• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Kuwum - Kecamatan Mengwi - Kabupaten Buwum.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Kuwum - Kecamatan Mengwi - Kabupaten Buwum."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA : KUWUM

KECAMATAN : MENGWI

KABUPATEN : BADUNG

NAMA MAHASISWA : DEWA MADE DWI PRADANA PUTRA

NIM : 1311205057

FAKULTAS/PS : TEKHNOLOGI PERTANIAN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas terlaksananya kegiatan KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata

Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) Universitas Udayana Tahun 2016 di Desa Kuwum

Kecamatan Mengwi Kabupaten BadungProvinsi Bali dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Atas terselesainya laporan ini, kami ingin mengucapkan terimakasih kepada berbagai

pihak yang telah memberikan dukungan, diantaranya :

1. Prof.Dr.dr. Ketut Suastika,Sp.PD.KEMD, selaku Rektor Universitas Udayana yang

telah memberikan kesempatan untuk pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata

Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Periode XIII Tahun 2016.

2. Bapak Prof. Dr.Ir.I Nyoman Antara.M.Eng selaku Ketua LPPM Universitas Udayana.

3. Bapak Ir.Ketut Kartha Dinata,MS selaku kepala pusat pengelola KKN-PPM

Universitas Udayana.

4. Ibu Ni Luh Prima Kemala Dewi, S.P.,M.Agb.Selaku Dosen Pembimbing Lapangan

Desa Kuwum yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dalam

pelaksanaan KKN-PPM ini berlangsung.

5. Bapak I Nyoman Sumber, SH., selaku Kepala Desa Kuwum yang telah mengijinkan

dan menyediakan kediaman untuk beberapa kegiatan kelompok KKN-PPM Periode

XIII Universitas Udayana di Desa Kuwum serta atas bimbingannya selama program

KKN-PPM berlangsung.

6. Seluruh Kelian yang ada di Desa Kuwum atas semua bimbingannya selama program

KKN-PPM berlangsung.

7. Seluruh masyarakat Desa Kuwum atas kerja samanya selama pelaksanaan program

(3)

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna sehingga

adanya kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun sangat penyusun harapkan.

Akhir kata semoga laporan sederhana ini dapat bermanfaat.

Kuwum, 27Agustus 2016

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

BAB I ...1

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ...1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ...1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ...2

1.2.1 Pendapatan Keluarga ...2

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ...3

BAB II ...5

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ...5

2.1 Permasalahan Keluarga ...5

2.2 Masalah Prioritas ...5

2.2.1 Masalah Keuangan ...5

2.2.2 Masalah Pendidikan ...6

BAB III ...7

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ...7

3.1 Program ...7

3.1.1 Masalah Keuangan ...7

3.1.2 Masalah Pendidikan ...8

3.2 Jadwal Kegiatan ...8

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ...10

4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga ...10

4.2 Hasil Pendampingan Keluarga ...11

4.2.1 Pendampingan Keluarga di Bidang Keuangan ...11

4.2.2 Pendampingan Keluarga di Bidang Pendidikan ...11

(5)

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga ...12

BAB V PENUTUP...13

5.1 Simpulan ...13

5.2 Rekomendasi ...13

(6)

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya : Nama Mahasiswa : Dewa Made Dwi Pradana Putra

No. Mahasiswa : 1311205057

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM

Kuwum, 27 Agustus 2016

Mengetahui/Menyetujui, Mengetahui/Menyetujui,

(Ni Luh Prima Kemala Dewi, S.P.,M.Agb) (I Made Windia)

DPL Desa Kuwum KK Dampingan

Mengetahui/Menyetujui,

(7)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Bab ini akan dijabarkan tentang profil keluarga dampingan termasuk perekonomian keluarga dampingan berupa pendapatan dan pengeluaran keuangan dari keluarga Bapak I Made Windia. Identitas keluarga dampingan merupakan hal primer dalam pendataan keluarga dampingan. Dalam hal ini, mahasiswa selaku peneliti melakukan pendataan dan pendampingan terhadap keluarga miskin dengan koordinasi serta pembagian oleh Kepala Desa bersangkutan khususnya untuk Desa Kuwum, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung sebagai tempat penelitian mahasiswa bersangkutan.

1.1 Profil Keluarga Dampingan

[image:7.595.70.531.376.600.2]

Identitas dari keluarga Bapak I Made Windia bersama dengan istri dan 1 orang anak sebagai objek keluarga dampingan adalah seperti tabel 1.1.

