• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis buku ajar bidang studi sains tingkat SMP/MTs kelas VII

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis buku ajar bidang studi sains tingkat SMP/MTs kelas VII"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

ERICK HIDAYATULLAH

NIM: 101016220917

MセMM

-_._---_._-_.-

....

セN

.

PERPUSTAKl\AN UTAM/\J-. UIN SYAHIO ,.lAKARTA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

(2)

LEMBARPENGESAHAN

Skripsi berjudul "Analisis Buku Ajar Bidaug Studi Sains Tingkat SMPIMTs Kelas VII" diajukan kepada Fakultas lImu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dantelah dinyatakan lulus dalam ujian munaqasah pada tanggal 17 Juni 2008 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana SI (S.Pd) dalam Program Studi Pendidikan Kimia, Jnrusan Pendidikan limn Pengetahnan Alam.

Jakarta, 27 Juni 2008

Panitia Ujian Munaqasah Tanggal Ketua panitia (Ketua Jurusan Pendidikan IPA)

Ir.H. Mahmud M. Siregar, M.Si. NIP. 150222933

Sekretaris (Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA) Baig Hana Susanti, M.Sc.

NIP. ISO 299 475 Penguji I

Drs. Ahmad Safran, M.Pd. NIP. 150231502

PengujiII

Dedi Irwandi, M.Si. NIP. ISO 299 937

Mengetahui: Dekan,

M.A

Tanda tangan

. .
(3)

Nama : Erick Hidayatullah NIM : 101016220917

Jurusan1Semester : Pendidikan IPA-Kimia1XIV Tahun akademik

Alamat

: 2001/2002

: JI. Pertanian No. 20 Rt003/02 Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur 13470

MENYATAKANDENGANSESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi dengan judul "Analisis Buku Ajar Bidang Studi Sains Tingkat SMPIMTs Kelas VII" adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen :

1.Nanla : II'. H. Mahmud M. Siregar, M. Si. NIP : 150222933

2. Nama : Baiq Hana Susanti, M. Sc. NIP : 1セo 299 475

Demikianlah surat pemyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima konsekuensi secara akademis apabila temyata skripsi ini bukan hasil karya sendiri.

Jakarta, 24 Juni 2008

(4)

Government change makes wisdom change existence that is curriculum reshufJIe existence fi'om curriculum 2004 to curriculum 2006. This matter demands comprehension change existence Fom wares in it. Textbook quantity that go around at market makes confused consumers to chooses, even the mentioned makes consumer out fi'om the original aim. Accuracy in choose textbook is important factor and determine to get book genuinely appropriate need Therefore, lesson books that be used at schools as source and study media must pass textbook evaluation process as education book quality control berstandar national. This matter is as according to UU No 20 Th 2003 about national education system, paragraph35article 2 its contents standard education national is used as curriculum development reference, energy kependidi, tool and infi'astructure, management, and financing. Several standard that must has in every book teach aspects next: 1)Basic Target/Aim, 2)Fill and contents, 3)Method and Media, 4)Assesment/Evaluation, 5)Student. 6)Language and Graphic,

7)Additional aspects. From entire books that used MTsN and several MTs private at Jakarta East, author takes 25 schools as sample. Watchfulness result has showed that almost all books that used fulfill good book standard aspects, although still to use curriculum 2004. Except book that taked Depdikbud that still under standard, because be curriculum result 1994 not yet revised and or innovatedfi'om various aspect.

Keywords: Textbooks Analysis, Science Study

ABSTRAK

El'ick Hidayatullah. Analisis Buku Ajar Bidang Studi Sains Tingkat

(5)

7)Penunjang. Dari seluruh buku yang digunakan MTsN dan beberapa MTs swasla di Jakarta Timur, penulis mengambil 25 sekolah sebagai sampel. Hasil penelilian mcnunjukkan bahwa hamapir semua buku yang digunakan lelah mcmcnuhi aspck-aspck standar buku yang baik, mcskipun masih menggunakan kurikulum 2004. kccuali buku yang dikeluarkan Depdikbud yang masih dibawah slandar, karena mcrupakan hasil kurikulum 1994 yang belum direvisi ataupun dipcrbaharui dari bcrbagai aspck.

(6)

mahlukNya. Sholawat beriring salam penulis doakan kepada Nabi Muhammad

SAW, semoga penulis semua mendapatsafa'atnya di hari akhir kelak.

Sebuah skripsi akhirnya telah penulis rampungkan dengan judul Analisis Bnku Ajar Bidang Studi Salns Tlugkat SMPfMTs Kclas VII. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar Smjana Pendidikan.

Penulis mengakui dalam penyusunan karya tulis ini pcnulis tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, yaitu :

I. Prof. Dr. Dede Rosyada MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

2. 11'. Mahmud M. Siregar, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan lImu Pengetahuan

Alam dan pembimbing I serta Baiq Hana Susanti M.Sc., Sekretaris Jurusan

Pendidikan IPA dan pembimbing II, yang selalu setia dalam memberikan

arahan dan bimbingannya. Juga Dedi Irwandi, M.Si., Ketua Program Studi Pendidikan Kimia.

3. Seluruh kepala MTs Negeri se-Jakarta Timur dan MTs Swasta, serta SMP Negeri se-kecamatan Duren Sawit beserta para stafnya juga guru-guru bidang studi IPA atas kesediaannya membanti penulis dalam penelitian ini.

4. Ayahanda tercinta Muhammad Zaid dan ibunda Annah Sumiyati, terima kasih

tiada tara atas segala kebaikan dan dukungan baik moril maupun materi!. Juga keluarga Noor Saidah, Noor Meywati dan Arief Salman.

5. Teman-teman sepeljuangan yang telah membantu proses penulisan, Sadad,

Fajar, Andre, Bagus.

6. Angkatan 2001 Program Studi Kimia dan Biologi yang telah bersama dalam proses kuliah.

Demikianlah karya tulis ini penulis buat, semoga skripsi 1111 dapat

bermanfaat bagi setiap pembacanya. Amin.

(7)

KATA PENGANTAR v

DAFTAR lSI vii

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR TABEL x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah 3

C. Pembatasan Masalah 3

D. Perumusan Masalah 3

E. Manfaat Penelitian 3

BAB II DESKRIPSI TEORETIS

A. Deskripsi Teoretis 4

1. Pengertian Buku Pelajaran 4

2. Peranan dan Fungsi Buku Pelajaran 9

3. Kriteria Buku Pelajaran yang Baile II

4. Kurikulum 14

5. Analisis Buku Ajar 18

B. Kerangka Pikir. 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian 28

B. Waktu dan Tempat Penelitian 28

C. Populasi dan Sampel Penelitian 28

D. Metode Penelitian 28

E. Teknik Analisis Data 29

BAB IV BASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data 35

(8)
(9)
[image:9.526.67.460.145.500.2]
(10)

Tabe12. Perbandingan Standar lsi KBK dan KTSP 23 Tabel 3. Disain Penilaian Buku Ajar .42 Tabe14. Penggunaan Buku Ajar Sains oleh MTs dan SMP Di Jakarta

Timur 43

Tabel 5. Data Jumlah Pemakai Buku .44 Tabel 6. Data JUI11lah PeI11akai Buku Berdasarkan Sekolah .45 label 7. Deskripsi Buku-buku Ajar yang Dianalisis .46 Tabel 8. Kesesuaian Buku Ajar Sains Dengan Aspek Landasan/Tujuan 51 Tabe19. Kesesuaian Buku Ajar Sains Dengan Aspek Bahan/Materi

Pelajaran 52

label 10. Kesesuaian Buku Ajar Sains Dengan Aspek Metode dan Media 53 label II. Kesesuaian Buku Ajar Sains Dengan Aspek Evaluasi/Penilaian 54 label 12. Kesesuaian Buku Ajar Sains Dengan Aspek Siswa .55 Tabel 13. Kesesuaian Buku Ajar Sains Dengan Aspek Bahasa dan Grafls 56 Tabel 14. Kesesuaian Buku Ajar Sains Dengan Aspek Sm'ana Penunjang 56 label 15. Persentase Kesesuaian Buku Ajar Sains Dengan Keseluruhan

[image:10.526.45.456.135.609.2]
(11)

A. Latar Belakang Masalah

Perubahan dan perkembangan aspek kehidupan perlu direspon oleh kinelja pendidikan yang profesional dan bermutu tinggi. Mutu pendidikan yang demikian itu sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas dan berkehidupan yang damai, terbuka, dan berdemokrasi, serta mampu bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat mcningkatkan

kesejahteraan seluruh warga negara Indonesia. Dalam hal ini, kinelja

pendidikan menuntut adanya pembenahan dan penyempurnaan terhadap aspek substantif yang mendukungnya, yakni kurikulum. Salah satunya adalah peru bahan kurikulum 2004 ke kurikulum 2006.

Kurikulum 2006 dalam salah satu prinsip pelaksanaannya adalah

memandirikan pesel1a didik untuk belajar1• Prinsip ini harus disikapi oleh

segenap pengelola sekolah baik kepala sekolah, guru, maupun para pembina sekolah dengan mengupayakan tersedianya bahan ajar berupa buku.

