• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Android-based Rooftop Solar Power Plant Capacity Calculator Application Development

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Android-based Rooftop Solar Power Plant Capacity Calculator Application Development"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

473

JITE, 6 (2) January 2023 ISSN 2549-6247 (Print) ISSN 2549-6255 (Online)

JITE (Journal of Informatics and Telecommunication Engineering)

Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jite DOI : 10.31289/jite.v6i2.8343

Received: 08 November 2022 Accepted: 04 January 2023 Published: 25 January 2023

Android-based Rooftop Solar Power Plant Capacity Calculator Application Development

Olnes Yosefa Hutajulu1)*, Mhd. Dominique Mendoza2), Denny Haryanto Sinaga1) & Christin Erniati Panjaitan3)

1) Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan, Indonesia

2) Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan, Indonesia 3) Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Prima Indonesia, Indonesia

*Coresponding Email: nestajulu@gmail.com Abstrak

Pemanfaatan energi matahari untuk menghasilkan energi listrik dalam bentuk sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap menjadi salah satu pilihan untuk mengantisipasi kelangkaan energi fosil dan mengurangi polusi.

Pemerintah Indonesia juga menghimbau agar masyarakat turut menggunakan PLTS. Namun, hingga saat ini hanya terdapat 4000 pengguna di seluruh Indonesia. Permasalahan utama sedikitnya jumlah pengguna PLTS dilatarbelakangi oleh sulitnya informasi terkait kebutuhan bahan dan biaya untuk membangun system PLTS untuk diperoleh. Oleh karena itu, penelitian ini kemudian mengusulkan pembuatan sebuah aplikasi yang dapat dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk menghitung kebutuhan kapasitas PLTS dan biayanya sesuai dengan peralatan listrik yang dioperasikan sesuai keperluan. Artikel ini berisikan proses perancangan, pembuatan dan pengujian aplikasi penghitung kapasitas dan biaya PLTS. Metode design sprint digunakan pada penelitian ini dalam proses perancangan dan pembuatan. Sedangkan pengujian aplikasi menggunakan black box dan usability testing. Hasil akhir dari proses pengujian memperlihatkan bahwa dengan metode black box testing oleh 3 ahli diketahui semua fungsi dari aplikasi 100% “Valid” yaitu sudah berfungsi sesuai rancangan. Sedangkan, hasil pengujian usability testing dengan 30 responden menghasilkan tingkat usability sebesar 82.83. Berdasarkan standar system usability scale, hasil usability testing yang diperoleh termasuk pada predikat “Sangat Berguna” dan siap digunakan oleh masyarakat.

Kata Kunci: PLTS atap, aplikasi android, blackbox testing, usability testing, analisis biaya.

Abstract

The utilization of solar energy to produce electrical energy in the form of a rooftop solar power generation system (PLTS) is an option to anticipate fossil energy scarcity and reduce pollution. The Indonesian government also urges the public to participate in using PLTS. However, until now there are only 4000 users throughout Indonesia. The main problem with the small number of PV mini-grid users is the difficulty of obtaining information related to the material requirements and costs for building a PV mini-grid system. Therefore, this research then proposes the creation of an application that can provide convenience for the community to calculate the capacity requirements of PLTS and its costs according to the electrical equipment that is operated as needed. This article contains the process of designing, manufacturing and testing an application for calculating the capacity and cost of a PV mini-grid. The design sprint method used in this research is in the design and manufacturing process. While the application testing uses the black box and usability testing. The final result of the testing process shows that with the black box testing method by 3 experts, it is known that all functions of the application are 100% "Valid" which is already functioning according to the design. Meanwhile, the results of usability testing with 30 respondents resulted in a usability level of 82.83. Based on the standard usability scale system, the usability testing results obtained are included in the "Very Useful" predicate and are ready to be used by the community.

Keywords: Rooftop solar power, android application, blackbox testing, usability testing, cost analysis.

How to Cite: Hutajulu, O. Y., Mendoza, M., Sinaga, D. H., & Panjaitan, C. E. (2023). Android-based Rooftop Solar Power Plant Capacity Calculator Application Development. JITE (Journal of Informatics and Telecommunication Engineering), 6(2), 473-483.

