• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Persepsi Konsumen Tentang Kualitas Layanan Jasa Ritel Internet (Studi Kasus Pada Mahasiswa).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Persepsi Konsumen Tentang Kualitas Layanan Jasa Ritel Internet (Studi Kasus Pada Mahasiswa)."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

! " #$%

&

(2)

!

" # $ ! %

& '(' %

% '# ' )

) * +

+ ,#

-+ ./ , 0 1 2

+ " 3 # '*1 + & ,# '*/'

+ % ,# , ! "

3

(3)

" & " , 3 "2

" & & 3 "

" & % ' ' 3 "&

" % (' "+

" ) ' , '* "4

" + *

"-. 3

& # ! 5 &

& " 6 ( # &"

& & ' 3 # #, &%

& % ' 1 ' ' %

& ) # 7 , %&

0

% /, #

%-% " )2

0

) */' +2

) " +

+%

(4)

! " # $

# %

& # " # &'

& # " &(

& & $ ! ) ** + , - &.

& / 0 # " 1 # &2

& ' # ! #3 &%

& ( ! ! " /

/ ! 4( '

/ ! .4 '/

(5)
(6)
(7)

1

Suatu media baru yang telah kita gunakan saat ini adalah media yang kita sebut dengan internet (International Network), internet saat ini sangat menujang kegiatan pemasaran, baik bisnis ritel maupun non ritel. Menurut Hoffman dan Novak (1996), perbedaan internet dengan media lain adalah:

• Internet menyediakan sebuah model media komunikasi dari ‘kelompok ke kelompok’ di mana konsumen dapat berinteraksi melalui media ini dengan perusahaan yang berusaha memberikan penawaran kepada mereka. Misalnya pengadaan forum diskusi, forum atau komunitas virtual.

• Konsumen dapat berinteraksi dengan media ini. Mereka dapat secara langsung mengontrol pesan atau permintaan informasi lebih lanjut dengan lebih mudah. Hal ini memberikan perbedaan signifikan antara internet dengan media pemasaran tradisional. Karena dalam pemasaran tradisional, konsumen lebih cenderung bersikap pasif.

(8)

Perusahaan juga tidak cukup hanya memasarkan produknya, tetapi perlu

mengkomunikasikan dengan baik dan jelas kepada konsumen. Maka dari itu

perusahaan perlu mengkomunikasikan produk dan perusahaannya secara tepat

kepada pasar sasarannya, dengan tujuan utama untuk mempertahankan pelanggan

yang loyal dan juga menarik pelanggan baru. Untuk dapat melakukan komunikasi

dengan pasar target, perusahaan dapat melakukan aktivitas promosi sekaligus

penjualan melalui internet.

Sebagian perusahaan modern yang memiliki sistem komputer pada bidang

usaha atau bisnisnya, dapat menerapkan sistem perancangan .

Internet dapat diakses dengan cara teknis sebagai berikut:

Menghubungkan komputer dengan , misalnya telkom,

centrin, melsa, radnet, dan lain lain.

Membuka layar yang diiginkan dengan

Akses internet dapat dibagi dengan beberapa cara, yaitu:

Menggunakan .

Menggunakan jaringan telepon.

Menggunakan .

Sebuah situs internet dirancang oleh suatu perusahaan yang ingin

menjangkau konsumen melalui media komputer, hal ini memiliki keunggulan

(9)

3 konsumen bisa berhubungan dengan produsen, melihat alternatif pilihan produk,

sekaligus dapat membeli produk tertentu jika menginginkannya, padahal secara

fisik, konsumen bisa saja berada di rumah, atau tempat lain yang jauh dari produsen.

Ini adalah salah satu keunggulan internet yang menyediakan sarana informasi

global.

Sebuah perusahaan yang memiliki situs internet sendiri bisa memberikan

servis tertentu pada konsumen, misalnya menyediakan pelayanan antar, dengan cara

pembayaran dimuka, dengan memasukan nomor kartu kredit ke segmen yang sudah

disediakan. Tentunya perusahaan yang menyediakan pelayanan servis tersebut

memiliki nomor nasabah, di mana perusahaan tersebut menjadi salah satu

suatu bank, misalnya Citibank, BCA, Lippo, dan lain lain.