Buku menjadi suatu pegangan mutlak dalam proses pembelajaran baik oleh guru sebagai pengajar maupun oleh siswa sebagai pesel1a didik. Seorang guru hendaknya mempunyai beberapa buku sebagai acuan dan sumber belajar sebelum mengajarkan suatu materi pelajaran. Sedangkan seorang siswa memiliki buku sebagai jendela informasi dari materi yang eliajarkan agar menambah rasa ingin tahunya.

Buku pelajaran merupakan sumber belajar dan media yang sangat penting untuk mendukung tercapainya kompetensi yang menjadi tujuan pembelajaran. Buku pelajaran adalah buku yang dijadikan pegangan siswa sebagai sumber dan media pembelajaran (instruksional). Sesuai dengan definisi terse but, maim buku pelajaran yang digunakan eli sekolah sebagai buku pegangan siswa

(12)

dalam pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum pendidikan nasional dan yang berfungsi mendukung terbentuknya kompetensi lulusan siswa2

Buku yang baik adalah buku yang dapat memberikan informasi tentang ilmu pengetahuan tertentu sehingga peserta didik yang mempelajarinya dapat menguasai kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Terkait dengan hal itu, maka Direktorat Pendidikan Nasional berupaya untuk merintis penyediaan bahan ajar yang sesuai diawali dengan menyusun standar penilaian buku. Standar ini diharapkan dapat memberikan bimbingan kepada guru-guru SMA di seluruh Indonesia dalam memilih buku yang benar-benar sesuai dengan tuntutan standar kompetensi, yang pada gilirannya guru akan dengan mudah dalam memilih buku bagi siswa-siswanya.

Banyaknya buku pelajaran yang beredar di pasaran membuat para konsumen bingung untuk memilih, bahkan hal tersebut membuat konsumen keluar dari tujuan aslinya. Ketelitian dalam memilih buku pelajaran menjadi faktor penting dan menentukan guna mendapatkan buku yang benar-benar sesual kebutuhan. Oleh karena itu buku-buku pelajaran yang ditawarkan ke sekolah-sekolah dan yang beredar di pasaran yang akan digunakan oleh guru di sekolah dalam rangka pembelajaran kepada peserta didik, harus benar-benar teruji kualitasnya sebagai sumbel' maupun media pembelajaran.

Dari permasalahan di atas penulis menyusun sebuah karya i1miah dengan

judul : "analisis buku teks pelajaran bidang stndi sains tingkat

SMPIMTs". Semoga tulisan ini bermanfaat bagi seluruh pembaca.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas terdapat beberapa masalah yang dapat dikaj i, diantaranya :

I. Kurangnya sosialisasi kurikulum banI.

2. Ketidakjelasan mutu buku pelajaran yang ada saat ini

2Mungin Eddy Wibowo, fImi-hati Iv!enggunakan Buku Pelajaran,

(13)

C. Pembatasan Masalah

Agar tidak melebar dari masalah penelitian, maka dalam penelitian 1111

penyusun membatasi masalah pada :

1. Analisis buku yang dimaksud dalam skripsi ini adalah analisis bllkll pelajaran berdasarkan kajian isi materi (kesesuaian dengan kllrikllilim dan bahasa).

2. Bllkll ajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bukll paket yang

memuat ll1ateri pelajaran tertentu yang menjadi pegangan siswa/guru di sekolah.

D. Perumusan Masalah

Dari pell1batasan masalah di atas maim penyusun merllmuskan masalah "bagaimana buku teks pelajaran bidang studi sains tingkat SMP/MTs?"

E. Maufaat Penelitian

Basil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai :

1. Panduan bagi siswa dan wali siswa dalam memilih bukll pelajaran

yang tepat bagi anaknya.

2. Wawasan serta acuan bagi guru dalam pengembangan proses

pell1belajaran siswa

3. Rujukan bagi peneliti lain khusllsnya dalam bidang pendidikan llntllk

(14)

A. Deskripsi Teoretis

1. Pengertian Buku Ajar

Buku dalam bahasa mggns, book sebagai kata benda diartikan dalam beberapa pengertian sebagai berikut:

A collection ofsheets ofpaper, or similar material, blank, written, or printed, bound together; commonly, many folded and bound sheets containing continuous printing or writingl. Buku adalah suatu kumpulan

kertas, atau bahan sejenisnya, baile Ieosong, terdapat tulisan atau dicetak, dijilid menjadi satu; Umumnya jilidan berisi tulisan atau cetakan. Ataua

volume or collection of sheets in which accounts are kept; a register of debts and credits, receipts and expenditures, etc.2 Buku adalah suatu Ieumpulan lembaran yang menyimpan suatu rekening; Catatan debet dan kredit, penerimaan dan pengeluaran dan sebagainya.

Sebagai kata Ieerja diartilean sebagai berikut: To enter, write, or register in a book or list. Buku yaitu suatu peleeIjaan memasulelean, menulis atau mencatat dalam sebuah buleu atau daftar. Atau To enter the name of (anyone) in a book for the purpose of securing a passage, conveyance, or seat; to book a seat in a theater.3 Buku yaitu suatu peleerjaan memasulckan nama (siapa saja) dalanl buleu untule keperluan keamanan suatu pesanan tertentu seperti kamar, Ieendaraan atau tempat duduk; misalnya pesan tempat untule pertunjukan teater.

Jadi buku adalah seleumpulan lembaran Ieertas baik berisi tulisan atau tidak yang dijilid. Sedanglean buku pelajaran adalah seleumpulan

(15)

tulisan yang dibuat secara sistematis berisi tentang suatu materi pelajaran tertentu. Buku pelajaran disiapkan oleh pengarangnya dengan menggunalcan acuan kurikulum yang berlalm. Substansi yang ada dalam buku diturunkan dari kompetensi yang harns dikuasai oleh pembacanya.

Menurut Bahrul Hidayat, dkk dalam pedoman sistem penilaian dikata1can bahwa buku teks pelajaran adalah buku teks yang mempunyai peranan dalam menentukan keberhasilan pendidikan peserta didik4.

Dikatalcan pula bahwa buku teks pelajaran adalah buku teks yang memuat materi tertentu yang diguna1can oleh peserta didik sebagai buku utama untuk mengembangkan kepribadian, meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (ipteks), serta meningkatkan keterampilan dan pengalaman yang dirancang secara khusus dan mengacu kepada kurikulum yang berla1cu, untuk diguna1can pada pendidikan formal, non-formal, dan innon-formal, baik yang diguna1can oleh peserta didik dan atau guru, serta diguna1can sebagai salah satu sarana dalam proses belajar mengaJar.

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang diguna1can untuk membantu guru/instruktur dalam mela1csana1can kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dima1csud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tida1c teltulis. Ballan ajar atau teaching-material, terdiri atas dua kata yaitu

teachingatau mengajar danmaterialatau bahan5•

Menurut University of Wollongong NSW 2522, Australia pada

website-nya, WebPage last updated: August 1998, Teaching is defined as the process of creating and sustaining an effective environment for learning.6 Melaksana1can pembelajaran diartikan sebagai proses mencipta1can dan mempertahankan suatu lingkungan belajar yang efektif.

4Depdiknas,Pedomon Penilaian Buku Pelq/aran, Pusa! Perbukuan ; Jakarta, 2004, h. 1

(16)

Paul S. Ache lebih lanjut mengemukakan tentang material yaitu:

Books can be used as reference material, or they can be used as paper weights, but they cannot teach? Buku dapat digunakan sebagai bahan rujukan, atau dapat digunakan sebagai bahan tertulis yang berbobot tetapi tidak dapat mengajarkan (secara langsung) kepada siswa.

Dalam website Dikmenjur dikemukakan pengertian bahwa, bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menarnpilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalarn kegiatan pembelajaran. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif marnpu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu

Lebih lanjut disebutkan bahwa bahan ajar berfungsi sebagai:

a. Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalarn proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa. b. Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua

aktivitasnya dalarn proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya. c. Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.&. Pendapat lain mengatakan sebagai berikut:

Definition of teaching material : They are the information, equipment and textfor instructors that are requiredfor planning and review upon training implementation. Text and training equipment are included in the teaching material.(Anonim dalarn Web-sitel Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.

(17)

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktUr dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. (National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based Training).

Pengelompokan bahan ajar menurut Faculte de Psychologie et des

Sciences de l 'Education Universite de Geneve dalam website adalah

sebagai berikutlO :

Integrated media-written, audiovisual, electronic, and interacllve-appears in all their programs under the name of Medienverbund or

Mediamix(Feren Universitaet and Open University respectively).

Media tulis, audio visual, elektronik, dan interaktif terintegrasi yang kemudian disebut sebagai medienverbund (bahasa jerman yang berarti media terintegrasi) atau medianlix.

Sedangkan Bernd Weidenmann, dalam buku Lernen mit

Bi/dmedien mengelompokkan menjadi tiga besar, pertama auditiv yang

menyangkut radio (rundfunk), kaset (tonkassette), piringan hitam

(schallplatte). Kedua yaitu visual (visuell) yang menyangkut flipchart,

gambm' (wandbi/d), film bisu (stummfllm), video bisu (stummvideo),

program komputer (computer-lernprogramm), bahan tertulis dengan dan tanpa gambar (lerntext, mit und ohne abbi/dung). Ketiga yaitu audio visual (audiovisuell) yang menyangkut berbicara dengan gambar(rede mit

bi/d),pertunjukan suara dan gambm'(tonbildschau), dan film/video.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bahan ajar adalah merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkiukan siswa untul( belajar.

