• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pasar Pelanggan Pria Produk Body Wash Merek Biore for Men di Universitas Kristen Maranatha.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pasar Pelanggan Pria Produk Body Wash Merek Biore for Men di Universitas Kristen Maranatha."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Pria metroseksual lebih dari sekedar fakta melainkan juga sebuah fenomena yang kian menggejala. Pria metroseksual adalah pria yang women-oriented dan memiliki karakteristik unik seperti merawat dirinya seringkali melebihi apa yang dilakukan wanita. Oleh karenanya, pria metroseksual menjadi target market yang potensial bagi banyak produsen. Salah satu produk yang dominan adalah body wash khusus pria. Kelembaban kulit pria berbeda dengan wanita, sehingga dibutuhkan atribut-atribut produk body wash untuk kaum pria sangat mungkin berbeda jika dibandingkan dengan kaum wanita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu pengujian meneliti status kelompok manusia, objek dan kondisi masa sekarang. Validitas digunakan untuk menguji ketepatan alat ukur, apakah memperoleh informasi sesuai dengan yang diharapkan. Ruang lingkup penelitian ini terbatas hanya berada di Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Dalam penelitian ini, penulis menyebarkan kuesioner pada 180 responden yang semuanya adalah pengguna body wash pria merek Biore for Men di Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Data diolah menggunakan program SPSS 15. Pengolahan data menggunakan uji claster yang bertujuan untuk mengelompokkan objek amatan dalam beberapa kelompok berdasarkan ukuran jarak kemiripan atau ketakmiripan dari atribut-atribut yang diukur. Berdasrkan hasil pengolahan data menggunakan cluster, diketahui bahwa setiap responden mempunyai perbedaan dalam memandang setiap dimensi(attitude, interest, opinion), dan untuk pemakaian body wash pria, baik dalam cluster 1 maupun cluster 2 didominasi oleh usia 18 sampai 20 tahun.

(2)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL...vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... .x

ABSTRAK...xi

ABSTRACT...xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Pemasaran ... 6

2.2 Konsep Inti Pemasaran………...7

2.3 Pengertian Manajemen Pemasaran ... 9

2.4 Bauran Manajemen ... 9

2.5 Hirarki Produk ... 12

(3)

Universitas Kristen Maranatha

2.7 Produk ... 13

2.8 Diferensiasi Produk ... 16

2.9 Tujuan Pembelian Produk ... 17

2.10 Tingkatan Produk ... 17

2.11 Kerangka Pemikiran ... 19

2.12 Hubungan Antar Konsep ... 21

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

3.2 Jenis Penelitian ... 23

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 25

3.4 Populasi dan Sampel ... 28

3.4.1 Populasi ... 28

3.4.2 Sampel ... 28

3.4.3 Metode Pengambilan Sampel ... 29

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 31

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 33

3.6.1 Uji validitas ... 33

3.6.2 Uji Reliabilitas ... 34

(4)

Universitas Kristen Maranatha BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Objek Penelitian ... 36

4.2 Karakteristik Responden ... 36

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengguna ... 37

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 37

4.3 Pernyataan Responden Terhadap Attitude, Interest, Opinion .... 40

4.3.1 Pernyataan Responden Mengenai Attitude ... 40

4.3.2 Pernyataan Responden Mengenai Interest ... 43

4.3.3 Pernyataan Responden Mengenai Opinion ... 47

4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 50

4.4.1 Uji Validitas ... 50

4.4.2 Uji Reliabilitas ... 52

4.5 Uji Klaster ... 55

4.5.1 ANOVA ... 55

4.5.2 Analisis Variabel Yang Signifikan ... 56

4.5.3 Final Cluster ... 56

4.5.4 Jumlah Responden Tiap Cluster ... 58

4.5.5 Variabel Cluster Membership Berdasarkan Usia ... 58

4.5.6 Melihat Komposisi Usia Klaster ... 60

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 62

5.2 Saran ... 63

(5)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Pre Test 3

Tabel 2.1 Definisi Pemasaran 6

Tabel 3.1 Operasional Variabel 27

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan User atau Non-User 37 Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 38 Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan 39 Tabel 4.4 Pernyataan Responden Terhadap Attitude 40

