viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAC
Tax planning refers to manipulate the process and the transaction of business taxpayers that the tax debt in a minimal amount, but still within the framework of tax regulations. Tax planning is the first step in tax management. Management of the tax itself is a means to satisfy tax obligations correctly, but the amount of tax paid can be kept to a minimum to obtain the expected profit and liquidity. In writing this thesis, the author uses descriptive analytical method that seeks to provide a clear picture of the object under study. Based on the research performed, the authors can conclude that the conduct caused the differences in tax management where management before making tax, the amount of income taxes payable in 2009 amounting to Rp 5,690,839,250,000.00, and in 2010 amounting to Rp 5,424,637,750,000.00 after tax management, the amount of income taxes payable in 2009 and in 2010 Rp 5,479,136,500,000.00 Rp 5,185,675,250,000.00. From these calculations there is difference of Rp 211,702,750,000.00 in 2009 and 2010 amounting to Rp 241,962,500,000.00. As well as seen from the calculation of paired samples test statissik test. The results showed that the tax management also led to a significant difference to the income tax to be paid by the company, which the company paid income tax before the tax management is greater than the after tax management.
ix Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Perencanaan pajak merujuk kepada proses merekayasa usaha dan transaksi Wajib Pajak agar utang pajak berada dalam jumlah yang minimal, tetapi masih dalam bingkai peraturan perpajakan. Perencanaan Pajak merupakan langkah awal dalam manajemen pajak. Manajemen pajak itu sendiri merupakan sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar, tetapi jumlah pajak yang dibayarkan dapat ditekan seminimal mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan. Dalam menulis skripsi, penulis menggunakan metode deskriptif analitis yang berusaha untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa dengan melakukan menejemen pajak menyebabkan terjadinya perbedaaan dimana sebelum melakukan manajemen pajak, jumlah pajak penghasilan terutang tahun 2009 sebesar Rp 5.690.839.250.000,00 dan tahun 2010 sebesar Rp 5.424.637.750.000,00 setelah melakukan manajemen pajak, jumlah pajak penghasilan terutang tahun 2009 Rp 5.479.136.500.000,00 dan tahun 2010 Rp 5.185.675.250.000,00. Dari perhitungan tersebut terdapat selisih tahun 2009 sebesar Rp 211.702.750.000,00 dan tahun 2010 sebesar Rp 241.962.500.000,00. Serta dilihat dari perhitungan uji statissik paired samples test. Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen pajak menyebabkan perbedaan yang signifikan juga terhadap pajak penghasilan yang harus dibayar perusahaan, dimana pajak penghasilan yang dibayar perusahaan sebelum manajemen pajak lebih besar dibandingkan dengan setelah manajemen pajak.
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………...…….i
HALAMAN PENGESAHAN ……….……ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ….………...…...iii
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ...iv
KATA PENGANTAR ……...………...…….……..v
ABSTRACT ..………...…...…viii
ABSTRAK ………..ix
DAFTAR ISI .………...……....x
DAFTAR GAMBAR ………...….xvii
DAFTAR TABEL ….……….………....…xviii
DAFTAR LAMPIRAN …….………...….xix
BABI PENDAHULUAN ….………..……1
1.1 Latar Belakang Masalah ………..…………..…..1
1.2 Identifikasi Masalah ..………...…8
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ……..………...………8
