• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Internal pada Siklus Penjualan Sebagai Standard Operational Prosedure dalam Menunjang Keakuratan Laporan Keuangan (Studi Kasus pada PT X Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Internal pada Siklus Penjualan Sebagai Standard Operational Prosedure dalam Menunjang Keakuratan Laporan Keuangan (Studi Kasus pada PT X Bandung)."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

(2)

ABSTRAK

Memahami pentingnya suatu penerapan sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal dalam suatu perusahaan khsusnya pada siklus penjualan dalam rangka menunjang keakuratan penyajian dan pelaporan laporan keuangan, maka penulis mengambil judul “Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Pengendalian Internal Pada Siklus Penjualan sebagai Standard Operational Procedure dalam menunjang Keakuratan Laporan Keuangan” yang dilakukan pada sebuah perusahaan di Padalarang. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal siklus penjualan di PT X telah memadai. 2.) Mengetahui bagaimana hubungan penerapan SIA Siklus Penjualan terhadap keakuratan Laporan Keuangan. 3.) Mengetahui bagaimana hubungan penerapan SPI Siklus Penjualan terhadap keakuratan Laporan Keuangan. 4.) Mengetahui adanya hubungan antara Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dengan Sistem Pengendalian Internal (SPI) pada siklus penjualan dengan keakuratan laporan keuangan. Dalam melakukan penelitian, digunakan metoda studi kasus dengan melakukan analitis deskriptif kualiitatif, yaitu suatu metode yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan perusahaan berdasarkan fakta yang nyata dan tampak pada situasi yang diamati, dimana data disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa.Pengujian hipotesis dengan menggunakan software

SPSS 20 for windows metode regresi dan korelasi sederhana dan ganda, sedangkan pengujian

(3)

DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Akuntansi ... 6

2.1.1Pengertian dan Sifat Sistem ... 6

2.1.2Informasi yang Berguna ... 8

2.1.3Pengertian Sistem Informasi Akuntansi... 9

2.1.4Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi ... 10

2.2 Sistem Pengendalian Internal ... 11

2.2.1Elemen-Elemen Sistem Pengendalian Intern ... 13

2.2.2Tujuan Sistem Pengendalian Intern ... 16

(4)

2.2.4Perlunya Sistem Pengendalian Internal ... 18

2.3 Penjualan ... ... 19

2.3.1Pengertian Penjualan ... 19

2.3.2Aktivitas Penjualan ... 19

2.3.3Organisasi Penjualan ... 21

2.3.4Prosdur Penjualan ... 23

2.3.5Dokumen dan Catatan yang Digunakan Dalam Penjualan .... 24

2.4 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan ... 26

2.4.1 Tujuan Sistem Informasi Penjualan ... 27

2.4.2 Sistem Pengendalian Intern Penjualan ... 28

2.5 Laporan Keuangan ... 30

2.5.1Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan ... 30

2.5.2Laporan Keuangan yang Akurat ... 32

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 33

3.2 Metode Penelitian ... 33

3.2.1Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.2.2Populasi dan Sampel ... 35

3.2.3Operasionalisasi Variabel ... 35

3.2.4Teknik Pengembangan Instrumen... 36

3.2.5Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 37

3.2.5.1 Pengujian Validitas Instrumen ... 38

(5)

3.2.5.3 Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 44

3.2.6Penetapan Skala Pengukuran Variabel Penelitian ... 45

3.2.7Penetapan Hipotesis ... 47

3.2.8Penetapan Signifikan ... 48

3.2.9Metode Pengelolahan Data ... 48

3.2.10 Pengujian Hipotesis ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 45

4.1.1.1 Sejarah Singkat PT. X ... 45

4.1.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan dan Uraian Tugas . 46 4.2 Hasil Pembahasan ... 51

