• Tidak ada hasil yang ditemukan

file5957019857ABB05E2ED87682C53B9E3E

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "file5957019857ABB05E2ED87682C53B9E3E"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Negeri Malang (UM) yang memiliki kepekaan terhadap perkembangan global, nasional, regional, dan lokal ingin memberikan kontribusinya secara maksimal terhadap perkembangan tersebut terutama melalui kegiatan pendidikan, penelitian, dan penerapan IPTEKS kepada masyarakat. Untuk itu visi, misi dan tujuan lembaga perlu dirumuskan secara lebih tegas agar dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pengembangan.

Visi

Visi UM adalah menjadi perguruan tinggi unggul dan menjadi rujukan dalam penyeleng-garaan Tri Darma perguruan tinggi.

Misi

Misi yang diemban UM adalah:

a. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran di perguruan tinggi yang berpusat pada peserta didik, menggunakan pendekatan pembelajaran yang efektif, dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi.

b. Menyelenggarakan penelitian dalam ilmu kependidikan, ilmu pengtahuan, teknologi, ilmu sosial budaya, seni, dan/atau olahraga yang temuannya bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan kesejahteraan masyarakat.

c. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat melalui penerapan ilmu kependidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, ilmu sosial budaya, seni, dan/atau olahraga.

d. Menyelenggarakan tata pamong perguruan tinggi yang otonom, akuntabel, dan transparan yang menjamin peningkatan kualitas berkelanjutan.

Tujuan

Untuk mewujudkan visi dan misi yang telah dirumuskan di atas, perlu dirumuskan tujuan-tujuan yang berlandaskan pada relevansi, atmosfer akademik, manajemen internal, keberlanjutan, dan efisensi. Rumusan tujuan UM adalah:

a. Menghasilkan lulusan yang cerdas, religius, berakhlak mulia, mandiri, dan mampu berkem-bang secara profesional.

b. Menghasilkan karya ilmiah dan karya kreatif yang unggul dan menjadi rujukan dalam ilmu pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, ilmu sosial budaya, seni, dan/atau olahraga. c. Menghasilkan karya pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan ilmu kependidikan,

ilmu pengetahuan, teknologi, ilmu sosial budaya, seni, dan/atau olahraga untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri, produktif, dan sejahtera.

d. Menghasilkan kinerja institusi yang efektif dan efisien untuk menjamin pertumbuhan kualitas pelaksanaan tridarma perguruan tinggi berkelanjutan.

(2)

Untuk dapat mengemban visi, misi, dan melaksanakan fungsi dengan sebaik-baiknya, UM mengembangkan organisasi yang terdiri atas: (a) Rektor sebagai organ pengelola, (b) Dewan Pengawas sebagai organ yang menjalankan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan keuangan badan layanan umum UM, (c) Senat sebagai organ yang menjalankan fungsi pertimbangan dan pengawasan akademik, (d) Satuan Pengawasan Internal sebagai organ yang menjalankan fungsi pengawasan non akademik, dan (e) Dewan Pertimbangan sebagai organ yang menjalankan fungsi pertimbangan non akademik.

Rektor sebagai organ pengelola terdiri atas: (a) Rektor dan Wakil Rektor, (b) Biro, (c) Fakultas, (d) Lembaga, (e) Unit Pelaksana Teknis, dan (f) Pusat Bisnis.

Rektor adalah pimpinan tertinggi UM yang bertugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta membina pendidik, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan hubungannya dengan lingkungan. Dalam melaksanakan tugasnya Rektor dibantu oleh empat orang Wakil Rektor yang masing-masing memiliki tanggung jawab. Dalam bidang akademik adalah Wakil Rektor I, bidang umum dan keuangan adalah Wakil Rektor II, bidang kemahasiswaan adalah Wakil Rektor III, dan bidang perencanaan, sistem informasi, komunikasi, dan kerjasama adalah Wakil Rektor IV. Jika Rektor berhalangan untuk melaksanakan tugasnya, Wakil Rektor I atau Wakil Rektor yang lain, atau salah seorang Dekan Fakultas bertindak sebagai pelaksana harian Rektor.

