YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (350-359)
350 EFEKTIFITAS PENGGUNAAN APLIKASI ZOOM TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN KOGNITIF MAHASISWA
--- Haikal, Ferdiyansyah, Trismayanti Yuliandani
Universitas Paramadina
(Naskah diterima: 1 Januari 2022, disetujui: 30 Januari 2022)
Abstract
The implementation policy of Large-Scale Social Restrictions (PSBB) launched out by the government of the Republic of Indonesia since the Covid-19 pandemic strikes which aims to break the chain of spreading the virus, virus has affected many sectors, one of them is education sector. As of early April 2020, the distance learning method has been implemented by the Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia. If we look back to our culture of education, which originally prioritized face-to-face teaching and learning activities, of course this kind of learning method has triggered a new polemic in the community, especially students.
The method used to study this case is a quantitative research method with the theory of Joseph Walter which discusses the Social Information Processing Theory. This study aims to determine how effective distance learning is with the help of Zoom application. It is hoped that the results of this research can be used as an indicator in the implementation of distance teaching and learning activities in the future.
Keywords: Zoom, PSBB, Education, Joseph Walter, Social Information Processing Theory
Abstrak
Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dicanangkan oleh pemerintah Republik Indonesia sejak pandemi Covid-19 menyerang yang berutujuan untuk memutus rantai penyebaran virus, memberikan pengaruh pada sektor pendidikan. sejak awal April 2020, metode pembelajaran jarak jauh telah diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Metode pembelajaran seperti ini telah memicu polemik baru di masyarakat, khususnya siswa/mahasiswa. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan teori Joseph Walter yang membahas tentang Pemrosesan Informasi Sosial. Teori ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif pembelajaran jarak jauh dengan bantuan aplikasi Zoom. Diharapkan hasil penelitian ini dapat difungsikan sebagai indikator dalam hal pelaksanaan kegiatan belajar mengajar jarak jauh di masa yang akan datang
Kata kunci: Zoom, PSBB, Pendidikan, Joseph Walter, Teori Pemrosesan Informasi Sosial
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (350-359)
351 I. PENDAHULUAN
abah Coronavirus Disease 2019 atau yang dikenal dengan nama Covid-19 telah melanda dan memberikan dampak yang luar biasa pada banyak negara di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Covid-19 pertama kali diumumkan masuk ke Indonesia pada kuartal pertama tahun 2020, lebih tepatnya pada permulaan bulan Maret tahun 2020. Seketika itu, pemerintah Republik Indonesia membuat berbagai kebijakan berkaitan dengan pencegahan dan penanganan Covid-19 yang tujuannya semata-mata ialah untuk memutus mata rantai tersebarnya virus Corona.
Kebijakan yang hingga kini masih disosialisasikan oleh pemerintah adalah seperti menjaga jarak (social distancing), mencuci tangan, menggunakan masker, melarang adanya kerumunan, hingga memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada berbagai daerah di Indonesia, termasuk DKI Jakarta. Segala bentuk kebijakan yang dibuat oleh pemerintah tentunya mengubah tatanan hidup masyarakat di berbagai sektor, termasuk pada sektor pendidikan.
Kebijakan yang dibuat pemerintah melalui PP Nomor 21 yang dirilis pada 2020
mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) mendorong pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk memberlakukan larangan kegiatan sekolah dan kuliah secara tatap muka atau konvensional. Hal ini termaktub dalam SE Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Tinggi Nomor Satu yang rilis pada 2020. Surat tersebut berisi Tentang Pencegahan Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) pada Satuan Lembaga Pendidikan. Surat edaran tersebut juga memberikan instruksi agar penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar agar dilakukan dari jarak jauh dengan memberi mandat kepada para peserta didik, baik siswa maupun mahasiswa, untuk melakukan pembelajaran di rumah masing-masing secara online atau daring, terutama bagi mereka yang berada di daerah-daerah yang memberlakukan kebijakan PSBB, termasuk di DKI Jakarta.
Tabel 1.1 Laporan Universitas Paramadina Periode 2019 – 2020
Rasio Dosen / Mahasiswa 98/3177 Jumlah Bidang Ilmu 0 Jumlah Fakultas 3
Jumlah Prodi 12
Akreditasi Prodi A 2 Akreditasi Prodi B 10 Akreditasi Prodi C 0
W
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (350-359)
352 Banyak perguruan tinggi, baik negeri
maupun swasta, yang merespon dengan cepat surat edaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayan tersebut, termasuk Universitas Paramadina.
