• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kepemimpinan Melayani terhadap Kepercayaan Organisasi yang Dimediasi oleh Komunikasi Organisasi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kepemimpinan Melayani terhadap Kepercayaan Organisasi yang Dimediasi oleh Komunikasi Organisasi."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

ix

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Competent leaders who often called Strong Natural Leader ( SNL ) are being looked for by society commodity. SNL is a world standard and the standard of God which is taught from the beginning is servant leadership. Servant leadership will increase organizational trust in organization and help organizational communication to be opened. Thus, a study was conducted to examine the effects of servant leadership towards organizational trust, mediating by organizational communication. Data were collected through direct surveys to 100 members of the church from Cianjur and Bandung (West Java), who serve as church pastors (Evangelist, Priest, and Deacon, Sunday school teacher, choir members, musicians, conductors, and floral designers in New Apostolic Church with a return rate of 100 %. From two hypotheses proposed, only one hypothesis was answered. Servant leadership had a on organizational trust. Managerial implications that can be applied from the research such as, providing knowledge about servant leadership and implementation of activities which can lead to servant leadership like training, fellowship and opened discussion

(2)

ABSTRAK

Pemimpin yang kompeten atau biasa disebut Strong Natural Leader (SNL) banyak dicari oleh komoditas masyarakat. SNL merupakan standar dunia dan standar Tuhan yang diajarkan sejak awal yaitu kepemimpinan melayani. Kepemimpinan melayani akan meningkatkan kepercayaan organisasi dan membantu terbukanya komunikasi. Dengan demikian, dilakukan sebuah penelitian yang dilakukan untuk menguji pengaruh kepemimpinan melayani terhadap kepercayaan organisasi dan dimediasi oleh komunikasi organisasi. Data dikumpulkan melalui survei langsung kepada 100 orang anggota gereja yang berada Cianjur dan Bandung (Jawa Barat) yang melayani di gereja baik itu sebagai pendeta (Evangelist, Priester, dan Diaken), guru sekolah minggu, anggota paduan suara, pemain musik, dirigen, dan perangkai bunga di Gereja Kerasulan Baru dengan tingkat pengembalian 100%. Dari dua hipotesis yang diajukan, hanya satu hipotesis yang terjawab yaitu kepemimpinan melayani berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan organisasi. Implikasi manajerial yang dapat diaplikasikan dari hasil penelitian adalah memberikan pengetahuan mengenai kepemimpinan melayani dan penyelenggaraan kegiatan seperti pelatihan, fellowship, dan diskusi yang terbuka.

(3)

xi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... ix

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

1.5. Model Penelitian ... 6

1.6. Waktu dan Tempat Penelitian ... 7

(4)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 9

2.1. Kajian Pustaka ... 9

2.1.1. Kepemimpinan Melayani ... 9

2.1.2. Kepercayaan Organisasi ... 15

2.1.3. Komunikasi Organisasi ... 18

2.2. Kerangka Penelitian ... 22

2.3. Pengembangan Hipotesis ... 23

2.3.1. Hubungan antara Kepemimpinan Melayani dan Kepercayaan Organisasi ... 23

2.3.2. Hubungan antara Kepemimpinan Melayani dan KepercayaanOrganisasi dimediasi oleh Komunikasi Organisasi, serta Hipotesis ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

3.1. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 27

3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 27

3.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 28

3.4. Teknik Analisis Data ... 29

3.4.1. Pengujian Statistik Deskriptif ... 29

3.4.2. Pengujian Outlier ... 30

3.4.3. Pengujian Normalitas ... 30

(5)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

3.4.6. Regresi Sederhana ... 32

3.4.7. Pengujian Analisis Jalur ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

4.1. Karakteristik Responden ... 34

4.2. Pengujian Statistik Deskriptif ... 36

4.3. Pengujian Outlier ... 38

4.4. Pengujian Normalitas ... 39

4.5. Pengujian Validitas ... 40

4.6. Pengujian Reliabilitas ... 43

4.7. Pengujian Hipotesis ... 44

4.7.1. Hasil Pengujian Pengaruh Kepemimpinan Melayani Terhadap Kepercayaan Organisasi Di Lingkungan Anggota Gereja Kerasulan Baru Indonesia ... 44

4.7.2. Hasil Pengujian Pengaruh Kepemimpinan Melayani Terhadap Kepercayaan Organisasi Yang Dimediasi Oleh Komunikasi Organisasi Di Lingkungan Anggota Gereja Kerasulan Baru Indonesia ... 46

