• Tidak ada hasil yang ditemukan

Impotensi dan Penanganannya (Studi Pustaka).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Impotensi dan Penanganannya (Studi Pustaka)."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

IMPOTENSI DAN PENANGANANNYA ( STUDI PUSTAKA )

Rizky Tanjungsari, 2003. Pembimbing I : Iwan Muljadi,

dr.

Pembimbing II : Slamet Santosa, dr.,M.Kes.

Latar belakang : Impotensi adalah gangguan fungsi seksual yang

umum

dialami oleh kaum pria. Penyebabnya bermacam-macam. Banyak pria impoten yang membiarkan saja kekurangannya ini. Bisa karena malu mengungkapkannya, atau adanya anggapan bahwa keadaan ini adalah keadaan normal sejalan bertambahnya usia atau bisa karena tidak tahu bahwa impotensi dapat ditangani.

Tujuan : Mengetahui bentuk-bentuk penanganan untuk mengatasi impotensi.

Kesimpulan : Bermacam-macam bentuk penanganan telah tersedia sekarang ini untuk mengatasi iinpotensi. Konsep penyembuhannya yaitu mengetahui dan menyingkirkan penyebabnya. Jadi, bentuk penanganan yang ditawarkan dan dipilih harus disesuaikan dengan penyebab impotensinya.

Saran : Sebelum memulai penanganan, harus diketahui dahulu penyebab impotensinya dengan tepat, sehingga dapat ditawarkan bentuk penanganan yang sekausal mungkin berdasarkan penyebabnya, dengan demikian diharapkan pasien dapat ereksi kembali secara alamiah.

(2)

ABSTRACT

IMPOTENCE AND ITS TREATMENT

(LITERATURE STUDY)

Rizky Tanjungsari, 2003. Tutor I : Iwan Muljadi, dr.

Tutor II : Slamet Santosa, dr.,M.Kes.

Background: Impotence is a common sexual dysfunction suffered by men.

There is several factors cause impotence. Many men with impotence problem ignoring this lack because of disgrace to disclosure, or assumptions that this condition is normal in compliance with the increase of age, or even they don't know that impotence can be treated successfully.

Objective: To know types of treatment for impotence.

Conclusion: There are many treatments for impotence available right

now. The concept for convalescence is to know and then removing the cause of the problem. So, the treatment that offered and selected must suitable with the cause

of impotence.

Recommendation: Before starting the treatment, the cause of impotence

must be identified exactly, so the type of treatment that offered is as nearest as possible with the cause, finally it is hoped the patient can erect naturally again.

(3)

Halaman

2.6.1. Berdasarkan Waktu Didapat ... 6

2.6.2. Berdasarkan Penyebab ... 7

2.7. Penyebab Impotensi ... 7

. . . 2.7.1. Penyebab Fisik (Organik) ... 8

2.7.1.1. Akibat Gangguan Kesehatan/Penyakit ... 8

2.7.1.2. Trauma

dan

Fraktur Pelvis ... 9

2.7.1.3. Operasi Pelvis ... 10

2.7.1.4. Prostatektomi ... 10

2.7.1.5. Masalah Pada Penis Sendiri ... 10

2.7.1.6. Pengaruh Radioterapi ... 11

2.7.1.7. Pengaruh Hormon ... 12

2.7.1.8. Alkohol ... 12

2.7.1.9. Kebiasaan Merokok ... 13

2.7.1.10. Usia Lanjut ... 13

2.7.1.1 1

.

Pengkonsumsian Obat-obatan ... 13

2.7.2. Penyebab Psikis (Psikogenik) ... 14

(4)

2.8. Pemeriksaan Impotensi ... 14

2.8.1. Pemeriksaan Riwayat Kesehatan ... 14

2.8.2. Pemeriksaan Fisik ... 15

2.8.3. Pemeriksaan Laboratorium ... 15

2.8.4. Pemeriksaan Aliran Darah ke Penis ... 16

2.8.5. Pemeriksaan Nocturnal Penile Tumescence (NPT). ... 16

2.8.6. Intracorporeal Injection ... 18

2.8.7. Cavernosometry ... 19

2.9. Penanganan Irnpotensi ... 20

2.9.1. Mengatasi Penyebab Psikogenik ... 20

2.9.2. Mengatasi Penyebab Organik ... 21

2.8.8. Pemeriksaan Psikologis ... 19

2.9.2.1. Penile Injection (Intracavernosal Injection) ... 23

(5)

