LAPORAN TUGAS AKHIR
PERANCANGAN TAMAN REKREASI ALAM GOA MELIRANG DI KABUPATEN GRESIK DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGI
MUHAMMAD ALIFIAN ARYANANDA 18660110 Dr. NUNIK JUNARA, MT PRIMA KURNIAWATY, ST., M.Si
Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
2022
Tugas Akhir yang disusun oleh Muhammad Alifian Aryananda ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk diuji.
Malang, 01 Desember 2022
Pembimbing I,
Dr.Nunik Junara, M.T NIP: 19710426 200501 2 005
Pembimbing II,
Prima Kurniawaty, ST., M.Si NIP: 19830528 20160801 2 081
Mengetahui:
Ketua Program Studi Teknik Arsitektur
Dr.Nunik Junara, M.T NIP: 19710426 200501 2 005
LEMBAR PENGESAHAN DEWAN PENGUJI TUGAS AKHIR
Laporan tugas akhir ini telah dipertahankan di hadapan dewan penguji Tugas Akhir dan diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Arsitektur (S.Ars)
di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Oleh:
MUHAMMAD ALIFIAN ARYANANDA 18660110
Judul Tugas Akhir : Perancangan Taman Rekreasi Goa Melirang di Kabupaten Gresik dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi
Tanggal Ujian : 06 Desember 2022
2. Aulia Fikriarini Muchlis, MT NIP. 19760416 200604 2 001
4. Prima Kurniawaty, ST.,M.Si NIP: 19830528 20160801 2 081
(Ketua Penguji)
(Anggota penguji 2)
(Anggota penguji 3) Mengetahui:
Ketua Program Studi Teknik Arsitektur
Dr.Nunik Junara, M.T NIP: 19710426 200501 2 005
(Anggota Penguji 1) 1. Elok Mutiara, M.T
NIP: 19760528 200604 2 003 Disetujui Oleh :
3. Dr.Nunik Junara, M.T NIP: 19710426 200501 2 005
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama Mahasiswa : Muhammad Alifian Aryananda NIM Mahasiswa : 18660110
Program Studi : Teknik Arsitektur Fakultas : Sains dan Teknologi
Dengan ini menyatakan, bahwa sebagian maupun keseluruhan laporan Tugas Akhir saya dengan judul:
PERANCANGAN TAMAN REKREASI ALAM GOA MELIRANG DI KABUPATEN GRESIK DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGI
adalah benar-benar hasil karya intelektual mandiri, diselesaikan tanpa menggunakan bahan- bahan yang tidak diijinkan dan bukan merupakan karya pihak lain yang saya akui sebagai karya sendiri. Semua referensi yang dikutip maupun dirujuk telah ditulis secara lengkap pada daftar pustaka. Apabila ternyata pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
Malang, 6 Desember 2022 Yang membuat pernyataan;
Muhammad Alifian Aryananda 18660110
LEMBAR PERNYATAAN LAYAK CETAK
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama Mahasiswa : Muhammad Alifian Aryananda NIM Mahasiswa : 18660110
Judul Tugas Akhir : Perancangan Taman Rekreasi Alam Goa Melirang di Kabupaten . . Gresik dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi.
Telah melakukan revisi sesuai catatan revisi dan dinyatakan LAYAK cetak berkas / laporan Tugas Akhir 2022. Demikian kelayakan cetak Tugas Akhir ini disusun dan dijadikan bukti pengumpulan berkas Tugas Akhir 2022
1. Elok Mutiara, M.T NIP: 19760528 200604 2 003
2. Aulia Fikriarini Muchlis, MT NIP. 19760416 200604 2 001
3. Dr.Nunik Junara, M.T NIP: 19710426 200501 2 005
4. Prima Kurniawaty, ST., M.Si NIP: 19830528 20160801 2 081
(Ketua Penguji)
(Anggota Penguji 1)
(Anggota penguji 2)
(Anggota penguji 3)
Dengan ini menyatakan bahwa :
Assamulaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan taufik, hidayah, serta inayah – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul
“Perancangan Taman Rekreasi Alam Goa Melirang di Kabupaten Gresik dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi” dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan tugas akhir ini masih banyak kekurangan dan membutuhkan penyempurnaan. Oleh karena itu, diperlukan banyak penelitian yang berkelanjutan sesudahnya untuk memberikan sumbangan pengetahuan untuk menyempurnakan hasil – hasil penelitian sebelumnya.
Tak lupa pula kepada pihak yang telah berpartisipasi dalam memberikan dukungan dan doa dalam proses penyelesaian laporan tugas akhir ini. Sebagai ungkapan syukur, dalam kesempatan ini saya berterimakasih kepada :
1. Prof. Dr. M. Zainuddin, MA, selaku rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
2. Dr. Sri Harini, M.Si, selaku Dekan Fakultas Saintek UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
3.
D
r. Nunik Junara, M.T, selaku Ketua Jurusan Arsitektur Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.4.
Sukmayati Rahmah, MT, selaku
dosen wali yang selalu memberikan pengarahan, nasehat, dan kebijakan yang diberikan selama masa perkuliahan ini.5. Dr. Nunik Junara, M.T, selaku dosen pembimbing 1, Prima Kurniawaty, M.si yang telah meluangkan waktu untuk membimbing serta mengarahkan dengan penuh kesabaran, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
6. seluruh praktisi, dosen dan karyawan Program Studi Teknik Arsitektur UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
7. Maryono dan Arminingsih, selaku kedua orang tua penulis serta keluaga besar penulis yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan doa yang tiada pernah terputus kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
8. Muhammad Alifian Aryananda, yang dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
9. Teman-teman Drupadi (Teknik Arsitektur Angkatan 2018), selaku teman-teman yang menemani dan memberi dukungan dalam menyelesaikan dari awal perkuliahan hingga laporan tugas akhir ini terselesaikan.
Wassamualaikum Wr.Wb.
Malang, 6 Desember 2022
MELIRANG CAVE NATURE RECREATION PARK DESIGN IN GRESIK REGENCY WITH ECOLOGY ARCHITECTURE APPROACH
Name : Muhammad Alifian Aryananda Student Identifity number : 18660110
Supervisor : Dr. Nunik Junara, M.T Co - Supervisor : Prima Kurniawaty, M.Si
ABSTRACT
Gresik Regency is one of the regencies in East Java which has various tourism potentials, one of which is Goa tourism. One of these cave objects is located in Melirang Village, Bungah District, Gresik Regency. In the design of the site there is an attractive natural cave, which was previously frequented by people because of the beauty of its natural form. However, the condition of Melirang Cave is currently neglected due to the many negative perceptions of the people of Melirang Village towards Goa. Apart from Goa, Melirang Village also has cultural assets, namely the art of lumping horses and pencak silat. The cultural performance activities are held on big days, but there is no place to accommodate these arts activities. With the assets contained in Melirang Village, the "Design of Melirang Cave Nature Recreation Park in Gresik Regency", with an Ecological Architecture approach as an environmentally friendly value and nature conservation efforts in this design object to accommodate nature-based recreational and educational activities. With the analysis process, the design applies an ecological architectural approach which consists of 5 principles, including: Energy saving, low impact materials, responsive to the environment, renewable energy, and waste treatment. So as to produce the design concept of Harmony with Nature which consists of 5 design aspects namely: Harmony with natural space, Harmony and ecologically friendly, Harmony with the environment, Efficiency in harmony with nature, and Balance made in harmony with nature. With the aim of providing eco-friendly natural recreation park facilities.
Keywords: Melirang Cave, Recreational Park, Ecological Architecture, Gresik Regency.
