• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYEBAB PELANGGARAN DISIPLIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENYEBAB PELANGGARAN DISIPLIN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENYEBAB PELANGGARAN DISIPLIN

(2)

Pengertian*

 DISIPLIN PNS Kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.

 PELANGGARAN DISIPLIN adalah setiap ucapan,

tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak menaati

kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan

disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun

di luar jam kerja.

* PP. 53/2010 Jo Peraturan Ka BKN No. 21 Tahun 2010

(3)

DASAR HUKUM

 PP Nomor 53 Tahun 2010

 Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010

 UU Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 87 tentang

 PP NO.10 TH 1983 JO NO.45 TH 1990

(4)

JENIS KASUS DISIPLIN

 Tindak Pidana terkait penyalahgunaan wewenang selama menjabat.

 Memberikan dukungan kepada salah satu calon Presiden, Wakil Presiden, Anggota MPR/DPR/DPRD, Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, Partai Politik.

 Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan.

 Menerima Gratifikasi.

 Melakukan kegiatan demi mendapatkan keuntungan pribadi.

 Dan hal-hal lainnya yang tidak sesuai dengan peraturan

perundang-undangan kepegawaian

(5)

PENYEBAB PELANGGARAN DISIPLIN

NO PENYEBAB FAKTOR YG

MEMPENGARUHI AKIBAT YG DITIMBULKAN 1. Moral/Mental PNS a.Kurangnya ketaatan

terhadap agama yg dianut;

b.Watak bawaan;

c.Lingkungan keluarga;

d.Lingkungan

masyarakat asal;

e.Lingkungan kerja.

a.PNS tidak merasa berdosa meskipun berbuat salah;

b.PNS tidak mau

mematuhi peraturan;

c.PNS tidak takut dijatuhi hukuman disiplin.

2. Perlakuan tidak adil a.PNS merasa diperlakukan berbeda ;

b.PNS merasa tidak diperhatikan;

c.PNS tidak

diajak/diikutsertaka n dlm kegiatan

tertentu.

a.PNS malas masuk kantor;

b.PNS malas bekerja;

c.PNS jarang di tempat kerja.

(6)

NO PENYEBAB FAKTOR YG

MEMPENGARUHI AKIBAT YG DITIMBULKAN 3. Kurangnya

kesejahteraan a. Biaya kebutuhan hidup;

b. Kecemburuan sosial;

c. Hubungan

kemasyarakatan yang meningkat.

a. PNS moonlighting

(bekerja sampingan pada saat jam kerja);

b. PNS korupsi;

c. PNS berjudi.

4. Pola karier yang

tidak jelas a. Jarang

dimutasikan;

b. Lama tidak dipromosikan;

c. Pekerjaan yang monoton;

d. Tidak jelas pola tugas.

a. PNS menelantarkan pekerjaan (jenuh);

b. PNS mempengaruhi teman-teman mereka dengan tujuan

negatif;

c. PNS frustasi.

(7)

NO PENYEBAB FAKTOR YG

MEMPENGARUHI AKIBAT YG DITIMBULKAN 5. Manajemen yang

kurang baik a. Tidak ada

peraturan tata urusan dalam;

b. Tidak ada

pembagian tugas yang jelas;

c. Kurangnya fasilitas kantor;

d. SDM yang lemah;

e. Kurangnya jumlah personil;

f. Dll.

a. PNS bekerja menurut kemauannya &

kemampuannya sendiri;

b. PNS bebas keluar masuk kantor;

c. PNS istirahat tidak teratur waktunya.

6. Lemahnya waskat a. PNS merasa tidak diawasi;

b. PNS bebas beraktivitas;

c. PNS menganggap pekerjaan kantor tidak penting

a. PNS bekerja tidak sungguh-sungguh.

b. PNS tidak membuat laporan hasil

pekerjaan;

c. Laporan dibuat tidak sesuai dengan

kenyataan.

(8)

N

O PENYEBAB FAKTOR YG

MEMPENGARUHI AKIBAT YG DITIMBULKAN 7. Pelanggaran tidak

ditindak tegas a. Tidak

dipahaminya

peraturan disiplin PNS;

b. Merasa kasihan;

c. Ada rasa ewuh pekewuh.

a. PNS tidak takut hukuman disiplin;

b. PNS tidak takut

melakukan perbuatan indisipliner.

8. Krisis keteladanan a. Atasan tidak disiplin;

b. Atasan tidak memahami

peraturan disiplin;

c. Atasan

memberikan keadaan tak teratur.

Atasan & bawahan sama-sama tidak disiplin.

(9)

N

O PENYEBAB FAKTOR YG

MEMPENGARUHI AKIBAT YG DITIMBULKAN 9. Tidak adanya

motivasi a. Kurangnya

perhatian terhadap bawahan;

b. Tidak ada

rangsangan untuk terciptanya gairah kerja.

a. PNS tidak memiliki semangat untuk meningkatkan prestasi kerja;

b. PNS tidak

menunjukkan keinginan yang

inovatif & responsive.

