• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI DESA SUKAWENING KEC. CIWIDEY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI DESA SUKAWENING KEC. CIWIDEY"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI DESA SUKAWENING KEC. CIWIDEY

Fahmi Fuadah, Imelda MG Sianipar Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Immanuel Bandung

ABSTRAK

Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung.

Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Berdasarkan kerangka pikir UNICEF (1989), menyebutkan bahwa terdapat penyebab langsung dan penyebab tidak langsung, hasil permasalahan tersebut data yang diperoleh, dimungkinkan karena tingkat ekonomi yang rendah yang berpengaruh pada pengeluaran pangan dan non pangan serta perilaku hidup bersih dan sehat terhadap ibu hamil dan balita. Pengeluaran pangan dapat berpengaruh terhadap pola konsumsi pangan yang berpengaruh pada asupan gizi. Dalam jangka panjang, asupan gizi yang tidak adekuat berpengaruh terhadap status gizi sehingga terjadinya kekurangan anemia gizi besi pada ibu hamil. Asupan gizi yang tidak memenuhi kebutuhan dapat berpengaruh juga pada kesehatan ibu dan anak dalam masa kandungan. (Rochjati, 2003). Desain penelitian dalam penelitian ini metode Survey Analitik yaitu dengan survey pendekatan waktu cross sectional. Tehnik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling.sampel yang digunakan sebanyak 55 orang ibu hamil. Hasil analisa menunjukkan bahwa ibu hamil trimester I memiliki gizi kurang sebanyak 17 ibu hamil dan yang mengalami anemia ringan sebanyak 18 orang ibu hamil. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan p value 0,729 yang mana lebih besar dari α = 0,05. Dengan begitu tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi dan kejadian anemia ibu hamil trimester I di Desa Sukawening Kec Ciwidey tahun 2018. Oleh karena itu diharapkan semua ibu hamil lebih memperhatikan kehamilannya dengan melakukan kunjungan ibu hamil secara rutin supaya dapat mendeteksi adanya kejadian status gizi kurang dan kejadian ibu hamil

Kata Kunci : Ibu Hamil, Anemia, Status Gizi

PENDAHULUAN

Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal.

Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil (Rochjati, 2003).

Berdasarkan kerangka pikir UNICEF (1989), menyebutkan bahwa terdapat penyebab langsung dan penyebab tidak langsung, serta permasalahan yang dapat mempengaruhi status kesehatan pada seseorang yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia. Berdasarkan hasil permasalahan tersebut data yang diperoleh, dimungkinkan karena tingkat ekonomi yang rendah yang berpengaruh pada pengeluaran pangan dan non pangan serta

perilaku hidup bersih dan sehat terhadap ibu hamil dan balita. Pengeluaran pangan dapat berpengaruh terhadap pola konsumsi pangan yang berpengaruh pada asupan gizi. Dalam jangka panjang, asupan gizi yang tidak adekuat berpengaruh terhadap status gizi sehingga terjadinya kekurangan anemia gizi besi pada ibu hamil. Asupan gizi yang tidak memenuhi kebutuhan dapat berpengaruh juga pada kesehatan ibu dan anak dalam masa kandungan.

Asupan zat gizi dengan kualitas dan kuantitas yang tidak baik dapat menyebabkan terjadinya masalah gizi. Kualitas pangan menggambarkan zat gizi yang terdapat dalam bahan pangan, sedangkan kuantitas berkaitan dengan jumlah bahan pangan yang dikonsumsi. Konsumsi pangan yang baik, harus memenuhi aspek kualitas maupun kuantitas agar dapat

(2)

mendukung status gizi dan kesehatan yang optimal (Adriani dan Wirjatmadi, 2012).

Selain itu pula secara langsung masalah gizi juga berkaitan dengan penyakit infeksi. Hal ini dikarenakan makanan yang dikonsumsi digunakan untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan memperbaiki sel yang rusak akibat adanya infeksi (Kemenkes RI, 2013).

Menurut Hardinsyah dan Supariasa (2016), masalah malnutrisi disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya disebabkan oleh perilaku ibu dalam pemilihan bahan makanan. Ibu yang memiliki pengetahuan gizi yang baik dapat mempraktekkan perilaku gizi yang baik dalam

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukawening, dengan menggunakan rancangan pendekatan kuantitatif dan desain penelitian yang diguakan cross sectional. teknik pengambilan sampel secara accidental sampling dan jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pertimbangan yang digunakan adalah waktu, tenaga serta biaya yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Pemilihan lokasi tersebut dilakukan bahwa cakupan kejadian anemia masih tergolong

HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat.

a. Karakteristik Responden.