4.2.1 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan PT.X ... 51

4.2.1.1 Arus Transaksi Perusahaan ... 52

4.2.1.2 Kegiatan Penjualan di Dalam PT.X ... 53

4.2.2 Sistem Pengendalian Intern Penjualan PT.X ... 54

4.2.2.1 Pengendalian Penjualan di Perusahaan ... 56

4.2.3 Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Pengendalian Intern Menunjang Keakuratan Penyajian Laporan Keuangan ... 71

4.2.4 Hasil Pengujian Kualitas Data ... 58

4.2.4.1 Sistem Informasi Akuntansi... 58

4.2.4.2 Sistem Pengendalian Intern ... 68

(6)

4.2.5 Analisis Regresi Linier Berganda ... 90

4.2.6 Pembuktian Hipotesis ... 91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 98

5.2 Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA

(7)

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel 2.1 Karakteristik Informasi yang Berguna

Tabel 2.2 Hubungan Tujuan Pengendalian Intern dengan Elemen-elemennya

Tabel 3.1 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas

Tabel 3.2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas

Tabel 3.3 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas

Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian

Tabel 3.5 Ikhtisar Variabel, Konsep, Indikator, Skala, Pengukuran dan Instrumen

Tabel 3.6 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi

Tabel 4.1 Fungsi Penjualan harus Terpisah dari Fungsi Penerimaan

Tabel 4.2 Fungsi penjualan mengeluarkan formulir perintah pengeluaran barang (delivery

order) dan mengawasi pengiriman.

Tabel 4.3 Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan

Tabel 4.4 Penerimaan order dari pelanggan diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan

menggunakan formulir surat order pengiriman

Tabel 4.5 Fungsi penjualan mencatat akibat-akibat material dan finansial dari aktivitas

penjualan

Tabel 4.6 Laporan penjualan dilakukan oleh bagian adminitrasi penjualan dan dianalisa oleh

manajer penjualan

Tabel 4.7 Faktur penjualan bernomor urut cetak.

Tabel 4.8 Faktur penjualan dan surat pengiriman barang dibuat rangkap dan tembus, tiap

rangkap dibuat beda warna

(8)

Tabel 4.10 Dilakukan pemeriksaan atau audit dalam jangka waktu tertentu

Tabel 4.11 Terdapat pemisah tanggungjawab dan wewenang yang jelas

Tabel 4.12 Retur penjualan diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan membubuhkan tanda

tangan otorisasi dalam memo kredit

Tabel 4.13 Pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara menandatangai dan membubuhkan cap “sudah dikirim” pada surat pengiriman barang.

Tabel 4.14 Formulir penjualan bernomor urut cetak, dan dibuat rangkap tembus, dengan

warna berbeda disetiap lembarnya, serta dibubuhi tulisan untuk siapa lembar

tersebut diajukan

Tabel 4.15 Fungsi penjualan dilakukan oleh klaryawan yang memiliki pengetahuan dan

keahlian sesuai dengan tanggung jawabnya

Tabel 4.16 Diberikannya batasa-batasan nilai penjualan (limit) bagi setiap konsumen oleh

manajer penjualan dan disetujui oleh direktur

Tabel 4.17 Memo kredit bernomor urut cetak dan pemakainya dipertanggungjawabkan oleh

fungsi penjualan

Tabel 4.18 Secara periodik fungsi akuntansi mengirim laporan piutang (account receivable

statement) kepada setiap debitur untuk menguji ketelitian catatan piutang yang

diselenggarakan oleh fungsi tersebut

Tabel 4.19 Secara periodik diadakan rekonsiliasi kartu piutang dengan rekening kontrol

piutang dalam buku besar

Tabel 4.20 Perusahaan mempertimbangkan keahlian dari calon karyawan yang akan bekerja.

Tabel 4.21 Perusahaan menempatkan karyawan sesuai dengan keahlian yang dimiliki oleh

karyawan.

(9)

Tabel 4.23 Terdapat pemisahan tugas antara bagian akuntansi dan bagian gudang.