(2)

I. PENDAHULUAN

Penggunaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) saat ini telah meningkat sebagai bentuk respon masyarakat atas usulan Direktur Energi Baru dan Terbarukan guna meningkatkan penggunaan energi terbarukan dalam bauran energi nasional. Namun dilihat dari grafik peningkatannya, ternyata tidak terjadi kenaikan yang signifikan. Meskipun disebut terjadi kenaikan sebesar 1.000 persen, data menunjukkan jumlah pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mendaftar untuk memasang PLTS hanya 4.000 pelanggan (Ridwan & Sunardi, 2021). Jumlah ini terbilang sangat kecil dibandingkan total pelanggan PLN yang mencapai 82,5 juta. Selain itu, usulan untuk menggunakan PLTS ini masih sebatas pada himbauan yang mana masyarakat dapat menerima atau menolak usulan tersebut. Oleh karena itu, masyarakat yang tidak memahami keuntungan dan kekurangan dari system ini baik secara finansial maupun teknis akan cenderung menolak. Kondisi ini tentunya akan mempengaruhi kesiapan Indonesia untuk menghadapi krisis energi fosil secara global yang diprediksi terjadi pada tahun 2030 (Guitarra, 2022).

Selain untuk menghadapi krisis energi tersebut, penggunaan PLTS bertujuan untuk melestarikan lingkunan dengan mengurangi penggunaan energi listrik yang menghasilkan polutan atau gas buang berbahaya bagi lingkungan (Shahsavari et all., 2019). Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia ternyata memiliki ketertarikan untuk menggunakan PLTS dan membentuk komunitas pengguna PLTS (link https://www.facebook.com/groups/168319220513562). Namun Sebagian besar dari anggota komunitas terkendala pengetahuan dalam menghitung kapasitas pembangkit agar sesuai dengan kebutuhan beban di rumah mereka (Mendoza et all, 2022). Padahal menentukan kebutuhan kapasitas sangat penting dalam perencanaan penggunaan PLTS dan bergantung kepada penggunaan energi listrik dari masing-masing beban rumah tangga (Lazano et all, 2019). Solusi agar masyarakat yang tertarik menggunakan PLTS dan dapat dengan mudah untuk mengetahui kapasitas yang mereka butuhkan menjadi permasalahan yang dibahas pada artikel penelitian ini. Artikel ini membahas sebuah solusi berupa penelitian yang mengembangkan aplikasi penghitung penggunaan energi listrik dan kapasitas pembangkit listrik tenaga surya berbasis android sebagai solusi dari permasalahan yang disebutkan sebelumnya. Aplikasi dirancang untuk dapat memberikan informasi kebutuhan kapasitas PLTS yang dapat memenuhi beban listrik pengguna termasuk biaya yang perlu dipersiapkan.

Sebelumnya telah banyak dikembangkan aplikasi terkait pemakaian PLTS. Namun kebanyakan dari aplikasi tersebut dirancang untuk dapat memonitor kapasitas daya yang dihasilkan dan digunakan dari sebuah sistem PLTS (Seo & Suh; Aghenta & Iqbal). Aplikasi-aplikasi tersebut tentunya berguna hanya bagi mereka yang memiliki dasar pengetauhan atau bagi praktisi PLTS. Sedangkan sasaran pengguna PLTS adalah masyarakat yang secara umum kurang memahami kegunaan maupun perhitungan teknis dan ekonomi sistem tersebut. Oleh karena itu, berbeda dari aplikasi-aplikasi sebelumnya. Tujuan dari pengembangan aplikasi ini untuk memberikan solusi dari permasalahan yang telah disebutkan. Selain itu, jika masyarakat dengan informasi yang diperoleh dari aplikasi ini memilih untuk menggunakan PLTS, maka jumlah pengguna akan meningkat dan target bauran energi baru terbarukan pada penggunaan energi nasional dapat segera tercapai. Peningkatan bauran energi baru terbarukan tentunya dapat memastikan kesiapan Indonesia untuk menghadapi krisis energi fosil di masa mendatang (Arafah, 2018).

Artikel penelitian rancang bangun aplikasi penghitung kapasitas PLTS ini berisikan proses desain, kerja program, dasar perhitungan, pengujian aplikasi dan hasil. Aplikasi ini dirancang agar dapat menerima nilai yang dimasukkan oleh pengguna seperti harga dan kapasitas tiap-tiap komponen PLTS sesuai dengan pilihan yang dapat ditemukan di market place. Aplikasi yang dirancang ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam memahami sistem PLTS secara teknis, kegunaan dan ekonominya.

Apabila masyarakat dengan informasi yang disajikan dari aplikasi ini kemudian memutuskan memakai PLTS, maka aplikasi ini dapat pula menjadi solusi dari sulitnya sebuah negara untuk menurunkan tingkat emisi dari penggunaan energi fosil yang selama ini terhalang oleh faktor ekonomi, sosial, teknologi dan regulasi.