Hal am an

Gambar 2.1. Penampang Melintang Penis ... 4

Gambar 2.2. Penis Dalam Keadaan Normal ... 5

Gambar 2.3. Penis Ereksi ... 6

Gambar 2.4. Pita Pengukur NPT ... 18

Gambar 2.5. Alat Penile Injection ... 26

Gambar 2.6. Suntikan Intrakavernus ... 26

Gambar 2.7. Bagian Penyuntikan Yang Tepat ... 27

Gambar 2.8. Cara Penyuntikan ... 27

Gambar 2.9. Obat Suntik dan Autoinjector-nya ... 28

Gambar 2.10. Batang Semi Rigid ... 29

Gambar 2.11. Teknik Pemasangan Batang Pada Cangkok Semi Rigid ... 30

Gambar 2.12. Cangkok Semi Rigid ... 30

Gambar 2.13. Alat Untuk Cangkok Inflatable ... 31

Gambar 2.14. Cara Pakai Cangkok Inflatable ... 32

Gambar 2.15. Ereksi Penis Pada Cangkok Inflatable ... 32

Gambar 2.16. Alat Terapi Vakum ... 36

Gambar 2.17. Keterangan Alat Terapi Vakum ... 37

Gambar 2.18. Pemakaian Alat Vakum ... 37

Gambar 2.19. Bentuk Lain Alat Vakum (Tanpa Selang) ... 38

Gambar 2.20. Pemakaian Alat Vakum (Tanpa Selang) ... 38

Gambar 2.21. Alat Terapi Transuretral ... 40

Gambar 2.22. Cara Memasukkan ke Dalam Uretra ... 40

Gambar 2.23. Alat dan Cara Memasukkan Alat Terapi Transwetral ... 41

Gambar 2.24. Bentuk Kemasan Viagra ... 45

Gambar 2.25. Bentuk Viagra ... 45

(6)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seks termasuk salah satu kebutuhan mendasar manusia. Seperti juga

kebutuhan manusia yang lain, maka pemenuhan kebutuhan seksual ini sangat

diperlukan. Adanya gangguan fungsi seksual (sexual dysfunction) jelas dapat

mengganggu tercapainya pemenuhan kebutuhan ini.

Salah satu gangguan fungsi seksual yang sering terjadi pada pria adalah

kesulitan dalam mencapai atau mempertahankan ereksi, atau biasa disebut

impotensi.

Mencegah dan mengatasi impotensi jelas penting sekali diperhatikan oleh

para pria agar tercapai hubungan seksual yang baik bagi dirinya dan pasangannya.

Akan lebih baik pula jika si penderita mau mengungkapkannya secara terbuka

kepada pasangannya dan dokter yang menangani kasus impotensi agar dapat

dicari penyebab dan solusinya bersama, dengan demikian si penderita akan lebih

tenang dan terpacu untuk menjalani terapinya karena pasangannya pun ikut

memberi dukungan.

Tetapi banyak pria yang membiarkan saja kekurangannya ini. Bisa karena

malu mengungkapkan kelemahannya ini kepada orang lain, atau karena

menganggap impotensinya ini terjadi sebagai reaksi normal sejalan pertambahan

umur, atau bisa juga karena tidak tahu kalau impotensi itu dapat Qsembuhkan.

Karena masih kurangnya pengetahuan masyarakat khususnya kaum pria

mengenai masalah terapi impotensi ini, maka penulis tertarik untuk membahas

beberapa alternatif metode terapi untuk mengatasi impotensi.

1.2. Identifikasi Masalah

(7)

1.3. Maksud dan Tujuan

Ingin mengetahui bentuk-bentuk penanganan untuk mengatasi impotensi.

1.4. Kegunaan Studi Pustaka

Kegunaan dari skripsi ini adalah memberikan informasi, khususnya bagi

para pria impoten, untuk membantu mereka menyadari bahwa impotensi adalah

masalah yang umum dialami oleh kaum pria dan dapat disembuhkan. Saat ini

telah tersedia bermacam-macam bentuk penanganan impotensi yang dapat dipilih

dan disesuaikan dengan keadaan dan keinginan mereka. Dengan mengetahui hal

ini, maka diharapkan para pria tidak ragu-ragu lagi untuk segera menghubungi

dokter untuk mengatasi impotensi mereka.

1.5. Metode Penelitian

Dalam skripsi ini digunakan metode penelitian studi pustaka.

1.6. Lokasi dan Waktu

Penulisan skripsi ini berlangsung di kampus Fakultas Kedokteran

(8)

50

BAB

IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Konsep penyembuhan impotensi, yaitu mengetahui dan menyingkirkan

penyebabnya. Jadi, penanganan terhadap impotensi tergantung pada penyebabnya.

Untuk impotensi psikogenik, penanganan terbaik adalah dengan psikoterapi.

Sedangkan untuk impotensi organik, penanganannya disesuaikan dengan

penyebabnya, seperti terapi hormon bila impotensinya terj adi akibat defisiensi

hormon dan operasi revaskularisasi bila kelainannya terletak pada pembuluh

darahnya. Perlu diketahui bahwa penanganan setiap pasien berbeda, terapi yang

cocok untuk seorang pria belum tentu cocok untuk pria lainnya.

