• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP KEBIASAAN BELAJAR POSITIF SISWA TAHUN AJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP KEBIASAAN BELAJAR POSITIF SISWA TAHUN AJARAN 2014/2015."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR

TERHADAP KEBIASAAN BELAJAR POSITIF SISWA

KELAS XI SMA NEGERI 1 KARANG BARU

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Oleh :

NUR ASIAH

NIM : 1103151048

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR

TERHADAP KEBIASAAN BELAJAR POSITIF SISWA

KELAS XI SMA NEGERI 1 KARANG BARU

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh :

NUR ASIAH

NIM : 1103151048

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji hanya milik

Allah SWT, Pencipta dan Pengendali alam semesta, atas segala nikmat dan

hidayah yang tak terkira, yang menciptakan manusia sebagai makhluk yang

sempurna. Dia yang melengkapi manusia dengan akal sehingga manusia dapat

berpikir dan mempunyai hasrat untuk senantiasa mencari kebenaran, senantiasa

belajar sepanjang hayatnya, senantiasa berpikir sepanjang rentang kehidupannya

agar menjadi pribadi yang bermakna serta mampu menyelesaikan masalah yang

dihadapinya. Atas berkat rahmat dan anugerah yang diberikan-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian

Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Kebiasaan Belajar Positif Siswa kelas

XI di SMA Negeri 1 Karang Baru Tahun Ajaran 2014/2015”. Shalawat dan

salam tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW. Keluarga dan para sahabat serta

seluruh generasi setelahnya.

Selama penyusunan skripsi ini penulis juga mendapat berbagai hambatan,

kesulitan maupun rintangan yang dilalui. Namun berkat bimbingan Bapak/Ibu

Dosen Pembimbing dan juga berbagai pihak, maka akhirnya penulis dapat

menyelesaikannya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas

Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, MS sebagai Dekan FIP, Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS

(4)

iii

Pembantu Dekan II, dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut M.Pd sebagai

Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan yang banyak memberi saran kepada penulis

dalam penyusunan skripsi dan kepada Ibu. Dra Nurajani,M.Pd sebagai

Sekertaris Jurusan.

4. Bapak Nasrun, MS sebagai dosen pembimbing skripsi dan juga selaku

dosen pembimbing akademik yang telah banyak memberikan bimbingan,

arahan, bantuan, dukungan, motivasi, saran dan kritik, serta ketabahan dan

kesabaran dalam membimbing penulis dari awal hingga selesainya

penulisan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd, Kons, Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd, Ibu Dra.

Zulhaini. S. selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan saran

dan kritik kepada penulis sebagai masukan agar skripsi ini menjadi lebih

baik.

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang

telah memberikan banyak ilmu, bimbingan dan motivasi kepada peneliti

semenjak mengikuti pendidikan Bimbingan dan Konseling.

7. Seluruh staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan, pegawai perpustakaan

Universitas Negeri Medan atas kerja sama dan bantuan yang diberikan

kepada penulis terutama dalam usaha surat-menyurat dan pinjaman

buku-buku nya.

8. Bapak Kepala Sekolah Muzlizar, S.Pd dan Ibu Surayya S.Pd selaku Wakil

(5)

iv

S.Pd selaku guru BK yang telah sangat banyak membantu dalam

melaksanakan penelitian dan pengumpulan data. Guru-guru SMA Negeri 1

Karang Baru serta siswa/I SMA Negeri 1 Karang Baru atas izin, bantuan

dan kerjasama kepada penulis untuk penelitian di sekolah tersebut.

9. Teristimewa buat kedua orang tua ku tercinta Ayahanda Bapak

Kaharuddin dan Ibundaku tersayang Ibu Sri Susilawati beserta seluruh

keluarga besar penulis terima kasih atas doa, kasih sayang, dukungan,

motivasi dan materi yang diberikan kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan dengan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan

10.Buat saudara-saudaraku, Kakakku Haryati dan Abang ku Awaluddin

S,,Pd.I serta para Keponakan si kecil Nazwa, Zira, Jundi dan Syamil yang

selalu menghibur disaat penulis mengalami kejenuhan.

11.Buat Sahabat-sahabat terbaikku, 3 Musketerees Ruby, Tika dan Seven

Power Yamin, Kasful, Kusno, dan Hardinal yang selalu memberi

semangat, motivasi dan dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini dan

selalu bersama disaat suka dan duka dari awal penulisan hinggan selesai.