II. STUDI PUSTAKA

Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) merupakan pembangkit listrik dengan memanfaatkan modul surya yang dikenal sebagai photovoltaik untuk mengkonversi energi matahari yang diterima menjadi energi listrik (Hutajulu, 2021). Pembangkit listrik ini umum dijumpai terpasang pada atap rumah atau rooftop bangunan gedung milik konsumen ataupun non-konsumen PLN (Perusahaan Listrik Negara) (Naufal, 2021). Pemasangan PLTS memerlukan komponen-komponen utama seperti modul surya/photovoltaik, solar charger controller (SCC), baterai, dan inverter.

(3)

475

A. Modul Surya

Modul surya merupakan bagian utama dari system PLTS yang mengkonversikan energi matahari secara langsung menjadi energi listrik (Priatam et all, 2021). Modul surya terbuat dari beberapa sel-sel surya yang disusun dan terhubung secara seri maupun paralalel. Jumlah sel surya pada tiap modul bervariasi antara 32 hingga 96 (Akram et all, 2019). Adapun perbedaan antara sel surya dan modul surya dapat di lihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Sel surya dan modul surya.

(sumber: https://pasangpanelsurya.com/perbedaan-sel-modul-string-larik-fotovoltaik/)

B. Solar Charger Controller

Solar charger controller (SCC) merupakan bagian dari PLTS yang berfungsi untuk mengatur tegangan luaran atau output dari modul surya agar sesuai dengan tegangan baterai sehingga terjadi proses pengisian pada baterai dan menjaga usia pakai baterai lebih tahan lama (Sun Energy, 2022). SCC umumnya terdiri dari 2 jenis yaitu jenis MPPT (maksimum power point tracking) dan PWM (pulse width modulation). Kedua jenis SCC tersebut memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing sehingga pemilihan scc perlu dilakukan dengan mengacu pada kondisi-kondisi seperti (a) kualitas pengisian daya, (b) rasio beban, (c) kapasitas PLTS dan (d) jenis system PLTS. Sebagai acuan, untuk memilih SCC mana yang sesuai, dapat digunakan data pada Tabel 1 (Icasolar.com, 2021).

Tabel 1. Pertimbangan penggunaan SCC PWM atau MPPT

No Kondisi SCC PWM SCC MPPT

1 Tegangan Array

PV array & tegangan baterai harus sama.

Tegangan PV array dapat lebih tinggi dibandingkan tegangan baterai.

2 Tegangan Baterai

Beroperasi pada tegangan baterai, sehingga ideal jika digunakan pada temperatur yang cukup hangat dan

ketika kapasitas baterai 80%.

Dapat beroperasi diatas tegangan baterai, sehingga dapat mendorong

pengisian lebih cepat pada kondisi temperatur dingin dan kapasitas

baterai rendah.

3 Kapasitas sistem

Direkomendasikan digunakan pada kapasitas sistem kecil, dimana MPPT tidak dapat bekerja ideal.

Kapasitas sistem diatas 200W akan lebih ideal menggunakan SCC MPPT.

4 Off-Grid atau Grid-

Tie

Disarankan digunakan sistem off- grid dengan tipe tegangan panel surya (Vmp) berada pada ≈ 17

hingga 18 Volts untuk setiap nominal tegangan baterai 12V.

Dapat digunakan pada tipe sistem grid-tie, walaupun dengan kapasitas

kecil. Karena mampu beradaptasi dengan baik pada jenis panel yang tidak memiliki susunan seri 36 sel.

5 Metode kapasitas

Array

Susunan panel surya dihitung pada Ampere (berdasarkan arus yang dihasilkan saat solar panel bekerja

sesuai dengan tegangan baterai).

Susunan panel surya dihitung berdasarkan watt (berdasarkan

maksimum Charging Current x Battery Voltage) (sumber: http://id.solar-led-lights.com/info/solar-charge-controller-pwm-vs-mppt-23930158.html).

(4)

C. Baterai

Baterai pada system PLTS berfungsi untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan oleh modul surya melalui SCC. Pada sistem PLTS non-konsumen PLN, energi listrik yang di simpan ke baterai adalah energi listrik lebih sehingga kapasitas modul surya umumnya lebih besar dari konsumen PLN. Jenis baterai yang umum dipakai adalah deep cycle battery dan lithium-ion (Samal et all, 2022; Dwipayana et all, 2021;

Chen et all, 2020). Secara teknis, usia pakai, ukuran dan perawatan, baterai jenis lithium-ion lebih unggul dari deep cycle. Namun, jika mengacu kepada harga beli, jenis deep cycle lebih murah dibandingkan lithium (Kebede et all, 2021).

D. Inverter

Pada system PLTS, inverter merupakan perangkat daya yang mengubah energi listrik searah (DC) menjadi bolak-balik (AC) agar sesuai dengan spesifikasi peralatan listrik yang umum digunakan konsumen (Can, 2022). Berdasarkan bentuk gelombangnya, inverter dikelompokkan menjadi pure sine wave dan modified sine wave.

