• Tidak ada hasil yang ditemukan

Usulan Perbaikan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Six Sigma-DMAIC Pada Perusahaan Alexim International.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Usulan Perbaikan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Six Sigma-DMAIC Pada Perusahaan Alexim International."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

PT Alexim International adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur. Perusahaan menginginkan perbaikan kualitas dengan meminimasi jumlah produk cacat. Tujuannya agar perusahaan dapat meningkatkan kepuasan konsumen, mampu bersaing dengan pesaing, dan pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan perusahaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, PT Alexim International masih menghadapi beberapa kendala dalam usaha perbaikan kualitas produk. Untuk itu, penulis akan melakukan penelitian untuk mencari solusi dalam menangani masalah di perusahaan.

DMAIC memiliki tujuan meminimasi produk cacat seminimal mungkin. Dengan menggunakan DMAIC, diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengatasi produk cacat yang seharusnya bisa diminimasi. Selanjutnya akan dilakukan tindakan perbaikan secara terus-menerus dalam siklus DMAIC.

Dalam penelitian ini, digunakan juga tools seperti diagram pareto, Fault

Tree Analysis (FTA), dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Diagram

pareto digunakan untuk menggambarkan jumlah cacat dari masing-masing CTQ dan CTQ mana yang mendapat prioritas penanganan. FTA akan mencari penyebab masalah hingga ke akar-akarnya. Sedangkan FMEA digunakan untuk menentukan rencana tindakan untuk mengatasi masalah cacat yang terjadi.

(2)

vi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……….. iii

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ………iv

DAFTAR ISI ………... vi

1.4 Pembatasan Masalah ………....1-3

1.5 Tujuan Penelitian ………...1-3

(3)

vii Universitas Kristen Maranatha 3.4 Studi Literatur ……….3-1 3.5 Identifikasi Masalah ………...….3-3 3.6 Pembatasan Masalah ………...3-3

3.7 Perumusan Masalah ………3-3

3.16 Analisis Hasil Penelitian ………..3-4 3.17 Kesimpulan dan Saran ………...3-5

3.18 Selesai ………..3-5

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum Perusahaan ……….4-1

4.1.1 Latar Belakang Perusahaan ………..4-1 4.1.2 Sejarah Singkat perusahaan ………..4-1 4.1.3 Struktur Organisasi ………...4-2 4.2 Job Description ………..…4-2 4.3 Proses Produksi ………..4-5

4.4 Data Cacat ………..4-19

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Define ……….5-1

(4)

viii Universitas Kristen Maranatha

5.2 Measure ………..5-3

5.2.1 Peta kendali ………..5-3

5.2.1.1 Peta P………...5-3

5.2.1.2 Peta U………..5-5

5.2.2 Diagram Pareto………...………..5-15

5.2.3 Nilai sigma………...………...5-16

5.3 Analyze ………...5-18

5.3.1 Fault Tree Analysis ……….…...5-18 5.3.2 Failure Mode and Effect Analysis ……….………...5-24

5.4 Improve ………..5-30

5.5 Control ………...5-37

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ……….6-1

6.2 Saran ………...6-2

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(5)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

2.1 Hubungan Sigma dan DPMO 2-15

4.1 Data produk cacat dan cacat produk 4-23

5.1 Perhitungan peta P 5-3

5.2 Perhitungan peta U jahitan tidak rapi 5-5

5.3 Perhitungan peta U jahitan lepas 5-7

5.4 Perhitungan peta U cacat sablon 5-9

5.5 Perhitungan peta U bahan robek 5-11

5.6 Perhitungan peta U risleting patah 5-13

5.7 Tabel Data Cacat 5-15

5.8 Tabel Perhitungan Nilai Sigma 5-16

5.9 Failure Mode and Effect Analysis 5-25

5.10 5W + 1H 5-31

6.1 Hasil six sigma 6-1

(6)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Siklus pengendalian kualitas 2-4

2.2 Strategi six sigma 2-8

4.19 Peta proses operasi badan belakang 4-16

4.20 Peta proses operasi tali gendongan 4-17

(7)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.22 Jahitan lepas 4-20

4.23 Jahitan tidak rapi 4-20

4.24 Cacat sablon 4-21

4.25 Bahan robek 4-21

4.26 Risleting patah 4-22

5.1 Diagram SIPOC 5-2

5.2 Peta P 5-4

5.3 Peta U jahitan tidak rapi 5-6

5.4 Peta U jahitan lepas 5-8

5.5 Peta U cacat sablon 5-10

5.6 Peta U bahan robek 5-12

5.7 Peta U risleting patah 5-14

5.8 Diagram pareto 5-15

5.9 Grafik DPMO 5-17

5.10 Grafik nilai sigma 5-18

5.11 FTA cacat jahitan tidak rapi 5-19

5.12 FTA cacat jahitan lepas 5-20

5.13 FTA cacat sablon 5-21

5.14 FTA cacat bahan robek 5-22

5.15 FTA cacat risleting patah 5-23

5.16 Alat bantu untuk mesin jahit (1) 5-35

5.17 Alat bantu untuk mesin jahit (2) 5-35

5.18 Alat bantu untuk mesin jahit (3) 5-36

5.19 Alat bantu untuk mesin jahit (4) 5-36

(8)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1 Tabel DPMO dan nilai sigma L1-1

(9)
(10)
(11)
(12)

1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menghasilkan produk berkualitas merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi produsen untuk bersaing mengambil hati konsumen. Produk yang berkualitas akan menjadi ”competitive adventage” bagi perusahaan. Dalam proses produksi, cacat sangat mudah terjadi ketika sistem produksi yang digunakan belum efektif dan efisien. Karena itu meminimasi persentase produk cacat sangatlah penting untuk meningkatkan kualitas produk secara keseluruhan.