Tabel 1.1 Identitas Keluarga Bapak I MADE WINDIA

No. Nama Status Umur

(Th) Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1. I Made Windia Kawin 40 TAMAT SD/

SEDERAJAT

Petani

(Borongan)

Kepala

Keluarga

2. Ni Wayan

Wirati Kawin 37 SLTA/Sederajat

Ibu Rumah

Tangga Istri

3. Ni Putu Dian

Putri Lestari

Belum

Kawin 11 SD Belum Bekerja Anak

4.

Ni Kadek Ocha

Widia Oki

Aviani

Belum

Kawin 3 Belum Sekolah Belum Bekerja Anak

Bapak I Made Windia merupakan salah satu keluarga yang masuk dalam kriteria keluarga Kurang Sejahtera (KS) dan merupakan penerima bantuan Beras Miskin (Raskin) dari pemerintah. Bapak I Made Windia memiliki keluarga yang terdiri dari 2 anggota keluarga, yaitu Bapak I Made Windia sendiri sebagai kepala keluarga, seorang istri, dan 2 orang anak, 1 laki-laki dan 1 perempuan.

(8)

mendesak. Rumah yang ditempati bapak I Made Windia sudah dapat dikatakan layak. Rumah seluas 3 are itu terdiri dari teras dan kamar tidur. Sementara untuk dapur dan kamar mandi berada diluar rumah.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi keluarga dampingan merupakan salah satu indikator dari standar tingkat kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Pengukuran tingkat kesejahteraan bertujuan untuk melihat dan mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga dampingan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Pada aspek ekonomi keluarga dampingan akan dibahas beberapa indikator utama sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni pendapatan keluarga

sebagai sumber pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas penggunaan dana yang didapatkan oleh keluarga dampingan yang bersangkutan yang dalam hal ini adalah keluarga Bapak I Made Windia.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Keluarga Bapak I Made Windia merupakan salah satu keluarga pra-sejahtera yang bertempat tinggal di Banjar Balangan Kangin. Bapak I Made Windia sempat mengenyam pendidikan hingga Sekolah Dasar, sedangkan istri Bapak I Made Windia sampai Sekolah Menengah Atas. Saat ini Bapak I Made Windia bekerja sebagai petani dengan penghasilan kira-kira Rp 50.000/hari.

Sekarang Bapak I Made Windia tinggal bersama istri dan anak-anaknya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Bapak I Made Windia bekerja serabutan dengan pendapatan yang tidak menentu. Terkadang beliau mendapat penghasilan kira-kira Rp 50.000/hari tergantung pekerjaan yang diambil. Waktu kerja yang dibutuhkan pun tidak menentu sesuai dengan pekerjaan yang diambil.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari sudah tentu Bapak I Made Windia harus mengatur pengeluaran rumah tangga seperti untuk konsumsi, kesehatan, sosial dan lain – lain.

Adapun rincian dari berbagai keperluan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Kebutuhan Sehari – hari ( Konsumsi)

Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Made Windia dalam sebulan adalah sebagai berikut :

(9)

b. Kesehatan

Kesehatan merupakan suatu hal yang paling penting karena sangat mempengaruhi produktivitas seseorang. Hal ini juga sangat diperhatikan oleh keluarga Bapak I Made Windia. Namun, untuk biaya kesehatan Bapak I Made Windia tidak menganggarkan biaya tertentu karena disesuaikan dengan kondisi kesehatan.

c. Sosial

Dalam kehidupan bermasyarakat tentu banyak pengeluaran yang harus ditanggung oleh Bapak I Made Windia. Hal ini ditambah lagi dengan adat-istiadat yang ada di Banjar yang menuntut pengeluaran tambahan selain kebutuhan pokok. Keperluan sosial yang harus dikeluarkan oleh Bapak I Made Windia seperti iuran banjar, uang suka duka (ngaben,

pawiwahan), upacara yadnya, dan berbagai kegiatan adat-istiadat lainnya. Untuk berbagai pengeluaran sosial seperti itu, Bapak I Made Windia tidak menganggarkan secara khusus. Hal ini disesuaikan dengan kondisi keuangan saat itu. Namun, apabila beliau tidak memiliki uang disaat yang mendesak, maka Bapak I Made Windia terpaksa untuk berhutang terlebih dahulu. Namun, umumnya jumlah yang dikeluarkan untuk iuran banjar, uang suka duka (ngaben, pawiwahan), upacara yadnya, dan berbagai kegiatan adat-istiadat lainnya mencapai Rp 200.000.