III. METODE PENELITIAN

Pengembangan aplikasi android untuk menghitung kapasitas dan biaya pembangkit dilakukan dengan mengkombinasikan proses audit energi singkat dengan perhitungan kapasitas PLTS. Audit energi singkat dapat memberikan gambaran penggunaan energi listrik oleh individu yang menggunakan aplikasi.

Selanjutnya informasi tersebut dimasukkan pada menu perhitungan kapasitas pembangkit. Sehingga metode penelitian yang tepat untuk melaksanakan penelitian ini adalah metode design sprint yaitu metode dari google untuk pengembangan aplikasi (Team, 2021). Adapun tahapan penelitian dengan metode ini terdiri dari 5 tahapan yaitu (a) Pahami, (b) Kembangkan, (c) Putuskan, (d) Buat Prototipe dan (e) Validasi.

Tahapan dari metode design sprint dapat di lihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Langkah-langkah dalam metode design sprint

Keunggulan dari metode design sprint dalam pengembangan aplikasi adalah waktunya yang cepat dan lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna (Nashrulloh, 2019). Proses “Pahami” dilakukan dengan bergabung ke grup komunitas “Diskusi Pengguna PLTS Sederhana dan Renewable Energy Indonesia”

dengan jumlah anggota 75 ribu orang yang berasal dari seluruh Indonesia.

Gambar 3. Grup komunitas pengguna PLTS sebagai responden.

(5)

477

Berdasarkan diskusi dan interaksi yang terjadi di dalam grup, diketahui bahwa anggota yang bergabung rata-rata adalah masyarakat yang ingin mengetahui keuntungan menggunakan PLTS. Anggota grup juga tertarik untuk menggunakan PLTS namun masih belum memahami persiapan yang diperlukan termasuk biaya, alat dan bahan dan teknis pemasangan. Beberapa anggota grup yang sudah ahli dan menggunakan PLTS berlomba-lomba untuk memberikan informasi sesuai yang ditanyakan oleh anggota lainnya. Namun informasi yang diberikan adalah hasil pengalaman pribadi di lokasi tempat mereka tinggal.

Padahal energi matahari disetiap daerah bergantung kepada iklim di daerah tersebut, Letak geografis yang terbentang dari 6° LU - 11° LS dan 95° BT - 141° BT, menyebabkan wilayah Indonesia terbagi menjadi 3 zonasi waktu yaitu timur, tengah dan barat serta beriklim tropis. Diketahui daerah pada masing-masing zonasi memiliki perbedaan potensi matahari yang menyebabkan perhitungan PLTS yang seragam tidaklah sesuai (Hutajulu, 2021). Oleh karena itu, pada aplikasi akan dilengkapi dengan data sumber daya energi matahari yang tersedia pada 33 provinsi di Indonesia.

Adapun alur kerja dari perhitungan kapasitas PLTS yang ditanam pada aplikasi yang dikembangkan ini diperlihatkan pada Gambar 4.

Gambar 4. Prinsip kerja dari aplikasi.

Terdapat beberapa proses perhitungan pada aplikasi seperti perhitungan pemakaian energi rata- rata, perhitungan kapasitas masing-masing komponen pembangkit dan perhitungan biaya. Adapun perhitungan dilakukan dengan menggunakan persamaan 1.

Rata-rata pemakaian energi: (1)

dimana, Eb adalah ratapemakaian energi listrik setiap bulan, Er adalah pemakaian energi listrik rata- rata setiap bulan. Sedangkan untuk menghitung kapasitas modul surya mengacu pada persamaan yang terdapat pada Persamaan 2-4.

(6)

Kapasitas daya modul surya: (2)

(3)

Jumlah modul surya (4)

Wpv merupakan kapasitas modul surya yang dibutuhkan dalam sistem, PVarea adalah luas area pemasangan seluruh modul surya, STC adalah standar test condition yaitu suhu penyinaran standar yaitu 1000W/m2 pada suhu 250, ηpv merupakan efisiensi modul rata-rata, TFC adalah temperature correction factor yaitu 0,95 dan Ppv adalah daya modul yang akan digunakan. Perhitungan kapasitas PLTS mempertimbangkan waktu efektif rata-rata sistem dapat mengkonversi energi matahari menjadi listrik yaitu 5-6 jam per hari. Kemudian untuk menghitung kapasitas baterai dapat dilakukan dengan Persamaan 5 dan jumlah baterai dengan persamaan 6.

