• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Work Overload terhadap Work Stress Berdasarkan Gender di PT. Telkom Bandung, Tbk.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Work Overload terhadap Work Stress Berdasarkan Gender di PT. Telkom Bandung, Tbk."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha

Work Overload Influence Analysis Towards Work Stress Based On

Gender at Telkom Limited Corporation in Bandung

Abstract

This research aims to know the employee perception towards work load and the implication towards work stress for the employee. This research have also been done to know about the perception between man employees and woman employees in connected to the work load influence towards work stress. This research samples are 75 employees of Telkom Limited Corporation in Bandung. These two of tested hypothesis supported by the previous research. The first hypothesis result shown that work overload influent significantly toward work stress for the employees, furthermore, the second hypothesis result described that work overload significantly influented to the man employees and work load for the woman employees seem not to be influent significantly. As a result, there are some differences in work load influence toward work stress in man and woman employees. As an implication, this research suggested to the human resource manager shall control the work load that is given to those employees balanced and considered the gender aspect in jobdesk because man and woman have some different perception about work load

(2)

Universitas Kristen Maranatha

Analisis Pengaruh Work Overload Terhadap

Work Stress Berdasarkan Gender

Di PT. Telkom Bandung, Tbk.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi karyawan terhadap work overload dan implikasinya terhadap work stress bagi karyawan. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui persepsi antara karyawan pria dan wanita sehubungan dengan pengaruh work overload terhadap work stress. Sampel penelitian ini adalah 75 karyawan PT. Telkom Bandung, Tbk. Kedua hipotesis yang diuji didukung oleh penelitian sebelumnya. Pada hipotesis pertama diperoleh hasil bahwa work overload berpengaruh secara signifikan terhadap work stress pada karyawan, sedangkan pada hipotesis kedua diperoleh hasil bahwa work overload berpengaruh secara signifikan pada karyawan pria, sedangkan pada karyawan wanita work overload tidak berpengaruh secara signifikan, sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh work overload terhadap work stress pada karyawan pria dan wanita. Sebagai implikasi, penelitian ini menyarankan manajer SDM agar dapat mengelola beban pekerjaan yang diberikan kepada karyawan agar seimbang dan mempertimbangkan aspek gender dalam pembagian pekerjaannya karena pria dan wanita memiliki persepsi yang berbeda mengenai beban kerja.

(3)
(4)

Universitas Kristen Maranatha

3.1.7.3. Data Outliers...24

3.1.7.4. Uji Validitas...25

3.1.7.5. Uji Reliabilitas...25

3.1.7.6. Uji Hipotesis...26

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden...27

4.2 Uji Data...28

4.2.1. Uji Normalitas...28

4.2.2. Uji Outliers...30

4.3 Uji Instrumen Penelitian...31

4.3.1. Uji Validitas...31

4.3.2 Uji Reliabilitas...35

4.4. Uji Hipotesis...36

4.4.1. Uji Hipotesis Pertama...36

4.4.2. Uji Hipotesis Kedua...37

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian...41

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan...42

5.2 Keterbatasan dan Saran...43

5.3 Implikasi Manajerial...44

DAFTAR PUSTAKA...45

(5)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Faktor Penyebab Stres...9

Tabel 2.2 Akibat Negatif Stres...13

Tabel 4.1 Demografi Responden...27

Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test...28

Tabel 4.3 Korelasi...29

Tabel 4.4 Data Outliers...30

Tabel 4.5 KMO and Bartlett's Test Awal...31

Tabel 4.6 Rotated Component Matrix(a) Awal...32

Tabel 4.7 KMO and Bartlett's Test Akhir...33

Tabel 4.8 Rotated Component Matrix(a) Akhir...33

Tabel 4.9 Reliability Statistics...34

Tabel 4.10 Coefficients(a)...35

Tabel 4.11 Model Summary...36

Tabel 4.12 ANOVA(b)...36

Tabel 4.13 Coefficients(a)...37

Tabel 4.14. Model Summary...37

Tabel 4.15 ANOVA (b)...38

Tabel 4.16 Coefficients(a)...38

Tabel 4.17 Model Summary...39

(6)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

(7)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian...49

Lampiran 2 Demografi Responden...52

Lampiran 3 One Sample Kolmogorov Smirnov Test...54

Lampiran 4 Korelasi...55

Lampiran 5 Data Outliers...56

Lampiran 6 KMO and Bartlett’s Test Awal...57

Lampiran 7 Rotated Component Matrix(a) Awal...63

Lampiran 8 KMO and Bartlett’s Test Akhir...64

Lampiran 9 Rotated Component Matrix(a) Akhir...69

Lampiran 10 Reliability Statistics...70

(8)