12.Teman-teman seperjuangan ku Devi, Andry, Ledy, Diba, Dwi, Dewi,

Disty, Atika, Ulfa serta seluruh teman-teman BK REG A yang nama nya

tidak bisa disebutkan satu persatu yang sangat banyak membantu penulis

dalam proses pengerjaan skripsi ini.

13. Terima kasih juga untuk teman-teman kost ku kak Hetty, Juli, kak Yuni,

Maya, dan Kak Mey yang telah memberikan inspirasi, doa, dan dukungan

(6)

v

14.Teman-teman seperjuangan PPLT 2013 SMA Negeri 1 Bandar Kab.

Simalungun, dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu

yang telah memberikan semangat kepada penulis.

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis

mendapat balasan dari yang Maha Esa. Penulis telah berupaya dengan semaksimal

mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak

terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi

sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua

khususnya dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan bidang bimbingan dan

konseling.

Medan, Agustus 2014

(7)

iii

A. Layanan Bimbingan Belajar ... 9

a) Pengertian Layanan Bimbingan Belajar ... 9

b) Prosedur dan strategi Layanan bimbingan belajar ... 14

c) Beberapa sistem dan Teknik Layanan Bimbingan ... 16

d) Tujuan Bimbingan Belajar ... 20

e) Pelaksanaan Bimbingan Belajar ... 22

B. Konsep-Konsep Kebiasaan Belajar ... 22

a). Pengertian Belajar ... 22

b) Pengertian Kebiasaan Belajar ... 25

c) Peranan kebiasaan belajar terhadap kegiatan belajar ... 26

d) Bimbingan Belajar dan Kaitannya dengan Kebiasaan Belajar ... 27

e) Pengembangan Sikap dan Kebiasaan Belajar yang Baik. ... 28

f) Macam-macam Kebiasaan Belajar ... 28

g) Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar... 34

2.2 Kerangka Konseptual ... 36

2.3 Hipotesis Penelitian ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

3.1 Jenis Penelitian ... 38

3.2 Populasi dan Subjek Penelitian ... 38

3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 39

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 40

a) Desain Penelitian ... 40

(8)

iv

c) Instrumen Penenlitian ... 42

1. Uji Validitas ... 45

2. Uji Reabilitas ... 46

3.5 Teknik Analisis Data ... 46

3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 47

BAB IV HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN ... 48

4.1 Gambaran umum lokasi penelitian ... 48

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 48

4.3 Analisis Data Hasil penelitian ... 49

4.4 Pengujian Hipotesis ... 53

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 56

A. KESIMPULAN ... 56

B. SARAN ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 58

(9)

v

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 3.1. Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert ………… 42

Tabel 3.2. Kisi- kisi Uji Coba Angket Kebiasaan Belajar……… 43

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Kebiasaan Belajar……….. 44

Tabel 4.1 Kategori Skor ……… 51

Tabel 4.2. Hasil Pre-Test Sebelum diberi layanan………. 52

Tabel 4.3. Hasil Post-Test Setelah diberi Layanan……… 53

Tabel 4.4. Deskripsi hasil Pre-Test dan Post-Test……… 54

Tabel. 1. Hasil perhitungan uji validitas angket Kebiasaan Belajar Positif Siswa……… 67

Tabel. 2. Perhitungan Realibilitas Angket Kebiasaan Belajar positif Siswa……….. 68

Tabel. 3. Data Skor Pre-Test dan Post-Test Angket………. 77

(10)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Uji coba Angket Kebiasaan Belajar Siswa ... 60

Lampiran 2. Tabel sebaran data perhitungan uji coba angket Kebiasaan belajar siswa ... 64

Lampiran 3. Hasil perhitungan uji validitas angket kebiasaan belajar siswa... 65

Lampiran 4. Hasil perhitungan Reliabilitas angket Kebiasaan belajar siswa ... 69

Lampiran 5. Angket Kebiasaan Belajar Siswa ... 73

Lampiran 6. Hasil Pre-test angket (XA) ... 75

Lampiran 7. Hasil Post-test Angket (XB) ... 76

Lampiran 8. Hasil rata-rata (M), dan Standart Deviasi (SD) Untuk data Pre-Test ... 79

Lampiran 9. Hasil rata-rata(M), dan Standart Deviasi (SD) Untuk data Post-Test ... 81