(18)

Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lainII :

a. Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru) b. Kompetensi yang akan dicapai

c. Contentatau isi materi pembelajaran

d. Informasi pendukung e. Latihan-latihan

f. Petunjuk keIja, dapat berupa Lembar Kerja (LK) g. Evaluasi

h. Respon atau balikan terhadap hasil evaluasi

Mengacu pada Balitbang Pusat Kurikulum, buku paket adalah buku bidang-bidang studi yang menjadi buku pegangan bagi guru dalam menglljar di kelas12. Ada beberapa pendapat para ahli yang tertera seperti

berikut13:

I. Buku teks itu merupakan buku pelajlll'an yang ditujukan bagi siswa pada jenjang pendidikan tertentu, seperti SD, SMP, SLTA dan sebagainya.

2. Buku teks selalu berkaitan dengan bidang studi tertentu, seperti matematika, IPA, IPS dan sebagainya.

3. Buku teks merupakan buku yang baku (standar) dan berkualitas yang mendapat pengesahan dari pihak yang berwenang.

4. Buku teks adalah buku yang disusun dan ditulis oleh para ahli dibidangnyll masing-masing.

5. Buku teks biasanya ditulis berdasarkan tujuan instruksional tertentu.

II www.dikmenum.go.id/dataa[m/kurikulum.h. 7-8. 22 Mei 2008

12S. Karim Karhami,Peranan Buku Paket da/am Menjembatan/ Kesenjangan antGl"a

Dakumen Kuriku/um Tertulis dengan Pe/aksanaanya,Pusal Kurikulum, Balilbang, Jurnal Pendidikandan Kebudayaan, Edisi khusus 2004, Badan Penelilian dan Pengembangan,

(19)

6. Buku teks biasanya dilengkapi dengan sarana pembelajarannya, seperti kaset, peta dan sebagainya.

7. Buku teks ditulis untuk menunjang suatu program pengajaran tertentu.

Dari keterangan para abli di atas dapat clisimpulkan bahwa buku teks adalab buku pelajaran dalan bidang pelajarlill tertentu, yang standar dan disusun oleh para ahli dibidangnya dan sesuai dengan tujuan instruksional serta dilengkapi dengan sarana pembelajarannya agar mudab dipabami oleh penggunanya sehingga menunjang proses pembelajaran.

Buku teks pelajaran adalall buku acuan wajib untuk digunakan di sekolab yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berclasarkan standar nasional pendidikan.14

Jadi buku pelajaran adalab buku acuan yang menjadi pegangan bagi siswa atau guru yang memuat materi (pelajaran) tertentu yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku, yang digunakan sebagai sumber atau media (sarana) pembelajaran untuk mengembangkan kepribadian dan tujuan paeclagogis (kognitif, afektif, dan psikomotorik).

2. Peranan dan FungsiBuku

(20)

Buku teks pelajaran memiliki beberapa peranan, menurut Greene and Petty diantaranya :

a. Mencerminkan suatu sudut pandang yang tangguh dan modem mengenai pembelajaran serta mendemonstrasikan dalam bahan yang disajikan.

b. Menyajikan satu swnber pokok masalah yang kaya, mudah dibaca, dan bervariasi, yang sesuai minat dan kebutuhan para siswa.

c. Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap mengenai keterampilan hidup.

d. Menyajikan metode dan sarana pembelajaran untuk memotivasi slswa.

e. Menyajikan fiksasi awal yang perlu dan juga sebagai penunjang bagi latihan dan tugas-tugas praktis.

f. Menyajikan bahan evaluasi dan remedial yang seraSI dan tepat guna.15:

Guru menggunakan buku teks karena ia memiliki beberapa fungsi. Sheldon mengajukan tiga alasan utama yang diyakininya mengenai penggunaan buku teks oleh para guru. Pel1ama, karena mengembangkan materi ajar sendiri sangat sulit dan berat bagi guru. Kedua, guru mempunyaJ waktu yang terbatas untuk mengembangkan materi baru karena sifat dari profesinya itu. Ketiga, adanya tekanan ekstemal yang menekan banyak guru. Ketiga alasan ini dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh gum dalam memilih buku.

(21)

Alasan lain bagi penggunaan buku teks ialah karena buku teks merupakan kerangka kerja yang mengatur dan menjadwalkan waktu kegiatan program pengajaran; di mata siswa, tidak ada buku teks berarti tidak ada tujuan; tanpa buku teks, siswa mengira bahwa mereka tidak ditangani secara serius; dalam banyak situasi, buku teks dapat berperan sebagai silabus; buku teks menyediakan teks pengajaran dan tugas pembelajaran yang siap pakai; buku teks merupakan cara yang paling mudah untuk menyediakan bahan pembelajaran; siswa tidak mempunyai fokus yang jelas tanpa adanya buku teks dan ketergantungan pada gum menjadi tinggi; dan bagi guru baru yang kurang berpengalaman, buku teks berarti keamanan, petunjuk, dan bantuan.

Alasan penggunaan buku teks seperti ini hanya berlaku jika: a. Buku teks memenuhi kebutuhan gum dan siswa,

b. Topik-topik dalam buku teks relevan dan menarik bagi guru dan siswa,

c. Buku teks tidak membatasi kreativitas guru,

d. Buku teks disusun dengan realistik dan memperhitungkan situasi belajar-mengajar di kelas,

e. Buku teks beradaptasi dengan gaya belajar siswa, dan

f. Buku teks tidak menjadikan gum sebagai budak dan pelayan. Apabila aspek-aspek ini tidak dipenuhi, maka buku teks hanya akan menjadi masses of rubbish skilljitlly marketed, seperti diungkapkan oleh Bmmfit, yang hanya akan menguntungkan secara materi bagi pihak-pihak yang dengan terang-terangan atau sembunyi-sembunyi membisniskan buku teks, dan mencemari dunia pendidikanl6• Dalam hal

(22)

memilih buku teks dan bagaimana mengaplikasi-kannya secara kreatif di kelas.

Sementara itu, UNESCO menggariskan tiga fungsi pokok dari buku teks:

a. Fungsi informasi;

b. Fungsi pengaturan dan pel1gorganisasian pembelajaran; dan c. Fungsi pemandu pembelajaran.

Selain itu, mel1urut pusat perbukuan mel1erangkan bahwa peranan buku pelajaran diantaranya :

a. Sebagai sumber pel1getahuan bagi siswa dan sarana pel1unjang proses pembelajaran di sekolah.

b. Sebagai salah satu kompol1el1 yang turut mel1entukan keberhasilan proses pembelajaran.

c. Sebagai sarana untuk mel1gkomunikasikan Hnm pengetahuan. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi buku teks bahasa asil1g adalah sebagai berikut:

a. Sebagai sumber untuk latihan-Iatihan bahasa asing secara lisan dan tertulis, baik di dalam kelas maupWl di luar kelas;

b. Sebagai pedoman untuk latihan berkomunikasi secara lisan dan tertulis;

c. Sebagai pegangan bagi belajar siswa dan tugas mal1diri; d. Sebagai pemandu bagi kegiatal1 belajar-mengajar di kelas; e. Sebagai perwujudan dari silabus yang telah digariskan;

f. Sebagai kerangka kerja bagi guru dalam melaksanakan tugasnya; dan

g. Sebagai pel1gaman, petunjuk dan bantuan bagi guru yang kurang berpel1galamal1.

3. KriteriaBuku AjaryangBaik

(23)

pel1jabaran dan penyesuaian kemampuan dasar tidak meluas dan melebar, maIm periu diperhatikan kriteria untuk menseleksi materi yang periu diajarkan. Kriteria tersebut antara lain:

a. Sahih(Valid)

Materi yang akan dituangkan dalam pembel'\iaran benar-benar telah teruji kebenaran dan kesahihannya. Pengertian ini juga berkaitan dengan keaktualan materi, sehingga materi yang diberikan dalam pembelajaran tidak ketinggalan jaman dan memberikan kontribusi untuk pemahaman ke depan.

b. Tingkat Kepentingan(.,)ign!ficance)

Dalam memilih materi di sini periu dipertimbangkan pertanyaan berikut: Sejauh mana materi tersebut penting dipelajari? Penting untuk siapa? Dimana dan mengapa penting? Dengan demikian, materi yang dipilih untuk diajarkan tentunya memang yang benar-benar diperiukan oleh siswa.

e. Kebel111anfaatan (Utility)

Manfaat harus dilihat dari semua sisi, baik seeara akademis maupun non akademis. Bermanfaat seeara akad<omis artinya guru harus yakin bahwa materi yang diajarkan dapat memberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang akan dikembangkan lebih lanjut pada jenjang pendidikan berikutnya. Bermanfaat seem'a non akademis maksudnya adalah bahwa materi yang diajarkan dapat mengembangkan keeakapan hidup (life skills) dan sikap yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

d. Layak dipel'liari(Learnability)

(24)

e. Menarik minat (Interest)

Materi yang dipilih hendaknya menarik l11inat dan dapat l11emotivasi siswa untuk mel11pelajarinya lebih lanjut. Setiap materi yang diberikan kepada siswa harus mampu menumbuhkel11bangkan rasa ingin tahu, sehingga mel11unculkan dorongan untuk l11engembangkan sendiri kemal11puan mereka.