Dengan adanya kelebihan yang dimilki internet, apakah ada kekurangan

yang dimilki internet? Khususnya kualitas jasa layanan ritel (

) dari sudut pandang konsumen. Apakah pelayanan jasa ritel telah

memuaskan konsumen secara umum, atau belum? Di sini akan dibahas lebih jauh

mengenai persepsi konsumen pada layanan jasa ritel internet yang cakupannya

adalah kalangan mahasiswa.

Kualitas jasa layanan ritel internet akan disebut

. Selanjutnya penulis akan menuangkan penelitian ini dengan judul :

“ Analisis Persepsi Konsumen Tentang Kualitas Jasa Layanan Ritel Internet “

(10)

1.2 Identifikasi Masalah

Dengan adanya pelayanan jasa ritel melalui internet, perlu diketahui kualitas

yang dirasakan konsumen dari aspek aspek yang berfokus pada sudut pandang

konsumen. Konsumen memiliki penilaian tertentu untuk kualitas layanan jasa ritel di

internet.

Adapun masalah yang dihadapi sehubungan dengan aktivitas pelayanan jasa

ritel melalui internet adalah :

1. Bagaimana kinerja layanan jasa ritel di internet?

2. Bagaimana persepsi konsumen mengenai akses internet?

3. Apakah layanan jasa ritel di internet memberikan suatu jaminan keamanan yang

dirasakan konsumen?

4. Apakah konsumen merasakan sensasi saat mengunjungi layanan jasa ritel

internet?

5. Apakah layanan jasa ritel internet memberikan informasi yang diperlukan oleh

konsumen?

1.3. Tujuan Penelitian

Dengan adanya rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui sebagai berikut:

1. Persepsi konsumen mengenai kinerja penyedia layanan jasa ritel di internet..

2. Persepsi konsumen mengenai akses internet.

3. Persepsi konsumen mengenai kemanan di internet

(11)

5 5. Persepsi konsumen mengenai informasi yang diperoleh dari internet

1.4. Maksud Dan Kegunaan Penelitian

Maksud penulis melakukan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis di bidang Manajemen

Pemasaran yang berfokus pada , atau kualitas

pelayanan jasa retail melalui internet.

2. Mengetahui sejauh mana persepsi konsumen pada layanan jasa ritel di internet.

3. Untuk membandingkan sejauh mana teori teori yang telah didapat di

perkuliahan dan praktek yang ada dalam kehidupan sehari hari.

4. Mencoba memberikan sumbangan pemikiran atas analisis yang telah dilakukan

sebatas kemampuan penulis kepada objek penelitian.

Kegunaan penelitian ini antara lain agar dapat memberikan hasil yang bermanfaat

bagi :

1. Bagi perusahaan yang memasarkan produknya melalui media internet, sebagai

input atau masukan dan bahan pertimbangan dalam mememberikan pelayanan

pada konsumen, mengetahui aspek aspek yang dilihat dari sudut pandang

konsumen.

2. Bagi penulis sendiri, sebagai suatu kesempatan untuk belajar dan mendalami

masalah masalah internet yang ada pada masyarakat, khususnya pengguna

(12)

3. Bagi pihak lain, agar dapat menjadi masukan untuk penelitian yang lebih

mendalam mengenai aktivitas internet dan bagaimana menerapkannya bagi

perusahaan penyedia jasa pelayanan internet.

1.5 Kerangka Pemikiran

Dengan adanya layanan jasa ritel di internet. Jasa yang diberikan oleh

pelayanan internet ini harus dimengerti oleh konsumen. Pelayanan jasa ritel di

internet ini tidak hanya sekedar pelayanan yang bentuknya produk.

Layanan jasa ritel di internet memilki proses yang membuat para konsumen

dapat mengakses halaman halaman interaktif yang disebut dengan ! atau

biasanya berbentuk " yang formatnya HTML.

Peranan layanan jasa ritel internet (Hagel and Armstrong, 1997) yaitu

membawa konsumen lebih dekat dengan pengecer melalui bauran pemasaran, yang

pada hakekatnya merupakan suatu jaringan interaktif

Manfaat layanan jasa di internet/ # ! bagi pembeli potensial(Philip

Kotler, 2000):

1. Kemudahan: Para pelanggan dapat memesan produk 24 jam di manapun

mereka berada.

2. Informasi: Para pelanggan dapat memperoleh banyak informasi

komparatif tentang perusahaan, produk, dan pesaing.