Lampiran 10. Kategori Skor Ideal ………. 84

Lampiran 11. Hasil Uji Hipotesis ... 85

Lampiran 12. Hasil penigkatan Kebiasaan Belajar siswa ... 88

Lampiran 13. Rencana Program Layanan I... 89

Lampiran 14. Daftar Hadir Siswa I ………... 95

Lampiran 15. Rencana Program Layanan II ... 97

Lampiran 16. Daftar Hadir Siswa II ………. 104

Lampiran 17. Rencana Program Layanan III ... 106

Lampiran 18. Daftar Hadir Siswa III………. 113

Lampiran 19. Rencana Program Layanan IV ... 115

Lampiran 20. Daftar Hadir Siswa IV ... 121

Lampiran 21. Dokumentasi Penelitian ... 133

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan

masyarakat. Bagi para pelajar atau mahasiswa kata “belajar” merupakan kata yang

tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua

kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal. Kegiatan

belajar mereka lakukan setiap waktu sesuai dengan keinginan. Entah malam hari,

siang hari, sore hari, atau pagi hari.

Tugas siswa SMA adalah belajar, dengan belajar siswa akan dapat

mengembangkan potensi dan meraih prestasi yang tinggi. Menurut Slameto

(2010:2) belajar ialah “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Menurut

Winkel (Khairani, 2013:4) belajar adalah “proses mental yang mengarah pada

penguasaan pengetahuan, kecakapan skill, kebiasaan atau sikap yang semuanya

diperoleh, disimpan dan dilakukan sehingga menimbulkan tingkah laku yang

progresif dan adaptif.” Manifestasi atau perwujudan perilaku belajar biasanya

lebih sering tampak dalam perubahan kebiasaan dan keterampilan.

Dengan demikian kebiasaan belajar juga mencakup keterampilan belajar.

Berdasarkan observasi di sekolah misalnya dalam mengikuti pelajaran siswa

diharapkan dapat mendengarkan, memperhatikan, mencatat bagian yang dianggap

(12)

2

demikian, tidak sedikit siswa yang dalam mengikuti pelajaran hanya sekedar

mendengarkan, mengisi absen, dan tidak bersungguh-sungguh dalam mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

Bimbingan belajar merupakan bentuk layanan yang sangat penting

sehingga perlu diselenggarakan di sekolah. Dengan diselenggarakannya

bimbingan belajar di sekolah diharapkan siswa akan memiliki kebiasaan belajar

yang baik atau positif sehingga memperoleh prestasi yang optimal, maka

bimbingan belajar perlu dilaksanakan secara terjadwal dan terpadu di sekolah.

Dalam bidang bimbingan belajar dapat membantu siswa mengembangkan

diri, sikap, dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan

keterampilan serta menyiapkannya melanjutkan pendidikan pada tingkat yang

lebih tinggi. Program bimbingan belajar mempunyai porsi yang lebih besar

diantara program bimbingan yang lain, yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial,

dan karir, hal ini disebabkan banyaknya siswa memerlukan layanan ini.

Kenyataan di lapangan ternyata siswa belum memanfaatkan secara optimal

layanan bimbingan belajar yang diberikan oleh guru. Hal ini dapat dilihat ternyata

siswa memiliki kebiasaan belajar yang berbeda-beda, disamping itu juga cara

belajar mereka yang belum optimal. Kegagalan-kegagalan yang dialami siswa

tidak selalu disebabkan oleh rendahnya intelegensi. Akan tetapi itu terjadi, dapat

disebabkan mereka belum memanfaatkan bimbingan belajar sehingga mereka

belum memiliki kebiasaan belajar yang baik. Prayitno (2004:279) layanan

bimbingan belajar dilaksanakan melalui tahap-tahap:

a. Pengenalan siswa yang mengalami masalah belajar

(13)

3

c. Pemberian bantuan pengentasan masalah belajar.

Bimbingan belajar dilakukan dengan cara mengembangkan suasana

belajar-mengajar yang kondusif agar terhindar dari kesulitan belajar. Para pembimbing

membantu individu mengatasi kesulitan belajar, mengembangkan cara belajar

yang efektif, membantu individu agar sukses dalam belajar dan agar mampu

menyesuaikan diri terhadap semua tuntutan program/pendidikan. Dalam

bimbingan belajar, para pembimbing berupaya memfasilitasi individu dalam

mencapai tujuan belajar yang diharapkan.

