsial) ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1. Gambaran umum perusahaan ... 44

4.1.1.Sejarah terbentuknya KPP Pratama Bandung Tegallega ... 44

4.1.2.Visi, misi, motto dan slogan KPP Pratama Bandung Tegallega ... 46

4.1.3.Tata ruang kantor KPP Pratama Bandung Tegallega ... 48

4.1.4.Struktur Oraganisasi KPP Pratama Bandung Tegallega ... 48

4.1.4.1.Uraian tugas dan jabatan ... 49

4.2. Deskipsi data ... 54

4.3. Hasil Penelitian ... 55

4.3.1.Uji Asumsi Klasik ... 55

4.3.1.1.Uji Normalitas ... 55

4.3.1.2.Uji Autokorelasi ... 56

(7)

4.3.1.4.Uji Multikolinieritas ... 59

4.3.2.Analisis regresi linear berganda ... 60

4.3.2.1.Persamaan Regresi Linier Berganda ... 61

4.3.2.2.Analisis Korelasi Pearson Product Moment ... 63

4.3.2.3.Analisis Koefisien Determinasi ... 64

4.3.3.Pengujian hipotesis ... 66

4.3.3.1.Uji Simultan (Uji F) ... 66

4.3.3.2.Uji Parsial (Uji t) ... 68

4.4.Pembahasan... 72

4.4.1. Pengaruh PKP Terdaftar terhadap Penerimaan PPN ... 72

4.4.2. Pengaruh SSP PPN terhadap Penerimaan PPN ... 73

4.4.3. Pengaruh SPT Masa PPN terhadap Penerimaan PPN ... 74

4.4.4. Pengaruh STP PPN terhadap Penerimaan PPN ... 74

4.4.5. Pengaruh PKP Terdaftar, SSP PPN, SPT Masa PPN, STP PPN terhadap Penerimaan PPN ... 75

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 77

5.1. Simpulan ... 77

5.2. Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 80

LAMPIRAN ... 83

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur organisasi KPP Pratama Bandung Tegallega ... 49

Gambar 4.2 Kurva Pengujian Hipotesis Uji Autokorelasi ... 58

Gambar 4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 59

Gambar 4.4 Kurva Pengujian Hipotesis Parsial Variabel PKP (X1sub) ... 69

Gambar 4.5 Kurva Pengujian Hipotesis Parsial Variabel SPT (X1 sub) ... 70

Gambar 4.6 Kurva Pengujian Hipotesis Parsial Variabel SSP (X1 sub) ... 71

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Realisasi Penerimaan Negara (milyar rupiah) ... 2

Tabel 3.1 Operasional Variabel... 34

Tabel 4.1 jumlah Pengusaha Kena Pajak, Surat Pemberitahuan Masa PPN, Surat Setoran Pajak PPN, Surat Tagihan Pajak serta Penerimaan PPN ... 54

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas ... 56

Tabel 4.3 Kriteria Pengujian Statistik Durbin-Watson ... 57

Tabel 4.4 Nilai Statistik Durbin-Watson ... 57

Tabel 4.5 Nilai VIF Uji Multikolinieritas ... 60

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Nilai Koefisien Persamaan Regresi ... 62

Tabel 4.7 Nilai Koefisien Korelasi Pearson Product Moment ... 63

Tabel 4.8 Koefisien Korelasi dan Taksirannya ... 64

Tabel 4.9 Analisis Koefisien Determinasi ... 65

Tabel 4.10 persentase pengaruh dari masing-masing variabel bebas ... 66

Tabel 4.11 Pengujian Hipotesis Simultan (Uji-F) ... 67

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Surat Ijin Penelitian ... 83

Lampiran A jumlah Pengusahan Kena Pajak, Surat Pemberitahuan Masa PPN, Surat Setoran Pajak PPN, Surat Tagihan Pajak serta Penerimaan PPN(Tahun 2011-2013) ... 84

Lampiran B Uji Normalitas ... 86

Lampiran C Uji Multikolinearitas ... 87

Lampiran D Uji Heteroskedastisitas ... 88

Lampiran E Auto korelasi ... 89

(11)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil perhitungan dan analisis pada penelitian yang berjudul “Pengaruh

Self Assessment System dan Surat Tagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak

Pertambahan Nilai”, dapat disimpulkan :

1. Dari pengujian secara parsial diperoleh bahwa Ha1 diterima, yang artinya PKP

Terdaftar bepengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan PPN. Jadi,

semakin banyak wajib pajak yang mengukuhkan diri sebagai PKP, maka

semakin besar realisasi penerimaan PPN. Hal ini dikarenakan bertambahnya

jumlah PKP yang terdaftar berarti terdapat pertambahan objek PPN (penyerahan

barang dan jasa). Akibatnya, realisasi penerimaan PPN pun ikut

2. Dari pengujian secara parsial diperoleh bahwa Ha2 diterima, yang artinya SSP

PPN bepengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan PPN. Jadi, semakin

banyak SSP PPN yang disetorkan oleh PKP, maka semakin besar realisasi

penerimaan PPN. Hal ini dikarenakan sifat SSP PPN itu sendiri yang tertuang

dalam pasal 1 angka 14 UU No. 16 Tahun 2009, yakni sebagai bukti

3. Dari pengujian secara parsial diperoleh bahwa Ha3 diterima, yang artinya SPT

Masa PPN bepengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan PPN. Jadi

semakin banyak SPT Masa PPN yang dilaporkan oleh PKP, maka semakin besar

realisasi penerimaan PPN Hal ini dikarenakan sifat SPT Masa PPN itu sendiri

yaitu Sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan

(12)

