ABSTRACT
ABSTRAK
Memahami pentingnya suatu penerapan sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal dalam suatu perusahaan khsusnya pada siklus penjualan dalam rangka menunjang keakuratan penyajian dan pelaporan laporan keuangan, maka penulis mengambil judul “Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Pengendalian Internal Pada Siklus Penjualan sebagai Standard Operational Procedure dalam menunjang Keakuratan Laporan Keuangan” yang dilakukan pada sebuah perusahaan di Padalarang. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal siklus penjualan di PT X telah memadai. 2.) Mengetahui bagaimana hubungan penerapan SIA Siklus Penjualan terhadap keakuratan Laporan Keuangan. 3.) Mengetahui bagaimana hubungan penerapan SPI Siklus Penjualan terhadap keakuratan Laporan Keuangan. 4.) Mengetahui adanya hubungan antara Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dengan Sistem Pengendalian Internal (SPI) pada siklus penjualan dengan keakuratan laporan keuangan. Dalam melakukan penelitian, digunakan metoda studi kasus dengan melakukan analitis deskriptif kualiitatif, yaitu suatu metode yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan perusahaan berdasarkan fakta yang nyata dan tampak pada situasi yang diamati, dimana data disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa.Pengujian hipotesis dengan menggunakan software
SPSS 20 for windows metode regresi dan korelasi sederhana dan ganda, sedangkan pengujian
DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 4
1.4 Kegunaan Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Akuntansi ... 6
2.1.1Pengertian dan Sifat Sistem ... 6
2.1.2Informasi yang Berguna ... 8
2.1.3Pengertian Sistem Informasi Akuntansi... 9
2.1.4Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi ... 10
2.2 Sistem Pengendalian Internal ... 11
2.2.1Elemen-Elemen Sistem Pengendalian Intern ... 13
2.2.2Tujuan Sistem Pengendalian Intern ... 16
2.2.4Perlunya Sistem Pengendalian Internal ... 18
2.3 Penjualan ... ... 19
2.3.1Pengertian Penjualan ... 19
2.3.2Aktivitas Penjualan ... 19
2.3.3Organisasi Penjualan ... 21
2.3.4Prosdur Penjualan ... 23
2.3.5Dokumen dan Catatan yang Digunakan Dalam Penjualan .... 24
2.4 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan ... 26
2.4.1 Tujuan Sistem Informasi Penjualan ... 27
2.4.2 Sistem Pengendalian Intern Penjualan ... 28
2.5 Laporan Keuangan ... 30
2.5.1Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan ... 30
2.5.2Laporan Keuangan yang Akurat ... 32
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 33
3.2 Metode Penelitian ... 33
3.2.1Teknik Pengumpulan Data ... 34
3.2.2Populasi dan Sampel ... 35
3.2.3Operasionalisasi Variabel ... 35
3.2.4Teknik Pengembangan Instrumen... 36
3.2.5Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 37
3.2.5.1 Pengujian Validitas Instrumen ... 38
3.2.5.3 Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 44
3.2.6Penetapan Skala Pengukuran Variabel Penelitian ... 45
3.2.7Penetapan Hipotesis ... 47
3.2.8Penetapan Signifikan ... 48
3.2.9Metode Pengelolahan Data ... 48
3.2.10 Pengujian Hipotesis ... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 45
4.1.1.1 Sejarah Singkat PT. X ... 45
4.1.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan dan Uraian Tugas . 46 4.2 Hasil Pembahasan ... 51
4.2.1 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan PT.X ... 51
4.2.1.1 Arus Transaksi Perusahaan ... 52
4.2.1.2 Kegiatan Penjualan di Dalam PT.X ... 53
4.2.2 Sistem Pengendalian Intern Penjualan PT.X ... 54
4.2.2.1 Pengendalian Penjualan di Perusahaan ... 56
4.2.3 Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Pengendalian Intern Menunjang Keakuratan Penyajian Laporan Keuangan ... 71
4.2.4 Hasil Pengujian Kualitas Data ... 58
4.2.4.1 Sistem Informasi Akuntansi... 58
4.2.4.2 Sistem Pengendalian Intern ... 68
4.2.5 Analisis Regresi Linier Berganda ... 90
4.2.6 Pembuktian Hipotesis ... 91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 98
5.2 Saran ... 101
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Tabel 2.1 Karakteristik Informasi yang Berguna
Tabel 2.2 Hubungan Tujuan Pengendalian Intern dengan Elemen-elemennya
Tabel 3.1 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas
Tabel 3.2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas
Tabel 3.3 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas
Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian
Tabel 3.5 Ikhtisar Variabel, Konsep, Indikator, Skala, Pengukuran dan Instrumen
Tabel 3.6 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi
Tabel 4.1 Fungsi Penjualan harus Terpisah dari Fungsi Penerimaan
Tabel 4.2 Fungsi penjualan mengeluarkan formulir perintah pengeluaran barang (delivery
order) dan mengawasi pengiriman.