Menurut Hamalik (2001 : 119 ) tiap orang mempunyai kebiasaan belajar nya sendiri-sendiri. Ada yang biasa belajar pada malam hari dan ada juga yang biasa belajar pada siang hari. Ada yang suka mencoret-coret bukunya dengan potlot atau tanda-tanda tertentu, tetapi ada juga yang lebih suka membuat catatan kecil dari keseluruhan isi buku. Kebiasaan belajar ini bersifat individual, tidak bisa ditentukan sama rata setiap orang. Namun demikian tentu saja tidak boleh terlalu terikat pada kebiasaan-kebiasaan itu, dan juga tidak boleh menganut kebiasaan belajar yang tidak teratur dan tidak menentu. Akan tetapi setiap siswa harus berusaha memperbaiki kebiasaan belajar sehingga pada akhirnya siswa memiliki kebiasaan belajar yang baik, berencana dan efisien. Terlalu terikat pada suatu kebiasaan saja juga akan menghambat studi.

Menurut Dimyati (2002 : 246) dalam kegiatan sehari-hari ditemukan adanya kebiasaan belajar yang kurang baik. Kebiasaan belajar tersebut antara lain berupa: belajar pada akhir semester, belajar tidak teratur, menyia-nyiakan kesempatan belajar, bersekolah hanya untuk bergengsi, datang terlambat bergaya pemimpin, bergaya jantan seperti merokok, sok menggurui teman lain, dan bergaya meminta belas kasihan tanpa belajar.

Kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut dapat ditemukan di sekolah yang ada di

kota besar, kota kecil, dan di pelosok tanah air. Untuk sebagian, kebiasaan belajar

tersebut disebabkan oleh ketidakmengertian siswa pada arti belajar bagi diri

sendiri. Hal ini dapat diperbaiki dengan pembinaan disiplin membelajarkan diri.

Suatu pepatah mengatakan “berakit-rakit ke hulu, berenang ketepian” dan

(14)

4

belajar. Pemberian penguat dalam keberhasilan belajar dapat mengurangi

kebiasaan kurang baik dan membangkitkan harga diri siswa.

Menurut Djamarah ( 2010 : 63) “menanamkan kebiasaan yang baik memang

tidak mudah dan kadang-kadang memakan waktu yang lama. Tetapi sesuatu yang

sudah menjai kebiasaan sukar pula untuk mengubahnya. Maka adalah penting

pada awal kehidupan anak, menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik saja.”

Kebiasaan belajar positif merupakan faktor yang penting dalam belajar,

sebagian hasil belajar ditentukan oleh sikap dan kebiasaan belajar.

Dalam pengorganisasian belajar erat hubungannya dengan bagaimana cara

siswa membentuk kebiasaan dalam belajar. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak

kita jumpai adanya kebiasaaan belajar yang dapat menurunkan efektivitas belajar.

Kebiasaan belajar berdasarkan observasi yang dilakukan siswa tersebut antara lain

adalah belajar pada saat menjelang ujian atau tes akan diadakan, belajar dilakukan

secara tidak teratur, misalnya tidak adanya jadwal belajar, menyia-nyiakan waktu

belajar atau pada saat belajar, siswa lebih banyak bermain.

Setiap siswa memiliki kebiasaan belajar yang berbeda, kebiasaan yang

mengarah kepada kebiasaan yang positif maksudnya bukan hanya sekedar

mengetahui kebiasaannya tetapi tata cara, artinya susunan (aturan) dan

pelaksanaan belajarnya. Jadi tata cara kebiasaan belajar positif mempunyai aturan

atau teknik.

Kebiasaan belajar pada penelitian ini hanya melihat kebiasaan belajar

dirumah seperti: disiplin, fasilitas belajar, metode dan kebiasaan belajar, sikap

dalam menghadapi ulangan, kesungguhan dan minatnya dan masih banyak lagi.

(15)

5

bagaimana anak memiliki pemikiran atau konsep terhadap belajar itu sendiri jika

konsep ini berbeda maka akan berpengaruh kepada kebiasaan belajar anak.

Kunci keberhasilan dalam belajar tergantung pada kebiasaan belajar siswa

itu sendiri. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Hamalik (2011:12)

Belajar akan berhasil apabila kita memiliki:

1. Kesadaran akan tanggung jawab.

2. Kebiasaan belajar yang positif.

3. Syarat-syarat yang diperlukan.

Banyak siswa yang tidak memiliki usaha yang baik dalam belajarnya

sehingga siswa itu tidak memiliki hasil usahanya. Mereka tidak dapat

menggunakan waktu belajar dan diantara mereka juga banyak yang belajar dengan

kebiasaan-kebiasaan yang salah sehingga tidak memperoleh hasil yang baik dalam

kegiatan pembelajaran.

