• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Buruan - Kecamatan Blahbatuh - Kabupaten Guruan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Buruan - Kecamatan Blahbatuh - Kabupaten Guruan."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : DESA BURUAN / BANJAR BURUAN

KECAMATAN : BLAHBATUH

KABUPATEN/KOTA : GIANYAR

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Program Pendampingan Keluarga yang merupakan Program khusus dari kegiatan mahasiswa KKN PPM Unud untuk mendampingi, membina serta membantu KK Dampingan dalam memecahkan masalah yang dihadapinya tepat pada waktunya.

Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Dosen Pembimbing Lapangan di Desa Buruan yang telah memberi bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan laporan Program Pendampingan Keluarga ini. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak I Ketut Winartha beserta keluarga yang merupakan keluarga dampingan penulis yang terpilih dalam laporan ini yang telah memberikan banyak waktu, kesempatan dan pengalamanya kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Program Pendampingan Keluarga. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah banyak membantu dalam proses pembuatan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan Program Pendampingan Keluarga ini masih jauh dari kesempurnaan mengingat keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis, di samping referensi informasi yang penulis dapatkan sangat sedikit, oleh karena itu, penulis mengharapkan partisipasi dari berbagai pihak guna melengkapi laporan ini. Akhir kata penulis mengharapkan, semoga laporan ini dapat berguna sebagaimana mestinya untuk menambah wawasan dan meningkatan mutu pendidikan. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terimakasih.

Gianyar, 27 Agustus 2016

(4)

iii

1.2.1 Pendapatan Keluarga Dampingan ... 3

1.2.2 Pengeluaran Keluarga Dampingan ... 3

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 6

2.1 Permasalahan Keluarga ... 6

2.1.1 Permasalahan Ekonomi ... 6

2.1.2 Permasalahan Kesehatan ... 6

2.1.3 Permasalahan Pendidikan... 6

2.2 Masalah Prioritas ... 7

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 8

3.1 Program ... 8

3.1.1 Penyelesaian Permasalahan Ekonomi ... 8

3.1.2 Penyelesaian Permasalahan Kesehatan ... 9

3.1.3 Penyelesaian Permasalahan Pendidikan ... 9

3.2 Jadwal Kegiatan ... 10

(5)
(6)
(7)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA

1.1 Profil Keluarga

Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan salah satu kegiatan khusus dari Universitas Udayana. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pendewasaan dan pemandirian manusia secara sistematis, agar siap menjalani kehidupan bertanggung jawab. Selain tujuan tersebut, berlangsungnya KKN PPM ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat sasaran, dimana tujuan dari program ini secara khusus adalah untuk mensinergikan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki oleh masyarakat. Salah satu kegiatan khusus dari KKN PPM adalah program Kunjungan Keluarga (KK) Dampingan.

Program Pendampingan Keluarga merupakan salah satu program pokok non-tema yang wajib yang dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN PPM Periode XIII tahun 2016. Program pendampingan keluarga (KK Dampingan) diadakan untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperoleh dari kampus terutama dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang lebih bahagia dan sejahtera. Program pendampingan keluarga diselenggarakan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mengatasi permasalahan keluarga melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki.

Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup keluarga yang didampingi oleh setiap mahasiswa dengan cara ikut berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari mereka. Dengan demikian mahasiswa akan mampu menggali potensi–potensi lingkungan keluarga dampingan yang nantinya dapat dikembangkan sehingga dapat mendukung peningkatan kesejahteraan keluarga dampingan. Patut disyukuri bahwa program keluarga dampingan mendapat respons yang baik oleh masyarakat terutama keluarga dampingan itu sendiri yang merupakan sarana utama pelaksanaan kegiatan.

(8)

2 kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga di Banjar Buruan, yaitu keluarga I Ketut Winartha.

Adapun identitas keluarga dampingan adalah sebagai berikut :

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1. I Ketut

Keluarga Bapak Winartha yang akrab disapa Bapak Laba saat ini tinggal bersama istri dan ketiga anaknya. Untuk rumah tempat tinggalnya yang dibangun dalam satu pekarangan bersama dengan orang tua kandung Pak Laba dan orang tua angkatnya serta kakak kandungnya. Rumah yang mereka tempati sudah permanen dengan kondisi kurang perbaikan, yaitu hanya 1 bangunan sebagai rumah tinggal Pak Laba, sehingga kompor untuk masak berada di luar ruangan, dan tidak tersedianya kamar mandi.