Tabel 4.5 Pernyataan Responden Terhadap Interest 43

Tabel 4.6 Pernyataan Responden Terhadap Opinion 47

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas 51

Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabel Dimensi Attitude 53

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabel Dimensi Interest 53

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabel Dimensi Opinion 54

Tabel 4.11 Anova 55

Tabel 4.12 Final Cluster Centers 57

Tabel 4.13 Jumlah Responden Tiap Cluster 58

Tabel 4.14 Variable Cluster Membership 59

Tabel 4.15 Melihat Komposisi Usia Klaster 60

(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Konsep Inti Pemasaran 8

Gambar 2.2 Empat Komponen P Dalam Bauran Pemasaran 11

(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

• Kuesioner • Data Outlier

• Uji Validitas dan Reliabilitas • Uji Cluster

(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam kesehariannya, kaum wanita tidak lepas dari tuntutan untuk tampil cantik dan menarik. Untuk itu, wanita membutuhkan berbagai macam produk perawatan pribadi. Secara psikologis wanita memang merasakan adanya kebutuhan untuk merasakan nyaman dengan dirinya sendiri. Adapun peran yang dilakukannya, wanita ingin merasakan kepuasan ketika melihat dirinya di depan kaca. Namun jika kebutuhan terhadap penampilan dirasakan pria, maka pria akan kesulitan mendapatkan produk yang sesuai dengan dirinya. Seiring dengan adanya fenomena metroseksual, tren mulai bergeser. Sejumlah orang melihat bahwa kebutuhan akan produk perawatan khusus pria nyata adanya. Semakin lama kaum wanita memang semakin mengidamkan pria yang berpenampilan menarik. Karena itu semakin banyak produk-produk perawatan yang didasarkan khusus untuk pria khusus kaum pria (Yohanes dan Inggried, 2005)

(9)

BAB I: Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 2

Majalah-majalah khusus pria mulai bermunculan dan menjadikan pria metroseksual sebagai target mereka, belum lagi produk-produk khusus pria yang berkaitan langsung dengan tubuh Pada kenyataannya secara lebih lanjut, bisnis spa, salon dan club fitnes juga mendapatkan pria metroseksual sebagai target market yang empuk karena perilaku mereka tersebut. Pria metroseksual dikatakan sebagai individu yang sangat mencintai diri sendiri dan tergolong narsis. Mereka seperti rela melakukan apa saja dan mengeluarkan biaya yang besar hanya untuk mendapatkan penampilan yang sempurna menurut mereka. Pria metroseksual menempatkan penampilan diri sebagai hal terpenting bagi mereka. Penampilan luar menjadi prioritas bagi pria tipe ini. Mulai dari busana, model rambut hinnga aksesori pendukung lainnya menjadi pertimbangan kaum ini bila beraktivitas. Pria tipe ini akan selalu terobsesi terhadap segala sesuatu. Busana terbaru, gaya rambut terbaru, dan semua yang serba baru akan menjadi santapan tipe pria yang satu ini. Menandai pria model ini juga relatif lebih mudah, yakni kebiasaan mereka yang secara rutin ke salon perawatan. (Raharjo dan Silalahi, 2007).

(10)

BAB I: Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 3

Majalah Swa Sembada dalam edisi 18-31 Maret 2004, menyatakan bahwa segmen metroseksual mulai muncul di Indonesia dan merupakan peluang bisnis yang sangat potensial bagi para pemasar. Dari hasil survei yang dilakukan, Swa Sembada menarik kesimpulan bahwa kebutuhan kosmetik kaum pria tidak hanya di dominasi oleh minyak rambut dan deodorant saja. Body wash yang berguna untuk merawat dan membuat kulit bersih tampak cerah dan sehat juga termasuk dalam satu produk yang dominan bagi pria.

Dari hasil riset Mustika Ratu (2004), kelembaban kulit pria berbeda dengan wanita, sehingga dibutuhkan atribut-atribut produk body wash untuk kaum pria sangat mungkin berbeda jika dibandingkan dengan kaum wanita. Hal ini mendorong penciptaan produk body wash yang atribut-atributnya khusus dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan kaum pria.

Merek body wash khusus pria yang beredar saat ini masih terbatas. Beberapa merek yang beredar saat ini di pasar masih terbatas. Beberapa merek yang beredar diantaranya Biore for Men, Gatsby, Lifeboy for men, dan Adidas (Giant hypermarket, 5 maret 2009). Umumnya merek-merek tersebut menawarkan atribut-atribut yang hampir sama, antara lain, Membersihkan kulit secara menyeluruh sekaligus memberi sensasi segar maskulin, merawat kulit dan membuat kulit bersih tampak cerah dan sehat dengan sensasi kesegaran.