3. Rongrongan yang lebih sedikit: Para pelanggan tidak perlu menghadapi

(13)

7 Selain manfaat yang diperoleh dalam pemasaran # , juga ada beberapa

tantangan yang dihadapi pemasaran # (Philip Kotler, 2002), diantaranya:

1. Paparan dan pembelian konsumen yang terbatas, karena pengguna

internet lebih banyak menjelajah daripada membeli. Hanya sekitar 18

persen penjelajah ( " ) yang benar benar menggunakan

secara teratur untuk berbelanja atau mendapatkan layanan komersial

seperti informasi perjalanan.

2. Psikografik dan demografik yang tidak simetris, karena pengguna #

lebih berorientasi ke kalangan atas dan teknis dibanding populasi

umum, menjadika mereka ideal untuk komputer, barang elektronik

dan layanan finansial namun kurang ideal untuk produk produk pada

umumnya.

3. Kacau, karena interet menawarkan jutaan situs dan volume informasi

yang jumlahnya mengejutkan. Menjelejah internet mungkin saja

mengecewakan, banyak situs yang dilewatkan begitu saja dan bahkan

situs yang dikunjungi harus mendapat perhatian pengunjung hanya

dalam delapan detik atau akan ditinggalkan karena pengunjung

beralih ke situs lain.

Setelah kita mengetahui manfaat yang diberikan oleh penggunaan layanan

jasa ritel di internet, maka perlu diketahui komponen komponen

(14)

Konsep dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Internet: Internet adalah jaringan global yang memungkinkan

komunikasi global yang cepat dan terdesentralisasi (Philip Kotler, 2002)

2. Retail : Semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa

secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan

bukan bisnis(Philip Kotler, 2002)

3. Service : Adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh

satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

mengakibatkan kepemilikan apa pun (Philip Kotler, 2002).

4. Quality : Suatu kondisi fisik, sifat, dan kegunaan suatu barang yang dapat

memberi kepuasan konsumen secara fisik maupu psikologis, sesuai

dengan nilai uang yang dikeluarkan (Drs Suyadi Prawirosentono.MBA,

2000)

memiliki komponen komponen sebagai berikut

(Janda, Troccia, dan Gwinner(2002)):

1. Kinerja : Seberapa baik suatu pemasar # memenuhi rangkaian

tugas yang diharapkan pelanggan, pencapaian meliputi pengiriman dan

pemenuhan efisiensi transaksi.

2. Akses : Sejauh mana para pemasar # menyediakan ragam produk

(15)

9

3. Keamanan : Sejauh mana para pemasar # membantu

perkembangan persepsi kepercayaan, jaminan, dan kebebasan dari

resiko? Perhatian keamanan meliputi isu keuangan dan bukan

keuangan.

4. Sensasi : Sejauh mana penyedia layanan internet memberikan perhatian

aspek estetika dari pengalaman berbelanja.

5. Informasi :Sejauh mana alam informasi yang disediakan oleh pemasar

# ? Informasi meliputi kuantitas dan pertimbangan kredibilitas.

1.6 Metoda Penelitian

Metoda penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah termasuk

metoda deskriptif analisis, yaitu metoda yang melukiskan, memaparkan, dan

melaporkan suatu keadaan yang sebenarnya, sehingga dapat menggambarkan

keadaan yang sebenarnya dengan jelas. Sedangkan data yang diperoleh akan

diolah dengan mengunakan statistik deskriptif. Statistik yang akan digunakan

adalah rata rata. Dalam penelitian ini, hasil yang diperoleh akan diolah secara

matematis, untuk mengetahui nilai rata rata. Setelah nilai tersebut diperoleh, maka

kita dapat mengetahui persepsi responden mengenai masalah layanan jasa ritel di

(16)

1.6.1 Operasionalisasi Variabel

Penelitian ini menggunakan satu variabel yaitu : I $

Operasionalisasi variabel ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1

Operasianalisasi Variabel

Variabel : Layanan jasa ritel di internet (IRSQ).

Sub Variabel :

Kinerja

Akses

Keamanan

Sensasi

Informasi

Indikator :

Kinerja : Kemudahan formulir pemesanan, kecepatan

konfirmasi, kecepatan ! ketelitian proses,

kecepatan pesanan secara # , kebijakan pengembalian

produk.