Menurut Bahrul Hayat, karena kegiatan ini menyertakan asumsi buku yang mencerdaskan, ada pertanyaan kemudian, karena kita sering menyamakan cerdas itu dengan intelligent. Dalam bebarapa literatur mutakhir disebutkan bahwa intelligent saja tidak cukup, jadi buku yang mencerdaskan saja tidak cukup. Beberapa literatur menyebutkan bahwa

intelligent saja tidak cukup, karena harus juga menyertakan mindful

learning. Jadi buku itu bukan hanya intlelligent textbook, melainkan juga

mindful textbook. Buku yang mindful menjadikan mindanak berinteraksi

aktif dengan buku17.

Buku yang mindful adalah: pertama, buku yang memberi banyak perspektif bagi anak untuk berpikir yang disesuaikan dengan perkembangan anak. Kedua, l11engaitkan persepsi lingkungan yang dihadapi anak dan mendorong anak mampu mel11persepsi solusi yang l11ungkin penting untuk anak. Untnk matel11atika dan ilmu pengetahuan alam (MIPA), ini menjadi sangat penting. Situasi ini menjadi a novel

situation, situasi yang senantiasa baru. Ini tantangan yang saya kira tidak

mudah.

(25)

seperti ini, anak akan tahu apa yang perlu dan tidak perlu dia pelajari, apa untung-ruginya dia mempelajari sesuatu. Untuk itu, saya menekankan bahwa textbook yang baik adalah textbookyang memiliki hal-hal sebagai berikutl8:

Pertama, Textbookhamsmeaningful.Sebuah buku yang baik harus

mampu menjadikan anak bisa tahu makna dan hasil yang diharapkan.

Kedua, Mengandung aspek motivational to learn dan motivational

to unlearn. Ketika sesuatu dipersepsi secara salah, maka buku

pelajaran juga hams bicara salah. Buku hams berperan untuk mencopot hal-hal yang salah. Dan ini dalam MlPA banyak; banyak pendapat umum yang beredar selama ini yang salah, dan buku harus mengatakan ini salah.

Ketiga, Buku yang baik juga harus keep attentive. Buku yang baik

mendorong anak untuk memiliki atensi, perhatian, terhadap apa yang dia pelajari. lni memang sulit.

Keempat, Buku Pelajaran hams bisa untukselfstudy. Karena peran

guru di ruangan juga terbatas, maka buku harus bisa membantu atau mengisi kelemahan ini. Kalau buku-buku dikembangkan secara luas dengan pendekatanselfstudy, saya kira para siswa akan terbiasa untuk mengembangkan pola belajar yang mandiri.

Kelima, Buku yang baik juga harus punya makna untuk

menemukan nilai dan etika yang relevan dengan kehidupan kekinian dan moral yang berlaku. Tanpa hal ini, anak-anak akan menemukan hal-hal yang kontradiktif dalam dirinya. Kita hams saling melihat seluruh komponen pendidikan menyatu dan mengarah pada pembentukan karakter dan akhlak mulia ini.

4. Kurikulum

lstilah kurikulum mulai dikenal di Amerika Serikat sejak tahun 1920, ditinjau dari asal katanya kurikulum berasal dari bahasa latin dari

kata curere yang artinya jarak yang hams diternpuh. Dengan demikian

(26)

(arena pacuan). Secara tradisional kurikulum mempunyai pengertian yaitu mata pelajaran atau arena pelatihan untuk suatu produksi pendidikan.J9

Ada beberapa definisi kurikulum yang dikemukakan para ahli, yaitu:

I. J. Galen Saylor and William M Alexander dalam buku

Curriculum Planning for Better Teaching and Learning (1956)

dijelaskan "Kurikulum ialah segala usaha sekolah untuk mempengaruhi anak belajar, baik didalam maupun diluar lingkungan sekolah". Jadi kurikulum juga meliputi kegiatan ektrakurikuler.

2. Harold B. Albertycs, dalam Reorganizing the High-School Curriculum (1965) memandang kurikulum sebagai "all of the activities that are provided for students by the school." seperti Saylor and William, kurikulum tidak sebatas pembelajaran dikelas tetapi segala kegiatan yang berada dibawah tanggung jawab sekolah.

3. B. Othanel Smith, Wo. Stanley, and J. Harlan Shores

memandang kurikulum sebagai sejumlah pengalaman yang secara potensial dapat diberikan kepada anak dan pemuda agar mereka dapat berpikir dan berbuat sesuai dengan masyarakatnya.

4. William B. Ragan, in a book ofModern Elementary Curriculum

(1966) menjelaskan arti kurikulum sebagai "The tendency in recent decades has been to use the term in a broader sense to refer to the whole life and program of the school. The term is

(27)

the culture."fa mengartikan kurikulum meliputi seluruh program dan kehidupan dalam sekolah.

5. J. Lloyd Trump and Delmas F. Miller in a book of Secondary

School Improvement (1973) mendefinisikan kurikulum meliputi

metode mengajar dan belajar, cara mengevaluasi mood dan seluruh program, perubahan tenaga pengajar, pembimbing dan penyuluh, supervisi dan administrasi, serta hal-hal struktural mengenai waktu dan ruangan dan pemilihan mata pelajaran. Dalam hal ini terdapat tiga aspek pokok yaitu program, manusia dan fasilitas, yang harus diperhatikan semuanya.

6. Alice Miel dalam bukunya Changing the Curriculum: A Social

Process ( 1946) mengatakan kurikulum meliputi segala

pengalaman dan pengaruh yang bercorak pendidikan yang diperoleh anak di sekolah.

7. Edward A. Krug dalam buku The Secondmy School Curriculum

(1960) menunjuk pendirian yang terbatas tapi realistis, yaitu cara-cara dan usaha untuk mencapai tujuan persekolahan, yaitu. mengenai perkembangan anak20•

Apapun yang diutarakan para ahli di atas menjelaskan kurikulum seClli·a luas. Jadi pengertian kOOkulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan balJan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedomllil penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu21.

(28)

sepenulmya dari segi jasmani, rohani, mental dan emosi serta untuk menanam dan mempertingkatkan nilai moral yang diingini dan untuk

'k h 22

menyampm an pengeta uan.

Sedangkan berdasarkan Undang-Undang No. 20 Th. 2003 tentang sistem pendidikan nasional, Departemen Pendidikan Nasional, kmikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk pendidikan tertentu.23

sebagai pedoman mencapai tujuan

Hal yang sarna mengenai kurikulum juga dijelaskan dalam pasal I butir 6 Kepmendiknas No.232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, bahwa kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan ォセゥ。ョ dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaimmya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi.24

Dalam keterangan Kelly, Curriculum as, 'All the learning which is

planned and guided by the school, whether it is carried on in groups or

individually, inside or outside the school ways ofapproaching curriculum theory and practice:

I. Curriculum as a body ofknowledge to be transmitted.

2. Curriculum as an attempt to achieve certain ends in students -product.

3. Curriculum as process.25

22www.p.pk.kpm.my/definasi.htm. 30 April 2008.

(29)

Begitupun yang dikatakan Beane dkk, kurikulum yakni bahwa konsep kurikulum dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis pengertian yang meliputi:

I. Kurikulum sebagai produk; 2. Kurikulum sebagai program;

3. Kurikulum sebagai hasiI yang diinginkan: dan

4. Kurikulum sebagai pengalaman belajar bagi peserta didik.26

Menurut Grayson, Kurikulum adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan keluaran (outcomes) yang diharapkan dari suatu pembelajaran. Perencanaan tersebut disusun secara terstrukturuntuk suatu bidang studi, sehingga memberikan pedoman dan instruksi untuk mengembangkan strategi pembelajaran. Materi di dalam kurikulum harus diorganisasikan dengan baik agar sasaran (goals) dan tujuan (objectives)

pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai.27 Sedangkan Harsono menjelaskan kurikulum sebagai gagasan pendidikan yang diekpresikan dalam praktik. Dalam bahasa latin, kurikulum berartitrackatau jalur pacu. Saat ini definisi kurikulum semakin berkembang, sehingga yang dimaksud kurikulum tidak hanya gagasan pendidikan tetapi juga termasuk seluruh program pembelajaran yang terencana dari suatu institusi pendidikan.28

Frank Bobbit dalanl buku The Curriculum menyatakan kurikulum dapat diartikan keseluruhan pengalaman, yang tak terarah dan terarah, terumpu kepada perkembangan kebolehan individu atau satu siri latihan pengalaman langsung secara sadar digunakan oleh sekolah untuk melengkap dan menyempurnakan pendedahannya. Konsep beliau

(30)

menekankan kepada pemupukan perkembangan individu melalui segala pengalaman termasuk pengalaman yang dirancangkan oleh sekolah.29

Menurut S. I-I. Hasan. kurikulum bersifat fleksibilitas mengandung dua posisi. Pada posisi peltama berhubungan dengan fleksibilitas sebagai suatu pemikiran kependidikan bagi diklat. Dengan demikian, pada posisi teoritik yang harus dikembangkan dalam kurikulum sebagai rencana. Pengertian kedua yaitu sebagai kaidah pengembang kurikulum. Terdapatnya posisi pengembang ini karena adanya perubahan pada pemikiran kependidikan atau pelatihan.3°

Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) atau kurikulum 2006 adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu danlatau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Kurikulum sebagai a plan for learning, yakni sesuatu yang direncanakan untuk dipelajari oleh siswa. Sementara itu, pandangan Hilda Taba, dalam bukunya Curriculum Development Theory and Practice mengatakan bahwa kurikulum sebagai dokumen tertulis yang memuat rencana untuk peselta didik selama di sekolah.3!

