Juni 1995, 74-79
ISSN
2. No. 2
Seleksi
Bradyrhizobiurn japonicum
indigenos
Media Asam-Aluminium
(Screening of Indigenous Strains of
japonicum for Tolerance to Acid-Aluminium Media)
DAN
Jurusan FMIPA IPB, Raya Pajajaran, 16144 Diterima 19 Oktober 1995 Disetujui 6 Desember 1996
Twenty five indigenous strains of were screened employing
media, in whkh 50 was added and pH adjusted to pH
4.5. Nine strains which are acid grew well with compact colonies 10 days of incubation. selected strains, which were able to grow in Keyser-Munns media containing 50
50 5
P
and pH 4.5, showed an extended lag phase. Only two of were able to an optical density of in less than two weeks. Those two strains designated as tolerant to acid and aluminium were able to rise the pH of growth media as well as to produce ammonium as an alternative way to toxicity of stress media.produksi kedelai ini
ke daerah dengan yang kurang di antaranya dengan keasaman tinggi sehingga penanganan yang lebih intensif. Kedelai yang merupakan produk pertanian
yang dikembangkan permasalahan bila
ditumbuhkan pada (Baharsjah al., 1985). Bakteri bintil akar sebagai simbion kedelai
optimum pada pH 6-7 tetapi beberapa galur di antaranya mampu tumbuh pada pH 4.5 (Jordan, 1984). Media
dapat lag, menurunkan pertumbuhan
dan pembelahan sel bakteri bintil akar (Keyser dan Munns, b). Seleksi terhadap bakteri bintil akar
dapat dilakukan sifat pada
media dan stabil (Munns dan Keyser,
1981). pula, galur adalah galur yang secara genetik atau galur yang telah mengalami proses
fisiologi sehingga menjadi galur yang (Keyser dan Munns,
Penelitian ini bertujuan untuk galur japonicum i Majalengka y ang tole ran pH 4.5 konsentrasi tinggi media dan kaldu yang mengandung Mn tinggi, Jan P
diketahui pula keterkaitan galur produksi amonium.
BAHAN DAN
Galur. Galur yang diuji adalah 25 galur yang diisolasi dari daerah
untuk
Galur ini disimpan pada media agar-agar miring Manitol (MEK) pada suhu 4 "C.
Peremajaan Galur japonicum diremajakan pada media agar-agar MEK (modifikasi Vincent, 1970) ditambah
merah kongo 0.0025%. Kemudian yang
terbentuk dipindahkan ke dua tabung agar-agar MEK untuk biakan kerja dan biakan
Sebanyak satu lup biakan dipindahkan ke dalam media kaldu MEK dan pada suhu 28 di kocok 140 rpm yangdiatur penggoyangannya satu jam sekali selama lima hari. Suspensi bakteri yang akan digunakan diencerkan dalam fisiologi sesuai dengan kepekatan yang dibutuhkan.
Seleksi pada Media Agar-agar
Ayanaba. Media dibuat sesuai dengan Ayanaba al., (1983). Tiga media yang digunakan berturut-turut ialah (i) media kontrol = Low P) dengan pH 6-7, (ii) media (AS) dengan pH 4.5 dan (iii) media (AL) dengan pH 4.5 yang ditambahi 50 Penambahan atau HCI untuk penetapan pH media AS dan dilakukan
dan sterilisasi pada suhu 50 dengan hantuan pH digital tipe Horiba
indikator (BCP) 0.005%
pada media LP dan indikator hijau (BCG) pada media AS dan digunakan untuk mendeteksi perubahan pH media akibat pertumbuhan bakteri.
Suspensi galur uji dalam kaldu MEK yang berumur hari dengan kepekatan RO = 0.43 (Trihadi, 1991) diteteskan masing-masing sebanyak 0.5 menggunakan di media agar-agar AS, dan AL. Setiap media dibagi menjadi beberapa juring dan setiap juring ditetesi satu suspensi galur yang berbeda (duplo).