Universitas Paramadina mengeluarkan surat edaran dengan nomor surat SE- 002/REK/UPM/III/2020 terkait Kebijakan Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) di Universitas Paramadina. Kebijakan tersebut ditujukan kepada seluruh karyawan, dosen, dan mahasiswa perihal ketentuan pembelajaran jarak jauh demi mengakomodir pencegahan penyebaran Covid-19.
Universitas Paramadina memiliki sebanyak 3177 mahasiswa orang dan 98 dosen seperti data di atas, Universitas Paramadina berlokasi di DKI Jakarta yang merupakan salah satu provinsi penyumbang nilai terbesar dalam kasus Covid-19 hingga bulan Desember 2020.
Gambar 2.1 Laporan Kasus Konvirmasi Covid-19 Per-Provinsi
(Sumber: Data Satuan Tugas Penanganan COVID-19)
Tingginya jumlah kasus di DKI Jakarta membuat Pemprov harus mengambil langkah dengan melakukan PSBB hingga beberapa gelombang. Dalam rangka mendukung kebijakan Pemerintah, surat edaran yang dikeluarkan oleh Universitas Paramadina terdapat lima poin penting, yang salah satunya merupakan petunjuk dalam pelaksanaan perkuliahan online dengan menggunakan E- learning.
II. KAJIAN LITERATUR
Penggunaan E-learning merupakan salah satu wujud pemanfaatan teknologi internet yang terus berkembang, khususnya dalam bidang pendidikan. E-learning adalah mekanisme pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan bantuan perkembangan teknologi digital berupa suatu sistem elektronik sehingga dinilai cukup mampu untuk mendukung proses belajar mengajar (Allen, 2013). Pengertian lainnya tentang E- learning merupakan sebuah sistem pembelajaran yang diutilisasi sebagai fasilitas yang mendukung rangkaian pembelajaran sehingga kegiatannya dapat terlaksana tanpa mewajibkan adanya tatap muka secara
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (350-359)
353 langsung antara tenaga pengajar dan peserta
didik, baik siswa/i maupun mahasiswa/i.
(Ardiansyah, 2013). Dosen yang mengajar yang ada di Universitas Paramadina menggunakan E-learning untuk membagikan materi, nilai, dan link yang digunakan untuk melakukan video conference dalam pelaksanaan perkuliahan setiap harinya.
Sebagian besar dosen dan mahasiswa memilih untuk menggunakan aplikasi Zoom untuk video conference dalam kegiatan belajar mengajar.
Gambar 3.1 Penggunaan Platform Tebanyak Untuk Konferensi Online
(Sumber: Kumparan)
Zoom merupakan salah satu media yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran menggunakan video conference. Zoom yang kantor pusatnya berada di San Jose, California
ini diinisiasi oleh seorang pengusaha bernama Eric Yuan pada 2011. Platform ini tidak berbayar sehingga bisa dipakai oleh siapa saja dengan time limit maksimal selama empat puluh menit. Sementara jika konsumen berlangganan dengan menggelontorkan dana sejumlah angka yang ditentukan, maka tiada batasan waktu dalam menggunakannya.
Platform Zoom memungkinkan para penggunanya untuk dapat berkomunikasi langsung dengan siapapun secara face to face, sehingga selain cocok untuk digunakan sebagai tool atau alat untuk keperluan meeting, juga sangat cocok untuk dijadikan sebagai media kegiatan dalam proses belajar mengajar.
Penelitian ini diinisiasi dengan tujuan untuk mencari tahu tentang seberapa besar pengaruh penggunaan aplikasi Zoom terhadap tingkat pemahaman kognitif mahasiswa tingkat Magister jurusan Komunikasi Korporat di Universitas Paramadina pada masa pandemi Covid-19. Hal ini menarik untuk diteliti karena kegiatan pembelajaran menggunakan aplikasi Zoom yang dilakukan merupakan hal yang tergolong baru lantaran belum pernah dilakukan secara reguler pada tahun-tahun sebelumnya, khususnya teruntuk mahasiswa baru angkatan tahun 2020 yang ada di jurusan Magister Ilmu Komunikasi.