(9)

amplas patung dan sebagai buruh bangunan yang memindah-mindahkan pasir. Pekerjaan Bu Weni tersebut tidak dilakukannya secara rutin, tergantung dari adanya proyek. Selain itu Bu Weni juga mencari penghasilan tambahan dengan menjual beberapa perlengkapan sarana persembahyangan. Selebihnya Bu Weni menjadi ibu rumah tangga mengasuh ketiga anaknya.

1.2Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga Pak Winartha berasal dari pendapatannya bersama istri. Pendapatan pak Winartha bersama istri tidak menentu setiap bulannya, bisa dikatakan sekitar Rp 1.000.000 per bulan.

1.2.2Pengeluaran Keluarga

A. Kebutuhan Sehari-hari

Pengeluaran sehari-hari dari Pak Winartha adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga berupa beras, lauk pauk, dan sayur mayur, bekal anak-anak yang mencapai Rp 100.000. Selain biaya konsumsi untuk keluarganya, Pak Winartha juga harus mengeluarkan biaya untuk keperluan mandi (MCK) dan mencuci seperti sabun, pasta gigi, shampo, deterjen, sabun cuci piring, dan lain sebagainya yang biasanya menghabiskan uang sebesar ± Rp 10.0000,00. Untuk keperluan air, keluarga Pak Winartha bersumber dari sumur sehingga tidak mengeluarkan biaya. Sedangkan untuk keperluan bulanan yaitu listrik sebesar ± 25.000. Adapun perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Pak Winartha dalam sebulan adalah sebagai berikut :

Keperluan konsumsi : Rp 100.000 x 30 hari = Rp 3.000.000

Keperluan MCK = Rp 10.000

Keperluan listrik = Rp 25.000 + Rp 3.035.000

B. Pendidikan

(10)

4 Adapun pendidikan terakhir yang dikenyam oleh Pak Winartha sendiri adalah jenjang SMP, sedangkan istri hingga jenjang SMA.

C. Kesehatan

Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup secara produktif secara sosial dan ekonomis. Keluarga Pak Winartha termasuk keluarga yang sehat. Kesehatan Pak Winartha dan keluarga cukup baik. Keluarga ini tidak memiliki penyakit akut maupun kronis.

Untuk masalah kesehatan, apabila Pak Winartha, istri dan anaknya sakit, umumnya mereka akan menggunakan obat tradisional, berupa tanaman-tanaman obat. Namun, apabila sakit sudah parah, maka mereka akan berobat ke Puskesmas terdekat ataupun ke rumah sakit di kabupaten. Mereka juga sudah memiliki kartu jaminan kesehatan yang akan meringankan biaya pengobatannya.

D. Sosial

Kegiatan sosial yang ada di Desa Buruan khususnya di Banjar Buruan juga merupakan salah satu pemicu adanya pengeluaran bagi keluarga Pak Winartha. Setiap bulan warga dipungut bianya pengangkutan sampah sebesar Rp 10.000,00 per bulan untuk yang ingin sampahnya diangkut oleh truk sampah setiap kalinya.

E. Kerohanian

(11)
(12)

6 BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1Permasalahan Keluarga

Dalam melakukan kunjungan ke rumah KK Dampingan, penulis melakukan analisis permasalahan keluarga melalui perbincangan dengan keluarga Pak Winartha. Perbincangan yang dilakukan membahas tentang program KK Dampingan terutama mengenai permasalahan serta keseharian keluarga keluarga Pak Winartha. Dari perbincangan-perbincangan yang dilakukan, penulis menjadi mengetahui kondisi permasalahan yang dialami oleh keluarga Pak Winartha. Pak Winartha dan istri merupakan orang yang terbuka dan ramah. Dari hasil kunjungan yang dilaksanakan, maka penulis dapat mengidentifikasi ada beberapa permasalahan yang dialami oleh keluarga Pak Winartha, yaitu dapat dirinci sebagai berikut.

2.1.1 Permasalahan Perekonomian

Perekonomian dari keluarga Pak Winartha dapat dikatakan kurang, mengingat dari jumlah pendapatan yang diperoleh oleh Pak Winartha bersama istri lebih kecil jika dibandingkan dengan besarnya pengeluaran yang harus dikeluarkan untuk menanggung keperluan bersama. Apalagi pekerjaan Pak Winartha dan istri yang masing-masing hanyalah seorang buruh harian dan petani yang memiliki penghasilan tidak menentu.

