EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERTUKAR
PASANGAN TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI
UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS XI
MAN 1 TANJUNG PURA TAHUN
PEMBELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
NAJLA NORIZA
NIM 2103111042
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “ Efektivitas Model Bertukar Pasangan Terhadap Kemampuan Memahami Unsur
Intrinsik Cerpen Kelas XI MAN 1 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran
2013/2014”. Shalawat dan salam keharibaan rasul tercinta Nabi Besar
Muhammad S.A.W.
Selama dalam proses penyelesaian Skripsi ini banyak kendala yang penulis hadapi, namun semuanya dapat teratasi berkat pertolongan Allah SWT serta dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan rendah hati penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni. 3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia.
4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd., selaku Sekertaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Dosen Pembimbing Skripsi.
5. Dr. Wisman Hadi, M. Hum., Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia.
6. Drs. Syahnan Daulay, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik. 7. Drs. Azhar Umar, M.Pd dan Suprakisno, S.Pd, M.Pd,, selaku Dosen
Pengarah..
8. Seluruh Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
10.Keluarga besar, kedua orang tua, Yunan Helmi Lubis dan Nurlela Harahap serta Maulana Nanda Habibi, Fandi Fahrozy, Alvin Afif Arifin ,Rasyid Ridho , Yulia Zahra .
11. Seluruh sahabat dan teman-teman.
Akhir kata penulis banyak mengucapkan terimakasih, kiranya Tuhan Yang Maha Esa Senantiasa melindungi kita dan melimpahkan rahmatnya pada kita semua dan penulis berharap Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Agustus 2014 Penulis,
ABSTRAK
Najla Noriza, NIM 2103111042, Efektivitas Model Bertukar Pasangan Pengaruh Terhadap Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Cerpen Pada Siswa Kelas XI MAN 1 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2013/2014. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S1 Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih jelas perbedaan pengaruh model bertukar pasangan dan model Ekspositori dalam meningkatkan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas XI MAN 1 Tanjung Pura dengan jumlah 110 siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 siswa yang diambil secara homogen dengan random posttest only control group design . Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah teknik / bentuk penilaian pilihan berganda.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, t. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t” satu pihak kanan dengan menggunakan rumus :
t=
Dari pengolahan data diperoleh hasil post-test kelas ekperimen dan kelas kontrol. Adapun nilai rata-rata kelas eksperimen dengan model bertukar pasangan = 75,5 standar daviasi 9,77, dan termasuk pada kategori sangat baik sebanyak 9 orang atau 30 %, kategori baik sebanyak sebanyak 15 orang atau 50 % dan kategori cukup sebanyak 6 atau 20 %. Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol dengan model Ekspositori= 62,16 standar deviasi 9,80 dan kategori baik sebanyak 8 orang atau 26,6 % , kategori cukup 17 orang atau 56,6 % dan kategori kurang 5 orang atau 16,6 %. Dari hasil uji data post-test diketahui keduanya berdistribusi normal. Setelah uji normalitas dan homogenitas, diperoleh t0 sebesar 5,25, kemudian dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikan 5% dk = n1 – 1 + n2 – 1= 30-1 + 30-1 = 58 diperoleh ttabel = 2,00 sehingga thitung > ttabel (0,05), yakni 5,25 > 2,00 Oleh karena to hipotesis alternatif (Ha) diterima
Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh bukti empirik bahwa ada perbedaan antara model bertukar pasangan dengan model ekspositori dalam meningkatkan kemampuan memahami unsur intrinsik kelas XI MAN 1 Tanjung Pura.