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (350-359)
354 Penelitian terkait pengaruh penggunaan
aplikasi Zoom terhadap tingkat pemahaman kognitif ini akan dilakukan dengan menggunakan beberapa teori, di antaranya adalah Teori Difusi Inovasi yang pernah dipopulerkan oleh Rogers. Diffusion merupakan sebuah proses di mana sewujud inovasi atau ide baru disampaikan atau dikomunikasikan (Rogers, 1995). Ide yang merupakan inovasi atas buah pikiran manusia ini dilancarkan melalui suatu saluran tertentu yang diutarakan dari waktu ke waktu yang melingkupi suatu sistem sosiokultural. Model Difusi Inovasi yang diprakarsai oleh Rogers dapat menganalisis penyebaran sebuah inovasi atau ide yang bergulir di kalangan masyarakat, misalnya teknologi baru (Widyawan, 2014).
Teori berikutnya adalah Social Information Processing Theory atau yang mungkin lebih akrab disapa dengan nama teori SIP. Teori yang dipopulerkan oleh Joseph Walter ini sangat erat kaitannya dengan kegiatan berbasis CMC (Computer Mediated Communication) atau kegiatan komunikasi yang terintegrasi lewat mediasi komputer. Teori ini cocok bila digunakan untuk meneliti pemakaian aplikasi Zoom yang mengakomodir kegiatan belajar mengajar secara online (Haqien & Rahman, 2020).
Selanjutnya, peneliti juga menggunakan teori behavioristik yang meyakini bahwa perubahan pola sikap seseorang itu didasari oleh responnya terhadap sebuah pengalaman. Perubahan tersebut apabila dikaji dalam proses kegiatan belajar mengajar akan menekankan kepada perilaku yang terbentuk, atau output dari hasil pembelajaran tersebut (Nahar: 2016). Teori terakhir yang digunakan untuk meneliti proses pembelajaran ini, peneliti adalah teori Kognitif. Teori ini meyakini bahwa sifat dinamis yang ada pada diri manusia dapat dipengaruhi oleh proses belajar. Karena dalam teori kognitif, perubahan pola tingkah laku yang terjadi pada seseorang dapat dipengaruhi oleh proses belajar dan berpikir mandiri yang terjadi selama proses pembelajaran (Hariyanto, 2011).
Manfaat dilakukannya penelitian ini tentunya untuk mengetahui seberapa besar tingkat pemahaman kognitif mahasiswa jurusan Komunikasi Korporat angkatan tahun 2020 di Universitas Paramadina terhadap kegiatan belajar mengajar yang diadakan secara online dengan bantuan perkembangan teknologi dalam wujud aplikasi Zoom dengan menggunakan kuesioner dan metode kuantitatif. Penelitian ini juga bermanfaat ke
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (350-359)
355 depannya untuk solusi agar proses
pembelajaran secara daring ini dapat berlangsung secara optimal sehingga para mahasiswa memiliki kadar pemahaman yang sama terhadap pembelajaran jarak jauh yang dimediasi oleh perkembangan teknologi di tengah masa pandemi Covid-19.
III. METODE PENELITIAN
Pendekatan yang dipilih peneliti untuk mengumpulkan data dan informasi untuk menyajikan analisis hasil penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Riset kuantitatif merupakan riset atau penelitian yang memberikan gambaran atau penjelasan atas suatu rumusan masalah yang hasil akhirnya berlaku objektif sehingga dapat diseragamkan atau disamakan dengan penelitian sebelumnya (Kriyantono, 2010). Teknik pengambilan data yang peneliti lakukan ialah memakai google form. Jalan ini ditempuh karena tergolong lebih cepat dalam menyebar kuesioner, selain itu karena adanya protokol kesehatan yang mengharuskan social distancing sehingga peneliti tidak dapat melakukan survei langsung kepada responden.
Subjek pada penelitian kali ini ialah Mahasiswa Universitas Paramadina jurusan Magister Ilmu Komunikasi Angkatan 2020.
Penelitian ini dilaksanakan agar peneliti dapat
menemukan gambaran terkait penggunaan aplikasi zoom terhadap tingkat pemahaman kognitif mahasiswa. Rangkaian penelitian dilakukan dengan melalui sejumlah tahapan, antara lain sebagai berikut: (1) merancang rangkaian pertanyaan yang nantinya akan diberikan kepada subjek penelitian dengan menggunakan google form, (2) mendistribusikan pertanyaan secara daring melalui platform WhatsApp, (3) mengumpulkan dan memfilter data yang telah diisi oleh mahasiswa sebagai objek penelitian untuk kemudian dianalisis.