PERANCANGAN TAMAN REKREASI ALAM GOA MELIRANG DI KABUPATEN GRESIK DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGI
Nama mahasiswa : Muhammad Alifian Aryananda NIM Mahasiswa : 18660110
Pembimbing I : Dr. Nunik Junara, M.T Pembimbing II : Prima Kurniawaty, M.Si
ABSTRAK
Kabupaten Gresik merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang memiliki potensi wisata beragam, salah satu nya yakni wisata Goa. Salah satu objek Goa ini berlokasi di Desa Melirang, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik. Pada site perancangan terdapat sebuah Goa alam menarik, yang sebelumnya sering dikunjungi oleh orang – orang karena keindahan bentuk alami nya. Akan tetapi kondisi Goa Melirang saat ini terbengkalai karena banyaknya persepsi negatif dari masyarakat Desa Melirang terhadap Goa. Selain Goa, Desa Melirang juga memiliki aset budaya yakni kesenian kuda lumping dan pencak silat. Kegiatan pagelaran budaya itu diselenggarakan pada hari – hari besar, akan tetapi kegiatan kesenian tersebut belum terdapat sebuah tempat yang mewadahi. Dengan ada nya aset yang terdapat pada Desa Melirang ini, maka diusulkannya “Perancangan Taman Rekreasi Alam Goa Melirang di Kabupaten Gresik”, dengan pendekatan Arsitektur Ekologi sebagai nilai keramah lingkungan dan upaya konservasi alam pada objek perancangan ini untuk mewadahi kegiatan rekreasi dan edukasi berbasis alam. Dengan proses analisis, perancangan menerapkan pendekatan arsitektur ekologi yang terdiri dari 5 prinsip, diantara nya : Hemat energi, low impact material, responsif terhadap lingkungan, renewable energy, dan pengolahan limbah. Sehingga menghasilkan konsep perancangan Harmony with Nature yang terdiri dari 5 aspek desain yakni : Harmony with natural space, Harmony and friendly ecology, Harmony with enviromental, Efficiency in harmony with nature, dan Balance made in harmony with nature. Dengan tujuan memberikan fasilitas – fasilitas taman rekreasi alam yang ramah lingkungan.
Kata kunci : Goa Melirang, Taman rekreasi, Arsitektur Ekologi, Kabupaten Gresik.
Nama mahasiswa : Muhammad Alifian Aryananda NIM Mahasiswa : 18660110
Pembimbing I : Dr. Nunik Junara, M.T Pembimbing II : Prima Kurniawaty, M.Si
ةذبن يةصرتخم
Gresik Regency اهدحأ،ةفلتخمةيحايستايناكمإبعتمتت تلاةيق رشلاة واج فتاعطاقملا نمةدحاو ه ةحايس اوج . عقي دحأ هذه ءايشلأا ةيفهكلا ف جنا ريليمةيرق
، ةقطنم هاجنوب
، كيسيرج سنيجير ف. ميمصت عقوملا
عيبطفهك باذج ناك دد يي هيلع سانلا ف قباسلا ببسب لامج عيبطلاهلكش
. عمو كلذ
، نإف ةلاح ريليمفهك جنا
ةلمهم اًيلاح ببسب تاروصتلا ةيبلسلا
ةديدعلا لاهلأ جنا ريليمةيرق
هاجت اوج . فصرب رظنلا نع اوج
، كلتمت ةيرق
جنا ريليم اضيأً
ًلوصأ ةيفاقث هو، نف عمج لويخلا
و pencak silat. ة ريبكلامايلأا ف فاقثلاءادلأاةطشنأماقت ، نكلو لا دجوي ناكم باعيتسلا هذه
شنلأا ةط ةينفلا . عم لوصلأا ةدوجوملا ف جنا ريليمةيرق
،
"
ميمصت ه يتم جنا ريليم
عيبطلافيك هيف يلا ف كيسيرغ سنجير
"
، عم جهن ةرامعلا ةيئيبلا ةميقك ةقيدص ةئيبلل دوهجو ظافحلل لع
ةعيبطلا ف اذه ميمصتلا فدهي لإ باعيتسا ةطشنلأا ةيهيف يلا ةيميلعتلاو ةمئاقلا
لع بطلا ةعي . نم للاخ ةيلمع
ليلحتلا
، قبطي ميمصتلا ا ًجهن اًيرامعم اًيئيب نوكتي نم 5 ئدابم
، فامب كلذ ريفوت: ةقاطلا
، داوملاو ةضفخنم
ريثأتلا ، ةباجتسلااو ةئيبلل
، ةقاطلاو ةددجتملا
، ةجلاعمو تايافنلا . كلذو جاتنلإ موهفم ميمصت ماجسنلاا عم ةعيبطلا
يذلا نوكتي نم 5 ناوج ب ةيميمصت هو : ماجسنلاا عم ءاضفلا عيبطلا
، ماجسنلاا قيدصلاو ةئيبلل
، ماجسنلاا عم
ةئيبلا
، ةءافكلا ف ماجسنلاا عم ةعيبطلا
، نزاوتلا عونصملا ف ماجسنا عم ةعيبطلا . ريفوتفدهب قفارم ةيهيفرت
ةيعيبط ةقيدص
ةئيبلل .
تاملكلا ةيحاتفملا : جنا ريليمفهك
، ه ينم هيفرت
، ةسدنه ةيرامعم ةيئيب سنجير، كيسيرج
DAFTAR ISI PENDAHULUAN
STUDY AWAL ………
TUJUAN DAN KRITERIA DESAIN ……….
RUANG LINGKUP DESAIN ……….
1 4 5
DATA
REFERENSI OBJEK DESAIN ………...
REFERENSI PENDEKATAN DESAIN ………..
REFERENSI KEISLAMAN DESAIN ……….
STUDI PRESEDEN ……….
DATA KAWASAN ………..
DATA TAPAK ………...
6 10 11 12 17 18
PROSES DESAIN
SKEMA PROSES DESAIN ……….
IDE DASAR ………
21
23 DAFTAR PUSTAKA
ANALISIS
ANALISIS FUNGSI ………
ANALISIS PENGGUNA ……….
ANALISIS AKTIVITAS ………
ANALISIS RUANG ……….
ANALISIS TAPAK ………..
ANALISIS BENTUK, TAMPILAN DAN STRUKTUR ……..………..
ANALISIS UTILITAS ……….………
25 26 27 30 38 50 55
KONSEP DASAR ………. 59
KONSEP TAPAK ………. 61
KONSEP RUANG ……….……… 72
KONSEP BENTUK, TAMPILAN DAN STRUKTUR ..……….………... 80
KONSEP UTILITAS ……… 86
KONSEP HASIL RANCANGAN KONSEP FINAL RANCANGAN ……….………. 90
HASIL RANCANGAN TAPAK ……….………. 92
HASIL RANCANGAN BANGUNAN ………..……… 101
HASIL RANCANGAN UTILITAS ……….……… 111
HASIL RANCANGAN DETAIL ARSITEKTUR …………..……… 111
PENUTUP KESIMPULAN & SARAN ………...……….………. 117
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Gresik merupakan kota industri yang memiliki banyak permasalahan mengenai pencemaran lingkungan, akan tetapi Gresik juga memiliki potensi alam yang melimpah untuk dijadikan sebuah tempat wisata dan kebanyakan perekonomian di Kabupaten Gresik meningkat dari pariwisata terutama wilayah Gresik bagian utara. Industri pariwisata merupakan salah satu jenis industri yang sedang digencarkan pengembangannya di Indonesia. Beragamnya potensi wisata yang ada di Kabupaten Gresik merupakan modal yang potensial bagi usaha pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Gresik. Potensi kepariwisataan di Kabupaten Gresik perlu dikembangkan guna menunjang pembangunan daerah dan pembangunan kepariwisataan pada khususnya. Sesuai dengan visi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gresik, “Terwujudnya Kabupaten Gresik sebagai Destinasi Wisata Alam dan Budaya Unggulan yang berbasis Ekologi, Masyarakat dan mampu mendorong perkembangan wilayah”.
Sumber : http://dakuwison.com/master/report/tahunan 0
200000 400000 600000
tahun 2017
tahun 2018
tahun 2019
tahun 2020 Gambar 1.1 Data kunjungan wisatawan di Gresik
Prosentase Pengunjung Goa Melirang
usia 14 - 24 th usia 25 - 35 th
Gambar 1.3 Prosentase pengunjung Goa Melirang https://www.desamelirang.com/2021/06/data-potensi-desa-
melirang.html sedangkan DISPARBUD Kabupaten Gresik
menargetkan adanya percepatan peningkatan wisatawan.[1] Dalam menanggapi hal tersebut, untuk meningkatkan dan Menyaingi jumlah wisatawan, Kabupaten Gresik memerlukan pengembangan objek wisata.
Data Kunjungan Wisatawan di Gresik
menjadi jarang dan hampir tidak pernah dikunjungi hingga saat ini. Sekitar 5 tahun Goa Melirang kini sepi pengunjung.
