PENYEBAB PELANGGARAN DISIPLIN
Pengertian*
DISIPLIN PNS Kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.
PELANGGARAN DISIPLIN adalah setiap ucapan,
tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak menaati
kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan
disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun
di luar jam kerja.
* PP. 53/2010 Jo Peraturan Ka BKN No. 21 Tahun 2010DASAR HUKUM
PP Nomor 53 Tahun 2010
Perka BKN Nomor 21 Tahun 2010
UU Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 87 tentang
PP NO.10 TH 1983 JO NO.45 TH 1990
JENIS KASUS DISIPLIN
Tindak Pidana terkait penyalahgunaan wewenang selama menjabat.
Memberikan dukungan kepada salah satu calon Presiden, Wakil Presiden, Anggota MPR/DPR/DPRD, Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, Partai Politik.
Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan.
Menerima Gratifikasi.
Melakukan kegiatan demi mendapatkan keuntungan pribadi.
Dan hal-hal lainnya yang tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan kepegawaian
PENYEBAB PELANGGARAN DISIPLIN
NO PENYEBAB FAKTOR YG
MEMPENGARUHI AKIBAT YG DITIMBULKAN 1. Moral/Mental PNS a.Kurangnya ketaatan
terhadap agama yg dianut;
b.Watak bawaan;
c.Lingkungan keluarga;
d.Lingkungan
masyarakat asal;
e.Lingkungan kerja.
a.PNS tidak merasa berdosa meskipun berbuat salah;
b.PNS tidak mau
mematuhi peraturan;
c.PNS tidak takut dijatuhi hukuman disiplin.
2. Perlakuan tidak adil a.PNS merasa diperlakukan berbeda ;
b.PNS merasa tidak diperhatikan;
c.PNS tidak
diajak/diikutsertaka n dlm kegiatan
tertentu.
a.PNS malas masuk kantor;
b.PNS malas bekerja;
c.PNS jarang di tempat kerja.
NO PENYEBAB FAKTOR YG
MEMPENGARUHI AKIBAT YG DITIMBULKAN 3. Kurangnya
kesejahteraan a. Biaya kebutuhan hidup;
b. Kecemburuan sosial;
c. Hubungan
kemasyarakatan yang meningkat.
a. PNS moonlighting
(bekerja sampingan pada saat jam kerja);
b. PNS korupsi;
c. PNS berjudi.
4. Pola karier yang
tidak jelas a. Jarang
dimutasikan;
b. Lama tidak dipromosikan;
c. Pekerjaan yang monoton;
d. Tidak jelas pola tugas.
a. PNS menelantarkan pekerjaan (jenuh);
b. PNS mempengaruhi teman-teman mereka dengan tujuan
negatif;
c. PNS frustasi.
NO PENYEBAB FAKTOR YG
MEMPENGARUHI AKIBAT YG DITIMBULKAN 5. Manajemen yang
kurang baik a. Tidak ada
peraturan tata urusan dalam;
b. Tidak ada
pembagian tugas yang jelas;
c. Kurangnya fasilitas kantor;
d. SDM yang lemah;
e. Kurangnya jumlah personil;
f. Dll.
a. PNS bekerja menurut kemauannya &
kemampuannya sendiri;
b. PNS bebas keluar masuk kantor;
c. PNS istirahat tidak teratur waktunya.
6. Lemahnya waskat a. PNS merasa tidak diawasi;
b. PNS bebas beraktivitas;
c. PNS menganggap pekerjaan kantor tidak penting
a. PNS bekerja tidak sungguh-sungguh.
b. PNS tidak membuat laporan hasil
pekerjaan;
c. Laporan dibuat tidak sesuai dengan
kenyataan.
N
O PENYEBAB FAKTOR YG
MEMPENGARUHI AKIBAT YG DITIMBULKAN 7. Pelanggaran tidak
ditindak tegas a. Tidak
dipahaminya
peraturan disiplin PNS;
b. Merasa kasihan;
c. Ada rasa ewuh pekewuh.
a. PNS tidak takut hukuman disiplin;
b. PNS tidak takut
melakukan perbuatan indisipliner.
8. Krisis keteladanan a. Atasan tidak disiplin;
b. Atasan tidak memahami
peraturan disiplin;
c. Atasan
memberikan keadaan tak teratur.
Atasan & bawahan sama-sama tidak disiplin.