4.8. Pembahasan Hasil ... 51

4.8.1. Hasil Analisis Pengaruh Kepemimpinan Melayani Terhadap Kepercayaan Organisasi ... 51

(6)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 54

5.1. Simpulan ... 54

5.2. Implikasi Manajerial ... 55

5.3. Keterbatasan Penelitian dan Saran untuk Penelitian Mendatang ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 59

LAMPIRAN ... 62

(7)

xv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pengaruh Kepemimpinan Melayani Terhadap Kepercayaan

Organisasi yang Dimediasi Oleh Komunikasi Organisasi ... 7

Gambar 2 Kerangka Penelitian ... 22

Gambar 3 Rumus Regresi Sederhana ... 32

Gambar 4 Rumus Penelitian ... 32

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu Berkaitan dengan Kepemimpinan

Melayani, Kepercayaan Organisasi, dan Komunikasi Organisasi ... 4

Tabel 2.1 Operational Themes of Servant Leadership ... 14

Tabel 4.1 Sampel dan Tingkat Pengembalian ... 34

Tabel 4.2 Profil Responden ... 35

Tabel 4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 37

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Outlier ... 39

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Normalitas ... 40

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Validitas ... 41

Tabel 4.9 Hasil Pengujian Validitas ... 42

Tabel 4.10 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 43

Tabel 4.11 Persamaan Regresi Dari Kepemimpinan Melayani Terhadap Kepercayaan organisasi ... 44

Tabel 4.12 Hasil Koefisien Determinasi Kepemimpinan Melayani Terhadap Kepercayaan Organisasi ... 45

Tabel 4.13 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Kepemimpinan Melayani Terhadap Kepercayaan Organisasi ... 46

Tabel 4.14 Hasil Pengolahan Regresi Pengaruh Komunikasi Organisasi Terhadap Kepercayaan Organisasi ... 48

(9)

xvii

Universitas Kristen Maranatha

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner Penelitian ... 65

Lampiran B Uji Statistik Deskriptif ... 75

Lampiran C Uji Outlier ... 76

Lampiran D Normalitas... 77

Lampiran E Pengujian Regresi Sederhana dan Analisis Jalur ... 78

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pemimpin yang kompeten atau biasa disebut Strong Natural Leader (SNL) banyak dicari oleh komoditas masyarakat (Dennis, 2004). Kebanyakan SNL memimpin dengan ajaran dan kekuasaan (Dennis, 2004). Pemimpin jenis itu memotivasi orang secara lisan dan mengajak pengikutnya bersama dalam drama, energi, dan tindakan yang mereka lakukan (MacArthur & Shepherdology, dalam Dennis, 2004). SNL merupakan kepemimpinan di dunia, tetapi standar Tuhan sangat berbeda (MacArthur & Shepherdology, dalam Dennis, 2004). Yesus berkata, "Kau tahu bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian diantara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya" (Alkitab Perjanjian Baru, Markus 10:42-44). "Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan" (Alkitab Perjanjian Baru, Lukas 22:27). Dengan kata-kata singkat, Yesus membuat perbedaan yang jelas antara pemimpin yang egois dan pemimpin yang berpusat untuk mengkarakterisasi murid-muridNya (Dennis, 2004).

(12)

BAB I PENDAHULUAN

mengarahkan orang lain dan lebih berkaitan dengan melayani orang lain. Drury (2004) memberikan definisi operasional kepemimpinan melayani yaitu pemahaman dan praktek kepemimpinan yang menempatkan kebaikan yang dipimpin lebih dari kepentingan pribadi pemimpin. Kepemimpinan melayani itu mempromosikan, menghargai dan mengembangan sumber daya manusia, pembangunan masyarakat, penyediaan kepemimpinan untuk kebaikan yang dipimpin, dan berbagi kekuasaan dan status untuk umum baik dari setiap individu, jumlah organisasi, dan mereka melayani dengan organisasi (Drury, 2004).