Menurut data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gresik, kunjungan wisatawan di Kabupaten Gresik pada 2017 – 2019 tiap tahun semakin meningkat. Sementara objek
Gambar 1.2 Lokasi Perancangan Sumber : Google earth
Kabupaten Gresik memiliki sebuah obyek wisata goa yang masih belum dimanfaatkan potensi keberadaannya. Goa tersebut berlokasi di Desa Melirang, Kecamatan Bungah. Goa ini mendapati sebuah presepsi yang negatif oleh masyarakat setempat, dikarenakan sebelumnya pada tahun 2015 ada sekelompok pengunjung dari salah satu stasiun TV lokal yang berkunjung ke Goa Melirang untuk melakukan shooting uji nyali, dan pada saat itu salah satu peserta dari kelompok pengunjung tersebut meninggal dunia.
Sebelumnya Menurut prosentase data dari Desa Melirang, kunjungan wisatawan Goa Melirang dengan perbandingan antara wisatawan laki – laki dan perempuan adalah 70% : 30%. Kemudian berdasarkan usia, pengunjung berusia 14 – 24 th sebesar 80% dan usia antara 25 – 35 th sebesar 20
%. Tidak terdapat pengunjung berusia 36 – 47 th.[2]
Hal ini menyampaikan bahwa pengunjung Goa Melirang didominasi oleh kalangan remaja.
1
Dari penggalian data ke masyarakat, sejarah Goa Melirang ini pernah dijadikan sebagai tempat persembunyian pasukan Jepang saat berperang melawan sekutu dan pribumi. Sebelumnya ada juga salah satu channel youtube yang bernama Condrodhipo tv asal Gresik yang melakukan kunjungan ke goa ini pada tanggal 26 Januari 2020 dengan didampingi oleh kepala Desa Melirang dan juga beberapa warga Desa Melirang untuk mengungkap mitos yang salah ini.[3] Dan pada akhirnya terungkap bahwa sebenarnya goa ini memiliki dampak positif hanya saja presepsi masyarakat yang negatif.
Goa Melirang sebelumnya sempat akan direncanakan oleh pemerintah untuk dijadikan tempat wisata, akan tetapi tidak terlaksana hingga saat ini.
Goa Melirang memiliki keunikan tersendiri dari goa – goa yang lain, yang mana sebagai daya tarik pengunjung.
Keunikan Goa Melirang
Di samping itu juga ada beberapa kondisi yang kurang baik pada Goa Melirang dikarenakan upaya vandalisme dari pengunjung yang tidak bertanggungjawab.
Bentuk yang menyerupai gelang
raksasa
Dinding alami dari batuan kapur Stalaktit dan stalagmit
yang masih alami.
Limbah kelalawar pada lantai goa yang
dimanfaatkan sebagai pupuk.
Persepsi negatif oleh masyarakat
Vandalisme Kekurangan
Goa Melirang
Selain aset Goa, pada Desa Melirang juga terdapat sebuah kegiatan kesenian dan kebudayaan yang dilestarikan yakni pagelaran budaya pencak silat dan kesenian kuda lumping.
Kegiatan kesenian tersebut merupakan acara rutinan yang diselenggarakan pada hari-hari tertentu seperti kegiatan 17 agustusan.
Pagelaran
Budaya Pencak silat Kesenian
kuda lumping
Gambar 1.4 Keunikan Goa Melirang Sumber : Penulis, 2021
Gambar 1.5 Kekurangan Goa Melirang Sumber : Penulis, 2021
Gambar 1.6 kegiatan budaya Desa Melirang Sumber : Penulis, 2021
Kegiatan kebudayaan tersebut dilaksanakan pada sebuah panggung yang disaksikan oleh masyarakat. Untuk pagelaran pencak silat dilakukan dengan menampilkan gerakan khas pencak silat (kembangan), peserta adalah perwakilan dari antar desa/antar perguruan, dengan jumlah kurang lebih 8 orang atau individu dalam sekali penampilannya. Kemudian untuk kesenian kuda lumping dilakukan oleh kurang lebih 20 orang dalam pagelarannya, dengan perincian 10 orang penari, 7 penabuh instrumen musik dan 3 orang sebagai penjaga atau pembantu umum. Aset kebudayaan dan kesenian Desa Melirang ini nanti nya juga bisa diterapkan sebagai elemen pendukung pada objek perancangan.
Dengan banyaknya potensi dari Desa Melirang tersebut, yakni sebuah Goa dan kegiatan kebudayaan, maka dapat diusulkan “Perancangan Taman Rekreasi alam Goa Melirang”. Hal ini juga sejalan dengan visi DISPARBUD Kabupaten Gresik yang menginginkan untuk pengembangan pariwisata alam. Rekreasi alam yang dimaksud pada perancangan tersebut adalah Rekreasi alam yang menerapkan nilai – nilai keramah lingkungan dan juga upaya pelestarian dan perlindungan lingkungan (konservasi), terutama pada Goa. Dari potensi tersebut nanti nya akan dimaksimalkan sebaik mungkin sebagai penunjang pada Perancangan Taman Rekreasi Alam Goa Melirang ini.
2
Perancangan Taman Rekreasi Alam Goa Melirang ini, dengan fasilitas yang menerapkan nilai keramah lingkungan dan konservasi alam, yang penerapan nantinya akan difokuskan pada sistem bangunan, seperti : penggunaan material, kenyamanan thermal, dan sistem pengolahan limbah, maka dapat diterapkan dengan pendekatan Arsitektur Ekologi.
Arsitektur Ekologi merupakan kombinasi antara lingkungan dan arsitektur yang bersesuaian pada sebuah bentuk bangunan dengan mempertimbangkan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Arsitektur ekologi memiliki prinsip utama yakni menghasilkan keseimbangan antara manusia dengan lingkungan alamnya.[4] Dasar - dasar yang diterapkan pada arsitektur ekologi yakni:[5]
1. Perhatian pada iklim setempat 2. Menghemat sumber energi yang tidak dapat
diperbarui 3. Penggunaan bahan bangunan yang dapat
dibudidayakan dan menghemat energi
4. Menghemat sumber alam (air, udara, dan tanah ) 5. Penggunaan teknologi tepat guna yang
manusiawi
Al-Qur’an juga menjelaskan yakni pada QS.
Aruum ayat 41 dan QS. Al-A’rof ayat 56, bahwa kerusakan lingkungan adalah karena perbuatan manusia dan pesan moral yang dapat diperoleh adalah Allah S.W.T. memperingatkan kepada manusia agar tidak berbuat kerusakan di muka bumi.[6] Oleh karena itu manusia harus dapat mengelola lingkungan dengan baik dan harus memahami lingkungan alam untuk dapat mengelola lingkungan dengan baik.
dijadikan sebuah taman rekreasi alam dengan nilai
keramah lingkungan dan tindakan konservasi, maka fasilitas taman rekreasi diperlukan untuk menunjang kebutuhan wisatawan. Menurut Edward Inskeep (1991:42), Fasilitas wisatawan merupakan sumber daya manusia dan alam yang harus digunakan wisatawan untuk berwisata.
Gambaran umum fasilitas yang akan dirancang pada perancangan ini nanti nya seperti :
1. Edukasi dan Rekreasi
Fasilitas edukasi yang diterapkan nantinya seperti : menyediakan papan informasi tentang Goa Melirang, penjelasan mengenai anatomi Goa dsb.
yang diterapkan di beberapa posisi pada area Goa, sehingga nanti nya pengunjung tidak hanya menikmati keindahan Goa akan tetapi juga memperoleh pengetahuan tentang Goa Melirang.
2. Outbound
Fasilitas outbound pada perancangan nanti nya digunakan sebagai taman bermain dengan berbagai permainan outbound seperti : Flying fox, Birma crosser, Hell barrier dan kegiatan outdor lainnya dengan suasana alam.
3. Amphiteater
Amphiteater diterapkan untuk mewadahi kegiatan pagelaran budaya, selain itu juga digunakan sebagai area taman, sehingga amphiteater yang diterapkan pada perancangan nanti nya bertemakan outdoor.
4. Fasilitas penunjang (publik)
Yakni fasilitas service yang menunjang aktivitas pada area perancangan.
Gambaran umum
Fasilitas
Public Facilities
Pagelaran budaya Rekreasi Edukasi
3
TUJUAN DAN KRITERIA DESAIN
Pada perancangan ini memiliki tujuan, yakni mengolah potensi aset Desa Melirang terutama pada Goa, sebagai objek Taman Rekreasi Alam yang mewadahi kegiatan wisata rekreasi, edukasi, dan budaya. Dengan menyediakan fasilitas penunjang yang mewadahi, kemudian menerapkan prinsip keramah lingkungan dan konservasi alam. Untuk penerapan nantinya akan difokuskan pada sistem bangunan, seperti : penggunaan material, kenyamanan thermal, dan sistem pengolahan limbah.
