Vol. 1 | No. 1 | Januari 2022
This is an open access article under the CC BY-SA license
p-ISSN : 2828-0210 | e-ISSN : 2828-0229 https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/biner
SISTEM INFORMASI E-VOTING DENGAN METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD) PADA PEMILIHAN KEPALA
DESA BERBASIS WEBSITE
Heru Saputro
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara
Email: herusaputro@unisnu.ac.id ABSTRAK
Proses pemilu di Indonesia merupakan sesuatu yang penting, baik itu pemilihan presiden maupun pemilihan kepala desa. Di negeri ini proses Pemilu masih menggunakan metode konvensional, yaitu pemilih memilih dengan memilih surat suara. Dalam aksinya, sistem konvensioal ini masih memiliki lebih banyak kelemahan yang dapat merugikan beberapa partai atau kandidat. Dengan teknologi modern saat ini, dapat membawa perubahan besar bagi manusia, termasuk dalam proses pemilihan. Dalam hal itu disebut dengan E-Voting (Electronic Voting). Sistem ini diperbolehkan dan diatur dalam konstitusi tetapi harus memperhatikan prinsip-prinsip yang ada. Sistemnya sendiri berbasis web
Kata Kunci : Pemilu, pemungutan suara elektronik, Sistem, Konvensional.
ABSTRACT
Abstracts are written in English which contains a brief description of the problem and the purpose of the research, the methods used, and the results of the study. Abstracts are written with a maximum of 200 words using Times New Roman 11 front, single spaces, justify, italic. Keywords need to be included to describe the domain of the problem under study and the main terms that underlie the conduct of the study.
Keywords can be a single word or combination of words. Choose the right keywords so that it can improve the ease of the article search process.
Keywords : Election, E-Voting, System, Konvensional.
Biner : Jurnal Ilmiah Informatika dan Komputer, Vol. 1, No. 1, Januari 2022, Hal. 43-51 1. PENDAHULUAN
Pemilihan umum di Indonesia dilakukan setiap lima tahun sekali, pelaksanaan pemilihan umum dimulai dari tingkat paling rendah yaitu pemilihan kepala desa, tetapi pemilihan kepala desa masih dilakukan secara manual saat memilih skandidat, yaitu warga yang mempunyai hak pilih datang ke tps pada saat hari pemilihan dan mencoblos calon pasangan yang ada di kertas suara dan memasukanya ke kotak suara, dan setelah proses pemilihan selesai maka dilakukanlah perhitungan suara.
Namun dalam kenyataanya saat melakukan pemilihan dengan cara menual masih banyak terjadi kesalahan yang disebabkan oleh banyak faktor, seperti banyaknya daftar pemilih ganda, ada pemilih yang memilih lebih dari satu pasangan calon, karena keabsahan yang kurang jelas dan memilih lebih dari satu calon, maka mengakibatkan banyak surat suara yang tidak sah, selain itu juga banyak kertas suara yang cacat atau rusak, dan juga jika melakukan pemlihan dengan cara manual juga mengakibatkan perhitungan suara yang dilakukan berjalan lambat karena proses perhitungan harus dilakukan satu persatu.
Dengan banyaknya kerkuragan tersebut khusunya dalam proses pemilihan umum di Indonesia maka mulailah muncul gagasan mengenai penggunaan teknologi informasi untuk menyelenggarakan pemilihan umum diIndonesia. Yang dimaksud teknologi informasi disini yaitu menggunakan sistem yang terkomputerisasi. Dengan adanya sistem yang baru ini diharapkan lebih mampu untuk membantu proses pemilihan dan pengolahan data serta penyajian informasi yang cepat, mudah dan akurat.
Dalam pasal 88 UU Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, dijelaskan bahwa untuk daerah diindonesia yang belum mampu atau belum siap menerapkan sistem E-Voting karena suatu permasalahan tertentu, masih tetap dapat melakukan pemilihan secara manual yaitu dengan cara mencoblos atau mencontreng, tapi untuk daerah yang telah mampu menerapkan E- Voting maka diperbolehkan, asalkan tidak melanggar asas luberjurdil.dengan demikian, nantinya tidak akan menimbulkan kebingungan bagi daerah yang belum siap untuk melakukan sistem pemilihan umum dengan cara E-Voting.
[1].
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis mempunyai ide untuk menciptakan sebuah aplikasi berbasis web yang nantinya dapat membantu pelaksanaan pemilihan umum secara cepat, tepat dan akurat.
Sehingga nantinya dapat membantu dalam menghemat waktu pemilihan, perhitungan suara, dan tentu saja menghemat kertas suara.