Kepemimpinan juga menjadi faktor penentu penting dalam meningkatkan tingkat kepercayaan organisasi, pemimpin yang bersedia untuk memahami kebutuhan dan kemampuan pengikut dan dapat melayani kebutuhan tersebut tampaknya menjadi faktor penting dalam membangun kepercayaan (Bass, dalam Dannhauser & Boshoff, 2006). Kepercayaan adalah akar dari kepemimpinan yang melayani dan kepercayaan sebagai landasan kepemimpinan melayani, jika hubungan terjaga dengan baik maka dapat terjadi perkembangan antara pemimpin melayani dan pengikut (Greenleaf, dalam Dannhauser & Boshoff, 2006). Kualitas yang paling berharga dan tidak berwujud bagi kepemimpinan melayani adalah kepercayaan (McGee-Cooper, dalam Dannhauser & Boshoff, 2006). Keyakinan bahwa pemimpin akan bertindak demi kepentingan pengikut, jaminan bahwa ia akan melayani kelompok tanpa mengorbankan hak-hak individu (Dannhauser & Boshoff, 2006). Jika karyawan percaya kepada pemimpin, maka secara langsung karyawan akan menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugas karyawan (Shaw, 1997).

(13)

BAB I PENDAHULUAN

3

Universitas Kristen Maranatha

(14)

BAB I PENDAHULUAN

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu Berkaitan dengan Kepemimpinan Melayani,

Kepercayaan Organisasi, dan Komunikasi Organisasi

Peneliti dan

Tahun

Hubungan

Antar Variabel

Hasil Sampel Keterangan

Rezaei

Sumber : Rezaei dkk. (2004), Dannhauser & Boshoff (2006) dan Paliszkiewicz &

(15)

BAB I PENDAHULUAN

5

Universitas Kristen Maranatha

Penelitian ini merupakan replikasi penelitian yang pernah dilakukan oleh Rezaei dkk. (2012) yang bertujuan untuk menguji kepemimpinan melayani dan kepercayaan organisasi yang dimediasi oleh komunikasi organisasi di lingkungan Gereja Kerasulan Baru Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan temuan penelitian oleh Rezaei dkk. (2012) bahwa kepemimpinan melayani sebagai variabel independen dan kepercayaan organisasional sebagai variabel dependen. Komunikasi organisasi memiliki peran mediasi. Maka ada dua rumusan masalah dalam penelitian ini.

1. Bagaimana kepemimpinan melayani berpengaruh pada kepercayaan organisasi Gereja Kerasulan Baru Indonesia?

2. Bagaiamana komunikasi organisasi memediasi hubungan antara kepemimpinan melayani dan kepercayaan organisasi?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan beberapa masalah yang diidentifikasikan di atas, maka berikut ini merupakan tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini:

1. Memberikan bukti empiris tentang bagaimana pengaruh kepemimpinan melayani terhadap kepercayaan organisasi Gereja Kerasulan Baru di Indonesia.

(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, antara lain:

1. Bagi praktisi: penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk mengidentifikasi apakah penerapan kepemimpinan melayani akan mempengaruhi kepercayaan dalam suatu organisasi yang dimediasi oleh komunikasi organisasi di Gereja Kerasulan Baru Indonesia yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi yang baik bagi dalam organisasi maupun di luar organisasi.

2. Bagi akademisi: penelitian mengenai pengendalian internal ini diharapkan dapat membuat masyarakat dan rekan-rekan mahasiswa menyadari manfaat dan pentingnya penerapan kepemimpinan melayani untuk membantu adanya kepercayaan organisasi yang dimediasi oleh komunikasi organisasi.

1.5 Model Penelitian

(17)

BAB I PENDAHULUAN

7

Universitas Kristen Maranatha

Sumber: Diadaptasi dari Rezaei dkk. (2012)

Gambar 1

Pengaruh Kepemimpinan Melayani Terhadap Kepercayaan Organisasi yang

Dimediasi Oleh Komunikasi Organisasi

1.6 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2013 dan diperkirakan sampai sampai akhir bulan Desember 2013 menggunakan sampel anggota gereja yang berada Cianjur dan Bandung (Jawa Barat) yang melayani di gereja baik itu sebagai pendeta (Evangelist, Priester, dan Diaken), guru sekolah minggu, anggota paduan suara, pemain musik, dirigen, dan perangkai bunga yang berada di lingkungan Gereja Kerasulan Baru Indonesia.

Organizational Communication

Servant Leadership Organizational

(18)

BAB I PENDAHULUAN

1.7 Sistematika Penulisan Laporan Penelitian

Penelitian ini terbagi dalam lima bab yang akan disusun dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan yang terdiri atas latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, waktu pelaksanaan penelitian dan sistematika penulisan laporan penelitian.

Bab II Landasan teori dan pengembangan hipotesis yang berisi teori-teori kepemimpinan melayani, kepercayaan organisasi, dan komunikasi organisasi.