Kemudian menghasilkan rancangan taman rekreasi alam goa melirang yang terintegrasi dengan nilai – nilai keislaman.
dari surat Al – A’raf ayat 56 tentang kelestarian lingkungan
“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan”.[7]
surat Ar – Rum ayat 37 tentang silaturrahmi.
“Dan tidakkah mereka memperhatikan bahwa Allah yang melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan Dia (pula) yang membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki). Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang beriman”.[8]
TUJUAN
PERANCANGAN KRITERIA
DESAIN
Kriteria desain pada perancangan Taman Rekreasi Alam Goa Melirang ini didasarkan pada pendekatan “Arsitektur Ekologi” sebagai solusi dalam mewujudkan isu desain pada perancangan, antara lain : 1. Menciptakan kawasan hijau diantara kawasan bangunan. Yang bertujuan sebagai upaya penyesuaian terhadap iklim seperti mencegah global warming.
2. Menerapkan material lokal dan low impact material. Bahan bangunan yang digunakan alami dan tidak mengandung zat yang berdampak buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan.
3. Menerapkan ventilasi alam dalam bangunan. Yang bertujuan untuk mengoptimalkan kualitas udara dalam ruangan, dengan memperhatikan penghawaan dan pencahayaan.
4. Memanfaatkan energi terbarukan. Dengan mengoptimalkan potensi alam seperti sinar matahari sebagai sumber listrik pada bangunan.
5. Keseimbangan antara keberadaan manusia dan lingkungan.
g
FUNGSI
Ruang Lingkup Pengguna
WISATAWAN
PENGELOLA RUANG LINGKUP PENGGUNA
Ruang lingkup desain yang terdapat pada perancangan Taman Rekreasi Alam Goa Melirang ini, diantaranya :
Fungsi Utama
Rekreasi Edukasi
Fungsi Sekunder
Pagelaran Budaya
AKTIVITAS
Pusat souvenir dan makanan
STUDY RECREATION HAVING FUN INTERACT
With NATURE
Gambaran umum fasilitas yang diterapkan pada fungsi utama yakni rekreasi seperti taman bermain outdoor dan elemen informasi edukasi goa.
Fasilitas yang diterapkan pada fungsi skunder nanti nya seperti :
amphiteater outdoor sebagai pagelaran budaya dan fasilitas pendukung lain seperti jual beli makanan dan barang (souvenir)
PEDAGANG
Domestik dan mancanegara
Anak – anak, remaja, dewasa,
dan lansia
Berkebutuhan khusus dan
disabilitas
RUANG LINGKUP LOKASI
Sekuriti Staff
Cleaning service
Obyek perancangan berlokasi di Jl. Raya Bungah Dukun, Desa Melirang, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur 61152.
Kondisi tapak berada pada lahan tidur bekas tambang kapur dengan ukuran kurang lebih 3 hektar.
DATA
BAB II
Perancangan Taman Rekreasi Alam Goa Melirang, menekankan pada prinsip keramah lingkungan dan kelestarian alam yang diterapkan melalui material, sistem knyamanan thermal, sistem pengolaan limbah, dan penataan lanskap. Referensi objek desain pada perancangan ini terdiri dari Fasilitas Rekreasi edukasi outbound, Teori lanskap, Resto/cafe, amphiteater, shelter dan fasilitas penunjang lainnya yang mendukung objek perancangan.
Outbound & Play Ground Area Rekreasi & Edukasi
6
Merupakan area bermain, dengan menyediakan beberapa permainan outbound.Gambar 2.1 Referensi Playground Sumber : Eurnest neufert, data arsitek jilid 1, p:257
[9]
Gambar 2.2 Referensi wahana outbound Sumber : Alikhsan, https://ex-adventure.com/instalasi-high-
ropes/jasa-pembuatan-area-outbound-
Gambar 2.3 Pola taman Sumber : Rustam,Hakim, Komponen Perancangan Ars.
Lanskap P : 152[12]
Softscape
Softscape adalah unsur material perancangan lanskap yang berasal dari alam, seperti tanaman atau pepohonan.[11]
Untuk mencapai keteraturan dan kesatuan pada penataan taman,maka perlu diperhatikan beberapa pertimbangan yang berpedoman pada prinsip desain yakni : keseimbangan, irama pengulangan, penekanan,kesederhanaan, kontras, proporsi, dan kesatuan.[12]
- Jenis Vegetasi
1. Peneduh / pengatap Tanaman peneduh adalah jenis tanaman berbentuk
pohon dengan percabangan yang tingginya lebih dari 2
meter, seperti : pohon ketapang, pohon tanjung dsb.
2. Tanaman penutup lantai Adalah tanaman yang membetuk kesan lantai. Seperti
rerumputan dan lumut.
3. Tanaman pembatas dan pengarah Adalah jenis tanaman yang berfungsi sebagai pembatas, dan bisa juga sebagai pemecah angin. Dapat berbentuk pohon atau perdu yang diletakkan dengan suatu
komposisi membentuk kelompok.
4. Tanaman ornamen dan Penghias Adalah tanaman yang mempunyai warna menarik pada bunga, daun, kulit batang, serta bertajuk indah.
Hardscape
Hardscape adalah elemen Perkerasan pembentuk taman, seperti : gazebo, water feature, pergola, seating, lighting desain dsb. Yang berfungsi sebagai tempat untuk meningkatkan rasa aman dan nyaman, penambah suasana estetika, tempat rekreasi dsb.[13]
- Pedestrian Ways
Gambar 2.8 Standart pedestrian ways Sumber : Rustam,Hakim,Komponen Perancangan Ars.
Lanskap, P : 264 - Seating
Gambar 2.7 Seating Sumber : E-journal Universitas Tarumanegara
Penataan Lanskap
Dikarenakan objek perancangan ini nantinya akan dijadikan sebuah taman rekreasi alam, oleh karena itu penataan lanskap diperlukan, sehingga bisa menghasilkan sebuah taman rekreasi yang nyaman dan juga sebagai upaya kelestarian lingkungan. Maka dari itu, dibutuhkan referensi lanskap guna menunjang desain.
Perancangan antara manusia dan lingkungan meliputi semua elemen alam baik alami maupun buatan dengan memperhatikan nilai estetika untuk memperoleh kenyamanan dan keamanan. Elemen lanskap terdiri dari sofscape seperti penataan vegetasi, hardscape seperti pergola,seating, gazebo dan material pengerasan lainnya. [10]
- Pola Taman
- Pergola
Merupakan objek rancangan yang berfungsi sebagai peneduh dari panas cahaya matahari. Dengan penerapan material struktur yang ramah lingkungan yakni dari bambu.
Gambar 2.6 Referensi desain pergola Sumber : https://www.archdaily.com/776536/bamboo-
forest-vo-trong-nghia-
architects/5639528be58ece6e64000182-bamboo-forest- vo-trong-nghia-architects-photo?next_project=no
Sebagai area bersantai atau istirahat bagi pengunjung.
Sebagai jalur khusus pejalan kaki, sehingga lebih aman dan nyaman.
7
Gambar 2.9 Pola Sirkulasi Sumber : Francis D.K. Ching edisi 3, P : 265[14]
Konfigurasi jalur menurut buku Francis D.K. Ching
terdiri dari[14] : 1. Linear seluruh jalur adalah linear, Namun, jalur yang lurus
dapat menjadi elemen penqatur yanq utama bagi
serangkaian ruang.
2. Radial Sebuah konfigurasi radial memiliki jalur – jalur linear
yang memanjang dari atau berakhir di sebuah titik
pusat bersama.
3. Spiral Merupakan sebuah konfigurasi jalur tunggal yang
menerus yang berawal dari sebuah titik pusat,
bergerak melingkar, dan semakin lama semakin jauh.
4. Grid Terdiri dari dua buah jalur sejajar yang berpotongan
pada interval – interval reguler.
5. Jaringan Terdiri dari jalur – jalur yang menghubungkan titik – titik yang terbentuk di dalam ruang.
Gambar 2.10 Street Furniture Sumber : Rustam,Hakim, Komponen Perancangan Ars.
Lanskap P : 158
merupakan salah satu elemen pendukung kegiatan pada suatu ruang publik yang akan memperkuat karakter suatu perancangan yang lebih besar. Beberapa street furniture adalah lampu, signage, tempat sampah, tempat duduk dsb.