Peneliti menggunakan teknik sampel stratified random sampling proporsional, karena dari perhitungan yang penulis lakukan jumlahnya sebanding dengan populasi, yaitu 103 mahasiswa populasi dengan sampel 51 mahasiswa. Hasil jumlah sampel yang diperoleh sebanding dengan populasi dan tidak ada kelompok yang terwakili dari kelompok lain.
Instrumen pengumpulan data adalah supporting tool yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data yang bertujuan agar kegiatan menjadi lebih sistematis dan mudah, dalam hal ini kuesioner. Penelitian ini diukur dengan skala Likert yang kerap diutilisasi untuk menguji sikap, opini, dan
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (350-359)
356 sudut pandang seseorang terhadap sebuah
fenomena yang terjadi di lingkungan sosial yang sedang diteliti.
Skala Likert yang dipergunakan oleh peneliti sebagai pedoman untuk menyam- paikan pertanyaan atau pernyataan penelitian dengan berbagai alternatif jawaban. Skala Likert berfungsi untuk menguji atau mengukur sikap, opini, dan sudut pandang individu atau sekelompok orang mengenai fenomena sosial (Sugiyono, 2018). Kuesioner atau angket yang kemudian didistribusikan kepada para subjek penelitian tersebut menggunakan Skala Likert berbentuk checklist.
Skala Likert, menjabarkan variabel yang diuji menjadi indikator variabel, sehingga indikator tersebut digunakan sebagai titik tolak untuk merancang item dari instrumen yang berbentuk pernyataan atau pertanyaan dalam penelitian. Dalam membuat pernyataan survei yang ada di dalam kuesioner, variabel yang diukur akan dioperasionalisasikan untuk memudahkan penulis. Berikut ini adalah operasional variabel yang dibuat menggunakan skala likert:
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator
Penggunaa n Aplikasi Zoom (X)
Kesadaran Kesadaran adanya informasi
Timbul minat dan pengetahuan
Relavite advantage (Kegunaan Rlatif) Compability (kecocokan) Complexity (kompeksitas) Triability (Percobaan)
Observability (Observatif) Pembentukan
Perilaku Pengguna menentukan suka atau tidak Keputusan untuk
Mencoba Pengguna memulai sebuah inovasi Penerimaan atau
Penolakan
Pengguna menentukan untuk menolak atau menerima inovasi
Pemahama n Kognitif (Y)
Memahami Pengguna memahami keberadaan inovasi
Memperhatikan Pengguna memperhatikan perkembangan inovasi
Mempertimbangkan Pengguna mempertimbangkan penggunaan inovasi
Mengelola informasi Pengguna mengelola informasi tentang inovasi Pemecahan
Masalah
Pengguna menemukan pemecahan masalah terhadap inovasi
IV. PEMBAHASAN
Uji validitas dilakukan oleh peneliti demi mencari tahu validitas pernyataan di dalam kuesioner. Pernyataan yang dianggap valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel
menggunakan 52 sampel untuk dilakukan uji validitas. Berdasarkan uji validitas menggunakan SPSS 26 pada 31 item pernyataan dengan hasil 0,736. Hasil tersebut valid dikarenakan nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel. Dengan demikian, seluruh pernyataan pada penelitian ini dinyatakan valid dan layak diuji.
Untuk mengatahui efektivitas penggunaan aplikasi zoom yang merupakan variabel independen dan pemahaman kognitif sebagai variabel dependen pada Mahasiswa Universitas Paramadina Jurusan Magister
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (350-359)
357 Ilmu Komunikasi Angkatan 2020, dengan
rumus korelasi product moment menguji korelasi dan regresi linier berdasarkan jawaban dari seluruh responden yang berjumlah 52 orang dan 31 pernyataan.
Tabel 4.1 Uji Korelasi Variabel
TOTAL-X TOTAL-Y
TOTAL-X Pearson-Correlation 1 .736**
Sig.-(2-tailed) .000
N 52 52
TOTAL-Y Pearson-Correlation .736** 1
Sig.-(2-tailed) .000
N 52 52
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel 2 dengan menggunakan pearson correlations mendapat nilai sebesar 1 yang berarti korelasi sempurna dan tidak ada tanda minus (-) di depan angka korelasi pearson, hal ini berarti adanya hubungan positif. Semakin tinggi nilai variabel efektivitas penggunaan zoom, maka nilai variabel pemahaman kognitif juga akan semakin tinggi. Selanjutnya, pada tabel 1 terlihat bahwa nilai yang dihasilkan oleh korelasi pearson sebesar 0,736 dan terdapat tanda (**) yang menyatakan bahwa koefisien korelasi signifikan. Nilai ini terjadi karena adanya hubungan kuat antar variabel, yaitu
nilai korelasi pearson berada diantara 0,61 hingga 0,80.