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Ibu Hamil Trimester I di Desa Sukawening Kecamatan Ciwidey Kab Bandung

No Karakteristik Frekuensi Prosentase

Responden (%)

1 Umur

<20 9 16,4

20-35 40 72,7

>35 6 10,9

2 Pendidikan

SD 21 38,2

SMP 16 29,1

SMA 14 25,5

PT 4 7,2

3 Pekerjaan

Bekerja 7 12,7

Tidak Bekerja 48 87,3

Jumlah 55 100

Responden

hal memilih bahan makanan yang bergizi, beragam, dan berimbang untuk anak-anaknya, dan sebaliknya pada ibu yang pengetahuan gizinya kurang akan cenderung memiliki perilaku gizi yang kurang baik, termasuk dalam hal memilih bahan makanan untuk anak sehingga memberikan dampak yang kurang baik pada status gizi balita.

Oleh karena itu pada penelitian ini mencoba untuk membantu pemerintah dalam menanggulangi angka kejadian anemia pada ibu hamil dan memperbaiki status gizi ibu hamil dengan mengangkat judul Status Gizi dan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil.

rendah dan belum ada penelitian yang dilakukan di lokasi tersebut, khususnya menaggulangi AGB (anemia gizi besi) pada ibu hamil.

Adapun kriteria inklusi yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya adalah ibu hamil, anemia < 10 g/dl, tidak mengalami fase morning sickness, tidak hipertensi, usia > 18 tahun, bersedia menjadi sampel dalam penelitian.

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hampir seluruh responden berumur 20-35 tahun yaitu 40 responden (72,7%), hamper setengah nya responden berpendidikan SD berjumlah 21 orang (38,2%) dan sebagian besar responden tidak bekerja berjumlah 48 orang (87,3%)

b. Status Gizi

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden menurut status gizi pada Ibu hamil trimester I di Desa Sukawening Kecamatan Ciwidey Kab Bandung No Status Gizi Frekuensi Prosentase (%)

1 Kurus 11 20

2 Normal 27 49,1

3 Gemuk 17 30,9

Jumlah 55 100

PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 | Oktober 2018 | Halaman 406

(3)

Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa sebagian besar responden status gizinya normal yaitu 27 responden (49,1%) dan sebagian kecil responden status gizinya kurus yaitu 11 responden (20%).

c. Anemia

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden menurut Anemia pada Ibu hamil trimester I di Desa Sukawening Kecamatan Ciwidey Kab Bandung

No Anemia Frekuensi Prosentase (%)

1 Anemia 17 30,9

Ringan

2 Anemia 15 27,3

Sedang

3 Anemia 23 41,8

Berat

Jumlah 55 100

Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa hampir setengah dari responden mengalami anemia berat yaitu 23 responden (41,8%) dan sebagian kecil responden mengalami anemia sedang yaitu 15 responden (27,3%).

2. Analisis Bivariat

Tabel 4. Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada IbuHamil Trimester I di Desa Sukawening Kecamatan Ciwidey Kab Bandung

Anemia

Status Gizi Anemia Ringan Anemia

Anemia Berat TOTAL P-value

Sedang

Σ % Σ % Σ % Σ %

Kurus 2 11,8 4 26,7 5 21,7 11 20

0,761

Normal 8 47,1 7 46,6 12 52,2 27 49,1

Gemuk 7 41,1 4 26,7 6 26,1 17 30,9

JUMLAH 17 100 15 100 23 100 55 100

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden memiliki status gizi normal sebanyak 8 responden (47,1%) dan 7 responden (41,1%) mengalami anemia berat, sedangkan sebagian kecil responden status

PEMBAHASAN

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden status gizinya normal yaitu 27 responden (49,1%) dan sebagian kecil responden status gizinya kurus yaitu 11 responden (20%). Status gizi adalah status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrisi (Mary, 2011:1). Ada 3 zat gizi penting bagi ibu hamil yaitu : (a) Asam Folat sumber asam folat antara lain brokoli,gandum, kacang-kacangan, jeruk, stroberi dan bayam.

Kalsium sumber kalsium diantaranya telur, susu, ikan teri, ikan salmon, sarden, sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan dan

gizinya kurus sebanyak 2 responden (11,8%).

Hasil uji statistic didapatkan p value 0,761.

Artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan anemia pada ibu hamil.

wijen. (c) Zat Besi sumber makanan yang mengandung zat besi antara lain daging, hati, telur, kacang-kacangan dan sayuran hijau (Atikah, 2010:86).

Faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil meliputi umur, berat badan, suhu lingkungan, aktifitas, status kesehatan, kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan, pengetahuan zat gizi dalam makanan, status ekonomi, diit pada masa sebelum hamil dan selama hamil dan psikologi (Purwitasari, 2009:36). Sebagian besar ibu hamil trimester I di Desa Sukawening Kec Ciwidey mempunyai status gizi yang baik. Status gizi

(4)

yang baik dipengaruhi oleh umur ibu yang matang, pendidikan yang cukup tinggi, jumlah paritas yang masih rendah dan pekerjaan.

Berdasarkan table 3 didapatkan bahwa hampir setengah dari responden mengalami anemia berat yaitu 23 responden (41,8%) dan sebagian kecil responden mengalami anemia sedang yaitu 15 responden (27,3%). Hampir seluruh responden mengalami anemia.

Kejadian anemia ini dipengaruhi oleh faktor umur, paritas, jarak kehamilan dan pendidikan yang cukup. Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan, persalinan, maupun nifas dan masa selanjutnya. Penyulit penyulit yang dapat timbul akibat anemia adalah : keguguran (abortus), kelahiran prematurs, persalinan yang lama akibat kelelahan otot rahim di dalam berkontraksi (inersia uteri), perdarahan pasca melahirkan karena tidak adanya kontraksi otot rahim (atonia uteri), syok, infeksi baik saat bersalin maupun pasca

bersalin serta anemia yang berat (Anemia selama kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur dan rendahnya bobot bayi saat lahir. Menjaga hemoglobin dalam batas normal sangat penting karena hemoglobin mengirim oksigen ke janin.

Suplemen zat besi memang diperlukan untuk kondisi tertentu, wanita hamil dan anemia berat misalnya. Manfaat zat besi selama kehamilan bukan untuk meningkatkan atau menjaga konsentrasi hemoglobin ibu, atau untuk mencegah kekurangan zat besi pada ibu. Ibu yang mengalami kekurangan zat besi pada awal kehamilan dan tidak mendapatkan suplemen memerlukan sekitar 2 tahun untuk mengisi kembali simpanan zat besi dari sumber-sumber makanan sehingga suplemen zat besi direkomendasikan sebagai dasar yang rutin (Depkes, 2008).

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden memiliki status gizi normal sebanyak 8 responden (47,1%) dan 7 responden (41,1%) mengalami anemia

berat, sedangkan sebagian kecil responden status gizinya kurus sebanyak 2 responden (11,8%). Hasil uji statistic didapatkan p value 0,761. Artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan anemia pada ibu hamil. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukaan oleh Suyatni di wilayah Puskesmas Gatak (2012) bahwa ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil.

Berbagai faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil adalah umur, berat badan, suhu lingkungan, aktifitas, status kesehatan, kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan, pengetahuan zat gizi dalam makanan, status ekonomi, diit pada masa sebelum hamil dan selama hamil dan psikologi (Purwitasari, 2009:36). Status gizi yang buruk merupakan faktor predisposisi terbesar terjadinya anemia (Atikah, 2009:77).

Pengaruh status gizi pada ibu hamil akan terjadi anemia dan pada janin terjadi kegagalan pertumbuhan, BBLR, prematur lahir mati, cacat bawaan dan keguguran, sedangkan pengaruh anemia pada ibu hamil, baik dalam masa kehamilan, persalinan dan pasca persalinan akan terjadi abortus, partus prematur, partus lama, pendarahan post partum, infeksi dan anemia dan pada janin akan terjadi kematian janin, kematian perinatal, prematur, cacat bawaan, cadangan Fe bayi kurang (Purwitasari, 2009:82).

Penyerapan zat besi terjadi dalam lambung dan usus bagian atas yang masih bersuasana asam, banyaknya zat besi dalam makanan yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh tergantung pada tingkat absorbsinya.

Tingkat absorbsi zat besi dapat dipengaruhi oleh pola menu makanan atau jenis makanan yang menjadi sumber zat besi.

Misalnya zat besi yang berasal dari bahan makanan hewani dapat diabsorbsi sebanyak 20 -30% sedangkan zat besi yang berasal dari bahan makanan tumbuh-tumbuhan hanya sekitar 5 % (Anon, 2008). Penyerapan zat besi

PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 | Oktober 2018 | Halaman 408

(5)

sangat dipengaruhi oleh kombinasi makanan yang disantap pada waktu makan.