d. Lain – lain

(10)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Bab II ini merupakan bab penjelasan mengenai masalah-masalah yang dianggap sebagai permasalahan utama sehingga harus diprioritaskan untuk dibahas dan ditanggapi agar dapat menentukan solusi yang sekiranya tepat. Permasalahan tersebut bisa meliputi masalah keuangan, pendidikan, hingga masalah kesehatan. Berikut adalah beberapa prioritas permasalahan yang dialami Bapak I Made Windia :

2.1 Permasalahan Keluarga

Untuk mengidentifikasi suatu permasalahan, maka dibutuhkan suatu

pendekatan secara langsung terhadap keluarga dampingan. Pendekatan tersebut dapat dilakukan melalui wawancara secara langsung dan observasi tempat (lingkungan rumah) dengan mengunjungi keluarga dampingan. Setelah mengunjungi rumah keluarga dampingan yang dalam hal ini rumah Bapak I Made Windia, didapatkan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh beliau. Adapun permasalahn tersebut meliputi masalah keuangan, pendidikan, maupun permasalahan keluarga.

Bapak I Made Windia yang hanya berpendidikan SD sudah tentu sangat susah untuk mencari pekerjaan yang layak. Hal ini membuat beliau bekerja serabutan dengan pendapatan minim bahkan tidak menentu.

2.2 Masalah Prioritas

Dari hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan di rumah Bapak I Ketut Tara terdapat beberapa masalah yang menjadi prioritas. Beberapa masalah tersebut meliputi masalah pendidikan, kesehatan, maupun keuangan. Adapun beberapa permasalahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

2.2.1 Masalah Keuangan

Masalah keuangan merupakan masalah pokok yang dihadapi oleh setiap orang. Hal ini pun juga dihadapi oleh Bapak I Made Windia. Perekonomian keluarga Bapak I Made Windia cenderung stagnan. Pendapatan yang beliau hasilkan dari bekerja dapat

(11)

2.2.2 Masalah Pendidikan

Pendidikan adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pemberdayaan manusia. Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan maka akan banyak pilihan dalam bidang pekerjaan yang bisa digeluti sehingga dapat meningkatkan taraf hidup suatu keluarga. Pendidikan adalah kunci sukses masa depan yang lebih baik.

Dari hasil wawancara penulis dengan Bapak I Made Windia, ditemukan masalah prioritas yang terjadi dalam keluarga. Keluarga Bapak I Made Windia merupakan salah satu keluarga yang kurang mampu di Banjar Balangan Kangin, Desa Kuwum, dimana kondisi ekonomi keluarga Bapak I Made Windia dapat dilihat pada

(12)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan dalam memecahkan permasalahan yang terdapat dalam keluarga dampingan yang bersangkutan.

3.1. Program

Dengan identifikasi dan memprioritaskan masalah maka muncul usaha pemecahan masalah. Usaha-usaha tersebut merupakan program-program yang akan diberikan kepada keluarga dampingan untuk memecahkan masalah di dalam keluarga tersebut

terutama masalah yang akan diprioritaskan. Program-program tersebut berupa alternatif-alternatif yang merupakan saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan.

3.1.1. Masalah Keuangan

Solusi yang dapat diberikan untuk masalah keuangan adalah keluarga Bapak I Made Windia ada baiknya mendapatkan penghasilan tambahan dengan cara memberikan penyuluhan tentang cara berternak sapi yang baik dan benar agar nantinya I Made Windia dapat menghasilkan ternak sapi yang berkualitas dan dapat meberikan tambahan penghasilan dari berternak sapi tersebut dan memberikan modal untuk berternak sapi.

3.1.2. Masalah Pendidikan

Solusi yang dapat diberikan untuk masalah pendidikan adalah Bapak I Made Windia tetap memberikan dukungan baik secara materil dan moril. Selain itu, mahasiswa juga memberikan bimbingan belajar serta motivasi kepada Bapak I Made Windia dan Ibu Ni Wayan Wirati.