Gambar 2.12 Signage Sumber :Jurnal ITB
Peletakkan signage yang sesuai dan tulisan yang digunakan dapat terlihat dan terbaca secara baik. Ketinggian dimensi peletakkan signage yang sesuai dengan segala keadaan kondisi pengunjung baik pengguna disabilitas atau manula, hal ini menjadi suatu ketercapaian.
Finishing pada signage juga harus diperhatikan, dengan memadukan antara warna dan material yang sesuai agar terlihat lebih menarik.
- Lighting
Gambar 2.11 Pencahayaan taman Sumber : Rustam,Hakim, Komponen Perancangan Ars.
Lanskap P: 250
Aplikasi pencahayaan pada lanskap berfungsi sebagai penerangan pada perancangan, terutama penerangan buatan pada area goa. Pencahayaan pada lanskap dapat diaplikasikan sebagai aksentuasi, pembentuk bayangan, refleksi, dan juga sebagai pengarah.[15]
Gambar 2.16 Standar Ruang restoran ( Sumber: Eurnest neufert, data arsitek, p:119 ) [14]
Foodcourt
Gambar 2.18 Standar Ruang jual beli ( Sumber: Eurnest neufert, data arsitek, p:37 ) [14]
Amphiteater
Gambar 2.14 Standar Ruang serbaguna ( Sumber: Eurnest neufert, data arsitek, p:137 ) [14]
Gambar 2.17 standar dapur ( Sumber: Eurnest neufert, data arsitek, p:124 ) Sebagai area pagelaran budaya, selain itu juga dapat
digunakan sebagai area taman. Amphiteater yang diterapkan nantinya berkonsep outdooor, Dengan pemberian penghijauan pada objek desain
Gambar 2.13 Referensi Amphiteater outdoor ( Sumber: https://www.archdaily.com/935774)
Merupakan area bersantai/beristirahat sebagai penunjang kegiatan pada objek rancangan dengan konsep ke ramah lingkungan yang menerapkan material struktur bambu.
Gambar 2.15 Refrensi Foodcourt ( Sumber: https://www.archdaily.com/953122/)
Shelter
Sebagai area jual beli / pusat oleh – oleh seperti souvenir dsb.
Menurut pendapat Heinz Frick (1998) Arsitektur ekologi tidak menentukan apa yang seharusnya terjadi dalam arsitektur, karena tidak ada sifat khas yang mengikat sebagai standar dan ukuran baku. Akan tetapi mencakup keterpaduan antara manusia dan alam. Arsitektur ekologi merupakan pengembangan lingkungan sebagai kebutuhan hidup manusia yang saling berdampak dengan lingkungan alam sekitarnya sebagai pertimbangan keberadaan dan kelestarian
alam, sehingga menciptakan keselarasan antara arsitektur dengan alam.
Dalam buku Dasar-dasar eko-arsitektur, Prinsip arsitektur ekologi menurut Heinz Frick & FX Bambang Suskiyatno diantaranya : [16]
1. Perhatian pada iklim setempat
Prinsip ini diterapkan seperti dengan penggunaan tumbuhan dan air sebagai pengatur iklim dan penempatan orientasi bangunan terhadap sinar matahari dan angin. Konfigurasi bentuk bangunan seperti penataan massa yang terpecah akan memberikan lebih banyak ruang terbuka sehingga area hijau yang tersedia lebih banyak, semakin banyak luas lahan yang digunakan untuk budidaya vegetasi, maka semakin besar pula respon tanah terhadap air hujan.
2. Menghemat sumber energi yang tidak dapat diperbarui
Prinsip ini diterapkan dengan meminimalisir penggunaan energi, optimalisasi pada penggunaan sumber energi yang tidak dapat diperbarui, usaha memajukan energi alternatif seperti penggunaan energi surya.
3. Penggunaan bahan bangunan yang dapat dibudidayakan dan menghemat energi
Prinsip diterapkan untuk meminimalisasi penggunaan bahan yang tidak dapat diperbarui, optimalisasi penggunaan bahan bangunan yang dapat dibudidayakan, dan pemilihan bahan bangunan menurut penggunaan energi.
Prinsip ini dapat diimplementasikan melalui fasad dengan pemilihan material reflektif yang menghadirkan cahaya matahari dan mereduksinya. Material yang termasuk dalam arsitektur ekologi adalah material yang mudah didapatkan dari lingkungan sekitar dan tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan.
Contoh sumber materialnya seperti : pasir, batu bata, kayu, bambu, dsb. Yang memberikan efek jangka panjang yang baik.
Material yang dapat dibudidayakan Teknologi
guna manusiawi
Perhatian pada Iklim Setempat
Heinz Frick
&
FX Bambang Suskiyatno PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGI
Menghemat Sumber Alam
Hemat Energi
4. Menghemat sumber alam (air, udara, dan tanah)
Prinsip ini diterapkan dengan cara memperhatikan pada pengelolaan limbah dan mengoptimalkan potensi alami pada lingkungan alam perancangan. Salah satu implementasi dari prinsip ini adalah untuk menyiasati air agar terserap ke dalam tanah, terdapat pemisahan antara sampa anorganik dan organik untuk memelihara tanah dan menyediakan udara yang bersih untuk bangunan sekaligus mengolah limbah hasil buangan supaya tidak mrusak tanah.
5. Penggunaan teknologi tepat guna yang manusiawi
Prinsip ini menekankan pada penerapan energi alternatif dengan memanfaatkan potensi lingkungan sekitar, seperti penggunaan solar panel.
Prinsip ini bertujuan untuk meminimalisir dampak negatif pada alam, sehingga dapat diupayakan penggunaan teknologi untuk meminimalkan dampak negatif terhadap alam serta menunjang kebutuhan bangunan.
REFERENSI KEISLAMAN DESAIN
Perancangan Taman Rekreasi Alam Goa Melirang ini mengambil bebeerapa prinsip yang sejalan dengan nilai – nilai keislaman yang meliputi :1. QS. Al-A’raf ayat 56 tentang kelestarian lingkungan
َ ل َو ا ْو ُ
د ِس ْ ف ُ ِ ف ت ض ْرَ ْلْا
َ د ْعَب ا َه ِح َ
لَ ْص ِا ُه ْو ُع دا َو ْ ا ً
ف ْو َ خ
ا ًع َم ط َّو َ
َّ ن ِا
َ ت َم ْح َر ِ ٰ بْي ر َ للّا
ق َن ِّم َ ْ
يِن ِس ْح ُمْلا
“ Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik.
Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Al-A’rof 56)
Mengolah tapak yang sesuai dengan prinsip ekologi, tidak berlebihan dalam mengeksploitas lahan.
2. QS. Al-Isra’ ayat 26-27 tentang anti kemubadziran
َ لْ َو ْر ِّ
ذَب ُ
ً ت اري ِذْب َ
ت - ٢٦
َّ - ن ِإ َني ر ِّ
ذَب ُم ْ
ْ لا او ُ
نا َ
َ ك نا َو ْ
خ ِإ ٢٧ - ي ِطا َي َّشلا
“ Dan janganlah kamu menghambur- hamburkan (hartamu) secara boros.
Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan.” (Al-Isra’ 26-27)
3. HR. Bukhari No. 764. tentang kenyamanan Disebutkan bahwa keindahan taman surga membuat siapa pun yang akan memasukinya tertegun sesaat (HR. Bukhari No. 764). Sejalan dengan hal tersebut, keteduhan merupakan karakter yang sangat penting dalam pembahasan taman Islam. Dicontohkan pada taman surga bahwa keteduhan diperoleh dari naungan yang berasal dari pohon, naungan tersebut sangat panjang dan tiada habisnya.
P E N E R A P A N
Efisiensi secara konstruksi dan operasional bangunan, memanfaatkan teknologi untuk merespon iklim sekitar, mengoptimalkan iklim sebagai pencahayaan dan penghawaan ruangan.
Menyediakan area publik untuk interaksi sosial sekaligus sebagai pemahaman rekreatif.
PENDEKATAN
Wiki Tribe Park / Wiki World
Gambar 2.19 Kawasan Wiki Trible Park ( Sumber:https://www.archdaily.com/929420/wiki-tribe-wiki-world-
plus-advanced-architecture-lab-aal/5de3b6cb3312fda82a000112-wiki- tribe-wiki-world-plus-advanced-architecture-lab-aal-photo)
Wiki Trible park adalah sebuah theme park yang berlokasi di lembah sungai mogan, Deqing Huzhou, Tiongkok seluas 2 hektar.