Akses : Keanekaragaman produk, keunikannya, dan

pendukung

Keamanan : Keamanan berbelanja, privatisasi transaksi

Sensasi : Layanan khusus, tampilan produk, testimonial,

(17)

11

Informasi : Ketersediaan produk, info produk terpercaya,

reputasi informasi, keakuratan informasi.

Skala : Interval

1.6.2 Jenis dan Sumber Data

a.Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya dan

dicatat serta diamati yang berupa data hasil angket yang diberikan pada

konsumen mengenai persepsi kualitas layanan jasa ritel internet .

b.Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari buku buku, artikel, majalah, dan bahan bahan

perkuliahan yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti untuk

melengkapi data yang diperoleh.

1.6.3 Metoda Pengumpulan Data

Metoda yang dipakai untuk memperoleh data yang diperlukan adalah sebagai

berikut :

1. Penelitian lapangan, yaitu suatu penelitian untuk memperoleh data primer.

Data primer adalah data yang bersumber dari konsumen yang diperoleh

melalui angket.

2. Penelitian kepustakaan, yaitu studi kepustakaan yang dilakukan untuk

(18)

1.6.4 Metoda Pengolahan Data

Cara dalam pengolahan data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Perhitungan yang digunakan untuk rata rata dan nilai skor adalah:

Rata rata:

% =

Nilai Skor:

Skor = %

5 (nilai angka tertinggi)

Skor tertinggi = 1 atau berarti 100%

Untuk pengambilan sampel, akan digunakan teknik purposive sampling, peneliti

memilih sampel yang dianggap mengetahui masalah yang akan diteliti. Jumlah

sampel yang akan digunakan sebanyak 30 orang, yang fokusnya adalah

(19)

60

B B Berdasarkan penelitian yang dilakukan,dapat disimpulkan hal hal sebagai

berikut:

Persepsi konsumen mengenai kinerja layanan jasa ritel di internet

masih kurang, yang ditunjukkan dengan nilai 64%, angka ini juga

berarti bahwa layanan yang diberikan pada konsumen mengenai

kinerja layanan jasa ritel di internet masih kurang. Khususnya pada

masalah kebijakan pengembalian produk, kinerja layanan jasa ritel di

internet bisa dianggap kurang bersaing dibandingkan dengan pasar

tradisional.

Persepsi konsumen mengenai akses layanan jasa ritel di internet cukup

baik yang mencapai nilai 78%, yang artinya 78% akses yang diberikan

layanan jasa ritel di internet sudah sesuai dengan apa yang diharapkan

konsumen, namun masih ada kekurangan, khususnya pada masalah

fasilitas bahasa dan mata uang asing.

Persepsi konsumen mengenai keamanan berbelanja di internet

mencapai angka 69% dari kapsitas maksimalnya, hal ini menunjukan

bahwa persepsi konsumen mengenai kemanan berbelanja di internet

masih diragukan sebesar 31%. Kemanan di internet memiliki nilai

yang kurang baik dibandingkan nilai akses, salah satu penyebabnya

(20)

4. Persepsi konsumen mengenai sensasi berbelanja di internet

memperoleh angka sebesar 67%, yang artinya konsumen hanya

merasakan rangsangan sensasi sebesar 67% saat berbelanja di internet.

Sensasi berbelanja di internet mendapat nilai yang rendah, mungkin

karena masalah interaksi antara penjual dan pembeli, kualitas

visualisasi produk, dan perasaan menjadi suatu bagian dari komunitas.

5. Persepsi konsumen mengenai informasi layanan jasa ritel di internet

memperoleh angka sebesar 75%. Persepsi konsumen atas informasi

pada layanan jasa ritel sudah terpenuhi sebesar 75%.

Saran

1. Kinerja layanan jasa ritel di internet masih perlu ditingkatkan,

karena pada hasil angket yang diberikan pada responden, masih

ada kekurangan pada kinerja layanan jasa ritel di internet ini.