Kapasitas total energi baterai: (5)

Jumlah baterai (6)

Dimana Ebat adalah total kapasitas baterai yang diperlukan dengan mempertimbangkan deep of discharge atau batas pengosongan baterai sebesar 20% untuk menjaga kondisi baterai. Sedangkan Nbat merupakan jumlah baterai yang diperlukan dan VAhbat adalah kapasitas per unit baterai yang dipakai.

Kapasitas komponen PLTS lainnya seperti inverter dan solar charger controller (SCC) dapat dihitung dengan Persamaan 7-9

Ukuran inverter: (7)

Kapasitas arus SCC (8)

Kapasitas tegangan SCC (9)

Pinv adalah daya inverter yang diperlukan sistem, Ppln adalah daya terpasang jika sebelumnya menggunakan sumber dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Iscc adalah arus yang disesuaikan dengan arus total baterai dan waktu efektrif produksi energi matahari oleh sistem selama 5 jam. Sedangkan Vscc

adalah tegangan SCC kerja SCC yang akan digunakan berdasarkan rangkaian baterai

Sesuai dengan alur kerja aplikasi, pengguna diminta untuk memasukkan spesifikasi dari setiap komponen seperti, daya modul PV yang akan digunakan, kapasitas energi baterai yang dipilih, inverter dan SCC lengkap dengan harga per unit untuk kemudian dengan tombol “Hitung” yang disediakan diperoleh jumlah dari tiap komponen. Pengguna juga dapat memilih metode pembayaran baik tunai maupun kredit yang tentunya disesuaikan dengan bunga pinjaman berdasarkan lama tahun pelunasan dimana nilai suku bunga pinjaman umumnya disesuaikan dengan kebijakan Bank Indonesia

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil

Penelitian pengembangan aplikasi penghitung kapasitas dan biaya system PLTS pada penelitian ini telah dilakukan dan menghasilkan sebuah aplikasi yang memiliki kinerja sebagaimana yang diharapkan.

Adapun tampilan aplikasi dapat di lihat pada Gambar 4.

(7)

479

Gambar 4. Tampilan muka aplikasi penghitung kapasitas dan biaya PLTS.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengguna aplikasi dapat menghitung kapasitas dan biaya PLTS secara mandiri. Adapun jumlah tiap komponen dan biayanya bervariasi sesuai dengan spesifikasi tiap komponen yang mereka pilih dan dapat ditemukan pada market place offline maupun online seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.

Gambar 5. Tampilan menu lokasi, kapasitas dan pengisian spesifikasi komponen PLTS

Selain pengguna dapat menyesuaikan komponen yang digunkan dengan harga yang dapat mereka jangkau, pengguna juga dapat memilih tipe pendanaan secara tunai dan kredit seperti yang diperlihatkan pada Gambar 6.

Gambar 6. Tampilan menu pembiayaan PLTS.

(8)

B. Pengujian

Proses pengujian aplikasi kemudian dilakukan setelah melalui tahap pembuatan. Adapun pengujian aplikasi ini terdiri dari pengujian blackbox testing untuk melihat fungsionalitas dari aplikasi (Irawan et all, 2018) dan usability testing untuk melihat kegunaan aplikasi bagi pengguna (Korpershoek et all, 2020).

Pengujian dilakukan dengan melibatkan 3 orang ahli yaitu 1 orang dosen, 1 orang pengusaha dan 1 orang teknisi yang fokus dibidang PLTS serta 30 pengguna yang berasal dari komunitas PLTS. Hasil pengujian blackbox testing dan kriteria penilaian usability testing diperlihatkan pada Tabel 3 dan Tabel 4.

Tabel 3. Hasil blackbox testing untuk melihat fungsinalitas dari aplikasi.

No Hasil yang Diharapkan Hasil Penilaian

Ahli 1 Ahli 2 Ahli 3 1 Menu Audit Energi Mandiri dapat diakses dan digunakan

dengan benar. Valid Valid Valid

2 Menu konversi PLTS dapat diakses dengan benar. Valid Valid Valid 3 Fungsi memilih lokasi dapat digunakan dengan benar Valid Valid Valid 4 Fungsi lihat perlengkapan berjalan dengan benar Valid Valid Valid 5 Fungsi input data perlengkapan dapat digunakan dengan baik Valid Valid Valid 6 Fungsi tombol hitung biaya berjalan dengan benar Valid Valid Valid 7 Fungsi tombol perkiraan biaya tunai bekerja dengan baik Valid Valid Valid 8 Fungsi tombol perkiraan biaya cicilan bekerja dengan baik Valid Valid Valid 9 Fungsi halaman perkiraan biaya tunai berjalan dengan baik Valid Valid Valid 10 Fungsi halaman perkiraan biaya cicilan berjalan dengan baik Valid Valid Valid

Total Valid Valid Valid

Tabel 4. Kriteria penilaian (Brooke) pengguna terhadap aplikasi untuk usability testing (Kaya et all, 2019).