(11)

BAB I: Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 4

Pergeseran produk body wash khusus pria yang selama ini identik dengan golongan pria metroseksual menjadi produk umum yang digunakan adalah fenomena yang menarik untuk diteliti.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan produk Biore for Men, karena berdasarkan penelitian menggunakan pre-test yang berisi mengenai produk body wash merek apa yang mereka pakai saat ini. Pre-test ini disebarkan kepada 100 orang user dan non-user yang dilakukan di Universitas Kristen Maranatha, maka didapatkan hasil

sebagai berikut:

Tabel 1.1 Hasil Pre-Test

Merek Hasil

Biore for Men 51

Gatsby 23

Lifeboy for men 17

Adidas 9

(12)

BAB I: Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 5

Latar belakang inilah yang membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang dituang dalam judul:

”ANALISIS PASAR PELANGGAN PRIA PRODUK BODY WASH

MEREK BIORE DI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut diatas, penulis mengidentifikasikan masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimana minat pasar terhadap produk body wash khusus pria?

2. Bagaimana tingkat kepuasan dari konsumen pria menggunakan produk body wash merek Biore for Men?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

(13)

BAB I: Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 6

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas, adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengukur minat pasar produk body wash khusus pria.

2. Untuk mengukur kepuasan konsumen terhadap body wash pria merek Biore for Men.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat:

1. Bagi perusahaan body wash: penelitian ini bermanfaat sebagai informasi bagi perusahaan kosmetik yang tertarik untuk membidik pasar pria melalui produk body wash dengan melihat potensi pasar yang ada serta segmentasi demografis

dan psikografis untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar.

(14)

62 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

Kesimpulan Dan Saran

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis data yang telah dilakukan dengan judul “Analisis Pasar Pelanggan Pria Produk Body Wash Merek Biore for Men di Universitas Kristen Maranatha, Bandung” , maka dapat ditarik sebuah kesimpulan sebagai berikut:

1. Nilai pada ANOVA klaster Sig. < 0,05. Ini berati ada perbedaan berarti antara klaster 1 dan klaster 2 dalam memandang setiap dimensi attitude, interest, dan opinion.

2. Berdasarkan tabel ANOVA, angka F terbesar ada pada ATT 4 (attitude 4) yaitu 112,933. Hal ini berarti bahwa responden menganggap dalam beraktivitas selalu ingin menjadi perhatian.

(15)

63 BAB V: Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 3. seharusnya berbeda dengan wanita, berminat mengunakan body wash, adanya layanan jasa konsultasi saat membeli, adanya edukasi dan informasi yang jelas. Sedangkan pada klaster 2, semua angka berada diatas 3. Ini berarti baik, responden cenderung positif terhadap semua dimensi. Tapi respon klaster 1 lebih positif dibandingkan klaster 2, karena semua angka pada klaster 1 berada diatas 4. Dapat disimpulkan bahwa responden klaster 1 merupakan pria metroseksual karena semua angka diatas 4 yang berarti cenderung positif terhadap dimensi attitude, interest, dan opinion.

4. Jumlah responden tiap klaster menunjukkan di klaster 1 sebanyak 91 responden dan pada klaster 2 sebanyak 89 responden.. Jadi pada klaster 1 jumlah responden lebih banyak dibandingkan responden klaster 2.

5. Pada komposisi usia, klaster 1 dan 2 didominasi oleh usia 18-20 tahun.

5.2 Saran

Setelah penulis mengambil kesimpulan dari hasil penelitian dan analisis, penulis akan memberikan saran yang bertujuan meningkatkan niat beli konsumen terhadap suatu produk.

Penulis memberi saran sebagai berikut:

(16)

64 BAB V: Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha terhadap produk agar dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen, juga dengan begitu niat beli konsumen akan produk akan lebih tinggi.

2. Saat ini, produk khusus pria bukan hanya menjadi kebutuhan pria metroseksual saja, tetapi sudah menjadi kebutuhan pria umum. Untuk itu perlu adanya penyesuaian produk dengan keragaman karakter, jenis kulit dan kebutuhan konsumen. Untuk itu diperlukan inovasi dan kreasi yang baru dalam menciptakan produk, sehingga dapat menjangkau seluruh keinginan dan kebutuhan konsumen yang semakin beragam.

3. Promosi merupakan salah satu faktor pendukung suksesnya penjualan suatu produk. Untuk itu diperlukan ide yang kreatif yang mampu menonjolkan sisi manfaat dari produk sehingga dapat menarik konsumen untuk mencari produk tersebut. Dalam hal ini, perusahaan perlu memperbaharui kembali iklan Biore for Men menjadi lebih menarik dan lebih menonjolkan manfaat, memberikan informasi yang lebih jelas, serta memperlihatkan perubahan yang akan didapatkan oleh konsumen bila menggunakan produk tersebut melalui penggunaan model iklan yang tepat, yang sesuai dengan manfaat produk. Dengan begitu konsumen akan mulai melihat kebutuhannya dalam produk dan akan mencoba untuk menggunakan produk tersebut.

