• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN 3.1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III PROSEDUR PENELITIAN 3.1"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

22 BAB III

PROSEDUR PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Pada penelitian yang telah penulis buat termasuk kedalam jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono, (2013) penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu” (hlm. 14). Memakai jenis kuantitatif karena penelitian ini terdapat pengumpulan data, menganalisis dan mengolah data menjadi hasil numerik dan juga termasuk kedalam fenomena yang dapat dilakukan pengukuran dalam variabelnya serta menghasilkan suatu kesimpulan.

Penelitian yang penulis buat menggunakan pendekatan survei, menurut Sugiyono, (2013) “Metode survei merupakan metode yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti ini melakukan pengumpulan data” (hlm. 6).

Penelitian ini diambil dari kondisi dilingkungan Tempat Latihan Atlet dengan tujuan khusus dapat membuat dekripsi tentang survei tingkat motivasi atlet junior dalam mengikuti latihan pencak silat.

3.2 Variabel Penelitian

Menurut Azwar, (2012) “ veriabel adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati. Adapun variabel pada penelitian ini adalah variabel bebas dan terikat yaitu Tingkat Motivasi Atlet Junior Dalam Mengikuti Latihan Pencak Silat” (hlm. 74).

3.3 Populasi dan Sampel a. Populasi

Menurut Sugiyono, (2013) “populasi adalah suatu generalisasi yang terdiri dari objek-objek dengan ciri-ciri dan sifat-sifat tertentu yang perlu dipelajari dan

(2)

disimpulkan “ (hlm. 117). Populasi yang dalam penelitian ini yaitu Atlet Pencak Silat Padjadaran Pusat dari Kabupaten Tasikmalaya yang berjumlah 20 orang putra-putri.

b. Sampel

Menurut Sugiyono, (2013) “sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” (hlm. 118). Sampel dalam penelitian ini adalah atlet Pencak Silat Padjadjaran Pusat Kabupaten Tasikmalaya dengan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling merupakan teknik untuk menentukan sampel yang didasarkan pada pertimbangan peneliti mengenai sampel – sampel mana yang sesuai, bermanfaat dan di anggap mewakili suatu populasi.

3.1 Teknik Pengumpulan Data

Setelah mendapatkan izin, peneliti akan memberikan kuisioner kepada atlet Pencak Silat Padjadjaran Pusat Kabupaten Tasikmalaya. Data yang dikumpulkan berupa data primer dengan menggunakan data pribadi. Tes yang dibuat dalam penelitian ini mengisi angket, pengumpulan data melalui media googleform yang diberikan melalui akun whatsapp. Proses pengumpulan data ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada seluruh responden untuk mendapatkan data seberapa besar tingkat motivasi latihan.

3.5 Intrumen Penelitian

Instrumen untuk mengumpulkan data variabel motivasi atlet, dalam penelitian ini adalah metode angket. Menurut Arikunto, (2013) “ Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cepat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah di olah. Instrumen yang digunakan adalah menggunakan angket” (hlm. 160). Menurut Arikunto, (2013) “kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang di ketahui“ (hlm.

151). Untuk mengetahui seberapa tingkat motivasi atlet junior dalam mengikuti latihan pencak silat.

(3)

Metode yang digunakan adalah metode survei dengan angket sebagai instrumen untuk pengambilan data. Menurut Arikunto, (2013) ”angket dibedakan menjadi dua, yaitu: angket terbuka dan angket tertutup. Angket terbuka adalah angket yang memberikan kesempatan kepada responden untuk memberikan jawaban dengan kalimat sendiri. Sedangkan angket tertutup adalah angkat yang jawabannya sudah disediakan oleh peneliti sehingga responden tinggal memilih jawaban yang sesuai dengan kondisinya. Pengembangan instrumen didasarkan atas kontruksi teori yang telah disusun sebelumnya, kemudian atas dasar teori tersebut dikembangkan indikator-indikator variabel yang selanjutnya dimasukan kedalam butir-butir pernyataan. Pengembangan alat ini didasarkan pada struktur teoritis yang telah disiapkan sebelumnya, dan kemudian indikator variabel dikembangkan berdasarkan teori, yang kemudian dimasukkan ke dalam artikel laporan” (hlm. 152). Menurut Hadi (1991: 710), ada tiga langkah utama yang harus diperhatikan dalam mempersiapkan suatu instrument, yaitu:

1. Mendefinisi Konstrak

Definisi konstrak adalah membuat batasan pada material atau variabel yang ingin kita ukur. Variabel yang disarankan dalam penelitian ini adalah tingkat motivasi atlet junior dalam mengikuti latihan pencak silat.

2 Menyidik Faktor

Menyidik faktor adalah anggota dimensi yang merupakan bagian dari suatu perubahan atau variabel. Setiap indikator terdiri dari berbagai faktor. Indikator faktor internal adalah fisiologis dan psikologis, indicator faktor eksternal adalah metode pengajaran, pelatih, gedung dan prasarana, lingkungan.

3 Menyusun Butir

Butir-butir pernyataan harus merupakan penjabaran dari isi indikator, berdasarkan factor yang sudah dijelaskan kemudian disusun butir-butir soal yang dapat memberikan gambaran-gambaran tentang keadaan faktor-faktor tersebut.

Angket disusun berdasarkan kisi-kisi yang diangkat dari variabel Tingkat Motivasi Atlet Junior Dalam Mengikuti Latihan Pencak Silat Kabupaten Tasikmalaya

(4)

menggunakan skala Likert. Maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Koesioner (angket) ini memunculkan indikator untuk mempermudah bahasan yang digunakan untuk mengungkap motivasi latihan atlet dan untuk mengetahui Tingkat Motivasi Atlet Junior Dalam Mengikuti Latihan Pencak Silat, yang disajikan tabel 1:

3. 1 Kisi Kisi Instrumen Penelitian

Variable Indikator Sub Indikator Butir

Positif Negative Motivasi

Latihan (Komarudin,

dalam Martaningtyas,

2019)

Intrinsik Fisiologis 1, 2, 4 3 Psikologis 6, 7, 8, 9,

11, 12, 13, 15

5, 10, 14

Ekstrinsik Metode latihan 16, 18, 19, 20, 22, 23

17, 21

Pelatih 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32

24

Sarana Dan Prasarana

33, 35, 37 34, 36

Lingkungan 38, 39, 40

Jumlah 40

Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item- item instrumen yang dapat berupa pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, seperti pada table 1:

(5)

Tabel 3. 2 Alternatif Jawaban Angket

Alternatif Jawaban Skor untuk Pertanyaan

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Ragu – Ragu 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono, (2011. hlm. 93) 3.5.2 Perhitungan Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2010) menyatakan bahwa validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument, sedangkan reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (hlm: 211).

Uji validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Suharsimi Arikunto, 2002:145).

(6)

Harga r xy yang diperoleh dari perhitungan dikonsultasikan dengan harga r pada tabel produk momen dengan α = 5 %. Soal dikatakan valid apabila harga r xy > harga r tabel, maka item angket dianggap valid.

3.5.2 Perhitungan Relibialitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2010) reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (hlm: 211). Reliabelitas menunjuk pada tingkat kendala suatu data. Pada penelitian ini rumus yang digunakan untuk menguji reliabelitas adalah rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:

Keterangan:

𝑟11 = Reliabilitas instrumen yang dicari 𝑘 = Banyaknya butir pertanyaan 𝜎𝑖 2 = Jumlah varian butir

𝜎𝑡 2 = Varian butir

Untuk menginterprestasikan Alpha cronbach digunakan katagori, sebagai berikut:

Tabel 3. 3 alpha cronbach

No Interval Presentase Skor Kriteria

1 83%-100% Sangat Tinggi

2 67%-80% Tinggi

3 51%-60% Cukup

4 35%-40% Rendah

5 <19% Sangat Rendah

Sumber: Suharsimi Arikunto, (2006 hlm:276)