4.2. Saran

Sebelum memulai terapi terhadap penderita impotensi, harus diketahui

dahulu penyebabnya dengan tepat, apakah karena faktor psikis, faktor fisik atau

gabungan keduanya, sehingga dapat ditawarkan bentuk penanganan yang sekausal

mungkin berdasarkan penyebabnya. Bentuk penanganan yang dipilih adalah

berdasarkan keputusan pasien sendiri dan pasangannya. Dengan demikian

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Brooks, S.M. and N.A. Brooks. 1983. Turner’s Personal and Community Health. Sixteenth Edition. St. Louis, Missouri : The C.V. Mosby Company.

165, 167.

Cox, F.D. 1984. Human Intimacy : Marriage, The Family and Its Meaning. Third Edition. St. Paul, Minnesota : West Publishing Company. 303.

Flatto, Edwin. 1998. Super Potency At Any Age. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. 102-103, 110-1 11.

Ganong, William F. 1998. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 17. Jakarta : EGC. 42 1-422.

http://www.aafp.org/afp/20000101/20000101a.html

http://www.alt-support-impotence.org/faq. ht m

http://www.apotik2000.net/neo hormoviton/artikel_15.asp

http://www.asianedact.org.hk/PublicTreatment.htm

http://www.gramedia.com/downloads/e-boo k-RahasiaAwetMuda.rtf

http://www.handoko.net/keluarga.Org/impotensi.shtml

http://www.impotence-causes-treatment-male-sexual-dysfunction.com/

http://www.impotence-causes-treatment-male-sexual-dysfunction.com/

im po tence-t reatment.h t m

http://www.impotence.dMimpotence/penile-implant-pictures/penile-implant-

pictures.html http://www.impotent.com/

http://www.klinikpria.com/datatopik/disfungsi ereksi/disfungsiereksi.html

http://www,klinikpria.com/nondokter/infoalat/

(10)

52

http://www.niddknih.gov/health/urolog/pu bs/impotnce/impotnce.htm

http://www.pfizer.com/hml/pi’s/viagrapi.pdf

http://www.pharmical.com/index.cfm?AffiliateID=2002111137

http://www.satulelaki.com/peristiwa/0,27952,00.html

http://www.smart-drugs.net/insert-uprima.htm

http://www.uprima-and-viagra.com/

Hembing Wijayakusuma. 2000. Mengatasi Impotensi Secara Efektrf dun Alamiah. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. 5, 17,27-29,3 1.

Payne, W.A. dan D.B. Hahn. 1986. Understanding Your Health. St. Louis, Missouri : Mosby College Publishing. 362.

Rage, E.W., C.A. Villee dan D.B. Villee. 1981. Human Reproduction -

Essentials of Reproductive and Perinatal Medicine, Third Edition. Philadelphia : W.B. Saunders Company. 55-56.

Ragg, Mark. 2000. Mengatasi Impotensi. Jakarta : Arcan. 5-6, 19-23, 27-28,46- 54,63-70,73-80,83-86.

Rohner, T.J. 1986. Impotence : Understanding The Problem and Its Treutment. Lancaster, Pennsylvania : Technomic Publishing Company, Inc. 1, 3, 21, 23,27-31,36-51,54-59.

Ron0 Sulistyo. Pendidikun Sex. Bandung : Elstar Offset. 117.

W.F. Maramis. 1998. Catatan Ilmu Kedokterun Jiwu. Surabaya : Airlangga University Press. 3 11-3 12.

Referensi

Dokumen terkait

1. Peraturan disiplin karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Kuala Pembuang adalah aturan yang mengatur kewajiban, larangan dan sanksi apabila kewajiban tidak ditaati atau

Tugas sehari-hari seorang Public Relations officer (PRO) adalah mengadakan kontak social dengan kelompok masyarakat tertentu, serta menjaga hubungan baik (community

Hal tersebut juga biasa disebut sebagai eksitensi.Abidin Zaenal (2007:16) menyebutkan bahwa “Eksistensi adalah suatu proses yang dinamis, suatu menjadi atau,

Berdasarkan materi-materi tersebut diketahui bahwa semuanya sudah dipersiapkan dan atur dengan baik oleh pengurus Ma‟had al-Jami‟ah dalam melakukan pembelajaran

Diabetes militus (DM) adalah kelainan metabolime karbohidrat, dimana glukosa darah tidak dapat digunakan dengan baik, sehingga menyebabkan hiperglikemia (Maryunani,

2. Investasi yang dilaksanakan di Desa Beku, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten dinyatakan layak dari aspek manajemen keuangan. Jadi investasi dapat diterima.

Program dan Per Kegiatan Badan Layanan Umum Daerah Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsung. Kelompok Sasaran Kegiatan : Pasien