Prinsip-prinsip pengembangan KTSP clikembangkan sesuai clengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan penclidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Pengembangan KTSP mengacu pada standar isi (S1) clan

(31)

standar kelulusan (SKL) dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh badan standar nasional pendidikan (BSNP), serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah. Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi, dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP.

KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut: I. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan

kepentingan peserta didik dan lingkungannya. 2. Beragam dan terpadu.

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peselia didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak dislaiminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secm'a dinamis.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjan1in relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan.

(32)

direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat.

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik agar mampu dan mau belajar yang berlangsung sepanjang hayat.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.32

Bahan kajian IPA untuk SMP/MTs merupakan kelanjutan bahan kajian IPASD/MImeliputi aspek-aspek sebagai berikut.

I. Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan 2. Materi dan Sifatnya

[image:32.524.81.454.101.701.2]

3. Energi dan Perubahamlya 4. Bumi dan Alam Semesta

Tabel!. Bahan KajianMatCt'iPelajaran Kimia

No Bahan Kajian Kelas

I. Pembelajaran Pengenalan Partikel Materi VII

2. Pembelajaran Perubahan Wujud Zat VII

,

Pembelajaran Klasifikasi Materi VIII

セN

4. Pembelajaran Perubahan Materi VIII 5. Pembelajaran Atom, Ion dan Molekul IX

6. Pembelajaran Bahan Kimia Dalam

(33)

Berikut beberapa perbandingan standar isi KBK dan KTSP :

Tabel 1. Perbandingan StandarlsiKBK dan KTSP Kurikulum Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Mengenali 1.1 Mengenali perkembangal1 sains perkembangan dan 1.2 Melakukan

hakikat sains serta penyelidikan/penelitian melakukan kelja ilmiah 1.3 Mengkomunikasikan hasil dalam bidang sains penyelidikall/penelitian

1.4 Bersikap Ilmiah

2. Menggunakan alat dan 2.1 Menggullakan mikroskop dan telmik serta peralatalllainl1ya untuk mengamati keselall1atan kelja gejala-gejala kehidupan

dalall1 ll1ellgall1ati 2.2 Menyiapkal1 objek pengall1atan gej ala kehidupan untuk ll1ell1peroleh gejala kehidupan dengan cerll1at 2.3 Mel1erapkan keselan1atan kelja KBK dalall1 l11elakukan pellgall1atan

gejala-gejala kehidupan

3. Mengaplikasikan 3.1 Mendeskripsikan ciri-ciri konsep l11akhluk hidup

keanekaragall1an 3.2 Mendeskripsikan ciri-ciri l11akhluk hidup manusia pada usia tertentu

berdasarkan ciri-ciri 3.3 Mengeloll1pokkan ll1akhluk hidup kehidupan 3.4 Mengidentifikasi pentingnya

keanekaragaman l11akhluk hidup serta pelestarimmya

[image:33.522.42.454.142.703.2]
(34)

organisme berdasarkan interpretasi hasil kegiatml

4. Mengidentifikasi 4.1 Menentukan komponen penyusun

komponen ekosistem ekosistem dan saling hubungan antar

dan saling komponen

ketergantungan antar 4.2 Memprediksi pengaruh kepadatan

kOlllponen, serta populasi lllanusia terhadap

lllelakukan upaya lingkungan

pengelolaan lingkungan 4.3 Mendeskripsikan peran manusia

untuk lllengatasi dalmn pengelolaan lingkungan untuk

pencemaran dan mengatasi pencelllaran dan

kerusakan lingkungan kerusakan lingkungan dml

lllelaporkan dalanl bentuk karya

tulis, laporan pengalllatan/percobaan

I. Melllahami prosedur 1.1 Mendeskripsikan besaran pokok

ilmiah untuk dan besaran tunman beselia

melllpelaj ari benda- satuannya

benda alam dengan 1.2 Mendeskripsikan pengertian

lllenggunakan peralatan suhu dan pengukurannya

1.3 Melakukan pengukuran dasal'

secara teliti dengan

menggunakan alat ukur yang KTSP

scsuai dan sering digunakan

dalam kehidupml sehari-hari

2. Melllahami klasifikasi 2.1 Mengelolllpokkan sifat larutan

zat asalll, larutan basa, dmllarutan

garam lllelalui alat dan

(35)

3. Memahami wujud zat dan perubahannya

4. Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia

2.2 Melakukan percobaan

sederhana dengan bahan-bahan yang diperoleh dalam

kehidupan sehari-hari

2.3 Menjelaskan nama unsur dan rumus kimia sederhana 2.4 Membandingkan sifat unsur,

senyawa, dan campuran

3.1 Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

3.2 Mendeskripsikan konsep massa jenis dalam kehidupan

sehari-hari

3.3 Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari 3.4 Mendeskripsikan peran kalor

dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

4.1 Membandingkan sifat fisika dan sifat kimia zat

4.2 Melakukan pemisahan

(36)

sifat kimia

4.3 Menyimpulkan perubahan fisika dan kimia berdasarkan hasil percobaan sederhana 4.4 Mengidentifikasi terjadinya

reaksi kimia melalui percobaan sederhana

5. Analisis Bulm Ajar

Wukir Ragil, Kepala Pusbuk Depdiknas menyatakan, penilaian buku pelajaran oleh Pusbuk dimaksudkan untuk menyeleksi dan membina33 Seleksi dalam pengertian menentukan lulus tidaknya sebuah buku untuk digunakan di sekolah, pembinaan dalam pengertian mengungkapkan kebaikan dan kekurangan buku yang dinilai.

Lalu hasil penilaian itu disampaikan kembali kepada penulis dan penerbit yang bersangkutan untuk digunakan sebagai bahan revisi pada penerbitan selanjutnya.

Maman Suryaman, Tim Pengembang Bahasa Indonesia UNY

menjelaskan,34 penilaian kualitas buku pebfaran meliputi empat aspek, yaitu isi atau materi pelajaran, penyajian materi, bahasa dan keterbacaan, dan format buku atau grafika. Menurut Maman, dalam hal materi, ada empat hal yang mesti diperhatikan: kesesuaian (relevansi), ketercukupan (aclekuasi), ketepatan (akurasi), keberimbangan (proporsionalitas).

Nurhadi, tim Pengembang Ilmu Sosial melengkapi penjelasan Maman. Menurut Nurhadi, yang juga staf pengajar UNY, penyajian buku pelajaran meliputi kelengkapan, sistematika, kesesuaian penyajian dengan tuntutan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Cara penyajian buku

(37)

pelajaran, menurut Nurhadi, hendalcnya mendukung keselarasan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam hal penggunaan bahasa sebagai pengantar buku pelajaran, kembali Maman menjelaskan, ballasa yang digunalcan harus sesuai dengan kaidah ballasa Indonesia. Pilihan kata dan susunan kalimat hendaknya memiliki tingkat keterbacaan yang memadai, sehingga mudah dipahami siswa.

[image:37.524.73.456.164.580.2]

Dwi Nugroho staf di Pusat Perbukuan menyatakan,35 standar grafika buku pelajaran meliputi desain kulit luar (cover) dan desain isi

(block). Desain kulit dan blok buku, meliputi tata letak, tipografi, dan

ilustrasi.

Setiap buku teks pelajaran hendaknya sesuai dengan standar-standar penilaian yang telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan, perkembangan teknologi, dan tuntutan kurikulum. Ada beberapa aspek yang harus dipenuhi sesuai dengan pedoman dari Depdiknas, yaitu aspek materi, aspek penyajian, dan aspek bahasa.

Dari ketiga aspek tersebut, terdapat beberapa rumusan standar yang Ilarus Ipenud· I' d'11, tantaranya36 :

a. Aspek materi I) Akurasi materi.

Akurasi merupakan hal mutlak yang harus muncul di setiap bidang ilmu. Hal ini dimaksudkan agar siswa dan pembaca terhindar dari miskonsepsi dan melakukan kesalahan seCal'a sistematis, sehingga siswa mendapatkan ilmu yallg salah. Beberapa poin penting yang hmus diperhatikan adalah kesesuaian dengan standar kompetensi dan

35Loe. Cit, h. 4-7

(38)

kompetensi dasar dari kurikulum, kesesuaian dengan kemampuan dan tingkat kesukaran siswa.

2) Kelengkapan materi.

Agar pembalajaran sains dapat diterima siswa dan tidak menjadi hal yang membingungkan, materi pelajaran sains mencakup aspek paedagogik (kognitif, afektif dan psikomotor), juga harus lengkap mulai dari konsep, definisi, rumus selia contoh. Serta materi tidak teljadi tumpang tindih ataupun pengulangan.

3) Kegiatan pendukung materi.

Setiap materi atau konsep hendaknya disajikan dengan kegiatan pendukung berupa demonstrasi atau praktik yang melibatkan langsung siswa. Juga terdapat tugas ataupun proyek portofolio dari materi tersebut.

4) Aspek keterkaitan.