Ide atau gagasan yang diusulkan oleh penulis adalah ”Sistem Informasi E-Voting Dengan Metode Rapid Application Development (RAD) Pada Pemilihan Kepala Desa Berbasis Website”.
2. METODE PENELITIAN 2.1 Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, ada beberapa tahapan prosedur penelitian yang dilakukan. Gambaran prosedur penelitian dapat dilihat pada gambar 1:
Gambar 1 Prosedur Penelitian
Adapun kerangka sistem dari sistem pakar diagnosis penyakit gigi dan mulut dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini :
Gambar 2 Kerangka Sistem
3.2 Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini penulis menggunakan 3 metode untuk mengumpulan data yang dibutuhkan. Yang pertama yaitu metode wawancara, metode studi pustaka, dan metode kuesioner. Metode yang pertama yaitu metode wawancara Pada masalah ini penulis melakukan wawancara dikantor setda (Sekretariat Daerah)
Kabupaten Jepara tepatnya pada kepala bagian pemerintahan desa, karena pilkades sendiri langsung masuk diranah pemerintah kota/kabupaten. Yang kedua yaitu Metode ini dilakukan untuk mencari informasi dari jurnal yang berhubungan dengan masalah yang ingin diteliti seperti tentang pemrograman, pemilu, pemilihan umum elektronik dan yang lainya yang berkaitan dengan judul atauapun gagasan yang telah penulis tentukan selain itu juga bisa didapat dari peneletian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian. Dan yang terakhir adalah metode kuesioner metode ini dilakukan untuk mengetahui resopn dari masyarakat mengenai sistem yang dibuat.
2.3. Landasan Teori 2.3.1. Pemilu
Pemilihan umum atau dalam bahasa inggris disebut election adalah cara yang digunakan untuk mewujudakan partisipasi rakyat dalam pemerintahan sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Pemilihan umum sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari suatu negara demokrasi termasuk di Indonesia, hampir semua negara demokrasi melakukan pemilihan umum.
Pemilihan umum adalah proses pemilihan wakil rakyat diparlemen dan kepala pemerintahan berdasarkan suara terbanyak [2].
Di Indonesia terdapat 6 asas yang digunakan dalam pemilu yaitu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil atau yang biasa disingkat dengan Luberjurdil.
a. "Langsung" berarti pemilih tidak boleh diwakilkan.
b. "Umum" berarti pemilu dapat diikuti seluruh warga negara yang memiliki hak menggunakan suara.
c. "Bebas" berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya tanpa ada paksaan.
d. "Rahasia" berarti suara yang diberikan oleh pemilih bersifat rahasia hanya diketahui oleh si pemilih itu sendiri.
e. “Jujur” berarti pemilu harus dilaksanakan sesuai aturan untuk memastikan setiap warga negara yang memiliki hak memilih sesuai dengan kehendaknya
f. “Adil” berarti perlakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih, tanpa ada pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau pemilih tertentu.
2.3.2. E-Voting
Pengertian dari E-Voting secara umum adalah penggunaan teknologi komputer pada pelaksanaan Voting. menjelaskan secara umum sejarah, jenis Electronic Voting, keuntungan dan kerugian dalam penggunaannya. Pilihan teknologi yang digunakan dalam implementasi dari e Voting sangat bervariasi, seperti penggunaan smart card untuk otentikasi pemilih, penggunaan internet sebagai sistem pemungutan suara, penggunaan touch screen sebagai pengganti kartu suara, dan masih banyak variasi teknologi yang digunakan.
Gambar 3 Ilustrasi Alur E-Voting
2.3.3 RAD
Rapid application development (RAD) adalah model pembangunan perangkat lunak yang tergolong teknik incremental. RAD menekankan pada siklus pembangunan singkat dan cepat. Rapid application development menggunakan metode iteratif (berulang) dalam mengembangkan sistem dimana working model sistem dikonstruksikan di awal pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan pengguna. Model kerja digunakan hanya sekali saja sebagai basis desain dan implementasi akhir [3].
RAD mempunyai 3 tahapan [4]:
a. requirement planning
Pada tahap ini yang dilakukan adalah melakukan pengumpulan dan identifikasi data yang nantinya dibutuhkan untuk pembuatan sistem, data bisa diperoleh dengan komunikasi antara usern dan analyst.
b. design System
Pada tahap secara rinci dengan membuat rancangan. Perancangan bisa dibuat dengan model dfd ataupun Usecase Diagram.
c. implementation
Tahap implementasi merupakan tahap pengkonversian desain sistem menjadi sebuah program utuh dan dilakukan oleh seorang
Biner : Jurnal Ilmiah Informatika dan Komputer, Vol. 1, No. 1, Januari 2022, Hal. 43-51 programmer menggunakan bahasa
pemrograman tertentu.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dihasilkan melalui beberapa tahapan yaitu pengumpulan data, perancangan sistem, dan implementasi sistem. Hasil penelitian tersebut dipaparkan dalam implementasi sistem.