NO INSTRUMEN

1. I think that I would like to use this system frequently.

2. I found the system unnecessarily complex.

3. I thought the system was easy to use.

4. I think that I would need the support of a technical person to be able to use this system.

5. I found the various functions in this system were well integrated.

6. I thought there was too much inconsistency in this system.

7. I would imagine that most people would learn to use this system very quickly.

8. I found the system very cumbersome to use.

9. I felt very confident using the system.

10. I needed to learn a lot of things before I could get going with this system

Berdasarkan Tabel 3. Hasil penilaian ahli terhadap aplikasi penghitung kapasitas PLTS yang dirancang secara rata-rata adalah “valid” yang artinya keseluruhan fungsi pada aplikasi bekerja dengan baik. Sedangkan pengujian usability atau penggunaan yang diperoleh dari 30 responden dengan skala penilaian 1-5. Adapun pertanyaan yang diberikan kepada responden diperlihatkan pada Tabel 4 dengan 5 kriteria penilaian yang di bagi menjadi Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (RR), Tidak Setuju (TS) dan Sangat tidak Setuju (STS). Penilaian dari responden kemudian dihitung untuk melihat skala kegunaan (usability scale) dari aplikasi. Perhitungan usability scale yang dimaksud dilakukan dengan menggunakan Persamaan 10.

System usability scale: (10)

Dimana n = jumlah responden, m = jumlah pertanyaan dan qi,j = nilai yang diberikan untuk pertanyaan oleh responden dan norm = 2,5.

Pengujian usability atau kegunaan aplikasi menghasilkan nilai 82.83 ± 12.03 dengan nilai tengah 84.25. Berdasarkan standar system usability scale, tingkat kegunaan aplikasi penghitung kapasitas dan biaya PLTS ini berada pada rentang >80 yang artinya “Sangat Baik” untuk digunakan.

(9)

481

C. Diskusi

Penelitian ini dibatasi pada tahap perancangan, pembuatan dan pengujian. Adapun Tindakan selanjutnya dan akan dituangkan pada artikel berbeda adalah implementasi dan dampak dari aplikasi terhadap tingkat penggunaan PLTS oleh para anggota komunitas yang sebelumnya diangkat pada bagian pendahuluan. Pembuatan aplikasi penghitung kapasitas PLTS pada penelitian ini terbatas pada platform android dan pengujian dilakukan menggunakan metode blackbox testing dan usability testing menggunakan kriteria Brooke.

Pembuatan aplikasi penghitung kapasitas dan biaya PLTS pada penelitian ini telah selesai dilakukan dan diuji menggunakan metode blackbox testing dan usability testing. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa fitur-fitur yang terdapat pada aplikasi berjalan dengan baik ditandai dengan predikat

“valid” dari seluruh ahli. Begitupula dengan kebermanfaatan/kegunaan aplikasi bagi masyarakat khususnya komunitas pecinta PLTS yang mendapat hasil “Sangat Baik” menjelaskan bahwa aplikasi ini siap untuk disebar kepada masyarakat. Aplikasi ini dapat disandingkan dengan aplikasi-aplikasi PLTS yang sebelumnya dijelaskan pada penelitian (Tarigan, 2020) dimana aplikasi ini dapat menyajikan informasi teknis dan ekonomis kepada masyarakat sehingga mendorong masyarakat menggunakan PLTS dan masyarakat dapat memonitoring energi yang diproduksi serta penggunaannya dari aplikasi yang telah disebutkan pada penelitian (Seo & Suh; Aghenta & Iqbal; Tarigan, 2020). Penggunaan aplikasi ini diharapkan dapat pula menjadi solusi dari sulitnya sebuah negara untuk menurunkan tingkat emisi dari penggunaan energi fosil yang selama ini terhalang oleh faktor ekonomi, sosial, teknologi dan regulasi (Moorthy et all, 2019) yang dimana peran aplikasi ini adalah memanfaatkan teknologi untuk mendorong penggunaan PLTS untuk memperbesar sumber listrik dari energi ramah lingkungan dan rendah emisi.

Implikasi dari penelitian ini adalah memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat umumnya dan anggota komunitas PLTS khusunya yang tertarik menggunakan namun masih ragu karena kurangnya informasi terkait biaya mengingat pembangunan sistem ini memerlukan biaya investasi yang tergolong tinggi (Hidayat, et all, 2019). Oleh karena itu, implikasi utama dari penelitian ini adalah dalam upaya menyediakan informasi untuk mendorong masyarakat menggunakan PLTS di Indonesia.