xi Universitas Kristen Maranatha BABII KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN
PENGEMBANGAN HIPOTESIS ….………...10
2.1 Kajian Pustaka ……...………...10
2.1.1 Dasar-Dasar Perpajakan ………...………..10
2.1.1.1 Definisi Pajak ………...……..10
2.1.1.2 Fungsi Pajak ..………...…..12
2.1.1.3 Teori yang Mendukung Pemungutan Pajak ..…...…..13
2.1.1.4 Jenis Pajak ….………...…………..14
2.1.1.5 Tata Cara Pemungutan Pajak ………...16
2.1.1.6 Asas Pemungutan Pajak ………...……..17
2.1.1.7 Sistem Pemungutan Pajak …...………...18
2.1.1.8 Syarat Pemungutan Pajak …...………...19
2.1.2 Pajak Penghasilan …..………...…..20
2.1.2.1 Pengertian Pajak Penghasilan ...………...……..20
2.1.2.2 Subjek Pajak Penghasilan …..………...…..…20
2.1.2.3Objek Pajak Penghasilan ………...……..24
2.1.2.4 Pengurangan Penghasilan …..………30
2.1.2.5 Tarif Pajak ….………...…..31
2.1.3 Tujuan Perusahaan ….………...….34
2.1.4 Resiko dan Pengaruh Pajak Atas Perusahaan ………35
2.1.4.1 Resiko Perusahaan ….………..………..35
2.1.4.2 Pengaruh Pajak Atas Perusahaan …...………..……..36
2.1.5 Manajemen Pajak …..………...………..38
xii Universitas Kristen Maranatha 2.1.5.2 Tujuan Manajemen Pajak …..………..……..38
2.1.5.3 Motivasi Dilakukannya Perencanaan Pajak ..…...…..41
2.1.5.4 Tahapan Dalam Membuat Perencanaan Pajak ……...43
2.1.5.4.1 Menganalisis Informasi ...……...…..43
2.1.5.4.2 Membuat Satu Model atau Lebih
Rencana Kemungkinan Besarnya ...46
2.1.5.4.3 Mengevaluasi Pelaksanaan
Rencana Pajak ………...……….…..48
2.1.5.4.4 Mencari Kelemahan dan Kemudian
Memperbaiki Kembali
Rencana Pajak …..………..48
2.1.5.4.5 Memuktakhirkan Rencana Pajak …...49
2.1.5.5 Tahap yang Berkaitan dalam Perencanaan Pajak ...51
2.1.5.5.1 Alasan-alasan Dilakukan
Perencanaan Pajak ..……….…..51
2.1.5.5.2 Faktor-faktor yang Mampengaruhi
Wajib Pajak Dalam Perencanaan .…..51
2.1.5.5.3 Hal yang Harus Diperhatikan Dalam
Melakukan Perencanaan Pajak ...53
2.1.5.5.4 Strategi-strategi Mengefisiensikan
Beban Pajak yang Dapat Ditempuh
Perusahaan ………..………...53
xiii Universitas Kristen Maranatha 2.1.5.5.6 Hubungan Perencanaan Pajak
dan PPh Terutang …...…....………..54
2.1.6 Koreksi Fiskal ………....……58
2.2 Kerangka Pemikiran ..………...…..58
2.3 Pengembangan Hipotesis …...………...…..61
BAB III METODE PENELITIAN ………..……..62
3.1 Objek Penelitian ………...…..62
3.1.1 Sejarah Perusahaan ………...62
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan …..………...65
3.1.2.1 Visi Perusahaan ………....………..65
3.1.2.2 Misi Perusahaan ………...…65
3.1.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas PT. TELKOM ……...65
3.2 Metode Penelitian ………..……....71
3.2.1 Data Primer ………71
3.2.2 Data Sekunder ………...…….72
3.3 Definisi Operasional Variabel ………...………….72
3.3.1 Variabel Independen ………..……73
3.3.2 Variabel Dependen ………...…73
3.4 Teknik Pengumpulan Data ………...…..74
xiv Universitas Kristen Maranatha
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………...….78
4.1 Hasil Penelitian ………..………....79
4.1.1 Penerapan Manajemen Pajak di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk …...…...79
4.1.1.1 Menentukan Bentuk Badan Hukum ...79
4.1.1.1.1 Kebijakan Akuntasnis (BUMN) ...79
4.1.1.1.2 Kebijakan Akuntansi (PT) ...…...…79
4.1.1.2 Memanfaatkan Semaksimal Mungkin Pengecualian, Potongan atau Pengurangan PKP …...80
4.1.1.2.1 Biaya yang Diperkenakan Bagi Wajib Pajak Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap ...80
4.1.1.2.2 Pengeluaran yang Tidak Boleh Dibebankan Sebagai Biaya ...83
4.1.1.2.3 Biaya yang Dapat Dikurangkan Sebagai Penghasilan ...86
4.1.1.3 Memberikan Tunjangan Kepada Karyawan Dalam Bentuk Uang atau Natura ...86
4.1.1.3.1 Tunjangan Makan ...86
4.1.1.3.2 Tunjangan Hari Raya ...88