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Daftar Populasi Jumlah Siswa kelas XI MAN 1
Tanjung Pura………. 38 Tabel 3.2 Desain Eksperimen Posttest Only Control
Group Design ... 40
Tabel 3.3 Kisi-kisi Penilaian Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik 43 Tabel 3.4 Jalannya Pembelajaran Menggunakan Model Bertukar
Pasangan... 47 Tabel 3.5 Jalannya Pembelajaran Dengan Menggunakan Model
Ekpositori ... 49 Tabel 4.1 Skor Perolehan Nilai Kemampuan Memahami Unsur
Intrinsik Model Bertukar Pasangan... 56 Tabel 4.2 Identifikasi Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik
Cerpen Menggunakan Model Bertukar Pasangan ... 58
Tabel 4.3 Skor Perolehan Nilai Kemampuan Memahami Unsur
Intrinsik Model Ekspositori ... 59 Tabel 4.4 Identifikasi Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik
Cerpen Menggunakan Model Ekspositori ... 61
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kemampuan Memahami Unsur
Intrinsik Model Bertukar Pasangan... 62 Tabel 4.6 Identifikasi Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Model
Pembelajaran Ekspositori... 63 Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen(X1) ... 64 Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Kelas Kontrol (X2) ... 65 Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Memahami Unsur
Intrinsik Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ... 66
i
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ... 76
Lampiran 2 a.) Rencana pelaksanaan pembelajaran kelas eksperimen ... 78
b.) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ... 85
Lampiran 3 Cerpen ... 91
Lampiran 4 Soal ... 103
Lampiran 5 Kunci Jawaban……….115
Lampiran 6 Perhitungan Uji Normalitas Dan Homogenitas Data ... 116
Lampiran 7 Perhitungan Uji Hipotesis ... 127
Lampiran 8 Validitas Tes……….………128
Lampiran 9 Uji Validitas Tes………..……….129 Lampiran 10 Reliabilitas Tes………..131
Lampiran 11 Uji Reliabilitas Tes………132
Lampiran 12 Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran……….134
Lampiran 13 Perhitungan Daya Beda dan Tingkat Kesukaran…………..135
Lampiran 14 Tabel Wilayah Luas Di Bawah Kurva 0 Ke Z ... 140
Lampiran 15 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ... 141
Lampiran 16 Harga Kritik Chi-Kuadrat ... 142
Lampiran 17 Nukilan Tabel Nilai “t” untuk berbagai df ... 143
Lampiran 18 Hasil Posttes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 144
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang MasalahPembelajaran sastra merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai
oleh siswa. Sastra terbagi menjadi beberapa jenis misalnya puisi, cerpen, novel,
roman dan naskah drama. Peneliti ingin meneliti mengenai salah satunya yaitu cerpen
atau biasa disebut cerita pendek. Cerita pendek biasanya menceritakan kehidupan
masyarakat. Ada dua unsur pokok yang membangun karya sastra(cerpen) yaitu unsur
intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur dalam sastra yang
mempengaruhi terciptanya karya sastra. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur
luar karya sastra yang mempengaruhi terciptanya karya sastra. Unsur tersebut
merupakan sebuah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, ketika
seseorang ingin memahami cerpen yang dibacanya, ia perlu memperhatikan dan
memahami isi cerpen tersebut. Tanpa adanya pemahaman tentang unsur-unsur
intrinsik cerpen, pembaca akan mengalami kesalahpahaman dalam memahami isi
sebuah cerpen. Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu dilakukan analisis unsur
intrinsik yang membangun cerpen.
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bidang studi
bahasa Indonesia, pembelajaran bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia pada kelas
XI terdapat standar kompetensi no.13 yaitu memahami pembacaan cerpen dengan
kompetensi guru sebagai pengajar seharusnya bisa memanfaatkan metode-metode
2
Sastra sendiri terbagi menjadi beberapa jenis misalnya puisi, cerpen, novel,
roman dan naskah drama. Peneliti ingin meneliti mengenai salah satunya yaitu cerpen
atau biasa disebut cerita pendek. Pembelajaran sastra khususnya cerpen di bahas pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bidang studi bahasa Indonesia,
pelajaran bidang studi Bahasa Indonesia pada kelas XI terdapat standar kompetensi
no. 13 yaitu memahami pembacaan sastra (cerpen), dengan kompetensi dasar no.13.1,
yaitu menemukan alur , latar, dan penokohan, pada cerpen dalam satu kumpulan
cerpen. Melalui pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu memahami alur, latar,
dan penokohan yang terdapat dalam cerpen.
Cerita pendek biasanya menceritakan kehidupan masyarakat. Bisa berupa
kehidupan yang di tinjau dari segi sosial, agama, pendidikan, dan lain-lain. Ada dua
unsur pokok yang membangun karya sastra (cerpen) yaitu unsur intrinsik dan
ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur dalam sastra yang mempengaruhi
terciptanya karya sastra. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur luar karya sastra
yang mempengaruhi terciptanya karya sastra. Unsur tersebut merupakan sebuah
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, ketika seseorang ingin
memahami cerpen yang dibacanya, ia perlu memperhatikan dan memahami isi cerpen
tersebut. Tanpa adanya pemahaman tentang unsur-unsur intrinsik cerpen, pembaca
akan mengalami kesalahpahaman dalam memahami isi sebuah cerpen. Untuk
mengatasi hal tersebut, maka perlu dilakukan analisis unsur intrinsik yang
3
Namun kenyataannya, pembelajaran memahami cerpen masih rendah. Hal ini
di dukung oleh hasil penelitian Rohalina Nasution yang berjudul “Kemampuan
Menganalisis Cerpen dengan Pendekatan Semiotik Pada Siswa Kelas XI SMU Negeri
9 Kecamatan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Tahun Pembelajaran
2013/2014’’ yang menyatakan bahwa tingkat kemampuan menganalisis cerpen masih
pada kategori rendah itu 59,8%.