Tabel 4.24 Ada otorisasi yang menunjukan persetujuan untuk memesan barang lagi.

Tabel 4.25 Dokumen dan catatan disusun dengan memadai ( berdasarkan nomor urut, tanggal

kejadian, susunan huruf ).

Tabel 4.26 Faktur penjualan dibuat bersamaan dengan proses penjualan yang terjadi.

Tabel 4.27 Bagian gudang membuat catatan mengenai jumlah barang yang masuk dan barang

yang keluar.

Tabel 4.28 Bagian gudang membandingkan surat jalan dengan catatan yang ada untuk

memastikan barang yang keluar sesuai.

Tabel 4.29 Setiap dokumen dibuat dan diotorisasi oleh bagian yang bersangkutan.

Tabel 4.30 Setiap transaksi penjualan dicatat dengan benar.

Tabel 4.31 Faktur penjualan dapat memberikan keyakinan yang memadai.

Tabel 4.32 Ada otoritas yang diberikan untuk setiap barang yang keluar.

Tabel 4.33 Suplier melakukan perhitungan fisik barang sebelum melakukan pengiriman.

Tabel 4.34 Ada bagian yang ditugaskan untuk mengawasi jalan nya perhitungan stock secara

langsung.

Tabel 4.35 Perhitungan fisik dilakukan oleh bagian lain selain bagian gudang.

Tabel 4.36 Transaksi penjualan dicatat dengan posting yang benar

Tabel 4.37 Transaksi penjualan dicatat dengan jumlah yang benar

Tabel 4.38 Ketepatan waktu serta keakuratan laporan penjualan, membantu perusahaan

dalam pengambilan keputusan.

Tabel 4.39 Laporan keuangan hanya menyajikan kejadian-kejadian yang dapat dinyatakan

(10)

Tabel 4.40 Laporan keuangan adalah produk akhir dalam proses akuntansi

Tabel 4.41 Laporan keuangan sudah dibuat sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum

(PABU)

Tabel 4.42 Arsip dokumen menjamin keandalan data penjualan perusahaan sebagai

pendukung dalam penyusunan laporan keuangan

Tabel 4.43 Laporan keuangan digunakan sebagai media komunikasi untuk

pertanggungjawaban manajemen kepada pihak berkepentingan (terutama pemilik)

Tabel 4.44 Laporan keuangan digunakan sebagai gambaran umum tentang lingkup informasi

perusahaan.

Tabel 4.45 Laporan perusahaan dihasilkan melalui sistem akuntansi yang diselenggarakan

oleh suatu perusahaan.

Tabel 4.46 Laporan keuangan disusun oleh pihak yang berwenang.

Tabel 4.47 Laporan keuangan yang ada di perusahaan dapat di uji (laporan keuangan yang

disusun berdasarkan konsep-konsep dasar akuntansi dan prinsip-prinsip akuntansi

yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain)

Tabel 4.48 Laporan keuangannya bersifat netral artinya bahwa laporan keuangan yang

disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada kepentingan pemakai

tertentu

Tabel 4.49 Laporan keuangannya bersifat relevan artinya bahwa informasi yang dijadikan

harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan untuk mengambil

keputusan.

Tabel 4.50 Laporan keuangan memiliki daya banding artinya bahwa perbandingan laporan

keuangan dapat diadakan baik antara laporan perusahaan dalam tahun tertentu

dengan tahun sebelumnya atau laporan keuangan perusahaan tertentu dengan

perusahaan lain pada tahun yang sama.