4.1.1.3.3 Biaya Pengobatan ...88
4.1.1.3.4 Premi Asuransi Kecelakaan dan Asuransi Kematian ...90
xv Universitas Kristen Maranatha
4.1.1.4 Menghindari Pelanggaran ...91
4.1.1.4.1 Perusahaan Menguasai Peraturan Pajak yang Berlaku ...91
4.1.2 Perhitungan Pajak Penghasilan PT. TELKOM Pada tahun 2009 dan 2010 Sebelum Manajemen Pajak ...94
4.1.2.1 Hasil Perhitungan PPh PT. TELKOM tahun 2009 Sebelum Manajemen Pajak ...95
4.1.2.2 Hasil Perhitungan PPh PT. TELKOM tahun 2010 Sebelum Manajemen Pajak ...97
4.1.3 Perhitunagan Pajak Penghasilan PT. TELKOM pada tahun 2009 dan 2010 Setelah Manajemen Pajak…..…...98
4.1.3.1 Hasil Perhitungan PPh PT.TELKOM tahun 2009 Setelah Manajemen Pajak ...100
4.1.3.2 HasilPerhitungan PPh PT. TELKOM tahun 2010 Setelah Manajemen Pajak ...102
4.2 Pembahasan ………...………...104
4.2.1 Perbedaan Manajemen Pajak Sebelum dan Sesudah Manajemen Pajak ………...………..104
4.2.2 Pengujian Hipotesis ………..………...105
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ………...………….108
5.1 Simpulan ………..….………...108
xvi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA ………...………112
LAMPIRAN ………...………..114
BERITA ACARA BIMBINGAN ...139
xvii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Struktur Organisasi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk …………..66
xviii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Data Laporan Aktivitas PT. TELKOM Secara Garis Kecil ……..…...5
Tabel II Data Anak Perusahaan PT. TELKOM ………....……….6
Tabel III Operasional Variabel ...73
Tabel IV Laporan Laba/Rugi tahun 2009 PT. TELKOM
Sebelum Manajemen Pajak ………...……..95
Tabel V Laporan Laba/Rugi tahun 2010 PT. TELKOM
Sebelum Manajemen Pajak ………….………...…………....97
Tabel VI Laporan Laba/Rugi tahun 2009 PT. TELKOM
Setelah Manajemen Pajak …..………..……101
Tabel VII Laporan Laba/Rugi tahun 2010 PT. TELKOM
Setelah Manajemen Pajak ..……….……….103
Tabel VIII Perbedaan Manajemen Pajak Sebelum dan
Setelah Manajemen Pajak ...………..105
Tabel IX Paired Samples Test ………...…..106 Tabel X Data Laporan Aktivitas PT. TELKOM Secara Garis Kecil
xix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Surat Permohonan Penelitian ………...………..……115
Lampiran B Surat Persetujuan Permohonan Data ………....116
Lampiran C Undang-Undang PPh No. 36 Tahun 2008 ……….……..117
Lampiran D Tabel Distribusi t ………..…130
Lampiran E Output SPSS ………...………..131
Lampiran F Laporan Keuangan Perusahaan Tahun 2009 dan 2010 ………...….133
Lampiran G Surat Edaran Direktur Jendral Pajak Nomor SE-03/PJ.23/1984 ...136
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan
berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Keadaaan ekonomi disetiap negara saat ini terus-menerus mengalami perkembangan
tidak terkecuali negara kita Indonesia, perkembangan ekonomi membutuhkan dana
untuk melaksanakan pembangunan disegala aspek. Untuk dapat merealisasikan
tujuan tersebut perlu memperhatikan masalah biaya pembangunan, salah satu cara
untuk mewujudkannya adalah menggali sumber dana yang berasal dari dalam negeri
dengan meningkatkan penerimaan yang berasal dari pajak. Hal ini dapat dilihat dari
komponen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang menjelaskan
bahwa sumber penerimaan nasional berasal dari penerimaan sektor perpajakan, ada
beberapa jenis penerimaan negara yang dapat diusahakan melalui perpajakan antara
lain Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan
Barang Mewah (PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bukti Pemilikan Hak
atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Bea Materai (Waluyo, 2011).