Materi pelajaran sains diharapkan tersusun secara struktural dan berfungsi membantu Slswa mengingat dan mengorganisasikan pengtahuan dan konsep dalam memori mereka. Penyajian materi hendaknya bermakna(meaningful) dan bermanfaat(useful) bagi siswa. Karena materi sains merupakan materi yang sangat luas, diharapkan siswa dapat memperhatikan keterkaitan atau hubungan antm'a satu konsep dengan konsep yang lain, antara pelajaran sains dengan pelajaran lain juga yang berhubungan clengan kehidupan riil sehari-hari serta dibarengi clengan perkembangan teknologi dan informasi terkini

(up10dale).

5) Aspek penalaran dan ilmiah.

(39)

fakta-fakta yang tersajikan sebelumnya, ditambah dengan adanya pengalaman langsung yang clialami siswa. Juga diharapkan siswa mampu melakukaninkuiriyakni suatu proses yang mengikuti prosedur yang sistematis, serta dituntuk clisiplin yang tinggi.

6) Aspek keterampilan clan kemanlpuan berpikir.

Dalam aspek ini, materi yang clisampaikan henclaknya clapat membuat siswa mengenali sebab-akibat clari procluk sains, yang kemudian dapat memecahkan masalah-masalah yang teljacli dikehiclupan nyata clengan kreativitas masing-masing incliviclu.

b. Aspek penyajian I) Variatif.

Informasi yang diberikan kepada siswa hendaknya clisampaikan dengan bermacam-macam penclekatan, metode penyampaian, meclia dan sumber belajar agar ticlak teljadi kejenuhan.

2) Penampilan umum.

Apabila clalam penyajian materi terclapat gambar ataupun simbol hendaknya gambar harus jelas dan sesuai clengan materi yang cliberikan, agar secara visualmuclah clikenali dan cliingat siswa.

3) Perhatian terhadap kocle etik, hak cipta, gender clan lingkungan hidup. Sebagai bahan acuan, clata berupa gambar, tabel, clan kutipan henclaknya clicantumkan sumber aslinya. Juga henclaknya tidak menempatkan salah satu gencler sebagai objek yang super clibanclingkan gencler lain. Dalam pemberian contoh henclalmya memperhatikan kepeclulian terhaclap lingkungan hiclup

4) Anatomi clan komponen buku.

[image:39.522.75.454.100.644.2]
(40)

1) Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Struktur kalimat sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, juga menggunakan aturan EYD (ejaan yang disempurnakan). 2) Kesesuaian bahasa.

Bahasa yang digunakan hendaknya sesuai dengan tingkat kognitif dan perkembangan siswa. Bahasa yang digunakan harus sederhana dan tidak beltele-tele (membuat bingung).

3) Komunikatif.

Bahasa yang digunakan dalam penyajian pelajaran sains haruslah jelas dan mudah dipahami, sehingga dapat menimbulakan dan mengembangkan minat baca dan motivasi siswa.

Sebuah buku biasanya akan berisi tentang sesuatu yang menjadi buah pikiran dari seorang pengarangnya. Jika seorang guru menyiapkan sebuah buku yang digunakan sebagai bahan ajar maIm buah pikirannya harus diturunkan dari KD yang tertuang dalam kurikulum, sehingga buku akan memberi makna sebagai bahan ajar bagi peserta didik yang mempelajarinya.

Sebuah buku akan dil11ulai dari latar belakang penulisan, definisil pengertian dari judul yang dikemukakan, pel1jelasan ruang lingkup pembahasan dalal11 buku, hukum atau aturan-aturan yang dibahas, contoh-contoh yang diperlukan, hasil penelitian, data dan interpretasinya, berbagai argumen yang sesuai untuk disajikan.

Langkah-Iangkah yang dapat dilakukan oleh seorang guru dalam l11enulis buku adalah sebagai berikue7:

I. Mempelajari kurikulul11 dengan cara l11enganalisisnya

(41)

3. Merancang outline buku agar isi buku lengkap mencakup seluruh aspek yang diperlukan untuk mencapai suatu kompetensi.

4. Mengul11pulkan referensi sebagai bahan penulisan, upayakan untuk l11enggunakan referensi terkini dan relevan dengan bahan kajiannya. 5. Menulis buku dilakukan dengan l11el11perhatikan penyajian kalil11at

yang disesuaikan dengan usia dan pengalaman pembacanya. Dntuk siswa SMA upayakan untuk mel11buat kalimat yang tidak terlalu panjang, l11aksil11al 25 kata per kalil11at dan dalal11 satu paragraf 3 - 7 kalil11at.

6. Mengevaluasi/l11engedit hasil tulisan dengan cara mel11baca ulang. Jika ada kekurangan segera dilakukan penarnbahan.

7. Mel11perbaiki tulisan.

8. Gunakan berbagai sumber belajar yang dapat l11emperkaya l11ateri misalnya buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian.

Basil di atas hendaknya dilanjutkan dengan analisis atau penilaian, agar tidak ada karancuan di dalal11nya. Evaluasi ini dimaksndkan untuk l11engetahui apakah bahan ajar telah baik ataukah l11asih ada hal yang perlu diperbaiki. Teknik evaluasi bisa dilakukan dengan beberapa cara, l11isalnya evaluasi teman sejawat ataupun uji coba kepada siswa secm'a terbatas. Respondenpun bisa anda tentukan apakah secm'a bertahap mulai dari one

to one, group,ataupunclass.

Komponen evaluasi mencakup kelayakanisi, kebahasaan, sajian,

dankegrafikan.

KOl11ponen kelayakan isi l11encakup, antara lain: I. Kesesuaian dengan SK, KD

(42)

6. Kesesuaian dengan nilai moral, dan nilai-nilai sosial Komponen kebahasaan antara lain mencakup:

I. Keterbacaan

2. Kejelasan informasi

3. Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar 4. Pemanfaatan bahasa seCaI'a efektif dan efisien Gelas dan singkat) Komponen penyajian antara lain mencakup:

I. Kejelasan tujuan (indikator) yang ingin dicapai 2. Urutan sajian

3. Pemberian motivasi, daya tarik

4. Interaksi (pemberian stimulus dan respon) 5. Kelengkapan infonnasi

Komponen kegrafikan antara lain mencakup: I. Penggunaanfont; jenis dan ukuran

2. Layoutatau tata letak

3. Ilustrasi, gambar, foto

D · '1 38

4. esam tampl an

Komponen-komponen penilaian di atas dapat dikembangkan ke dalam format instrumen evaluasi sesuai kebutuhan.

Salah satu contoh dalam mengevaluasi buku pelajaran dapat dilakukan dengan langkah-Iangkah sebagai berikut39:

1. Mcmpclajari kurikulum.

[image:42.524.76.456.129.502.2]

Mempelajari kurikulum dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tentang kompetensi yang dapat dicapai melalui mempelajari sebuah buku. Langkah yang dapat dilakukan sebagai berikut:

a) Melakukan analisis terhadap kompetensi dasar dan kecakapan hidup yang harus dikuasai. Hal ini guna mengetahui kompetensi

(43)

dasar dan kecakapan hidup apa yang harus dikuasai oleh peselia

didik.

b) Menentukan rencana penilaian, yaitu untuk mengetahui kompetensi

dasar apa saja yang ketercapaiannya diketahui melalui penilaian.

c) Menentukan rencana "pengalaman belaj ar" yang akan dilakukan.

Sehingga akan dapat diketahui berbagai bahan ajar atau peralatan

pendukung yang akan digunakan dalan1 proses pembelajaran.

2. Mempelajari bulm pelajaranyangakan dipilih.

Mempelajari buku yang akan dipilih dimaksudkan untuk mengetahui secm'a lebih dalam mengenai buku-buku yang akan dipilih,

sehingga pada akhirnya dapat dipilih bukn yang benar-benar sesuai dengan tuntutan kompetensi. Langkah yang dapat dilakukan adalah

sebagai berikut:

a) Pelajari substansi, apakah substansi buku sesual dengan struktur

keilmuan yang semestinya.

b) Pelajari apakah materi yang disajikan dalam buku dapat dipelajari

dengan pendekatan pembelajaran yang diharapkan oleh kurikulum

2004.

c) Bandingkan clengan kompetensi clasm' yang ada dalam kurikulum,

apakah telah mengakomodasi seluruh kompetensi.

d) Bandingkan urutan kompetensinya dengan yang teliuang dalam

kurikulum, apakah sesuai clengan kompetensi yang seharusnya

dikuasai oleh peserta didik.

3. Memilih buku

Buku yang dipilih adalah buku yang memenuhi kriteria seacara

garis besar antara lain menyangkut substansi materi, muclah clipahami,

(44)

a) Substansi matcri

1) Kata pengantar ditulis secara menarik sehingga mendorong pembaca un!uk mempelajarinya.

2) Materi yang disajikan merupakan satu kesatuan sesuai dengan standar kompetensi/ kompetensi dasar yang tertuang dalam kurikulum.

3) Dilengkapi dengan lembar-Iembar kegiatan, sehingga mendorong pembacanya untuk mencoba melakukan sesuatu. Di samping itu juga untuk memotivasi peserta didik melalui kegiatan yang menimbulkan rasa ingin tahu bagi peserta didik, soal-soal yang kontekstua!.