Taman ini di desain untuk menghubungkan manusia dengan arsitektur alam.[17]
Fasilitas Fasilitas Pada taman ini mengoptimalkan alam sebagai penyeimbang desain. Yang terdiri dari area edukasi outbound, rekreasi, shelter dan landscape alami.
Gambar 2.20 Fasilitas Wiki Trible Park ( Sumber:https://www.archdaily.com/929420/wiki-tribe-wiki-world-
plus-advanced-architecture-lab-aal/5de3b6cb3312fda82a000112-wiki- tribe-wiki-world-plus-advanced-architecture-lab-aal-photo)
Gambar 2.21 Material konstruksi Wiki World ( Sumber:https://www.archdaily.com/929420/wiki-tribe-wiki-world-plus-advanced-
architecture-lab-aal)
Gambar 2.24 bangunan pada Wiki World ( Sumber:https://www.archdaily.com/929420/wiki-tribe-wiki-world-plus-
advanced-architecture-lab-aal)
Respon desain terhadap lingkungan yang maksimal, seperti pada pola tatanan massa, pencahayaan alami, penggunaan material lokal dan bentuk yang sederhana namun bermakna dan bernilai estetik tinggi.
Pemanfaatan lahan yang kurang maksimal, terdapat beberapa bagian lahan luas yang tidak difungsikan, kemudian penataan landscape yang kurang hanya terdapat beberapa vegetasi peneduh sebagai penyeimbang desain.
1. Perhatian pada iklim setempat
Penempatan orientasi bangunan pada objek ini menyesuaikan kondisi iklim, kemudian penerapan bentuk atap dengan kemiringan yang cukup untuk merespon kondisi iklim.
2. Hemat energi Bangunan pada kawasan menerapkan bukaan / ventilasi pada fasad bangunan, untuk mengoptimalkan pencahayaan dan penghawaan alami, sehingga dapat meminimalisasi penggunaan energi.
3. Material yang dapat dibudidayakan
Pada objek ini menerapkan material yang ramah lingkungan yakni kayu dan bambu sebagai sistem konstruksi, sehingga meminimalisir dampak buruk terhadap kesehatan pengguna.
Dikarenakan objek ini merupakan area publik, maka perhatian terhadap keamanan pengguna harus maksimal.
Gambar 2.22 objek Wiki World
( Sumber:https://www.archdaily.com/929420/wiki-tribe-wiki-world- plus-advanced-architecture-lab-aal)
Pada objek Wiki World ini diterapkan pada kondisi tanah kontur pada kawasan yang dipertahankan kealamiannya. Kemudian sebagian bangunan pada kawasan menerapkan sistem struktur panggung untuk menyesuaikan dengan kondisi kontur tanah pada kawasan.
Gambar 2.23 Designer Wiki World
( Sumber:https://www.archdaily.com/929420/wiki-tribe-wiki-world-plus- advanced-architecture-lab-aal)
5. penggunaan teknologi tepat guna manusiawi Penerapan solar panel pada atap bangunan sebagai
energi alternatif pada perancangan
Kelebihan Desain
Kekurangan Desain
STUDI PRESEDEN PENDEKATAN
Green School, BaliGambar 2.25 Green School ( Sumber: https://www.archdaily.com/81585/the-green-school-pt-
bambu)
Green School merupakan sebuah bangunan sekolah yang bertemakan alam, didirikan oleh John dan Hardy asal Canada. Green School berlokasi di Banjar saren, desa Sibang Kaja, Abiansemal, Bandung, sekitar 30 KM dari pusat kota Denpasar. Green school ini menerapkan ajaran Tri Hita Karana, yang memiliki makna tiga penyebab kesejahteraan yang bersumber pada keharmonisan hubungan antara manusia dengan tuhannya, manusia dengan alam lingkungannya, dan manusia dengan sesamanya[18].
1. Perhatian pada lingkungan iklim setempat
Bentukan atap pada bangunan Green School yang dapat merespon iklim tropis pada daerah setempat, kemudian harmonisasi dengan alam diaplikasikan pada bangunan ini yang tampak selaras dengan alam sekitarnya.
Gambar 2.27 Green School ( Sumber: https://www.archdaily.com/81585/the-green-school-pt-bambu)
2. Hemat energi Bangunan pada kawasan menerapkan bukaan / ventilasi pada fasad bangunan, untuk mengoptimalkan pencahayaan dan penghawaan alami, sehingga dapat meminimalisasi penggunaan energi dan memberikan kenyamanan pada ruangan.
Gambar 2.28 interior Green School ( Sumber: https://www.archdaily.com/81585/the-green-school-pt-bambu)
3. Material yang dapat dibudidayakan
Pada objek ini menerapkan material yang ramah lingkungan dan memanfaatkan sumber alam melimpah yakni bambu sebagai sistem konstruksi.
Gambar 2.29 interior Green School ( Sumber: https://www.archdaily.com/81585/the-green-school-pt-bambu)
Gambar 2.26 SitePlan Green School ( Sumber: https://www.archdaily.com/81585/the-green-school-pt-
bambu)
Mengoptimalkan potensi tanah kontur dengan mempertahankannya dan mempertahankan vegetasi pada sekitar objek Green School.
Gambar 2.30 Green School ( Sumber: https://www.archdaily.com/81585/the-green-school-pt-bambu)
5. penggunaan teknologi tepat guna manusiawi Penerapan solar panel di sekitar bangunan sebagai energi alternatif pada perancangan
Gambar 2.31 Panel surya pada Green School ( Sumber: https://www.archdaily.com/81585/the-green-school-pt-bambu)
Kelebihan desain
Bangunan yang ramah akan lingkungan sekitarnya, keseimbangan antara kenyamanan, estetika dan fungsionaltas bangunan yang optimal.
Kekurangan desain
Membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi untuk pengaplikasian konstruksi bambu.
\
STUDI PRESEDEN
Objek LandscapeGambar 2.32 Taman selecta
( Sumber:http://pesonawisataindonesia.com/tempat-wisata-di- malang-selecta/)
Taman Selecta adalah taman wisata alam rekreasi yang berada di desa Tulungrejo, kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Memiliki luas lahan 18 ha dengan dibangun oleh warga Belanda yang bernama Ruyter de wildt pada tahun 1928. Taman selecta ini terdapat banyak jenis vegetasi yang menjadikan sejuk dan memanjakan mata bagi pengunjung wisatawan.[19]
makan, taman bermain, kolam renang, tempat penginapan, gazebo,spot foto, mushollah, toilet umum dan lahan parkir. Faslitas penunjang taman Selecta didesain untuk menunjang aktivitas pengguna, yang mana sebagai wisata rekreasi keluarga.
Gambar 2.33 landscape Taman Selecta ( Sumber: http://pesonawisataindonesia.com/tempat-wisata-
di-malang-selecta/)
Taman Selecta
Kajian prinsip desain landscape pada Taman Selecta Prinsip desain landscape yang baik meliputi unity, keseimbangan, irama, penekanan, kesederhanaan, kontras, proporsi, dan space.
Keseimbangan
Prinsip keseimbangan pada desain landscape Taman Selecta menerapkan kesimbangan simetris formal yang memberikan kesan kaku tapi agung dan impresif.
Irama dan Pengulangan
Gambar 2.34 landscape Taman Selecta ( Sumber:http://pesonawisataindonesia.com/tempat-wisata-di-malang-selecta/)
Gambar 2.35 landscape Taman Selecta ( Sumber:http://pesonawisataindonesia.com/tempat-wisata-di-malang-selecta/)
Prinsip irama dalam desain landscape Taman Selecta diciptakan dari beberapa variasi yakni secara progresif, berselang, dan berulang. Pola pengulangan ini diterapkan dengan cara penataan jarak dan letak yang berbeda dari elemen landscape.
Gambar 2.36 landscape Taman Selecta ( Sumber: http://pesonawisataindonesia.com/tempat-wisata-di-malang-
selecta/)
Prinsip aksentuasi pada Taman Selecta diterapkan melalui pemberian objek landscape seperti sculpture, dan penempatan soft material lansdcape yang berbeda memberikan aksentuasi pada komposisi tanaman.
Kesederhanaan
Prinsip kesederhanaan pada desain landscape Taman Selecta dengan menerapkan material lanskap yang seminimal mungkin dan material perkerasan yang sederhana.