Terdapat dua fungsi pajak, yaitu fungsi budgetair (sumber keuangan
negara) dan fungsi regulerend (mengatur). Pajak mempunyai fungsi budgetair,
artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai
pengeluaran baik rutin maupun pembangunan. Pajak mempunyai fungsi regulerend,
BAB I PENDAHULUAN 2
Universitas Kristen Maranatha dalam bidang sosial dan ekonomi. Sebagai sumber peneriman yang menjadi sumber
utama, otomatis dana dari pajak sangat berperan dalam neraca keuangan pemerintah
(Mardiasmo, 2011).
Sampai saat ini hampir 70% (tujuh puluh persen) penerimaan negara kita
diperoleh dari sektor pajak. Manfaat pajak bisa kita lihat dan rasakan dalam
kehidupan kita sehari-hari hampir disemua sektor. Fasilitas kesehatan, transportasi,
pendidikan, sarana dan prasarana umum, dan lain lain, merupakan hasil timbal balik
dari pemungutan pajak, oleh karena itu pemerintah memilih meningkatkan
penerimaan dari sektor pajak karena pajak merupakan sumber penerimaan yang
bersifat stabil dan dinamis (http://www.pajakindonesia.com/artikel.php).
Perlu diketahui, bahwa bagi perusahaan, pembayaran pajak merupakan suatu
beban yang dapat mengurangi laba yang diperoleh, perusahaan dinegara manapun,
termasuk Indonesia, akan menerapkan prinsip going concern dalam mendirikan
usahanya. Going concern yang dimaksud menjelaskan bahwa perusahaan yang
didirikan diharapkan dapat beroperasi secara terus menerus tanpa mengalami
kebangkrutan (Suwardjono, 2008).
Dalam mendirikan usahanya pengusaha akan terlebih dahulu menentukan visi
dan misi perusahaan serta strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan (baik
jangka panjang dan jangka pendek) yang telah ditetapkan, agar dapat terus berdiri
dan bersaing dengan perusahaan lain, dalam kegiatan usaha para perusahaan akan
melaporkan penghasilan yang didapat dengan cara perhitungan sendiri (self
assessment) kepada pemerintah, sehingga wajar jika tidak satupun perusahaan (Wajib Pajak) yang dengan senang hati dan suka rela membayar pajak apalagi dalam
BAB I PENDAHULUAN 3
Universitas Kristen Maranatha yang sifatnya wajib, suka tidak suka, rela tidak rela, yang penting bagi negara adalah
perusahaan tersebut telah membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
yang dibutuhkan oleh negara adalah ketaatan dalam membayar pajak. Semakin
pesatnya kemajuan teknologi informasi dan semakin terbukanya perekonomian suatu
negara tentu akan memberikan peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan
bisnis mereka dengan cara menciptakan berbagai inovasi produk barang atau jasa.
Sebagai perusahaan yang berorientasi pada laba sudah tentu suatu perusahaan akan
berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya melalui
berbagai macam efisiensi biaya, perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin
agar dapat membayar pajak sekecil mungkin dan berupaya untuk menghindari pajak
(Erly Suandy, 2011).