Senat Universitas adalah badan normatif yang merupakan perwakilan tertinggi lembaga-lembaga dan dosen. Senat Universitas beranggotakan Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Direktur Pascasarjana, Ketua Lembaga, Profesor, dan 2 (dua) orang dosen anggota Senat Fakultas yang bukan Profesor dari tiap-tiap fakultas. Senat Universitas berfungsi memberikan pertimbangan dan pengawasan dalam merumuskan norma dan kebijakan yang berkaitan dengan aktivitas akademik dan pengembangan universitas.

Pelaksanaan kegiatan akademik UM bertumpu di delapan fakultas dan pascasarjana yang memiliki sejumlah jurusan dan program studi setingkat jurusan sebagai penyelenggara kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Delapan fakultas yang menyelenggarakan program Sarjana dan Diploma adalah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Sastra (FS), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), Fakultas Ilmu Sosial (FIS), dan Fakultas Pendidikan Psikologi (FPPsi). Dalam praktiknya, kegiatan pendidikan dan pengajaran dilaksanakan oleh jurusan-jurusan pada fakultas tersebut, sedangkan pendidikan Magister dan Doktor (program S2 dan program S3) dilaksanakan oleh Pascasarjana.

Pada umumnya, setiap jurusan memiliki laboratorium, workshop, studio, bengkel, kebun bibit atau kebun percobaan untuk menunjang kegiatan akademik yang diselenggarakan di ling-kungan jurusan tersebut. Selain untuk kegiatan pendidikan, laboratorium, studio, bengkel dan kebun percobaan, juga digunakan untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

(3)

pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh fakultas, jurusan, pusat penelitian, tenaga ahli, pustakawan, laboratorium, dan mahasiswa. serta mengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat, menggali dan mengelola sumber daya untuk melaksanakan program-program yang direncanakan, meningkatkan kemampuan dosen dan mahasiswa dalam melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, mengembangkan dan melaksanakan kerjasama dengan perguruan-perguruan tinggi, instansi dan lembaga yang lain. Selain itu juga bertugas mendo-kumentasikan dan menyebarluaskan hasil-hasil kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang sudah dilaksanakan.

Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran (LP3) bertugas melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau, dan mengevaluasi kegiatan pengembangan pendidikan dan pembe-lajaran. Dalam melaksanakan tugas LP3 menyelenggarakan fungsi: (1) penyusunan rencana, program, dan anggaran Lembaga; pelaksanaan pengembangan kurikulum, pembelajaran, dan penilaian; pelaksanaan pengembangan sumber belajar; pelaksanaan mata kuliah universitas; pelaksanaan pengembangan pengalaman lapangan; pelaksanaan pengembangan kehidupan beragama; pelaksanaan pengembangan bimbingan dan konseling mahasiswa; pelaksanaan pengembangan pendidikan profesi guru; dan pelaksanaan urusan administrasi lembaga.

Pelaksanaan program kegiatan LP2M dan LP3 oleh fakultas, jurusan, dan program studi, memerlukan dukungan dari unsur-unsur organisasi UM yang mempunyai tugas mendukung kelan-caran pelaksanaan kegiatan-kegiatan akademik tersebut. UM memiliki unsur-unsur organisasi yang berfungsi menunjang pelaksanaan kegiatan akademik yang dinamakan Unit Pelaksana Teknis (UPT). Saat ini terdapat lima UPT yaitu: Perpustakaan, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Pusat Pengembangan Laboratorium Pendidikan (P2LP), Pusat Pengkajian Pancasila (P2Pancasila), Satuan Penjaminan Mutu (SPM), serta satu Balai Bahasa dan Budaya (B2B).