(7)

Untuk mengetahui keandalan instrumen ini menggunakan rumus Alpha Cronbach

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah mengamati dan mengolah data yang penulis peroleh dari hasil tes yang penulis berikan terhadap objek penelitian yang kemudian disimpulkan dan dituangkan dalam sebuah penelitian. Hipotesis yang dikemukakan di dalam penelitian ini akan diuji berdasarkan data yang diperoleh. Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data akan dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil perhitungan statistik deskriptif akan disajikan dalam bentuk table dan diagram berdasarkan persentase yang diperoleh dari hasil penilaian.

Adapun langkah – langkah dalam pengolahan data sebagai berikut:

1. Memberikan skor nilai dari masing – masing respon jawaban yang telah diberikan oleh tiap – tiap responden.

2. Memindahkan seluruh hasil penskoran kedalam bentuk tabulasi data dalam computer.

3. Merekap jumlah skor dari masing masing sub variabel dan skor secara keseluruhan.

4. Mencocokan hasil penjumlahan masing masing sub variabel dan keseluruhan kedalam masing – masing tabel kriteria yang telah dibuat.

5. Menghitung skor mean, median, dan modus dari masing – masing sub variabel.

6. Menghitung besarnya presentase dari nilai yang diperoleh.

7. Menguji hipotesis menggunakan t-test satu sampel. Menurut Sugiyono (2016:

250) langkah langkah pengujian seperti berikut:

a) Menghitung skor ideal untuk variabel yang diuji.

b) Menghitung rata – rata nilai variabel c) Menghitung nilai yang dihipotesiskan d) Menghitung nilai simpangan baku variabel

(8)

e) Menentukan jumlah anggota sampel.

Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah menganalisis data sehingga data-data tersebut dapat ditarik secara kesimpulan teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif. Data selanjutnya dianalisis menggunakan rumus presentase dengan rumus (Sudijono. 2006:43) sebagai berikut:

P = x 100 Keterangan:

P = Presentase yang dicari F = Frekuensi

N = Number of Cases (Jumlah Individu) 3.7 Langkah-Langkah Penelitian

3.7.1 Tahap Persiapan

Tahap persiapan ini meliputi pembuatan desain penelitian yang akan dilakukan sesuai dengan permasalahan yang muncul dan solusi pengembangannya.

3.7.2 Tahap Pelaksanaan

Tahap implementasi ini mengumpulkan dan mendokumentasikan data pelaksanaan latihan dengan motivasi berbasis kuisioner untuk atlet.

3.7.3 Tahap Pelaporan

Peneliti menganalisis data hasil penelitian dan diolah sebagai laporan hasil penelitian.

3.8 Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat untuk penelitian dilakukan pada Atlet Perguruan Pencak Silat Padjadjaran Pusat Kabupaten Tasikmalaya pada bulan Agustus - Oktober.

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini, Selasa tanggal Sembilan Belas bulan Juni tahun Dua Ribu Dua Belas, telah diadakan pembukaan file Dokumen Penawaran untuk pekerjaan Bimbingan

Relevansi nilai biasanya dapat dijelaskan dengan suatu analisis yang mengarah pada kekuatan penjelas ( explanatory power /R²) dari laba bersih dan nilai buku ekuitas

pada tanggal 21 oktober 2016 di desa Lassa Lassa.. yang pernah berguru kepada kyai di pondok pesantren tersebut, walaupun hanya belajar satu ayat dalam satu hari di

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor sosial ekonomi petani, persepsi petani dan tingkat patisipasi petani dalam program BUMDes, hubungan antara faktor

Menurut Fahmi (2011:5), tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan dan memberikan

Copy Resep Obat Penyakit Kolesterol dan Asam Urat. Resep Obat

Penerapan OVOP sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan produk-produk unggulan yang dimiliki oleh daerah. Penerapan OVOP dalam rangka memajukan industri