V. SIMPULAN

Aplikasi penghitung kapasitas dan biaya pembangkit listrik tenaga surya pada penelitian ini telah melalui tahap pengujian yang sesuai dengan kaidah ilmiah. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa kerja setiap fitur pada aplikasi dapat digunakan. Begitupula tingkat kegunaan aplikasi bagi masyarakat yang diwakilkan oleh 30 responden yang berasal dari komunitas peminat dan pengguna PLTS memperlihatkan tingkat “Sangat Berguna”. Pemanfaatan tenaga surya untuk menghasilkan energi listrik di Indonesia selama ini masih terhambat akan ketidaktahuan masyarakat akan manfaatnya yang besar karena tertutupi besarnya biaya yang diperlukan. Sedangkan masyarakat yang memiliki niat untuk menggunakan PLTS kesulitan mendapatkan informasi yang tepat. Aplikasi ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat untuk dapat menilai keuntungan yang dapat diperoleh apabila menggunakan PLTS meskipun memerlukan biaya investasi yang cukup besar. Informasi ini akan dapat digunakan untuk segera memutuskan menggunakan PLTS atau sebaliknya. Sehingga penggunaan energi terbarukan khususnya yang berasal dari tenaga matahari dapat meningkat sesuai dengan harapan pemerintah.

VI. UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terimakasih kepada Universitas Negeri Medan yang mana melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) telah mendanai penelitian ini. Terima kasih juga kepada group komunitas Panel Surya untuk informasi terkait masalah dan solusi penggunaan PLTS yang muncul melalui diskusi-diskusi dalam group.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Aghenta, L. O., & Iqbal, M. T. (2019, May). Development of an IoT based open source SCADA system for PV system monitoring. In 2019 IEEE Canadian Conference of Electrical and Computer Engineering (CCECE) (pp. 1-4). IEEE.

Akram, M. W., Li, G., Jin, Y., Chen, X., Zhu, C., Zhao, X., ... & Ahmad, A. (2019). CNN based automatic detection of photovoltaic cell defects in electroluminescence images. Energy, 189, 116319.

Arafah, W. (2018). Marketing strategy for renewable energy development in Indonesia context today.

Can, E. (2022). A new multi-level inverter with reverse connected dual dc to dc converter at simulation.

International Journal of Modelling and Simulation, 42(1), 34-46.

Chen, T., Jin, Y., Lv, H., Yang, A., Liu, M., Chen, B., ... & Chen, Q. (2020). Applications of lithium-ion batteries in grid-scale energy storage systems. Transactions of Tianjin University, 26(3), 208-217.

Dwipayana, I. P. G. I., Kumara, I. N. S., & Setiawan, I. N. (2021). Status of Battery in Indonesia to Support Application of Solar PV with Energy Storage. Journal of Electrical, Electronics and Informatics, 5(1), 29-40.

Guitarra, P. (2022, March 10). Dahsyat! Jumlah Pelanggan PLN Bertambah Jadi 82,5 Juta. CNBC Indonesia.

https://www.cnbcindonesia.com/news/20220310130758-4-321692/dahsyat-jumlah-pelanggan- pln-bertambah-jadi-825-juta). 25 Oktober 2022.

Hidayat, F., Winardi, B., & Nugroho, A. (2019). Analisis Ekonomi Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Plts) Di Departemen Teknik Elektro Universitas Diponegoro. Transient, 7(4), 875.

Hutajulu, O. Y. (2021). Studi Kelayakan Potensi Penyinaran Matahari 34 Provinsi Di Indonesia Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Matahari Skala Rumah Tangga. Jurnal Insinyur Profesional, 2(1).

Icasolar.com. (n.d.). Solar Energy for Everybody. Retrieved November 2, 2022, from https://m.icasolar.com/support/blog/pwm. 25 Oktober 2022.

Irawan, Y., Muzid, S., Susanti, N., & Setiawan, R. (2018, November). System Testing using Black Box Testing Equivalence Partitioning (Case Study at Garbage Bank Management Information System on Karya Sentosa). In The 1st International Conference on Computer Science and Engineering Technology Universitas Muria Kudus.

Kaya, A., Ozturk, R., & Altin Gumussoy, C. (2019). Usability measurement of mobile applications with system usability scale (SUS). In Industrial engineering in the big data era (pp. 389-400). Springer, Cham.

Kebede, A. A., Coosemans, T., Messagie, M., Jemal, T., Behabtu, H. A., Van Mierlo, J., & Berecibar, M. (2021).

Techno-economic analysis of lithium-ion and lead-acid batteries in stationary energy storage application. Journal of Energy Storage, 40, 102748.

Korpershoek, Y. J., Hermsen, S., Schoonhoven, L., Schuurmans, M. J., & Trappenburg, J. C. (2020). User- centered design of a mobile health intervention to enhance exacerbation-related self-management in patients with chronic obstructive pulmonary disease (Copilot): mixed methods study. Journal of medical Internet research, 22(6), e15449.