Dalam pelaksanaan BK di SMA Negeri 1 Karang Baru belum ada tenaga

yang professional untuk melaksanakan kegiatan layanan-layanan bimbingan

konseling khusus nya layanan bimbingan belajar di sekolah. Pelaksanaan layanan

bimbingan belajar sekolah dijumpai sebagai berikut:

Karena kesibukan guru masih mempunyai tugas lain disekolah sehingga

menjadi hambatan dalam pelaksanaan layanan bimbingan karena keterbatasan

waktu yang ada sehingga kurang waktu untuk pelaksanaan layanan bimbingan

yang efektif. Dalam pelaksanaan bimbingan kadang dilaksanakan kadang tidak

dalam mengajar masih monoton dan metode kurang bervariasi. Selain itu guru BK

di sekolah tersebut hanya dua orang saja yang sangat tidak berjalan efektif untuk

(16)

6

itu masalah lain yang dihadapi siswa adalah tidak adanya usaha untuk

memperbaiki kesalahan dalam kegiatan belajar mengajar disekolah misalnya

sering terlambat, tidak mengerjakan PR, dan jarang membaca buku di

perpustakaan.

Pentingnya dalam bimbingan konseling ialah berdasarkan pembahasan di

atas dengan menggunakan teknik pemahaman individu baik tes maupun non tes,

maka konselor atau guru BK dapat mengetahui keadaan siswa yang sebenarnya,

dan dapat menentukan kebutuhan siswa akan layanan apa yang harus diberikan.

Karena dengan menggunakan hal itu, maka akan jelas bagi kita permasalahan apa

saja yang paling menggangu siswa, yang segera membutuhkan bantuan dan

bimbingan, baik bimbingan secara pribadi maupun kelompok dan klasikal. Dari

sini lah guru pembimbing atau konselor dapat menentukan materi layanan yang

tepat bagi siswa-siswa nya atau kliennya.

Di samping itu untuk menganalisis kebutuhan siswa, data-data yang

diperoleh ini juga dapat dijadikan bahan untuk mengetahui potensi anak, sehingga

guru BK dapat memberikan pengembangan kepada siswa sesuai dengan potensi

yang ada. Baik pengembangan diri, minat-bakat, maupun pengembangan

kebiasaan-kebiasaan siswa. Pengembangan diri ini dapat dilakukan dengan

berbagai cara, baik dibidang akademik maupun seni, olahraga, dan lainnya

(ekstrakurikuler) dengan cara bekerjasama dengan personil sekolah lainnya,

seperti kepala sekolah, guru bidang studi, maupun kerja sama dengan pihak yang

(17)

7

Dari hal tersebut di atas maka penulis tertarik meneliti tentang “Pengaruh

Pemberian Layanan Bimbingan Belajar Terhadap Kebiasaan Belajar Positif

Siswa kelas XI SMA Negeri 1 Karang Baru Tahun Ajaran 2014/2015”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis

mengidentifikasi masalah dalam penilaian sebagai berikut:

a. Pemberian bimbingan belajar belum direncanakan dengan baik.

b. Kebiasaan belajar siswa kurang baik di SMA Negeri 1 Karang Baru.

c. Menyia-nyiakan waktu belajar di sekolah.

d. Pada saat belajar, siswa lebih banyak bermain.

1.3. Pembatasan Masalah

Mengingat berbagai keterbatasan yang dialami peneliti baik dari segi

pengetahuan dan pengalaman, maka peneliti mengadakan pembatasan masalah

yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah yang akan dibahas dalam

penelitian ini adalah pemberian layanan bimbingan belajar untuk meningkatkan

kebiasaan belajar yang positif bagi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Karang Baru

T.A 2014/2015.

1.4. Rumusan Masalah

Sesuai dengan rumusan masalah di atas pokok permasalahan dalam

penelitian ini adalah pengaruh pemberian layanan bimbingan belajar untuk

meningkatkan kebiasaan belajar positif siswa. Pokok permasalahannya adalah

(18)

8

 “Adakah pengaruh layanan bimbingan belajar terhadap kebiasaan

belajar positif siswa kelas XI SMA Negeri 1 Karang Baru T.A

2014/2015?”

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui apakah ada

pengaruh layanan bimbingan belajar terhadap kebiasaan belajar positif siswa kelas

XI SMA Negeri 1 Karang Baru T.A 2014/2015?”