Peningkatan kinerja ini bisa dimulai dari beberapa aspek,

diantaranya, formulir pemesanan yang mudah dipahami,

konfirmasi pesanan yang cepat, ! yang cepat,

pengiriman yang cepat, proses yang bebas kesalahan, dan

kebijakan retur yang baik

2. Akses layanan jasa ritel di internet perlu ditingkatkan, karena akses

meruipakan faktor penting dalam pemilihan alternatif belanja bagi

konsumen, peningkatan ini bisa dimulai dari bahsa pendukung

(21)

62 memungkinkan pelanggan mancanegaramengerti akan suatu

produk barang atu jasa yang ditawarkan. Layanan akses ini juga

sebaiknya menyediakan layanan mata uang asing yang

memungkinkan pelanggan asing ini melakukan transaksi dengan

cara yang mudah.

3. Keamanan pada layanan jasa ritel di internet harus diperhatikan

sekaligus ditingkatkan, diantaranya dengan cara meminta izin

konsumen saat akan membuka rekening pribadi, sistem data surat

menyurat yang menjami privatisasi konsumen, dan aktivitas

yang aman, hal ini diharapkan akan meningkatkan perasaan aman

konsumen saat berbelanja di internet.

4. Sensasi yang diberikan layanan jasa ritel di internet merupakan

salah satu faktor penting, karena mendukung suatu produk yang

akan dijual, hal ini dapat ditingkatkan dari beberapa faktor,

diantaranya: adanya layanan interkasi pelanggan dengan penjual,

gambar poduk yang menarik, dan testimonial. Dengan adanya

faktor faktor tersebut, maka diharapkan konsumen akan merasakan

sensasi saat berinterkasi dengan suatu layanan jasa ritel di internet.

5. Informasi layanan jasa ritel di internet adalah salah satu faktor

yang akan membantu konsumen menentukan pilihan keperluan

yang diinginkan konsumen . Informasi pada layanan jasa ritel di

internet diharapkan dapat berkembang agar layanan jasa ritel di

(22)

dengan pasar tradisional. Informasi dapat ditingkatkan dengan

melihat beberapa aspek, yaitu ketersediaan produk, informasi

produk yang terpercaya, reputasi yang baik, dan informasi yang

akurat.

6. Perkembangan layanan jasa ritel di internet secara umum bisa

dikembangkan, agar layanan ini bisa menjadi salah satu alternatif

berbelanja yang menawarkan efisiensi dan efektivitas yang

berharga di mata konsumen. Diantaranya dengan cara

pembangunan di dalam sistem layanan jasa ritel yang disusun

(23)

!

" # $%

& ' ( # ) * +, ! !

! ) $ % - . % % % % %

/ - 0/120

3 . )

' ' - * , " # ! $ 4 .

5 - ( 6 7 8

' 6 ' 6 9 % # & ' ( ' $ )

( !: % # $ ) */, " %

' ' - " # ! )( 6 7 8

. ) %% ; $6 / ! * +

" # ! , ()) $ # % " *0 10/ ,

6 $ - - . $ " /

$ 0 < =

Referensi

Dokumen terkait

Tingginya kadar air pada perlakuan dengan penambahan dedak yang sedikit (P1 = 5% dedak padi) disebabkan dedak yang sedikit kurang mampu menyerap kandungan air dari bahan

Seterusnya, kesan tidak langsung juga didapati pada konstruk perapatan kekeluargaan ke atas pengiktirafan pelajar terhadap sekolah, layanan pihak sekolah terhadap pelajar

artinya hipotesis diterima dan terdapat hubungan yang berarti antara power otot tungkai terhadap kecepatan tendangan sabit dalam olahraga pencaksilat pada siswa SMA

• Konsep ‘kebaikan’ ( virtue ) dan individu yang dianggap baik dan terhormat oleh masyarakat Greek pada ketika itu adalah individu yang mempunyai kemampuan tinggi

(2) seberapa jauh perilaku beragama Ibu rumah tangga muslimah dipengaruhi oleh pola menonton dan kegiatan pendalaman keagamaan. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanasi dengan

Seperti diungkapkan oleh Elida Prayitno bahwa individu yang memiliki konsep diri secara positif realistis, cenderung me- nampilkan tingkah laku sosial yang positif dalam arti

Dalam penelitian ini diketahui bahwa helai daun terpanjang ditemukan pada populasi Ipomoea pes- caprae dari Pantai Teluk Pacitan yang hampir sama panjang dengan populasi dari

Dalam penelitian ini kepercayaan diri diukur dengan menggunakan skala kepercayaan diri yang didasarkan pada karakteristik individu yang memiliki kepercayaan diri