Tabel 4.3 Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan
Tabel 4.4 Penerimaan order dari pelanggan diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan
menggunakan formulir surat order pengiriman
Tabel 4.5 Fungsi penjualan mencatat akibat-akibat material dan finansial dari aktivitas
penjualan
Tabel 4.6 Laporan penjualan dilakukan oleh bagian adminitrasi penjualan dan dianalisa oleh
manajer penjualan
Tabel 4.7 Faktur penjualan bernomor urut cetak.
Tabel 4.8 Faktur penjualan dan surat pengiriman barang dibuat rangkap dan tembus, tiap
rangkap dibuat beda warna
Tabel 4.10 Dilakukan pemeriksaan atau audit dalam jangka waktu tertentu
Tabel 4.11 Terdapat pemisah tanggungjawab dan wewenang yang jelas
Tabel 4.12 Retur penjualan diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan membubuhkan tanda
tangan otorisasi dalam memo kredit
Tabel 4.13 Pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara menandatangai dan membubuhkan cap “sudah dikirim” pada surat pengiriman barang.
Tabel 4.14 Formulir penjualan bernomor urut cetak, dan dibuat rangkap tembus, dengan
warna berbeda disetiap lembarnya, serta dibubuhi tulisan untuk siapa lembar
tersebut diajukan
Tabel 4.15 Fungsi penjualan dilakukan oleh klaryawan yang memiliki pengetahuan dan
keahlian sesuai dengan tanggung jawabnya
Tabel 4.16 Diberikannya batasa-batasan nilai penjualan (limit) bagi setiap konsumen oleh
manajer penjualan dan disetujui oleh direktur
Tabel 4.17 Memo kredit bernomor urut cetak dan pemakainya dipertanggungjawabkan oleh
fungsi penjualan
Tabel 4.18 Secara periodik fungsi akuntansi mengirim laporan piutang (account receivable
statement) kepada setiap debitur untuk menguji ketelitian catatan piutang yang
diselenggarakan oleh fungsi tersebut
Tabel 4.19 Secara periodik diadakan rekonsiliasi kartu piutang dengan rekening kontrol
piutang dalam buku besar
Tabel 4.20 Perusahaan mempertimbangkan keahlian dari calon karyawan yang akan bekerja.
Tabel 4.21 Perusahaan menempatkan karyawan sesuai dengan keahlian yang dimiliki oleh
karyawan.
Tabel 4.23 Terdapat pemisahan tugas antara bagian akuntansi dan bagian gudang.
Tabel 4.24 Ada otorisasi yang menunjukan persetujuan untuk memesan barang lagi.
Tabel 4.25 Dokumen dan catatan disusun dengan memadai ( berdasarkan nomor urut, tanggal
kejadian, susunan huruf ).
Tabel 4.26 Faktur penjualan dibuat bersamaan dengan proses penjualan yang terjadi.
Tabel 4.27 Bagian gudang membuat catatan mengenai jumlah barang yang masuk dan barang
yang keluar.
Tabel 4.28 Bagian gudang membandingkan surat jalan dengan catatan yang ada untuk
memastikan barang yang keluar sesuai.
Tabel 4.29 Setiap dokumen dibuat dan diotorisasi oleh bagian yang bersangkutan.
Tabel 4.30 Setiap transaksi penjualan dicatat dengan benar.
Tabel 4.31 Faktur penjualan dapat memberikan keyakinan yang memadai.
Tabel 4.32 Ada otoritas yang diberikan untuk setiap barang yang keluar.