(17)

65 BAB V: Kesimpulan dan Saran

(18)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Fuad. M. (2000). Pengantar Bisnis. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Kotler, Philip. (1997), Edisi ke-9, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,

implementasi dan control, Prentice Hall.

Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasaran. Jilid 1 (Edisi Milenium).(Benyamin Molan, Trans.).Jakarta:PT Prenhallindo.

Kotler, Philip and Gary Amstrong. (2001), Dasar-Dasar Pemasaran, edisi Indonesia, jilid 2, Penerbit Prenhalindo, Jakarta, Diterjemahkan oleh Drs. Alexander Sindoro.

Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran. (Edisi Milenium).(Benyamin Molan, Trans.). Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. (2003).11th Edition. Marketing Management. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran, Edisi Kesebelas Jilid 2, Jakarta: PT Prenhallindo.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. (2007). Manajemen Pemasaran, Jilid Satu, Terjemahan, Jakarta: PT Prenhallindo.

Kunto, Yohanes Sondang dan Inggried kurniawan Khoe. (2005). Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra.

(19)

Universitas Kristen Maranatha Moleong, Lexy. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatiif. Edisi Revisi. Bandung:

PT Remaja Rosdajarya.

Mowen, John C. and Michael Minor (2002). Perilaku Konsumen, Terjemahan, Jakarta: Erlangga.

Olson, Peter (1999). Consumer Behaviour and Marketing Strategi, Terjemahan, Jakarta: Erlangga.

Stanton, J. William (2000). Prinsip Pemasaran, Terjemahan, Jakarta: Erlang

Radosunu. (1993). Manajemen Pemasan, Suatu Pendekatan Anilisis Yogyakarta: BPFE.

Saladin, Djaslim dan Yevis Marty Oetomo. 2002. Intisari Pemasaran dan Unsur- Unsur Pemasaran (Ringkasan Praktis Teori dan Tanya Jawab). Bandung:

Linda Karya.

Saladin, Djaslim. Inti Sari Pemasaran dan Unsur-Unsur Pemasaran. Jakarta: Linda

Karya. 2003.

Santoso, S (2004), Mengatasi Berbagai Masalah Statistic Multivariat, Jakarta: PT Elex

Media Komputindo.

Santoso, S. Tjiptono, F. (2002). Riset Pemasaran. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

(20)

Universitas Kristen Maranatha Sugiyono (2004). Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta.

Tjipto, Fandy. (2001). Strategi Pemasaran. (Edisi Kedua). Yogyakarta: Andi Offset.

Umar, Husein. (2001). Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa, Jakarta: PT Ghalia Indonesia.

Gambar

Tabel 1.1 Hasil Pre-Test

Referensi

Dokumen terkait

Peran Uni Afrika sendiri terhadap lahirnya Perjanjian Pretoria cukup signifikan, karena Uni Afrika secara langsung melakukan pendekatan kepada pihak-pihak

Temperatur yang cocok untuk pertumbuhan Actinomycetes adalah 25- 30oC, tetapi pada suhu 55-65oC Actinomycetes masih dapat tumbuh dalam jumlah

2) Matan hadis bersangkutan tidak bertentangan atau tidak menyalahi riwayat yang lebih kuat. Penelitian ini tidak dapat terlepaskan dari penelitian atas kualitas sanad hadis yang

Self-compassion yang dimiliki perawat rawat inap RSUD Kota Salatiga berada dalam kategori tinggi (91,43%) yang berarti bahwa perawat mampu untuk mengolah kondisi

pernyataan/pertanyaan disediakan lima alternatif jawaban yang diklasifikasikan sesuai dengan skala likert. Data penelitian ini dianalisis dengan analisis

With all conditions in the experiment, Alcalase had the greatest activity to hydrolyze protein in milk, and thus the milk which was hydrolyzed by Alcalase had

Siswa yang mempunyai minat belajar akan senantiasa konsentrasi selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan cara menjaga suasana kelas tetap kondusif, tidak ramai atau

Pada strategi inkuiri, kegiatan pembelajaran diawali dengan menghadapkan siswa pada masalah yang merangsang. Hal ini dapat.. dilakukan dengan menyajikan mengenai