Bab III Metoda penelitian yang meliputi sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, serta dasar teori pengujian statistik deskriptif, outlier, normalitas, validitas, reliabilitas, dan pengujian hipotesis (regresi sederhana dan analisis jalur).

Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi pengujian statistik deskriptif, outlier, normalitas, validitas, reliabilitas, dan pengujian hipotesis (regresi

sederhana dan analisis jalur).

(19)

54

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini secara empiris merupakan replikasi dari penelitian serupa yang telah dilakukan oleh Rezaei dkk. (2012). Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan melayani yang dimediasi oleh komunikasi organisasi terhadap kepercayaan organisasi anggota Gereja Kerasulan Baru Indonesia. Selain itu peneliti ingin mengetahui apakah hasil penelitian sebelumnya tetap konsisten dan masih dapat diterapkan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama.

Dari hasil analisis regresi sederhana dan path analysis, diperoleh hasil bahwa kepemimpinan melayani mempunyai hubungan dan pengaruh terhadap kepercayaan organisasi. Sedangkan variabel komunikasi organisasi dalam penelitian kali ini tidak mempunyai hubungan memediasi kepemimpinan melayani dengan kepercayaan organisasi. Oleh karena itu, penelitian ini tidak sepenuhnya menjawab seluruh hipotesis yang diajukan peneliti. Akan tetapi, ada satu hipotesis yang berhasil dijawab dari penelitian ini. Dengan didukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rezaei dkk. (2012). Dengan demikian, bahwa hasil dari penelitian ini terdapat satu hipotesis yang jawabannya tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya.

(20)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

1. Data yang diperoleh terbebas dari outlier atau penyimpangan nilai yang ekstrim karena data dengan penyimpangan yang ekstrim telah dihapuskan sehingga data sudah terbebas dari outlier

2. Data yang diperoleh seluruhnya normal dilihat dari nilai skewness Kepemimpinan Melayani, Kepercayaan Organisasi dan Komunikasi Organisasi yang mendekati nilai 0 (nol) maka hal ini menunjukan bahwa data yang digunakan berdistribusi normal. Sehingga analisis regresi dapat dilanjutkan.

3. Data yang diperoleh valid dan reliabel dengan Cronbach’s Alpha KM (0,955), KO (0,942), dan KOO (0,867).

4. Kepemimpinan melayani memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepercayaan organisasi pada anggota Gereja Kerasulan Baru Indonesia, dengan pengaruh yang diberikan sebesar 54,1%.

5. Komunikasi Organisasi memediasi dengan memperlemah hubungan antara kepemimpinan melayani dan kepercayaan organisasi di lingkungan Gereja Kerasulan Baru Indonesia, ditunjukan dengan perolehan nilai pengaruh yang diberikan sebesar 10,06%.

5.2 Implikasi Manajerial

Berdasarkan berbagai kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan saran yang kiranya dapat memberikan manfaat bagi anggota Gereja Kerasulan Baru Indonesia, yaitu:

(21)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

56

Universitas Kristen Maranatha

saling membutuhkan dan melakukan hubungan sosial dengan setiap orang. Pada kehidupan sehari-hari pun kita pasti memiliki organisasi yang baik disadari maupun tidak, kita ikut tergabung didalamnya. Kenyamanan yang ada didalam sebuah organisasi akan dirasakan oleh seluruh anggota organisasi apabila ada ketulusan dan ketulusan tersebut akan nampak dalam sebuah gaya kepemimpinan.

2. Setiap orang memiliki kesempatan untuk menjadi pemimpin, bukan hanya memimpin orang lain tetapi juga memimpin diri sendiri. Semua hal yang berhubungan dengan orang lain akan dimulai dari diri sendiri. Kita lebih sering menuntut orang lain yang berada dalam sebuah pelayanan publik untuk melayani kita sebagai konsumen dengan sebaik-baiknya, karena ada istilah bahwa pembeli adalah ‘raja’. Pernyataan tersebut akan lebih tepat apabila diterapkan dalam sebuah organisasi profit. Lalu bagaimana dengan organisasi non profit seperti gereja yang sebenarnya awal dari sebuah kepemimpinan melayani yaitu berasal dari gereja dan Tuhan itu sendiri. Tentunya sangat berbeda antara kepemimpinan melayani untuk Tuhan dan kepemimpinan melayani untuk manusia, tetapi semua itu berasal dari hal yang sama yaitu ketulusan dan rasa ingin mementingkan kepentingan orang lain.