Tidaklah mudah untuk membebankan pajak pada Wajib Pajak. Bila terlalu
tinggi, wajib pajak akan enggan membayar pajak, tetapi jika terlalu rendah, maka
pembangunan tidak akan berjalan dengan baik dan pastinya akan tertunda-tunda
karena kekurangan dana, disisi lain, Wajib Pajak menghendaki supaya kontraprestasi
yang diberikan oleh pemerintah sesuai dengan uang yang dibayarkan. Namun hal
tersebut sulit untuk dilaksanakan oleh pemerintah karena jumlah Wajib Pajak yang
banyak dan jumlah pajak yang dikenakan kepada Wajib Pajak berbeda. Upaya untuk
melaksanakan kewajiban perpajakan haruslah diikuti dengan langkah-langkah
menajemen perpajakan secara baik, sehingga diperoleh pembayaran yang terarah
dimana pembayaran pajak tersebut akan memberikan kontribusi kepada negara tetapi
tidak memberatkan Wajib Pajak. Strategi mengefiensikan beban pajak (penghematan
BAB I PENDAHULUAN 4
Universitas Kristen Maranatha menghindari sanksi-sanksi pajak di kemudian hari, yang perlu dilakukan oleh
perusahaan adalah perencanaan pajak (tax planning) (Erly Suandy, 2011).
Pada umumnya, perencanaan pajak (tax planning) merujuk kepada proses
merekayasa usaha dan transaksi Wajib Pajak agar utang pajak berada dalam jumlah
yang minimal, tetapi masih dalam bingkai peraturan perpajakan. Namun demikian,
perencanaan pajak juga dapat diartikan sebagai perencanaan pemenuhan kewajiban
perpajakan secara lengkap, benar, dan tepat waktu sehingga dapat secara optimal
menghindari pemborosan sumber daya (Erly Suandy, 2011).
Perencanaan Pajak merupakan langkah awal dalam manajemen pajak.
Manajemen pajak itu sendiri merupakan sarana untuk memenuhi kewajiban
perpajakan dengan benar, tetapi jumlah pajak yang dibayarkan dapat ditekan
seminimal mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan. Langkah
selanjutnya adalah pelaksanaan kewajiban perpajakan (tax implementation) dan
pengendalian pajak (tax control). Pada tahap perencanaan pajak ini, dilakukan
pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan perpajakan. Tujuannya adalah agar
dapat dipilih jenis tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan. Pada umunya,
penekanan perencanaan pajak (tax planning) adalah untuk meminimalisasi kewajiban
pajak (Erly Suandy, 2011).
Dari penelitian sebelumnya oleh Melissa Sicilia (2011) dengan judul Peranan
Manajemen Pajak Dalam Meminimalkan Pembayaran Pajak Penghasilan Terhutang
PT. Dkp, didapatkan hasil bahwa dengan melakukan manajemen pajak, PPh terutang
yang dibayarkan akan berkurang dibandingkan jika tidak menerapkan manajemen
pajak serta laba yang diperoleh akan meningkat. Perbedaan yang mendasar antara
BAB I PENDAHULUAN 5
Universitas Kristen Maranatha penelitian sebelumnya yang menjadi objek penelitiannya yaitu PT. Dkp yang pada
awalnya belum sama sekali melakukan manajemen pajak, dibandingkan dengan PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. telah melakukan manajemen pajak sebelumnya,
tetapi perhitungan Pajak Penghasilannya dengan menggunakan tarif tunggal yaitu
sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari laba bersih sebelum pajak.
Berdasarkan hasil uraian di atas dan penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya, penulis tertarik untuk meneliti tentang manajemen pajak pada PT.