2.1.2 Permasalahan Kesehatan dan Kebersihan

Keluarga Pak Winartha tidak memiliki permasalahan kesehatan ataupun penyakit yang serius. Biasanya, apabila Pak Winartha dan keluarga sakit, mereka akan berobat ke Puskesmas terdekat karena keluarga Pak Winartha memiliki kartu jaminan kesehatan. Sedangkan untuk hal kebersihan, keluarga Pak Winartha tidak memiliki kamar mandi sehingga mereka selalu mandi, buang air, dan mencuci pakaian di sungai terdekat.

2.1.3 Permasalahan Pendidikan

(13)

bisa meringankan beban Pak Winartha. Hanya saja permasalahannya ialah ketiga anak Pak Winartha tidak mampu untuk mengikuti les tambahan di luar sekolah seperti yang beberapa anak lainnya ikuti karena harus mengeluarkan biaya setiap kali kehadiran, oleh karena itu ketiga anaknya hanya bisa belajar saat malam hari seusai Pak Winartha bekerja.

2.2 Masalah Prioritas

Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai sebuah permasalahan utama yang dihadapi oleh keluarga Pak Winartha, yaitu masalah perekonomian keluarga.

(14)

8

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1Program

Berdasarkan beberapa permasalahan di atas, penulis mengambil semua masalah yang harus dicarikan pemecahannya sehingga dapat membantu dan meningkatkan tingkat kehidupan keluarga dampingan. Masalah yang diutamakan untuk dicarikan pemecahannya adalah masalah ekonomi keluarga.

Kegiatan yang telah dilakukan adalah kegiatan-kegiatan survei ke keluarga dampingan. Kegiatan ramah tamah diperlukan pertama kali untuk lebih mengakrabkan mahasiswa kepada keluarga dampingan. Kegiatan ini dilakukan selama beberapa hari pertama ke keluarga tersebut. Pada hari-hari berikutnya, mahasiswa mulai meneliti permasalahan-permasalahan yang dihadapi disana. Baik dengan cara berbincang-bincang biasa ataupun sebatas basa-basi. Dengan pendekatan yang demikian, dapat diketahui permasalahan yang dihadapi serta dilakukan juga dengan meneliti keadaan rumah secara langsung dengan meminta izin ke keluarga terlebih dahulu.

Setelah mengetahui dan memahami beberapa permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Pak Winartha, penulis bertugas untuk mencarikan serta memberikan solusi untuk memecahkan permasalahan-permasalahan tersebut.

3.1.1 Penyelesaian Permasalahan Ekonomi

Masalah utama dari keluarga Pak Winartha adalah masalah perekonomian dengan penghasilan yang tidak menentu setiap bulannya. Besarnya pengeluaran dibandingkan penghasilan membuat Pak Winartha beserta istri harus mampu menggali penghasilan tambahan dan menghemat biaya sehari-hari.

Salah satu bentuk menggali penghasilan tambahan yang mampu dilakukan oleh Bu Weni selaku istri Pak Winartha ialah dengan menjual beberapa sarana persembahyangan ke pasar atau tetangga-tetangganya. Bu Weni yang memiliki waktu lebih banyak di rumah, selain mengurus anak maka beliau mengisi waktu luangnya dengan mengerjakan beberapa sarana persembahyangan untuk dijual.

(15)

digunakan untuk konsumsi dan untuk keperluan hari raya; tanaman bunga yang bisa digunakan untuk upacara adat.

Dengan mengurangi pengeluaran, dapat menjadi salah satu perbaikan pengelolaan keuangan keluarga. Selain itu, juga menyisihkan uang lebih dari pendapatan juga dapat menjadi salah satu bentuk manajemen keuangan. Uang yang disisihkan tersebut dapat digunakan sebagai tabungan untuk pendidikan anak dan apabila ada keperluan mendesak sehingga keluarga Pak Winartha tidak perlu meminjam kepada pihak ketiga.

3.1.2 Penyelesaian Permasalahan Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan

Solusi terkait permasalahan kesehatan, penulis hanya dapat mengingatkan agar Pak Winartha dan istri sebaiknya beristirahat dengan cukup mengingat pekerjaan yang dilakukan oleh Pak Winartha dan istri termasuk pekerjaan yang menguras tenaga.

Selain itu, penulis juga sudah menyarankan untuk menjaga kebersihan diri dengan berupaya agar keluarga Pak Winartha mau membangun kamar mandi untuk kehidupan MCK sehingga kebersihannya lebih terjaga. Walaupun mungkin untuk realisasi membutuhkan waktu yang tidak bisa diperkirakan, setidaknya sungai yang biasa dijadikan tempat mandi terbilang bersih. Dan peserta KKN juga sempat melakukan program kerja pembersihan sungai.