N
O PENYEBAB FAKTOR YG
MEMPENGARUHI AKIBAT YG DITIMBULKAN 9. Tidak adanya
motivasi a. Kurangnya
perhatian terhadap bawahan;
b. Tidak ada
rangsangan untuk terciptanya gairah kerja.
a. PNS tidak memiliki semangat untuk meningkatkan prestasi kerja;
b. PNS tidak
menunjukkan keinginan yang
inovatif & responsive.
10. Tidak dipahaminya peraturan disiplin PNS
a. Kurangnya sosialisasi;
b. Sering terjadinya mutasi pengelola kepegawaian;
c. Terbatasnya buku peraturan
disiplin /literatur tentang disiplin.
a. Pejabat/PNS tidak
mengerti isi peraturan disiplin;
b. PNS melanggar peraturan disiplin.
UU NO. 5 TH. 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA
1. Pasal 86 (Disiplin)
a. Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dlm kelancaran pelaksanaan tugas, PNS wajib mematuhi disiplin PNS;
b. Instansi Pemerintah wajib melaksanakan penegakan disiplin terhadap PNS serta melaksanakan berbagai upaya peningkatan disiplin;
c. PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin;
2. Pasal 87 (Pemberhentian):
a. PNS diberhentikan dengan hormat atau tidak
diberhentikan karena dihukum penjara berdasarkan
putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum
tetap, karena dihukum pidana penjara paling singkat 2
tahun dan pidana yang dilakukan tidak berencana;
c. Diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri karena melakukan pelanggaran disiplin tingkat berat;
d. PNS yang diberhentikan tidak dengan hormat, karena:
1) Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 45;
2) Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan Putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap (kejahatan jabatan/ berhubungan dengan jabatan/Pidana Umum);
3) Menjadi anggota dan/atau pengurus parpol ;
4) Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan
dengan pidana penjara selama paling singkat 2 (dua)
tahun dan pidana dilakukan dengan berencana.
PENYELESAIAN PELANGGARAN DISIPLIN
1. Pemeriksaan : - Formal
- Material
2. Pejabat yg berwenang memeriksa 3. Penjatuhan hukuman disiplin
4. Penyampaian hukuman disiplin
5. Upaya Administratif
TINGKAT HUKUMAN DISIPLIN
Sesuai pada pasal 7 ayat (1) PP Nomor 53 Tahun 2010, hukuman disiplin terdiri dari:
a.Hukuman disiplin ringan;
b.Hukuman disiplin sedang; dan c.Hukuman disiplin berat
Jenis hukuman disiplin ringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari:
a.teguran lisan;
b.teguran tertulis; dan
c.pernyataan tidak puas secara tertulis.
Jenis hukuman disiplin sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari:
a.penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun;
b.penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun; dan
c.penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun.
Jenis hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari:
a.penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun;
b.pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah;
c.pembebasan dari jabatan;
d.pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS; dan
e.pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.
KAITAN HUBUNGAN DISIPLIN DENGAN TUNJANGAN KINERJA
DASAR HUKUM : PERMENRISTEKDIKTI NOMOR 31 TAHUN 2016
No Jenis Sanksi Disiplin Bobot Pengurangan Nilai (%)
1 Hukuman Disiplin Ringan 10 2 Hukuman Disiplin
Sedang 30
3 Hukuman Disiplin Berat 50
Pengurangan dari komponen integritas (I), dimana
integritas merupakan salah satu komponen penghitungan
besaran tunjangan kinerja yang akan diterima oleh setiap
PNS Ristekdikti selain komponen kehadiran dan kinerja.
HARAPAN PRESIDEN RI
Kesamaan Visi seluruh ASN dari pusat hingga ke daerah.
ASN dapat berlari cepat menyongsong perubahan dunia yang cepat.
ASN yang fokus pada pekerjaan dan berorientasi pada hasil (result).
Prinsip “money follow program” yang membutuhkan ASN yang fokus bekerja.
ASN harus selalu berubah, karena (1) sistem ketatanegaraan berubah, (2) berjalannya sistem keterbukaan, (3) Teknologi selalu berubah, (4) Adanya persaingan.
ASN yang bekerja berdasarkan data sehingga harapannya pengambilan kebijakan tidak rancu.
ASN yang bekerja berdasarkan target yang telah ditentukan oleh pimpinan.
ASN yang taat azas, disiplin bekerja dan taat aturan yang berlaku.