78 Bab V Kesimpulan dan Saran

4. Dari pengujian secara parsial diperoleh bahwa Ha4 ditolak, yang artinya STP

PPN, yang artinya STP PPN tidak ada pengaruh antara SPT Masa PPN terhadap

penerimaan PPN STP PPN diterbitkan bagi PKP yang tidak memenuhi

kewajiban perpajakannya. Sebagian besar PKP yang tidak memenuhi kewajiban

perpajakannya tersebut merupakan PKP yang bermasalah. PKP yang bermasalah

biasanya dicirikan dengan: (1) PKP yang tidak dapat ditemukan lagi

keberadaannya, (2) PKP yang tidak mempunyai harta atau kekayaan lagi, dan (3)

PKP yang bubar, tetapi tidak lapor. Oleh karena itu, presentase untuk menagih

pajak kepada PKP yang bermasalah kecil tidak berpengaruh signifikan terhadap

penerimaan realisasi PPN.

5. Dari pengujian secara simultan diperoleh bahwa Ha5 diterima, yang artinya PKP

Terdaftar, SSP PPN, SPT Masa PPN, dan STP PPN secara simultan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan PPN. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin aktif PKP menjalankan aktivitas kewajiban

perpajakannya dengan disertai pengawasan oleh fiskus, maka semakin besar

realisasi penerimaan PPN.

5.2. Saran

Saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian ini

adalah:

1. menambahkan rentang waktu data penelitian. Hasil uji statistik akan

semakin tidak bias apabila jumlah data observasi yang digunakan semakin

(13)

79 Bab V Kesimpulan dan Saran

2. melakukan penelitian di lebih dari satu KPP sehingga hasil dari penelitian

tersebut dapat memberikan gambaran pasti mengenai pengaruh self

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. Realisasi Penerimaan Negara 2007-2014, http://www.bps.go. id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=13(diakses 17 september 2014)

Direktorat Jendral Pajak. (2013). Ketentuan Umum Perpajakan. Jakarta: Direktorat Jendral Pajak

Direktorat Jendral Pajak. (2013). Lebih Dekat Dengan Pajak. Jakarta: Direktorat Jendral Pajak

Imam, Ghozali. (2009). Aplikasi Analisi Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro.

Hartono, Jogiyanto. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan

Pengalaman-pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

id.wikipedia.org

Ikatan Akuntan Indonesia. (2012). Standar Akuntansi Keuangan. PSAK. Cetakan keempat buku satu, Jakarta: penerbit SalembaEmpat.

Kusuma, Leo. (2012). Mengenal Komposisi APBN, http://leo4kusuma.blogspot. com/2010/02/mengenal-komposisi apbn.html#.VP_wynyUdr0 (diakses 17 september 2014)

Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP – 524/PJ./2000 tentang Syarat- Syarat Faktur Pajak Sederhana

Kresna, Yohanes dan Erly Suandy. (2014). “Pengaruh Self Assessment System dan Surat Tagihan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai”, Jurnal

Ilmiah Akuntansi pp 1-14, Maret 2014

Nursanti, Ika., dan Padmono, Y.Y. (2013). “Pengaruh Self Assessment System dan Surat Tagihan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai” ,Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi vol. 1, no. 3, Januari 2013

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 10/PJ/2010/ tentang Dokumen Tertentu Yang Kedudukannya Dipersamakan Dengan Faktur Pajak

(15)

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 75/PMK.03/2010 tentang Nilai Lain Sebagai Dasar Pengenaan Pajak

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 145/PMK.03/2012 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 146/PMK.03/2012 tentang Tata Cara Verifikasi

Resmi, Siti. (2014). Perpajakan: Teori dan Kasus, Edisi Delapan, Salemba Empat, Jakarta.

Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Sunjoyo, Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., & Kurniawan, A. (2013).

Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Bandung: Alfabeta.

Suparmanto. (2013). Melalui Pajak Kita Membangun Negeri http://www.pajak.

go.id/content/article/melalui-pajak-kita-membangun-negeri (diakses 17

september 2014)

Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 4431KMK.Ol/2001, tentang Uraian Jabatan Instansi di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Tegallega

Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 443/KMK.0112001 tanggal 23 Juli 2001, tentang Pembagian KPP Bandung

Undang – Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Sebagaimana Telah Diubah dengan Undang – Undang Nomor 16 Tahun 2009

Undang – Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah Sebagaimana Telah Diubah dengan Undang – Undang Nomor 42 Tahun 2009

Undang-Undang KUP nomor 28 tahun 2007 pasal 12 tentang prinsip self assessment

System

Utomo, S. Dwiarso, Yulita Setiawanta dan Agung Yulianto. (2011). Perpajakan:

(16)

Uwon, Gustiawan. S. (2007). Pedoman Praktis Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP). Jakarta: Grasindo.

Referensi

Dokumen terkait

Tiga Surat Kabar Nasional: Kompas, Koran Tempo, dan Media Indonesia edisi Rabu, 1 Agustus

Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia Berbasis Karakter Seminar internasional ini juga menerima makalah yang berhubungan dengan..

Selain itu struktur data potensi desa yang terdapat dilaporan tersebut juga sangat kompleks sehingga dibutuhkan perancangan database yang kompleks pula. Perancangan

[r]

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui struktur bentuk musik dan pesan syair lagu peringatan misa arwah di Kerkof Mendut Paroki Santo Petrus Borobudur Kabupaten

Implikasi penelitian ini adalah diharapkan guru di RA Al-Hidayah Medan menggunakan egrang batok kelapa sebagai metode untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia

Results of Honestly Significant Difference test showed that germination capacity of seeds soaked in sulfuric acid for 25 minutes differed in highly significant magnitude with

bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah