• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUSAT PERDAGANGAN ELEKTRONIK DI SURABAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PUSAT PERDAGANGAN ELEKTRONIK DI SURABAYA."

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PUSAT PERDAGANGAN ELEKTRONIK

DI SURABAYA

untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S-1)

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

Diajukan oleh :

Dhany. P. Muswantoro

0651310066

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”

(2)

TUGAS AKHIR

PUSAT PERDAGANGAN ELEKTRONIK

DI SURABAYA

Dipersiapkan dan disusun oleh :

Dhany. P. Muswantoro

0651310066

Telah dipertahankan didepan tim penguji Pada tanggal : 8 JUNI 2011

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana (S-1)

Tanggal : 9 Juli 2011

Ir. Naniek Ratni JAR. M.kes NIP. 19590729 198603 2 00 1

Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Pembimbing Utama

Ir. Eva Elviana. MT NPT. 3 660494 0032 1

Pembimbing Pendamping

Ir. Syaifuddin Zuhri. MT NIP. 19021019 199403 2 00 1

Penguji

Lily Syahrial. ST. MT NIP. 19550908 199103 1 00 1

Ir. Erwin Djuni Winarto. MT NPT. 3 6506 99 0166 1

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur atas segala nikmat dan karunia Tuhan Yesus Kristus atas semua berkat-Nya, sehingga penyusunan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Pusat

Perdagangan Elektronik di Surabaya” ini dapat terselesaikan dengan baik, guna memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S-1) Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur di Surabaya.

Penulis menyadari bahwa penulisan Laporan Tugas Akhir ini juga tidak terlepas

dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Bersama ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Naniek Ratni JAR., M.kes selaku dekan Fakultas Teknik Sipil dan

Perancanaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. 2. Bapak Ir. Syaifuddin Zuhri, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Arsitektur

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, juga selaku Dosen Wali dan Pembimbing I yang telah menyediakan waktu, tenaga dan bimbingannya didalam penyusunan Tugas Akhir ini.

3. Ibu Ir.Eva Elviana. MT dan bapak Ir. Syaifuddin Zuhri. MT selaku Dosen

Pembimbing dan moderator pada sidang Komprenhensif Tugas Akhir yang telah menyediakan waktu, tenaga dan bimbingannya didalam penyusunan Tugas Akhir ini.

4. Ibu Ir. Sri Suryani Yuprapti Winasih, MT., selaku koordinator LAB Tugas Akhir.

5. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan

Perencanaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. 6. Kedua Orang Tua dan Keluarga Besar saya yang selalu memberikan

semangat, kasih sayang, dan dukungan baik moril maupun material, serta dukungan doa-doanya, sehingga saya dapat melalui semua dan dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.

7. SELURUH Teman-teman di studio TA, Boni, Jeggung, Ganis, Aan, Liana,

(4)

8. Pihak-pihak lain yang telah memberikan bantuan, pengarahan, dan

dukungannya.

Dalam kesempatan ini penulis juga memohon maaf apabila terdapat banyak

kekurangan maupun kesalahan dalam menyusun laporan ini. Oleh karena itu, penulis membuka diri untuk menerima kritik dan saran guna adanya perbaikan yang berarti agar hasil yang tercapai dapat lebih baik lagi.

Akhir kata, semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ii

KATA PENGHANTAR iii

ABSTRAKSI v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR DIAGRAM xiii

Bab I PENDAHULUAN 01

1.1 Latar Belakang 01

1.2 Maksud dan Tujuan 03

1.3 Lingkup Perancangan 03

1.4 Metode Perancangan 04

1.5 Sistematika Laporan 06

Bab II TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN 08

2.1 Tinjauan Umum 08

2.1.1 Pengertian Judul Proyek Tugas akhir 08

2.1.2 Studi Liteatur 08

2.1.2.1 Shophing Centre Design 09

2.1.2.2 Pusat Perbelanjaan 09

2.1.2.3 Dimensi Manusia Dan Interior Dalam Ruang Retail 12

2.1.3 Studi Kasus 16

2.1.3.1 Hi-Tech Mall di Surabaya 16

2.1.3.2 Jogja Tronik Mall di Jogjakarta 26

2.1.3.3 Hartono Elektronik Surabaya 37

2.1.4 Persyaratan Pokok Proyek 43

2.2 Tinjauan Khusus 44

2.2.1 Batasan dan Asumsi 44

2.2.2 Lingkup Pelayanan 44

2.2.3 Aktivitas dan Kebutuhan Ruang 45

(6)

Bab III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN 60

3.1 Latar Belakang Pemilihan Lokasi 60

3.2 Penetapan Lokasi Site 64

3.3 Fisik Lokasi 66

3.3.1 Aksesibilitas 69

3.3.2 Potensi Bangunan Sekitar 71

3.3.3 Infrastruktur Kota 72

Bab IV ANALISA PERANCANGAN 73

4.1 Analisa Ruang 73

4.1.1 Program Ruang 73

4.1.2 Analisa Hubungan Ruang 74

4.1.3 Analisa Zoning dan Sirkulasi Ruang Dalam 76

4.1.3.1 Zoning 76

4.1.3.2 Pola Sirkulasi Ruang Dalam 78

4.2 Analisa Lingkungan Site 80

4.2.1 Kondisi Existing site 80

4.3 Tema Perancangan 83

Bab V KONSEP PERANCANGAN 84

5.1 Tema Perancangan 85

5.2 Metode Perancangan 85

5.3 Pendekatan Teori Perancangan 86

5.3.1 Pendekatan Teori Metafora 86

5.3.2 Teori Metafora Menurut Anthony C. Antoniades 87

5.4 Konsep Tapak 89

5.4.1 Konsep Main Entrance dan Site Entrance 89

5.4.2 Konsep Sirkulasi 90

5.5 Konsep Ruang Luar 93

5.6 Konsep Massa Bangunan 93

5.7 Konsep Struktur Bangunan 94

5.8 Konsep Utilitas 95

5.8.1 Sistem Aliran Listrik 95

5.8.2 Sistem Penghawaan 95

(7)

5.8.4 Sistem Pencahayaan Buatan 96

Bab VI Aplikasi Rancangan 98

6.1 Aplikasi Tapak 98

6.1.1 Aplikasi Zonning dan Pencapaian Dalam Bangunan 98

6.1.2 Aplikasi Pembentuk Ruang Luar 100

6.1.3 Aplikasi Ruang Dalam 101

6.2 Aplikasi Bentuk dan Fasad Bangunan 102

6.2.1 Aplikasi Bentuk 102

6.2.2 Aplikasi Fasad Bangunan 106

PENUTUP

(8)

DAFTAR GAMBAR

 Gambar 1.1 Grafik Pertumbuhan Perkembangan Peralatan Elektronik

Di Surabaya 02

 Gambar 2.1 Sub Urban Shopping Centre, Regional Centre 10

 Gambar 2.2 Down Town Shopping Centre 11

 Gambar 2.3 Hubungan Display/Visual 12

 Gambar 2.4 Etalase/Bidang Optimal 12

 Gambar 2.5 Lebar Lintas Publik Utama 13

 Gambar 2.6 Lebar Lintas Publik Kedua 13

 Gambar 2.7 Pembeli Dengan Posisi Duduk/Tinggi Konter Yang Dikehendaki 14

 Gambar 2.8 Pembeli Pada Posisi Duduk/Ketinggian Konter Yang Rendah 14

 Gambar 2.9 Pembeli Pada Posisi Duduk/Ketinggian Konter Yang Tinggi 15

 Gambar 2.10 Area Penjualan Tipikal/Pembeli Pada Posisi Berdiri 16

 Gambar 2.11 Tampak Depan Hi-Tech Mall Surabaya 16

 Gambar 2.12 Denah Lt. Dasar Hi-Tech Mall Surabaya 17

 Gambar 2.13 Denah Lt. Satu Hi-Tech Mall Surabaya 18

 Gambar 2.14 Denah Lt. Dua Hi-Tech Mall Surabaya 19

 Gambar 2.15 Denah Lt. Tiga Hi-Tech Mall Surabaya 20

 Gambar 2.16 Showroom Komputer Hi-Tech Mall Surabaya 22

 Gambar 2.17 Foodcourt Hi-Tech Mall Surabaya 22

 Gambar 2.18 Ruang Pamer Lantai Dasar Hi-Tech Mall Surabaya 23

 Gambar 2.19 ATM Centre Hi-Tech Mall Surabaya 23

 Gambar 2.20 Ruang Pengelola Hi-Tech Mall Surabaya 23

 Gambar 2.21 Area Parkir Motor Hi-Tech Mall Surabaya 23

 Gambar 2.22 Gedung Bioskop Hi-Tech Mall Surabaya 24

 Gambar 2.23 Tampak Depan Jogja-Tronik Jogjakarta 27

 Gambar 2.24 Denah Besement Jogja-Tronik 27

 Gambar 2.25 Denah Lower Ground Jogja-Tronik 28

 Gambar 2.26 Denah Upper Ground Jogja-Tronik 29

 Gambar 2.27 Denah Lantai Satu Jogja-Tronik 30

(9)

 Gambar 2.29 Denah Roof Floor Jogja-Tronik 32

 Gambar 2.30 Tampak Depan Hartono Elektronik Surabaya 38

 Gambar 2.31 Showroom Home Intertaiment Hartono Elektronik Surabaya 38

 Gambar 2.32 Coustamer Service Hartono Elektronik Surabaya 38

 Gambar 2.33 Showroom Handphone Hartono Elektronik Surabaya 38

 Gambar 2.34 Showroom Computer Hartono Elektronik Surabaya 38

 Gambar 2.35 Showromm Digital Imagging Hartono Elektronik Surabaya 38

 Gambar 3.1 Area Surabaya Barat 60

 Gambar 3.8 Sebelah Utara Graha Melandas 68

 Gambar 3.9 Sebelah Timur Jln Boulevard Barat 68

 Gambar 3.10 Sebelah Barat Jln Lingkar dalam 68

 Gambar 3.11 Sebelah Selatan Lahan Kosong 68

 Gambar 3.12 Kondisi Tapak Site 69

 Gambar 3.13 Jln. Arteri Skunder 70

 Gambar 3.14 Jln. Akses Masuk Citra Raya 70

 Gambar 3.15 Potensi Bangunan Sekitar 71

 Gambar 3.16 Gardu Saluran Listrik 72

 Gambar 4.1 Zonning Bangunan Secara Mikro 77

 Gambar 4.2 Zonning Bangunan Secara Vertikal dan Horizontal (Makro) 78

 Gambar 4.3 Sistem Sirkulasi Linier 78

 Gambar 4.4 Sistem Sirkulasi Radial 79

 Gambar 4.5 Analisa Koordinasi Unit Fungsi Horizontal 79

 Gambar 4.6 Analisa Entrance 80

 Gambar 4.7 Penanggulangan Angin Berlebihan, Makro 81

(10)

 Gambar 5.1 Museum, Nagoya City Art 88

 Gambar 5.2 Stasiun TGV 88

 Gambar 5.3 EX Plaza Indonesia 89

 Gambar 5.4 Konsep Pencapaian Dalam Site 90

 Gambar 5.5 Konsep Sirkulasi Ruang Luar 91

 Gambar 5.6 Konsep Sirkulasi Horizontal 91

 Gambar 5.7 Konsep Sirkulasi Vertikal, Eskalator 92

 Gambar 5.8 Konsep Sirkulasi Vertikal, Lift 92

 Gambar 5.9 Konsep Sirkulasi Vertikal, Tangga 92

 Gambar 5.10 Konsep Ruang Luar Dan Permainan Split lantai 93

 Gambar 5.11 Konsep Massa Bangunan 94

 Gambar 5.12 Konsep Struktur 94

 Gambar 6.1 Aplikasi Zonning Dan Massa Bangunan 99

 Gambar 6.2 Aplikasi Pencapaian Dalam Site 99

 Gambar 6.3 Aplikasi Vegetasi Disekeliling Bangunan 100

 Gambar 6.4 Aplikasi Sclupture 100

 Gambar 6.5 Aplikasi Perkerasan Dan Perbedaan Teksture Lantai 101

 Gambar 6.6 Interior Showroom Pertokoan 1 101

 Gambar 6.7 Interior Showroom Pertokoan 2 102

 Gambar 6.8 Interior Showroom Pertokoan 3 102

 Gambar 6.9 Aplikasi Massa Bangunan 103

 Gambar 6.10 Aplikasi Penunjang Massa Bangunan 1 104

 Gambar 6.11 Aplikasi Penunjang Massa Bangunan 2 104

 Gambar 6.12 Aplikasi Penunjang Massa Bangunan 3 105

 Gambar 6.13 Aplikasi Fasad Bangunan 106

(11)

DAFTAR TABEL

 Tabel 1.1 Data Penjualan Produk Elektronik di Surabaya 02

 Tabel 2.1 Pengamatan Denah Lantai Dasar Hi-Tech Mall Surabaya 18

 Tabel 2.2 Pengamatan Denah Lantai Satu Hi-Tech Mall Surabaya 19

 Tabel 2.3 Pengamatan Denah Lantai Dua Hi-Tech Mall Surabaya 20

 Tabel 2.4 Pengamatan Denah Lantai Tiga Hi-Tech Mall Surabaya 21

 Tabel 2.5 Hasil pengamatan Objek Kasus 21

 Tabel 2.6 Pengamatan Denah Besement Jogja-Tronik 28

 Tabel 2.7 Pengamatan Denah Lower Ground Jogja-Tronik 29

 Tabel 2.8 Pengamatan Denah Upper ground Jogja-Tronik 30

 Tabel 2.9 Pengamatan Denah Lantai Satu Jogja-Tronik 31

 Tabel 2.10 Pengamatan Denah Lantai Dua Jogja-Tronik 32

 Tabel 2.11 Pengamatan Denah Roof Floor Jogja-Tronik 33

 Tabel 2.12 Hasil pengamatan Objek Kasus 34

 Tabel 2.13 Perbandingan Studi kasus 42

 Tabel 2.14 Kebutuhan Ruang 47

 Tabel 2.15 Perhitungan Ruang Publik 51

 Tabel 2.16 Perhitungan Ruang Semi Publik 53

 Tabel 2.17 Perhitungan Ruang Private 55

 Tabel 2.18 Perhitungan Ruang Penunjang 57

 Tabel 2.19 Perhitungan Parkir 58

 Tabel 3.1 Pemilihan Wilayah 62

(12)

DAFTAR DIAGRAM

 Diagram 2.1 Proses Sistematika Perancangan 05

 Diagram 4.1 Hubungan Ruang Publik 74

 Diagram 4.2 Hubungan Semi Privat 75

 Diagram 4.3 Hubungan Ruang Privat 75

 Diagram 4.4 Hubungan Parkir 76

 Diagram 5.1 Metode Perancangan 86

 Diagram 5.2 Cara Kerja Spinkler 96

(13)

ABSTRAKSI

Surabaya merupakan kota yang sedang berkembang, kejenuhan akan rutinitas pekerjaan menurut adanya suatu sarana yang dapat menghibur dan memenuhi semua

kebutuhan manusia, maka didirikanlah pusat perbelanjaan / mall didaerah Surabaya. Dari sekian banyak pusat perbelanjaan / mall tidak adanya menyajikan kesenangan dalam berbelanja dengan hiburan yang menyenangkan.

Pusat Perdagangan Elektronik adalah suatu wadah yang dapat menampung segala kegiatan jual beli alat elektronik dan perbaikan peralatan elektronik dengan penyajian dan

bentuk yang berbeda-beda dari pusat Perbelanjaan yang sudah ada sebelumnya dikota Surabaya.

Pusat Elektronik di Surabaya adalah suatu yang menampung semua kegiatan purna-jual dan perbaikan peralatan elektronik. Peralatan-peralatan elektronik terbagi

menjadi 4 golongan, 1. peralatan elektronik untuk kebutuhan rumah tangga, 2. Peralatan elektronik untuk peralatan perkantor dan pendidikan, 3. Peralatan elektronik untuk sarana komunikasi, dan yang golongan ke 4. Peralatan elektronik untuk pekerjaan yang menyangkut hidup orang banyak. Dari keempat golongan peralatan elektronik tersebut ditempatkan sesuai dengan kategori golongan dan pemberian suasana pada tiap-tiap

kegiatan yang berbeda. Diharapkan dari tampilan bangunan dibuat semenarik mungkin sehingga berbeda dengan pusat perbelanjaan yang ada di Surabaya sebelumnya. Pemilihan lokasi dilihat dari kegunaan wilayah yang dikhususkan sebagai area perdagangan serta dekat dengan perumahan dan perkantoran, wilayah surabaya timur masih banyak terdapat lahan kosong dan juga pemerataan wilayah dan kemajuan wilayah pada tahun ini di

focuskan pada area Surabaya timur yang diperuntukkan untuk kawasan perumahan, perdagangan, serta pendidikan.

Tema dan konsep yang akan ditampilkan oleh Pusat Perdagangan Elektronik di Surabaya haruslah menjadi suatu icon, karena daerah Surabaya Timur sedang mengalami proses perkembangan untuk lebih maju. Poin’t of View adalah memberikan sesuatu yang

baru baik dalam tampilan bentuk, eksterior atupun interior bangunan pusat purna jual peralatan elektronik sebelumnya di kawasan Surabaya, serta dalam tampilan mengusung bangunan smart building (bangunan pintar).

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, berkembang pula kebutuhan akan sarana atau peralatan guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dari peralatan hidup yang sederhana sampai yang mutakhir dituntut untuk dapat dipergunakan secara cepat, efisien, serta lengkap dalam memenuhi kebutuhan manusia. Peralatan dengan teknologi

modern terwujud dalam peralatan elektronik. Pada era ini peralatan teknologi merupakan hal yang tidak bisa di tolak oleh setiap negara di seluruh dunia termasuk di negara Indonesia sendiri, dimana pengaruhnya dalam membantu aktifitas manusia sangat dibutuhkan keberadaannya, baik peralatan elektronik dalam kebutuhan rumah tangga, perkantoran, sarana media, dan telekomunikasi.

Bahkan peralatan elektronik pada saat ini telah memberikan dampak besar dan telah menjadi gaya hidup (life syle) masyarakat modern.

Maka dari itu di kawasan Indonesia bagian Timur khususnya di kota Surabaya seharusnya memiliki sebuah fasilitas pusat perdagangan elektronik yang dapat menampung segala kebutuhan masyarakat yang memfokuskan pada

penjualan serta pameran peralatan elektronik terbaru. Di Surabaya sendiri animo masyarakat akan kebutuhan peralatan elektronik dari tahun ke tahun makin meningkat. Hal ini dapat kita lihat dari tabel data yang dikeluarkan Badan Pengelola Teknologi Informasi dan Komunikasi Surabaya (Bapetikom Surabaya)

(15)

Tabel 1.1 Data penjualan produk alat-alat elektronik di Surabaya

Tahun Jumlah/Tahun

2000 454.236

2001 568.126

2002 768.456

2003 1.869.569

2004 2.135.249 Sumber Badan Pengelola Teknologi dan Komunikasi Surabaya (Bapetikom Surabaya).

Animo masyarakat Surabaya akan kebutuhan elektronik khususnya peralatan elektronik untuk aktifitas rumah tangga, perkantoran dan pendidikan, telekomunikasi, serta peralatan elektronik tercanggih mengalami kenaikan yang

signifikan dari tahun ke tahun ini bisa dilihat dari gambar grafik yang terdata di Badan Pengelola Teknologi dan Komunikasi Surabaya antara tahun 2001 sampai 2006.

Gambar 1.1. Grafik pertumbuhan dan perkembangan peralatan elektronik di Surabaya

Prosentase Tahun

(16)

Dengan mencermati dan melihat dari data diatas, tabel 1.1. dan grafik gambar 1.1. bisa dilihat bahwa kebutuhan masyarakat Surabaya akan peralatan elektronik baik peralatan elektronik untuk rumah tangga, perkantoran dan

pendidikan, telekomunikasi dan media elektronik sangat tinggi. Maka dari itu diperlukan sebuah pusat perdagangan elektronik yang representatif untuk dapat menampung semua aktifitas baik itu penjualan-pembelian produk, dan pameran produk peralatan elektronik terbaru itu sendiri.

1.2 Maksud dan Tujuan

 Maksud didirikannya Pusat Perdagangan Elektronik di Surabaya :

1. Menyediakan suatu tempat melayani kebutuhan konsumen akan

peralatan elektronik.

2. Memberikan pelayanan purna jual maupun perbaikan peralatan

elektronik.

3. Untuk menghadirkan suatu bangunan yang nantinya akan dapat menjadi icon perdagangan peralatan elektronik yang baru selain yang

sudah ada sebelumnya di kawasan Surabaya.

 Tujuan didirikannya Pusat perdagangan Elektronik di Surabaya : 1. Memberikan kemudahan untuk memperoleh peralatan elektronik. 2. Memberikan informasi tentang perkembangan teknologielektronika

kepada masyarakat umum secara langsung.

1.3 Lingkup Perancangan

Ruang lingkup perencanaan Pusat Perdagangan Elektronik di Surabaya

dapat menjadi sebuah wadah yang menitik beratkan pada perencanaan bangunan beserta fasilitas penunjangnya sehingga pada nantinya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat umum. Dilihat dari fungsi utama Pusat Perdagangan Elektronik di Surabaya ini, maka ruang lingkup perencanaan yang ingin dicapai meliputi fasilitas penjualan-pembelian produk, pameran produk, dan perawatan/service

(17)

1.4 Metode Perancangan 1. Pengumpulan Data. a. Survey lapangan.

Melakukan survey lokasi site yang dipilih dengan pengamatan terhadap karakteristik site menyangkut batasan, kendala dan potensi dalam site dan memperhatikan peraturan-peraturan pemerintah yang ada kaitannya dengan Garis Sepadan Bangunan, Flour Aarea Ratio, Koefisien Dasar Bangunan.

b. Studi objek/studi kasus.

Mengumpulkan referensi tentang objek yang terkait yang didapat dari studi literatur (buku, internet, majalah, koran, dll) dan juga studi kasus objek yang

serupa.

c. Studi obyek produk peralatan elektronik

Mencari data mengenai ukuran dan spesifikasi peralatan alat elektronik apa saja yang nantinya untuk diperdagangkan di Pusat Perdagangan Elektronik ini.

2. Kompilasi + analisa Data.

Data-data yang telah terkumpul kemudian disusun, dievaluasi, dan hasilnya nanti dijadikan pedoman dalam perencanaan yang disesuaikan dengan teori-teori arsitektur, prinsip-prinsip arsitektur, azas-azas arsitektur sehingga

menjadi konsep perancangan.

3. Penyusunan Konsep Perancangan.

Solusi-solusi perancangan yang ada diterapkan dalam suatu ide bentuk perancangan itu sendiri yang meliputi ide dan gagasan perancangan yang akan diaplikasikan kedalam bentukan.

4. Pengembangan Perancangan./ Ide Gagasan

(18)

Gambar 1.2 Diagram Proses Sistematika Perancangan

(19)

1.5 Sistematika Laporan

Untuk memperjelas pembahasan Pusat Perdagangan Elektronik ini, maka dibuat sistematika penulisan yang disusun mulai dari bagian umum, ke

bagian yang khusus, dimana penyusunannya dibagi atas beberapa bab sesuai dengan pembahasannya.

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini menjabarkan mengenai latar belakang proyek secara garis besar dan tinjauan terhadap Pusat Perdagangan Elektronik di Surabaya yang merupakan bidang perdagangan dalam skala bisnis regional. Selain itu juga di jelaskan tentang maksud dan tujuan dari perencanaan dan perancangan, ruang lingkup perancangan dalam

proyek, metode perancangan yang digunakan dalam proyek, serta sistematika laporan.

BAB II TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN

 Tinjauan Umum

Membahas tentang sesuatu yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan pada Pusat Komputer dan Telepon Seluler di Surabaya ini, meliputi : pengertian judul, studi perancangan sejenis, persyaratan pokok perancangan dan kepemilikan perancangan.

 Tinjauan Khusus

Membahas tentang sesuatu yang berhubungan dengan perencanaan dan perancangan pada Pusat Komputer dan Telepon Seluler di Surabaya ini, meliputi :

batasan dan asumsi, lingkup pelayanan, aktifitas dan kebutuhan ruang, serta pengelompokan ruang.

BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN

Pada bagian ini menjabarkan tentang fisik lokasi proyek Pusat

(20)

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

Pada bagian ini menjabarkan tentang teori pendekatan yang akan digunakan dalam menyelesaikan rancangan proyek Pusat Komputer dan Telepon

(21)

BAB II

TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN

2.1 Tinjauan Umum

2.1.1 Pengertian Judul Proyek Tugas Akhir “Pusat”

Pokok pangkal atau yang menjadi pumpungan (berbagai urusan, hal, hal dan sebagainya). Perhatian sesuatu yang jadi sasaran perhatian.

“Perdagangan”

Prihal dagang; urusan dagang; perniagaan. “Elektronik”

Peralatan/barang yang memiliki kecanggihan teknologi dan beraliran listrik.

“Di”

Penghubung satuan kata. “Surabaya”

Salah satu nama kota di pulau Jawa dan merupakan ibu kota propinsi di Jawa Timur.

Jadi judul dari Proyek Tugas Akhir ini adalah “Pusat Perdagangan Elektronik di Surabaya” mempunyai pengertian yaitu suatu tempat atau wadah dimana terdapat kegiatan perdagangan meliputi penjualan dan pembelian dan serta sebagai tempat memamerkan produk peralatan elektronik modern atau terbaru yang dibutuhkan masyarakat di kawasan Jawa Timur pada umumnya dan

bertempat di kota Surabaya.

2.1.2 Studi Literatur

Studi literatur di sini akan membahas tentang jenis dan kebutuhan-kebutuhan studi literatur yang diperlukan dalam perancangan “Perdagangan

(22)

2.1.2.1 Shopping Centre Design Berdasarkan fisik :

1. Market :

a. Open market :

Pasar dengan ruang terbuka, ada gangguan dari masing-masing kios. b. Closed market :

Seminimal mungkin gangguan dari masing-masing kios dikurangi.

2. Shops :

Dapat dibedakan dalam beberapa kelompok antara lain : a. Individual shop unit

Toko tunggal umumnya berorientasi ke jalan kota, staff sevice,

conventence store, demamd store, impulse store.

b. Composit shop

Barang yang dijual toko lebih beraneka ragam atau lebih banyak dalam toko tunggal.

Sumber : SCOTT, U. Keith. 1989,”Shopping Centre Design”, London,BDP Design. Dan Beddington, Nadine, MBE, FRIBA, FIAD. 1982,”Departement Store, Supermarket and

Shop”London, Butter Worth Seientific

2.1.2.2 Pusat Perbelanjaan

Merupakan suatu kompleks pertokoan, dengan system manajemen pengelolaan terpusat yang menyewakan atau menjual unit-unit toko pada pedagang retail, kontrol dan service terpusat.dari pihak manajemen untuk gedung keseluruhan.

Berisi unit-unit toko tunggal atau beberapa toko komposit jadi bentuk rental shop mengarah pada bentuk pusat perbelanjaan.

1. Jenis Pusat Perbelanjaan a. Berdasarkan fungsi atau fasilitas  Pusat Perbelanjaan murni

(23)

Fasilitas dan kegiatan didalamnya tidak hanya berbelanja, tetapi dapat digabung dengan bangunan yang bersifat pelayanan umum, seperti fasilitas rekreasi, perkantoran, fasilitas sosial dan lain sebagainya.

b. Berdasarkan lokasi, kemampuan pelayanan dan Anchor Tenant  Sub Urban Shopping Centre

Terletak dipinggir kota, dan terdiri dari tiga jenis : - Neighbourhood Center

 Penyewa utama supermarket dan drug-store. Toko berjajar dalam satu

garis menghadap jalan dengan fasilitas parkir diantara toko dan jalan. Luasnya antara 20.000 – 100.000 sq.ft. (1860-9300 m²)radius pelayanan 1,5 mil.

- Community Centre

Penyewa utama variety store dan small departement store. Toko berjajar

dalam satu garis, dengan luasan dan fasilitas utama sebagai pengikat adalah sebuah "junior" departement store. Memiliki gang sebagai pelayanan service dibelakang toko.

- Regional centre.

Penyewa utama beberapa departement store. Terdiri dari 1-4

departement store ditambah 50-100 unit toko dan fasilitas lain. Toko berorientasi kedalam dengan fasilitas atrium atau mall atau koridor atau bagi pengunjung. Fasilitas parkir mengelilingi bangunan atau berupa parkir bertingkat yang menempel pada bangunan shopping center.

Radius pelayanan 20 mil.

(24)

jalan

Gambar 2.2 Down Town Shophing Centre

2. Sistim Pelayanan Shopping Centre. a. Konfensional / Personal Service

Seperti perkantoran, hotel, apartemen dan lain-lain. Pembelian dilayani oleh seorang pegawai dan setelah pambeli selesai memilih barang pegawai tersebut akan meminta pembayaran kemudian membungkus barang.

b. Self Selection

Pembeli boleh mengambil dan memilih barang-barang sendiri yang

dibutuhkan kemudian menyerahkan kepada pegawai yang kemudian akan membawa barang itu ke kasir untuk dibayar dan dibungkus.

c. Self Service

Pembeli memilih dan mengambil endiri barang-barang yang dibutuhkan kemudian membawanya ke kasir untuk dibayar dan dibungkus.

Sumber : (Beddington, Nadine, MBE, FRIBA, FIAD. 1982,”Departement Store, Supermarket and Shop”London, Butter Worth Seientific).

Bangunan Lantai 2 Tanaman

(25)

2.1.2.3 Dimensi Manusia dan Interior dalam Ruang Retail

Dalam sebuah lingkungan interior seperti sebuah ruang retail, dimana hal yang bersangkutan dengan kenyamanan dan kenikmatan pengunjung menjadi

kebijaksanaan perusahaan, maka rancangan yang tanggap terhadap dimensi manusia dan ukuran tubuh amat diperlukan. Sebagai contoh adalah persinggungan antara pemakai dan berbagai jenis konter penjualan serta rak display yang harus memiliki kualitas tertinggi.

Pertimbangan antropometrik yang harus disertakan dan berbagai saran mengenai jarak bersih yang digunakan dalam pembuatan asumsi perancangan dasar. Daerah pandang yang tepat bagi tempat – tempat untuk display baik dari arah dalam maupun arah luar, juga merupakan hal yang sangat penting dalam keberhasilan perancangan sebuah ruang retail. Sehubungan dengan hal ini, tinggi

mata orang yang bertubuh kecil dan besar serta implikasi geometridari hal – hal yang berhubungan dengan daerah pandang manusia harus diakomodasi. Seperti pada gambar dan tabel di bawah ini :

Gambar 2.3 Hubungan Display/visual Gambar 2.4 Etalase/bidang optimal Sumber : Human Dimension & Interior Space 1979

Gambar 2.3 dan 2.4 ketinggian optimal bidang pandangan yang ditempatkan pada posisi 12 inci atau 30,5 cm dalam interval, dengan pengamat berada pada jarak 12 inci dari etalase. Dua kelompok data disajikan di sini, yaitu : yang berhubungan dengan bicara pandang seseorang pengamat yang berukuran tubuh kecil dan bidang pandang dari seorang pengamat yang berukuran tubuh

(26)

Gambar 2.5 Lebar Lintas Publik Utama Sumber : Human Dimension & Interior Space 1979

Gambar 2.5memberi ilustrasi tentang jarak bersih yang disarankan antar

konter pada sisi yang bersebrangan dari sebuah lorong utama. Jarak bersih yang keseluruhan yang disarankan berkisar antara 117 dan 120 inci, atau 297,2 dan 304,8 cm. Jarak ini memungkinkan zona aktivitas bagi pembeli yang berdiri menghadap konter yang lebih rendah dan zona aktivitas yang lebih besar bagi

pembeli pada posisi berdiri atau duduk menghadap ke arah konter yang lebih tinggi, serta sirkulasi yang terus mengalir di antara keduanya.

Gambar 2.6 Lebar Lintas Publik Kedua

Gambar 2.6 memberi ilustrasi tentang berbagai jarak bersih yang disarankan bagi lorong yang bukan lorong utama, sedangkan jarak bersih di depan tempat penjualan di sebelah kanan minimal 18 inci atau 45,7 cm, walaupun jarak

(27)

keharusan melangkah menyamping bagi orang ke 3 berjalan ditengah – tengah orang.

Gambar 2.7 Pembeli dengan posisi duduk/tinggi konter yang dikehendaki

Sumber : Human Dimension & Interior Space 1979

Gambar 2.7 adalah jarak bersih yang diperlukan bagi sebuah konter yang

cukup tinggi dengan rak display. Tinggi tempat duduk disarankan sebesar 21 sampai dengan 22 inci atau 53,3 sampai dengan 55,8 cm, serta memiliki sandaran kaki bagi pembeli yang sedang duduk di atasnya. Tersedianya ruang yang cukup bagi kursi, tinggi lutut, jarak pantat-lutut, tinggi lipatan dalam lutut, tinggi mata dalam posisi duduk merupakan pertimbangan dimensi – dimensi manusia yang

harus diperhatikan dalam perancangan konter.

Gambar 2.8 Pembeli pada posisi duduk atau ketinggian konter yang rendah

(28)

Gambar 2.8 adalah ilustrasi sebuah konter display rendah dengan tinggi 30 inci atau 76,2 cm yang juga memungkinkan pembeli untuk duduk. Pertimbangan antrometriknya sama walaupun tinggi konter sesuai dengan

kebutuhan antrometrik pengunjung yang sedang dalam posisi duduk. Untuk kenyamanan optimum pemakai dalam posisi berdiri, tinggi konter haruslah sekitar 2 sampai dengan 3 inci atau 5 sampai 7,6 cm di bawah tinggi siku. Posisi 30 inci terlalu rendah untuk penggunaan tersebut.

Gambar 2.9 Pembeli Pada Posisi duduk/ketinggian konter yang tinggi Sumber Human Dimension & Interior Space 1979

Gambar 2.9 menunjukkan berbagai jarak bersih yang digunakan bagi sebuah konter setinggi 42 inci atau 106,7 cm yang dimaksudkan untuk melayani

(29)

Gambar 2.10 Area penjualan tipikal/pembeli pada posisi berdiri Sumber Human Dimension & Interior Space 1979

Gambar 2.10 menunjukkan ilustrasi berbagai jarak bersih bagi konter penjualan umum.

2.1.3 Studi Kasus

2.1.3.1 Hi-Tech Mall di Surabaya

Gambar 2.11 Tampak depan Hi-Tech Mall Surabaya

Lokasi : Jalan Kusuma Bangsa 116 – 118 Surabaya Jumlah Bangunan : 1 massa, tinggi gedung memeiliki 5 lantai

Pemilik : PT. SASANA BOGA dengan PEMKOT Surabaya Luas lahan : 46.000 m²

(30)

sudah dikenal, disamping juga dekat dengan daerah perumahan maupun pusat perdagangan utama kota Surabaya. Hotel-hotel kelas satu, pusat perbelanjaan, bank-bank Pemerintahan maupun swasta, serta bioskop terletak saling berdekatan

menjadikan Hi-Tech Mall pilihan paling tepat sebagai pusat perdagangan tentang dunia teknologi, hiburan maupun kesenian bagi seluruh warga Surabaya dan Jawa Timur.

Adapun dalam studi kasus ini akan membahas dan menguraikan

beberapa hal, diantaranya gambar denah dari obyek kasus, fasilitas – fasilitas yang tersedia pada obyek kasus, struktur organisasi pengelola dari obyek kasus, gubahan massa bangunan obyek kasus, tampilan bangunan pada obyek kasus, item struktur dari obyek kasus ( baik struktur pada bangunan hingga struktur pada atap ), utilitas bangunan pada obyek kasus, penyelesaian interior pada obyek

kasus, dan detail khusus atau ciri khas bangunan dari objek kasus. 1. Denah Hi-Tech Mall Surabaya.

a. Denah Lantai Dasar.

(31)

Tabel 2.1 Pengamatan denah lantai dasar.

Sirkulasi Secara Vertikal

 Sirkulasi sekitar void membentuk sirkulasi dengan pola linier

 Sirkulasi utama pada bangunan yg menghubungkan beberapa sirkulasi penghubung antar ruang.

 Sirkulasi penghubung membentuk pola bercabang sebagai penerus dari sirkulasi uatama.

Secara Horizontal

 Sirkulasi dihubungkan dengan menggunakan lift, escalator, dan tangga darurat.

Tatanan Ruang Tatanan ruang dalam bangunan terbentuk dari pola grid struktur bangunan.

Modul Struktur Obyek kasus menggunakan modul 7,50m x 8,00m

Fasilitas Pusat CD, Handphone, Toko Besar, dan Parkir

Kendaraan.

Sumber Analisis Penulis.

b. Denah Lantai I.

(32)

Tabel 2.2 Pengamatan denah lantai I.

Sirkulasi Secara Vertikal

 Sirkulasi sekitar void membentuk sirkulasi dengan pola linier menjadi Sirkulasi utama pada bangunan yg menghubungkan beberapa sirkulasi penghubung antar ruang.

 Sirkulasi penghubung membentuk pola bercabang sebagai penerus dari sirkulasi uatama.

Secara Horizontal

 Sirkulasi dihubungkan dengan menggunakan lift, escalator, dan tangga darurat.

Tatanan Ruang Tatanan ruang dalam bangunan terbentuk dari pola grid struktur bangunan.

Modul Struktur Obyek kasus menggunakan modul 7,50m x 8,00m Fasilitas Showroom, Service Center, dan Parkir Kendaraan.

Sumber Analisis Penulis.

c. Denah Lantai II.

(33)

Tabel 2.3 Pengamatan denah lantai II.

Sirkulasi Secara Vertikal

 Sirkulasi sekitar void membentuk sirkulasi dengan pola linier menjadi Sirkulasi utama pada bangunan yg menghubungkan beberapa sirkulasi penghubung antar ruang.

 Sirkulasi penghubung membentuk pola bercabang sebagai penerus dari sirkulasi uatama.

Secara Horizontal

 Sirkulasi dihubungkan dengan menggunakan lift, escalator, dan tangga darurat.

Tatanan Ruang Tatanan ruang dalam bangunan terbentuk dari pola grid struktur bangunan.

Modul Struktur Obyek kasus menggunakan modul 7,50m x 8,00m Fasilitas Vendor Hardware dan Software serta Parkir Kendaraan

Sumber Analisis Penulis.

d. Denah Lantai III.

(34)

Tabel 2.4 Pengamatan denah lantai III.

Sirkulasi Secara Vertikal

 Sirkulasi sekitar void membentuk sirkulasi

dengan pola linier menjadi Sirkulasi utama pada bangunan yg menghubungkan beberapa sirkulasi penghubung antar ruang.

 Sirkulasi penghubung membentuk pola bercabang

sebagai penerus dari sirkulasi uatama. Secara Horizontal

 Sirkulasi dihubungkan dengan menggunakan lift,

escalator, dan tangga darurat.

Tatanan Ruang Tatanan ruang dalam bangunan terbentuk dari pola grid struktur bangunan.

Modul Struktur Obyek kasus menggunakan modul 7,50m x 8,00m Fasilitas Gedung Bioskop dan Parkir Kendaraan

Sumber : Analisis Penulis

Keterangan :

Toko Ruang Panel Ruang AHU

Parkir Toilet

Tabel 2.5 Hasil pengamatan objek kasus.

No. Aspek Simpulan

1. Sirkulasi jalan sekitar void adalah sirkulasi dengan pola linier yang panjang, dimana menjadi sirkulasi utama untuk deretan ruang – ruang yang ada. Kemudian ditambahkan sirkulasi

penghubung yang bercabang – cabang sebagai sirkulasi pembagi dari sirkulasi utama.

(35)

2. Tatanan ruang dalam obyek kasus terbentuk dari pola grid struktur bangunan.

3. Modul struktur obyek

menggunakan ukuran 7.50m x 8.00m

Sumber Analisis Penulis.

2. Fasilitas Hi-Tech Mall Surabaya.

Fasilitas yang tersedia didalam Hi-Tech Mall diantaranya :

 Lantai Basement :Toko dan Parkir Kendaraan.

 Lantai Dasar :Pusat CD, Handphone, Toko Besar, dan

Parkir motor.

 Lantai I :Showroom, Service Centre, dan Parkir Kendaraan.

 Lantai II :Vendor Hardware dan Software, serta

Parkir Kendaraan.

 Lantai III :Bioskop, dan Parkir Kendaraan.

Gambar 2.16 Showroom Komputer Hi-Tech Mall Gambar 2.17 Foodcourt Hi-Tech Mall 7.50

(36)

Gambar 2.18 Ruang pamer pada lantai dasar dan lantai I

Hi-Tech Mall

Gambar 2.19 ATM Centre Hi-Tech Mall

Gambar 2.20 Pengelola Hi-Tech Mall

(37)

Gambar 2.22 Gedung bioskop Hi-Tech Mall Sumber PT Sasana Boga.

3. Gubahan Massa Hi-Tech Mall Surabaya.

Gubahan massa dari bangunan Hi-Tech Mall ini adalah mengambil bentuk dasar persegi, dimana didalam pengolahannya mengalami penambahan dan pengurangan pada sisi-sisinya guna memaksimalkan dari bentuk site yang ada.

4. Tampilan Bangunan Hi-Tech Mall Surabaya.

Tampilan dari bangunan gedung Hi-Tech Mall ini mengintegrasikan tampilan bangunan modern. Dimana tampilan tersebut ditunjukkan pada beberapa elemen – elemennya, diantaranya :

 Ornamentasi.

Penggunaan ornamentasi pada Hi-Tech Mall ini terlihat pada tatanan batang-batang kolom yang diekspose pada samping pintu masuk bangunan.

 Warna.

Warna-warna yang ditampilkan pada tampak dari Hi-Tech Mall ini memiliki kesan yang kontras. Dimana warna – warna yang di tampilkan antara lain warna hijau, oranye, dan ungu yang menjadi pelapis dari dinding – dinding masif yang ada.

 Dinding.

Dinding-dinding pada Hi-Tech Mall ini menggunakan susunan bata yang diplester dan dicat. Pada area toko, dinding tersebut dikombinasikan dengan bukaan dari kaca sebagai sebuah sarana untuk display mengingat fungsi bangunan

(38)

 Lantai.

Lantai pada Hi-Tech Mall ini menggunakan material keramik sebagai

penutup lantai. Sedangkan pada area pameran hanya menggunakan bahan karpet sebagai penutup lantai keramik.

 Plafon.

Tinggi plafond pada Hi-Tech Mall ini berkisar antara 3-3,5m, ini terdapat pada toko-toko komputer dan fasilitas penunjang lainnya.

5. Sistem Struktur Bangunan Hi-Tech Mall Surabaya.

Sistem struktur yang digunakan pada bangunan Hi-Tech Mall adalah

sistem rigid frame dengan menggunakan bahan beton bertulang, sedangkan pada struktur atap bangunan menggunakan sistem struktur rangka ruang dengan konstruksi pipa dan ball join.

6. Utilitas Bangunan Hi-Tech Mall Surabaya.

Utilitas bangunan Hi-Tech Mall ini dibagi menjadi 2 tipe, yaitu :

 Tipe Elektrikal, meliputi :

 Instalasi listrik untuk penerangan dan tenaga, dimana Hi-Tech Mall ini

supplay listrik berasal dari PLN dengan daya listrik 4500 ampere. Namun juga terdapat genset sebagai pen-supplay listrik cadangan. Sedangkan ruang panel didalan Hi-Tech Mall terdapat disetiap lantai bangunan.

 Sistem kebakaran, dimana di Hi-Tech Mall menggunakan splinkler

sebagai sistem pemadam kebakaran serta kotak-kotak hidran yang terdapat pada

tempat-tempat tertentu.

 Tipe Mekanikal, meliputi :  Sistem pemipaan dan sanitasi.  Sitem AC.

 Sistem transportasi dalam bangunan, didalam Hi-Tech Mall ini

(39)

7. Interior pada Hi-Tech Mall Surabaya.

Penyelesaian interior dari bangunan Hi-Tech mall diselesaikan oleh pihak penyewa.

8. Detail pada Hi-Tech Mall Surabaya.

Detail atau ciri khusus dari bangunan Hi-Tech Mall adalah bentuk atap melengkung sepanjang koridor void pada bangunan. Bentuk atap ini mencoba

memanfaatkan pencahayaan alami secara maksimal dimana mengingat bangunan sebagai tempat perdagangan dimana didalamnya terdapat kegiatan jual-beli barang elektronik.

Sumber Data PT Sasana Boga.

2.1.3.2 Jogja-Tronik Mall di Jogjakarta

Jogjatronik Mall yang berlokasi di jalan Brigjend Katamso no. 75-77 Yogyakarta ini memilki luas bangunan ± 14000 m2. Dimana Jogjatronik Mall

tersebut merupakan salah satu mall yang menjadi pusat IT di Yogyakarta. Jogjatronik Mall ini dibangun pada bulan Oktober tahun 2003. Kepemilikan bangunan adalah berdasarkan BOT (Build Operate System) dimana bangunan tersebut berdiri diatas tanah Pempof (Pemerintah Propinsi) namun dibangun oleh investor yakni PT. KAIDI INDOJAYA. Adapun dalam studi kasus ini akan

membahas dan menguaraikan beberapa hal, diantaranya gambar denah dari obyek kasus, fasilitas-fasilitas yang tersedia pada obyek kasus, struktur organisasi pengelola dari obyek kasus, gubahan massa bangunan obyek kasus, tampilan bangunan pada obyek kasus, item struktur dari obyek kasus (baik struktur pada bangunan hingga struktur pada atap), utilitas bangunan pada obyek kasus,

(40)

Gambar 2.23 Tampak depan Jogja-Tronik Mall

1. Denah Jogja-Tronik Jogjakarta. a. Denah Lantai Basement.

(41)

Tabel 2.6 Pengamatan denah Basement.

Sirkulasi Sirkulasi membentuk pola linier yang mengikuti pola penataan area parkir.

Tatanan Ruang Tatanan ruang dalam bangunan terbentuk dari pola grid. Modul Struktur Obyek kasus menggunakan modul 8,40m x 8,00m Fasilitas Parkir Kendaraan, Gudang, dan Ruang Utilility.

Sumber Analisis Penulis

b. Denah Lower Ground.

(42)

Tabel 2.7 Pengamatan denah lower ground.

Sirkulasi Sirkulasi sekitar void membentuk sirkulasi dengan pola radial yang menjadi sirkulasi utama pada bangunan yg menghubungkan beberapa sirkulasi penghubung antar ruang.

Sirkulasi penghubung membentuk pola bercabang sebagai penerus dari sirkulasi utama.

Tatanan Ruang Tatanan ruang dalam bangunan membentuk pola

terpusat.

Modul Struktur Obyek kasus menggunakan modul 8.40m x 8,00m. Fasilitas Electronic Centre, Exhibition, dan Office Pengelola.

Sumber Analisis Penulis

c. Denah Upper Ground.

(43)

Tabel 2.8 Pengamatan denah upper ground.

Sirkulasi Sirkulasi sekitar void membentuk sirkulasi dengan pola radial yang menjadi sirkulasi utama pada bangunan yg menghubungkan beberapa sirkulasi penghubung antar ruang.

Sirkulasi penghubung membentuk pola bercabang sebagai penerus dari sirkulasi uatama.

Tatanan Ruang Tatanan ruang dalam bangunan membentuk pola

terpusat.

Modul Struktur Obyek kasus menggunakan modul 8.40m x 8,00m. Fasilitas Toko Hand Phone dan Ruang Utilility.

Sumber Analisis Penulis

d. Denah Lantai I.

(44)

Tabel 2.9 Pengamatan denah lantai I.

Sirkulasi Sirkulasi sekitar void membentuk sirkulasi dengan pola radial yang

menjadi sirkulasi utama pada bangunan yg menghubungkan

beberapa sirkulasi penghubung antar ruang.

Sirkulasi penghubung membentuk pola bercabang sebagai penerus

dari sirkulasi uatama.

Tatanan Ruang Tatanan ruang dalam bangunan membentuk pola terpusat.

Modul Struktur Obyek kasus menggunakan modul 8.40m x 8,00m.

Fasilitas Handphone Centre, Toko Komputer, Cafe, dan Foodcourt.

Sumber : Analisis Penulis, 2009.

e. Denah Lantai II.

(45)

Tabel 2.10 Pengamatan denah lantai II.

Sirkulasi Sirkulasi sekitar void membentuk sirkulasi dengan pola radial yang

menjadi sirkulasi utama pada bangunan yg menghubungkan

beberapa sirkulasi penghubung antar ruang.

Sirkulasi penghubung membentuk pola bercabang sebagai penerus

dari sirkulasi uatama.

Tatanan Ruang Tatanan ruang dalam bangunan membentuk pola terpusat.

Modul Struktur Obyek kasus menggunakan modul 8.40m x 8,00m.

Fasilitas Komputer Centre, dan Exhibition.

Sumber : Analisis Penulis, 2009.

f. Denah Roof Floor.

Gambar 2.29

(46)

Tabel 2.11 Pengamatan denah roof floor.

Sirkulasi Sirkulasi pada lantai roof ini membentuk pola memutar dengan

berorintasi pada void.

Tatanan Ruang Membentuk sebuah ruang terbuka karena berfungsi sebagai

exhibition hall.

Modul Struktur Obyek kasus menggunakan modul 8.40m x 8,00m.

Fasilitas Foodcourt, dan Exhibition Hall.

Sumber : Analisis Penulis, 2009.

Keterangan :

Toko Ruang control ME Ruang exhibition Ruang panel Loading dock

Toilet Parkir kendaraan

(47)

void Tabel 2.12 Hasil pengamatan objek kasus.

No. Aspek Simpulan

1. Sirkulasi jalan sekitar void adalah pola radial

yang dimana menjadi

sirkulasi utama untuk

deretan ruang-ruang

yang ada. Kemudian

ditambahkan sirkulasi

penghubung yang

bercabang-cabang

sebagai sirkulasi

pembagi dari sirkulasi

utama.

2. Tatanan toko ruang didalam bangunan

secara tidak langsung

membentuk pola

terpusat yang mengarah

pada void.

3. Modul struktur obyek menggunakan ukuran

7.50m x 8.00m

Sumber : Analisis Penulis, 2009.

2. Fasilitas Jogja-Tronik Mall Jogjakarta.

Fasilitas yang tersedia didalam Jogja-Tronik Mall diantaranya :

 Lantai Basement :Parkir Kendaraan, Gudang, Ruang Utility.

 Lantai Ground :Elektronik Centre, Exhibition, dan Ruang

pengelola (Office). Void

(48)

 Lantai Upper Ground :Toko Handphone, dan Ruang Utility

 Lantai I : Handphone Centre, Toko Komputer, Cafe,

dan Foodcourt.

 Lantai II :Komputer Centre, dan Exhibition.

 Lantai Roof Flour :Exhibition Hall, dan Foodcourt.

3. Gubahan Bangunan Jogja-Tronik Mall Jogjakarta.

Gubahan massa dari bangunan Jogjatronik Mall ini adalah mengambil

tema computer communication and lifestyle modern mall, dimana ide bentuk dasar dari bangunan Jogjatronik ini manganalogikan sebuah monitor komputer. Yang selanjutnya didalam proses perancangannya mengalami pengolahan bentuk terutama pada bagian fasade bangunan yang ditinjolkan dan seakan melayang sebagai aksen dari Jogjatronik Mall tersebut.

4. Tampilan Bangunan Jogja-Tronik Mall Jogjakarta.

Tampilan dari bangunan Jogjatronik Mall ini mengintegrasikan perpaduan antara style modern dengan tradisional. Dimana tampilan modern terlihat pada tampak bangunan yang mengambil bentuk persegi yang terkesan

sedehana. Sedangakan gaya tradisional tampak pada penyelesaian bentuk atap bangunan yang mencoba mengadaptasi bentuk atap tradisional daerah Yogyakarta yakni bentuk atap joglo. Selain itu, juga terdapat elemen – elemen bangunan, diantaranya :

 Ornamentasi.

Penggunaaan ornamentasi pada Jogjatronik Mall terlihat pada garis-garis horizontal pada bagian fasade bangunan yang terkesan teratur.

 Warna.

(49)

 Dinding.

Dinding- dinding pada Jogjatronik Mall ini menggunakan susunan bata

yang diplester dan dicat. Pada area toko, dinding tersebut dikombinasikan dengan bukaan-bukaan dari kaca sebagai sebuah sarana untuk display mengingat fungsi bangunan digunakan sebagai kegiatan perdagangan.

 Lantai.

Lantai pada Jogjatronik Mall ini menggunakan material keramik sebagai penutup lantai. Sedangkan pada area pameran dibatasi dengan penggunaan warna keramik yang berbeda.

 Plafon.

Tinggi plafond pada Jogjatronik Mall ini berkisar antara 3-3,5 m, ini terdapat pada toko disetiap lantai dan ruang-ruang penunjang lain. Terkhusus untuk ruang exhibition memiliki memiliki tinggi diatas 4 m.

5. Sistem Struktur Bangunan Jogja-Tronik Mall Jogjakarta.

Sistem struktur yang digunakan pada bangunan Jogjatronik Mall adalah sistem rigid frame dengan menggunakan bahan beton bertulang, sedangkan pada

struktur atap bangunan menggunakan sistem struktur rangka batang dengan konstruksi pipa.

Utilitas Bangunan Hi-Tech Mall Surabaya.

6. Utilitas Bangunan Jogja-Tronik Mall Jogjakarta.

Utilitas bangunan Jogja-Tronik Mall ini dibagi menjadi 2 tipe, yaitu :

 Tipe Elektrikal, meliputi :

 Instalasi listrik untuk penerangan dan tenaga, dimana Jogjatronik

Mall ini supplay listrik berasal dari PLN dengan daya listrik sebesar 865 KVA. Namun juga terdapat genset sebagai pen-supplay listrik

(50)

 Sistem kebakaran, dimana di Jogja-Tronik menggunakan splinkler

sebagai sistem pemadam kebakaran serta kotak-kotak hidran yang terdapat pada tempat-tempat tertentu.

 Tipe Mekanikal, meliputi :  Sistem pemipaan dan sanitasi.  Sitem AC.

 Sistem transportasi dalam bangunan, didalam Jogja-Tronik Mall ini

manggunakan sistem transportasi vertikal yang terbagi atas 3 jenis, yaitu lift, escalator, dan tangga manual atau tangga darurat.

7. Interior pada Jogja-Tronik Mall Jogjakarta.

Penyelesaian interior dari bangunan Jogja-Tronik Mall diselesaikan oleh pihak penyewa.

8. Detail pada Jogja-Tronik Mall Jogjakarta.

Detail atau ciri khusus dari bangunan Jogjatronik Mall tampak dari

bentuk bangunan yang mengkombinasikan anatara bentuk modern pada badan bangunan dengan bentuk penyelesaian atap tradisional.

Sumber Data : PT Kaidi Indojaya..

2.1.3.3 Hartono Elektronik Surabaya

Hartono elektronik merupakan salah satu gerai penjualan peralatan elektronik yang tergolong terkemuka di kawasan Jawa Timur. Dengan pusat di Surabaya di kawasan Darmo dengan luas site ± 6000m² dan luas bangunan 4542m², Hartono Elektronik menggunakan material dengan karakter modern dan

terkesan ringan pada fasade bangunan. Bangunan Hartono Elektronik pada bangunan depan lebih difungsikan sebagai area penerima pengunjung, lobby bagi pengunjung yang sejak awal sudah dimanjakan dengan peralatan elektronik dengan deretan LCD yang menempel pada dinding void. Bentuk void yang dibuat

(51)

Gambar 2.30

Tampak depan Hartono Elektronik yang bertempat di Darmo Permai Surabaya

Gambar 2.31

Showroom Home Entertaiment

Gambar 2.32

Coustamer Service

Gambar 2.33

Showroom Handphone (Telekomunikasi)

Gambar 2.34

Showroom Computer

Gambar 2.35

(52)

1. Hartono Elektronik Surabaya memberikan fasilitas : Pada lantai Semi Basement, terdapat :

 Musholla.

 Kantin.

 Parking area.

 Toilet.

 Kartoon box.

 Staf area.

 Pantry.

 Motorcycle parking.

 Gudang.

Pada lantai I, terdapat :

 Area parkir yang terletak diantara semi basement.

 Lobby/Exhibition.

 Show room area.

 Drop area.

 Ware House.

 IT room.

 Manuver container area.

Pada Lantai II, terdapat :

 Show room.

 Ware house.

 Affice area.

Dari alat elektronik yang ada, dibagi menjadi beberapa kategori : Home Entertaiment meliputi :

 TV.

 Hometheater.

(53)

 Tape/radio.

 Speaker.

 Dll.

Kitchen Equiment meliputi :

 Kulkas/freezer 1, 2, dan 3 pintu.

 Panci listrik.

 Kompor listrik.

 Microwafe.

 Blender.

 Magicjar.

 Rice cooker.

 Dll.

Home Cleaning meliputi :

 Mesin cuci.

 Seterika.

 Vacumclianer.

 Dll.

Digital Imaging meliputi :

 Handycamp.

 Digital camera.

Telekomunikasi meliputi :

 Handphone.

 Print.

 Scaner.

 Faximail.

 Laptop, note book.

(54)

Home Climate meliputi :

 Kipas angin.

 AC.

Personal Care meliputi :

 Hair dryre.

Utilitis meliputi :

 Mesin pemanas air.

 Pompa air.

2. Tampilan Bangunan Hartono Elektronik Surabaya.

Bentuk tampilan fasade bangunan Hartono Elektronik mengusung konsep tema arsitektur modern yang merupakan tema sentral dari kawasan kota

satelit. Jadi bentuk yang ada mempunyai tujuan untuk menciptakan sebuah kesan unity dari suatu kawasan baik dari tampilan bangunan itu sendiri dan dengan lingkungan sekitarnya.

3. Tinggi langit-langit Hartono Elektronik Surabaya.

Tinggi langit pada area show room berkisar ± 12m. Pada langit-langit mengandalkan pengeksposan pada rangka atap yang terdiri dari rangka pipa dan plat baja, sedangkan untuk ruang-ruang yang lain menggunakan dakting pada langit-langit yang memiliki tinggi ± 3.5m.

4. Warna Eksterior Bangunan Hartono Elektronik Surabaya.

Untuk menyelesaikan warna pada fasade bangun menggunakan warna modern yang disesuaikan dengan tema yang digunakan serta memberi sedikit tampilan warna khasnya yaitu biru dan kuning.

5. Sirkulasi Parkir Hartono Elektronik Surabaya.

(55)

6. Pencahayaan Ruangan Hartono Elektronik Surabaya.

 Alami

Pada bagian ujung atap dipotong dan diangkat dengan tujuan memberi celah bagi cahaya matahari sebagai bantuan penyinaran pada siang hari dan cara ini dapat membantu menghemat daya listrik hingga 20% saat siang hari.

 Buatan

Pada bagian showroom dengan void yang tinggi diberi lampu gantung yang ditempatkan beberapa titik hingga penerangan menjadi merata, sedangkan pada bagian showroom yang menggunakan plafon dacting

menggunakan lampu spot light dan dipasang didalam ducting.

7. Penghawaan Ruangan Hartono Elektronik Surabaya.

Semua ruang yang ada di Hartono Elektronik memanfaatkan penghawaan buatan dengan menggunakan AC dengan sistem central. Alasan

menggunakan AC central karena ruang showroom sangat luas dan tidak mungkin menggunakan AC split, lain halnya dengan ruang yang lebih kecil seperti pantry, musholla, Office area menggunakan AC split karena selain ruanggannya yang kecil, jumlah pengguna ruangan tersebut pun tidak terlalu banyak.

Tabel 2.13 Tabel Perbandingan Studi Kasus.

Obyek Kasus

NO Objek Pengamatan Hi-Tech Mall Surabaya Jogja-Tronik Jogjakarta Hartono Elektronik Surabaya

1 Kegiatan Utama Kegiatan utama di Hi-Tech Mall hanyalah menitik beratkan pada penjualan dan servis komputer, alat

perkantoran. Sedangkan penjualan peralatan elektronik rumah tangga, sarana media jarang kita jumpai di Hi-Tech mall.

Kegiatan utama di Jogja Elektronik adalah peralatan rumah tangga, perkantoran dan pameran produk elektronik terbaru.

Kegiatan utama di Hartono Elektronik adalah sebagai pusat perdagangan semua kebutuhan elektronik, tetapi hanya barang-barang yang sering digunakan

masyarakat

2 Kegiatan Penunjang

Fasilitas penunjang di Hi-Tech Mall, mempunyai sarana penunjang pada umumnya mall-mall yang ada, yaitu ruang pameran,

Fasilitas penunjang di Hi-Tech Mall, mempunyai sarana penunjang pada umumnya mall-mall

(56)

kantin, musholla, restoran cafe, dsb.

yang ada, yaitu ruang pameran, kantin, musholla, restoran cafe, dsb.

3 Lingkungan Berada di daerah Fasilitas umum dan padat

penduduk.

Berada di daerah Fasilitas umum dan padat penduduk.

Berada di daerah Fasilitas umum dan padat penduduk.

4 Gaya Bangunan Gaya bangunan

mengusung tema modern dimana adanya bentuk lengkung pada tampilannya, selain itu bentuk bangunan yang tak simetris.

Merupakan bangunan yang menggabungkan gaya modern dengan gaya tradisional.

Tidak ada material yang khusus pada bangunan Hi-tech mall ini,mungkin di karenakan dulunya adalah bangunan untuk mall.

Material yang d gunakan Jogja-Tronik dan kanopi pada entrance menggunakan material polly carbonat sebagai penutup dinding.

6 Tatanan Ruang Terbentuk dari pola grid struktur bangunan, sehingga ruang bisa memilki ukuran yang seragam.

Secara tidak langsung membentuk pola terpusat yang mengarah ke void, shg ukuran ruang tidak sergam.

Terbentuk dari pola clauster, sehingga penataan ruang di dalam bangunan mempunyai sirkulasi pengunjung bisa kemana saja.

7 Penzoningan Ruang Dalam

Dibagi berdasarkan jenis penjualan produk dan belum ada

pengklasifikasian jenis produk yang dijual.

Dibagi berdasarkan jenis penjualan produk dan belum ada pengklasifikasian jenis produk yang dijual.

Dibagi berdasarkan jenis penjualan produk dan belum ada pengklasifikasian jenis produk yang dijual.

Sumber : Analisis Penulis, 2009.

2.1.4 Persyaratan Pokok Proyek

Didalam perencanaan proyek Pusat Perdagangan Elektronik di Surabaya mempunyai beberapa persyaratan, antara lain :

1. Proyek berada di lokasi fasilitas umum.

2. Proyek harus berada di kota yang sedang berkembang.

3. Proyek ini harus menunjukkan ciri tersendiri yang dapat menarik

(57)

2.2 Tinjauan Khusus 2.2.1 Batasan dan Asumsi

 Batasan

1. Penjualan hanya di khususkan pada peralatan elektronik rumah tangga,

peralatan elektronik perkantoran, peralatan elektrnoik sarana media, dan peralatan elektronik telekomunikasi.

2. Kegiatan pameran yang di selenggarakan hanya untuk pameran peralatan

elektronik ataupun yang berkaitan dengan peralatan elektronik rumah tangga, peralatan elektronik perkantoran, peralatan elektrnoik sarana

media, dan peralatan elektronik telekomunikasi.

3. Pusat Perdagangan Elektronik di Surabaya ini dibuka pada pukul 09.00 –

22.00 WIB.

 Asumsi

1. Proyek Pusat Perdagangan Elektronik di Surabaya ini untuk di kelola oleh pihak swasta.

2. Pusat Perdagangan Elektronik di Surabaya ini diasumsikan dapat

manampung sampai dengan 10-15 tahun mendatang.

3. Mengkhususkan pada pelayanan seluruh lapisan masyarakat, terutama

masyarakat Jawa Timur pada umumnya dan di Surabaya pada khususnya.

2.2.2 Lingkup Pelayanan

Lingkup pelayanan Pusat Perdagangan Elektronik di Surabaya Ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat yang berminat atau bergerak dibidang elektronik khususnya di kota Surabaya dan masyarakat kawasan Jawa

(58)

2.2.3 Aktivitas dan Kebutuhan Ruang

 Kebutuhan Ruang

Aktivitas dan proses kegiatan di dalam Pusat Perdagangan Elektronik di Surabaya dibagi menjadi tiga, yaitu :

1. Pengunjung, dibagi menjadi 3 yaitu : a. Berorientasi.

- Melihat-lihat produk elektronik.

- Mencoba Produk elektronik.

Datang Parkir - Kegiatan makan-minum. Parkir Pulang

- Kegiatan km/wc.

b. Membeli peralatan elektronik.

- Mencoba Produk elektronik -

yang akan dibeli.

Datang Parkir - Kasir. Parkir Pulang

- Kegiatan makan-minum.

- Kegiatan km/wc.

c. Menservice peralatan elektronik.

- Membawa ke Retail.

- Mencoba peralatan yang-

Datang Parkir Di service. Parkir Pulang

- Kasir.

- Kegiatan makan-minum.

- Kegiatan km/wc.

2. Penyewa, dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Pemilik stan / retail.

- Membuka Retail.

- Mengelola fasilitas-

Datang Parkir retail. Parkir Pulang

- Mengawasi kegiatan-

staf/karyawan.

- Melayani pengunjung.

- Istirahat.

- Kegiatan makan-minum.

- Kegiatan km/wc.

(59)

b. Staff Karyawan.

- Membuka Retail.

- Mengelola fasilitas-

Datang Parkir retail. Parkir Pulang

- Melayani pengunjung.

- Istirahat.

- Kegiatan makan-minum.

- Kegiatan km/wc.

- Kegiatan makan-minum.

- Kegiatan km/wc.

b. Vice Manager.

- Budgeting.

- Controlling.

Datang Parkir - Pertemuan. Parkir Pulang

- Menerima tamu.

- Istirahat.

- Kegiatan makan-minum.

- Kegiatan km/wc.

c. Kepala Bagian.

- Evaluating.

- Kegiatan administrasi.

Datang Parkir - Pertemuan. Parkir Pulang

- Menerima tamu.

- Istirahat.

- Kegiatan makan-minum.

(60)

d. Staf / karyawan.

- Kegiatan monitoring.

- Kegiatan administrasi.

- Istirahat.

Datang Parkir - Kegiatan makan-minum. Parkir Pulang

- Kegiatan km/wc.

e. Tamu

- Kegiatan monitoring.

- Kegiatan administrasi.

- Istirahat.

Datang Parkir - Kegiatan makan-minum. Parkir Pulang

- Kegiatan km/wc.

 Kebutuhan Ruang

Tabel 2.14 Tabel Kebutuhan Ruang.

Pemakai Kegiatan Kebutuhan Ruang

Pengunjung, Karyawan Berorientasi. Entrance hall. Memberi informasi. Receptionis. Lounching produk peralatan

elektronik (keras) atau peralatanelektronik (lunak/software) terbaru.

Ruang Pameran.

Beristirahat, makan, minum dan browser internet WI-FII.

Cafetaria, restoran, dan coffenet

Membuang air besar dan kecil. Km/Wc. Tempat mengambil uang. ATM Centre. Memasuki arena pameran. Hall.

Menjaga keamanan. Ruang Security. Memberikan pertolongan

pertama.

Ruang P3K.