Tabel 4.33 Suplier melakukan perhitungan fisik barang sebelum melakukan pengiriman.
Tabel 4.34 Ada bagian yang ditugaskan untuk mengawasi jalan nya perhitungan stock secara
langsung.
Tabel 4.35 Perhitungan fisik dilakukan oleh bagian lain selain bagian gudang.
Tabel 4.36 Transaksi penjualan dicatat dengan posting yang benar
Tabel 4.37 Transaksi penjualan dicatat dengan jumlah yang benar
Tabel 4.38 Ketepatan waktu serta keakuratan laporan penjualan, membantu perusahaan
dalam pengambilan keputusan.
Tabel 4.39 Laporan keuangan hanya menyajikan kejadian-kejadian yang dapat dinyatakan
Tabel 4.40 Laporan keuangan adalah produk akhir dalam proses akuntansi
Tabel 4.41 Laporan keuangan sudah dibuat sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum
(PABU)
Tabel 4.42 Arsip dokumen menjamin keandalan data penjualan perusahaan sebagai
pendukung dalam penyusunan laporan keuangan
Tabel 4.43 Laporan keuangan digunakan sebagai media komunikasi untuk
pertanggungjawaban manajemen kepada pihak berkepentingan (terutama pemilik)
Tabel 4.44 Laporan keuangan digunakan sebagai gambaran umum tentang lingkup informasi
perusahaan.
Tabel 4.45 Laporan perusahaan dihasilkan melalui sistem akuntansi yang diselenggarakan
oleh suatu perusahaan.
Tabel 4.46 Laporan keuangan disusun oleh pihak yang berwenang.
Tabel 4.47 Laporan keuangan yang ada di perusahaan dapat di uji (laporan keuangan yang
disusun berdasarkan konsep-konsep dasar akuntansi dan prinsip-prinsip akuntansi
yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain)
Tabel 4.48 Laporan keuangannya bersifat netral artinya bahwa laporan keuangan yang
disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada kepentingan pemakai
tertentu
Tabel 4.49 Laporan keuangannya bersifat relevan artinya bahwa informasi yang dijadikan
harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan untuk mengambil
keputusan.
Tabel 4.50 Laporan keuangan memiliki daya banding artinya bahwa perbandingan laporan
keuangan dapat diadakan baik antara laporan perusahaan dalam tahun tertentu
dengan tahun sebelumnya atau laporan keuangan perusahaan tertentu dengan
perusahaan lain pada tahun yang sama.
Tabel 4.52 Rangkuman Deskriptif Sistem Pengendalian Intern
Tabel 4.53 Rangkuman Deskriptif Keakurat Laporan Keuangan
Tabel 4.54 Hasil Uji Regresi Berganda
Tabel 4.55 Hasil Uji Anova (Regresi Simultan)
Tabel 4.56 Hasil Uji Regresi Persial
Tabel 4.57 Hasil Koefisien Determinasi
Tabel 4.58 Hasil Koefisien Determinasi Simulan
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 2 Dokumen Penjualan Perusahaan
Lampiran 3 Hasil Uji Deskriptif
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Persaingan bisnis yang sangat ketat dan dirasa semakin kompetitif, hal ini
memaksa sejumlah perusahaan untuk dapat bertahan dalam arus persaingan bisnis.
Menanggapi kondisi tersebut maka diperlukan perbaikan terhadap kualitas dari
perusahaan untuk dapat bersaing secara wajar dan mencapai tingkat efektivitas
dan efisiensi operasi yang diinginkan. Perbaikan ini dapat dilakukan dengan cara
memeriksa kembali setiap kegiatan internal perusahan dalam upaya meningkatkan
keakuratan penyajian laporan keuangan. Untuk dapat mengkaji kegiatan internal
suatu perusahaan, dapat dilihat dari informasi keuangan serta non keuangan atas
berbagai kegiatan perusahaan yang memperngaruhi pelaporan laporan keuangan
dan sistem informasi yang berlaku di perusahaan.
Suatu sistem yang berkualitas dapat bekerja dengan baik apabila
bagian-bagian yang terintegrasi dengan sistem tersebut beroperasi sesuai dengan tugas
dan tanggung jawabanya masing-masing, disinilah peranan penting dari sistem
informasi akuntansi.