Telekomunikasi Indonesia (TELKOM), Tbk. dimana perusahaan tersebut sangat
besar, serta memiliki anak perusahaan. Pastinya laba yang di peroleh perusahaan
tersebut sangat besar. Oleh sebab itu penulis ingin meneliti lebih lanjut seberapa
besar PPh yang ditanggung oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. tersebut. Laba
yang di peroleh PT.Telkom secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel I
Data Laporan Aktivitas PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. secara garis kecil (Angka dalam tabel dinyatakan dalam Jutaan Rupiah)
Uraian Tahun 2009 Tahun 2010
Pendapatan Rp 67.677.518 Rp 68.629.181
Laba Usaha Rp 22.603.141 Rp 22.491.120
Laba Sebelum Pajak Rp 22.349.288 Rp 21.416.351
BAB I PENDAHULUAN 6
Universitas Kristen Maranatha Tabel II
Data Anak Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Anak Perusahaan Tanggal
31 Juli 2003 Telepon tidak
bergerak,
22 September 1999 Buku petunjuk
telepon & layanan
17 Mei 2001 Telepon tidak
bergerak
25 April 2001 Jasa pengelolaan
gedung, jasa
konstruksi
TELKOM (99,99%)
BAB I PENDAHULUAN 7
Sumber: PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Berdasarkan Tabel I tersebut maka PT. Telekomunikasi Indonesia ingin
melakukan manajemen pajak yang bertujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan
pemegang saham (pemilik perusahaan) dengan cara memaksimalkan nilai
perusahaan. Tujuan ini tidak hanya merupakan kepentingan bagi para pemegang
saham semata, namun juga akan memberikan manfaat yang terbaik bagi masyarakat
di lingkungan perusahaan, dengan cara tetap memberikan kontribusi, baik materil
maupun spirit, kepada masyarakat di lingkungan perusahaan melalui tanggung jawab
sosial perusahaan tersebut. Citra perusahaan di mata masyarakat sangat berpengaruh
terhadap produksi yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Jika satu perusahaan
tidak menunjukkan komitmen sosial yang baik di lingkungan perusahaan, akibatnya
akan terbentuk citra yang negatif. Sebaliknya, jika perusahaan menunjukkan
komitmen sosial yang tinggi terhadap kegiatan kemanusiaan, pelestarian lingkungan,
kesehatan masyarakat, pendidikan, penanggulangan bencana alam, maka akan
terbentuk citra yang positif di mata masyarakat. Untuk dapat menciptakan
kesejahteraan pemegang saham, perusahaan dituntut agar memanfaatkan sumber
daya yang terbatas dan beroperasi pada tingkat produkfitas yang optimal.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian yang berkaitan dengan manajemen pajak yang dilakukan oleh perusahaan
agar dapat mengelola kewajiban pajaknya dengan baik dan sesuai dengan peraturan
BAB I PENDAHULUAN 8
Universitas Kristen Maranatha dengan judul: “Peranan Manajemen Pajak Dalam Usaha Meminimalkan Pembayaran
Pajak Penghasilan Terutang Perusahaan” (Studi Kasus Pada PT. Telekomunikasi
Indonesia Bandung, Tbk)
1.2 Identifikasi Masalah
Perusahaan memiliki tujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang
saham dengan cara meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan ini dapat dilihat
salah satunya dari perolehan laba perusahaan. Pajak termasuk salah satu unsur yang
akan mengurangi perolehan keuntungan atau rate of return, maka wajib pajak akan
berusaha untuk membayar pajaknya secara efektif dan efisien dalam rangka
mengoptimalkan perolehan keuntungan, masalah yang dihadapi adalah :
1. Bagaimana cara yang dilakukan perusahaan tersebut dalam manajemen pajak.
2. Bagaimana hasil yang diperoleh setelah dilakukan manajemen pajak, apakah
terdapat perbedaan PPh terutang sebelum dan sesudah melaksanakan manejemen
pajak.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data-data
untuk dijadikan bahan penulisan skripsi. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui serta menguraikan cara-cara yang dapat dilakukan dalam
rangka manajemen pajak di perusahaan.
2. Untuk mengetahui bagaimana hasil yang diperoleh setelah dilakukannya
manajemen pajak terhadap pajak penghasilan terutang perusahaan serta melihat
BAB I PENDAHULUAN 9
Universitas Kristen Maranatha
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberi manfaat dan
informasi bagi berbagai pihak :
1. Bagi perusahaan
Sebagai sarana untuk menginformasikan manfaat manajemen pajak dalam
realisasi di dunia usaha.
Sebagai informasi dan masukan bagi subjek, pembaca dan masyarakat agar
dapat memenuhi peranan manajemen pajak bagi masyarakat.