(11)

Tabel 4.52 Rangkuman Deskriptif Sistem Pengendalian Intern

Tabel 4.53 Rangkuman Deskriptif Keakurat Laporan Keuangan

Tabel 4.54 Hasil Uji Regresi Berganda

Tabel 4.55 Hasil Uji Anova (Regresi Simultan)

Tabel 4.56 Hasil Uji Regresi Persial

Tabel 4.57 Hasil Koefisien Determinasi

Tabel 4.58 Hasil Koefisien Determinasi Simulan

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Dokumen Penjualan Perusahaan

Lampiran 3 Hasil Uji Deskriptif

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Persaingan bisnis yang sangat ketat dan dirasa semakin kompetitif, hal ini

memaksa sejumlah perusahaan untuk dapat bertahan dalam arus persaingan bisnis.

Menanggapi kondisi tersebut maka diperlukan perbaikan terhadap kualitas dari

perusahaan untuk dapat bersaing secara wajar dan mencapai tingkat efektivitas

dan efisiensi operasi yang diinginkan. Perbaikan ini dapat dilakukan dengan cara

memeriksa kembali setiap kegiatan internal perusahan dalam upaya meningkatkan

keakuratan penyajian laporan keuangan. Untuk dapat mengkaji kegiatan internal

suatu perusahaan, dapat dilihat dari informasi keuangan serta non keuangan atas

berbagai kegiatan perusahaan yang memperngaruhi pelaporan laporan keuangan

dan sistem informasi yang berlaku di perusahaan.

Suatu sistem yang berkualitas dapat bekerja dengan baik apabila

bagian-bagian yang terintegrasi dengan sistem tersebut beroperasi sesuai dengan tugas

dan tanggung jawabanya masing-masing, disinilah peranan penting dari sistem

informasi akuntansi.

Dengan sistem infromasi akuntansi, risiko terjadinya kekeliruan dan

kesalahan pencatatan atau perhitungan dapat diminimalisasi sehingga keakuratan

dari laporan keuangan dapat dicapai. Pemrosesan transaksi secara efisien,

pemberian pengendalian internal yang memadai untuk melindungi asset (termasuk

data), serta persiapan informasi yang berguna untuk pembuatan keputusan secara

(14)

BAB I PENDAHULUAN 2

Salah satu bagian di dalam sistem informasi akuntansi yang menunjang

kelancaran kerja sistem informasi akuntansi tersebut adalah pengendalian internal.

Pengendalian internal itu sendiri adalah suatu proses yang dijalankan untuk dewan

komisaris, manajemen, dan personel lain dalam perusahaan, yang didesain untuk

memberikan keyakinan yang memadai tentang dipenuhinya tujuan pengendalian.

Guna memperbaiki pengendalian internal di dalam suatu perusahaan maka

diperlukannya Standard Operational Procedure (SOP). SOP ini digunakan

sebagai pedoman dan pegangan dalam melaksanakan dan mengawasi setiap

transaksi operasional perusahaan sehingga masing-masing tugas dan tanggung

jawabnya dapat terintegrasi dan terkontrol. Dengan adanya SOP akan membuat

kegiatan internal dan setiap transaksi yang ada di dalam perusahaan lebih

terkontrol, dan menjadikan setiap transaksi yang ada di dalamnya menjadi lebih

efektif dan efisien karena kegiatan di dalam perusahaaan tersebut dioperasikan

sesuai dengan tanggungjawab dan wewenang yang berlaku. Dengan

terorganisasinya kegiatan-kegiatan yang berkaitan tersebut akan menghasilkan

laporan keuangan yang akurat dan dapat membantu pihak manajemen dalam

mengambil keputusannya.

PT. X bergerak dalam bidang perdagangan tidak luput dari persaingan

bisnis yang semakin ketat kebutuhannnya akan informasi keuangan maupun non

keuangan dirasa penting untuk kebutuhan manajemen perusahaan guna membantu

manajemen mengambil keputusan. Sama seperti perusahaan lainnya PT. X dalam

menjalankan usahanya menggunakan sistem informasi akuntansi guna

(15)

BAB I PENDAHULUAN 3

tersebut belum dijadikan suatu pendoman yang terstruktur secara tertulis yang kita

sebut sebagai Standard Operational Procedure (SOP).