4) Menyajikan evaluasi mandiri yang dapat dilakukan oleh peserta didik.

5) Kesesuaian substansi dengan kompetensi dasar mencapai minimal 75%.

b) Mcmiliki daya tarik

I) Enak dipandang, kulit muka menampilkan gambar menarik, warna sejuk dan mendorong orang untuk membacanya. Bahan kertas yang digunakan lcuat tidak mudah sobek.

2) Mendorong orang untuk berfikir, lengkap dengan contoh-contoh konkrit yang mempeljelas persoalan yang disqjikan. 3) Tidak terlalu tebal, sehingga tidak membuat pembaca merasa

khawatir bosan membaca buku yang teba!. Ukuran buku A4, AS atau B5.

(45)

yang menyebutkan bahwa salah satu negara di Eropa Timur adalah Uni Soviet, ternyata sekarang negara tersebut dudah tidak ada lagi, melainkan menjadi negara-negara pecahan Uni Soviet, antara lain Rusia, Turkministan, dan lain sebagainya. 5) Dilengkapi dengan ilustrasi dan gan1bar-gambar yang sesuai

sehingga dapat memperjelas substansi yang harus dikuasai oleh peserta didik. Gambar dapat berupa gambar lukis atau foto disajikan secara jelas dan menarik.

6) Menyebutkan materi dan kemampuan prasyarat yang telah dimiliki oleh peserta didik untuk digunakan pada awal uralannya.

7) Menyajikan konsep yang melibatkal1 produk teknologi seperti kalkulator, komputer guna membantu penyelesaian persoalan yang timbul. Teknologi digunakan untuk aktivitas observasi, eksplorasi, investigasi, konjungtur (memberikan dugaan). 8) Menyajikan konteks yang dekat dengan lingkungan siswa,

sehingga contoh-contoh yang digunakan akan memudahkan siswa dalam memahaminya.

c) Mudah dipahami

I) Disajikan secara runut dan lengkap mengandung pengertian/konsep, definisi, klasifikasi, prosedur, penjelasal1 perbandinganl membandingkan, dan contoh persoalan serta pemecahannya.

2) Bahasanya mudah dipahami, singkat, padat, maksimal 25 kata untuk tiap kalimatnya dan maksimal 7 kalimat dalam satu paragraf.

(46)

d) Mudah dibaca

I) Ramah terhadap mata! hurufnya tidak terlalu kecil, ukuran yang baik adalah antara 10 s.d. 12 point. Menggunakanfonl (jenis huruf) yang enak dilihat, misalnya jenis huruf Times New Roman, Trebuchet MS, Arial dan lain sebagainya yang tidak terlalu banyak variasinya. Maksimal menggunakan 2 jenis huruf dalam satu buku. Menggunakan warna tulisan yang tidak terlalu mencolok, karena warna yang mencolok akan mengakibatkan mata lelah. Warna yang baik untuk mata adalah warna standar yaitu hitam.

2) Struktur bahasanya baik dan enak dibaca. Menggunakan tata bahasa Indonesia yang baik, benar berdasarkan ajaan yang disempurnakan (EYD) dan komunikatif (dalam penggunaan kosa kata yang sesuai dengan perkembangan peserta didik, notasi dan simbol digunakan secara benar).

3) Kalimat yang disajikan mengindikasikan berfikir logis, lengkap dan sesuai dengan tingkat pemahaman dan perkembangan berfikir peserta didik.

Dari beberapa kriteria dan contoh analisis buku yang telah dikemukakan, maka penulis mengambil titik temu yang dirumuskan dalam sebuah rancangan analisis, dengan aspek-aspek penilaian sebagaimana berikut:

I. Landasan Dasar/Tujuan

a). Kesesuaian dengan SK dan KD

b). Memenuhi aspek paedagogis (kognitif, afektif, dan psikomotorik)

(47)

c). Sesuai dengan kemampuan siswa

d). Up10 dale

e). Bermanfaat f). Kejelasan konsep g). Merangsang siswa 3. Metode dan Media

a). Memotivasi b). Memperkaya kelas c). Variatif

d). Efektif, efisisen, dan murah 4. Evaluasi/Penilaian

a). Terbuka b). Variatif

c). Mengukur prestasi siswa d). Memotivasi

5. Siswa a). Menarik b). Kepuasan diri c). Ekonomis 6. Bahasa dan Grafilm

a). Komunikatif b). Baku

c). Ilustratif 7. Penunjang

a). Pendahuluan dan penutup b). Peta konsep

c). Kata kunci

(48)

Penyusunan kurikulum oleh pemerintah menjadikan pendidikan yang berskala nasional mampu diterapkan oleh siapapun, dimanapun dan kapanpun selama tidak melenceng dari kurikulum yang telah ditetapkan.

Bahan ajar mernpakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Melalui bahan ajar yang baik diharapkan siswa menjadi lebih aktif dan gurn berperan sebagai fasilitator. Materi yang ada dalam kurikulum diterapkan dalam suatu buku yang akan menjadi acuan bagi setiap orang yang akan melaksanakan proses pembelajaran.

Agar keberadaan buku pelajaran yang digunakan di sekolah dapat efektif menunjang pencapaian kompetensi dan bermakna terhadap prestasi belajar, maim buku-buku pelajaran harns memenuhi standar mutu. Perlu adanya pengendalian mutu yang berkaitan dengan isi, bahasa dan keterbacaan, penyajian, dan kegrafikan buku teks pelajaran yang c1iterbitkan oleh berbagai penerbit baik yang beredar di pasaran maupun ditawarkan untuk digunakan sebagai buku pelajaran di sekolah-sekolah.

Setiap buku ー・ャセ。イ。ョ yang akan digunakan di sekolah-sekolah sebagai sumber dan media pembelajaran harns sudah melalui proses penilaian buku pelajaran sebagai pengendalian mutu buku pendidikan yang berstandar nasional. Hal ini sesuai dengan UU No 20 Th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 35 Ayat 2 yang isinya aclalah standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.

Beberapa standar yang harns c1imiliki dalan1 setiap buku ajar adalah aspek-aspek berikut:

I. Landasan Dasar/Tujuan 2. Materi clan lsi

3.

Metode dan Media 4. Evaluasi/Penilaian
(49)
(50)
[image:50.524.57.455.111.517.2]
(51)

A. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan agar dapat :

1. Mengetahui kelayakan buku pelajaran sains yang beredar di pasaran. 2. Memberikan pedoman selia langkab-Iangkah dalam memilih buku

pelajaran.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2006-Februari 2007, dengan target seluruh buku yang digunakan sekolah se-Jakarta Timur.

C. Populasi dan Sampel

Populasi target dari penelitian ini adalah seluruh buku pel51jaran sains yang digunakan sekolah MTs dan SMP se-Jakarta Timur. Sampel dari penelitian ini adalah buku pelajaran dad sebagian sekolah yaitu MTs Negeri, MTs Swasta yang terlampir ditambah sebagian SMPN sebagai perbandingan. Pengambilan sampel dengan menggunakan temik pUiposive sample atau sampel bertujuan.

D. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penyusun menggunakan metode survey-analisis deskriptif kualitatif. Survei dilakukan ke setiap sekolah dad sampel yang ditentukan untuk mendapatkan data yang dibutuhkall. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara :

I. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk menyempurnakan atau cross check

dari hasil angket. 2. Dokumentasi

(52)

Sebelum dilakukan penelitian penyusun membuat kerangka analisis

dari angket yang akan digunakan agar terfokus terhadap masalah penelitian.

Kerangka analisis ini disusun berdasarkan teori yang telah dituangkan pada

[image:52.526.47.458.183.505.2]

bab II.

Tabel 3. Disain Penilaian Buku Ajar

I Landasan Dasar/Tujuan I dan 2 2

2 Materi dan lsi 3 s.d. 10 8

3 Metode dan Media 11 s.d. 14 4

4 Evaluasi/Penilaian 15s.d.l8 4

5 Siswa 19s.d.21 3

6 Bahasa dan Grafika 22 s.d. 24 3

7 Penunjang 25 s.d. 27 3

Jumlah 27

Dari kerangka analisis di atas tersusunlah angket berikut sebagaimana

terlampir.