2. Untuk penelitian
Sebagai sarana untuk mengkomunikasikan pengetahuan yang di dapat
tentang manajemen pajak kepada dunia usaha.
Sebagai salah satu alat untuk mengembangkan diri dalam bidang manajemen
pajak dan mengetahui kondisi nyata antara teori dan praktek di lapangan.
3. Untuk mahasiswa
Menambah wawasan dan pengetahuan serta pemikiran yang ilmiah
khususnya tentang penerapan manajemen pajak sesuai dengan peraturan
108 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di bab sebelumnya berkaitan
dengan peranana manajemen pajak dalam usaha meminimalkan pembayaran pajak
penghasilan terutang perusahaan. Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan
skripsi yaitu:
1. Setelah melakukan penelitian dan evaluasi atas perhitungan PPh pada
perusahaan, maka manajemen pajak yang dilakukan oleh perusahaan yakni,
Dalam pelaksanaan manajemen pajak, perlu diperhatikan bahwa fakta dapat
dimodifikasi sehingga hal ini membantu mengurangi Pajak Penghasilan yang
dibayarkan oleh perusahaan. Alternatif-alternatif yang dapat dilaksanakan
dengan memperhatikan beberapa hal seperti yang telah dijelaskan pada Tabel III
Operasional Variabel penulis dapat memberikan saran agar perusahaan dapat
melakukan manajemen pajak untuk mengubah karakteristik biaya perusahaan
yang tidak dapat dibebankan menjadi boleh/dapat dibebankan dengan cara:
a. Mengoptimalkan biaya yang semula biaya pengobatan menjadi tunjangan
kesehatan dengan peraturan perpajakan yang ada. Biaya pengobatan tidak
boleh dibebankan oleh perusahaan, oleh karena itu biaya pengobatan
dioptimalkan dengan cara menjadikannya tunjangan kesehatan, dimana
tunjangan kesehatan ini akan menambah penghasilan karyawan, maka boleh
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 109
Universitas Kristen Maranatha b. Mengoptimalkan biaya yang semula biaya makan menjadi tunjangan makan
yang diberikan perusahaan kepada karyawannya, dimana biaya makan ini
tidak boleh dibebankan oleh perusahaan karena sifatnya natura. Sehingga
biaya makan dipotimalkan dengan cara menjadikannya tunjangan makan
bagi karyawan, maka tunjangan makan ini akan menambah penghasilan
karyawan sehingga boleh dibebankan oleh perusahaan.
c. Untuk menghindari sanksi-sanksi yang terjadi dikemudian hari
perusahaan harus memahami peraturan pajak yang berlaku agar
terhindar dari pelanggaran.
2. Perbedaaan yang terjadi dalam perusahaan adalah dimana pajak penghasilan
yang harus dibayarkan perusahaan lebih minimal/kecil dari pada sebelumnya.
Sebelum melakukan manajemen pajak, pajak yang harus dibayar perusahaan
adalah Rp 4.552.671.400.000,00 tahun 2009 dan Rp 4.339.710.200,00 untuk
tahun 2010, dan setelah melakukan manajemen pajak menjadi Rp
4.383.309.200.000,00 pada tahun 2009 dan Rp 4.148.540.200.000,00 untuk
tahun 2010. Dengan demikian perusahaan dapat menghemat pajak
penghasilannya sebesar Rp 169.362.200.000,00 untuk tahun 2009 dan untuk
tahun 2010 sebesar Rp 191.170.000.000,00
5.2 Saran
Berdasarkan hasil simpulan di atas dan penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya, peneliti tertarik untuk membahas tentang manajemen pajak pada PT.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 110
Universitas Kristen Maranatha laba yang cukup besar. Oleh sebab itu penulis ingin meneliti lebih lanjut seberapa
besar PPh yang ditanggung oleh PT. Telekomunikasi Indonesia tersebut. Laba yang
di peroleh PT.Telkom secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel X
Data Laporan Aktivitas PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. secara garis kecil sebelum manajemen pajak
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam Jutaan Rupiah)
Uraian Tahun 2009 Tahun 2010
Laba Usaha Rp 22.603.141 Rp 22.491.120
Dari hasil penelitian dan evaluasi yang telah dilakukan, sebaiknya
perusahaan harus lebih memperhatikan pengoptimalan biaya-biaya perusahaan
dengan memanfaatkan Peraturan Perpajakan yang ada sehingga biaya-biaya
yang sebelumnya tidak boleh dikurangkan dalam perhitungan Penghasilan
Kena Pajak dapat menjadi pengurang dalam perhitungan Penghasilan Kena Pajak
Perusahaan, serta:
1. memaksimalkan biaya-biaya yang dapat dikurangkan berdasarkan ketentuan
undang-undang perpajakan yang secara langsung berkaitan dengan kegiatan
usaha dalam perpajakan dan memperhatikan pengeluaran-pengeluaran yang
tidak boleh dibebankan sebagai biaya dalam rangka menghitung Penghasilan
Kena Pajak serta memahami peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh
undang-undang agar terhindar dari pelanggaran.