3.1. Analisis Sistem yang Diusulkan
Untuk analisa sistem yang baru penulis mengusulkan dibuatnya sebuah sistem E-Voting pemilihan kepala desa berbasis web, yang diharapkan dapat menjadi pembanding antara sistem yang ada saat ini dengan sistem yang lebih baru.
Adapun ilustrasi flowchart sistem lama dapat dilihat pada gambar 4 :
Gambar 4 Flowchart Analisa Sistem Yang diusulkan
3.2. Perancangan Database
Perancangan database pada sistem pakar ini menggunakan ERD. Adapun Entity Relationship Diagram untuk Sistem Pakar
Diagnosis Penyakit Gigi dan Mulut dapat dilihat pada gambar 3.3.
Gambar 5 ERD Sistem Informasi E-Voting Pemilihan Kepala Desa
Sedangkan relasi antar tabel yang terbentuk dapat dilihat pada gambar 6 :
Gambar 6 Relasi Tabel Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Gigi dan Mulut
3.3. Perancangan Sistem
Dalam perancangan sistem yang penulis usulkan, perancangan sistem dibuat dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software, serta menjelaskan keseluruhan sistem secara lebih mudah.
Adapun use case diagram pada sistem informasi e-voting pemilihan kepala desa dapat dilihat pada gambar 7 sebagai berikut :
Gambar 7 Use Case Diagram
Rancangan user interface pada sistem e- voting ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 8. Rancangan Form Login User
Gambar 9. Rancangan Halaman Beranda User
Gambar 10. Rancangan Halaman Pemilihan
Gambar 11. Rancangan Halaman Grafik Hasil Pemilihan
3.3 Implementasi Sistem
Aplikasi yang dibuat ini akan digunakan oleh admin untuk mengInput data kandidat yang nantinya akan dipilih, kemudian pemilih Login dan melakukan pemilihan calon kepala daerah yang mereka kehendaki. Bahasa pemrograman yang di gunakan pada aplikasi ini adalah php dan MySQL sebagai databasenya. Berikut merupakan penjelesan dari setiap komponen sistem.
a. Halaman Login Admin
Halaman Login Admin adalah halaman utama yang akan muncul ketika Admin pertama kali membuka aplikasi sistem dapat dilihat pada gambar 12.
Gambar 12 Halaman Login Admin
Biner : Jurnal Ilmiah Informatika dan Komputer, Vol. 1, No. 1, Januari 2022, Hal. 43-51 b. Halaman Beranda Admin
Halaman Beranda Admin yaitu halaman yang akan muncul setelah admin melakukan login dapat dilihat pada gambar 13.
Gambar 13 Halaman Beranda Admin c. Halaman Grafik Hasil Pemilihan
Halaman ini merupakan halaman dimana hasil pemilihan muncul dalam bentuk grafik dan akan ditampilkan untuk dilihat oleh semua partisipan pemilu, seperti pemilih, warga dan calon kepala desa. Dapat dilihat pada gambar 14.
Gambar 14 Halaman Grafik Hasil Pemilihan
d. Halaman Login Pemilih
Gambar 15 Halaman Login Pemilih e. Halaman Voting Kandidat
Halaman ini merupakan halaman inti dimana disinilah proses pemilihan dilakukan sebelum hasilnya direkapitulasi menjadi grafik
dan nantinya akan ditampilkan kepada pemilih.
Dapat dilihat pada gambar 15.
Gambar 16 Halaman Konsultasi Mulai f. Halaman Cetak Bukti pemilihan
Pada halaman ini pemilih akana mencetak bukti pemilihan berupa QRCode yang dijadikan sebagai bukti bahawa pemilih telah melakukan voting. Dapat dilihat pada gambar 17.
Gambar 17 Halaman Cetak Bukti Pemilihan
3.4 Pembahasan
Pada sub bab pembahasan ini menjelaskan tentang pengujian terhadap program yang telah di buat. Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui mampukah program menangani kondisi yang tidak normal dengan tujuan untuk mempersiapkan banyak hal. Berikut adalah penjelasan dari pengujian program E-Voting pemilihan kepala desa berbasis web yang telah dikodekan dengan pengujian Blackbox.