Ada berbagai metode untuk menyelidiki penyebab utama dari terjadinya produk cacat, begitu juga metode yang digunakan untuk menentukan jenis cacat produk yang mana yang sangat berpengaruh terhadap kualitas produk secara signifikan. Dari seluruh jenis cacat dapat ditentukan cacat jenis apa yang paling banyak terjadi dan paling berpengaruh terhadap persentase keberhasilan lantai produksi, yaitu dengan menggunakan DMAIC. Metode ini akan memberikan kemudahan dalam menyelidiki masalah produk cacat dan cacat produk serta usaha untuk memperbaikinya. DMAIC digunakan oleh perusahaan Motorola yang dikenal karena memiliki inovasi dalam lini produksi dimana hampir tidak ada kecacatan terjadi dalam pembuatannya dan biasa dikenal dengan ”zero defect”.

Penggunaan DMAIC dapat dilakukan pada industri apa saja baik jasa ataupun manufaktur. Pada industri manufaktur tujuannya untuk meminimasi produk cacat seminimal mungkin. Pada industri jasa tujuannya agar meningkatkan kualitas pelayanan konsumen.

(13)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

demand pasar. Ada order yang berfluktuasi dan ada order yang tetap jumlahnya.

Dengan prinsip Mass Production maka perusahaan akan membuat produk secara terus-menerus dalam jumlah tertentu sehingga perusahaan akan memiliki stock barang jadi yang bisa digunakan jika diperlukan.

Dalam proses produksinya, PT Alexim International belum mampu meminimasi jumlah produk cacat yang secara tidak langsung merupakan kerugian bagi perusahaan. PT Alexim International menginginkan peningkatan mutu dan kualitas produknya dengan menurunkan presentase produk cacat yang selama ini terjadi. Saat ini, PT Alexim International hanya memproduksi tas sekolah karena

demand pasar meningkat tiap tahun ajaran baru. Penulis akan membantu PT

Alexim International dalam menurunkan persentase cacat pada produk tas sekolah. Perbaikan dilakukan dengan menyelidiki penyebab cacat tersebut dan memperbaikinya. Cara yang efektif untuk melakukan penyelidikan mengenai cacat yang terjadi dan penyebabnya adalah dengan menggunakan DMAIC untuk menemukan solusi yang tepat dalam mengatasi penyebab cacat tersebut.

1.2 Identifikasi Masalah

Pada proses produksi sering kali terjadi masalah-masalah yang menyebabkan cacat pada produk jadi ataupun setengah jadi. Dari hasil observasi dan wawancara langsung, maka dapat diidentifikasikan masalah cacat yaitu sebagai berikut :

(14)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

1.3 Perumusan Masalah

Adapun permasalahan yang menjadi pertanyaan dalam laporan tugas akhir ini adalah :

1. Bagaimanakah jenis cacat yang diamati pada produk?

2. Bagaimanakah penerapan six sigma untuk mendeteksi cacat yang ada pada produk tas?

3. Bagaimanakah usulan perbaikan yang dilakukan berdasarkan DMAIC?

1.4 Pembatasan Masalah

Batasan-batasan masalah yang dibuat antara lain :

1. Produk yang diteliti adalah tas sekolah karena saat ini perusahaan hanya memproduksi tas sekolah.

2. Data produk cacat diambil di departemen Quality Control and

Packing.

3. Penelitian dilakukan bertujuan untuk meneliti cacat pada produk tas. 4. Data-data metode kerja diambil berdasarkan pengamatan ditempat. 5. Karena keterbatasan waktu dan kebijakan dari perusahaan, maka

implementasi usulan secara langsung terhadap perusahaan tidak dapat diamati.

1.5Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan penyusunan laporan ini adalah :

1. Untuk mengetahui jenis cacat dari produk yang dihasilkan dan jumlah cacat tersebut.

2. Untuk mengetahui penyebab cacat yang terjadi hingga ke akar-akarnya.

(15)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

1.6 Sistematika Penulisan

Berikut ini adalah sistematika penulisan laporan tugas akhir mengenai studi kasus di PT Alexim International :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi gambaran umum dari penelitian yang dilakukan, seperti latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah dan asumsi yang digunakan, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan pemecahan masalah yang digunakan sebagai bahan referensi dalam pengerjaan laporan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berisi mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan pengamatan. Mulai dari awal proses pengamatan hingga pembuatan laporan pengamatan.