10. Tidak dipahaminya peraturan disiplin PNS

a. Kurangnya sosialisasi;

b. Sering terjadinya mutasi pengelola kepegawaian;

c. Terbatasnya buku peraturan

disiplin /literatur tentang disiplin.

a. Pejabat/PNS tidak

mengerti isi peraturan disiplin;

b. PNS melanggar peraturan disiplin.

(10)

UU NO. 5 TH. 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

1. Pasal 86 (Disiplin)

a. Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dlm kelancaran pelaksanaan tugas, PNS wajib mematuhi disiplin PNS;

b. Instansi Pemerintah wajib melaksanakan penegakan disiplin terhadap PNS serta melaksanakan berbagai upaya peningkatan disiplin;

c. PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin;

2. Pasal 87 (Pemberhentian):

a. PNS diberhentikan dengan hormat atau tidak

diberhentikan karena dihukum penjara berdasarkan

putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum

tetap, karena dihukum pidana penjara paling singkat 2

tahun dan pidana yang dilakukan tidak berencana;

(11)

c. Diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri karena melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat;

d. PNS yang diberhentikan tidak dengan hormat, karena:

1) Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 45;

2) Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan Putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap (kejahatan jabatan/ berhubungan dengan jabatan/Pidana Umum);

3) Menjadi anggota dan/atau pengurus parpol ;

4) Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan

dengan pidana penjara selama paling singkat 2 (dua)

tahun dan pidana dilakukan dengan berencana.

(12)

PENYELESAIAN PELANGGARAN DISIPLIN

1. Pemeriksaan : - Formal

- Material

2. Pejabat yg berwenang memeriksa 3. Penjatuhan hukuman disiplin

4. Penyampaian hukuman disiplin

5. Upaya Administratif

(13)

TINGKAT HUKUMAN DISIPLIN

Sesuai pada pasal 7 ayat (1) PP Nomor 53 Tahun 2010, hukuman disiplin terdiri dari:

a.Hukuman disiplin ringan;

b.Hukuman disiplin sedang; dan c.Hukuman disiplin berat

Jenis hukuman disiplin ringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari:

a.teguran lisan;

b.teguran tertulis; dan

c.pernyataan tidak puas secara tertulis.

(14)

Jenis hukuman disiplin sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari:

a.penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun;

b.penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun; dan

c.penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun.

Jenis hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari:

a.penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun;

b.pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah;

c.pembebasan dari jabatan;

d.pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS; dan

e.pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

(15)

KAITAN HUBUNGAN DISIPLIN DENGAN TUNJANGAN KINERJA

DASAR HUKUM : PERMENRISTEKDIKTI NOMOR 31 TAHUN 2016

No Jenis Sanksi Disiplin Bobot Pengurangan Nilai (%)

1 Hukuman Disiplin Ringan 10 2 Hukuman Disiplin

Sedang 30

3 Hukuman Disiplin Berat 50

Pengurangan dari komponen integritas (I), dimana

integritas merupakan salah satu komponen penghitungan

besaran tunjangan kinerja yang akan diterima oleh setiap

PNS Ristekdikti selain komponen kehadiran dan kinerja.

(16)

HARAPAN PRESIDEN RI

 Kesamaan Visi seluruh ASN dari pusat hingga ke daerah.

 ASN dapat berlari cepat menyongsong perubahan dunia yang cepat.

 ASN yang fokus pada pekerjaan dan berorientasi pada hasil (result).

 Prinsip “money follow program” yang membutuhkan ASN yang fokus bekerja.

 ASN harus selalu berubah, karena (1) sistem ketatanegaraan berubah, (2) berjalannya sistem keterbukaan, (3) Teknologi selalu berubah, (4) Adanya persaingan.

 ASN yang bekerja berdasarkan data sehingga harapannya pengambilan kebijakan tidak rancu.

 ASN yang bekerja berdasarkan target yang telah ditentukan oleh pimpinan.

ASN yang taat azas, disiplin bekerja dan taat aturan yang berlaku.

(17)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan menguji pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung antara struktur modal dengan produktivitas aktiva, kinerja keuangan, dan

Tuwoti merupakan varietas yang memiliki anakan terbanyak dan tidak berbeda nyata dibandingkan varietas Inpago 6, Situ Bagendit, dan Limboto, tetapi berbeda

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok AFS 74,713 c Bagiabagian efektif dari perubahan nilai wajar -.. Pajak penghasilan terkait pos-pos

Berdasarkan uraian tersebut di atas rekonstruksi perkara merupakan salah satu tehnik pemeriksaan dalam rangka penyidikan, dengan jalan memperagakan kembali cara

Pemanfaatan sarana dan prasarana adalah pemanfaatan segala jenis barang yang sesuai dengan kebutuhan secara efektif dan efisien yang ada atau tersedia dalam

[r]

jadi karya sastra. Prosés kréatif tangtuna luyu jeung pangaweruh, pangalaman, “pemahaman”, sarta “penghayatan” pangarang dina dunya anu sabenerna. Ngaliwatan

Pengguna data mengakui bahwa BPS tidak bertanggung jawab atas penggunaan data atau interpretasi atau kesimpulan berdasarkan penggunaan data apabila tidak diketahui atau