3.1.3 Penyelesaian Permasalahan Pendidikan

Terkait dengan permasalahan pendidikan, penulis menyarankan agar Pak Winartha menjunjung tinggi pendidikan untuk terus melanjutkan sekolah anaknya dengan berbagai program bantuan pendidikan yang bisa diterima. Penulis menekankan bahwa pendidikan merupakan aset utama untuk memperbaiki perekonomian keluarga. Penulis juga sempat mencoba untuk membantu anak-anak Pak Winartha dalam mengerjakan PR sepulang sekolah karena biasanya mereka mengerjakan PR ketika malam hari seusai Pak Winarta bekerja.

3.2 Jadwal Kegiatan

No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan JKEM

1. Minggu, 24 Juli 2016

16.00 - 18.00 Menghubungi Kelian Dinas Banjar Buruan untuk menanyakan alamat

(16)

10

KK Dampingan serta melakukan kunjungan dan memperkenalkan diri dengan KK Dampingan 2. Minggu, 31

Juli 2016

14.00 – 19.00 Melakukan kunjungan dan mengetahui latar belakang keluarga Bapak Winartha keluarga dan profil keluarga Bapak Winartha secara lebih detail melalui Bu Weni Winartha serta mengindentifikasi permasalahan-permasalahan yang dialami oleh keluarga Bapak Winartha dan Bu Weni

5x1 jam = 5 jam

5 Rabu, 3

Agustus 2015

16.00 – 21.00 Mengindentifikasi masalah ekonomi yang dialami oleh keluarga Bapak Winartha serta menghimbau penerapan perilaku hidup bersih dan sehat

5 x1 jam = 5 jam

6. Jumat, 5 Agustus 2015

14.00 – 19.00 Membantu membersihkan dan menata pekarangan rumah serta berkumpul dan berbincang-bincang dengan Bu Weni dan

16.00 – 21.00 Berbincang-bincang lebih lanjut, menerima curhatan hati dan pengalaman hidup dari Bu Weni

5x1 jam = 5 jam

8. Minggu, 7 Agustus 2016

17.00 – 22.00 Berbincang-bincang dengan Bapak Winartha mengenai

(17)

kesehatan keluarga termasuk kesehatan anak-anaknya

9. Selasa, 9 Agustus 2016

16.00 – 22.00 Berbincang-bincang dengan keluarga Bapak Winartha dan memberikan penjelasan mengenai beasiswa dan bantuan pendidikan lainnya agar beliau tertarik untuk melanjutkan pendidikan anaknya hingga tinggi Weni bermain dan belajar.

5 x1 jam = 5 jam 11. Kamis, 11

Agustus 2016

17.00 – 22.00 Berbincang-bincang dengan keluarga Bapak Winartha mengenai kegiatan sehari-hari, kegiatan sosial/banjar dan keluhan mengenai penghasilan, serta memberikan masukan atau solusi pemecahannya

5x1 jam = 5 jam

12. Jumat, 12 Agustus 2016

14.00 – 20.00 Berbincang-bincang dengan Bu Weni mengenai solusi atas permasalahan ekonomi yang dialami keluarga Pak Winartha serta membicarakan mengenai tanaman yang ada di pekarangan rumah karena Pak Winartha manjur dalam bercocok tanam.

6x1 jam = 6 jam

13. Sabtu, 13 Agustus 2016

17.00 – 21.00 Berbincang-bincang dengan Bu Weni mengenai usulan pekerjaan sampingan yang bisa dilakoninya sembari mengawasi anaknya di rumah

(18)

12

14. Rabu, 17 Agustus 2016

15.00 – 20.00 Berbincang-bincang dengan Bu Weni mengenai rencana masa

09.00 – 15.00 Berkunjung dan berbincang-bincang dengan Bu Weni dan berdiskusi mengenai pekerjaan yang bisa dikerjakan sembari mengawasi anaknya, serta membantunya dalam membuat sarana upacara anak-anak Bu Weni, mengajaknya bermain dan membantu anak-anaknya belajar.

6x1 = 6 jam

17. Kamis, 25 Agustus 2016

17.00 – 22.00 Berbincang-bincang dengan Bu Weni serta memberikan tanaman buah dan tanaman bunga untuk ditanam di pekarangan rumah agar bias dimanfaatkan untuk keperluan rohani terutama saat hari raya.