Selain itu berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lastria
Banjarnahor dengan judul skripsinya “Efektivitas Metode Resiprocal Teacing dalam
Meningkatkan Kemampuan Analisis Unsur Intrinsik Cerpen Siswa Kelas X SMA
Swasta Parulian 2 Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010’’ Menyatakan bahwa
kemampuan analisis siswa terhadap unsur intrinsik cerpen masih kurang
memuaskan, dengan hasil 61,68. Hasil tersebut tergolong rendah dalam pencapaian
belajar. Hal tersebut dibuktikan oleh Sugiri (2009:10) dengan penelitian yang
berjudul Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Cerpen Siswa Kelas II SMP N 2
Sanggata mengatakan “Siswa di sekolah tersebut mengalami permasalahan dalam
mengapresiasi cerpen, masalah mengapresiasi cerpen, masalah yang terungkap, yakni
(1).Siswa mengalami kesulitan dalam menganalisis unsur intrinsik cerpen, (2).
Motivasi dan daya apresiasi siswa lemah, (3). Siswa kurang termotivasi untuk
berpikir kritis, keaktifan, pemahaman, dan penguasaan informasi secara individual
dalam pembelajaran tidak merata bagi seluruh siswa di kelas, (4). Siswa tidak
4
(5). Siswa belum diberi kesempatan untuk saling berbagi pengalaman dan
kemampuan antar siswa dalam pembelajaran.”
Pengalaman peneliti sewaktu PPL membenarkan penelitian-penelitian
tersebut, siswa kesulitan dalam memahami cerpen.. Masalah tersebut muncul
disebabkan oleh pengaruh strategi ataupun model pembelajaran yang digunakan guru
menoton sehingga pembelajaran tidak menarik dan membuat siswa kurang berminat
belajar.
Sebagai salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan kemampuan
memahami unsur intrinsik adalah dengan uji coba penggunaan model pembelajaran
bertukar pasangan. Model ini memberi siswa kesempatan untuk bekerja sama dengan
orang lain. Selain itu, model ini belum pernah digunakan dalam pembelajaran
menganalisis unsur intrinsik cerpen. Salah satu penyebab rendahnya kemampuan
memahami cerpen adalah selama ini guru dalam pembelajaran memahami cenderung
menggunakan model ekspositori, dengan penjelasan materi yang dilaksanakan oleh
guru, sehingga siswa tidak dituntut untuk aktif dikelas. Biasanya penjelasan yang
diberikan oleh guru tidak jelas bagi siswa, tetapi hanya jelas bagi guru itu sendiri.
Mungkin disebabkan karena gaya bahasa yang digunakan guru belum dapat dinalar
oleh siswa atau tidak sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Sehingga materi yang
disampaikan tidak menarik dan membuat siswa bosan.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen
5
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi diperlukan sebagai pedoman untuk mempermudah proses
pengkajian masalah. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah
yang perlu mendapat pemecahan adalah :
1. Pembelajaran sastra disekolah masih mendapatkan perhatian yang kurang
dari siswa
2. Rendahnya kemampuan siswa dalam memahami unsur intrinsik cerpen.
3. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami unsur intrinsik cerpen.
4. Motivasi dan daya apresiasi siswa lemah dalam memahami unsur intrinsik
cerpen.
5. Penggunaan model atau strategi pembelajaran yang digunakan guru tidak
membuat siswa aktif dalam belajar.
6. Penggunaan model pembelajaran bertukar pasangan yang belum pernah
digunakan guru dalam memahami unsur intrinsik cerpen.
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, masalah yang diteliti dalam penelitian ini
terbatas pada identifikasi poin 6, apakah ada pengaruh penggunaan model
pembelajaran bertukar pasangan dibandingkan dengan model pembelajaran
ekspositori terhadap kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen pada siswa.
Unsur intrinsik yang akan dianalisis dibatasi hanya pada alur, latar dan penokohan.
6
dilakukan terhadap siswa kelas XI MAN 1 Tanjung Pura tahun pembelajaran
2013/2014.