Gambar 2.37 landscape Taman Selecta ( Sumber: http://pesonawisataindonesia.com/tempat-wisata-di-malang-
selecta/)
Kontras
Gambar 2.38 landscape Taman Selecta ( Sumber: http://pesonawisataindonesia.com/tempat-wisata-di-malang-
selecta/)
Prinsip kontras pada desain landscape Taman Selecta salah satu nya diterapkan pada pemberian perbedaan material landscape dalam satu kesatuan.
STUDI PRESEDEN
Objek GoaGambar 2.39 Goa Maharani (Sumber:https://www.penawisata.com/2019/02/tiket-masuk-
maharani-zoo-lamongan.html /)
Goa Maharani adalah taman wisata alam yang berlokasi di Paciran kabupaten Lamongan Jawa Timur, yang dilengkapi dengan kebun binatang sebagai wadah edukasi dan rekreasi. Yang terbangun di atas lahan seluas 3.5 ha.
Kedalaman goa mencapai kurang lebih 25 meter dibawah permukaan tanah.[20]
Gambar 2.40 Fasilitas Goa Maharani ( Sumber: https://www.penawisata.com/2019/02/tiket-
masuk-maharani-zoo-lamongan.html/)
Fasilitas
Wisata Goa Maharani ini dilengkapi dengan beberapa fasilitas penunjang seperti, tempat makan, mushollah, toilet umum, lahan parkir, area khusus ibu menyusui, ATM, hingga klinik Kesehatan.
Interior Goa Maharani
Beberapa strategi desain dan elemen – elemen yang terdapat pada Goa Maharani diantaranya :
Goa Maharani
Gambar 2.41 interior Goa Maharani ( Sumber: https://www.penawisata.com/2019/02/tiket-masuk-maharani-zoo-
lamongan.html/)
Pencahayaan pada interior Goa Maharani menerapkan inderect lighting yang difokuskan pada bagian stalaktit dan stalakmit goa sehingga memberikan aksentualitas.
Aksesibilitas dan Sirkulasi
Gambar 2.42 interior Goa Maharani ( Sumber: https://www.penawisata.com/2019/02/tiket-masuk-maharani-zoo-
lamongan.html/)
Aksesibilitas pada interior goa maharani dengan pemberian perkerasan dan pagar pembatas sebagai pengarah dan pengaman.
Gambar 2.43 interior Goa Maharani ( Sumber: https://www.penawisata.com/2019/02/tiket-masuk-maharani-zoo-
lamongan.html/)
Pemberian Signage pada interior goa maharani sebagai petunjuk dan juga edukasi kepada pengunjung.
Penghawaan
Gambar 2.44 interior Goa Maharani ( Sumber: https://www.penawisata.com/2019/02/tiket-masuk-maharani-zoo-
lamongan.html/)
Sistem penghawaan pada Goa Maharani menerapkan penghawaan buatan.
Objek Wahana Outbound
Kediri Eco Park
Kediri Eco Park merupakan tempat wisata alam dengan aktivitas outdoor yang berlokasi di Jl.
Kelapa, Ketami, Kec. Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur. Terdapat fasilitas outbound dan playground pada Kediri Eco Park yang dapat dijadikan studi banding pada perancangan ini.
[21]
Gambar 2.45 Kediri Eco Park (Sumber: https://sikidang.com/kediri-eco-park/)
Gambar 2.46 Lokasi Kediri Eco Park (Sumber: Google maps)
- Flying fox
- Sky bridge - Hell
Barrier
Wahana outbound pada Kediri Eco Park dirancang dengan nuansa alam, memanfaatkan vegetasi sebagai konstruksi pada wahana outbound sehingga area outbound lebih menyatu dengan alam.
Fasilitas wahana lain yang terdapat pada Kediri Eco Park seperti : bermain hammock, bersantai di gazebo, dan terdapat toko bungah. Fasilitas pada kawasan Eco Park ini didesain untuk menikmati alam pada kawasan.
Gambar 2.47 outbound Kediri Eco Park (Sumber: https://sikidang.com/kediri-eco-park)
Gambar 2.48 outbound Kediri Eco Park (Sumber: https://sikidang.com/kediri-eco-park)
- Flying Fox
Peralatan material pendukung flying fox diantaranya : Slink baja yakni sebagai lintasan pengaman, Clip slink sebagai pengikat slink baja, dan Tali stopper sebagai operator flying fox.
Slink Baja Clip Slink Tali Stopper
- Sky Bridge
Peralatan material pendukung Sky bridge diantaranya : bambu,karmentel,kong,snappling, webbing dan helm.
Carmentel Snappling Webbing Helm
- Hell Barrier
Peralatan material pendukung Hell barrier diantaranya : jaring, karmentel, kong, snappling, webbing, kaos tangan dan helm.
Jaring hell barrier
Gambar 2.49 site Desa Melirang ( Sumber:Google Earth)
Kabupaten Gresik merupakan kabupaten yang ada di provinsi Jawa Timur yang memiliki 18 kecamatan salah satunya Kecamatan Bungah.
LUAS WILAYAH
Luas wilayah Kecamatan Bungah sebesar 79.44 km2.
TANAH
Jenis tanah pada Kawasan Gresik bagian utara ini didominasi tanah kapur yang relatif kurang subur.
TATA GUNA LAHAN Pertanian : 42831 ha Perikanan : 21678 ha Pariwisata : 82851 ha Industri : 12448 ha
HIDROLOGI
keadaan hidrologi ditentukan oleh adanya waduk, embung, mata air, pompa air dan sumur bor.
DEMOGRAFI
Jumlah penduduk di Kabupaten Gresik akhir tahun 2020 sebanyak 1.326.420 jiwa.
INDUSTRI KERAJINAN
Songkok, produksi alat musik rebana dan makanan seperti pudak, jamu, kerupuk, otak-otak bandeng dan tape.
KLIMATOLOGI
Iklim Kabupaten Gresik termasuk tropis dengan temperatur rata rata 28,5 °C dan kelembaban udara rata-rata 75%. Curah hujan relatif rendah, yaitu rata-rata 2.245 mm per tahun.
TOPOGRAFI
Mempunyai dataran tinggi 25 Mdpl dengan kelerengan 2-15 % DATA KAWASAN
TRANSPORTASI
Kendaraan yang ada pada sekitar Kawasan yakni mobil, bus, sepeda motor, sepeda.
AKSES JALAN
Terdapat jalan utama yakni Jl.
Raya Bungah, sebagai akses utama antar wilayah.
SARANA & PRASARANA
Terdapat sarana Pendidikan dari TK – PT, terdapat pasar dan transportasi umum, seperti ojek dan mobil angkut.
PERMUKIMAN
Permukiman pedesaan, terdiri dari 22 desa/kelurahan.
Gambar 2.50 Peta Kab. Gresik
( Sumber:https://peta-kota.blogspot.com/2017/01/peta- kabupaten-gresik.html)
KANTOR KECAMATAN
PEMBERHENTIAN TRANSPORTASI UMUM AKSES JALAN RAYA BUNGAH
SITE
U
PETA KECAMATAN BUNGAH
Ke arah Gresik Kota Ke arah Kecamatan Sidayu Ke arah Kecamatan Dukun
menuju Kabupaten Lamongan
Jalan Raya utama Jalan Raya Bungah
DATA TAPAK
Desa Melirang Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik 61152 dengan ukuran Luas : 45.044 m2 atau 4.5 ha
LOKASI DAN UKURAN
BENTUK TAPAK
BATAS-BATAS TAPAK
Jalan Raya
Jalan setapak Permukiman
warga
Lahan warga
AKSESIBILITAS
Akses masuk ke tapak Tapak dapat diakses dari selatan yakni jalan raya Bungah – Dukun.
KEBISINGAN
Kebisingan tinggi pada bagian selatan yang bersumber dari jalan raya, kebisingan sedang pada bagian barat yakni pemukiman warga, kebisingan rendah pada bagian utara dan timur tapak yakni lahan kosong.
Kebisingan tinggi Kebisingan sedang Kebisingan rendah
VEGETASI
Vegetasi pada tapak cenderung heterogen yakni tanaman rumput liar, pohon jati, pohon pisang dan pohon- pohon liar.
18
VIEW KE TAPAK
View ke dalam tapak memperlihatkan banyak vegetasi liar seperti semak- semak.