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

guna menyusun skripsi di bidang tersebut dan atas dasar itu pula penulis

mengambil judul skripsi: ““Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem

Pengendalian Internal Pada Siklus Penjualan sebagai Standard Operational

Procedure dalam menunjang Keakuratan Laporan Keuanganstudi kasus

pada PT X.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah PT X sudah menerapkan Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem

Pengendalian siklus penjualan secara memadai.

2. Bagaimana hubungan penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dan

Sistem Pengendalian Intern (SPI) pada Siklus Penjualan yang dengan

keakuratan penyajian Laporan Keuangan.

3. Bagaimana pengaruh penerapan Sistem Pengendalian Internal (SPI) pada

(16)

BAB I PENDAHULUAN 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini sendiri dapat dirumuskan

sebagai berikut:

1. Mengetahui penerapan Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem

Pengendalian Internal siklus penjualan di PT X.

2. Mengetahui bagaimana hubungan penerapan SIA dan SPI Siklus Penjualan

sebagai SOP terhadap keakuratan Laporan Keuangan.

3. Mengetahui apakah terdapat pengaruh SIA dan SPI Siklus Penjualan

sebagai SOP suatu perusahaan dapat menunjang keakuratan Laporan

Keuangan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, diharapkan hasil penelitian ini

dapat memberikan kegunaan untuk:

1. Perusahaan yang diteliti

Diharapkan menjadi suatu sarana untuk memperbaiki manajemen

perusahaan dan memberikan penerapan sistem dalam perusahaan

khususnya sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal pada

siklus penjualan sebagai salah satu elemen dari laporan keuangan, untuk

mengukur keakuratan penyajian laporan keuangan yang bersangkutan.

(17)

BAB I PENDAHULUAN 5

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman secara

langsung dalam menerapkan teori yang diperoleh selama kuliah ke dalam

dunia praktek khususnya di bidang yang dibahas.

3. Rekan-rekan Mahasiswa

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

Bab IV, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut:

1. Analisis sistem informasi akuntansi penjualan yang diterapkan

terhadap keakuratan penyajian laporan keuangan telah diterapkan dan

memadai. Hal ini dapat dilihat dari adanya kegiatan yang meliputi:

a. Mencari order sesuai dengan rencana dan target penjualan;

Mencatat semua pesanan (order) yang diterima;

b. Mengeluarkan formulir perintah pengeluaran barang (delivery

order) dan mengawasi pengiriman;

c. Mencatat akibat-akibat material dan finansial dari aktivitas

penjualan;

d. Membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada

pelanggan; faktur penjualan yang ada dalam perusahaan masih

kurang memadai karena nomor urut faktur penjualan dibuat

secara manual sehingga memungkinkan adanya nomor urut

yang sama.

e. Menyusun data statistik penjualan;

(19)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 99

2. Analisis sistem pengendalian internal penjualan yang diterapkan

terhadap keakuratan penyajian laporan keuangan telah diterapkan dan

memadai. Hal ini dapat dilihat dari empat hal yang diatur dan

dituangkan kedalam perusahaan, agar pelaksanaan kegiatan penjualan

dapat berjalan dengan baik, dan mengurangi risiko yang dihadapi

dalam siklus penjualan, yaitu meliputi:

a. Organisasi penjualan, yang melibatkan fungsi-fungsi

penjualan yang terkait dalam organisasi diantaranya: fungsi

penjualan; fungsi kredit; fungsi gudang; fungsi penerimaan;

fungsi penagihan dan fungsi pencatatan.

b. Prosedur penjualan, yang dimulai dari: Prosedur penjualan;

Prosedur pengiriman pesanan; Prosedur pemfakturan; Prosedur

distribusi penjualan; Prosedur pencatatan piutang; dan Prosedur

penerimaan kas.