Tugas-tugas administratif dalam pengelolaan universitas diselenggarakan oleh sejumlah organisasi pelaksana administrasi yang terdiri dari dua biro yang memiliki tujuh bagian, dua kelompok jabatan fungsional, dan delapan belas subbagian. Dua biro tersebut (1) Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, Informasi, dan Kerjasama (BAKPIK) mempunyai tugas melak-sanakan pemberian layanan di bidang akademik, kemahasiswaan, perencanaan, informasi, kerja-sama, dan alumni; (2) Biro Umum dan Keuangan (BUK) mempunyai tugas melaksanakan urusan keuangan, kepegawaian, barang milik negara, ketatausahaan, kerumahtanggaan, dan ketatalaksanaan. Di samping unsur-unsur organisasi tersebut, UM juga memiliki beberapa organisasi non-struktural yang merupakan wahana pembinaan dan pengembangan kehidupan profesional, sosial-budaya, serta kesejahteraan material dan spiritual warga UM. Organisasi nonstruktural yang ada di lingkungan UM dewasa ini adalah organisasi kemahasiswaan, organisasi alumni, dan organisasi lain yang berkaitan dengan pembinaan dan pengembangan sivitas akademika dan warga kampus lainnya seperti Dharma Wanita Persatuan UM, KORPRI, dan Pusat Bisnis.

Tenaga Pengajar (Dosen)

(4)

Asisten Ahli sampai dengan Guru Besar. Pada saat ini UM memiliki 81 orang (8,74%) bergelar Profesor/Guru Besar. Sedangkan dosen yang bergelar Doktor sebanyak 333 orang (35,92%), Master/Magister sebanyak 562 orang (60,63%) dan Sarjana sebanyak 32 orang (3,45%). Dengan demikian Dosen UM yang bergelar S2 dan S3 telah mencapai 895 orang (96,55%). Pada saat ini terdapat 89 orang yang sedang menjalani tugas belajar pada program S3 dan 8 orang pada program S2 di berbagai perguruan tinggi di dalam dan di luar negeri.

Dosen-dosen tersebut di atas telah dipilih melalui sistem seleksi dengan memperhatikan kemampuan dasar individu dan kemampuan-kemampuan profesional yang lain seperti kemampuan berbahasa Inggris. Dalam perjalanan karier mereka lebih lanjut para dosen tersebut senantiasa didorong untuk meningkatkan kemampuan akademik/profesional yang telah mereka miliki dengan mengikuti pendidikan formal untuk mencapai gelar yang lebih tinggi atau berbagai kegiatan latihan dalam jabatan (inservice training).

Dosen mempunyai tiga tugas utama yaitu melaksanakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu dosen juga bertindak sebagai pembimbing akademik mahasiswa dalam kegiatan pendidikan.

Kode Etik Dosen

Pengembangan dosen atau tenaga fungsional akademik merupakan usaha yang amat penting untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni, serta kebutuhan pembangunan, yang perkembangannya cenderung amat cepat. Usaha pengembangan tersebut perlu dilandasi oleh etika normatif. Walaupun pada saat ini IKIP telah berubah menjadi universitas, dalam hal kode etik dosen tidak mengalami perubahan yakni tetap berdasarkan SK Rektor nomor 0117/KEP/PT28.H/Q/89 tertanggal 8 April 1989 telah ditetapkan Kode Etik Tenaga Fungsional Akademik IKIP MALANG yang masih berlaku sampai saat ini. Untuk melaksanakan profesinya, dosen dituntut untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban terhadap profesi, mahasiswa, dosen lain, dan masyarakat.