E. Telmik Analisis Data

Data yang telah terhimpun dari hasil analisis (cheklist). Basil

penjumlahan tersebut dimasukkan dalam rumus perhitungan persentase :

Presentase adalah perbandingan frekuensi item dengan jumlah item

secara kesel uruhan.

p

=

Lx

100%

N

P= persentase item

f = frekuensi item

N= jumlah seluruh item

(53)

A. Dcskripsi Buku Ajar Bidang Studi Sains

Berikut adalah macam-macam buku-buku ajar yang digunakan di

setiap sekolah tersebut:

Tabcl4. Pcnggunaan Buku Ajar Sains Olch MTs Dan SMP Di Jakarta Timur

1 MTs Negeri 22 Piranti

2 MTs Negeri 16 Piranti

3 MTs Negeri 24 Piranti

4 MTs Negeri 14 Piranti

5 MTs Negeri 20 Piranti

6 MTs Negeri 21 Piranti

7 MTs Negeri 6 Piranti

8 MTs Negeri 7 Piranti

9 MTs Negeri 22 Ph-anti

10 MTs AI-Falah Yudhistira

II MTs Hasanatuddarain Erlangga

(54)

15 MTs AI-Halimiyah Yudhistira

16 SMPNegeri 6 BumiAksara

17 SMP Negeri 198 Erlangga

18 SMP Negeri 167 Depdiknas

19 SMP Negeri 225 Yudhistira

20 SMP Negeri 195 Grasindo

21 SMP Negeri 31 Grasindo

22 SlvIP Negeri 27 Yudhistira

23 SMP Negeri 194 Depdiknas

24 SlvIP Negeri 202 Depdiknas

25 SlvIP N egeri 134 Depdiknas

[image:54.525.75.480.17.509.2]

Hasil penelitian menunjukkan jumlah buku yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 5. Data Jumlah Pemakai Buku

Jumlah

No Nama bulm

pemakai

1 Grasindo 3

(55)

5 Erlangga 3

6 Depdiknas 4

jumlah 25

Dari data di atas dapat dipisahkan seperti tabel berikut:

Tabcl6. Data Jumlah Pcmakai Buku Berdasal"imn Sckolah

Pellgguna

Jumlah

No Nama buku

MTs SMP pemakai

1 Grasindo 1 2 3

2 Yudhistira 3 2 5

3 Piranti 9 0 9

4 Bumi Aksara 0 1 1

5 Erlangga 2 1 ":J

6 Depdiknas 0 4 4

(56)

No. Penerbit Judul Penyusun Jumlah Kurilmlnm Materi tiap bab

buku halaman

I Piranti Biologi Irwanto s. 100 2004 Bab I

Dedi Pengenalan Sains

Aryadi Bab II Kerja

Yetti Arita Ilmiah

Bab III

Penggwlaan Alat dall Bahan

Bab IV Ciri-Ciri Makhluk Hidup BabV

Keanekaragaman Hayati

BabVI Organisasi Kehidupan

Bab VII Ekosistem Bab VIII Kepadatan Populasi Manusia Bab IX

[image:56.522.63.520.71.648.2]
(57)

Ilmiah Vmi

Chalsum Bab III

Penggunaan Alat Sri sannini

dan Bahan Harsono

BablV Ciri-Ciri

Maldlluk Hidup

BabV

Keanekaragaman

Hayati

Bab VI Klasifikasi

Makhluk Hidup

Bab V11 Organisasi

Kehidupan

Bab VIII Ekosistem

Bab IX Kepadatan

Populasi Manusia

BabX

Pencemaran

Lingkungan

3 Erlangga Sains Sumarwan 195 2004 Bab I Sains dan

Biologi

Sumartini Biologi

Kusmayadi Bab 11 Kerja

(58)

BabIV Ciri-Ciri Makhluk Hidup BabV

Keanekaragaman Makhluk Hidup Bab VI Klasifikasi Tumbuhan

Bab VII Klasifikasi Hewan

Bab VIII Organisasi Kehidupan

BabIX Ekosistem BabX Kepadatan Populasi Manusia BabXI

Pengelolaan Lingkungan

4

BUl11i Biologi Tim

227

2004

Bab I Kerja

aksara Penyusun Ill11iah

Bab II Kegiatan Laboratoriul11

Bab III Makhluk Hidup

(59)

Keragaman Pada Tingkat Organisasi Kehidupan

Bab VI Ekosistem Bab VII

Kepadatan Populasi Bab VIII

Pengelolaan Lingkungan 5 Grasindo Sains Anang P. 212 2004 Bab I Kerja

Agustina I1miah Dalam Bidang

R. Sains

ArifI. Bab II

Penggunaan Budi W.

Mikroskop, Objek

Diamah Pengamatan, Dan

Kuncahyo Keselamatan Kerja

W. Bab III Ciri-Ciri

M. Dewi S. Makhluk Hidup

M. Bab IV

(60)

Keanekaragaman Makbluk Hidup Serta

Pelestariannya

Bab VII Organisasi

Kehidupan

Bab VIII Komposisi

Ekosistem : Perml

Dan Interaksinya

BabIX Kepadatan

Populasi Dalam

Komunitas

BabX

Pencemaran Lingkungan

6 Depdikbud Biologi Nuryani 132 1994 Bab I Makhluk

Rustaman

Bab II Organisasi

Sri Redjeki Kehidupan

Bab III

Keanekaragmnan

Makhluk

Bab IV

Keanekm'agaman

Tumbuhml

BabV Tumbuhan

(61)

Bab VII Ekosistem Bab VIII Saling Ketergantungan

B. Analisis Bulm Ajar Bidang Studi Sains

Dari data yang terlampir diketahui hasil sebagai berikut : 1. Landasan/Tujuan

[image:61.526.85.504.18.562.2]

Berikut ini merupakan data hasil analisis kesesuaian buku dengan aspek landasan :

Tabel 8. Kesesuailm Bulm Ajar Sains Dengan Aspek Landasan/Tujuan

Aspek PenHaian

No. Nama Bu]",

Mernenuhi aspek Kesesuaian dengan SK dan KD

paedagogis

1 PiJ'anti

v

v

2 Yudhistira

v

v

3 Erlangga

v

v

4 BlUlli alcsara

v

v

5 Grasindo

v

v

6 Depdikbud

v

v

(62)

VI dan VII. Juga kompetensi dasar dari masing-masing standar kompetensinya.

Secara keseluruhan hampir semua buku sudah memenuhi tujuan pendidikan dari segi kognitif yaitu pengertian, pemahaman, aplikasi dan evaluasi diri. Aspek afektif yang dicapai yaitu kerajinan dan keteladanan. Sedangkan lmtuk psikomotor tercapai keterampilan proses. Pendck kata tujuan penyajian bahan melalui buku teks tersebut ialah agar siswa memahami teori, prinsip dari setiap materi yang disajikan tiap bab, terampil mel11praktekkan teori dan generalisasinya, mempunyai sikap positif terhadap tugas-tugas dan latihan yang diberikan setiap bab, serta kepada siswa-siswa diharapkan mampu mempraktekkan dan memberikan inovasi terhadap lingkungan dan l11asyarakat sekitar.

Sedangkan untuk buku Depdikbud masih menekankan aspek kognitif saja, tanpa disertai aspek lainnya (afektif dan psikomotor). Karenanya, guru dituntut untuk lebih inovatif dan laeatif dalan1 mengajarkan materi terkait.

2. BahanIMateri Pela.jaran

[image:62.525.89.493.132.516.2]

Berikut ini l11erupakan data hasil analisis kesesuaian buku dengan aspek materi/bahan pelajaran :

Tabel 9. Kesesuaian Bukn AjarSainsDengan Aspel. Bahan/Materi Pelajaran

c

e

AspckPcnilaian

No. Nama Bulm Sesuai

dengan Upto Kejelasan Be

Sistematis Logis Bermanfaat merangsang

kemampuan Date konsep siswa 1

siswa

1 Piranti "j "j "j "j "j "j "j

(63)

6 Depdikblld

.y

.y

.y

-

-

.y

-Seluruh buku menyajikan materi yang ada secara sistematis dan bertahap dari mudah ke susah, sehingga mudah dipahami, juga dilengkapi dengan gambar berwarna yang dapat membantu pemahaman siswa. Materi disajikan dalam bentuk teori dan praktik. Dalam buku juga terdapat bacaan yang merupakan hasil penelitian ataupun artikel ilmiah yang menembah pengetahuan siswa.

Hal yang tidak disajikan sebagian buku adalah contoh yang terkini sehingga kurangup to date.

3. Metode dan Media

[image:63.525.68.510.32.615.2]

Berikut ini merupakan data hasil analisis kesesuaian buku dengan aspek metode dan media:

TabellO. Kesesuaian Buku Ajar Sains Dengan Aspek Metode dan Media

AspekPenHaian

No. Nama Bul,"

Memotivasi Mernperkaya Variatif Efektif, Efisien,

kelas Murah

1 Pit'anti

.y

.y

.y

.y

2 Yudhistira

.y

.y

.y

.y

3 Erlangga

Gambar

Gambar 1.Bagan Komponen Buku Ajar..................
Tabel 1.Bahan Kajian Materi Pelajaran Kimia
Tabel!. Bahan Kajian MatCt'i Pelajaran Kimia
Tabel 1. Perbandingan Standar lsi KBK dan KTSP
+7

Referensi

Dokumen terkait

B Wisuda Akademi Manajemen Putra Jaya Yogyakarta Inseminator Butuh Pengalaman Lapangan Yang

akan menempatkan box tersebut pada wadah yang sesuai.  Sebuah catatan (record) yang berisi wadah tujuan dari setiap Sebuah catatan (record) yang berisi wadah tujuan

[r]

Result showed that the termites belong to 3 families (Kalotermitidae, Rhinotermitidae and Termitidae, 7 subfamilies (Coptotermitinae Heterotermitinae Kalotermitinae

[r]

IMPLEMENTASI METODE DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA INTERNET UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN PENGEMBANGAN SIKAP POSITIF PADA TEMA PENIPISAN LAPISAN OZON

(Jumlah proton di dalam setiap atom impuriti sama dengan banyaknya elektron orbit.) Istilah doping dengan atom donor berasal dari kenyataan bahwa ada sebuah elektron yang

demoralization of the disadvantaged..    Dalam riset eksperimen yang baik, peneliti harus mampu menjelaskan langkah-langkah apa yang telah dilakukan untuk memastikan