(22)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

4. Kepemimpinan melayani akan membuat suatu organisasi memiliki kepercayaan satu sama lain dan keduanya dikuatkan apabila ada komunikasi didalamnya. Pada zaman sekarang, manusia lebih sibuk dengan orang yang tidak berada didekatnya karena adanya dunia maya yaitu internet dan media sosial yang mengakibatkan buruknya komunikasi sehingga satu sama lain menjadi saling tidak percaya. Pada akhirnya akan sulit untuk memiliki sebuah kepemimpinan melayani. Gereja merupakan organisasi tanpa ikatan yang menekan, tetapi hubungannya akan langsung kepada Tuhan. Bukankah akan lebih baik apabila pelayanan yang diberikan kepada Tuhan dimulai dengan pelayanan terhadap sesama yang dimulai dengan komunikasi yang pada akhirnya akan menumbuhkan kepercayaan satu sama lain.

5. Pengetahuan akan kepemimpinan melayani bukan hanya diketahui tetapi harus diterapkan.

6. Kegiatan-kegiatan yang dapat menumbuhkan rasa kepemimpinan melayani bisa dilakukan dilingkungan organisasi misalnya fellowship, acara yang dapat menumbuhkan kekeluargaan maupun pelatihan yang berbasis diskusi dua arah sehingga komunikasi dapat berjalan dengan lancar, pengetahuan akan kepemimpinan melayani telah dimiliki dan pada akhirnya dapat menimbulkan kepercayaan dalam suatu organisasi.

5.3 Keterbatasan Penelitian dan Saran untuk Penelitian Mendatang

Beberapa keterbatasan penelitian dapat dinyatakan sebagai berikut:

(23)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

58

Universitas Kristen Maranatha

Baru Indonesia, akan lebih baik apabila variabel mediasi ditemukan lebih dalam untuk penelitian selanjutnya. Dengan harapan dapat memperkuat hubungan antara kepemimpinan melayani dan kepercayaan organisasi. 2. Penelitian ini tidak memasukan hipotesis leader trust sesuai dengan

penelitian sebelumnya karena populasi dan sampel yang digunakan dirasakan tidak sesuai dengan variabel leader trust, sehingga kepercayaan organisasi dirasakan cukup. Untuk penelitian selanjutnya, dapat siterapkan hipotesis penelitian sebelumnya dari Rezaei dkk. (2012) dengan populasi dan sampel yang sejenis yaitu organisasi profit.

3. Penggunaan kuesioner komunikasi organisasi kurang tepat sehingga dalam pengolahan data menimbulkan beberapa penyimpangan. Untuk penelitian selanjutnya, akan lebih tepat apabila penggunaan kuesioner komunikasi organisasi sesuai dengan penelitian sebelumnya sehingga hipotesis dapat terjawab semuanya.

4. Untuk penelitian selanjutnya akan lebih baik apabila jumlah sampel ditambah untuk menghindari penyimpangan yang begitu ekstrim sehingga dapat melancarkan proses pengolahan data.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Alkitab. (2002). Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia

Baried, A., & Amand, R. (1995). Trust within the organization, Monograph, Issue 1. Conrad, C.R., & Poole, M.S. (2012). Strategic Organizational Communication: In a

Global Economy, 7th Edition. Wiley-Blackwell

Cummings, K. (2013).Trust, Communication, and Leadership: The Three Laws of Influence.Workforce Development Blog.

Dannhauser, Z., & Boshoff, A. B. (2006). The relationships between servant leadership, trust, team commitment and demographic variables, Servant Leadership Research Roundtable : Regent University.

Dennis, R. S. (2004). Servant leadership theory: Development of the servant leadership theory assessment instrument, A Dissertation presented for the degree Doctor of philosophy.

Drury, C. (2004). Management and cost accounting, (6�ℎ Edition). Thomson Learning, London

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi 5. Semarang: BP Universitas Diponegoro.

Greenleaf, R. F. (1970). The Servant as leader, The Greenleaf center, Indianapolis, IN.

Greenleaf, R. F. (1977). Servant leadership: A journey into nature of legitimate power and greatness, Paulist Press : Mahwah, NT.

Hair, J.F., Black, B., Babin, B. & Anderson, R.E. (2006). Multivariate Data Analysis, 7th Edition. Prentice-Hall, Upper Saddler River, NJ.