2. Dapat memanfaatkan revaluasi aktiva tetap (penilaian kembali aktiva tetap),
tentunya dengan menyesuaikan manfaat yang diperoleh dan biaya yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 111
Universitas Kristen Maranatha 3. Pemilihan alternatif yang tersedia dalam melakukan pengendalian atau
manajemen pajak sepantasnya dilaksanakan dengan mempertimbangkan secara
hati-hati melalui suatu analisis tentang efisiensi pajak yang diperoleh dengan
biaya yang dikeluarkan, karena tidak setiap alternatif yang dipilih akan pasti
membuahkan efisiensi apabila dihubungkan dengan tujuan akhir perolehan laba
bersih setelah pajak. Bisa saja tujuan efisiensi suatu jenis pajak tertentu tercapai,
tetapi pengeluaran perusahaan secara keseluruhan malah boros.
4. Kelebihan dana yang ada dalam PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Bandung
hendaknya diinvestasikan kembali, ditinjau dari pengenaan pajak, investasi
pada perusahaan-perusahaan yang sedang berkembang sehingga dapat
menanamkan modalnya atau memberikan bantuan pada perusahaan-perusahaan
112 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Hardiano. (2012). Koreksi Fiskal, diakses dari http//www.ilmuekonomi.com /2012/02 pengertian-koreksi-fiskal.html
Hartono, Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi 2007. BPFE. Yogyakarta.
Ilyas, W.B., Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia (Buku satu). Penerbit Salemba Empat,Jakarta.
Mardiasmo. (2011). Perpajakan (Edisi revisi). Edisi Revisi 2011, Andi Offset, Yogyakarta.
Maulida, (2012). Pengertian Sumber Penerimaan Pajak, diakses dari http://maulida .blogspot.com/2012/03pengertian-sumber-penerimaan
Resmi, Siti. (2011). Perpajakan: Teori dan Kasus. Salemba Empat. Yogyakarta
Sicilia, Melissa .(2011). Peranan Manajemen Pajak Dalam Usaha Meminimalkan Pajak Penghasilan Terhutang Perusahaan. Skripsi Sarjana Ekonomi, Program Sarjana Universitas Parahyangan, Bandung (tidak dipublikasikan).
Suandy, Erly.(2011). Perencanaan Pajak. Edisi Revisi,Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Suardi. (2011). Undang-Undang Perpajakan No.36 Tahun 2008, diakses dari http://suardi.workdpress.com/2011/10/17/undang-undang-perpajakan-yang-baru.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. CV.Alfabeta, Bandung.
Sutrisno, Bobby. (2011). Perencanaan Pajak Dalam Rangka Meminimalkan Pembayaran Pajak Penghasilan. Skripsi Sarjana Ekonomi, Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasikan).
113 Universitas Kristen Maranatha Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia. Edisi Sepuluh, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.
http://www.pajakindonesia.com/artikel.php
http://www.Klinik-pajak.com