Kewajiban dosen terhadap profesi, yaitu: (1) melaksanakan dengan sungguh-sungguh tugas mengajar, yang meliputi perencanaan serta penyajian kuliah secara cermat, keajegan

(5)

Kewajiban dosen terhadap mahasiswa, yaitu: (1) mendorong mahasiswa untuk bertindak mandiri dalam usaha mencapai cita-citanya; (2) tidak menghalangi mahasiswa untuk memperoleh dan menyatakan pendapat-pendapat yang berbeda; (3) tidak menyimpang dari tujuan kurikulum yang menjadi tanggung jawabnya; (4) berusaha melindungi mahasiswa dari kondisi yang merugikan kemajuan belajar, mengganggu kesehatan, dan mengancam keamanannya; (5) menjujung tinggi harkat dan martabat mahasiswa; (6) berbuat adil terhadap mahasiswa dalam segala tindakan dan keputusan tanpa membedakan suku, agama, ras, dan status sosial ekonomi, melainkan sebaliknya menggunakan perbedaan-perbedaan itu sebagai potensi untuk memajukan peserta didik serta memupuk rasa persatuan dan kesatuan serta persaudaraan; (7) menjauhkan diri dari usaha-usaha untuk memanfaatkan mahasiswa untuk kepentingan pribadi; (8) merahasiakan informasi yang diperoleh dalam melaksanakan tugas, kecuali kalau informasi ini dituntut oleh kepentingan profesi atau hukum, maka informasi dapat diberikan secara etis; (9) tidak memberi pelajaran ekstra kepada mahasiswa dengan imbalan; dan (10) menghargai mahasiswa sebagai individu, melindungi hak mereka, memperhatikan dan berusaha membantu memecahkan masalah mereka, dan memberikan nasihat secara profesional.

Kewajiban dosen terhadap dosen lain, yaitu: (1) tidak membicarakan kekurangan dan kele-mahan dosen lain; (2) berusaha menjaga kewibawaan sesama dosen; (3) dalam menunaikan tugas dan memecahkan masalah, berusaha konsultasi dengan sejawat; (4) bersedia memberi dan mene-rima saran dan nasihat kepada/dari sejawat dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; (5) menghindari cara paksaan atau perlakuan khusus yang dapat mengganggu/merintangi sejawat untuk mengambil keputusan secara profesional; dan (6) memberikan pertimbangan mengenai sejawat menurut keadaan yang sebenarnya, jika diminta untuk kepentingan dirinya atau lembaganya.

Kewajiban dosen terhadap masyarakat, yaitu: (1) memberikan gambaran yang benar kepada masyarakat tentang lembaganya, dan tidak mencampuradukkan pandangan pribadinya dengan pandangan resmi lembaga; (2) memberikan gambaran dan ungkapan yang benar kepada masyarakat tentang fakta dan masalah pendidikan; (3) tidak menggunakan nama dan fasilitas lembaga untuk kepentingan pribadi dalam bidang politik dan kehidupan kemasyarakatan; dan (4) tidak menerima imbalan dalam bentuk apapun yang dapat mempengaruhi pandangan dan keputusan profesionalnya sebagai dosen atau menawarkan imbalan demi kepentingan pribadi.

Organisasi Profesi

Agar selalu dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, banyak dosen menjadi anggota organisasi profesi yang sesuai dengan keahliannya. Organisasi-organisasi tersebut antara lain: Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI), Ikatan Sarjana Pendidik dan Pengembangan Sosial Indonesia (ISPPSI), Ikatan Pekerja Bimbingan Indonesia (IPBI), Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Ikatan Geografi Indonesia (IGI), Ikatan Peminat dan Ahli Demografi Indonesia (IPADI), Ikatan Peminat dan Ahli Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (IPAPKLH), Ikatan Arkeolog Indonesia (IAI), Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI), Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI), Teaching English as Foreign Language in Indonesia

(6)

(HKI), Himpunan Matematika Indonesia, Himpunan Fisika Indonesia, Himpunan Biologi Indonesia, Himpunan Mikrobiologi Indonesia, Ikatan Sarjana Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (ISPTK), Ikatan Sarjana Manajemen Pendidikan Indonesia (ISMPI), Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan Indonesia (IPTPI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan Asosiasi Penyunting Jurnal Ilmiah Indonesia (APJII).