c. Dokumen dan catatan, yang bernomor urut tercetak terkait

dengan penjualan, pengiriman barang dan penerimaan kas.

d. adanya praktek yang sehat dalam melaksanakan fungsi dan

tanggung jawab fungsional.

e. Lingkungan pengendalian perusahaan yang mencakup

seluruh sikap manajemen dan karyawan agar terciptanya

(20)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 100

f. Adanya penilaian resiko untuk memperkirakan besarnya

pengaruh dari resiko serta tingkat kemungkinan terjadinya

resiko.

g. Pemisahan tanggungjawab dan operasi untuk menciptakan

kinerja karyawan yang efektif dan efisien, sehingga dapat

mengurangi adanya kesalahan dan resiko yang mungkin terjadi

dalam perusahaan.

3. Analisis sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal

siklus penjualan yang diterapkan terhadap keakuratan penyajian

laporan keuangan telah diterapkan dan memadai. Hal ini dapat dilihat

dari:

a. Adanya pemisahan tugas dan pendelegasian tugas dalam fungsi

yang terkait dalam sistem informasi akuntansi.

b. Adanya dokumen dan catatan yang bernomor urut dan lengkap.

c. Adanya otorisasi dalam pengakuan setiap transaksi yang terjadi

dalam perusahaan.

d. Adanya karyawan yang jujur dan cakap.

4. Hubungan SIA terhadap penyajian laporan keuangan yang akurat tidak

berpengaruh karena dilihat dari pengolahaan data terlihat t hitung

sebesar 1,018 dan t sebesar 0,318, hal ini menunjukan bahwa t hitung

lebih kecil sama dengan dari t table, artinya Ho diterima, disimpulkan

bahwa SIA penjualan tidak berpengaruh terhadap keakuratan laporan

(21)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 101

5. Hubungan antara peranan sistem pengendalian internal penjualan

dengan keakuratan penyajian laporan keuangan termasuk dalam

korelasi tinggi karena hasil koefisien korelasi 0.777. Pada hasil

pengolahan data terlihat t hitung sebesar 6,282 dan t tabel sebesar

0,000, hal ini menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dari pada t

tabel, artinya Ho ditolak, disimpulkan bahwa SPI penjualan

berpengaruh terhadap keakuratan laporan keuangan.

6. Pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi dan sistem

pengendalian internal siklus penjualan sebagai standard operational

prosedure dengan keakuratan penyajian laporan keuangan adalah

sebesar 59% sedangkan sisanya sebesar 41% dipengaruhi faktor lain.

Pada hasil pengolahan data terlihat nilai signifikansi sebesar 0,000, hal

ini menunjukkan bahwa nilai signifikan lebih kecil dari pada nilai α

(5%), artinya Ho ditolak, disimpulkan bahwa penerapan SIA dan SPI

siklus penjualan yang diterapkan berpengaruh terhadap keakuratan

laporan keuangan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian yang telah dilakukan serta

kondisi yang ada di perusahaan, maka penulis bermaksud memberikan saran

sebagai berikut:

Melakukan kegiatan mengumpulkan informasi yang berguna dan berkaitan

(22)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 102

waktu; berkualitas; dan efisien yang didukung dengan menerapkan unsur- unsur

sistem informasi akuntansi. Sehingga sistem informasi akuntansi dapat

menghasilkan suatu informasi penjualan yang melibatkan suatu siklus penjualan

dan penerimaan yang dimulai dengan diterimanya suatu permintaan penjualan dari

langganan dan berakhir dengan perubahan status barang atau jasa menjadi piutang

usaha yang pada akhirnya menjadi uang tunai atau kas.