Instrumen penelitian diuji reabilitasnya. Uji reabilitas berguna untuk menguji konsistensi poin pernyataan yang diajukan. Berikut nilai uji reabilitas yang dilakukan:
Tabel 4.2 Uji Reabilitas
Variabel Croncach- Alpha
Angka- Reliabel-
Standar
Keterangan
Efektifitas 0,788 0,60 Reliabel
Instrumen atau alat ukur dinyatakan reliabel andaikan Cronbach’s Alpha yang dihasilkan > 0,60. Maka dapat dilihat dari Tabel 3 semua butir instrumen dinyatakan reliabel karena Cronbach’s Alpha yang dihasilkan berada diatas 0,60.
Selanjutnya, uji regresi perlu dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara dua variabel termasuk kausal atau fungsional.
Uji regresi bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan Y (Kriyantono: 2010).
Tabel 4.3 Uji Regresi
Model Summary
Model R
R- Square
Adjusted R-Square
Std. Error-of- the-Estimate
1 .736a .542 .533 3.326
a. Predictors: (Constant), TOTAL_X
Tabel di atas menunjukan angka koefisien determinasi pada penghitungan di
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (350-359)
358 atas sebesar 0,542 atau sama dengan 54%.
Angka tersebut mempunyai arti bahwa tingkat efektivitas penggunaan aplikasi zoom sebesar 54% terhadap tingkat pemahaman kognitif, sisanya sebesar 46% menjelaskan variabel lain di luar variabel yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini.
Uji regresi pada penelitian ini, bahwa efektivitas penggunaan aplikasi zoom dapat meningkatkan pemahaman kognitif mahasiswa.
Tabel 4.4 Uji Anova
Hasil uji ANOVA atau F test, didapat F hitung adalah 59,269, dengan tingkat signifikansi 0,000. Hasil ini menunjukkan adanya hubungan linier antara variabel Efektivitas penggunaan aplikasi zoom terhadap tingkat pemahaman kognitif mahasiswa. Oleh karena itu, maka variabel efektivitas penggunaan aplikasi zoom mempunyai pengaruh terhadap variabel pemahaman kognitif mahasiswa. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa model regresi di atas sudah benar dan layak.
V. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat oleh penulis atas penelitian ini bahwa penggunaan aplikasi zoom sebagai media pembelajaran daring dinilai efektif bagi mahasiswa. Para mahasiswa dinilai sudah cukup terbuka untuk menerima dan menggunakan inovasi, dalam hal ini aplikasi zoom, sebagai tool pembelajaran online di masa pandemi Covid- 19 yang imbasnya berpengaruh baik terhadap tingkat pemahaman kognitif mereka.
Nilai koefisien korelasi (r) didapat dengan angka 0,736. Adapun, angka tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara kedua variabel bahwa penggunaan aplikasi zoom berpengaruh terhadap tingkat efektivitas mahasiswa. Hal itu juga dapat dilihat dari besarnya tingkat efektivitas penggunaan aplikasi zoom yang bertengger di angka 54% terhadap pemahaman kognitif mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Allen, M. (2013). Michael Allen’s Guide to E- learning. Canada: John Wiley &
Sons.
Ardiansyah, I. (2013). Eksplorasi Pola Komunikasi dalam Menggunakan Moddle pada Perkuliahan. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2022 (350-359)
359 Haqien, D., & Rahman, A. A. (2020).
Pemanfaatan Zoom Meeting untuk Proses Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19. Susunan Artikel Pendidikan, 51-56.
Hariyanto, S. (2011). Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Kriyantono, R. (2010). Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Nahar. (2016). Penerapan Teori Behavioristik dalam Proses Pembelajaran Nusantara. Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 64-74.
Rogers. (1995). Diffusion of Innovasions (Third Edition). London: Collier Macmillan.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Widyawan. (2014). Agar Informasi Menjadi Lebih Seksi: Pengantar Pelayanan Kemas Ulang Informasi. Jakarta:
Media Kampus Indonesia.