3.2. Jadwal Kegiatan

(13)
[image:13.595.101.497.120.729.2]

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan

No Tanggal Kegiatan

1. 28 Juli 2016 Mencari data KK Miskin di Kantor Perbekel untuk mendapatkan alamat dan data KK Miskin yang akan didampingi

2. 29 Juli 2016 Mencari alamat KK Dampingan dan perkenalan serta menyampaikan tujuan program pendampingan keluarga

3. 30 Juli 2016 Melakukan tanya-jawab untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi keluarga dampingan

dan melihat keseharian KK dampingan

4. 31 Juli 2016 Melakukan diskusi dengan keluarga dampingan tentang permasalahan yang dihadapi untuk mencari keterangan lebih lanjut

5. 4 Agustus 2016 Memprioritaskan masalah yang dihadapi dan menentukan solusi yang akan diberikan

6. 6 Agustus 2016 Memberi motivasi kepada keluarga dampingan di dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi

7. 9 Agustus 2016 Memberikan solusi untuk permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan yang mungkin bisa diterapkan

8. 11 Agustus 2016 Memberikan penyuluhan tentang cara berternak sapi yang baik dan benar agar dapat menghasilkan ternak sapi yang berkualitas

9. 12 Agustus 2016 Memberikan penjelasan tentang bibit ternak sapi yang berkualitas

10. 15 Agustus 2016 Memberikan motivasi dan saran

(14)

12 17 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan

13. 18 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan

14. 19 Agustus 2016 Melakukan pendataan angket KK Miskin

15. 20 Agustus 2016 Memberikan modal untuk berternak sapi

(15)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga

Pelaksanaan pendampingan keluarga dilakukan secara bertahap ditempat tinggal Bapak I Made Windia Waktu kunjugan ke rumah KK dampingan umumnya tidak menentu, namun rata-rata pada pukul 17.00 WITA. Hal ini dikarenakan waktu pulang kerja dari Bapak I Made Windia adalah jam tersebut. Adapun kegiatan pendampingan keluarga sebagai berikut :

No Tanggal Kegiatan

1. 28 Juli 2016 Mencari data KK Miskin di Kantor Perbekel untuk mendapatkan alamat dan data KK Miskin yang akan didampingi

2. 29 Juli 2016 Mencari alamat KK Dampingan dan perkenalan serta menyampaikan tujuan program pendampingan keluarga

3. 30 Juli 2016 Melakukan tanya-jawab untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi keluarga dampingan dan melihat keseharian KK dampingan

4. 31 Juli 2016 Melakukan diskusi dengan keluarga dampingan tentang permasalahan yang dihadapi untuk mencari

keterangan lebih lanjut

5. 4 Agustus 2016 Memprioritaskan masalah yang dihadapi dan menentukan solusi yang akan diberikan

6. 6 Agustus 2016 Memberi motivasi kepada keluarga dampingan di dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi 7. 9 Agustus 2016 Memberikan solusi untuk permasalahan yang

[image:15.595.97.495.292.740.2]

dihadapi oleh keluarga dampingan yang mungkin bisa diterapkan

(16)

4.2

Hasil Pendampingan Keluarga

4.2.1 Pendampingan Keluarga di Bidang Keuangan

Hasil dari kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil

yang belum sesuai dengan apa yang diharapkan, karena memerlukan waktu yang cukup lama dalam mengatasi suatu permasalahan yang dihadapi. Mahasiswa telah berusaha

memberikan solusi kepada Bapak I Made Windia dengan caramemberikan penyuluhan tentang cara berternak sapi yang baik dan benar agar menghasilkan ternak sapi yang berkualitas yang nantinya dapat meningkatkan pendapatan penghasilan I Made Windia dan memberikan modal untuk berternak sapi.

4.2.2 Pendampingan Keluarga di Bidang Pendidikan

Dalam bidang pendidikan, Bapak I Made Windia yang hanya dapat mengenyam pendidikan hingga Sekolah Dasar. Hal ini menyebabkan beliau kesulitan mencari pekerjaan yang layak. Untuk mengatasi masalah pendidikan mahasiswa hanya mampu memberikan motivasi dan solusi dari masalah keuangan yang berupa pengaturan keuangan rumah tangga baik dari segi pendapatan dan pengeluaran sehari-hari sehingga terjadi keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran dan motivasi agar mengurus KK keluarga Bapak I Made Windia.