D. Rumusan Masalah
Sesuai dengan masalah yang telah dibatasi pada bagian pembatasan masalah,
peneliti merumuskan masalah penelitian ini dalam bentuk pertanyaan. Adapun
rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut.
1. Bagaimana kemampuan memahami alur, latar, dan penokohan dalam cerpen
dengan model Bertukar Pasangan di kelas XI MAN 1 Tanjung Pura Tahun
Pembelajaran 2013/2014?
2. Bagaimana kemampuan memahami alur, latar, dan penokohan dalam cerpen
dengan model ekspositori di kelas XI MAN 1 Tanjung Pura Tahun
Pembelajaran 2013/2014?
3. Apakah Model Bertukar Pasangan lebih efektif dari pada Model Pembelajaran
ekspositori terhadap kemampuan memahami alur, latar, dan penokohan dalam
7
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui peningkatan kemampuan memahami alur, latar, dan penokohan
dalam cerpen dengan Model Bertukar Pasangan di kelas XI MAN 1 Tanjung
Pura Tahun Pembelajaran 2013/2014.
2. Mengetahui kemampuan memahami alur, latar, dan penokohan dalam cerpen
dengan Model Ekspositori di kelas XI MAN 1 Tanjung Pura Tahun
Pembelajaran 2013/2014. .
3. Mengetahui mana yang lebih efektif Model Pembelajaran Ekspositori dan Model
Bertukar Pasangan terhadap kemampuan memahami alur, latar, dan penokohan
dalam cerpen di kelas XI MAN 1 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2013/2014.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitan ini akan mempunyai manfaat teoretis dan praktis. Secara
teoretis, hasil penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan khususnya bidang pembelajaran Bahasa Indonesia.
Adapun manfaat praktis dari penelitian dinyatakan sebagai berikut.
1. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru bahasa
Indonesia dalam merencanakan dan melaksanakan program pembelajaran
khususnya dalam pemilihan model pembelajaran.
2. Hasil penelitian dapat menjadi bahan rujukan bagi peneliti lain yang meneliti
73
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SimpulanBerdasarkan hasil hasil penelitian yang telah diuraikan pada BAB IV ,
maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut.
1. Kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen siswa kelas XI MAN 1
Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2013/2014 dengan menggunakan
model pembelajaran betukar pasangan diperoleh nilai rata-rata yaitu 75,5
dengan demikian kategori kemampuan model pembelajaran bertukar
pasangan adalah Baik.
2. Sedangkan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen siswa kelas XI
MAN 1 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2013/2014 dengan
menggunakan model pembelajaran ekspositori diperoleh nilai rata-rata
yaitu 62,16 dengan demikian kategori kemampuan model pembelajaran
bertukar pasangan adalah Cukup.
3. Hasil kemampuan memahami unsur intrinsik dengan model pembelajaran
bertukar pasangan lebih baik dan lebih efektif dibandingkan dengan hasil
model pembelajaran ekspositori dalam memahami unsur intrinsik cerpen
oleh siswa kelas XI MAN 1 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran
74
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menyarankan.
1. Kemampuan siswa dalam memahami unsur intrinsik cerpen perlu
ditingkatkan lagi dengan model pembelajaran yang lebih efektif. Salah
satu model pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif adalah model
pembelajaran bertukar pasangan.
2. Untuk menggunakan model bertukar pasangan diperlukan pemahaman
guru baik dari segi persiapan, pelaksanaan hingga evaluasi agar harapan
untuk meningkatkan kemampuan dalam memahami unsur intrinsik cerpen
dapat tercapai dengan baik.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjut oleh peneliti lain guna memberi masukan
bagi dunia pendidikan khususnya dalam meningkatkan kemampuan dalam
75
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006.Prosedur Penelitian Satu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Depdiknas. 2007. Kamus Basar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka.
Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Isjoni.2011. Cooperative Learning. Bandung : Alfabeta.
Lie, Anita. Cooperative Learning. Jakarta : Pustaka Suara.
Kosasi,K.2004.Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan.Bandung : CV.Yrama Widya.
Mursini. 2005. Teori Sastra. Medan : Unimed.
Nasution, Rohaliana.2004. Kemampuan Menganalisis Cerpen dengan Pendekatan Semiotik Pada Siswa Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Tahun Pembelajaran 2003/2004.Medan: Universitas Negeri Medan.
Navis A.A,. 2002.Robohnya Surau kami. Jakarta : PT.Gramedia Sudjana, M.A. 2005. Metode Statistika. Bandung : PT. Grasindo.
Sudjono, Anas. 2007. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo.
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group
Suroto. 1989. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta : Erlangga.