• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengelola Sumber Daya Perikanan dengan Prinsip Ekoefisiensi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Mengelola Sumber Daya Perikanan dengan Prinsip Ekoefisiensi"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Mengelola Sumber Daya Perikanan dengan Prinsip Ekoefisiensi - Seperti kita ketahui bahwa laut merupakan penghasil ikan utama. Penangkapan ikan biasanya dilakukan oleh nelayan tradisional maupun nelayan yang menggunakan peralatan modern. Nelayan tradisional ini cukup menggunakan peralatan sederhana meskipun terkadang mengalami beberapa kendala. Antara lain masih bergantung pada angin karena perahu-perahunya sangat sederhana, wilayah penangkapan ikan yang terbatas tidak bisa ke tengah atau mendekati lokasi-lokasi upwelling.

Kendala ini terjadi karena nelayan kekurangan modal. Akibatnya, ikan yang ditangkap sangat terbatas dan sering menjadi busuk apabila terlambat kembali ke darat. Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan perhatian pada pengembangan usaha perikanan oleh nelayan. Yang menjadi permasalahan adalah penangkapan ikan yang menggunakan pukat harimau dan juga bom. Penangkapan yang demikian merupakan contoh pengelolaan yang tidak berwawasan lingkungan.

Penggunaan pukat harimau selain mengenai ikan-ikan besar, ikan-ikan kecil pun turut terjaring. Jika ikan-ikan kecil ikut ditangkap, akan memutus daur reproduksi beberapa spesies ikan. Akhirnya, dapat menyebabkan beberapa spesies ikan tertentu punah. Begitu juga dengan penggunaan bom, yang akan mematikan makhluk hidup di dalam laut dan juga merusak terumbu karang.

(2)

kawasan upwelling dapat diidentifikasi dengan rendahnya temperatur air laut dan tingginya kandungan biomassa. Peningkatan biomassa ini berkontribusi terhadap tingginya hasil perikanan tangkap di kawasan tersebut. Setidaknya 25 persen hasil tangkapan laut dunia berasal dari kawasan yang hanya seluas lima persen dari lautan dunia ini

Terumbu karang merupakan bagian dari kehidupan laut yang paling produktif dan kaya keanekaragaman hayatinya. Sebab, terumbu karang merupakan tempat berlindung, tempat untuk mencari makan bagi makhluk hidup di laut, tempat berkembang biak, tempat asuh serta tempat penyamaran berbagai jenis biota laut dari mangsanya seperti udang, kepiting, tiram, dan cumi-cumi. Bayangkan jika terumbu karang rusak dan punah. Kita akan kehilangan sumber-sumber perikanan laut. Padahal kekayaan perikanan laut merupakan kekayaan yang sangat potensial di wilayah Indonesia.

Lalu, bagaimana penangkapan ikan yang baik? Penangkapan dengan menggunakan kapal motor dilengkapi dengan jaring atau jala ikan yang lubang jaring-jaring berukuran besar bisa digunakan sebagai pilihan. Dengan demikian, apabila ikan-ikan kecil tertangkap, tentunya akan lepas karena ukuran lubang jaring yang besar, hanya ikan-ikan besar yang akan tertahan.

(3)

Langkah-langkah berikut dapat dilakukan.

a. Membatasi jumlah hasil tangkap. Untuk menerapkannya perlu dipertimbangkan jumlah persediaan atau populasinya dan sifat komoditi tersebut. Setelah itu baru dilakukan pengaturan kapasitas penangkapan yang diperbolehkan. Bagaimana menurutmu? Memang mungkin dalam penerapannya akan menemukan kesulitan, ada baiknya dalam langkah ini instansi pemerintah turun tangan agar tidak terjadi monopoli maupun konflik .

b. Pengaturan waktu tangkap. Tindakan ini perlu dilakukan terhadap jenis-jenis sumber perikanan terumbu karang agar dapat menghindari tertangkapnya jenis-jenis tertentu dari sumber perikanan terumbu karang.

c. Melakukan pengaturan ukuran hasil tangkap (ukuran panjang/berat). Tindakan ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa individu yang ditangkap pernah mengalami perkembangbiakan.

d. Mengatur dan mengawasi jenis alat tangkap yang digunakan, untuk menjamin bahwa alat tangkap yang digunakan tidak merusak lingkungan.

e. Menerapkan sistem zonasi, dilakukan dengan membagi kawasan menjadi zona-zona berdasarkan pemanfaatannya.

f. Melarang penggunaan bahan peledak dan bahan beracun untuk menangkap ikan.