Transaksi jual – beli peralatan elektronik (perangkat lunak dan keras).

1. Telekomunikasi. Handphone GSM / CDMA

(61)

- INDOSAT - Home Entertaiment

active speaker

digital still camera

digital video camera

- Small Appliances

(62)

weights

- kitchen equipment

coffe marker

cookes hood

drink bottle

food preparation

frezer

refrigerator

- Home Communication

calculator

fax machine

multifungtion machine

single line telephone

type writer

walkie talkie

wireless telephone

- Porteble Player

audio portable player

audio video portable player

3. Komputer dan Laptop.

4. Aksesoris komputer dan handphone.

5. Toko Software.

Pemakai Kegiatan Kebutuhan Ruang

Staf, Pengelola Memasuki area fasilitas pelayanan administrasi.

Hall Ruang Administrasi.

Melaksanakan pekerjaan kedirekturan.

Ruang Direktur Utama.

Pembantu direktur (wakil direktur).

Ruang Wakil Direktur.

Pembantu pimpinan dan wakil direktur.

Ruang Sekretaris.

Mengadakan rapat. Ruang Rapat. Mengurus operasional

bagian-bagian.

Ruang Direktur Administrasi - Ruang Kabag Tata

Usaha.

- Ruang Staf Tata Usaha. - Ruang Kabag

(63)

- Ruang Staf Personalia. - Ruang Kabag

Keuangan.

- Ruang Staf Keuangan. Menyiapkan dokumen arsip. Ruang arsip.

Ganti pakaian dan menyimpan peralatan pribadi.

Ruang ganti karyawan / loker.

Membuang air kecil. Toilet karyawan. Beristirahat, makan dan

minum.

Kantin karyawan.

Pemakai Kegiatan Kebutuhan Ruang

Pengunjung, Karyawan Sholat dan Berwudhu. Musholla,dan ruang Wudhu. Memarkir Kendaraan

Karyawan dan Pengunjung.

Parkir Karyawan. mekanikal dan elektrikal.

Ruang Mekanikal & Elektrikal - Ruang Genset & Trafo. - Ruang Mesin AC. - Ruang Panel. Memberikan pelayanan

tentang perbaikan alat elektronik.

Kapasitas dan besaran ruang jasa pelayanan sebagai tempat perbaikan produk elektronik dan pembelian suku cadang merupakan bagian dari retail atau showrom pemasaran. Persinggahan sementara

barang-barang elektronik yang akan didata.

Gudang besar

Tempat penurunan barang Loading dock Sumber : Analisis Penulis, 2009.

2.2.4 Pengelompokan Ruang

Pengelompokan ruang didalam bangunan Pusat Perdagangan Elektronik ini terbagi menjadi 2 bagian :

1 Ruang Utama :

 Ruang Publik. - Hall. - Receptionis.

- Cafetaria, Restorant, dan Coffee-Net.

- Ruang Pamer.

 Ruang Semi Publik

(64)

- Ruang Retail.

 Ruang Private. - Ruang Pengelola.

2. Ruang Penunjang :

 Ruang Service. - Ruang Security. - Ruang Maintanance. - Ruang Cleaning Service. - Area Parkir.

2.2.5. Perhitungan Ruang

Tabel 2.15 Tabel Perhitungan Ruang Publik.

Ruang Publik

Ruang Literatur Kapasitas Perhitungan luasan

Hall - NAD

(sirkulasi /orang 0.8-2m²)

- Asumsi 1000 orang/jam = Per orang = 10menit

(dibulatkan menjadi 41m²)

= Jadi total 134m² + 4m² = 175m²

175m²

Ruang Receptionis - Banding - Asumsi

- 2 orang karyawan = luasan/orang 2m² = 2m²

- 2 Orang tamu atau pengunjung / karyawan = luasan / orang 0.8m²

- 2 orang karyawan = luasan/orang 1.5m² = 1.5m² x 2orang = 3m²

- 2 Orang tamu ataupengunjung / karyawan

= luasan pengunjung /orang

(65)

- 1 meja

- Jadi total keseluruhan = 11.4m² + 3.42m² = 14.82 m²

(dibulatkan menjadi 15m²)

Cafetaria - Banding 60m²/lantai

Restoran - Banding Pengunjung ±100 orang

Total karyawan 20 orang

- Ruang Makan : 4m²/meja makan kapasitas 4m²x100orang =400m²

- Kasir :

Perhitungan~ /orang luasan 2m² (Diperlukan 4 kasir), jadi 2m² x 4 =8m²

- Dapur & Pantry :

Perhitungan~ 25%-30% Ruang Makan

30% x 400m²= 120m²

- Gudang :

Perhitungan~ 25%-30%luas

- Dapur

30% x 120m²= 36m²

- Toilet : 7.1 m²

- Total keseluruhan :

= 400m² + 8m² + 120m² + 7.1m² = 535.1m², dibulatkan 535m²

535m²/lantai

Coffee-Net - Banding 150m²

Ruang Pameran - Banding 200m²

(66)

Tabel 2.16 Tabel Perhitungan Ruang Semi Publik.

Ruang Semi Publik

Showroom Retail dan Retail Peralatan Elektronik Telekomunikasi

Ruang Literatur Kapasitas Perhitungan luasan

Showroom Retail

~ Pengunjung/hari =±100 orang ~ Buka =12jam/hari

~ Dalam 1jam =8orang

* Kapasitas

~ Pengunjung =12 orang ~ Penjual = 4 orang ~ Kasir = 4 orang Total Kapasitas =20 orang

* Standart Peralatan : ~ meja + kursi =1.5/orang 2 kali besar ruang retail Jadi =

= 48m² x 2 = 96m²

Jadi total keseluruhan Showroom

Retail Handphone (brand resmi)

= 96m² x 12

= 1152m²

1152m²

Retail handphone - Banding * Kapasitas

~ Pengunjung = 12 orang ~ Penjual = 4 orang ~ Kasir = 4 orang Total Kapasitas = 20 orang

* Data :

~ Pengunjung/hari =±100 orang ~ Buka =12jam/hari

~ Dalam 1jam =8orang

* Kapasitas

~ Pengunjung =12 orang ~ Penjual = 4 orang ~ Kasir = 4 orang Total Kapasitas =20 orang

* Standart Peralatan : ~ meja + kursi =1.5/orang

* Perhitungan :

~ 1 retail 20orang x 1.5m± =30m² ~ Flow 60% =18m²

~ Total 30 + 18m² =48m² perRetail

Retail yang direncanakan untuk

(67)

fasilitas handphone 25 Retail

Jadi total keseluruhan retail = 48m² x 25

= 1200m²

Deler Komunikasi

Retail Komunikasi - Banding * Kapasitas

~ Pengunjung = 8 orang ~ Penjual = 4 orang Total Kapasitas = 12orang

* Data :

~ Pengunjung/hari =±100 orang ~ Buka =12jam/hari

~ Dalam 1jam =8orang

* Kapasitas

~ Pengunjung = 8 orang ~ Penjual = 4 orang Total Kapasitas = 12orang

* Standart Peralatan : ~ meja + kursi =1.5/orang ~ 1 retail 12orang x 1.5m± =18m² ~ Flow 60% =10.8m²

~ Total 18 + 10.8m² =30m² [28.8 dibulatkan 30m²]

Jadi total keseluruhan retail komunikasi

Retail Peralatan Elektronik Komputer dan Laptop Retail Komputer Total Kapasitas =20 orang

* Data :

~ Pengunjung/hari =±100 orang ~ Buka =12jam/hari

~ Dalam 1jam =8orang

* Kapasitas

~ Pengunjung =12 orang ~ Penjual = 4 orang ~ Kasir = 4 orang Total Kapasitas =20 orang

* Standart Peralatan : ~ meja + kursi =1.5/orang

* Perhitungan :

~ 1 retail 20orang x 1.5m± =30m² ~ Flow 60% =18m²

~ Total 30 + 18m² =48m² perRetail

Retail yang akan direncanakan 42retail

= 48m² x 42 = 2016m²

Gambar

Gambar 2.12 Denah lantai dasar
Tabel 2.1 Pengamatan denah lantai dasar.
Tabel 2.2 Pengamatan  denah lantai I.
Tabel 2.3 Pengamatan denah lantai II.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perkembangan teknologi pada era modern membawa banyak perubahan, terutama dalam hal perdagangan. Dengan adanya internet, maka dapat melakukan perdagangan elektronik, yaitu

Rumusan masalah dalam perancangan “ Pusat Perdagangan dan Komunitas Barang Antik di Surabaya ” ini adalah menciptakan pusat bertemunya seluruh pemegang kepentingan

menggeser posisi sector industri sebagai kontributor utama PDRB Kota Surabaya. Menurut pengamat Social Ekonomi Pemkot Surabaya, Drs Kresnayana Yahya Msc, mengatakan bahwa

Selanjutnya mengenai perdagangan yang dilakukan secara elektronik, Pasal 4 Ayat (3) mengakui adanya bentuk perjanjian penyelesaian sengketa yang dilakukan

Dengan area disktrik yang difungsikan sebagai kawasan hiburan dan perdagangan, adanya pusat perbelanjaan/ Shopping Mal dan restauran, kehadiran Pusat Perfilman di Surabaya ini

Tujuan dirancangnya showroom mobil Honda di Surabaya ini yaitu untuk menghadirkan sebuah disain pusat Showroom dengan mengacuh pada bangunan bangunan modern yang mencerminkan

Pada Penelitian ini dapat diketahui bahwa pengguna rokok elektronik pada Komunitas Personal Vaporizer Surabaya lebih menyukai rokok elektronik dibandingkan dengan rokok

Dengan area disktrik yang difungsikan sebagai kawasan hiburan dan perdagangan, adanya pusat perbelanjaan/ Shopping Mal dan restauran, kehadiran Pusat Perfilman di Surabaya ini