Mahasiswa dan Alumni

Unsur organisasi UM yang lain adalah mahasiswa dan alumni. Mahasiswa mempunyai hak menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab sesuai dengan norma dan susila yang berlaku. Selain itu mahasiswa juga mempunyai hak untuk memperoleh pengajaran dan layanan akademik sesuai dengan minat, bakat, kegemaran, dan kemampuannya. Selain berbagai hak, mahasiswa juga mempunyai berbagai kewajiban seperti menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan dan ikut memelihara sarana dan prasarana, kebersihan, dan ketertiban kampus. Mahasiswa juga diwajibkan untuk mematuhi semua peraturan yang berlaku, menghargai ilmu pengetahuan dan teknologi serta menjaga nama baik almamater dan menjunjung tinggi kebudayaan nasional.

Alumni adalah lulusan program studi reguler PTPG Malang, FKIP Universitas Airlangga Malang, IKIP MALANG beserta cabang-cabangnya yang pernah ada, dan Universitas Negeri Malang (UM). Mereka diharapkan tetap menjaga hubungan komunikatif dan bentuk-bentuk hubungan yang lain dengan almamaternya melalui organisasi alumni yaitu Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UM yang pada tanggal 8 Agustus 2016 rencananya PP IKA UM akan menyelenggarakan Munas se Indonesia.

Lambang dan Bendera

(7)

UM memiliki bendera dengan warna biru tua berisikan lambang UM, dengan warna penuh berbentuk empat persegi panjang, dengan ukuran panjang 180 cm dan lebar 120 cm. Setiap fakultas di lingkungan UM memiliki bendera dengan warna yang melambangkan fakultas masing-masing, berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran panjang 180 cm dan lebar 120 cm, berisikan lambang UM dengan warna penuh. Kombinasi warna bendera untuk FIP putih, FS kuning, FMIPA hijau, FE biru, FT merah, FIK biru muda, FIS ungu, FPPsi magenta, dan Pascasarjana coklat.

Kampus

Sebagian besar kegiatan perkuliahan diselenggarakan di kampus induk (Kampus I) UM yang berlokasi di Jalan Semarang 5, Malang. Kampus induk ini menempati areal tanah seluas 463.992 m2. Selain diselenggarakan di kampus induk, kegiatan perkuliahan diselenggarakan di dua kampus lainnya, yaitu di kampus II yang berlokasi di Jl. Ki Ageng Gribig 45, Madyopuro, Kedungkandang, Malang menempati areal seluas sekitar 29.370 m2, dan di kampus III yang terletak di Jl. Ir. Soekarno 3, Blitar. menempati areal tanah seluas 24.570 m2.

Kota Malang dan Blitar

Malang merupakan kota terbesar kedua di propinsi Jawa Timur baik luas wilayah maupun jumlah penduduknya. Luas wilayahnya mencapai 110,06 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak + 883.810 jiwa, kepadatan penduduk + 8.035 jiwa/km2. Kota Malang berada pada ketinggian 440 m-667 m di atas permukaan air laut (Dinas Kependudukan Kota Malang 2015). Secara astronomi terletak pada 112,34º-112,40o Bujur Timur dan 07,54o-08,02o Lintang Selatan. Iklimnya sedang dengan temperatur rata-rata 21oC s.d 24oC, dan kondisi geografis disekitarnya dilingkungi oleh gunung berapi dengan gugusan pegunungan yang indah. Curah hujan relatif tinggi terjadi pada bula Desember-Januari-Pebruari, sedangkan bulan Juli-Agustus-September curah hujan relatif rendah. rata-rata tiap tahun 64 milimeter, dan kelembaban udara rata-rata 74%-82%. Malang juga kaya dengan ragam budaya, dan tempat-tempat (petilasan) yang bernilai sejarah. Dengan "Tri Bina Cita" yang menjadi misinya, Malang berupaya menjadi kota pendidikan, kota industri, sekaligus sebagai kota pariwisata.