Dengan sistem infromasi akuntansi, risiko terjadinya kekeliruan dan
kesalahan pencatatan atau perhitungan dapat diminimalisasi sehingga keakuratan
dari laporan keuangan dapat dicapai. Pemrosesan transaksi secara efisien,
pemberian pengendalian internal yang memadai untuk melindungi asset (termasuk
data), serta persiapan informasi yang berguna untuk pembuatan keputusan secara
BAB I PENDAHULUAN 2
Salah satu bagian di dalam sistem informasi akuntansi yang menunjang
kelancaran kerja sistem informasi akuntansi tersebut adalah pengendalian internal.
Pengendalian internal itu sendiri adalah suatu proses yang dijalankan untuk dewan
komisaris, manajemen, dan personel lain dalam perusahaan, yang didesain untuk
memberikan keyakinan yang memadai tentang dipenuhinya tujuan pengendalian.
Guna memperbaiki pengendalian internal di dalam suatu perusahaan maka
diperlukannya Standard Operational Procedure (SOP). SOP ini digunakan
sebagai pedoman dan pegangan dalam melaksanakan dan mengawasi setiap
transaksi operasional perusahaan sehingga masing-masing tugas dan tanggung
jawabnya dapat terintegrasi dan terkontrol. Dengan adanya SOP akan membuat
kegiatan internal dan setiap transaksi yang ada di dalam perusahaan lebih
terkontrol, dan menjadikan setiap transaksi yang ada di dalamnya menjadi lebih
efektif dan efisien karena kegiatan di dalam perusahaaan tersebut dioperasikan
sesuai dengan tanggungjawab dan wewenang yang berlaku. Dengan
terorganisasinya kegiatan-kegiatan yang berkaitan tersebut akan menghasilkan
laporan keuangan yang akurat dan dapat membantu pihak manajemen dalam
mengambil keputusannya.
PT. X bergerak dalam bidang perdagangan tidak luput dari persaingan
bisnis yang semakin ketat kebutuhannnya akan informasi keuangan maupun non
keuangan dirasa penting untuk kebutuhan manajemen perusahaan guna membantu
manajemen mengambil keputusan. Sama seperti perusahaan lainnya PT. X dalam
menjalankan usahanya menggunakan sistem informasi akuntansi guna
BAB I PENDAHULUAN 3
tersebut belum dijadikan suatu pendoman yang terstruktur secara tertulis yang kita
sebut sebagai Standard Operational Procedure (SOP).
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
guna menyusun skripsi di bidang tersebut dan atas dasar itu pula penulis
mengambil judul skripsi: ““Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem
Pengendalian Internal Pada Siklus Penjualan sebagai Standard Operational
Procedure dalam menunjang Keakuratan Laporan Keuangan” studi kasus
pada PT X.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah PT X sudah menerapkan Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem
Pengendalian siklus penjualan secara memadai.
2. Bagaimana hubungan penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dan
Sistem Pengendalian Intern (SPI) pada Siklus Penjualan yang dengan
keakuratan penyajian Laporan Keuangan.
3. Bagaimana pengaruh penerapan Sistem Pengendalian Internal (SPI) pada
BAB I PENDAHULUAN 4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini sendiri dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Mengetahui penerapan Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem
Pengendalian Internal siklus penjualan di PT X.
2. Mengetahui bagaimana hubungan penerapan SIA dan SPI Siklus Penjualan
sebagai SOP terhadap keakuratan Laporan Keuangan.
3. Mengetahui apakah terdapat pengaruh SIA dan SPI Siklus Penjualan
sebagai SOP suatu perusahaan dapat menunjang keakuratan Laporan
Keuangan.
1.4 Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, diharapkan hasil penelitian ini
dapat memberikan kegunaan untuk:
1. Perusahaan yang diteliti
Diharapkan menjadi suatu sarana untuk memperbaiki manajemen
perusahaan dan memberikan penerapan sistem dalam perusahaan
khususnya sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal pada
siklus penjualan sebagai salah satu elemen dari laporan keuangan, untuk
mengukur keakuratan penyajian laporan keuangan yang bersangkutan.