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk mengembangkan program

bimbingan dan konseling antara lain:

 Bagi penulis memberikan pengalaman ilmiah dalam kegiatan peneliti.  Bagi siswa menambah pengetahuan siswa tentang saran mengembangkan

kebiasaan belajar positif siswa kelas XI SMA Negeri 1 Karang Baru T.A

2014/2015.

 Bagi guru pembimbing merealisasikan guna untuk meningkatkan

kemampuan kebiasaan belajar positif siswa kelas XI SMA Negeri 1

Karang Baru T.A 2014/2015.

 Bagi sekolah sebagai bahan masukan pada kepala sekolah dalam usaha

meningkatkan kebiasaan belajar positif siswa kelas XI SMA Negeri 1

Karang Baru T.A 2014/2015 melalui layanan bimbingan belajar.

 Bagi pembaca sebagai referensi mengenai pengaruh kebiasaan belajar

(19)

56

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian layanan

bimbingan belajar berpengaruh terhadap kebiasaan belajar positif siswa di SMA

Negeri 1 Karang Baru Tahun Ajaran 2014/2015. Hal ini teruji dengan

menggunakan uji t yang diperoleh dari perhitungan dengan hasil thitung = 42,71 >

ttabel = 2,035, artinya hipotesis yang diajukan yang berbunyi “Terdapat pengaruh

yang signifikan antara pemberian layanan bimbingan belajar terhadap kebiasaan

belajar positif siswa tahun ajaran 2014/2015, dapat diterima.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini

disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Saran untuk guru BK

Guru BK lebih mengembangkan program bimbingan belajar dalam

meningkatkan kebiasaan belajar positif agar lebih baik yang belum dipahami

dengan jelas.

2. Saran untuk subjek penelitian

Disarankan pada siswa yang mengalami kebiasaan belajar yang kurang baik

agar mengikuti bimbingan belajar dengan serius, agar siswa memiliki

(20)

57

3. Saran untuk Kepala Sekolah

Kepala Sekolah diharapkan agar meningkatkan program layanan bimbingan

belajar maupun layanan-layanan BK yang lainnya, dalam meningkatkan

(21)

58

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu & Widodo Supriyono. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta: Araska

Dimyanti & Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

& Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Djaali. 2013. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Daryanto. 2010. Belajar Mengajar. Bandung : Yrama Widya

Fakultas Ilmu Pendidikan. 2011. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu

Pendidikan. Medan: Unimed

Hamalik, Omar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

2011. Metode Dan Kesulitan-Kesulitan Dalam Belajar. Bandung : Tarsito

Khairani, Makmun. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta : Aswaja

Makmun, Abin Syamsudin. 2003. Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem

Pengajaran Modul. Bandung : Remaja Rosda Karya

Prayitno & Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

(22)

59

Sukardi, Dewa Ketut. 2002. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Konseling

di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Suprijanto.H. 2005. Pendidikan orang dewasa. Jakarta : Bumi Aksara

Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

.2010. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Winkel, W.S & Sri Hastuti. 2012. Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Media Abadi

Gambar

Tabel 3.1. Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert …………       42

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi, kompetensi peserta didik dalam mata pelajaran listrik dan elektronika dasar.. masih

Pelepah daun tanaman merupakan faktor pertumbuhan vegetatif yang berpengaruh terhadap proses fotosintesis dalam menghasilkan fotosintat tanaman.. Pertumbuhan daun pada

(NPM) secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham pada sektor industri kelapa sawit di Bursa Efek Indonesia tahun 2007 sampai 2011, Hasil analisis yang dilakukan

Pada aplikasinya sebagai pelat bipolar, grafit mampu memberikan konduktivitas listrik yang baik dan juga meningkatkan sifat mekanis dari komposit tersebut. Selain

Dalam hal pelaporan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dan Pasal 8 data faktualnya berbeda dengan data pada Sistem

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Cabang Banjarmasin adalah bank umum milik pemerintah di daerah Jawa Barat dan Banten. Tujuan penelitian ini

Nilai Fhitung 86.699 > Ftabel 3.1 0, dapat disimpulkan secara bersama-sama simultan gaya kepemimpinan, kompetensi dan budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja

lndikator kinerja daerah secara teknis pada dasarnya dirumuskan dengan mengambil indikator dari program prioritas yang telah ditetapkan ( outcome ) maupun indikator sasaran (