Irving, J. A. (2005). Servant Leadership and the Effectiveness of Teams, In partial fulfillment of the requirements for the degree of Doctor of Philosophy in Organizational Leadership, Regent University.

Jogiyanto, H. M. (2004). Metodologi penelitian bisnis: Salah kaprah dan pengalaman-pengalaman. Yogyakarta: BPFE UGM

(25)

DAFTAR PUSTAKA

60

Universitas Kristen Maranatha

Nugroho, A. N. (2005). Strategi jitu memilih metode statistik penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit Andi

Nyhan, R. C., & Marlowe, H. A. (1997). Development and Psycolometric Properties of the Organizational Trust Inventory,Evaluation Review, Vol. 21, No. 5, pp. 614-535.

Nyhan, R. C. (2000). Changing the paradigm: trust and its role in public sector an organizations, American Review of public Administration, Vol. 30, No.1, pp.87-109.

Paliszkiewicz, J.,& Koohang, A. (2013).Organizational trust as a foundation forknowledge sharing and its influence on organizational performance,Volume 1, Issue 2, A Publication of the International Institute for Applied Knowledge Management.

Priyatno, D. (2008)Mandiri Belajar SPSS, Cetakan Ketiga, Yogyakarta: Media Kom. Rezaei, M., Salehi, S., Shafiei, M., & Sabet, S. (2012). Servant leadership and

organizational trust : the mediating effect of the leader trust and organizational communication, Volume 2, Emerging Markets Journal.

Schweiger, D. M., & Denisi, A. S. (1991). Communication with employees following a merger: A longitudinal field experiment, Academy of Management Journal, No. 34, pp. 110-135.

Sekaran, U. (2000). Research Methods For Business: A skill-building approach. 3rd Edition, UK, The Atrium, Southern Gate, Chichester, Wert Sussex: John Wiley & Sons, Ltd.

Sendjaya, S., & Sarros, J. C. (2002). "Servant leadership: its origin, development, and application inorganizations",Journal of leadership and organizational studies, Vol. 9, No. 2, pp.57-64.

Shaw, R. (1997). Trust in the balance, Published by Jossey-bass.

Simmons, B. L. (2011). Servant Leadership, Trust, and Team Performance. Positive Organizational Behavior.

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Starnes, B, J., Truhon, S. A., & McCharty, V. (2010). A primer on Organizational Trust. Organizational Trust : Employee-employee Relationships. ASQ Internasional.

Sunjoyo., Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., dan Kurniawan, A. (2012). Aplikasi SPSS Untuk Smart Riset (Program IBM SPSS 21.0. Alfabeta, Bandung.

Tyler, T. R., & Kramer, R. M. (1996). Trust In Organizations. Sage Publications, California.

Welch, O. W. (2012).International Journal of Leadership Studies, Vol. 7, Iss. 2, 2012 © 2012 School of Global Leadership & Entrepreneurship, Regent University.

Wiio, O. (1975). Organizational Communication Development Audit Questionnaire. Helsinki Institute.

Gambar

Gambar 1 Pengaruh Kepemimpinan Melayani Terhadap Kepercayaan Organisasi yang

Referensi

Dokumen terkait

[r]

isi atau materi pembelajaran pada klasifikasi benda (ciri-ciri makhluk hidup, wujud zat dan perubahan unsur) untuk SMP/MTs, dan ahli perangkat pembelajaran dilakukan

Sampel dari penelitian ini berasal dari populasi penelitian yang diambil dengan menggunakan simple random sampling, diambil 2 kelas secara acak, dan dipilih dua kelas

Dari hasil keempat lintasan menggunakan metode geolistrik resistivitas 2D dapat mengidentifikasi zona tersaturasi air dengan baik melalui distribusi pola resistivitas.Apabila

where X ij is the value of bilateral log export between countries i and j, Y it is log real GDP i origin and Y jt is log GDP j destination countries, N it is

Sektor keuangan dan perbankan sebagai bagian dari entitas bisnis tentunya tidak terlepas dari hal ini, walaupun memang tidak secara langsung menyumbang

Keempat, setelah tercapainya kondusifitas dan harmonisasi umat beragama, tahapan selanjutnya ialah kelangsungan akan kebutuhan manusia terhadap agama, mengharuskan terjadinya

(2) Kredit yang disalurkan Bank BTN KC Surakarta secara langsung berdampak positif terhadap stabilitas likuiditas bank.Hasil tersebut ditunjukkan oleh adanya