BAB I PENDAHULUAN 5
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman secara
langsung dalam menerapkan teori yang diperoleh selama kuliah ke dalam
dunia praktek khususnya di bidang yang dibahas.
3. Rekan-rekan Mahasiswa
Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada
Bab IV, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut:
1. Analisis sistem informasi akuntansi penjualan yang diterapkan
terhadap keakuratan penyajian laporan keuangan telah diterapkan dan
memadai. Hal ini dapat dilihat dari adanya kegiatan yang meliputi:
a. Mencari order sesuai dengan rencana dan target penjualan;
Mencatat semua pesanan (order) yang diterima;
b. Mengeluarkan formulir perintah pengeluaran barang (delivery
order) dan mengawasi pengiriman;
c. Mencatat akibat-akibat material dan finansial dari aktivitas
penjualan;
d. Membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada
pelanggan; faktur penjualan yang ada dalam perusahaan masih
kurang memadai karena nomor urut faktur penjualan dibuat
secara manual sehingga memungkinkan adanya nomor urut
yang sama.
e. Menyusun data statistik penjualan;
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 99
2. Analisis sistem pengendalian internal penjualan yang diterapkan
terhadap keakuratan penyajian laporan keuangan telah diterapkan dan
memadai. Hal ini dapat dilihat dari empat hal yang diatur dan
dituangkan kedalam perusahaan, agar pelaksanaan kegiatan penjualan
dapat berjalan dengan baik, dan mengurangi risiko yang dihadapi
dalam siklus penjualan, yaitu meliputi:
a. Organisasi penjualan, yang melibatkan fungsi-fungsi
penjualan yang terkait dalam organisasi diantaranya: fungsi
penjualan; fungsi kredit; fungsi gudang; fungsi penerimaan;
fungsi penagihan dan fungsi pencatatan.
b. Prosedur penjualan, yang dimulai dari: Prosedur penjualan;
Prosedur pengiriman pesanan; Prosedur pemfakturan; Prosedur
distribusi penjualan; Prosedur pencatatan piutang; dan Prosedur
penerimaan kas.
c. Dokumen dan catatan, yang bernomor urut tercetak terkait
dengan penjualan, pengiriman barang dan penerimaan kas.
d. adanya praktek yang sehat dalam melaksanakan fungsi dan
tanggung jawab fungsional.
e. Lingkungan pengendalian perusahaan yang mencakup
seluruh sikap manajemen dan karyawan agar terciptanya
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 100
f. Adanya penilaian resiko untuk memperkirakan besarnya
pengaruh dari resiko serta tingkat kemungkinan terjadinya
resiko.
g. Pemisahan tanggungjawab dan operasi untuk menciptakan
kinerja karyawan yang efektif dan efisien, sehingga dapat
mengurangi adanya kesalahan dan resiko yang mungkin terjadi
dalam perusahaan.
3. Analisis sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal
siklus penjualan yang diterapkan terhadap keakuratan penyajian
laporan keuangan telah diterapkan dan memadai. Hal ini dapat dilihat
dari:
a. Adanya pemisahan tugas dan pendelegasian tugas dalam fungsi
yang terkait dalam sistem informasi akuntansi.
b. Adanya dokumen dan catatan yang bernomor urut dan lengkap.
c. Adanya otorisasi dalam pengakuan setiap transaksi yang terjadi
dalam perusahaan.
d. Adanya karyawan yang jujur dan cakap.
4. Hubungan SIA terhadap penyajian laporan keuangan yang akurat tidak
berpengaruh karena dilihat dari pengolahaan data terlihat t hitung
sebesar 1,018 dan t sebesar 0,318, hal ini menunjukan bahwa t hitung
lebih kecil sama dengan dari t table, artinya Ho diterima, disimpulkan
bahwa SIA penjualan tidak berpengaruh terhadap keakuratan laporan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 101
5. Hubungan antara peranan sistem pengendalian internal penjualan
dengan keakuratan penyajian laporan keuangan termasuk dalam
korelasi tinggi karena hasil koefisien korelasi 0.777. Pada hasil
pengolahan data terlihat t hitung sebesar 6,282 dan t tabel sebesar
0,000, hal ini menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dari pada t
tabel, artinya Ho ditolak, disimpulkan bahwa SPI penjualan
berpengaruh terhadap keakuratan laporan keuangan.
6. Pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi dan sistem
pengendalian internal siklus penjualan sebagai standard operational
prosedure dengan keakuratan penyajian laporan keuangan adalah
sebesar 59% sedangkan sisanya sebesar 41% dipengaruhi faktor lain.
Pada hasil pengolahan data terlihat nilai signifikansi sebesar 0,000, hal
ini menunjukkan bahwa nilai signifikan lebih kecil dari pada nilai α
(5%), artinya Ho ditolak, disimpulkan bahwa penerapan SIA dan SPI
siklus penjualan yang diterapkan berpengaruh terhadap keakuratan
laporan keuangan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian yang telah dilakukan serta
kondisi yang ada di perusahaan, maka penulis bermaksud memberikan saran
sebagai berikut:
Melakukan kegiatan mengumpulkan informasi yang berguna dan berkaitan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 102
waktu; berkualitas; dan efisien yang didukung dengan menerapkan unsur- unsur
sistem informasi akuntansi. Sehingga sistem informasi akuntansi dapat
menghasilkan suatu informasi penjualan yang melibatkan suatu siklus penjualan
dan penerimaan yang dimulai dengan diterimanya suatu permintaan penjualan dari
langganan dan berakhir dengan perubahan status barang atau jasa menjadi piutang
usaha yang pada akhirnya menjadi uang tunai atau kas.
Perusahaan harus mampu memperkecil peluang terjadinya resiko yang
dihadapi siklus penjualan dengan merancang dan menerapkan pengendalian
aplikasi yang meliputi:
a. Dokumen yang bernomor urut tercetak terkait dengan penjualan,
pengiriman barang dan penerimaan kas.
b. Validasi data yang diinputkan ke dalam aplikasi penjualan
c. Koreksi kesalahan pada saat input data, sebelum data diproses
lebih lanjut.
d. Memperkerjakan karyawan yang jujur dan andal
Antara sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal akan
selalu bekerja sama dalam menunjang keakuratan penyajian laporan keuangan,
dalam sistem informasi akuntansi akan selalu ada pengendalian internal yang
terlibat dalam setiap fungsi dalam sistem informasi akutnansi. Maka diharapkan
perusahaan mampu meningkatkan keakuratan penyajian laporan keuangan dengan
menerapkan sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal siklus
DAFTAR PUSTAKA
A.Hall. 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta: Selemba Empat
Arens, Alvin, Loebbecke. 1984. Auditing and Integrated Approach. Prentice Hall
International, Inc
Bodnar, George H. and William S. Hopwood. 2000. Sistem Informasi Akuntansi.
Edisi Indonesia. Terjemahan. Jakarta : Salemba Empat.
Baridwan, Zaki. 2004. Edisi 4. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan
Metode. Yogyakarta:Baigan Penerbitan Akademi Akuntansi YKPN.
Ghozali, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang :
BP Universitas Diponegoro
Harnanto. 1987. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: BPFE
Jogiyanto H.M. 2000. Edisi 2.Sistem Informasi Berbasis Komputer: Konsep
Dasar dan Komponen.Yogyakarta: BPFE
Marshall B. Romney, Paul John Steinbart. 2006. Edisi 9. Sistem Informasi
Akuntansi I. Jakarta: Selemba Empat
Moekijat. 2000. Kamus Istilah Ekonomi. Indonesia: Mandar Maju
Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Jakarta: Selemba Empat
Mulyadi. 2002. Sistem Akuntansi. Edisi ketiga. Jakarta: Selemba Empat
Nugroho, Agung. 2005. Strategi Jitu memilih Metode statistic Penelitian dengan.
Romney, Marshall B. and Paul John Steinbart.2003. Accounting Information
System 9th edition. Jakarta : Salemba Empat.
Santoso, S. 2002. SPSS Statistik Multivariat. Elex Media Komputindo.
Sugiyono. 2001.Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV.Alfabeta.
Suliyanto. 2005. Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran, Bogor: Ghalia.
Indonesia.
Suwarjono. 2002. Akunansi Pengantar. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
http://arisfeunaki.blogspot.com/2008/09/sistem-penjualan.html
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_Informasi_Akuntansi&action=e
dit&redlink=1