5x1 = 5 jam

18. Sabtu, 27 Agustus 2016

12.00 – 17.00 Berbincang-bincang serta memberikan bantuan berupa sumbangan alat tulis dan tikar karet alas duduk yang diharapkan dapat sedikit meringankan Bapak Winartha dan keluarga dalam perlengkapan sekolah anaknya dan membuat Bu Weni lebih nyaman duduk di teras dengan karpet yang lebih baik. Sekaligus perpisahan

(19)
(20)

14 BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1Waktu

Adapun waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini adalah termasuk kedalam Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Penulis dalam melaksanakan program ini melakukan kunjungan ke keluarga dampingan dalam sebulan sebanyak 15 kali dengan total waktu kunjungan selama 92 jam.

4.2Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Buruan, Banjar Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Sedangkan secara spesifik lokasi KK Dampingan dari pelaksanaan KK Dampingan yaitu keluarga Bapak I Ketut Winartha (Pak Winartha/Pak Laba).

4.3Pelaksanaan

(21)

4.4Dampak

Adapun dampak yang diharapkan setelah pendampingan keluarga ini adalah diharapkan Pak Winartha beserta keluarga mampu meningkatkan kemampuan untuk mengelola keuangannya dengan lebih baik dan memanfaatkan tanaman yang ada dipekarangan rumah dengan maksimal. Serta mampu menjaga kesehatan dan dapat meningkatkan pengetahuan dan semangat untuk menanamkan pemahaman bahwa pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi dapat memperbaiki taraf kehidupan.

4.5Hasil

Adapun hasil yang didapatkan oleh pendamping adalah Pak Winartha lebih memahami bagaimana cara menekan pengeluaran sehari-hari dan menjaga kesehatannya sehingga dapat bekerja untuk memenuhi keperluan sehari-hari. Selain itu, dengan adanya program KK Dampingan ini maka semangat dan motivasi melanjutkan hidup lebih tinggi.

4.6Kendala

(22)

16

BAB V

PENUTUP

5.1Simpulan

KKN PPM Unud merupakan salah satu program pengabdian kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan keluarga yang didampingi. Salah satu program pokok non tema dalam KKN PPM Unud ini adalah program KK Dampingan yang bertujuan untuk membantu pemberdayaan keluarga yang didampingi. Keluarga yang penulis dampingi adalah keluarga Bapak I Ketut Winartha yang akrab disapa Pak Laba.

Dari kunjungan yang telah dilakukan selama satu bulan yaitu bulan Agustus terhadap keluarga Pak Winartha, penulis dapat menyimpulkan hal sebagai berikut : Masalah utama dari keluarga Pak Winartha adalah masalah perekonomian, dimana penghasilan beliau dan istri tak menentu, maka saran yang diberikan adalah agar keluarga Pak Winartha harus mampu mengatur keuangan keluarga. Salah satunya dengan memanfaatkan tanaman di pekarangan rumah untuk mengurangi biaya terutama saat hari raya.

5.2Rekomendasi

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ditemukan oleh penulis dalam keluarga Pak Winartha, maka rekomendasi yang dapat penulis berikan anatara lain :

5.2.1 Hendaknya pelaksanaan program KK Dampingan dalam rangkaian kegiatan KKN PPM Unud Periode XIII Tahun 2016 ini mampu dijalankan secara berkelanjutan oleh pihak penyelenggara pada KK besangkutan hingga permasalahan yang dihadapi benar-benar tuntas.

(23)

LAMPIRAN

Gambar 1. Foto bersama saat hendak membantu Bu Weni

Gambar 2. Foto saat memberikan bantuan berupa tanaman buah dan bunga

(24)

18

Gambar 3. Perpisahan dengan memberikan sumbangan kepada keluarga

dampingan

Gambar

Gambar 2. Foto saat memberikan bantuan berupa tanaman buah dan bunga
Gambar 3. Perpisahan dengan memberikan sumbangan kepada keluarga

Referensi

Dokumen terkait

“Di desa sangat terbantu sekali dengan adanya Pondok Pesantren Dzikrussyifa’ Asma’ berojomusti ini karena dulu waktu belum berdirinya pondok ini di Desa

yang digunakan dalam proses membuat batik Blora, serta konsumen yang. datang ke pusat pengrajin

[r]

Peristiwa yang dialami mereka bervariasi dan perjalanan forgiveness mereka pun bervariasi hal ini terlihat dari satu diantara tiga kasus di atas telah melewati

[r]

[r]

Menjadikan produk kerajinan tangan Rajapolah produk lokal yang tidak saja terkenal dan diminati masyarakat mancanegara, namun juga diminati oleh masyarakat lokal, dengan memiliki

[r]