Perusahaan harus mampu memperkecil peluang terjadinya resiko yang

dihadapi siklus penjualan dengan merancang dan menerapkan pengendalian

aplikasi yang meliputi:

a. Dokumen yang bernomor urut tercetak terkait dengan penjualan,

pengiriman barang dan penerimaan kas.

b. Validasi data yang diinputkan ke dalam aplikasi penjualan

c. Koreksi kesalahan pada saat input data, sebelum data diproses

lebih lanjut.

d. Memperkerjakan karyawan yang jujur dan andal

Antara sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal akan

selalu bekerja sama dalam menunjang keakuratan penyajian laporan keuangan,

dalam sistem informasi akuntansi akan selalu ada pengendalian internal yang

terlibat dalam setiap fungsi dalam sistem informasi akutnansi. Maka diharapkan

perusahaan mampu meningkatkan keakuratan penyajian laporan keuangan dengan

menerapkan sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal siklus

(23)

DAFTAR PUSTAKA

A.Hall. 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta: Selemba Empat

Arens, Alvin, Loebbecke. 1984. Auditing and Integrated Approach. Prentice Hall

International, Inc

Bodnar, George H. and William S. Hopwood. 2000. Sistem Informasi Akuntansi.

Edisi Indonesia. Terjemahan. Jakarta : Salemba Empat.

Baridwan, Zaki. 2004. Edisi 4. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan

Metode. Yogyakarta:Baigan Penerbitan Akademi Akuntansi YKPN.

Ghozali, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang :

BP Universitas Diponegoro

Harnanto. 1987. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: BPFE

Jogiyanto H.M. 2000. Edisi 2.Sistem Informasi Berbasis Komputer: Konsep

Dasar dan Komponen.Yogyakarta: BPFE

Marshall B. Romney, Paul John Steinbart. 2006. Edisi 9. Sistem Informasi

Akuntansi I. Jakarta: Selemba Empat

Moekijat. 2000. Kamus Istilah Ekonomi. Indonesia: Mandar Maju

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Jakarta: Selemba Empat

Mulyadi. 2002. Sistem Akuntansi. Edisi ketiga. Jakarta: Selemba Empat

Nugroho, Agung. 2005. Strategi Jitu memilih Metode statistic Penelitian dengan.

(24)

Romney, Marshall B. and Paul John Steinbart.2003. Accounting Information

System 9th edition. Jakarta : Salemba Empat.

Santoso, S. 2002. SPSS Statistik Multivariat. Elex Media Komputindo.

Sugiyono. 2001.Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV.Alfabeta.

Suliyanto. 2005. Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran, Bogor: Ghalia.

Indonesia.

Suwarjono. 2002. Akunansi Pengantar. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

http://arisfeunaki.blogspot.com/2008/09/sistem-penjualan.html

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_Informasi_Akuntansi&action=e

dit&redlink=1

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Kesiapan guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013. 2) Kesiapan sarpras dalam implementasi kurikulum 2013. Penelitian

Berdasarkan Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang kurikulum SMP dijelaskan bahwa kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:.. 1) Pola

Pembuatan aplikasi bertujuan untuk memberikan sebuah fasilitas alternatif dalam mempersiapkan ujian nasional meliputi pemberian materi tambahan, latihan soal secara online,

Jenis Soal Nomor Soal 3.1Mengidentifi kasi penyesuai- an diri hewan dengan lingku- ngan tertentu untuk memper- tahankan hidup 3.1.1 Meng- identifikasi ciri-ciri

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi bagi guru, terutama guru BP dalam menghadapi kasus yang berkaitan dengan kecemasan siswa

Amar putusan MK yang menafsirkan ketentuan Pasal 2 ayat (2) UUP yang menyatakan tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, sebagai

Pada gambar 5 (b) Kurva koordinasi waktu kerja relay terhadap arus hasil perhitungan sudah sesuai dengan syarat selektivitas peralatan proteksi dengan waktu kerja

[3.12] Menimbang bahwa para Pemohon mendalilkan Undang- Undang a quo telah mempersulit dan memperberat untuk mendirikan dan membentuk partai baru, karena sebelum perubahan