Berdasarkan teori dan fakta yang ada bahwa tidak ada Hubungan Status Gizi

KESIMPULAN

Sebagian besar umur ibu hamil trimester I di Desa Sukawening Kecamatan Ciwidey berusia 20-35 tahun yaitu 40 orang (72,7%) Setengah dari jumlah responden ibu hamil

trimester I di Desa Sukawening Kecamatan Ciwidey berpendidikan SMP 16 (29,1%) Hampir semua ibu hami trimester ! di Desa

Sukawening Kecamatan Ciwidey tidak bekerja yaitu 48 orang (87,3%)

Sebagian besar status gizi ibu hamil trimester I di Desa Sukawening Kecamatan

SARAN

Kader dan tokoh masyarakat selalu memberikan informasi pada ibu tentang status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester I dengan jelas dan menarik sehingga bisa menjadi strategi tenaga kesehatan dalam memberikan penyuluhan dan informasi untuk meningkatkan status gizi terutama pada ibu

DAFTAR PUSTAKA

_______, (2013). Asuhan kebidanan Ibu hamil. Jakarta : EGC

Allport, (2011). Personality: A psychological interpretation. New York: Henry. Holt Achmad and Company.

Andra, (2013). Jurnal Penelitian Terkait Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil. Diakses di pdfjurnalkepmaterna//co.id

Anon. 2012. Penyebab dan Penanganan Anemia / Mengganti Dengan Obat Lain Yang Sesuai.

http://majalahkesehatan.com, diakses 9 mei 2018

Arisman, (2011). Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC

Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester I Di Desa Sukawening Kec Ciwidey Kabupaten Bandung

Ciwidey yaitu status gizi normal berjumlah 27 orang (49,1%)

Sebagian besar kejadian anemia pada ibu hamil trimester I di Desa Sukawening Kecamatan Ciwidey yaitu mengalami anemia berat berjumlah 23 orang (41,8%) Tidak ada hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester I di Desa Sukawening Kecamatan Ciwidey tahun 2018

hamil. Penelitian ini lebih disempurnakan lagi bagi peneliti selanjutnya karna penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dengan mengetahui lebih dalam lagi mengenai hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester I.

Brunner & Suddarth, (2011). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC

Campbell, (2012). Biologi. edisi 5. jilid 3.

Alih Bahasa: Wasman manalu.

Gunarsa dkk, (2012). Jurnal Penelitian Kejadian Anemia. Diakses di

www.google.com

Huliana,(2011). Panduan Menjalani Kehamilan Sehat. Jakarta; Puspa Swara KemenKes, (2013). Jurnal Penelitian

Kehamilan. Diakses di www.jurnalpenelitian.com

Kristiyanasari, (2012). Gizi Ibu Hamil. Jakarta : Balai Pustaka

Nadesul,(2010). Makanan Sehat untuk Ibu Hamil. Jakarta : Penerbit Kawan Pustaka

(6)

Nasution, (2013). Jurnal Penelitian Status Saifudin, (2011). Pelayanan Kesehatan Gizi. Diakses di Maternal Dan Neonatal. Jakarta : Bina diglibunimus.pdfJurnal.co.id Pustaka.

Nursalam, 2008. Konsep Dan Penerapan Supariasa, (2011). Penilaian Status Gizi.

Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta; EGC

Jakarta:Salembah Medika Setiadi, (2007). Riset Keperawatan. Surabaya : Proverawati, Atikah. 2009. Buku Ajar Gizi Graha Ilmu.

Untuk Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Uhbiyati, (2011). Ilmu Pendidikan. Jakarta:

Medika Rineka Cipta.

PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 | Oktober 2018 | Halaman 410

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Artikel di prosidings, naskah pembicara kunci, HKI, TTG, model/purwarupa/desain/ karya seni/ rekayasa sosial, atau buku SBK Penelitian Dasar Penelitian berbasis kompetensi

Masih banyaknya orang yang mengantri di teller dan kurangnya pengguna CDM maka penelitian ini ingin meneliti faktor – faktor yang mempengaruh dengan mengunakan landasan

Kepentingan non pengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh

Peneliti memilih data dan populasi dalam penelitian adalah laporan keuangan perusahaan yang tergolong perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia yang telah.. diaudit oleh akuntan

pemborosan dalam proses pelaksanaan kegiatan. 4) Merupakan parameter untuk menilai mutu pelayanan. 5) Untuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya secara. efisien dan

diberikan kepada penulis dalam penulisan laporan dan perancangan proyek akhir Desain

Conway (familiar to many in the Perl community) offers 256 guidelines on the art of coding to help you write better Perl code--in fact, the best Perl code you possibly can..

Dari hasil simulasi dapat dilihat bahwa nilai von mises stress dari carrier stand mengalami peningkatan akibat pembebanan dengan menggunakan batubara jenis