3.5 Hasil Pengujian Sistem
Hasil pengujian sistem sendiri dapat dilihat dari beberapa tabel dibawah ini. Berikut diantaranya :
Tabel 1 Tabel Pengujian Login Admin Kasus Dan Hasil Uji “Data Normal”
Data Masuk an
Data Diharapk an
Pengamat an
Kesimpul an Data
Admin
Muncul Login Admin
Masuk Ke Menu Admin
BERHAS IL
Kasus Dan Hasil Uji “Data Salah”
Data Masuk an
Data Diharapk an
Pengamat an
Kesimpul an Data
Salah
Muncul Pesan
“Userna me Dan Password Salah”
Muncul Pesan
“Usernam e Dan Password Salah”
BERHAS IL
Data Belum Lengka p
Muncul Pesan
”Form Belum Diisi Dengan Lengkap”
Muncul Pesan
”Form Belum Diisi Dengan Lengkap”
BERHAS IL
Tabel 2 Tabel Pengujian Login Pemilih Kasus Dan Hasil Uji “Data Normal”
Data Masuk an
Data Diharapk an
Pengamat an
Kesimpul an Data
Pemilih
Muncul Login Pemilih
Masuk Ke Beranda Pemilih
BERHAS IL Kasus Dan Hasil Uji “Data Salah”
Data Masuk an
Data Diharapk an
Pengamat an
Kesimpul an Data
Salah
Muncul Pesan
“Nik Dan Password Salah”
Muncul Pesan
“Nik Dan Password Salah”
BERHAS IL
Data Belum Lengka p
Muncul Pesan
”Form Belum Diisi Dengan Lengkap”
Muncul Pesan
”Form Belum Diisi Dengan Lengkap”
BERHAS IL
Tabel 3 Tabel Pengujian Voting Kandidat Kasus Dan Hasil Uji “Data Normal”
Data Masuk an
Data Diharapk an
Pengamat an
Kesimpul an Data
Kandid at
Voting Berhasil
Saat Button Pilih Diklik
BERHAS IL
Muncul Pesan
“Berhasil memilih Calon”
Tabel 4 Tabel Pengujian Tambah kandidat Kasus Dan Hasil Uji “Data Normal”
Data Masuk an
Data Diharapk an
Pengamat an
Kesimpul an Data
Kandid at
Data Yang DiInput Berhasil Masuk Database
Data Tersimpa
n Ke
Database
BERHAS IL
Kasus Dan Hasil Uji “Data Salah”
Data Masuk an
Data Diharapk an
Pengamat an
Kesimpul an Data
Salah
Muncul Pesan
“Data Yang Dimasuk an Tidak Sesuai”
Muncul Pesan
“Data Tidak Sesuai”
BERHAS IL
Data Belum Lengka p
Muncul Pesan
”Form Belum Lengkap”
Muncul Pesan
”Form Belum Lengkap”
BERHAS IL
Tabel 5 Tabel Pengujian Cetak Laporan Kasus Dan Hasil Uji “Data Normal”
Data Masuka n
Data Diharapk an
Pengamat an
Kesimpul an Data
Pemilih
Muncul Form Cetak Laporan
Cetak Laporan Berjalan Baik
BERHAS IL
Data Kandida t
Muncul Form Cetak Laporan
Cetak Laporan Berjalan Baik
BERHAS IL
Data Hasil Pemilih an
Muncul Form Cetak Laporan
Cetak Laporan Berjalan Baik
BERHAS IL
Biner : Jurnal Ilmiah Informatika dan Komputer, Vol. 1, No. 1, Januari 2022, Hal. 43-51 3.6 Hasil Evaluasi Kuesioner
Evaluasi aplikasi E-Voting ini dilakukan menggunakan kuesioner yang disebar di wilayah Desa Jambu Timur khususnya di wilayah Rw 04. Responden dalam kusioner ini merupakan warga dari desa jambu timur sendiri yang pekerjaan sehari-harinya seperti guru, pedagang, peternak, siswa sekolah, iu rumah tangga dan lain sebagainya.
Dari hasil pengujian yang ditunjukan pada Tabel 6 dibawah menunjukan bahwa sebagian besar responden setuju dengan sistem yang telah dibuat, meskipun ada juga yang menganggap bahwa sistem masih sulit digunakan atau tidak User Friendly. Jika dikonversi kedalam persentase dapat disebutkan bahwa responden yang sangat tidak setuju berjumlah 0%, yang tidak setuju berjumlah 10,4%, yang setuju berjumlah 75,8% dan yang sangat setuju berjumlah 13,8%. Berdasarkan hasil pengujian sistem tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem E-Voting pemilihan kepala daerah layak untuk digunakan, akan tetapi masih perlu banyak pengembangan lebih lanjut.