(8)

Budi Utomo, Sekolah Tinggi Ilmu Perikanan, STIE Tribuwana, STIKI, STT Malang, STMIK Pradnya Paramitha, STIKMA, STISOPOL Waskita Dharma, STIEKN, STIH Sunan Giri, STFT Widya Sasana, Universitas Wisnuwardhana, Politeknik Kota Malang (POLTEKOM), dan sebagainya. Populasi mahasiswa di Malang saat ini diperkirakan lebih dari + 160.000 orang. Selain itu terdapat tidak kurang dari 425 TK, 333 SD/MI, 133 SLTP/MTs, dan 126 SLTA/SMK/MA dengan jumlah pelajar mencapai + 195.000 orang.

Di samping itu, Malang juga merupakan kota industri dengan pabrik rokok sebagai ujung tombaknya, kerajinan rakyat termasuk di dalamnya kerajinan rotan, bathok kelapa, alat rumah tangga tradisional kayu, batik khas kota Malang, topeng malangan, wisata kuliner, perusahaan tempe, aneka keripik buah, konveksi pakaian jadi, karoseri mobil/minibus, keramik, sepatu, onix, dan logam dll.

Sebagai kota pariwisata, Malang dan sekitarnya menyajikan berbagai fasilitas rekreasi dan geografi alam yang sangat menarik. Fasilitas dan tempat rekreasi yang sering dan perlu dikunjungi antara lain Musium Brawijaya, Pantai Balekambang, Kondang Merak, Sendang Biru, Ngliyep, Jonggring Salaka, Candi Singosari, Candi Jago, Candi Sumberawan, Candi Kidal, Arca Dwarapala, Pemandian Selecta, Songgoriti, Dewi Sri, Sengkaling, Tlogo Mas, Play ground, Wendit, Lembah Dieng, Taman Wisata Rakyat Kota Malang, Bendungan Selorejo, Bendungan Karang Kates, pemandian air panas alam Cangar, Air terjun Coban Glotak, Coban Rondo, Coban Pelangi, Sumber air Brantas Tahura di kawasan gunung Arjuno, Tanaman Hias, Kebun Bunga, dan Jawa Timur Park I, Jawa Timur Park II, Musium Satwa, Restoran Satwa. Batu Nigt Spectakuler (BNS). Di samping itu juga terdapat fasilitas "Agrowisata" yang khas menampilkan kesegaran kehidupan perkebunan memetik buah apel, jambu merah, jeruk, strowbery di Batu. Dengan dimilikinya suasana tenang, iklim sejuk/sedang, dan ditunjang oleh banyak sarana rekreasi, membuat kota Malang cocok untuk menempuh pendidikan dan tempat istirahat melepas kesibukan.

Referensi

Dokumen terkait

Makalah ini berjudul “ Perjanjian Internasional yang telah Diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia di Bidang Maritim ” yang berisi tentang

Berdasarkan penelitian di Jalan Lingkar Weleri, Kabupaten Kendal, percepatan partikel tanah akibat beban kendaraan terendah adalah motor, dengan nilai 0,001497 m/s 2 ,

Keberhasilan suatu organisasi memerlukan learning organization dan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja karyawan tersebut.Suatu organisasi dapat dikatakan

Timbangan digital memiliki eror rata-rata 0,88 %, metode RFID dapat memasukan data pelanggan secara otomatis dengan metode pengambilan nomor identitas jenis hex 8 digit,

Dalam kesempatan tersebut Gayung menyampaikan, pemilihan kajian sejarah perkotaan menjadi kajian unggulan di UNAIR, tidak bisa lepas dari letak UNAIR yang berada

adalah penyiar Morning Zone telah memiliki pendengar di luar dari segmentasi radio anak muda, dibutuhkan komunikator yang handal untuk dapat menarik. segmentasi

Ciri Khas Budaya Indonesia. berdasarkan kepribadian

Pengembangan karakter dapat dilakukan sudah waktunya untuk segera diatasi dengan menerapkan pendidikan karakter yang melekat/menyatu dengan mata kuliah Oleh karena itu,