Bab I Pendahuluan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Stres didefinisikan sebagai tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang. Stres

juga biasa diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak

menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang, hal ini diungkapkan oleh Spielberger

dalam Qauliyah, 2006. Sedangkan Luthans (Yulianti, 2000:10, dalam Garniwa, 2007)

mendefinisikan stres sebagai suatu tanggapan dalam menyesuaikan diri yang dipengaruhi

oleh perbedaan individu dan proses psikologis, sebagai konsekuensi dari tindakan

lingkungan, situasi atau peristiwa yang terlalu banyak mengadakan tuntutan psikologis

dan fisik seseorang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa work stress (stres kerja)

timbul karena adanya tuntutan lingkungan dan tanggapan dari setiap individu yang dalam

menghadapinya dapat berbeda.

Beberapa peneliti sebelumnya mengungkapkan bahwa stres disebabkan oleh banyak

faktor. Rini (2002) menyatakan bahwa salah satu diantaranya adalah work overload

(kelebihan beban kerja). Work overload atau kelebihan beban kerja oleh French dan

Caplan (dalam Nimran, 1999:89, dalam Qauliyah, 2006) dibedakan dalam quantitative

overload dan qualitative overload. Menurut istilah mereka yang bersifat kuantitatif adalah

(9)

Bab I Pendahuluan

2 Universitas Kristen Maranatha difficult". Jadi work overload didefinisikan sebagai suatu kondisi ketika para pekerja

merasa bahwa terlalu banyak pekerjaan yang harus dikerjakan, terlalu beragam hal yang

harus dilakukan, atau tidak cukup waktu yang tersedia untuk menyelesaikan tugas yang

dibebankan. Hal ini disebut dengan kelebihan beban kerja kuantitatif atau quantitative

overload Ivancevich dan Matteson (Nimran, 1999:90, dalam Qauliyah, 2006).

Barney dan Grifin (1992:690) mengemukakan penyebab stres adalah organizational

stressor dan life stressor. Stres yang disebabkan oleh organizational stressor terbagi

menjadi empat kategori umum, yaitu task demands, physical demands, role demands, dan

interpersonal demands. Task demands adalah penyebab stres yang berhubungan dengan

tugas atau pekerjaan khusus yang harus dikerjakan oleh seorang individu. Physical

demands adalah penyebab stres yang berhubungan keadaan lingkungan atau perangkat

pekerjaan. Role demands adalah seperangkat perilaku yang diharapkan sesuai dengan

posisi seorang individu pada suatu kelompok atau organisasi. Stres dapat berasal dari

ambiguitas peran (role ambiguity) atau dari berbagai macam konflik peran (role conflict)

yang dialami seseorang dalam kelompok. Interpersonal demands adalah suatu penyebab

stres yang berhubungan dengan karakteristik hubungan yang dihadapi oleh orang-orang

dalam organisasi.

Dari uraian faktor-faktor penyebab stres sebelumnya, dapat diketahui bahwa salah satu

faktor penyebab stres pada karyawan adalah berasal dari work overload atau kelebihan

(10)

Bab I Pendahuluan

3 Universitas Kristen Maranatha stres. Beban kerja dapat dibedakan lebih lanjut ke dalam beban kerja berlebih atau terlalu

sedikit “kuantitatif’, yang timbul sebagai akibat dari tugas-tugas yang terlalu banyak atau

sedikit diberikan kepada tenaga kerja untuk diselesaikan dalam waktu tertentu, dan beban

kerja berlebih/terlalu sedikit “kualitatif, yaitu jika orang merasa tidak mampu untuk

melakukan suatu tugas, atau tugas tidak menggunakan ketrampilan dan/atau potensi dari

tenaga kerja.

Beberapa peneliti menyatakan bahwa jenis kelamin merupakan penentu perbedaan

pengaruh sumber stres terhadap stres. Sumber stres yang sama dapat mempengaruhi pria

dan wanita secara berbeda karena wanita dinyatakan lebih cepat menderita kelelahan,

kecemasan, dan somatic symptoms dan mild physiological disorder dibandingkan pria.

Selain itu, pria umumnya tidak menampakkan gejala-gejala tersebut dalam waktu dekat,

sehingga mereka mungkin akan menderita penyakit yang lebih serius dalam jangka waktu

yang lebih panjang (Hendrix, Spencer dan Gibson 1994, dalam Triaryati). Sumber stres

yang dihadapi oleh wanita dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu: dari organisasi dan

luar organisasi. Stres yang berasal dari organisasi berupa kelebihan beban kerja (work

overload), sedangkan yang berasal dari luar organisasi adalah work family conflict. Work

family conflict tersebut adalah peran ganda wanita sebagai pekerja maupun ibu rumah

tangga yang mengakibatkan tuntutan yang lebih dari biasanya terhadap wanita karena

terkadang para wanita menghabiskan waktu tiga kali lipat dalam mengurus rumah tangga

(11)

Bab I Pendahuluan

4 Universitas Kristen Maranatha penelitian Ajuha dan Thatcher (2005), yang menyatakan bahwa pria dan wanita memiliki

persepsi dan dampak yang berbeda mengenai overload.

Stres kerja berdampak bagi karyawan maupun perusahaan. Bagi karyawan stres

tersebut dapat memberikan dampak berupa menurunnya gairah kerja, kecemasan yang

tinggi, frustasi, dan sebagainya (Rice, 1999). Secara umum, pekerja atau karyawan yang

stress akan menunjukkan perubahan perilaku. Perubahan perilaku terjadi pada diri

manusia sebagai usaha mengatasi stres. Usaha mengatasi stres dapat berupa perilaku

melawan stres (flight) atau freeze (berdiam diri). Dalam kehidupan sehari-hari ketiga

reaksi ini biasanya dilakukan secara bergantian, tergantung situasi dan bentuk stres.

Arnold (1986) menyatakan bahwa terdapat empat konsekuensi yang dapat terjadi akibat

stres kerja yang dialami oleh individu, yaitu terganggunya kesehatan fisik, kesehatan

psikologis, performance, serta mempengaruhi individu dalam pengambilan keputusan.

Work overload sebagai salah satu stressor dalam organisasi perlu diteliti lebih lanjut.

Hal ini dilakukan karena jika seorang karyawan diberikan beban pekerjaan yang berlebih

maka akan timbul suatu ketegangan dalam diri karyawan tersebut yang akhirnya

menimbulkan stres pada dirinya. Stres pada karyawan akan berdampak pada penurunan

kinerja individu dan hal ini akan mengarah pada penurunan kinerja organisasi. Selain itu,

mempertimbangkan aspek gender dalam hubungan variabel ini juga menjadi penting

karena salah satu keberagaman tenaga kerja dalam organisasi adalah gender. Oleh karena

(12)

Bab I Pendahuluan

5 Universitas Kristen Maranatha gender diharapkan dapat membantu manajer atau pemimpin organisasi dalam mengelola

Sumber Daya Manusia (SDM).

1.2. Identifikasi Masalah

Pokok permasalahan yang timbul disini, yaitu :

1. Menguji pengaruh work overload terhadap work stress pada karyawan PT. Telkom

Bandung, Tbk.

2. Menguji perbedaan pengaruh work overload terhadap work stress pada karyawan

pria dan wanita di PT. Telkom Bandung, Tbk.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh work overload dan work stress

di PT. Telkom Bandung, Tbk., yang akan penulis gunakan dalam rangka penyusunan

skripsi sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program pendidikan sarjana

manajemen pada Universitas Kristen Maranatha.