Tabel 6 Kuesioner Evaluasi Sistem N
O
PERTANYAA N
ST S
TS S SS 1 Apakah
Informasi yang disediakan oleh aplikasi
0 10 75 15
2 Apakah menu atau fitur aplikasi menu mudah
digunakan?
0 5 70 25
3 Apakah
tampilan menu dalam aplikasi mudah untuk dikenali?
0 15 75 10
4 Apakah aplikasi mudah
dioperasikan?
0 15 75 10
5 Kinerja sistem pemilihan online berjalan dengan baik
0 8 77 15
6 Proses
pemilihan di sistem tidak sulit
0 7 79 14
7 Pemilih
mencetak bukti pemilihan berupa kode yang harus dibaca dengan scanner
0 14 68 18
8 Dengan rekapitulasi online pemenang pemilu lebih cepat diketahui
0 0 87 13
9 Sistem memudahkan dalam proses pemilihan
0 20 77 3
10 Apakah aplikasi bermanfaat bagi pengguna?
0 10 75 15
TOTAL 0 10
4 75 8
13 8 4. PENUTUP
4.1. Kesimipulan
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan oleh penulis baik selama penelitian, perancangan dan implementasi aplikasi E- Voting, maka dapat diambil beberapa kesimpulan berikut ini :
a. Aplikasi E-voting ini dibangun menggunakan metode pengembangan Rapid Application Development (RAD).
b. Aplikasi E-Voting sudah sesuai dengan UU Pilkada dan sesuai dengan asas pilkada yang berlaku selama ini.
c. Setelah evaluasi program melalui kuesioner, disimpulkan bahwa sistem layak digunakan, dikarenakan sebagian besar responden merasa puas dengan sistem yang telah dibuat.
4.2. Saran
Sistem E-Voting ini sendiri tentu saja masih mempunyai banyak kekurangan dan kelemahan diharapkan bagi yang ingin melajutkan atau mengembangkan aplikasi agar memperhatikan beberapa point dibawah :
a. Pengembangan tampilan web yang lebih menarik dan User Friendly agar mudah digunakan oleh masyarakat
b. Keamanan sistem harus diperhatikan, seperti penggunaan E-ktp dan fingerprint
untuk memverifikasi pemilih agar tidak disalahgunakan oleh orang lain.
c. Pemilih hanya dapat melakukan pemilihan sekali, dan data admin harus tercantum untuk mencegah admin melakukan hal yang dilarang.
d. Aplikasi bisa diakses oleh perangkat mobile agar lebih memudahkan masyarakat, namun tetap tidak boleh menghilangkan peraturan atau UU yang berlaku.
5. DAFTAR PUSTAKA
[1] Hardjaloka, Loura, and Varida Megawati Simarmata. 2011. “E-Voting : Kebutuhan vs . Kesiapan ( Menyongsong ) E- Demokrasi.”
[2] Purwati, Nani. 2015. “E-Voting . Kata Kunci:pemilu,E-Voting, Pilkada.” 3(1).
[3] Setiawan, Ade, Deden Endrawan, Rifki Fathoni, and Septian Budi P. 2011. “Rapid Application Development.” : 1–12.
[4] Aswati, Safrian et al. “STUDI ANALISIS
MODEL RAPID APPLICATION
DEVELOPMENT DALAM.”
[5] Bachtiar, farahdiba rahma. 2014. “Pemilu Indonesia : Kiblat Negara Dempkrasi Dari Berbagai Refresentasi.” Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 3.
[6] Hariyati, Emi. 2015. “Peran Kepala Desa Dalam Penyelenggaraan Pemerintah Desa Batu Balai Kecamatan Muara Bengkal Kabupaten Kutai Timur.” Ilmu Pemerintahan 3(4): 1914–27.
[7] Mulyanto, Aunur. R. 2008. Rekayasa Perangkat Lunak. Jilid 2.
[8] Riyanto, Verry. 2017. “IMPLEMENTASI METODE RAPID APPLICATION
DEVELOPMENT DALAM
MEMBANGUN E-COMMERCE DI
BIDANG UKM.” 13(1): 122–27.
[9] Sophan, Mochammad Kautsar et al. 2012.
“DESIGN MODEL TPS DALAM SISTEM.” 2012(semnasIF): 160–67.