8. 11 Agustus 2016 Memberikan penyuluhan tentang cara berternak sapi yang baik dan benar agar dapat menghasilkan ternak sapi yang berkualitas

9. 12 Agustus 2016 Memberikan penjelasan tentang bibit ternak sapi yang berkualitas

10. 15 Agustus 2016 Memberikan motivasi dan saran

11. 16 Agustus 2016 Memberikan informasi tentang bagaimana memberikan pakan ternak sapi

12 17 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan

13. 18 Agustus 2016 Melakukan pendekatan dengan cara memberikan motivasi kepada KK Dampingan

14. 19 Agustus 2016 Melakukan pendataan angket KK Miskin

15. 20 Agustus 2016 Memberikan modal untuk berternak sapi

16. 21 Agustus 2016 Perpisahan dan pemberian sumbangan sembako

(17)

4.2.3 Pendampingan Keluarga di Bidang Kesehatan

Dalam bidang kesehatan, untuk saat ini Bapak I Made Windia dalam keadaan sehat. Namun mahasiswa juga membantu beliau untuk memperoleh informasi mengenai adanya program pelayanan kesehatan gratis yang diadakan KKN-PPM Unud XII di Desa Kuwum.

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga

Kendala yang dihadapi selama pendampingan keluarga dari Bapak I Made Windia adalah waktu untuk kunjungan yang tidak menentu. Sehingga untuk dapat bertemu KK dampingan, umumnya dapat dilakukan pada jam-jam sore menjelang malam. Selain itu kendala lainnya adalah mahasiswa tidak dapat membantu secara optimal dalam

(18)
(19)

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Program keluarga dampingan ini merupakan program wajib yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Udayana yang mengikuti kegiatan KKN-PPM. Secara umum pelaksanaan program keluarga dampingan KKN-PPM yang berlangsung selama kurang lebih 1 bulan dapat berjalan dengan cukup baik. Dilihat dari rencana kegiatan yang telah disusun maka program yang berhasil dilaksanakan semuanya dari rencana yang ada selama masa observasi. Hal ini tidak terlepas dari bantuan dan kerja sama

keluarga dampingan yang sangat koordinatif dan kooperatif dengan mahasiswa.

Dengan adanya program keluarga dampingan ini mahasiswa mampu bersosialisasi dan menghadapi permasalahan yang dihadapi keluarga dampingan dengan baik. Inovasi dan kreatifitas dari mahasiswa sangat diuji dengan adanya program ini yang berguna untuk menambah kesejahteraan keluarga dampingan.

5.2. Rekomendasi

Program kerja yang telah dilaksanakan memberikan manfaat yang sangat banyak baik terutama bagi penulis dalam melaksanakan kegiatan yang dijadwalkan. Demi kelancaran pendampingan keluarga berikutnya, beberapa saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:

1. Perlu diberikannya waktu yang lebih lama untuk persiapan program pendampingan keluarga yang akan dilaksanakan ketika KKN PPM.

2. Pembekalan KKN-PPM oleh pihak LPPM Universitas Udayana perlu diberikan secara lebih baik agar perencanaan, pelaksanaan, penyusunan laporan, dan beberapa urusan administrasi KKN-PPM dapat terlaksana lebih baik.

(20)

LAMPIRAN

Foto 1: Kondisi rumah I Made Windia

Foto 2: Menggali Permasalahan Keluarga I Made Windia

Gambar

Tabel 1.1 Identitas Keluarga Bapak I MADE WINDIA
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.1 Uraian Kegiatan KK Dampingan

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai ilustrasi, dengan diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelian beras organik, maka dapat disusun suatu strategi bauran pemasaran yang terdiri dari (1)

dan perbedaan muatan sosialisasi dilakukan. Jadi sasaran ita siapa kita sesuaikan muatan sosialisasinya. Ketika siswa sing umum berarti kasus terjadi adalah kekerasan terhadap

Distribusi Rata-Rata Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus (DM) Dilihat dari Aspek Kesehatan Fisik Pasien Diabetes Mellitus

Trading Business Website ini memiliki fitur moving banner, profile yang terbagi menjadi user dan perusahaan, cart, dan private message untuk

The readers will understand more about the types of maxim used in the drama comedy TV series and show that people usually fail to observe the maxims in their daily

23 PEMANFAATAN PROGRAM GEOGEBRA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII. Adi

[r]

Maksud dari penelitian ini adalah untuk melihat seberapa besar hubungan antara humor styles dengan stress pada mahasiswa tahun pertama Fakultas “Y” Universitas