Lozano, L., Querikiol, E. M., Abundo, M. L. S., & Bellotindos, L. M. (2019). Techno-economic analysis of a cost-effective power generation system for off-grid island communities: A case study of Gilutongan Island, Cordova, Cebu, Philippines. Renewable Energy, 140, 905-911.

Mendoza, M. D., Hutajulu, O. Y., & Salman, R. (2022, February). Community constraints analysis in the use of solar power plants in Indonesia. In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 2193, No. 1, p.

012079). IOP Publishing.

Moorthy, K., Patwa, N., & Gupta, Y. (2019). Breaking barriers in deployment of renewable energy. Heliyon, 5(1), e01166.

Nashrulloh, M. R., Setiawan, R., Heryanto, D., & Elsen, R. (2019, December). Designing software product with Google Ventures design sprint framework in startup. In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 1402, No. 2, p. 022084). IOP Publishing.

NAUFAL, A. (2021). DESAIN KAPASITAS PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA ROOFTOP DI GEDUNG C FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MATARAM (Doctoral dissertation, Universitas Mataram).

Priatam, P. P. T. D., Zambak, M. F., Suwarno, S., & Harahap, P. (2021). Analisa Radiasi Sinar Matahari Terhadap Panel Surya 50 WP. RELE (Rekayasa Elektrikal dan Energi): Jurnal Teknik Elektro, 4(1), 48-54.

Ridwan, M., & Sunardi, L. (2021, August 13). Pengembangan Tenaga Surya, Pengguna PLTS Atap Naik 1.000

Persen Selama 3 Tahun. Bisnis.com.

https://ekonomi.bisnis.com/read/20210813/44/1429443/pengembangan-tenaga-surya- pengguna-plts-atap-naik-1000-persen-selama-3-tahun. 25 Oktober 2022.

(11)

483

Samal, S., Barik, P. K., Soni, R. K., & Nayak, S. (2022). Simulation and Experimental Investigation of a Smart MPPT based Solar Charge Controller. Energy Sources, Part A: Recovery, Utilization, and Environmental Effects, 44(3), 7748-7763.

Seo, H., & Suh, J. (2021). A review of smartphone applications for solar photovoltaic use: Current status, limitations, and future perspectives. Applied Sciences, 11(5), 2178.

Shahsavari, A., Yazdi, F. T., & Yazdi, H. T. (2019). Potential of solar energy in Iran for carbon dioxide mitigation. International Journal of Environmental Science and Technology, 16(1), 507-524.

Sun Energy. (2022, July 18). Info Lengkap Panel Surya: Cara Kerja, Manfaat & Pemasangannya.

https://sunenergy.id/blog/panel-surya/, diakses 25 Oktober 2022.

Tarigan, E. (2020, June). Review of Solar Photovoltaic Android-Based Applications for Smartphone and Tablet. In 2020 3rd International Conference on Mechanical, Electronics, Computer, and Industrial Technology (MECnIT) (pp. 194-197). IEEE.

Team, D. (2021, January 28). Memahami Google Design Sprint Demi Kesuksesan Bisnis. Blog Dewaweb.

https://www.dewaweb.com/blog/google-design-sprint/, diakses 25 Oktober 2022.

Referensi

Dokumen terkait

/ Saya/Kami faham dan bersetuju bahawa sebarang maklumat peribadi yang dikumpulkan atau dipegang oleh AIA PUBLIC (sama ada terkandung dalam permohonan ini atau diperolehi

Selanjutnya khusus untuk pengujian kuat tekan dan kuat patah, dilakukan analisa statistik dengan menggunakan rancangan faktorial dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk

Jika sudah, kita restart seluruh aplikasi - aplikasi mail server yang kita install tadi.. ni.com, kel12, localhost.localdomain,

Sistem pembelajaran matematika trigonometri dibangun dengan menggunakan tool Multimedia Adobe Flash sehingga materi pelajaran trigonometri menjadi lebih menarik dan

Menurut pengamatan yang dilakukan oleh Prost, yang melakukan pengamatan terhadap 42 pasien dengan myopia tinggi dan 4 pasien dengan myopia tinggi disertai riwayat

Dengan adanya pengaruh yang signifikan dari penerapan strategi mnemonics devices terhadap kemampuan menghafal aksara Jawa maka disarankan kepada para guru mengampu mata

Wilayah Kabupaten Merauke bagian selatan merupakan dataran rendah terbentuk dari bahan aluvium berupa endapan fluviatil (sungai) dan endapan marin (laut), sedang wilayah bagian