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menguji pengaruh work overload terhadap work stress pada karyawan PT.

Telkom Bandung, Tbk.

2. Untuk menguji perbedaan pengaruh work overload terhadap work stress pada

(13)

Bab I Pendahuluan

6 Universitas Kristen Maranatha

1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1. Manfaat Bagi Akademis

Bagi pihak akademis, riset ini diharapkan dapat memberikan kontribusi agar dapat

memperkuat riset-riset sebelumnya yang berhubungan dengan work overload dan work

stress berdasarkan gender karyawan.

1.4.2. Manfaat Bagi Perusahaan

Bagi pihak perusahaan, riset ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi

perusahaan dalam mengelola beban kerja dan stres dalam organisasi.

1.4.3. Manfaat Bagi Penulis

Bagi penulis, riset ini diharapkan dapat mengasah serta memperdalam kemampuan

penulis akan pengetahuannya di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia,

mengetahui dan memahami aplikasi dari teori yang telah diperoleh selama masa

pendidikannya di perguruan tinggi dalam kehidupan nyata, serta menambah wawasan

penulis akan ilmu ekonomi secara teoritis berikut aplikasinya dalam kehidupan dunia

usaha.

1.4.4. Manfaat Bagi Pihak-Pihak Lain

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan mampu memberikan masukan dan sebagai

bahan informasi yang bermanfaat bagi yang membutuhkan maupun pendekatan

(14)

Bab V Simpulan, Keterbatasan, Saran, dan Implikasi

42 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN, DAN IMPLIKASI

5.1. Simpulan

Penelitian ini berkaitan dengan work overload dan work stress. Penelitian sebelumnya

menjelaskan bahwa salah satu faktor penyebab work stress adalah adanya work

overload. Hal tersebut juga didukung dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian

pada PT. Telkom Tbk, Bandung yang disebarkan kepada 75 orang responden,

diperoleh hasil bahwa work overload berpengaruh secara signifikan terhadap work

stress sebesar 10,2% dan sisanya sebesar 89,8% dipengaruhi oleh faktor lain. Pada

hipotesis kedua diperoleh hasil bahwa work overload berpengaruh secara signifikan

pada karyawan pria, sedangkan pada karyawan wanita work overload tidak

berpengaruh secara signifikan. 17,8% work stress karyawan pria dipengaruhi oleh work

overload, dan sisanya sebesar 82,2% dipengaruhi oleh faktor lain. Sedangkan pada

karyawan wanita diperoleh hasil bahwa 10,7% work stress karyawan wanita

dipengaruhi oleh work overload, dan sisanya sebesar 89,3% dipengaruhi oleh faktor

lain. Dari hasil pengujian tersebut maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat

perbedaan pengaruh work overload terhadap work stress pada karyawan pria dan

wanita di PT. Telkom Bandung, Tbk. yang mana pengaruh work overload terhadap

work stress lebih besar pada karyawan pria daripada wanita. Hal ini menjelaskan

(15)

Bab V Simpulan, Keterbatasan, Saran, dan Implikasi

43 Universitas Kristen Maranatha mengalami kesulitan dan tekanan yang lebih tinggi dalam mengerjakan pekerjaannya

dibandingkan karyawan wanita.

5.2. Keterbatasan dan Saran

 Pengumpulan data dalam penelitian ini hanya dengan kuesioner. Kelemahan

dari teknik pengumpulan data dengan kuesioner adalah peneliti tidak bisa

menyaksikan secara langsung aktivitas kerja para karyawan sehingga tidak

dapat mengamati work overload dan work stress yang ada. Untuk penelitian

yang akan datang disarankan untuk menggunakan teknik pengumpulan data

yang lain selain keusioner sehingga dapat secara langsung mengamati objek

yang akan diteliti.

 Penelitian ini dilakukan hanya di PT. Telkom Bandung, Tbk. dan dengan

jumlah responden yang sangat relatif sedikit sehingga belum tentu dapat

digeneralisasikan pada populasi yang berbeda. Untuk penelitian yang akan

datang disarankan untuk menambah jumlah sampel agar penelitian yang

dilakukan dapat lebih akurat dari penelitian sebelumnya.