IKLIM
Calm Winds: 0.55%
Avg. Wind Speed: 4.64 m/s Temperature: 26oC
Precipitation: 0 mm/3 h
Source: Windrose
Angin
Menurut data Windrose arah angin pada tapak bergerak dari timur laut ke barat daya dengan kecepatan 5 kts, sedangkan temperatur pada site adalah 26 derajat celcius dan precipitation 0 mm/3h.
TOPOGRAFI
15.00
20.00 25.00 30.00
Kondisi topografi dengan slope 3%, tapak terletak di ketinggian mulai dari 15 Mdpl – 30 Mdpl.
Kemiringan kontur tapak
Matahari
Landai 15-20 Landai 21-25 Landai 26-30 Source: Google earth
Pagi
Siang
Sore
KONDISI GOA
Pintu masuk Goa Akses masuk goa dapat dicapai dari arah utara.
Kondisi stalagmit dan stalagtit pada interior Goa Melirang yang masih alami ini, nantinya akan dimanfaatkan sebagai sarana edukasi mengenai anatomi goa dan sebagai sarana rekreasi dengan memanfaatkan keindahan bentuknya.
15.00 20.00 30.00
GOA
Spesies yang terdapat pada Goa Melirang yakni kelalawar chiroptera.
POSISI GOA
Aksesibilitas pada interior goa belum memadai yang terdapat bebatuan goa sehingga kurang nyaman untuk diakses.
Tampak atas kondisi goa yang diselimuti oleh vegetasi liar.
Kondisi akses menuju mulut goa.
Gambar kondisi mulut goa.
Gambar akses pintu masuk goa dari dalam goa.
Gambar kondisi mulut goa.
Interior goa
Interior goa
PROSES DESAIN
BAB III
SKEMA PROSES DESAIN
DEFINE BACKGROUND & DESIGN ISSUE
1
DISPARBUD Kabupaten Gresik menargetkan adanya percepatan peningkatan wisatawan.
Terdapat sebuah Goa alam yang berpotensi untuk dijadikan taman rekreasi alam.
keramah lingkungan dan tindakan konservasi.
kegiatan budaya pada desa Melirang yang belum ada nya tempat yang mewadahi.
2 BASED ON FACT
Kondisi satalakmit dan stalaktit Goa Melirang yang masih alami, akan tetapi terdapat bekas adanya upaya vandalisme pada goa.
Adanya wacana pengembangan wisata alam pada objek goa melirang, akan tetapi tidak terlaksana hingga saat ini.
Banyaknya aset yang terdapat pada Desa Melirang untuk dikembangkan sebagai wisata.
3 THE BEST IDEA
PERANCANGAN TAMAN REKREASI ALAM GOA MELIRANG DI KABUPATEN GRESIK DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGI
Desain yang bertujuan sebagai upaya konservasi alam dan keramah lingkungan.
Menjadikan objek sebagai ketertarikan terhadap wisata baru berbasis alam.
1. Keramah lingkungan 2. Konservasi
3. Budaya
ISU DESAIN
“ HARMONY WITH NATURE “
Perancangan Taman Rekreasi Alam Goa Melirang
Pendekatan Arsitektur Ekologi
Integrasi keislaman
1. QS. Al-A’raf ayat 56 tentang kelestarian lingkungan
2. HR. Bukhari No. 764 tentang kenyamanan 3. QS. Al – Isra’ ayat 27 tentang kemubadziran
Tagline diperoleh dari pendekatan dan integrasi keislaman. Memiliki makna
perancangan yang serasi/menyatu dengan alam dengan menerapkan beberapa
aspek ekologi untuk meminimalisir dampak negatif
terhadap lingkungan sekitar sehingga menciptakan keharmonisan antara bangunan,
manusia dan alam.
1. Perhatian pada iklim setempat
2. Menghemat sumber energi yang tidak dapat diperbarui 3. Penggunaan bahan bangunan yang dapat dibudidayakan dan
menghemat energi
4. Menghemat sumber alam (air, udara, dan tanah ) 5. Penggunaan teknologi tepat guna yang manusiawi
4 DESIGN SOLUTION
5 ANALISIS 6 KONSEP 7 ARCHITECTURE DRAWING 7 DESIGN COMMUNICATION
Fungsi, Aktivitas, Pengguna, Tapak, Ruang, Bentuk, Struktur, Utilitas.
Dasar, Tapak, Ruang, Bentuk, Struktur, Utilitas.
Gambar ArsitekturaL, Gambar DED.
APREB, Maket, Video Animasi.
SKETSA IDE DASAR DESAIN
Perancangan Taman Rekreasi Alam Goa Melirang ini menggunakan pendekatan arsitektur ekologi yang salah satu nya sebagai upaya kelestarian lingkungan. Dengan penataan landscape yang mempertimbangkan prinsip dasar perancangannya yakni keseimbangan, irama, kontras dsb. Yang diterapkan melalui pemberian jenis vegetasi dan elemen landscape lainnya. Sehingga menciptakan kawasan rekreasi yang ramah lingkungan dan menyenangkan.
Desain bangunan yang menyesuaikan terhadap iklim setempat. Dengan pemberian bukaan sebgai ventilasi alami dan pemilihan jenis material alam dan lokal yang ramah lingkungan seperti bambu, kayu dsb.
Desain bangunan yang menyatu dengan alam. Dengan penyesuaian terhadap kondisi lingkungan seperti adanya kontur pada site, dan memasukkan unsur alam pada desain bangunan dengan pemberian vegetasi.
Fasilitas Rekreasi
Fasilitas Komersil : Food court, souvenir store dan rest room
Fasilitas pagelaran budaya dan area bermain
“HARMONY WITH NATURE”
ANALISIS BAB IV
Perancangan Taman Rekreasi Alam Goa Melirang ini didasarkan pada prinsip pendekatan arsitektur ekologi, yang merespon konteks kawasan dan kondisi lingkungan sekitar tapak. Tahapan awal dengan ditentukannya kegiatan dari objek perancangan yang diawali dengan analisis mikro kemudian dilanjutkan dengan analisis makro yang dilakukan secara parallel dengan analisis mikro.[21]
Analisis Fungsi Analisis Tapak
Mengklasifikasi kebutuhan pengguna, aktivitas, dan ruang serta kegiatannya.
Merangkai keterkaitan antara kawasan, tapak, dan objek rancangan.
Analisis Bentuk dan Fasad
Mengeksplorasi bentuk dari hasil analisis tapak.
Analisis Struktur Analisis Utilitas
Hasil Analisis
Menghitung dan menentukan besaran ruang serta keterkaitan antar fungsi bangunan.
Penambahan sistem struktur.
Penambahan sistem utilitas pada
bangunan.
Analisis Ruang
Analisis Mikro
Analisis Makro
KeteranganANALISIS FUNGSI
Analisis fungsi Perancangan Taman Rekreasi Alam Goa Melirang berisi skema perancangan fungsi primer, skunder, penunjang, dan servis. Berikut adalah klasifikasi perangan objek ini berdasarkan fungsi nya.
Communal Space
Sarana Keamanan &
Ketertiban
Local material dan low impact material
Natural ventilation
renewable energy Considering climate
Kriteria Desain
ANALISIS PENGGUNA
00.00 01.00 02.00 03.00 04.00 05.00 06.00 07.00 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00
Jam
Struktural Direktur, Bagian menejerial
Pemeliharaan kawasan Pengelola kebersihan dan perawatan.
Keamanan dan ketertiban petugas loket, scurity.
Perorangan
umur 6 – 45 th, disabilitas.
Kelompok kecil
Keluarga, pelajar, pasangan.
Kelompok Besar
Rombongan rekreasi.
Pengelola Pengguna umum
Pengguna
ANALISIS AKTIVITAS
Outboud Area
Bermain permainan outbound
Bersantai
Mengawasi
Merawat
Membersihkan
Edukasi Area (Goa)
Berfoto & berekreasi
Mengamati
Meneliti
Berdiskusi
Berfoto
Berekreasi
Mengawasi
Merawat
Memandu
Memandu Membersihkan
Taman
Bersantai
Berfoto & berekreasi
Mengawasi
Merawat
Membersihkan
Cultural Performance
Bersantai
Menyaksikan
Mengamati
Berfoto
Berekreasi
Mengawasi
Merawat
Membersihkan
Menampilkan pertunjukkan
Taman Bermain
Bersantai
Bermain
Berfoto & berekreasi
Mengawasi
Merawat Membersihkan