(4)

Tambak dikembangkan dekat dengan batas darat yang biasanya berupa hutan bakau, dilakukan dengan pertama kali membuat saluran-saluran agar air payau yang membawa jentik-jentik, anak ikan, dan zat makanan alami dapat masuk ke dalam tambak. Selain itu, air pasang juga bisa masuk melalui saluran-saluran tersebut. Saluran juga berfungsi sebagai pembuangan, karena ikan dan udang memerlukan air laut yang segar. Nah, tambak dengan sistem ini merupakan tambak tradisional.

Ketika harga udang di dunia naik, banyak petani ikan di wilayah Indonesia beralih ke sistem produksi yang jauh lebih intensif. Sistem tersebut tidak lagi bergantung kepada air payau. Dilakukan dengan cara memasang pompa diesel untuk mengisi tambak mereka dengan air payau. Sawah-sawah yang terletak agak di pedalaman diubah menjadi tambak-tambak karena kelandaian permukaan tanahnya memudahkan pembuangan air.

Di saluran-saluran yang ada, air laut bertemu dengan air tawar dan dicari kadar garam yang sesuai sebelum dimasukkan ke dalam tambak. Pada sistem intensif ini, udang sepenuhnya dibudidayakan dengan pakan pabrik. Karena Indonesia tidak memiliki keunggulan hingga mampu bersaing dalam produksi pakan udang, maka Indonesia masih harus mengimpor pakan tersebut untuk sementara.

(5)

Keterangan:

1. Pembukaan hutan bakau untuk membangun lebih banyak tambak menyebabkan hilangnya hutan bakau sebagai tempat perkembangbiakan alami dan pelindung erosi di sepanjang pantai. 2. Tanah datar berlumpur yang berada dekat laut tidak dapat digunakan.

3. Saluran yang kurang memadai untuk keperluan pembuangan air tambak. 4. Pipa-pipa untuk menyalurkan air laut dari laut.

5. Jaringan pompa untuk memompa air laut. 6. Pemasok udara.

7. Kepadatan udang yang tinggi dapat menimbulkan penyakit.

8. Saluran pengairan untuk mengisi tambak telah tercemar bahan kimia untuk keperluan pertanian. Pada saat yang sama air payau tambak dapat mencemari sawah-sawah.

(6)

Gambar di samping merupakan contoh penanganan kerusakan lahan akibat tambak, yaitu dengan menutup lahan tambak dan menghijaukannya kembali dengan tanaman bakau. Hal ini dilakukan karena kerusakan lahan pantai sangat parah, akibat pemusnahan hutan bakau. Tetapi cara ini juga mengakibatkan berkurangnya sumber penghasilan melalui tambak.

Namun, pengelolaan tambak yang baik tidak hanya memikirkan keuntungan jangka pendek, tetapi juga memerhatikan keseimbangan lingkungan jangka panjang. Dalam hal ini tambak juga akan diuntungkan karena terhindar dari abrasi.

Referensi

Dokumen terkait

1. Dana BOS Provinsi harus diterima secara utuh dan tidak diperkenankan adanya pemotongan atau pungutan biaya apapun dengan alasan apapun dan oleh pihak

Citra medis hasil implementasi metode ITF ini memiliki intensitas yang lebih tinggi yang terlihat dengan gambar yang lebih terang dan batas antar objek

Unit Kebudayaan Jepang Institut Teknologi Bandung (UKJ-ITB) adalah salah satu unit kegiatan mahasiswa yang mempelajari dan memperkenalkan kebudayaan Jepang dalam lingkungkan ITB

Faktor-faktor yang mempengaruhi luas kebakaran hutan dan hutan rawa gambut di Sumatera, Kalimantan, dan Papua adalah harga kayu bulat, harga ekspor CPO, el nino,

92.. Diharapkan untuk Tugas Akhir selanjutnya dengan topik yang sama perlu dikaji tentang besarnya anggaran biaya pada pekerjaan struktur bagian bawah jembatan, karena item

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul ”Pengaruh Free

Metode ini menggunakan kertas milimeter dan peralatan menggambar untuk mengukur luas daun.Metode ini dapat diterapkan cukup efektif pada daun dengan bentuk daun