 Sampel dalam penelitian ini yaitu pada karyawan PT. Telkom Bandung, Tbk.

(16)

Bab V Simpulan, Keterbatasan, Saran, dan Implikasi

44 Universitas Kristen Maranatha menonjol dibandingkan dengan divisi yang lain. Sehingga untuk penelitian

yang akan datang disarankan untuk menggunakan divisi yang berbeda.

5.3. Implikasi Manajerial

 Pimpinan PT. Telkom, Tbk. Bandung diharapkan dapat meninjau kembali proses

pembagian tugas pekerjaan kepada para karyawan. Sebaiknya para manajer

memiliki strategi dalam mengatur beban pekerjaan yang akan diberikan kepada

karyawan. Manajer juga diharapkan dapat mengatur keseimbangan beban kerja

karena jika karyawan diberikan beban pekerjaan yang terlalu berat maka akan

menimbulkan stres pada diri karyawan tersebut, namun jika diberikan beban

pekerjaan yang terlalu ringan juga tidak akan baik bagi kelangsungan perusahaan.

Hal ini terjadi karena dengan tidak adanya beban pekerjaan yang dirasakan maka

stres yang akan memicu karyawan agar dapat bekerja dengan lebih baik dalam

persaingan kerja tidak akan muncul. Selain itu, faktor gender harap dijadikan

pertimbangan dalam cara pembagian tugas, karena persepsi stres antara karyawan

pria dan wanita adalah berbeda, sehingga jika pembagian tugas tersebut dapat

dikelola dengan baik maka para karyawan tidak akan merasakan stres pada saat

bekerja baik yang ditimbulkan oleh beban kerja yang berlebihan ataupun oleh faktor

(17)

Daftar Pustaka

45 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Robbins, Stephen P. (1996). Perilaku Organisasi. Edisi Bahasa Indonesia. PT. Prenhallindo. Jakarta.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Andi Offset. Yogyakarta.

Hartono, Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah Dan Pengalaman-Pengalaman.Yogyakarta

Anatan, Lina. (2004). Pengaruhnya work stress terhadap Kinerja Individu Dan Organisasi. Majalah Ilmiah Maranatha, Vol. XXVI, Th. Ke-XI, hal. 1-10.

Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, edisi Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Merrika, Dina. (2005). Pengaruh Role Stress Pada Auditor Internal Terhadap Kinerja Audit Internal. Skripsi, Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. Bandung.

Basuki, Ismu. (2006). Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta (2003). Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.

Garniwa, Iwa. (2007). Pengaruh Stres Kerja Terhadap Motivasi Serta Terhadap Prestasi Kerja Dosen Tetap Universitas Widyatama. Penelitian Mandiri, Universitas Widyatama. Bandung.

Hair, Jr,. J. F., Anderson,R.E, Tatham,R. L. & Black, W. C. (1998). Multivariate Data Analysis. 5th Edition, NJ: Prentice-Hall International,Inc.

Administrator. (2003). Wanita Bekerja. 18 Desember 2003 diakses dari http://www.wahdah.or.id/wis

pada tanggal 8 September 2009.

(18)

Daftar Pustaka

46 Universitas Kristen Maranatha Qauliyah, Asta. (2006). Stress Pada Saat Bekerja. 20 Oktober 2006 diakses dari

http://astaqauliyah.com/tag/penyebab-stres-kerja/ pada tanggal 2 Oktober 2009.

Purwono, Sarwono. (2006). Hubungan Masa Kerja Dengan Stres Kerja Pada Pustakawan Perpustakaan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Berkala Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, Volume III, Nomor 1 .

Haryani, Titik. (2008). Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Stress Kerja Pada Perawat Di Rumah Sakit Islam Surakarta. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diakses dari http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/stres-kerja.html

pada tanggal 9 Oktober 2009.

Widoyoko, Eko. (2009). Stress Dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Kerja Karyawan.

Ajuha, Manju K., dan Thatcher, Jason Bennett. (2005). Moving Beyond Intentions and Toward The Theory of Trying: Effects of Work Environment And Gender On Post Adoption Information Technology Use. MIS Quaterly, Vol. 29, No. 3, September 2005. diakses dari http://www.misq.org/archivist/vol/no29/Issue3/AhujaThatcher.html

pada tanggal 9 Oktober 2009.