BAB IV PENGUMPULAN DATA

Berisi tentang pengumpulan data yang dilakukan selama pengamatan di perusahaan dan data yang akan digunakan untuk keperluan pemecahan masalah tersebut.

BAB V PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Berisi pengolahan data-data yang sudah dikumpulkan dan kemudian dianalisis sehingga dapat diketahui perbaikan yang akan dilakukan untuk menghasilkan sistem yang lebih baik.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

(16)

6-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian, perhitungan, dan proses analisa, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

1. Dari hasil penelitian, diketahui jenis cacat pada produk tas yang dihasilkan diantaranya adalah :

 Jahitan tidak rapi (72.10 %)  Jahitan lepas (13.54 %)  Cacat sablon (10.77 %)  Bahan robek (2.92 %)  Risleting patah (0.67 %)

2. Dari perhitungan six sigma maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 6.1

Hasil six sigma

Jumlah Produk Cacat Jumlah Diperiksa CTQ DPMO Nilai Sigma

1689 36840 5 9169.38 3.86

Hasil perhitungan dari banyaknya cacat atau kegagalan per satu juta kesempatan (DPMO) adalah sebesar 9169.38. Nilai sigma yang diukur adalah sebesar 3.86, dimana COPQ berkisar antara 25-40% dari penjualan. Untuk mencapai hasil optimal, harus dilakukan beberapa perbaikan untuk meminimalisasi produk cacat.

(17)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Tabel 6.2 Usulan perbaikan

No Usulan Perbaikan

1 Dilakukan pengawasan baik secara manual ataupun menggunakan kamera CCTV

2 Memeriksa dan mengganti komponen mesin yang harus diganti

3 Menetapkan metode kerja dimana pekerja harus mengikuti metode tersebut

4 Menggunakan prinsip 5S

5 Memeriksa screen sebelum digunakan apakah masih bisa digunakan atau harus diganti

6 Mengganti dengan benang yang lebih berkualitas

7 Mengganti dengan cat sablon yang lebih berkualitas

8 Mengganti dengan bahan yang lebih berkualitas

9 Mengganti dengan risleting yang lebih berkualitas

4. Selain usulan di atas, dibuat juga Improve tambahan yaitu dengan membuat perancangan alat bantu pada mesin jahit. Gambar dapat dilihat pada bab 5.

5. Karena pada kenyataannya usulan-usulan yang dibuat tidak dapat diterapkan oleh perusahaan karena permasalahan waktu dan izin perusahaan, maka pengambilan data untuk kemudian diuji kembali setelah penerapan usulan tidak dapat dilakukan.

6.2 Saran

1. Perusahaan mencoba untuk menerapkan usulan yang diberikan untuk meminimalisasi cacat produk. Dapat dilakukan secara bertahap.

(18)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Gaspersz, Vincent.; Pedoman Implementasi Program Six Sigma Terintegrasi dengan ISO 9007 : 2000, MBNQA & HACCP, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002.

2. Gaspersz, Vincent.; Total Quality Management, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001.

3. Mitra, Amitava.; Fundamentals of Quality Control & Improvement. Second edition, New Jersey : Prentice-Hall, inc, 1998.

4. Muis, Rudijanto.; “Diktat Kuliah Rekayasa Kualitas”, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2004.

5. Goetsche, David.; Introduction to Total Quality, 2nd ed, Prentice-Hall, 1990.

Gambar

Gambar                                            Judul                                                Halaman
Tabel 6.2 Usulan perbaikan

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan penangkapan ikan merupakan aktivitas ekonomi yang dilakukan untuk mendapatkan sejumlah hasil tangkapan guna memenuhi permintaan ikan sebagai salah satu sumber

Setelah menganalisis penyebab cacat dan mencari solusi yang tepat untuk memperbaiki kualitas produk Kwh Meter Prima 1110, maka diperoleh perkiraan terhadap

Usulan perbaikan pada cacat lem terlihat pada bagian sepatu yaitu digunakannya alat berupa kuas untuk mempermudah operator dalam bekerja, melakukan pemeriksaan setelah

Penambahan reorder point lebih besar untuk pengiriman melalui UP Gresik dan GP Gresik diharapkan dapat mengisi kekosongan semen pada gudang gudang distributor Bangkalan VII

Potensi wisata alam dan wisata bahari di Kabupaten Natuna sangat banyak dan sangat menarik dengan kondisi geografisnya yang berbentuk kepulauan dengan pantai yang landai

Dari data yang telah dilaporkan dapat diketahui bahwa secara umum kegiatan- kegiatan yang dilakukan oleh kelompok perawatan dapat dikatan cukup sukses, karena dengan segala

Dilakukan identifikasi proses produksi menggunakan diagram SIPOC, pemetaan data produk cacat pada peta kendali Laney P’, perhitungan DPMO dan nilai sigma, penentuan cacat

Ada dua efficient frontier dan dua optimal portfolio yang dapat dibuat untuk logam mulia, masing-masing satu untuk jual-beli biasa dan juga jual-beli short sell.. Untuk kedua