Dyah, Palupining. (2000). Stress Kerja Dan Implikasinya Pada Manajemen Sumber Daya Manusia.

Kriswanto, Joni. (2008). Regresi Linear Sederhana. 14 Agustus 2008 diakses dari http://jonikriswanto.blogspot.com/2008/08/regresi-linear-sederhana.html

pada tanggal 25 Oktober 2009.

Kriswanto, Joni. Evaluasi Kriteria Goodness Of Fit. 15 Oktober 2008 diakses dari http://jonikriswanto.blogspot.com/2008/10/evaluasi-kriteria-goodness-of-fit.html pada tanggal 25 Oktober 2009.

Garson, David. (2009). Faktor Analisis. 18 Juli 2009 diakses dari http://faculty.chass.ncsu.edu/garson/PA765/factor.htm

pada tanggal 25 Oktober 2009.

(19)

Daftar Pustaka

47 Universitas Kristen Maranatha Nasser, Etty. Djaddang, Syahril. (2005). Analisis Kinerja Bank Pemerintah Dan Bank Swata Dengan Rasio Camel Terhadap Harga Saham. Bulletin Penelitian No. 08 Tahun 2005 diakses dari

http://search.sweetim.com/search.asp?q=uji+normalitas+kolmogorov+smirnov&ln=en&start= 30&src=1001&lcr=0

pada tanggal 25 Oktober 2009.

Garson, David. (2009). Faktor Analisis. 18 Juli 2009 diakses dari http://faculty.chass.ncsu.edu/garson/PA765/factor.htm

pada tanggal 25 Oktober 2009.

Nazir. 1999. Dalam Kategori Metodologi Penelitian Populasi Dan Sampel. Statistik. 22 Juli 2008 diakses dari

http://idtesis.blogspot.com/2008/07/populasi-dan-sampel.html pada tanggal 25 Oktober 2009.

Triaryati, Nyoman. Pengeruh Adaptasi Kebijakan Mengenai Work Family Issue Terhadap Absen Dan Turnover. Skripsi, Universitas Kristen Petra diakses dari

http://puslit.petra.ac.id/journals/management/

Sarwono. 2006. Teori Analisis Korelasi Mengenal Analisis Korelasi. Diakses dari http://www.jonathansarwono.info/korelasi/korelasi.htm

pada tanggal 28 Desember 2009.

http://www.scribd.com/BAB-IV-Perbaikan-8/d/17434707

Referensi

Dokumen terkait

Seorang ahli warga negara asing dalam memberikan keterangan di muka persidangan dalam kondisi ia tidak mengurus visa berdasarkan Undang-Undang Keimigrasian

Instruksi Kerja Laboratorium (Kualitas Air), Departemen Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Gowa disiapkan untuk memberi penjelasan kepada

Setelah dilakukan uji T dependen, didapat nilai probalitas kelompok eksperimen sebesar 0,000 atau p < 0,05, maka Ho di tolak, dengan demikian dapat disimpulkan

Masa Keterlambatan Penyampaian Laporan (MKPL) dan Tidak Menyampaikan Laporan. MKPL transaksi adalah masa setelah berakhirnya MPL transaksi sampai dengan akhir bulan berikutnya

Index evaluasi ini telah diaplikasikan di tiga pantai yang mempunyai persamaan secara fitur fisiografis, namun berbeda secara ekonomi maupun secara kultur sosial (Pantai

Banyak fraktur subkondilar mandibular bilateral dan kebanyakan fraktur kondilar pada orang dewasa memerlukan reduksi terbuka. Pada kasus fraktur

Meski demikian, catatan sejarah menunjukkan, respon pesantren sebagai lembaga pendidikan tradisional, terhadap sistem pendidikan modern yang diperkenalkan Belanda

Sementara peneliti pada penelitian ini mengangkat tema yang sama yaitu dengan ketiga penelitian di atas tenang masa depan dan mengambil fokus permasalahan yang